Anda di halaman 1dari 10

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

LINGGAJATI KABUPATEN KUNINGAN

HASIL LAPORAN EVALUASI PEMERIKSAAN FASILITAS


RSUD LINGGAJATI KABUPATEN KUNINGAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LINGGAJATI


KABUPATEN KUNINGAN
Jalan Raya Bandorasa Wetan No.36
Telp. 0232-614884 Fax. 0232-614885
Kuningan 45556 Email : rsialinggajati@gmail.com
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
karunia dan petunjuk-Nya Kepada kita sehingga kita berhasil menyusun Hasil
Laporan Evaluasi Pemeriksaan Fasilitas.

Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan yang saat ini makin
berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, dilain
pihak rumah sakit dihadapi tantangan yang makin besar. Rumah sakit dituntut agar
dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, akuntabel dan transparan
Kepada masyarakat, khususnya bagi jaminan keselamatan pasien. Untuk hal
tersebut rumah sakit perlu ditingkatkan pelayanannya, khususnya dalam
pencegahan dan pengendalian infeksi.

Kami menyadari bahwa panduan ini masih banyak kekurangannya, untuk itu
kami harapkan masukan dan saran dari semua pihak untuk menyempurnakan
panduan ini di kemudian hari.

Kuningan, Januari 2018

Hasil Laporan Evaluasi Pemeriksaan Fasilitas RSUD Linggajati Kab. Kuningan i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

1. Pendahuluan............................................................................................1
2. Latar Belakang.........................................................................................1
3. Tujuan......................................................................................................2
4. Metode Pemeriksaan...............................................................................2
5. Hasil dan Pembahasan............................................................................2

Kesimpulan.........................................................................................................6

PENUTUP...........................................................................................................7
1. Pendahuluan
Rumah sakit sebagai tempat pelayanan kesehatan modern adalah suatu
organisasi yang sangat komplek karena padat modal, padat tehnologi, padat
karya, padat profesi, padat sistem, dan padat mutu serta padat resiko sehingga
tidak mengejutkan bila kejadian tidak diinginkan (KTD = adverse event) akan
sering terjadi dan akan berakibat pada terjadinya injuri atau kematian pada
pasien.
Fungsi utama rumah sakit adalah merawat pasien yang sakit dengan tujuan
agar pasien segera sembuh dari sakitnya dan sehat kembali. Pelayanan
kesehatan di rumah sakit tak dapat dipisahkan dari manajemen dan keamanan
fasilitas. Upaya menjamin keamanan dan keselamatan bagi staf, pasien dan
pengunjung di Rumah Sakit Umum Daerah Linggajati memeriksa, memperbaiki
atau mengganti fasilitas rumah sakit. Pemeriksaan ini bertujuan untuk
mengetahui manajemen dan keamanan fasilitas di bangunan perawatan Rumah
Sakit Umum Daerah Linggajati. Hasil pemeriksaan selanjutnya dibandingkan
dengan standar keselamatan dan keamanan pasien, staf dan pengunjung rumah
sakit.
Pemeriksaan meliputi bangunan Rawat Inap dan Gedung Rawat jalan,
kuantitas dan kualitas fasilitas yang ada ini baik untuk perawatan pasien maupun
kepentingan staf dan pengunjung.

2. Latar belakang
Kebakaran merupakan salah satu faktor yang sangat merugikan masyarakat
baik dalam segi korban jiwa dan harta benda serta asset yang tidak ternilai
harganya. Penanganan kebakaran di gedung-gedung masih mengandalkan
kesigapan dan peralatan dari pemadam kebakaran setempat. Kesiagaan dari
Pemadam kebakaran gedung pun terkadang masih kurang memadai.
Rumah sakit merupakan salah satu tempat yang juga tidak lepas dari
berbagai kemungkinan bahaya kecelakaan ataupun kebakaran, oleh karena itu
perlu juga dibuat suatu sistem rancangan tanggap darurat terhadap bahaya
kebakaran yang baik untuk dilakukan identifikasi dan penyediaan peralatan
tanggap darurat yang sesuai, serta melakukan uji coba secara periodik. Gedung
rawat jalan dan rawat jalan yang menjadi tempat perawatan bagi pasien perlu

Hasil Laporan Evaluasi Pemeriksaan Fasilitas RSUD Linggajati Kab. Kuningan 1


mendapatkan perhatiaan khusus untuk kemungkinan terjadinya gangguan.
Implementasi prosedur tanggap darurat di rumah sakit ini tentu berbeda dengan
gedung bangunan lain, untuk itu perlu dibuat suatu upaya atau prosedur
rancangan tanggap darurat khusus karena harus berisikan informasi yang
memungkinkan siapa saja dapat menguasai keadaan darurat, seperti
membunyikan alarm.
Sehubungan hal tersebut maka peralatan sarana untuk tanggap darurat
untuk menjaga keselamatan pasien harus tersedia selalu siap, untuk itu
dilakukan pemeriksaan terhadap peralatan tersebut.

3. Tujuan
Tujuan pemeriksaan ini untuk memperoleh gambaran tentang keadaan
sarana prasarana/peralatan tanggap darurat terhadap keselamatan pasien di
bangunan perawatan rawat inap dan rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah
Linggajati.

4. Metode Pemeriksaan
Pemeriksaan dilakukan dengan cara observasi yaitu menggunakan
perangkat daftar periksa (checklist), observasi, pengumpulan dokumen,
peralatan tanggap darurat. Dokumen yang dikumpulkan meliputi inventarisasi
tata letak (lay out) gedung, titik penempatan APAR, alarm, smoke detector dll.
Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung di lokasi dan
pengambilan foto. Data yang terkumpul selanjutnya dibandingkan terhadap
ketentuan teknis pengamanan terhadap bahaya kebakaran pada bangunan
gedung dan lingkungan Kep.MenPU.No 10/KPTS/2000 dan ketentuan teknis
manajemen penanggulangan kebakaran di perkotaan Kep.Men.PU.No.
11/KPTS/2000.

5. Hasil dan Pembahasan


a. Fasilitas perawatan di bangunan Perawatan yang terdiri dari 8 Ruangan
adalah sebagai
berikut:
Tabel 1.
Fasilitas Perawatan di Gedung Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Linggajati

No Fasilitas Keterangan

1 Tempat Tidur Pasien Baik


2 KM Pasien Baik
3 Pegangan KM Mandi Pasien Belum ada
4 Bel R. Perawatan Pasien Belum Ada
5 Bel KM Mandi Pasien Belum Ada

Klasifikasi Gedung berdasarkan pada Kep Meneg PU nomor : 10


KPKTS/2000 tentang Ketentuan teknis pengamanan terhadap bahaya
kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan Kelas bangunan Gedung
Perawatan adalah Kelas 9a yang merupakan bangunan perawatan
kesehatan, termasuk bagian-bagian dari bangunan tersebut yaitu
laboratorium, radiologi, dll.
Sedangkan spesifikasi bangunan Bangunan Gedung Rawat inap dan rawat
jalan dapat dilihat pada Tabel 2. di bawah ini.
Tabel 2.
Struktur Bangunan
No Struktur Beton Bertulang Keterangan
Bangunan
1 Lantai Keramik Baik
2 Atap Kontruksi baja,kayu penutup genteng Baik
3 Dinding Bata dengan finishing plester dan cat Baik
4 Jendela Jendela kaca dengan kusen dari Baik
Alumunium,kayu dan besi
5 Pintu Pintu Kaca dengan kusen dari Baik
alumunium, kayu dan besi

a. Sarana Prasarana pencegahan Kebakaran


1) Pada bangunan ini belum dilakukan pengujian api terhadap material
bangunan atau T.K.A (Tingkat Ketahanan Api) yang berguna untuk
menentukan sifat bahan bangunan dan tingkat ketahanan api. Namun
secara seluruh bangunan merupakan konstruksi beton bertulang.
2) Sarana dan Prasarana Pencegahan Kebakaran bangunan Perawatan
Sarana Penanggulangan Kebakaran yang harus dipenuhi pada suatu
bangunan berdasarkan standar nasional maupun internasional adalah
sebagai berikut:
a) Sistem deteksi dan alarm kebakaran
Sistem deteksi dan alarm kebakaran yang digunakan mengacu
pada ketentuan/SNI yang berlaku.
b) Sistem Pemadam Kebakaran
Sistem pemadam kebakaran dalam bangunan terdiri dari Alat
Pemadam Api Portabe, sistem pengendalian asap, dan lain-lain.
Perencanaan, pemasangan dan pengoperasiannya mengacu
pada ketentuan/SNI yang berlaku.
c) Sistem pengendali kebakaran juga tidak tersedia pada seluruh
ruangan.
Organisasi penanggulangan kebakaran dibentuk oleh Kepala
Rumah sakit (dengan surat perintah/keputusan). Klasifikasi resiko
kebakaran yang dimiliki oleh bangunan perawatan ini sesuai
dengan Kep.Men.PU No.11/KPTS/2000 untuk manajemen
penanggulangan kebakaran gedung adalah bangunan dengan
angka klasifikasi resiko bahaya kebakaran

Tabel 3
Sarana dan prasarana penanggulangan bahaya kebakaran

No Fasilitas Keterangan

1 APAR Baik

2 Detektor Asap Ada

3 Alarm kebakaran Ada

4 Sprinkle Air Belum Ada


5 Hydrant Belum Ada

a. Kondisi sarana prasarana di Gedung Perawatan APAR


terakhir diisi/diganti/diperiksa secara periodik. Detektor asap
dan alarm dilakukan permeriksaan dan ujicoba 6 bulan
sekali.
b. Secara keseluruhan dari semua lantai tidak terdapat sistem
pengendalian udara yang berguna untuk mengendalikan
ruangan yang terbakar terhadap asap hasil pembakaran.
Tenaga listrik yang ada bersumber dari PLN dan ditunjang
oleh penyediaan tenaga listrik cadangan (genset).
c. Lorong dan koridor sudah tersedia sarana jalur evakuasi
korban/pasien. Dengan adanya sistem penanganan dan
penanggulangan kebakaran akan mempermudah keadaan
untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan
kebakaran.
d. Untuk memastikan penghuni aman keluar gedung maka jalur
keluar harus bebas tanpa halangan atau tidak membuat
penghuni terjebak didalam gedung. Tangga dan anak
tangga anti slip dan licin, ada pegangan anak tangga, setiap
tangga ada lantai datar untuk istirahat guna mencegah
kecapaian, dan keamanan terhadap jalur lintasan.
e. Untuk melindungi penghuni dari bahaya kebakaran maka
jalur keluar harus dilindungi terhadap kebakaran, dengan
jalur yang sesuai kebutuhan dan terhubung dengan jalur
keluar bangunan serta memudahkan intervensi dari
pemadam kebakaran.
Sistem Tanggap Darurat di bangunan ini, belum tersedia.
Sistem Tanggap Darurat yang sebaiknya dipenuhi antara lain
adalah:
a) Metode dan prosedur evakuasi untuk pengosongan gedung
dalam keadaan kebakaran.
b) Sistem komunikasi dan peringatan darurat kebakaran untuk
gedung Rawat inap dan Rawat jalan sudah tersedia..
c) Penyediaan Listrik untuk keadaan darurat sudah tersedia.
d) Rambu-rambu kebakaran sudah tersedia.
e) Lampu untuk keadaan darurat belum tersedia pada seluruh
bangunan.
f) Tempat berkumpul (assembly point) pada keadaan darurat
sudah tersedia terletak pada lokasi yang aman.
g) Organisasi keadaan darurat sudah terbentuk
h) Simulasi keadaan darurat perlu dilakukan untuk melatih
penghuni bangunan pada keadaan darurat.

Kesimpulan
a. Dari hasil pemeriksaan sarana prasarana pencegahan dan
penanggulangan kebakaran serta sistem tanggap darurat di bangunan
Perawatan Rumah Sakit Umum Daerah Linggajati menggunakan standar
Kep. Men. PU 10/KPTS/2000, dan 11/KPTS/2000 ini, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa jalan keluar memenuhi syarat.

Struktur bangunan dan bagian bangunan belum dilakukan uji TKA (Tahan
Kebakaran Api), namun demikian dapat dikatakan memenuhi persyaratan karena
merupakan konstruksi beton bertulang. APAR sudah tersedia pada semua
bangunan. Dari hasil pemeriksaan ini diperoleh kesimpulan bahwa sarana dan
prasarana penanggulangan kebakaran pada rumah sakit ini masih perlu
ditingkatkan.
PENUTUP

Demikian Buku Hasil Laporan ini disusun untuk dapat digunakan sebagai
pegangan seluruh karyawan RSUD Lingajati pada umumnya.

Penyusunan Hasil Laporan ini adalah langkah awal suatu proses yang
panjang, sehingga memerlukan dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak dalam
penerapannya untuk mencapai tujuan yang dimaksud.

Anda mungkin juga menyukai