Anda di halaman 1dari 25

RENCANA USULAN KEGIATAN

(RUK)
DOKUMEN INTternal

PROGRAM
BENCANA

TAHUN 2024

Puskesmas Banjarsengon
DINAS KESEHATAN
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER
Jl Kasuari No. 48 Banjarsengon Telp 0331-424507

i
RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)

PROGRAM BENCANA

TAHUN 2024

HALAMAN JUDUL

PUSKESMAS BANJARSENGON

DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER

2023

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, berkat Rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan dokumen “Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas
Banjarsengon Program Bencana Tahun 2024”. Dokumen ini memuat informasi
tentang berbagai masalah masyarakat terutama kejadian bencana yang terjadi di
wilayah kerja Puskesmas Banjarsengon pada tahun 2022, yang kemudian dijadikan
dasar untuk melakukan perencanaan kegiatan tahun 2024 dalam menyelesaikan
masalah tersebut.
Kami sampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada berbagai pihak atas
sumbangan pikirannya sehingga tersusunlah RUK ini, dengan harapan dokumen ini
dapat dimanfaatkan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan
penanggulangan bencana di Puskesmas Banjarsengon pada tahun 2024.
Akhir kata, kami menyadari bahwa dokumen ini masih belum sempurna. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun untuk penyempurnaan dokumen ini
sangat kami harapkan.

Terima kasih.

Jember, 2 Januari 2023

Rike Andriyani

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................................iii
DAFTAR ISI.................................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG.................................................................................................1
1.2. TUJUAN...................................................................................................................2
1.3. MANFAAT................................................................................................................2
1.4. RUANG LINGKUP PROGRAM...............................................................................2
BAB 2 PROGRAM KESEHATAN................................................................................4
2.1. STRUKTUR ORGANISASI.................................................................................4
2.2. VISI DAN MISI.....................................................................................................4
2.3. TUJUAN DAN SASARAN...................................................................................5
2.4. PROGRAM KESEHATAN DI PUSKESMAS.......................................................6
2.5. STRATEGI...........................................................................................................6
2.6. PEMBIAYAAN.....................................................................................................7
BAB 3 ANALISIS SITUASI...........................................................................................8
3.1. DATA UMUM...........................................................................................................8
3.2. DATA KHUSUS.....................................................................................................14
BAB 4 IDENTIFIKASI MASALAH DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH 16
4.1. IDENTIFIKASI MASALAH.....................................................................................16
4.2. MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH...............................................................16
4.3. MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH............................................................17
4.4. PENYUSUNAN RUK TAHUN 2024.......................................................................19
4.5. PENYUSUNAN RPK TAHUN 2023.......................................................................20
BAB V PENUTUP......................................................................................................21

iv
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Bencana merupakan peristiwa ataupun rangkaian peristiwa yang mengancam
dan menganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian materiil, dan dampak
psikologis. Bencana tidak dapat diprediksi dengan pasti terjadinya sehingga perlu
kesiapsiagaan masyarakat untuk menghadapi potensi bencana yang akan datang.
Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama memiliki peran
penting dalam penanggulangan bencana, baik pra bencana, saat bencana, maupun
pasca bencana. Adapun peran tersebut antara lain pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan seperti surveilans kesehatan dan kerjasama lintas sektor,
pusat pemberdayaan masyarakat terutama dalam kegiatan penanggulangan
bencana yang sangat membutuhkan peran aktif masyarakat, dan pusat pelayanan
kesehatan tingkat pertama berupa UGD, pendirian pos kesehatan di sekitar lokasi
bencana atau daerah pengungsian, upaya gizi, upaya KIA, dan upaya sanitasi
tempat pengungsian.
Penanggulangan bencana tidak hanya dilakukan pada saat terjadi bencana
saja, namun dimulai dari sebelum terjadi bencana terutama di daerah berpotensi.
Upaya pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan perlu dilakukan guna untuk
mengurangi dampak kerugian yang akan ditimbulkan ketika terjadi bencana.
Pemetaan kesehatan untuk mengetahui sumber daya yang ada, kerentanan dan
potensi masyarakat, dan risiko bencana dilakukan agar memudahkan
mengorganisasikan kegiatan yang terbaik untuk pemberdayaan masyarakat dalam
kesiapsiagaan bencana. Kegiatan pemantauan/surveilans juga penting dilakukan
guna memantau potensi terjadi bencana.
Rapid Health Assessment (RHA) dilakukan saat bencana untuk memetakan
kerugian yang ditimbulkan oleh bencana terutama korban jiwa agar memudahkan
petugas Kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang tepat dan cepat
pada korban. RHA juga digunakan untuk melihat potensi sumber daya yang dapat
dimanfaatkan dalam kondisi kedaruratan.
Bencana selalu menimbulkan masalah kesehatan, baik langsung maupun
tidak langsung. Oleh karenanya perlu dilakukan intervensi pasca bencana untuk
memulihkan kondisi lingkungan kesehatan masyarakat. Adapun tahap yang
dilakukan yaitu: surveilans penyakit yang berpotensi KLB, pemantauan sanitasi
lingkungan, pemulihan social psikologis, dan pelayanan kesehatan.

1
1.2. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan manajemen program penanggulangan
bencana puskesmas dalam mengelola kegiatannya dalam upaya peningkatan
pencapaian program penanggulangan bencana.

2. Tujuan Khusus
1. Tersedianya data dasar kebencanaan di Puskesmas Banjarsengon
2. Tersusunnya rencana usulan kegiatan program bencana tahun 2024
3. Tersusunnya rencana pelaksanaan kegiatan program bencana tahun 2023

1.3. MANFAAT
Sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan/program Bencana di Puskesmas
Banjarsengon

1.4. RUANG LINGKUP PROGRAM


Berdasarkan aspek pelayanan kesehatan secara garis besarnya terdapat 2 jenis
pelayanan kesehatan yaitu:
1. Pelayanan preventif dan promotif
Adalah pelayanan bagi kelompok masyarakat yang sehat, agar kelompok ini
tetap sehat dan bahkan meningkatkan status kesehatan. Pada dasarnya
pelayanan ini dilaksanakan oleh kelompok profesi kesehatan masyarakat.
2. Pelayanan kuratif dan rehabilitatif
Adalah pelayanan kelompok masyarakat yang sakit, agar kelompok ini
sembuh dari sakitnya dan menjadi pulih kesehatannya.Pada prinsipnya pelayanan
jenis ini dilakukan kelompok profesi kedokteran.
Maka, berdasarkan jenis aspek pelayanan kesehatan ini penanggulangan
bencana mencakup 4 pelayanan yaitu :
1. Penanggulangan Bencana pada Tingkat Promotif
Sasaran pada tingkat pelayanan promotif adalah pada masyarakat yang
bertempat tinggal di daerah potensi bencana.
2. Penanggulangan Bencana pada Tingkat Preventif
Sasaran pada tingkat ini adalah kelompok yang beresiko tinggi misalnya
masyarakat dengan tempat tinggal rawan bencana. Tujuan pada tingkat ini
agar kelompok ini mampu dan siap siaga ketika menghadapi bencana.

2
3. Penanggulangan Bencana pada Tingkat Kuratif 
Sasaran promosi kesehatan pada tingkat ini adalah para korban bencana.
Tujuan pada tingkat ini agar kelompok ini mampu mencegah penyakit dan
kecacatan yang diakibatkan bencana tidak menjadi lebih buruk.
4. Penanggulangan Bencana pada Tingkat Rehabilitatif
Penanggulangan Bencana pada tingkat ini mempunyai sasaran kelompok
pengungsi ketika keadaan lingkungan dan kesehatan menjadi lebih
baik.Tujuan utama penanggulangan bencana pada tingkat ini adalah untuk
normalisasi atau berjalannya semua aspek dan kehidupan masyarakat pada
wilayah pasca bencana secara lancer (BNPB, 2008).

3
BAB 2
PROGRAM KESEHATAN

2.1. STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan surat keputusan kepala UPTD Puskesmas Banjarsengon, berikut


ini sususan organisasi Tim Gerak Cepat (TGC) ketika terjadi bencana tahun 2023,
yaitu:

Pengarah : Kepala UPTD. Puskesmas Banjarsengon


Ketua TGC : Koordinator UKP
Data dan Informasi : Tata Usaha
Sistem Informasi Puskesmas
Bidan Wilayah
Logistik : Petugas Farmasi
Koordinator Sarana dan Prasarana Puskesmas
Masing-masing ambudes
Pelayanan Kesehatan Umum : Petugas UGD
Petugas Poli Umum
Perawat Wilayah
PTM : Koordinator Pelayanan PTM
P2M : Koordinator Pelayanan P2M
Koordinator Pelayanan Surveilans
Kesehatan Lingkungan : Koordinator Pelayanan Kesling
Kesehatan Jiwa : Koordinator Pelayanan Jiwa
Kesehatan Ibu dan Anak : Koordinator Pelayanan KIA
Kesehatan Reproduksi : Koordinator Pelayanan KB
Gizi : Koordinator Pelayanan Gizi

2.2. VISI DAN MISI

1. Visi UPTD. Puskesmas Banjarsengon


Sudah waktunya (wes wayahe) mbenehi kesehatan masyarakat di wilayah kerja
UPTD. Puskesmas Banjarsengon, dengan berprinsip pada sinergi, kolaborasi, dan
akselerasi dalam membangun kesehatan masyarakat di wilayah kerja UPTD.
Puskesmas Banjarsengon Kecamatan Patrang Jember.

4
2. Misi UPTD. Puskesmas Banjarsengon
Dalam mewujudkan visi tersebut, Puskesmas Banjarsengon menetapkan misi
Puskesmas Banjarsengon, yaitu:

a. Mendorong seluruh pemangku kepentingan di wilayah kerjanya


berpartisipasi dalam upaya mencegah dan mengurangi risiko kesehatan
yang dihadapi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui
Gerakan masyarakat hidup sehat (berdasarkan prinsip paradigma sehat)
b. Menggerakkan dan bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan
di wilayah kerjanya (berdasarkan prinsip pertanggung jawaban wilayah).
c. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat di wilayah kerjanya (berdasarkan prinsip kemandirian
masyarakat).
d. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dapat di akses dan
terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya secara adil tanpa
membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya, dan kepercayaan
(berdasarkan prinsip ketersediaan akses pelayanan kesehatan).
e. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan memanfaatkan teknologi
yang sesuai dengan kebutuhan, mudah di manfaatkan dan tidak
berdampak buruk bagi lingkungan di wilayah kerjanya (berdasarkan prinsip
teknologi tepat guna).
f. Mengintegrasikan dan mengkoordinasikan penyelenggaraan UKM dan UKP
lintas program dan lintas sektor serta melaksanakan sistem rujukan yang di
dukung manajemen Puskesmas di wilayah kerjanya (berdasarkan prinsip
keterpaduan dan kesinambungan).

2.3. TUJUAN DAN SASARAN

1. TUJUAN

Tujuan Program Bencana adalah sejalan dengan tujuan Puskesmas


Banjarsengon yaitu:

a. Mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi


kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
b. mewujudkan masyarakat yang hidup dalam lingkungan sehat
c. mewujudkan masyarakat yang mampu menjangkau pelayanan kesehatan
bermutu
d. mewujudkan masyarakat yang memiliki derajat kesehatan yang optimal,
baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat

5
2. SASARAN
Sasaran yang disusun guna mencapai tujuan yang diharapkan puskesmas
Banjarsengon adalah sebagai Berikut :
1. Sasaran 1.
Meningkatnya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup masyarakat
dalam kesiapsiagaan bencana.
2. Sasaran 2.
Meningkatnya kecepatan respon bantuan terhadap kondisi bencana.
3. Sasaran 3.
Meningkatnya partisipasi Masyarakat dan berbagai pihak lintas sektor
terhadap kesiapsiagaan bencana.

2.4. PROGRAM KESEHATAN DI PUSKESMAS

Program Upaya Kesehatan Masyarakat di Puskesmas dibagi menjadi 2


yaitu Program Esensial dan Program pengembangan. Program
penanggulangan bencana merupakan satu upaya puskesmas untuk mendorong
meningkatnya manajemen bencana dan pencegahan masalah kesehatan akibat
bencana. Dalam hal ini, program penanggulangan bencana juga mencakup
beberapa program (lintas program) seperti kesehatan lingkungan, gizi, dan
PONED.

2.5. STRATEGI

a) Pemberdayaan,
Pemberdayaan adalah pemberian informasi dan pendampingan dalam
mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan, guna membantu individu,
keluarga atau kelompok-kelompok masyarakat menjalani tahap-tahap tahu,
mau dan mampu mempraktikkan kesiapsiagaan bencana.
b) Bina suasana
Bina suasana adalah pembentukan suasana lingkungan sosial yang kondusif
dan mendorong dipraktikkannya kesiapsiagaan bencana.
c) Advokasi
Advokasi adalah pendekatan dan motivasi terhadap pihak-pihak tertentu yang
diperhitungkan dapat mendukung keberhasilan penanggulangan bencana baik
dari pra-bencana, saat bencana, hingga pasca bencana.
d) Kemitraan.

6
Kemitraan harus digalang baik dalam rangka pemberdayaan maupun bina
suasana dan advokasi guna membangun kerjasama dan mendapatkan
dukungan. Dengan demikian kemitraan perlu digalang antar individu,
keluarga, pejabat atau instansi pemerintah yang terkait dengan urusan
kesehatan (lintas sektor), pemuka atau tokoh masyarakat, media massa dan
lain-lain. Kemitraan harus berlandaskan pada tiga prinsip dasar, yaitu
kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan.

Adapun hambatan dalam pelaksanaan penanggulangan bencana di wilayah


kerja puskesmas Banjarsengon antara lain akses yang masih kurang di beberapa
tempat terutama ketika terjadi bencana tanah longsor yang membuat akses jalan
lebih sulit dan kurang tanggapnya petugas ketika terjadi laporan kebencanaan pada
malam hari seperti ketika terjadi kebakaran pada dini hari.

2.6. PEMBIAYAAN

Dalam melaksanakan upaya kesehatan di Puskesmas antara lain dibiayai dari


dana BOK, APBD, BPJS, Swadaya dan sumber dana lainnya. Pemanfatan dana ini
dipergunakan untuk kegiatan promotif dan preventif.

7
BAB 3
ANALISIS SITUASI

3.1. DATA UMUM

Berikut ini gambaran umum Puskesmas Banjarsengon, diantaranya


1. Data Puskesmas Induk
Nomor kode puskesmas : 1033584
Nomor urut puskesmas : 050
Nama puskesmas : Banjarsengon
Kecamatan : Patrang
Kabupaten : Jember
Propinsi : Jawa Timur

2. Puskesmas Pembantu
Dalam memberikan pelayanan dan memperluas layanan kepada masyarakat
didirikan Puskesmas Pembantu (PUSTU) sebagai bagian atau jejaring
Puskesmas. Adapun Pustu yang ada di Puskesmas Banjarsengon sebagai
berikut:
a Pustu Banjarsengon : Desa Banjarsengon
b Pustu Slawu : Desa Slawu

3. Ponkesdes (Pondok Kesehatan Desa)


Sebagai bagian dari Program Gubernur Jawa Timur dalam menurunkan
Angka Kematian Ibu Hamil dan Bayi didirikan Pos Pelayanan Kesehatan
berupa Ponkesdes yang didalamnya terdapat pelayanan kesehatan ibu anak
(KIA) dan pelayanan pasien umum. Adapun Ponkesdes yang ada di
Puskesmas Banjarsengon sebagai berikut
a Ponkesdes Jumerto
b Ponkesdes Baratan
c Ponkesdes Bintoro
Puskesmas Pembantu (PUSTU) dan Ponkesdes merupakan jejaring
puskesmas yang bertugas sebagai kepanjangan pelayanan Puskesmas di
setiap desa. Berikut struktur organisasi Jejaring Puskesmas Banjarsengon .

8
4. Data Wilayah
Luas wilayah Puskesmas Banjarsengon secara keseluruhan adalah
sekitar 28,33km², mayoritas wilayahnya merupakan daerah sawah ladang dan
tanah perkebunan.

Wilayah kerja Puskesmas Banjarsengon berada di Kelurahan


Banjarsengon Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Jumlah Kelurahan
wilayah kerja Puskesmas Banjarsengon sebanyak 5 Kelurahan diantaranya
a Kelurahan Banjarsengon
b Kelurahan Slawu
c Kelurahan Jumerto
d Kelurahan Baratan
e Kelurahan Bintoro
Berikut ini adalah batas-batas wilayah kerja Puskesmas Banjarsengon :

a Sebelah Utara : Kecamatan Arjasa


b Sebelah Timur : Kecamatan Sumbersari
c Sebelah Selatan : Kecamatan Kaliwates
d Sebelah Barat : Kecamatan Sukorambi

Adapun peta wilayah puskesmas banjar sengon sebagaimana berikut


ini :

Wilayah kerja Puskesmas Banjarsengon mengikuti pola perubahan


musim dua iklim seperti halnya daerah lain di Indonesia, yaitu musim hujan
dan musim kemarau.

9
5. Data Kependudukan
Data kependudukan dibawah ini merupakan data hasil perhitungan proyeksi
berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik melalui Dinas
Kesehatan. Data tersebut di jadikan acuan dalam perhitungan sasaran program dan
kegiatan puskesmas. Berikut data kepedudukan Puskesmas Banjarsengon
berdasarkan tahun 2023 :
Jumlah Per Bintor Jumert Banjar
No Uraian Proyeksi Ket Baratan Slawu
Puskesmas o o Sengon

1 JUMLAH PENDUDUK PER TOTAL 35.173 10.624 10.865 6.599 2.952 4.133
DESA
L 17.135 5.220 5.338 3.242 1.450 1.885

P 18.038 5.404 5.527 3.357 1.502 2.248

2 KELAHIRAN HIDUP TOTAL 475 142 145 88 39 61

L 228 70 71 43 19 25

P 247 72 74 45 20 36

3 BAYI (0-11 BLN) TOTAL 473 144 147 89 40 53

L 186 70 74 45 20 27

P 287 124 73 44 20 26

4 BAYI (0-12 BLN) TOTAL 973 294 301 183 82 113

L 488 147 151 92 41 57

P 485 147 150 91 41 56

5 BADUTA (0-23 BLN) TOTAL 1.461 441 452 274 123 171

L 737 221 226 138 62 90

P 724 220 226 136 61 81

6 BALITA (0-59 BLN) TOTAL 2.443 739 755 459 205 285

L 1.229 372 380 231 103 143

P 1.214 367 375 228 102 142

7 ANAK BALITA (12-59 BLN) TOTAL 1.956 592 605 368 164 227

L 990 299 305 186 83 117

P 966 293 300 182 81 110

8 ANAK USIA PRA SEKOLAH (5- TOTAL 986 300 306 186 83 111
6 THN)
L 503 152 155 95 42 59

P 483 148 151 91 41 52

9 ANAK USIA KELAS 1 SD (7 TOTAL 499 150 154 93 42 60

10
Jumlah Per Bintor Jumert Banjar
No Uraian Proyeksi Ket Baratan Slawu
Puskesmas o o Sengon

THN)

L 253 76 78 47 21 31

P 246 74 76 46 21 29

10 ANAK USIA KELAS 2 SD (8 TOTAL 499 150 154 93 42 60


THN)
L 248 76 78 47 21 26

P 251 74 76 46 21 34

11 ANAK USIA KELAS 3 SD (9 TOTAL 487 150 153 93 42 49


THN)
L 247 76 77 47 21 26

P 240 74 76 46 21 23

12 ANAK USIA SD (7-12 THN) TOTAL 2.970 898 918 558 249 347

L 1.505 453 463 282 126 181

P 1.465 445 455 276 123 166

13 USIA 18+ THN TOTAL 26.312 7.948 8.129 4.937 2.208 3.090

L 10.817 3.266 3.341 2.029 907 1.274

P 15.495 4.682 4.788 2.908 1.301 1.816

14 USIA BELUM PRODUKTIF TOTAL 7.402 2.236 2.287 1.389 621 869
(<15 THN)
L 3.726 1.127 1.152 700 313 434

P 3.676 1.109 1.135 689 308 435

15 USIA PRODUKTIF (15-64 TOTAL 24.079 7.276 7.442 4.520 2.022 2.819
THN)
L 11.854 3.584 3.665 2.226 996 1.383

P 12.225 3.692 3.777 2.294 1.026 1.436

16 USIA TDK PRODUKTIF (65+ TOTAL 3.565 1.076 1.101 669 299 420
TAHUN)
L 1.628 492 503 306 137 190

P 584 584 598 363 162 230

17 PRASENILIS/ PRA USIA TOTAL 7.200 2.176 2.225 1.351 605 843
LANJUT (45-59 THN)
L 3.547 1.071 1.095 665 298 418

P 1.105 1.105 1.130 686 307 425

18 USILA (60+ THN) TOTAL 5.845 1.766 1.806 1.097 491 685

L 2.765 836 855 519 233 322

11
Jumlah Per Bintor Jumert Banjar
No Uraian Proyeksi Ket Baratan Slawu
Puskesmas o o Sengon

P 3.080 930 951 578 258 363

19 USILA RISTI (70+ THN) TOTAL 2.188 660 675 410 183 260

L 974 293 300 182 81 118

P 1.214 367 375 228 102 142

20 WUS (15-39 THN) 6.274 1.896 1.939 1.178 527 734

21 WUS (15-49 THN) 8.802 2.659 2.719 1.652 739 1.033

22 WANITA USIA (30-50 THN) 5.289 1.597 1.634 992 444 622

23 BUMIL 510 157 161 98 44 50

24 BULIN 491 150 153 93 42 53

25 BUFAS 491 150 153 93 42 53

26 PUS 5.952 1.800 1.841 1.118 500 693

27 15-59 Tahun 21.998 6.647 6.798 4.129 1.847 2.577

28 USIA PRODUKTIF >15 TAHUN 10.820 3.272 3.347 2.033 909 1.259

29 USIA 10-18 TAHUN 11.178 3.375 3.451 2.096 938 1.318

30 USIA 45-59 TAHUN 7.200 2.176 2.225 1.351 605 843

31 USIA 60-69 TAHUN 5.845 1.766 1.806 1.097 491 685

32 USIA ≥ 70 TAHUN KEATAS 2.188 660 675 410 183 260

33 ANAK BALITA (12-48 bln) 1.956 592 605 368 164 227

12
6. Ketenagaan
- Dokter : 2 orang
- Dokter gigi : 2 orang
- Kesehatan masyarakat : 3 orang
- Bidan/ D3 kebidanan : 16 orang
- Bidan/ D4 kebidanan :-
- Perawat/ D3 perawat : 15 orang
- Perawat/ S1 perawat : 3 orang
- Apoteker : 2 orang
- Tenaga administrasi : 1 orang
- Tenaga rekam medik : 1 orang
- Tenaga kesehatan lingkungan : 2 orang
- Ahli gizi : 2 orang
- Tenaga analis Kesehatan : 2 orang

7. Sarana Kesehatan
1. Puskesmas Pembantu : 2
2. Ponkesdes : 3
3. BP Swasta : -
4. Praktek Dokter Swasta : 1
5. Praktek Bidan Swasta : 10
6. Praktek Perawat : -
8. Peran Serta Masyarakat
1. Jumlah Dukun bayi : Orang
2. Jumlah Kader Kesehatan : 180 Orang
3. Jumlah Kader Tiwisada : - Orang
4. Jumlah Guru UKS : - Orang
5. Jumlah Kader Saka Bhakti Husada : - Orang
6. Jumlah santri husada : - Orang
7. Jumlah Kader Usila : 30 Orang
8. Jumlah Kelompok Usia Lanjut : 6 Kelompok
9. Jumlah Kelompok Batra : - Kelompok
10. Jumlah Posyandu : 36 Buah
11. Jumlah panti asuhan : - Buah
12. Jumlah panti wreda : - Buah
13. Jumlah Posyandu Lansia : Buah
14. Jumlah POD (pos obat desa) : - Buah
15. Jumlah UKBM lainnya : - Buah

13
3.2. DATA KHUSUS
1 Peta Risiko Bencana
Jumlah desa di wilayah kerja puskesmas Banjarsengon sejumlah 5 desa
dengan potensi bencana yang berbeda. Berikut peta risiko bencana di wilayah
kerja puskesmas Banjarsengon antara lain:

Potensi bencana: tanah


longsor, angin puting
beliung, gempa
Bintoro

Potensi bencana: angin


puting beliung, gempa

Potensi
bencana:

2 Data Stratifikasi Desa Siaga


Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber
daya dan kemampuan serta kemauan serta kemauan untuk untuk mencegah dan
mengatasi masalah kesehatan, bencana, dan kegawadaruratan, kesehatan
secara mandiri. Desa yang dimaksud di sini adalah kelurahan atau istilah lain
bagi kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas – batas wilayah, yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan yang diakui dan
dihormati dalam Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Adapun stratifikasi desa Siaga di wliayah kerja puskesmas banjar sengon
adalah sebagai berikut :
Status desa siaga
No Desa / Kelurahan
Pratama Madya Purnama Mandiri
1 SLAWU √

2 BINTORO √

3 BANJARSENGON √

4 BARATAN √

5 JUMERTO √

3. Data Kebencanaan 2022

14
Kelurahan Tanggal Kejadian Jenis Bencana
Baratan 10/7/2022 Terseret arus sungai
12/7/2022 Kebakaran
9/10/2022 Angin kencang
Bintoro 9/10/2022 Angin kencang
Slawu 9/10/2022 Angin kencang
Jumerto 9/10/2022 Angin kencang
Banjarsengon 9/10/2022 Angin kencang

15
BAB 4
IDENTIFIKASI MASALAH DAN ALTERNATIF PEMECAHAN
MASALAH

4.1. IDENTIFIKASI MASALAH


Konsep identifikasi masalah (problem identification) adalah proses dan
hasil pengenalan masalah atau inventarisasi masalah. Adapun masalah-masalah
kegiatan penanggulangan bencana di Puskesmas Banjarsengon yaitu masih
adanya akses yang cukup sulit sehingga dapat memperlambat pergerakan petugas
TGC ke lokasi bencana dan kurangnya kemampuan petugas dalam menerima
informasi kebencanaan terutama ketika terjadi bencana pada saat malam atau dini
hari.

4.2. MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH


Perumusan masalah sangat penting dalam rangka memberikan arah pada
keseluruhan rencana dan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam kegiatan
penelitian, karena rumusan masalah akan memberikan gambaran yang jelas
mengenai masalah yang terkandung di dalamnya, sekaligus memberikan petunjuk
dalam pengumpulan data. Permasalahan yang ada pada program Bencana yaitu
pergerakan petugas TGC yang lambat. Oleh karena itu, masalah tersebut perlu
dirumuskan sehingga dapat dianalisis penyebab dan menemukan pemecahan
masalah.

16
4.3. MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH
1. Kurang cepatnya respon petugas

Machine / alat atau sarana Man / Manuasia Metode / cara

- Akses ke beberapa wilayah - Lambatnya kemampuan petugas - Kolaborasi dengan lintas sektor (kader,

yang masih cukup sulit dalam menerima informasi RT/RW, Lurah, BPBD)

kebencanaan

- -

Pergerakan petugas
TGC menjadi lebih
lambat
- Individu yang masih belum

memahami mitigasi bencana - Kurangnya dana

Material / Lingkungan Money

17
PEMECAHAN MASALAH

NO MASALAH Pemecahan Masalah Ket

1 Kurang cepatnya respon 1. Kolaborasi dengan lintas sektor (kader, RT/RW, lurah, BPBD) untuk menangani
petugas masalah kebencanaan dengan cepat
2. Peningkatan pemahaman mitigasi bencana melalui penyuluhan di wilayah rawan
bencana
3. Mengaktifkan alarm ketika malam hari sebagai cara agar siap dalam melakukan
perjalanan dinas ke lokasi bencana dan menghubungi lintas sektor

18
4.4. PENYUSUNAN RUK TAHUN 2024
Berdasarkan Data Capaian Kinerja Program dan Permasalahannya, Maka disusun Rencana Umum Kegiatan Tahun 2024
Upaya Waktu Kebutuha Su
N Kebutuhan Mitra Indikator
Kesehata Kegiatan Tujuan Sasaran Target PJ Pelaksanaa n Pem
o Sumber Daya Kerja Keberhasilan
n n Anggaran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Bencana P3K Tercapainya Tim P3K Program Koordinator PJ Saat Rp. J
penanganan yang 100% Bencan Penanggulanga wilaya bencana 6.000.000
korban bencana terjun a n Bencana, h
dengan tepat langsun
Bidan/perawat
g ke
daerah wilayah
bencana
2 Pengadaan Menyediakan Tim 100% Program Kassa steril, Saat Rp.- Tersedianya D
perlengkapa peralatan Siaga Bencan kapas, obat- bencana peralatan
n penaggulangan Bencana a obatan, tandu, penanggulanga
kebencanaan bencana n bencana
Sebagai Acuan untuk pembuatan Rencana Pelaksanaan Kegiatan di Tahun 2023. Adapun Hasil RUK Tahun 2024 sebagai berikut:

19
4.5. PENYUSUNAN RPK TAHUN 2023
Berdasarkan permasalahan serta mengacu Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Tahun 2024, Maka disusun Rencana
Pelaksanaan Kegiatan (RPK) tahun 2023. Adapun Hasil RPK Tahun 2023 Sebagai Berikut :
No Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Target Penanggung Volume Jadwal Rincian Lokasi Biaya
Kesehatan Sasaran Jawab Kegiatan Pelaksanaan Pelaksanaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penanggulangan P3K Tercapainya Tim P3K 100% Penanggulangan Harian Setelah Melakukan Puskesmas Rp 6.000.000
Bencana penanganan yang Bencana saat ada bencana RHA (rapid
korban bencana terjun bencana health
dengan tepat langsung assessment)
ke di lokasi
daerah bencana) dan
bencana P3K bagi
korban
Pengadaan Menyediakan Tim 100% Penanggulangan - Pra Persiapan Lokasi
perlengkapan peralatan Gerak Bencana bencana perlengkapan bencana
kebencanaan penaggulangan Cepat kesiapsiagaan
bencana bencana

20
BAB V
PENUTUP

Rencana kegiatan/ program Bencana yang tertuang dalam RUK ini


merupakan perencanaan yang diharapkan mampu meningkatkan respon
cepat terjadinya bencana di wilayah kerja Puskesmas Banjarsengon pada
Tahun 2024, sehingga pada akhirnya mampu menekan penyebaran penyakit
potensial wabah di daerah terdampak bencana.
Semoga RUK ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan
dalam pelaksanaan Program Bencana di Puskesmas Banjarsengon. Kami
sadari bahwa RUK ini masih belum sempurna, karenanya kritik dan saran
sangat kami harapkan sebagai bahan masukan guna perbaikan dimasa
mendatang.

Banjarsengon, 2 Januari 2023


Mengetahui,
Kepala UPTD. Puskesmas Banjarsengon Koordinator Pelayanan Surveilans
Puskesmas Banjarsengon

dr. RUMI ENGGARWATI RIKE ANDRIYANI


NIP. 19790326 201412 2 001 NIP. 19971013 202203 2 002

21

Anda mungkin juga menyukai