PEMAKAIAN AMBULANCE
TENTANG
Menimbang : a. bahwa untuk mendukung terwujudnya Visi dan Misi Klinik Pratama
Satbrimob Polda Jatim dan dalam rangka mengahadapi tuntutan akan
pelayanan kesehatan yang berkualitas;
Ditetapkan di : Surabaya
pada tanggal : Januari 2023
KEPALA KLINIK PRATAMA SATBRIMOB POLDA
JATIM
NIP. 197707072003122004
LEMBAR PENGESAHAN
B. TUJUAN
Panduan ini dimaksudkan untuk memberikan arahan yang jelas bagi seluruh
petugas dan pengunjung yang berada di lingkungan Klinik Pratama Satbrimob Polda
Jatim dalam menangani bahaya kebakaran secara terorganisir dan terpadu dalam
bertindak sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
C. SASARAN
Seluruh petugas dan masyarakat yang berada di linkungan Klinik Satbrimob Polda
Jatim
D. DASAR HUKUM
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN
2016 tentang standar keselamatan dan kesehatan kerja perkantoran
E. BATASAN OPERASIONAL
BAB II
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup proteksi kebakaran yaitu seluruh ruangan yang ada di di Klinik
Pratama Satbrimob Polda Jatim.
BAB III
TATA LAKSANA
A. LINGKUP KEGIATAN
Tempat beresiko ini perlu mendapatkan tanda atau rambu sebagai kawasan
beresiko, mudah meledak, atau mudah terbakar. Sehingga petugas dan masyarakat
yang melihat, mengetahui bahwa tempat tersebut rawan atau berbahaya.
B. METODE
Metode pada proteksi kebakaran adalah pemeliharaan apar. Pengecekan APAR
setiap hari
C. LANGKAH KEGIATAN
1. Pencegahan Bahaya Kebakaran.
a) Melakukan pengecekan rutin dan teliti pada instalasi dan peralatan listrik,
regulator dan tabung LPG.
b) Jangan membebani listrik terlalu berlebihan / melebihi kapasitas yang ada
(contoh: stop kontak isi 3 sudah terisi semua masih ditambahi sambungan T
listrik hingga bertumpuk – tumpuk).
c) Tidak melakukan penggantian sekering arus induk tanpa sepengetahuan
petugas yang berwenang.
d) Cabut kabel peralatan elektronik jika tidak dipakai / hendak ditinggal pulang,
jangan dibiarkan terus menancap di stop kontak (contoh: computer, printer,dll).
e) Pastikan seluruh jaringan kabel dan peralatan elektronik tidak ada yang
rusak/terkelupas kabelnya.
f) Pastikan agar semua pintu keluar bebas dari bahan – bahan mudah terbakar.
g) Simpan cairan yang mudah terbakar di tempat yang aman dan jauh dari nyala
api atau aktivitas manusia yang padat, gudang penyimpanan logistic, dll.
h) Jauhkan tabung LPG / O²/ gas yang mudah meledak dari nyala api / listrik,
sebaiknya ditempatkan di ruangan terbuka / memiliki ventilasi lebar & banyak.
i) Gunakan wadah yang tepat untuk menyimpan atau menuangkan bahan cair
mudah terbakar.
j) Jangan menempatkan tabung APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang telah
terpakai/kosong pada tempat semula. Segera laporkan tabung APAR yang
telah terpakai kepada petugas terkait untuk dilakukan pengisian.
k) Untuk mengatasi kebakaran, pasanglah APAR cukup sesuai peraturan yang
telah ada yaitu 120cm diatas lantai
l) Rawat dan periksa APAR serta hidran secara berkala.
m) Jika terlihat puntung rokok yang masih ada apinya segera matikan dan pastikan
tidak ada puntung rokok di ruangan/area yang mudah terbakar.
n) Memberikan tanda jalur evakuasi dilantai dan didinding menunuju ke titik
kumpul terdekat.