I. JENIS LIMBAH B3
Jenis limbah B3 yang dihasilkan selama kegiatan operasional dan pemeliharaan kegiatan
Tempat Usaha Kesehatan (Laboratorium Klinik Pramita) dan Kecantikan antara lain sebagai
berikut:
2. PENGUMPULAN
a. Kemasan yang digunakan untuk pengumpulan limbah di sumber timbulan
adalah Safety Box. Bahan kemasan adalah kontainer plastik dengan volume
kemasan 1 L dan 5 L. 1 buah Safety Box menampung Limbah klinis (tajam)
sekitar 0,5 kg – 1 kg (kemasan 1 L) dan 1,5 kg-2 kg (kemasan 5 L)
b. Pengumpulan limbah di sumber timbulan adalah setiap hari
c. Petugas yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan limbah pada sumber
timbulan (lokasi kegiatan) adalah petugas kebersihan.
d. Kemasan ditimbang sebelum dimasukkan ke dalam wadah, diberi simbol dan
label sesuai karakteristiknya ( Permen LH No.14 tahun 2013)
5. PENGANGKUTAN
a. Sesuai surat kapasitas volume limbah yang dapat disimpan adalah 4 buah
safety box, maka rata-rata limbah dapat disimpan selama 60 hari.
b. Lama penyimpanan maksimal mengikuti ijin yang diberikan oleh SK Dinas
Lingkungan Hidup Kota Surabaya
c. Pengangkutan dilakukan oleh pihak ketiga yang telah memiliki ijin
pengangkutan dari Direktoral Jenderal Perhubungan Darat terhadap limbah
jenis tersebut diatas yang masih berlaku, berikut kartu pengawasannya.
d. Pada saat pengangkutan dilakukan pengecekan terhadap kesesuain kartu
pengawasan dan manifest yang diberikan
e. Pihak pengangkut telah memiliki kerjasama dengan pihak pengumpul/pengolah
yang telah memiliki ijin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
f. Pengangkutan dianggap telah selesai terlaksana apabila limbah telah diterima
oleh pengolah yang telah memiliki ijin dibuktikan dengan manifest yang telah
disyahkan oleh pengolah
g. Penanggung jawab kegiatan pengangkutan limbah B3 adalah Petugas TPS
LB3.
2. PENGUMPULAN
a. Kemasan yang digunakan untuk pengumpulan limbah di sumber timbulan
adalah tempat sampah plastik volume 12 L yang telah diberi label sampah
medis. Tempat sampah plastik medis telah dilapisi dengan kantong plastik
bewarna kuning.
b. Pengumpulan limbah di sumber timbulan adalah setiap hari
c. Petugas yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan limbah pada sumber
timbulan (lokasi kegiatan) adalah petugas kebersihan.
5. PENGANGKUTAN
a. Sesuai surat kapasitas volume limbah yang dapat disimpan adalah 100 kg,
maka rata-rata limbah dapat disimpan selama 60 hari.
b. Lama penyimpanan maksimal mengikuti ijin yang diberikan oleh SK Dinas
Lingkungan Hidup Kota Surabaya
c. Pengangkutan dilakukan oleh pihak ketiga yang telah memiliki ijin
pengangkutan dari Direktoral Jenderal Perhubungan Darat terhadap limbah
jenis tersebut diatas yang masih berlaku, berikut kartu pengawasannya.
d. Pada saat pengangkutan dilakukan pengecekan terhadap kesesuain kartu
pengawasan dan manifest yang diberikan
e. Pihak pengangkut telah memiliki kerjasama dengan pihak pengumpul/pengolah
yang telah memiliki ijin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
f. Pengangkutan dianggap telah selesai terlaksana apabila limbah telah diterima
oleh pengolah yang telah memiliki ijin dibuktikan dengan manifest yang telah
disyahkan oleh pengolah
g. Penanggung jawab kegiatan pengangkutan limbah B3 adalah Petugas TPS
LB3.
1. Tujuan
Sistem tanggap darurat ini sebagai pedoman bagi seluruh personil Laboratorium Klinik
Pramita untuk memastikan semua personil bertindak dalam kapasitas masing-masing selama
aspek-aspek kritis dari suatu keadaan.
2. Ruang Lingkup
Prosedur ini menangani keadaan tanggap darurat untuk keadaan darurat, seperti timbulnya
kebakaran terutama di area TPS Limbah B3.
3. Proses
a. Pemeriksaan kesiapan terhadap keadaan darurat
Setiap 1 bulan sekali PenanggungJawab (team yang diunjuk oleh manajemen)
melakukan pemeriksaan kesiapan terhadap keadaan darurat dengan Formulir Daftar
Periksa Keadaan Darurat yang meliputi:
APAR
Kotak P3K
Wastafel
b. Dari hasil pemeriksaan tersebut, dilaporkan ke managemen (team tanggap darurat)
untuk dievaluasi apabila ditemukan adanya ketidaksesuaian.
6. Ketua tim tanggap darurat bertanggung jawab memberikan pelatihan kesiagaan dan tanggap
darurat tertutama pada keadaan darurat yang paling memungkinkan terjadi di kantor Pusat
atau lokasi pekerjaan/ proyek pada anggota tim dan karyawan
7. Ketua tim tanggap darurat mengantisipasi kejadian - kejadian yang dapat diklasifikasikan
sebagai kondisi tindak darurat dan kondisi yang mungkin terjadi di lokasi kegiatan kepada
anggota tim dan karyawan. Kondisi tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Kebakaran atau ledakan
b. Gempa bumi
c. Banjir
d. Cedera parah
e. Tumpahan Limbah B3
8. Ketua tim tanggap darurat bertanggung jawab membuat gambar/ denah umum yang
memperlihatkan tata letak (layout) semua peralatan kedaruratan, jalur evakuasi, daerah aman
dan tempat untuk berkumpul (Assembly point).
9. Ketua tim tanggap darurat bertanggung jawab menjelaskan tata cara evakuasi dalam keadaan
darurat kepada anggota tim dan atau karyawan.
10. Ketua tim tanggap darurat bertanggung jawab menetapkan kewenangan dan tanggung jawab
petugas yang ditunjuk sebagai penanggung jawab dalam keadaan darurat sebelum pejabat
yang berkompeten tiba di lokasi mengambil alih tanggung jawab.
Tabel berikut menunjukkan matriks kesiagaan dan tanggap darurat untuk potensi kebakaran:
12. Kesiagaan dan Tanggap Darurat Terjadinya Tumpahan/ Kebocoran dari Limbah B3
Hal yang perlu diperhatikan:
a. Karakteristik dari limbah yang disimpan dalam TPS ini adalah infeksius dengan simbol
sebagai berikut: