02
RUMAH SAKIT TK. III DR. R. SOEHARSONO
1. Pendahuluan.
Rumah sakit sebagai tempat pelayanan kesehatan modern adalah
suatu organisasi yang sangat komplek karena padat modal, padat
tehnologi, padat karya, padat profesi, padat sistem, dan padat mutu
serta padat resiko sehingga tidak mengejutkan bila kejadian tidak
diinginkan (KTD = adverse event) akan sering terjadi dan akan
berakibat pada terjadinya injuri atau kematian pada pasien.
2. Latar belakang.
Kebakaran merupakan salah satu faktor yang sangat merugikan
masyarakat baik dalam segi korban jiwa dan harta benda serta
asset yang tidak ternilai harganya. Penanganan kebakaran di
gedung-gedung masih mengandalkan kesigapan dan peralatan dari
pemadam kebakaran setempat. Kesiagaan dari Pemadam
kebakaran gedung pun terkadang masih kurang memadai.
Rumah sakit merupakan salah satu tempat yang juga tidak lepas
dari berbagai kemungkinan bahaya kecelakaan ataupun
kebakaran, oleh karena itu perlu juga dibuat suatu sistem
rancangan tanggap darurat terhadap bahaya kebakaran yang baik
untuk dilakukan identifikasi dan penyediaan peralatan tanggap
darurat yang sesuai, serta melakukan uji coba secara periodik.
Gedung rawat jalan dan rawat jalan yang menjadi tempat
perawatan bagi pasien perlu mendapatkan perhatiaan khusus
untuk kemungkinan terjadinya gangguan. Implementasi prosedur
tanggap darurat di rumah sakit ini tentu berbeda dengan gedung
bangunan lain, untuk itu perlu dibuat suatu upaya atau prosedur
rancangan tanggap darurat khusus karena harus berisikan
informasi yang memungkinkan siapa saja dapat menguasai
keadaan darurat, seperti membunyikan alarm.
4. Metode Pemeriksaan.
Pemeriksaan dilakukan dengan cara observasi yaitu menggunakan
perangkat daftar periksa (checklist), observasi, pengumpulan
dokumen, peralatan tanggap darurat. Dokumen yang dikumpulkan
meliputi inventarisasi tata letak (lay out) gedung, titik penempatan
APAR, alarm, smoke detector dll. Observasi dilakukan dengan
melakukan pengamatan langsung di lokasi dan pengambilan foto.
Data yang terkumpul selanjutnya dibandingkan terhadap ketentuan
teknis pengamanan terhadap bahaya kebakaran pada bangunan
gedung dan lingkungan Kep.MenPU.No 10/KPTS/2000 dan
ketentuan teknis manajemen penanggulangan kebakaran di
perkotaan Kep.Men.PU.No. 11/KPTS/2000.
No Fasilitas Keterangan
Tabel 2.
Struktur Bangunan
No Struktur Beton Bertulang Keterangan
Bangunan
1 Lantai Keramik Baik
2 Atap Kontruksi kayu,kayu penutup seng Baik
3 Dinding Bata dengan finishing plester dan cat Baik
4 Jendela Jendela kaca dengan kusen dari Baik
kayu,kayu.
5 Pintu Pintu Kayu dengan kusen dari kayu, Baik
kayu.
Tabel 3
Sarana dan prasarana penanggulangan bahaya kebakaran
No Fasilitas Keterangan
1 APAR Baik
2 Detektor Asap Belum Ada
3 Alarm kebakaran Belum Ada
4 Sprinkle Air Belum Ada
5 Hydrant Belum Ada
6. Kesimpulan.
a. Dari hasil pemeriksaan sarana prasarana pencegahan dan
penanggulangan kebakaran serta sistem tanggap darurat di
bangunan Perawatan Rumah Sakit Tk III Dr. R. Soeharsono
menggunakan standar Kep. Men. PU 10/KPTS/2000, dan
11/KPTS/2000 ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa jalan
keluar memenuhi syarat.
b. Struktur bangunan dan bagian bangunan belum dilakukan uji
TKA (Tahan Kebakaran Api), namun demikian dapat dikatakan
memenuhi persyaratan karena merupakan konstruksi beton
bertulang. APAR sudah tersedia pada semua bangunan. Dari hasil
pemeriksaan ini diperoleh kesimpulan bahwa sarana dan prasarana
penanggulangan kebakaran pada rumah sakit ini masih perlu
ditingkatkan.