Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT

DINASKESEHATAN
UPT.PUSKESMAS TIRTAJAYA
Jl. Keramat desa tirtajaya Rt. 05 Kecamatan bajuin

RKA
PENANGULANGAN BENCANA DIPUSKESMAS TIRTAJAYA 2021

A. PENANGGULANGAN BENCANA
1. Pengertian
a. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik
oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda dan dampak psikologis.
b. Status keadaan darurat bencana adalah suatu keadaan yang ditetapkan oleh
Kepala puskesmas Puskesmas untuk jangka waktu tertentu atas dasar
rekomendasi Tim Penanggulangan Bencana yang diberi tugas untuk
menanggulangi bencana. Status keadaan darurat dimulai sejak status siaga
darurat, tanggap darurat dan transisi dari darurat ke pemulihan.
c. Tanggap Darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera
pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan,
yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda,
pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi,
penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana.
d. Bantuan darurat bencana adalah upaya memberikan bantuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar pada saat status keadaan darurat.
e. Korban bencana adalah orang atau sekelompok orang yang menderita atau
meninggal dunia akibat bencana.
f. Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang
meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana,
kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi
g. Pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengurangi atau menghilangkan risiko bencana, baik melalui pengurangan
ancaman bencana maupun kerentanan pihak yang terancam bencana.
h. Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk

Dokumen Akreditasi UPT Puskesmas Tirtajaya


Hal 1
mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang
tepat guna dan berdaya guna.
i. Peringatan dini adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera
mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada
suatu tempat oleh lembaga yang berwenang.
j. Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik
melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana
k. Risiko bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada
suatu wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka,
sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau
kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat.
l. Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik
atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pascabencana
dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar semua
aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pasca
bencana.
m. Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua prasarana dan sarana,
kelembagaan pada wilayah pascabencana, baik pada tingkat pemerintahan
maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan berkembangnya
kegiatan perekonomian, social dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan
bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan
bermasyarakat pada wilayah pascabencana.
n. Wilayah bencana adalah wilayah tertentu yang terkena
2. Jenis Bencana
1) Kebakaran
Kebakaran bisa terjadi pada Puskesmas akibat korsleting listrik, ledakan gas,
rokok yang dibuang sembarangan. Korban kebakaran bisa terjadi luka bakar,
trauma, sesak nafas, gangguan psikologis dan meninggal.
2) Kecelakaan Akibat B3
Kecelakaan akibat zat-zat berbahaya meliputi kebocoran atau tumpahan atau
sengaja mengeluarkan cairan dan gas yang mudah terbakar, zat-zat yang
bersifat korosif, beracun, zat-zat radioaktif.

Dokumen Akreditasi UPT Puskesmas Tirtajaya


Hal 2
3) Gempa Bumi
Lokasi kepulauan di Indonesia berada pada area lempengan bumi di bawah laut
yang sewaktu-waktu dapat bergerak dan menghasilkan gempa, dan kepulauan
di Indonesia memiliki banyak gunung berapi yang sangat memungkinkan
terjadinya gempa bumi.
4) Kejadian Luar Biasa (KLB)
Kejadian luar biasa(KLB) adalah suatu kejadian kesakitan/kematian dan atau
meningkatnya suatu kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara
epidemiologis pada suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu.
KLB yang mungkin terjadi adalah Diare, Demam Berdarah, Difteri, dsb.
5) Banjir
Banjir merupakan bencana yang bisa terjadi di akibat luapan sungai atau hujan
yang sangat deras.
6) Kecelakaan Massal
Area puskesmas dilewati oleh jalan propinsi yang arus lalu lintasnya sangat
padat. Dengan kepadatan yang begitu tinggi kemungkinan kecelakaan lalu lintas
juga sangat besar.
B. PROGRAM KEWASPADAAN, PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN BENCANA
Penyelenggaraan program kewaspadaan, pencegahan dan pengendalian bencana, sesuai
tahapannya adalah sebagai berikut :
1. Pra Bencana
Penyelenggaraan program kewaspadaan, pencegahan dan pengendalian bencana
pada tahap pra bencana meliputi:
a. Dalam situasi tidak terjadi bencana, meliputi:
1) Perencanaan Penanggulangan Bencana;
2) Pengurangan Risiko Bencana;
3) Pencegahan;
4) Pemaduan Dalam Perencanaan Pembangunan;
5) Persyaratan Analisis Risiko Bencana;
6) Pelaksanaan Dan Penegakan Rencana Tata Ruang;
7) Pendidikan Dan Pelatihan; dan
8) Persyaratan Standar Teknis Penanggulangan Bencana.
b. Dalam situasi terdapat potensi terjadinya bencana, meliputi:
1) Kesiapsiagaan;
2) Peringatan dini; dan

Dokumen Akreditasi UPT Puskesmas Tirtajaya


Hal 3
3) Mitigasi bencana.
c. Pelatihan uji coba kesiapan petugas
d. Pemenuhan sarana dan prasarana
e. Pemasangan rambu evakuasi bencana
f. Pemberian APD untuk petugas di tempat beresiko
g. Sosialisasi pedoman penanggulangan bencana ke seluruh karyawan di RS
h. Inventarisasi tempat-tempat beresiko/denah
i. Upaya pencegahan/pengendalian bencana tempat beresiko
2. Saat Tanggap Darurat Bencana, kegiatannya meliputi :
a. Penyelamatan dan Evakuasi Masyarakat Terkena Bencana .
1) Kemudahan akses dalam penyelamatan dilakukan melalui pencarian, pertolongan,
dan evakuasi korban bencana. Untuk memudahkan penyelamatan korban bencana
dan harta benda, Kepala Puskesmas mempunyai kewenangan :
- Menyingkirkan dan/atau memusnahkan barang atau benda di lokasi bencana
yang dapat membahayakan jiwa;
- Menyingkirkan dan/atau memusnahkan barang atau benda yang dapat
mengganggu proses penyelamatan;
- Memerintahkan orang untuk keluar dari suatu lokasi atau melarang orang
untuk memasuki suatu lokasi;
- Mengisolasi atau menutup suatu lokasi baik milik publik maupun pribadi;
- Memerintahkan kepada pimpinan instansi/lembaga terkait untuk mematikan
aliran listrik, gas, atau menutup/membuka pintu air.
2) Pertolongan darurat bencana diprioritaskan pada pasien atau karyawan yang
terkena bencana yang mengalami luka parah dan kelompok rentan.
b. Pengkajian Secara Cepat dan Tepat Terhadap Lokasi, Kerusakan, Kerugian, dan Sumber
Daya.
c. Penentuan Status Keadaan Darurat Bencana;
Penetapan status dan tingkat bencana memuat indikator yang meliputi :
1) Jumlah korban;
2) Kerugian harta benda;
3) Kerusakan prasarana dan sarana;
4) Cakupan luas wilayah yang terkena bencana; dan
5) Dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan.
d. Pemenuhan Kebutuhan Dasar.
1) Pemenuhan kebutuhan dasar meliputi bantuan penyediaan:
a) Kebutuhan air bersih dan sanitasi;
b) Pangan;

Dokumen Akreditasi UPT Puskesmas Tirtajaya


Hal 4
c) Sandang;
d) Pelayanan kesehatan;
e) Pelayanan psikososial; dan
f) Penampungan serta tempat hunian.
2) Pengadaan barang/jasa meliputi peralatan dan/atau jasa untuk:
a) Pencarian dan penyelamatan korban bencana;
b) Pertolongan darurat;
c) Evakuasi korban bencana;
d) Kebutuhan air bersih dan sanitasi;
e) Pangan;
f) Sandang;
g) Pelayanan kesehatan; dan
h) Penampungan serta tempat hunian sementara.
2. Pascabencana
Penyelenggaraan program kewaspadaan, pencegahan dan pengendalian bencana pada
tahap pasca bencana terdiri atas :
a. Rehabilitasi, melalui kegiatan:
1) Perbaikan lingkungan daerah bencana;
2) Perbaikan prasarana dan sarana umum;
3) Pemulihan sosial psikologis;
4) Pelayanan kesehatan;
5) Pemulihan sosial, ekonomi
6) Pemulihan keamanan dan ketertiban;
7) Pemulihan fungsi pelayanan publik.
b. Rekonstruksi
Rekonstruksi pada wilayah pascabencana dilakukan melalui kegiatan:
1) Pembangunan kembali prasarana dan sarana;
2) Penerapan rancang bangun yang tepat dan
3) Penggunaan peralatan yang lebih baik dan tahan bencana;
4) Partisipasi dan peran serta lembaga dan organisasi kemasyarakatan, dunia
usaha dan masyarakat;
5) Peningkatan kondisi sosial, ekonomi.
6) Peningkatan fungsi pelayanan publik;
7) Peningkatan pelayanan utama dalam masyarakat.

Dokumen Akreditasi UPT Puskesmas Tirtajaya


Hal 5
C. URAIAN TUGAS
Uraian tugas yang dimaksud disini adalah tugas dan tanggung jawab yang dimiliki oleh setiap
personal dalam sistem penanganan bencana di puskesmas sesuai dengan struktur yang telah
disusun. Struktur ini diaktifkan saat terjadinya situasi bencana baik di dalam puskesmas
maupun penanganan korban bencana dari luar puskesmas .
1. Kepala puskesmas
Bertanggung Jawab Kepada Kepala Dinas Kesehatan
Bertanggung Jawab untuk Mengatur pengelolaan penanganan bencana dan korban bencana
di puskesmas
TUGAS:
a. Memberi arahan kepada Komandan Bencana untuk pengelolaan penanganan korban
b. Melaporkan proses penanganan bencana kepada kepala dinas kesehatan
c. Memberikan briefing kepada komandan bencana, ketua medical support dan ketua
management support
d. Memberikan informasi terkait proses penangan bencana kepada pihak lain di luar
puskesmas
e. Melakukan evaluasi pelaksanaan pelayanan bencana puskesmas
2. Kepala TU / Komandan Bencana
Bertanggung Jawab Kepada : Kepala Puskesmas
Bertanggung jawab Untuk : Mengkoordinir pelaksanaan Pelayanan Medis, Keuangan,SDM,
Logistik dan Operasional, dan Penunjang Medik
TUGAS:
a. Merencanakan dan mengendalikan pelayanan medis dan non medis
b. Memberikan laporan kepada Kepala Puskesmas terkait proses tersebut diatas.
c. Menindaklanjuti upaya permintaan bantuan oleh Kepala Puskesmas
d. Memastikan proses penanganan korban dan sumber pendukungnya terlaksana dan
tersedia sesuai kebutuhan.
e. Melakukan koordinasi kerja kepada instansi lain dan puskesmas jejaring
D. AREA BERKUMPUL TERBUKA / TITIK AMAN
Area tempat berkumpul (titik aman berkumpul) saat terjadinya bencana internal bagi
pasien, petugas dan pengunjung/ keluarga pasien, terletak di depan puskesmas.
Mengetahui
Kepala Pelaksana
UPT Puskesmas Tirtajaya Program Kesehatan P3K

Rita Hidayati, S.ST. Rusdianoor, Amd. Kep


NIP. 19740516 200501 2 011 NIP. 196906091990021001 `

Dokumen Akreditasi UPT Puskesmas Tirtajaya


Hal 6
Dokumen Akreditasi UPT Puskesmas Tirtajaya
Hal 7

Anda mungkin juga menyukai