PENANGGULANGAN KEBAKARAN
TENTANG
ii
Menetapkan : PENETAPAN KEPALA KLINIK PRATAMA SATBRIMOB POLDA
JATIM TENTANG PROGRAM MANAJEMEN FASILITAS DAN
KESELAMATAN
Ditetapkan di : Surabaya
pada tanggal : Januari 2023
KEPALA KLINIK PRATAMA SATBRIMOB POLDA JATIM
NIP. 197707072003122004
iii
LEMBAR PENGESAHAN
iv
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan berkatNya, sehingga penyusunan Panduan Penanggulangan
Kebakaran Klinik Pratama Satbrimob Polda Jatim dapat diselesaikan dengan baik.
v
DAFTAR ISI
PENETAPAN......................................................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................................iv
KATA PENGANTAR...........................................................................................................v
DAFTAR ISI.......................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
BAB II RUANG LINGKUP..................................................................................................2
BAB III TATA LAKSANA....................................................................................................3
A. LINGKUP KEGIATAN..............................................................................................3
B. METODE..................................................................................................................3
C. LANGKAH KEGIATAN.............................................................................................3
BAB IV DOKUMENTASI....................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................8
vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. DEFINISI
Kebakaran merupakan kejadian yang tidak bisa kita perkirakan terjadinya, dapat
terjadi kapan saja dan dimana saja, tidak ada tempat yang dijamin bebas dari resiko
kebakaran. Kebakaran ditempat kerja dapat membawa konsekuensi yang berdampak
merugikan banyak pihak, baik dari pihak klinik, pegawai maupun bagi masyarakat
banyak. Akibat yang ditimbulkan dari kebakaran yang terjadi di tempat kerja dapat
berupa korban terbakar maupun korban jiwa, kerugian material, hilangnya tempat kerja
dan kerugian lain yang tidak langsung, apalagi jika terjadi kebakaran di objek vital maka
dapat berdampak lebih luas.
B. TUJUAN
Panduan ini dimaksudkan untuk memberikan arahan yang jelas bagi seluruh
petugas dan pengunjung yang berada di lingkungan Klinik Pratama Satbrimob Polda
Jatim dalam menangani bahaya kebakaran secara terorganisir dan terpadu dalam
bertindak sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
C. SASARAN
Seluruh petugas dan masyarakat yang berada di linkungan Klinik Satbrimob Polda
Jatim
D. DASAR HUKUM
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48
TAHUN 2016 tentang standar keselamatan dan kesehatan kerja perkantoran
E. BATASAN OPERASIONAL
Batasan oprasional Panduan Penanggulangan Kebakaran hanya diberlakukan di
Klinik Pratama Satbrimob Polda Jatim.
1
BAB II
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup proteksi kebakaran yaitu seluruh ruangan yang ada di di Klinik
Pratama Satbrimob Polda Jatim.
2
BAB III
TATA LAKSANA
A. LINGKUP KEGIATAN
Tempat beresiko ini perlu mendapatkan tanda atau rambu sebagai kawasan
beresiko, mudah meledak, atau mudah terbakar. Sehingga petugas dan masyarakat
yang melihat, mengetahui bahwa tempat tersebut rawan atau berbahaya.
B. METODE
Metode pada proteksi kebakaran adalah pemeliharaan apar. Pengecekan APAR
setiap hari
C. LANGKAH KEGIATAN
1. Pencegahan Bahaya Kebakaran.
a) Melakukan pengecekan rutin dan teliti pada instalasi dan peralatan listrik, dan
APAR.
b) Jangan membebani listrik terlalu berlebihan / melebihi kapasitas yang ada
(contoh: stop kontak isi 3 sudah terisi semua masih ditambahi sambungan T
listrik hingga bertumpuk – tumpuk).
c) Tidak melakukan penggantian sekering arus induk tanpa sepengetahuan
petugas yang berwenang.
d) Cabut kabel peralatan elektronik jika tidak dipakai / hendak ditinggal pulang,
jangan dibiarkan terus menancap di stop kontak (contoh: computer,
printer,dll).
e) Pastikan seluruh jaringan kabel dan peralatan elektronik tidak ada yang
rusak/terkelupas kabelnya.
f) Pastikan agar semua pintu keluar bebas dari bahan – bahan mudah terbakar.
g) Simpan cairan yang mudah terbakar di tempat yang aman dan jauh dari nyala
api atau aktivitas manusia yang padat, gudang penyimpanan logistic, dll.
h) Gunakan wadah yang tepat untuk menyimpan atau menuangkan bahan cair
mudah terbakar.
i) Jangan menempatkan tabung APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang telah
terpakai/kosong pada tempat semula. Segera laporkan tabung APAR yang
telah terpakai kepada petugas terkait untuk dilakukan pengisian.
j) Untuk mengatasi kebakaran, pasanglah APAR cukup sesuai peraturan yang
telah ada yaitu 120cm diatas lantai
k) Rawat dan periksa APAR serta hidran secara berkala.
l) Jika terlihat puntung rokok yang masih ada apinya segera matikan dan
pastikan tidak ada puntung rokok di ruangan/area yang mudah terbakar.
m) Memberikan tanda jalur evakuasi dilantai dan didinding menunuju ke titik
kumpul terdekat.
3
2. Penanggulangan Jika Terjadi Kebakaran.
a) Jangan panik Ingat setiap kepanikan akan mengurangi daya pikir dan ruang
gerak
b) Sesuai dengan MKKG (Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung) maka
dalam setiap shift atau dinas jaga, setiap kepala unit kerja atau koordinator
shift wajib untuk membuat daftar jaga petugas KKG (Keselamatan
Kebakaran Gedung) di Klinik Pratama Satbrimob Polda Jatim. Di setiap shift
jaga harus ada regu pemadam, regu P3K dan regu evakuasi. Semua
petugas yang dinas wajib untuk mendapat salah satu peran tersebut. Jika
karena keterbatasan tenaga maka satu orang bisa merangkap beberapa
peran sekaligus. Ini adalah standard minimal dari struktur organisasi
Keselamatan Kebakaran Gedung (KKG), gunanya adalah agar saat terjadi
bencana kebakaran, setiap petugas diunit masing – masing telah
mengetahui peran mereka sebagai apa.
c) Rincian tugas dari masing – masing peran adalah sbb:
I. Tugas Kepala/Wakil Keselamatan Kebakaran Gedung.
Pastikan bahwa Dinas Pemadam Kebakaran sudah dihubungi.
Menuju ke posko kebakaran(IGD) untuk memimpin operasional.
Pastikan bahwa pemberitahuan kewaspadaan tingkat pertama telah
dilaksanakan.
Pastikan bahwa peran kebakaran lantai telah melaksanakan tugasnya.
Tetap siaga untuk menerima status laporan dan memperkirakan harus
evakuasi bertahap atau evakuasi total.
II. Tugas Operator telpon/Informasi
Secepatnya menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran dan Instansi
terkait.
Jangan memutuskan hubungan telpon sampai Dinas Pemadam
Kebakaran mengulangi berita.
Mengendalikan sistem pemberitahuan umum.
III. Tugas Teknisi
Mengatur dan mengontrol peralatan mekanik maupun elektrik (lift,
pompa kebakaran, hidran, lampu darurat, peralatan evakuasi, dll).
Membantu kelancaran tugas bantuan yang datang di tempat kejadian
kebakaran.
IV. Tugas Kepala/Wakil peran kebakaran lantai/ruangan/instalasi.
Apabila kebakaran tidak berada pada lantainya,yakinkan bahwa
lantainya siap dievakuasi.
4
Apabila kebakaran di lantainya segera laporkan ke ext 113 (tentukan ext.
khusus) :
- Nama pelapor :….
- Jenis yang terbakar :…
- Lokasi kebakaran :…
- Situasi terakhir :….
Memimpin pelaksanaan operasional di lantainya.
Pada saat mendengar pemberitahuan evakuasi :
- Periksa semua ruangan dan pastikan setiap penghuni di lantainya untuk
melaksanakan evakuasi.
- Pada saat evakuasi berikan perhatian khusus pada orang
cacat,hamil,anak-anak,dll.
- Pada saat tiba di titik berkumpul,laksanakan inventarisasi terhadap
penghuni (pasien,pengunjung,pegawai) lantainya.
- Laporkan tentang situasi terakhir dan status evakuasi kepada Kepala
Keselamatan Kebakaran Gedung.
V. Tugas regu Pemadam kebakaran lantai/ruangan/instalasi
Memadamkan dan melokalisir kebakaran serta menekan kerugian
sekecil-kecilnya.
Memadamkan kebakaran dengan menggunakan APAR (Alat Pemadam
Api Ringan) secara efektif dan efisien.
Selalu berkoordinasi dengan regu atau pihak lain.
VI. Tugas P3K lantai
Melaksanakan pertolongan pertama seperlunya dengan cepat dan tepat
apabila ditemukan korban yang mengalami gangguan kesehatan.
Mentransportasikan korban ke tempat lain yang aman.
Selalu berkoordinasi dengan regu atau pihak lain.
VII. Tugas regu evakuasi lantai
Mengevakuasikan penghuni ke titik berkumpul terdekat.
Memberi petunjuk,mengarahkan dan mencarikan jalan keluar kepada
penghuni.
Selalu mengingatkan penghuni agar tidak menggunakan lift sekaligus
mengarahkan agar menuju tangga darurat terdekat.
Selalu mengingatkan kepada ibu-ibu yang memakai sepatu berhak tinggi
harap dilepas.
Menginformasikan ke regu P3K apabila ditemukan penghuni yang perlu
mendapatkan pertolongan.
Selalu berkoordinasi denga regu atau pihak lain.
VIII. Tugas regu penyelamat barang.
5
Menyelamatkan barang berharga atau dokumen penting ketempat lain
yang aman yang telah ditentukan.
Menyerahkan barang atau dokumen tersebut ke bagian pengamanan.
Selalu memonitor situasi terakhir kebakaran.
Selalu berprinsip bahwa keselamatan jiwa lebih penting dari harta
benda.
Selalu berkoordinasi dengan regu atau pihak lain.
IX. Tugas Satpam area.
Mengamankan area gedung yang terbakar.
Mengatur lalu lintas disekitar gedung.
Mengatur perpindahan kendaraan di tempat parkir ke tempat lain yang
aman.
Mengatur tersedianya jalan masuk bagi bantuan luar yang datang.
Menjaga dokumen/barang yang telah diselamatkan.
Sebagai penunjuk jalan bagi bantuan luar yang datang.
Selalu berkoordinasi dengan regu/pihak lain.
X. Tugas P3K (Poliklinik)
Selalu berkoordinasi dengan pihak rumah sakit terdekat.
Melakukan pertolongan dengan cepat dan tepat apabila ada korban
yang mengalami gangguan kesehatan.
Melakukan pelatihan tanggap bencana bersama BPBD Provinsi Jawa
Timur.
6
BAB IV
DOKUMENTASI
A. Penanda jalur evakuasi
7
DAFTAR PUSTAKA