PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan tempat kerja yang unik dan kompleks yang difungsikan untuk
menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat umum. Semakin luas pelayanan kesehatan
dan fungsi rumah sakit tersebut, maka akan semakin kompleks peralatan dan fasilitas yang
dibutuhkan. Kerumitan tersebut menyebabkan rumah sakit mempunyai potensi bahaya yang
sangat besar, tidak hanya bagi pasien, tenaga medis dan tenaga non medis, tetapi juga
pengunjung rumah sakit.
Disadari ataupun tidak, potensi bahaya di rumah sakit sangat luas, selain penyakit
penyakit infeksi juga ada potensi bahaya bahaya lain yang mempengaruhi kesehatan dan
keselamatan manusia di rumah sakit. Yaitu potensi bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomi dan
psikososial.
Perkembangan rumah sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan rujukan di Indonesia
akhir akhir ini sangat pesat, baik dari jumlah maupun pemanfaatan teknologi kedokteran.
Rumah sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tetap harus mengedepankan peningkatan
mutu pelayanan kepada masyarakat dengan tanpa mengabaikan upaya keselamatan ,
kebakaran dan kewaspadaan bencana ( K3RSRS ) di rumah sakit.
Keselamatan. kebakaran dan kewaspadaan bencana di rumah sakit perlu mendapat
perhatian serius dalam upaya melindungki kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkan
oleh proses pelayanan kesehatan, maupun keberadaan sarana, prasarana, obat obatan dan
logistik lainnya yang ada di lingkungan rumah sakit sehingga tidak menimbulkan kecelakaan
kerja, penyakit akibat kerja dan kedaruratan termasuk kebakaran dan bencana yang
berdampak pada pekerja rumah sakit, pasien, pengunjung dan masyarakat disekitarnya.
Standar Keselamatan. kebakaran dan kewaspadaan bencana di RS Ananda Purwokerto
ini (K3RS RS Tahun 2016 ) ini merupakan pedoman yang dipakai sebagai acuan dalam
pelaksanaan pengelolaan K3RS dan dapat mengantikan peran standar K3RS RS terdahulu
yang dikenal dengan Kebakaran, Keselamatan Kerja dan Kewaspadaan Bencana. Pedoman
K3RS RS Ananda Purwokerto Tahun 2016 ini sebagai acuan lebih komprehensif karena di
dalamnya terdapat Standard Kesehatan Kerja yang mencakup standar penanggulangan
kebakaran dan kewaspadaan terhadap bencana.
Menyadari kompleksitas permasalahan K3RS ini, untuk mengatur masalah terkait
keselamatan dan kesehatan kerja, pemerintah sebagai pembuat kebijakan dan perundangan di
B. FALSAFAH
Rumah Sakit Ananda Purwokerto merupakan Rumah Sakit Umum yang
memiliki budaya kerja yaitu senyum, sapa, support, berpikir positif, berusaha untuk
maju dan keikhlasan. Berorientasi sosial dengan tetap memberikan pelayanan
kesehatan terbaik dan berkualitas untuk meningkatkan tingkat kesembuhan pasien dan
kesejahteraan pegawai, serta bermanfaat bagi pemasok dan pemilik. Falsafah RS
Ananda Purwokerto adalah menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia dan atau
pasien/keluarga pasien/pegawai/pemasok yang dilandasi Ketuhanan Yang Maha Esa.
C. NILAI
Rumah Sakit Ananda Purwokerto memiliki dasar sebagai berikut :
S : Sabar
E : Empati
T : Taat
Y : Yakin
A : Aman
Sekertaris K3RSRS
ANGGOTA K3RSRS
A. Pendahuluan ( Kepala Bagian masing-
masing Unit )
Rumah sakit merupakan sebuah
institusi yang menyediakan Tim Keselamatan
pelayanan kesehatan bagi KerjaTim Kebakaran
masyarakat.Dalam menunjang
kegiatan pelayanan kesehatan Tim Kewaspadaan
tersebut maka diperlukan upaya Bencana
pencegahan dan pengendalian
bencana.Salah satunya bencana
umumnya dapat terjadi dimana saja
Keterangan : dan kapan saja yang datangnya tiba-
tiba. Rumah Sakitsebagai salah satu
Bahwa dalam pelaksanaan K3RSRS harus
Public didukung
Area oleh semua pihak yang terkait seperti
tidak mustahil
menghadapi
pada struktur unit keja, bukan hanya tugas bahaya ini.Sehubungan
dari sekertaris K3RSRS saja. Diperlukan tnggung
dengan hal tersebut di atas perlu
jawab dan mengedepankan prioritas pasien
disusun sefty.
suatu program
kewaspadaan upaya pencegahan
dan pengendalian bencana bagi
seluruh pegawai Rumah Sakit untuk
menghadapi suatu bencana yang
mungkin akan terjadi di Rumah
Sakit.
A. Latar belakang
URAIAN JABATAN
b. Fungsi
Pengertian : adalah Seluruh Pegawai rumah sakit yang setingkat dengan Kepala
perawat dan penanggung jawab ruangan/unit kerja.Pegawai rumah sakit ini telah mengikuti
pelatihan K3RS.
IGD
RAWAT JALAN
RAWAT INAP
K3RSRS
IP2SRS
INSTALASI GIZI
LOUNDRY DAN OB
INSTALASI FARMASI
INSTALASI LABORAT
INSTALASI RADIOLOGI
KETERANGAN :
2 Dengan IGD
a. Petugas yang ada di unit rawat jalan saat bekerja wajib mematuhi ketentuan dalam
K3RS misal saat melakukan tindakan medis harus selalu menggunakan alat
pelindung diri.
b. Semua peralatan baik medis maupun non medis yang ada di unit rawat jalan harus
selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan jadwal yang sudah
ditetapkan.
c. Setiap kejadian yang berhubungan dengan Keselamatan. kebakaran dan
kewaspadaan bencana wajib lapor ke tim K3RSrs (misal kecelakaan kerja atau
tertusuk jarum)
8. Dengan IP2SRS
a. Petugas yang ada di unit IP2SRS saat bekerja wajib mematuhi ketentuan dalam K3RS
misal saat melakukan perbaikan dan pengecekan alat-alat listrik dan bangunan harus
selalu menggunkan alat pelindung diri lengkap sesuai standar.
b. Setiap kejadian yang berhubungan dengan Keselamatan. kebakaran dan kewaspadaan
bencana wajib lapor ke tim K3RSrs (misal kecelakaan kerja terpeleset saat
mengerjakan perbaikan listrik atau bangunan).
9. Dengan Laborat
a. Petugas yang ada di unit laborat saat bekerja wajib mematuhi ketentuan dalam K3RS
misal saat melakukan uji laborat pada sample pasien, maka harus menggunaka APD
sesuai dengan objek yang sedang dikerjakan.
b. Dalam hal pembuangan limbah baik padat dan cair juga harus sesuai dengan peraturan
yang berlaku seperti jarum suntik, sample organ tubuh / cairan tubuh manusia serta
bahan kimia lainnya.
c. Setiap kejadian yang berhubungan dengan Keselamatan. kebakaran dan kewaspadaan
bencana wajib lapor ke tim K3RSrs (misal kecelakaan kerja tertusuk jarum dan
terkena pecahan kaca dari peralat laborat atau terkena cairan bahan kimia ).
KEGIATAN ORIENTASI
A. Sasaran
Semua karyawan baru di Rumah Sakit Bersalin Amanah Probolinggo yang melakukan
orientasi di ruang / unit tertentu
B. Tujuan dan Manfaat
Tujuan umum :
Setelah orientasi di lakukan tenaga baru dapat melakukan kegiatan sesuai tugas dan
fungsinya dan selalu berorientasi pada kesehatan dan keselamatan pasien.
Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan Orientasi pada petugas baru di ruang tertentu. Misal di unit rawat inap
(ibu dan bayi) diharapkan dapat:
1. Mengetahui lingkungan fisik di ruang rawat inap
2. Mengetahui alur pelayanan di ruang rawat inap
3. Mengetahui struktur organisasi di ruang rawat inap
4. Mengetahui manajemem kepegawaian
5. Mengetahui pengelola obat dan alat
6. Mengetahui tata laksana dan tata tim rawat inap
7. Mampu memberikan pelayanan di ruang rawat inap
1. Rapat rutin
Waktu : setiap akhir bulan
Jam : 13.00 selesai
Tempat : Ruang Serbaguna
Pimpinan : Ketua K3RSrs
Peserta : seluruh anggota K3RSrs
materi :
- penyampaian kebijakan
- membahas masalah atau kendala di setiap unit kerja yang
berhubungan dengan K3RSrs
2. Rapat insidentil
Waktu : sewaktu-waktu
Jam : jam kerja
Tempat : Ruang Serbaguna
Pimpinan : ketua K3RSrs
Peserta ; staf K3RSrs dan pendukung K3RSrs
materi : pembahasan kasus jika ada kejadian insidentil( misal kasus
kecelakaan kerja)
C. Laporan Tahunan
Berisi data tentang
1. Rekapan Data kesehatan SDM
2. Data Inventaris alat
D. Laporan Insidentil
1. Laporan pelayanan KLB (misal kejadian kecelakaan kerja atau tertusuk jarum)