Anda di halaman 1dari 7

KLINIK PRATAMA RAWAT JALAN PALSIGUNUNG 2

Jalan Menpor No. 27 Cimanggis Telp. 021-2286 7373


Kota Depok 16451
email : klinikpalsigunung2@yahoo.com

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


KPRJ Palsigunung 2 menjamin tersedianya fasilitas yang aman, berfungsi dan supertif
bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung. Untuk mencapai tujuan ini penatalaksanaannya
harus dikelola secara efektif. Secara khusus, manajemen harus berusaha untuk mengurangi
bahaya dan resiko, mencegah kecelakaan dan cidera dan memelihara kondisi aman. Dibuat
perencanaan ruang, peralatan dan sumber daya yang dibutuhkan agar aman dan efektif untuk
menunjang pelayanan klinik. Seluruh staf di didik tentang fasilitas, cara mengurangi resiko dan
bagaimana memonitor dan melaporkan situasi yang menimbulkan resiko.
Keselamatan adalah suatu keadaan tertentu dimana gedung, halaman dan peralatan
tidak menimbulkan bahaya atau resiko bagi pasien, staf dan pengunjung. Keamanan adalah
proteksi dari kehilangan, pengerusakan dan kerusakan atau akses atau penggunaan oleh
mereka yang tidak berwenang. Bahan berbahaya, penanganan, penyimpanan, dan
penggunaan bahan radioaktif dan limbah berbahaya harus dibuang secara aman. Managemen
emergency, perencanaan yang efektif terhadap wabah, bencana dan keadaan emergency,
kebakaran, properti dan seluruh penghuninya di lindungi dari kebakaran dan asap. Peralatan
medik, peralatan dipilih, dipelihara dan digunakan sedemikian rupa untuk mengurangi resiko.
Sistem utilitas, listrik, air dan sistem pendukung lainnya dipelihara untuk meminimalkan risiko
kegagalan pengoperasian.
Berdasarkan hal tersebut diatas, Klinik berupaya untuk memenuhi kebutuhan
keselamatan pasien dari sisi penyiapan fasilitasnya, maka disusunlah pedoman terintegrasi
dalam pengelolaan fasilitas dan keselamatan pasien di Klinik.
.
1.2 Tujuan

Sebagai pedoman dan metode untuk memastikan bahwa cakupan administrasi maupun
intervensi lapangan untuk pengelolaan fasilitas dan keselamatan pasien di KPRJ
Palsigunung 2 dimonitor dan dilakukan koordinasi untuk mengurangi kerugian, kehilangan,
bahkan dampak yang fatal baik pada pasien, keluarganya, pengunjung dan petugas Klinik
akibat adanya potensi masalah pada fasilitas Klinik. Dan meningkatkan keselamatan
mereka dengan menyiapkan lingkungan fisik Klinik yang aman.

BAB II
PROGRAM MANAGEMENT FASILITAS DAN KESELAMATAN

Klinik perlu menyusun program manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK) untuk
menyediakan lingkungan yang aman bagi pasien, petugas, dan masyarakat. .Dalam
pelaksanaan program MFK perlu ditetapkan petugas yang bertanggungjawab terhadap
program MFK. Untuk melaksanakan MFK maka perlu dilakukan identifikasi dan pembuatan
peta terhadap area - area berisiko yang meliputi :
a) Keselamatan dan keamanan
b) Pengelolaan bahan dan limbah
c) Manajemen emergency (kedaruratan)
d) Pengamanan kebakaran
e) Alat kesehatan
f) Sistem utilisasi
g) Pendidikan dan pelatihan petugas Sarana/ bangunan, prasarana, peralatan Klinik, dan
lingkungan fisik perlu dikelola untuk menyediakan lingkungan yang aman bagi pasien,
petugas, pengunjung dan masyarakat.
Rencana program MFK perlu disusun setiap tahun dan diterapkan, yang meliputi:
a) Keselamatan dan keamanan. Keselamatan adalah suatu keadaan tertentu dimana
saat gedung, halaman/ground dan alat kesehatan tidak menimbulkan bahaya atau
risiko bagi pasien, petugas dan pengunjung, dan masyarakat Keamanan adalah
proteksi/ perlindungan dari kehilangan, pengrusakan dan kerusakan, kekerasan fisik,
penerapan kodekode darurat atau akses serta penggunaan oleh mereka yang tidak
berwenang.
b) Pengelolaan bahan dan limbah berbahaya dan beracun (B3), yang meliputi:
penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya lainnya harus
dikendalikan, dan limbah bahan berbahaya dibuang secara aman.
c) Manajemen emergency/ kedaruratan, yaitu tanggapan terhadap wabah, bencana
dan keadaan emergency direncanakan dan efektif.
d) Pengamanan kebakaran: Klinik wajib melindungi properti dan penghuni dari
kebakaran dan asap.
e) Peralatan Klinik: Peralatan Klinik dalam program MFK terdiri dari alat kesehatan,
perbekalan kesehatan lainnya, dan perlengkapan. Untuk mengurangi risiko,
peralatan Klinik dipilih, dipelihara dan digunakan sesuai dengan ketentuan.
f) Sistem utilitas meliputi sistem listrik bersumber PLN, sistem air, Emergency Lamp,
sistem gas medis dan sistem pendukung lainnya seperti perpipaan air dipelihara
untuk meminimalkan risiko kegagalan pengoperasian, dan harus dipastikan tersedia
7 (tujuh) hari 24 ( dua puluh empat ) jam
g) Pendidikan petugas. • Rencana tersebut dikaji, diperbaharui dan didokumentasikan
yang merefleksikan keadaan-keadaan terkini dalam lingkungan KliniK.

BAB III
TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

a. Tujuan umum
Menjamin berfungsinya kenyamanan, keamanan, keselamatan dan efisiensi fasilitas
dan lingkungan klinik bagi pasien, pengunjung, karyawan dan fasilitas pelayanan
kesehatan tersebut.

b. Tujuan Khusus
1. Menjaga keamanan dan keselamatan fasilitas klinik
2. Menjamin terpelihara dan berfungsinya system utilitas di klinik
3. Menjamin terpelihara dna berfungsinya peralatan di klinik
4. Meningkatnya kesiagaan klinik dalam menghadapi bencana
5. Meningkatnya kesiagaan klinik dalam mencegah terjadinya kebakaran dan
kesiagaan jika terjadinya kebakaran
6. Terkelolanya B3 dan limbah B3 di klinik sesuai dengan peraturan perundangan
7. Meningkatnya pemahaman seluruh karyawan terhadap pengelolaan fasilitas dan
keselamatan
BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

IV.1 Menyusun dokumen regulasi internal MFK


1. SK MFK
2. SOP

IV.2 Menyusun program – program MFK

1 . Pengelolaan Fasilitas dan Keselamatan Klinik

a. Terdapat petugas yang bertanggung jawab dalam MFK


b. Dilakukan identifikasi terhadap area-area berisiko . (D,W)
c. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut per triwulan terhadap pelaksanaan program
MFK .
2. Workshop Pengelolaan fasilitas dan keselamatan klinik
a. Mengikuti pelatihan yang berhubungan dengan kegiatan MFK sasaran
seluruh pegawai Klinik.
b. Melakukan simulasi pengelolaan program MFK sasaran seluruh pegawai

3.Program Keamanan dan Keselamatan


a. Melakukan assessment risiko secara komprehensif & proaktif untuk
mengindentifikasi bangunan, ruangan/area,peralatan, perabotan & fasilitas
lainnya yang berpotensi menimbulkan cedera
b. Melakukan pemeriksaan fasilitas secara berkala & terdokumentasi
c. Menyediakan anggaran untuk melakukan perbaikan
d. Melakukan assessment risiko pra konstruksi (Pra Construction Risk
Asessment/PCRA) setiap ada konstruksi, renovasi atau penghancuran
bangunan/demolisasi.
e. Merencanakan dan menyediakan fasilitas pendukung yang aman, untuk
mencegah terjadinya kecelakaan dan cedera, mengurangi bahaya dan risiko
serta mempertahankan kondisi aman bagi pasien, keluarga,staff dan
pengunjung.
f. Penggunaan kartu identitas seluruh staff klinik dan semua individu yang
bekerja di klinik pada pasien rawat inap, penunggu pasien, pengunjung
(termasuk tamu) yang memasuki area terbatas (restricted area) sehingga
menciptakan lingkungan yang aman.
g. Melindungi dari kejahatan perorangan, kehilangan, kerusakan, atau
pengrusakan barang milik pribadi.
h. Menyediakan fasilitas yang aman sesuai dengan perundang-undangan
i. Melakukan monitoring pada daerah yang berisiko keselamatan dan keamanan

4.Program Penanggulangan Bencana


a. Identifikasi risiko bencana internal & eksternal
b. Penyusunan Hazard Vulnerability Asessment (HVA)
c. Pembentukan Tim tanggap/penanggulangan bencana
d. Penyusunan dokumen disasterplan
e. Edukasi & simulasi penanggulangan bencana

5.Program Penanggulangan Kebakaran


a. Identifikasi risiko kebakaran
b. Penyediaan APAR
c. Inspeksi, pegujian, pemeliharaan sistem proteksi & penanggulangan
kebakaran
d. Penyediaan sarana & prasarana jalur evakuasi
e. Edukasi & simulasi proteksi & evakuasi
f. Kebijakan larangan merokok

6.Program Pengelolaan B3 dan Limbah B3


a. Penetapan jenis dan area/lokasi penyimpanan B3 sesuai ketentuan
perundang-undangan
b. Pengelolaan penyimpanan dan penggunaan B3 sesuai ketentuan peraturan
Perundang-undangan
c. Sistem pelabelan B3 sesuai ketentuan perundang-undangan
d. Ssitem pendokumentasian dan perijinan B3 sesuai peraturan dan perundang-
undangan
e. Penangganan tumpahan dan paparan B3 sesuai dengan ketentuan peraturan
dan perundangan-undangan
f. Sistem pelaporan dan investigasi jika terjadi tumpahan dan atau paparan
sesuai ketentuan atau peraturan perundang-undangan
g. Pembuangan limbah B3 yang memadai sesuai peraturan perundang-
undangan
h. Penggunaan APD sesuai peraturan perundang-undangan

7.Program Pemeliharaan Sistem Utilitas


a. Pengecekan dan pemelihaaraan instalasi listrik dan alat alat bersumber daya
listrik secara berkala
b. Pengecekan dan pemeliharaaan instalasi air secara berkala
c. Pengecekan dan pemeliharaan sanitasi secara berkala
d. Identifikasi sistem utilitas utama dan penting lainnya beserta komponen
penting
e. Identifikasi area berisiko kegagalan listrik & air
f. Pemeriksaan kualitas air
g. Pemeliharaan sistem utilitas

8.Program Pemeliharaan Alat Kesehatan


a. Melakukan inventarisasi alat kesehatan
b. Melakukan strerilisasi,dekontaminasi kesemua alat kesehatan
c. Melakukan kalibrasi alat kesehatan secara berkala

BAB V
SASARAN

1. Staf dan Karyawan KPRJ Palsigunung 2.


2. Pasien yang datang berobat di KPRJ Palsigunung 2.
3. Pengunjung yang datang/ pengantar pasien yang datang berobat di
KPRJ Palsigunung 2.
BAB VIII
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

1. Setiap bulan tim membuat laporan pelaksanaan kegiatan bulanan pencapaian


program.
2. Setiap 3 bulan tim membuat laporan monitoring pelaksanaan kegiatan dalam
praminilok klinik.
3. Evaluasi untuk melihat pencapaian kegiatan setiap 6 bulan dalam minilokakarya
klinik.

Anda mungkin juga menyukai