Anda di halaman 1dari 10

PANDUAN PENANGULANGAN KEBAKARAN

RSUD dr. HENDRIKUS FERNANDEZ LARANTUKA


2020
BAB I

PENDAHULUAN

Kebakaran merupakan hal yang sangat tidak diinginkan, tidak mengenal waktu, tempat atau
siapapun yang menjadi korbannya Masalah kebakaran di sana-sini masih banyak terjadi. Hal ini
menunjukkan betapa perlunya kewaspadaan pencegahan terhadap kebakaran perlu ditingkatkan.
Kebakaran dapat dicegah dengan melakukan upayapencegahan dan penanggulangan kebakaran
mulai dari perencanaan darurat kebakaran, organisasi/unit penanggulangan kebakaran, penyediaan
jalur evakuasi, penyediaan sarana dan fasilitasdalammenghadapi kebakaran serta pembinaan
danlatihan.

Kebakaran merupakan salah satu bencana yang memerlukan tindakan penanganan secara
cepat dan tepat.Semakin cepat dan tepat penanganan bencana kebakaran, maka kerugian (baik
kerugian berupa hilangnya nyawa, cederanya manusia maupun kerugian materiil) yang timbul akibat
kebakaran semakin kecil. Tidak terkecuali apabila bencana kebakaran terjadi di rumah sakit.

Penanganan bencana kebakaran di rumah sakit meliputi dua kegiatan besar, yaitu kegiatan
pemadaman kebakaran itu sendiri dan kegiatan kedua adalah tindakan evakuasi terhadap penghuni
gedung apabila ternyata kebakaran tidak dapat lagi diatasi. Agar kedua kegiatan tersebut dapat
berjalan dengan cepat, maka semua sumberdaya di rumahsakit tersebut harus dapat berfungsi dengan
baik, dengan cara penetapan masing-masing tugas dan tanggungjawab pada sumber daya manusia
yang ada, serta kesiapan dan ketersediaan sumber daya peralatan yang memadai.

Bencana kebakaran harus dikelola dengan baik dan terencana mulai dari pencegahan,
penanggulangan dan rehabilitasi setelah terjadi kebakaran, karena kecenderungan masyarakat selama
ini hanya bereaksi setelah kebakaran terjadi bahkan bahaya kebakaran sering diabaikan dan tidak
mendapat perhatian dari system manajemen. Pengelolaan bencana kebakaran juga bukan sekedar
menyediakan alat pemadam atau melakukan latihan perankebakaran, namun diperlukan suatu
program yang terencana dalam suatu system manajemen kebakaran yang merupakan upaya terpadu
untuk mengelola resiko kebakaran mulai dari perecanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan tindak
lanjutnya.
BAB II
RUANG LINGKUP

Bencana kebakaran yang terdapat di rumah sakit dapat disebabkan oleh sumber api yang
dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan. Sumber api yang dapat dikendalikan akan
memberikan dampak kerugian yang kecil sedangkan yang tidak dapat dikendalikan dapat menimbulkan
kerugian yang besar dan menjadi bencana. Untuk menangani meluasnya sumber api hingga
menimbulkan bencana maka diperlukan pembentukan tim penanggulangan kebakaran di rumah sakit
(tim code red). Tim code red adalah kelompok pekerja yang berfungsi dalam penanggulangan
kebakaran di ruang rawat inap, rawat jalan dan area perkantoran rumah sakit. Tujuan terbentuknya tim
code red adalah sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam menanggulangi bila terjadi
kebakaran secara terpadu serta memberikan gambaran tentang peran semua unit pada saat terjadinya
kebakaran, sehingga semua karyawan dapat mempelajari, memahami dan melaksanakan tugas sesuai
perannya masing-masing. Tim code red terdiri dari regu pemadam di tiap unit ruangan baik rawat inap,
rawat jalan dan perkantoran.

Struktur Organisasi Tim Code Red

PIMPINAN KOMANDO
(DIREKTUR)

K3RS

- Operator
POSKO
- Teknisi

PJ Gedung Satpam Area IGD


(K.A Unit)

Regu Regu Regu


Regu Evakuasi Evakuasi Pengamanan
Pemadam jiwa/pasien aset/dokumen jalur evakuasi
harta benda / isolasi lokasi
Gugus Regu Siaga Bencana Kebakaran
(Tim Code Red)

Ruang / Instalasi / Unit :


Hari / Tanggal :
Komando :
Jadwal / Sift Tim Pemadam Tim Evakuasi Tim Evakuasi Tim Pengamanan
Api Jiwa Aset/Dokumen
Pagi 1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
Sore 1. 1. 1. 1.
2. 2. 2.. 2.
Malam 1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
Catatan :
Jika dalam 1 shift terdiri dari 3 orang, maka gugus fungsi bencana kebakaran yang diutamakan adalah:
 Helm Merah
 Helm Biru
 Helm Putih
Jika dalam 1 shift terdiri dari 2 orang, maka gugus fungsi bencana kebakaran yang diutamakan adalah:
 Helm Merah
 Helm Biru

Pengelompokan Evakuasi Sesuai Prioritas

Jenis Kategori Pelabelan


Aset Mudah Meledak/terbakar Warna Merah
Berbahaya (mengandung radiasi, Warna Kuning
kontaminasi dan limbah berbahaya)
Life Saving (kegawat daruratan medis) Warna Biru
Memiliki nilai investasi tinggi dan mampu Warna Hijau
untuk di bawa
Dokumen Dokumen Rahasia Warna Merah
Dokumen internal berisiko ada tuntutan Warna kuning
ganti rugi keuangan atau hukum
Dokumen publik dan tidak bersifat rahasia Warna Hijau
Pasien Pasien tidak stabil, memerlukan beberapa Warna Merah
alat bantu medis
Pasien yang stabil, mobilitas terbatas Warna Kuning
Pasien mobilitas mandiri, tidak terpasang Warna Hijau
peralatan medis
Pasien dengan kondisi tidak stabil dan Warna Ungu
harapan hidup sudah sangat kecil
BAB III
TATA LAKSANA

I. BILA TERJADI KEBAKARAN KECIL


A. Tugas PJ. Gedung/Pimpinan Komando Lantai/Area/Instalasi
 Memimpin operasional Gugus bencana Kebakaran pada Area yang dipimpin.
 Hubungi nomor satpam tlf. 112 infokan red code, sebutkan lokasi bahwa telah
terjadi kebakaran.
 Perintahkan regu pemadam lantai / team Red Code membantu pemadaman.
 Siagakan regu evakuasi dan penyelamat lantai.
 Koordinir regu pemadaman.
 Periksa semua ruangan dan perhatikan setiap penghuni di ruangannya untuk
melaksanakan evakuasi .
 Pada saat evakuasi berikan perhatian khusus pada orang cacat, hamil, anak-
anak dll .
 Pastikan bahwa seluruh penghuni ruangan sudah melaksanakan perintah. .
 Pada saat tiba di tempat berhimpun/titik kumpul laksanakan inventarisasi
terhadap penghuni ruangan tersebut.
 Laporkan tentang situasi terakhir dan status evakuasi kepada K3RS
B. Tugas Gugus Bencana

1. Regu Pemadam (Helm Merah)


 Memadamkan dan melokalisir kebakaran serta menekan kerugian sekecil-
kecilnya.
 Memadamkan kebakaran dengan menggunakan peralatan (Apar) secara
efektif dan efesien.
 Melaporkan terjadinya kebakaran, perkembangan dan hasil pemadaman.
 Selalu berkoordinasi dengan regu atau pihak lain.
2. Regu Evakuasi Jiwa (Helm Biru)
 Bantu lakukan evakuasi pasien dan keluarga pasien.
 Evakuasi pasien dan keluarga pasien ke titik kumpul dengan melalui jalur
evakuasi yang ditentukan.
 Melaksanakan pertolongan pertama seperlunya dengan cepat dan tepat
apabila menemukan korban yang mengalami gangguan kesehatan.
 Mentransportasikan korban ketempat lain yang aman.
 Selalu berkoordinasi dengan regu atau pihak lain.
3. Regu Evakuasi Aset/Dokumen (Helm Kuning)
 Bantu lakukan evakuasi terhadap aset / harta benda / dan dokumen
 Menyelamatkan barang berharga atau dokumen penting ketempat lain yang
aman yang telah ditentukan.
 Menyerahkan barang atau dokumen tersebut ke bagian pengamanan.
 Selalu memonitor situasi terakhir kebakaran.
 Selalu berprinsip bahwa keselamatan jiwa lebih penting dari harta benda.
 Selalu berkoordinasi dengan regu atau pihak lain.
 Evakuasi ke titik kumpul.
4. .Regu Pengamanan (Helm Putih)
 Bantu lakukan pengamanan jalur evakuasi dan pastikan tanpa hambatan.
 Isolasi area dengan berkoordinasi dengan POSKO (IPSRS dan Operator)
 Memberi petunjuk, mengarahkan, dan mencarikan jalan keluar kepada
penghuni.
 Selalu mengingatkan penghuni agar melalui jalur evakuasi yang sudah di
tentukan.
 Selalu mengingatkan kepada ibu-ibu yang memakai sepatu berhak tinggi
harap dilepas.
 Menginformasikan ke Tim IGD apabila ditemukan penghuni yang perlu
mendapatkan pertolongan.

C. Tugas Operator
 Secepatnya menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran dan Instansi terkait.
 Jangan memutuskan hubungan telepon sampai Dinas Pemadam Kebakaran
mengulangi berita.
 Mengendalikan sistem pemberitahuan umum.
 Aktifkan Kode Merah.

D. Tugas Teknisi (IPSRS)


 Mengatur dan mengontrol peralatan mekanik maupun elektrik (lampu darurat,
peralatan evakuasi dll)
 Membantu melancarkan tugas bantuan yang datang ke tempat kejadian
perkara.

II. BILA TERJADI KEBAKARAN BESAR


1. Tim code red memberikan informasi kepada Komando Unit / Instalasi / Ruang bahwa
api tidak bisa dipadamkan
2. Komando Unit / Instalasi / Ruang memberikan informasi kepada K3RS (Komandan
Operasi) bahwa kebakaran semakin besar.
3. K3RS (Komandan Operasi) menyatakan bahwa kebakaran semakin besar dan
membahayakan penghuni dan asset perusahaan, dan segera menginformasikan
kondisi terkini kepada Pimpinan Komando (Direktur RS) sehingga Pimpinan Komando
menyatakan situasi bencana
4. K3RS (Komandan Operasi) dan tim Manajemen segera mengambil posisi di Pusat
Pengendalian (PUSDAL) untuk mengendalikan penanggulangan bencana
5. Sementara regu bantuan pemadam kebakaran dari luar RSUD belum tiba di lokasi
kebakaran, usaha pemadaman, penyelamatan dan evakuasi tetap dilakukan oleh
petugas yang ada dilingkungan RSUD sesuai dengan tugasnya masing-masing.
A. Tugas Satpam Area
 Mengamankan area gedung yang terbakar.
 Mengatur lalu lintas disekitar gedung.
 Mengatur perpindahan kendaraan di tempat parkir ketempat lain yang aman.
 Mengatur tersedianya jalan masuk bagi bantuan luar yang datang.
 Menjaga dokumen / barang yang telah diselamatkan.
 Sebagai penunjuk jalan bagi bantuan luar yang datang.
 Selalu berkoordinasi dengan regu / pihak lain.

B. Tugas Tim Kegawatdaruratan (IGD)


 Selalu berkordinasi dengan Tim Pemadam Kebakaran RSUD.
 Melakukan pertolongan dengan cepat dan tepat apabila terdapat korban yang
mengalami gangguan kesehatan/mengalami cidera.
BAB IV
BAGAN ALUR PROSEDUR PENANGANAN KEBAKARAN

Penemu sumber
Api

PJ. Gedung Teriak Hubungi Satpam


Melaporkan pada Unit (KA. Unit / komando) code red, Katakan code red
Tempat kejadian mengaktifasi gugus code red dan menjelaskan
bencana kebakaran code red
lokasi kejadian

Regu pemadam api (helm


Api TIDAK dapat merah) mengabil APAR dan Api dapat
dipadamkan memadamkan api. dipadamkan

Regu evakuasi pasien (helm biru)


Melanjutkan menyelamatkan pasien.
Evakuasi
Regu evakuasi aset dan dokumen
(helm kuning) menyelamatkan aset.

Regu pengamanan jalur evakuasi


(helm putih)
STANDAR PROSEDUR PENANGGULANGAN BENCANA KEBAKARAN
OPERASIONAL TIM Ditetapkan Direktur RSUD dr.
KESEHATAN DAN Tanggal Revisi Hendrikus Fernandez Larantuka
KESELAMATAN KERJA
(K3)

PENGERTIAN Penanggulangan bencana kebakaran adalah penanganan awal terhadap


musibah yang timbul karena kobaran api, ditandai adanya percikan api,
sehingga dapat menyebabkan timbulnya korban jiwa.

TUJUAN 1. Tersedia tenaga yang terampil, cepat dan mampu menanggulangi


dan memberikan pertolongan pertama pada korban apabila terjadi
bencana kebakaran di RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka.
2. Tersedia alat pemadam yang memenuhi standar di RSUD dr.
Hendrikus Fernandez Larantuka.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka No .....
PROSEDUR 1. Saksi Mata
a. Melaporkan adanya percikan atau kobaran api kepada
petugas ruangan yang ditemui.
b. Petugas ruangan meneruskan laporan kepada K.A unit
ruangan/instalasi
2. K.A Unit Ruangan/Instalasi
a. Mengaktifasi gugus siaga kebakaran didalam ruangan
dengan meneriakan “code red-code red-code red”.
b. Regu pemadam helm merah bergegas untuk mengambil
APAR dan berusaha memadamkan Api. Jika api sudah
padam, segera melaporkan kronolois kejadian secara lisan
kepada tim K3RS. Jika api tidak berhasil dipadamkan maka
KA. Ruangan menginstruksikan untuk melanjutkan evakuasi
oleh Regu helm biru, kuning dan putih.
c. Bila kobaran api tidak padam atau bertambah besar maka
segera menghubungi security melalui pesawat telepon
dengan menyebutkan “code red-code red-code red di lokasi
kejadian:”.
d. Menghubungi informasi sentral/operator RSUD untuk
segera menghubungi Petugas Pemadam Kebakaran.
e. Menghubungi tim K3RS melalui telepon dan melaporkan
kejadian.
3. Operator sentral
a. Secepatnya menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran dan
Instansi terkait.
b. Jangan memutuskan hubungan telepon sampai Dinas
Pemadam Kebakaran mengulangi berita.
c. Mengendalikan sistem pemberitahuan umum.
d. Aktifkan Kode Merah
4. IPSRS/Teknisi
a. Mengatur dan mengontrol peralatan mekanik maupun
elektrik (lampu darurat, peralatan evakuasi dll)
b. Mematikan sumber listrik dan lain-lain.
c. Membantu melancarkan tugas bantuan yang datang ke
tempat kejadian perkara.
5. Security
a. Sebagai koordinator keamanan TKTD (Tim Kesiapsiagaan
dan Tanggap Darurat).
b. Membunyikan alarm tanda bahaya.
c. Membantu memadamkan api dengan alat pemadam api
yang tersedia dan bersama tim lain melaksanakan langkah
yaitu :
- Memadamkan area kebakaran di rumah sakit bersama
tim.
- Evakuasi korban ke IGD atau ke tempat lain yang telah
di tentukan.
- Mengarahkan pasien dan pengunjung ke tempat
evakuasi.
- Membuka pintu dan jendela agar asap dapat keluar.
6. K3RS
a. Menerapkan alur komunikasi sistem informasi internal,
menghubungi :
- Direktur RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka
- Wadir Medis
- Wadir Administrasi dan Keuangan
b. Membuat laporan tertulis kepada Direktur RSUD dr.
Hendrikus Fernandez Larantuka.
c. Mengevaluasi kejadian dengan mengidentifikasi penyebab
kebakaran dan langkah perbaikan.
7. IGD
a. Menerima evakuasi korban
b. Melakukan tindakan medis terhadap korban
UNIT TERKAIT 1. K3RS
2. Security
3. KA. Ruangan/Instalasi
4. Petugas Informasi
5. Petugas IPSRS
6. K3RS
7. IGD

Anda mungkin juga menyukai