Anda di halaman 1dari 44

DOKUMEN

PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP


(DPLH)

RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka


LATAR
BELAKANG
RUMAH SAKIT
Sarana Pelayanan Kesehatan
Masyarakat

Infeksius / incinerato
sampah medis r
SAMPA Mencegah
H penyebaran
infeksi
Sampah non nosokomial
infeksius /
sampah non DLH/TPA
medis
DASAR HUKUM

1. UU RI No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 875 Tahun 2001
Tentang Penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
RI No. 56 Tahun 2015 Tentang Tata Cara dan
Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 07 Tahun 2009
Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
5. Peraturan Daerah Kabupaten Flores Timur No. 04
Tahun 2016 Tentang Pengelolaan Sampah dan
Kebersihan.
TUJUAN

1. Meminimalisir dampak negatif dari limbah padat


yang dihasilkan
2. Bahan pertimbangan dalam memutuskan dan
mengimlementasikan berbagai kegiatan dan
kebijakan.
3. Acuan untuk mengoptimalkan berbagai dampak
positif.
4. Pedoman dalam pengelolaan dan pemantauan
lingkungan RSUD dr. Hendrikus Fernandez
Larantuka.
DESKRIPSI
KEGIATAN
IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN
Penanggung Jawab : dr. Sanny
Jabatan : Direktur
Alamat Kantor : Jl. Jendral Sudirman, Kelurahan Sarotari, Kecamatan
Larantuka, Kabupaten Flores Timur
Kode Pos : 86219
No. KTP : 5306085312710001
No. Telp : 0383 21287
Fax : 0383 21836
E-mail :
NPWP : 00.332.382.1-921.000
DESKRIPSI
KEGIATAN
NAMA UNIT PELAYANAN
Unit Pelayanan : RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka

Alamat : Jl. Jendral Sudirman, Kelurahan Sarotari, Kecamatan


Larantuka, Kabupaten Flores Timur

Luas Lahan : 30.830 m2 (3,83 Ha)

Luas Bangunan : 30 m2

Mulai Beroperasi : 16 Oktober 2014

Visi : Terwujudnya pelayanan Rumah Sakit yang


berkualitas, terjangkau dan menjadi pusat rujukan.
LOKASI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
Kelurahan : Sarotari Tengah
Kecamatan : Larantuka
Kabupaten : Flores Timur
Provinsi : Nusa Tenggara Timur
Batas-Batas Area Sebagai Berikut :
Utara : Berbatasan dengan pekarangan Milik Ignasius Boro
Namatukan
Timur : Berbatasan dengan pekarangan Milik Aloysius Duan
Selatan : Berbatatasan dengan pekarangan Milik Magdalena
Marta
Barat : Berbatasan dengan pekarangan Milik Timotius Ndae

Batas Koordinat : LS : 8⁰ 18’ 53’’ dan BT : 123⁰ 0’ 56’’


DOKUMEN PERIZINAN
1. Izin Operasional RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka dari
Kepala Dinas Penaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kabupaten Flores Timur No.
PM&PTSP.503/01/PP/IOTRSUD/2020, Tanggal 17 Februari
2020.

2. Ijin Pembuangan Limbah Cair dari Kepala Dinas Penanaman


Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Flores
Timur No. PM&PTSP.503/01/PP/IPLC/2019 Tanggal 04
September 2019.
LOKASI PENEMPATAN MESIN
INCINERATOR
Lokasi penempatan Mesin Incinerator pada areal bagian
belakang rumah sakit yang jauh dari ruang perawatan pasien,
dan ditempatkan pada suatu ruang, dapat dijelaskan sebagai
berikut :
 Luas bagunan : 30 m2
 Batas dan jarak :
 Utara : Gedung genzet, jarak ± 17,3 meter
 Timur : Pagar pembatas rumah sakit, jarak ±8 meter
 Selatan: Kamar Jenazah, jarak ±39,5 meter
 Barat : Gedung Oksigen, jarak±60,8 meter
KEGIATAN YANG
TELAH
BERJALAN
INFORMASI UMUM RSUD dr. HENDRIKUS
FERNANDEZ LARANTUKA
 Jumlah Tempat tidur : 105 TT
 Sarana Transportasi :

- 8 Unit mobil dinas


- 4 unit Ambulance
- 1 Unit mobil Jenazah
- 5 kendaraan bermotor roda dua
 Sumber Daya Manusia (SDM):

Aparatur Sipil Negara sebanyak 260 orang dan Pegawai


Kontrak sebanyak 358 orang
SARANA DAN PRASARANA
SARANA
SARANA DAN PRASARANA
PRASARANA

1. Instalasi Listrik
2. Instalasi Air
3. Instalasi Pengolahan Limbah Padat ( Incinerator )
4. Instalasi Pengolahan Limbah Cair ( IPAL )
5. Instalasi Gas Medik
6. Sistem Komunikasi Dan Informasi
7. Instalasi Mekanikal – Elektrik
8. Ambulance
9. APAR
INFORMASI
KEGIATAN
INCINERATOR
Mesin Pembakaran Incinerator dipergunakan untuk memusnahkan
sampah medis di RSUD dr.Hendrikus Fernandez Larantuka.
Mesin mulai beroperasi tanggal 16 Oktober 2014 dengan :
 Type/merk : oxin 70 Cyclon
 Kapasitas : max 70 kg
 Suhu ruang bakar utama : 600-800 0C
 Suhu ruang kedua : 600-1000 OC
 Tinggi cerobong: 7 meter
 Diameter cerobong : 30 cm
 Bahan bakar : minyak tanah
PENGELOLAAN
LIMBAH B3

1. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan


Republik Indonesia Nomor : P.56/Menlhk-Setjen/2015
Tentang Tata Cara Dan Persyaratan Teknis Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun Dari Fasilitas
Pelayanan Kesehatan

2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


7 Tahun 2019 Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit.
Pengertian Sampah Medis

Sumber Limbah
Contoh sampah medis:

Ruang perawatan pasien


Masker
Sampah Medis: Poliklinik
Handscoon
IGD
Topi
Sampah yang terkontaminasi Laboratorium
cairan tubuh pasien dan yang Kasa
Radiologi
berasal dari pasien dengan Selang Keteter
penyakit menular Instalasi Farmasi
Kantong Urin
Unit Transfusi Darah
Selang infus
CSSD
Jaringan Tubuh
Instalasi Laundry
Tempat Penyimpanan

Sampah medis
disimpan pada Limbah benda Tong/wadah
tempat sampah tajam dan sampah Tong/wadah
plastik yang jarum suntik dilengkapi sampah
kuat dan kedap ditampung dengan dibersihkan
air, bertutupan pada kardus tulisan/symbol secara berkala
dan di lapisi yang tebal dan sampah (2 kali sehari )
kantong plastik safety box infeksius
kuning
Volume limbah yang dimasukan dalam wadah
sampah atau kantong limbah adalah ¾ dari wadah
tersebut selanjutnya sampah diangkut dan dibakar di
Incinerator
PROSES
PENANGANAN
SAMPAH
Pembuangan dan Pengumpulan sampah di ruangan

1). Terjadi di ruangan penghasil sampah.


2). Tempat sampah dilapisi kantong plastik warna kuning dan
tertutup
3). Petugas ruangan mengumpulkan sampah untuk dipidahkan ke
TPS Ruangan.
4). Wadah TPS dilapisi kantong plastik kuning dan tertutup
5). Dilakukan setiap hari
Pengangkutan sampah dari TPS Ruangan ke TPA
Incinerator

Pembakaran Sampah
1). Dilakukan setiap hari
oleh petugas sampah 1). Pembakaran dilakukan
di gedung Incinerator
2). Dilakukan
penimbangan sampah di 2). Dilakukan setiap hari
gedung Incinerator oleh petugas incinerator (2
kali sehari)
Standar Prosedur Operasional (SPO)
Standar Prosedur Operasional (SPO) untuk penanganan
sampah medis/infeksius adalah sebagai berikut :
1. Pembuangan Sampah Infeksius diruangan
2. Pengangkutan Sampah Infeksius dari TPS ruangan
ke TPA ( Incinerator )
3. Pembakaran Sampah Infeksius di Incinerator
4. Pengelolaan Sampah Benda Tajam dan Jarum
5. Pengangkutan Limbah Benda Tajam dan Jarum dari
TPS ke TPA (Incinerator)
Alur Penanganan Sampah
Petugas Incinerator
1. Petugas khusus yang menangani sampah
berjumlah 2 (dua) orang.
2. Jam kerja 07.00 - 14.00 WITA
Alat Pelindung Diri
Petugas sampah dan petugas Incinerator saat bekerja
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa :
1. Baju kerja
2. Topi/Helm
3. Kaca mata Google
4. Sarung Tangan
5. Masker
6. Apron
7. Sepatu Boot
Fasilitas Pendukung
1. Mesin pencacah jarum 10. Timbangan
2. Mesin pencacah botol infus 11. Pagar keliling areal Incinerator
3. Gerobak 12. Rambu tanda larang dan bahaya
4. Tong sampah 13. Papan nama Gedung Incinerator
5. Sekop 14. Lemari penyimpanan APD (Alat
6. Penggaruk Pelindung Diri )
7. Bak sampah 15. Meja biro
8. Selang 16. Kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada
9. Wastafel Kecelakaan)
17. Alat Pemadam Kebakaran Ringan

Tahun 2018 -> upgrade mesin(APAR)


incinerator: Tinggi 7 m menjadi
14 m dan pemasangan tangga uji emisi.
18. Alat Volume
Tulis Kantor sampah
(ATK)
medis 1 hari ±100-200 kg. Pembakaran 2x sehari
INFORMASI
LINGKUNGAN
Iklim :
- Musim Kering
- Musim Hujan
Informasi Kependudukan :
RSUD terletak di Kelurahan Sarotari Tengah,
Luas wilayah 1,39 km2

Jumlah Kunjungan Pasien :


dalam 1 hari rata-rata 71 0rang (Juli
2020)

Informasi Tata Ruang :


RSUD berada pada ruas jalan Provinsi
dan dikelilingi pagar pembatas
DAMPAK
LINGKUNGAN

Kebisingan
Cara mengatasi :

Proses kerja - Menggunakan


Kebisingan
mesin Penutup telinga
- Menempatkan mesin
di dalam gedung
DAMPAK
LINGKUNGAN

Pencemaran Udara
Cara mengatasi :

Pencemaran Menghasilkan - Menanam pohon


Udara Asap dan Debu - Menggunakan masker
- Menampung debu
sisa pada tangki septic
DAMPAK
LINGKUNGAN

Pencemaran Tanah
Cara mengatasi :
Pembuangan
Pencemaran sampah di - Pembakaran sampah
Tanah permukaan - Membuat bak
tanah permanent penampung
sampah sementara
DAMPAK
LINGKUNGAN

Kecelakaan Kerja
Cara mengatasi :
Petugas tidak
Kecelakaan menggunakan - Menggunakan APD
Kerja APD dan tidak yang sesuai
mematuhi SPO - Bekerja mematuhi
SPO
DAMPAK
LINGKUNGAN

Gangguan Estetika
Cara mengatasi :
Sampah
Gangguan berserakan dan - Membuang sampah
pada tempatnya
Estetika mengganggu - Mengangkut sampah
kenyamanan 1x24 jam dan langsung
dibakar.
DAMPAK
LINGKUNGAN

Kerusakan Mesin
Cara mengatasi :

-Menampung sampah
Kerusakan
Penumpukan pada tong sampah
mesin tertutup dan bak
sampah
Incinerator sampah permanen
sambil menunggu
perbaikan mesin
dilakukan.
PROGRAM PENGELOLAAN DAN
PEMANTAUAN LINGKUNGAN
LAMPIRAN
1. Surat Izin Operasional Tetap Rumah Sakit Umum Daerah dr Hendrikus
Fernandez Larantuka
2. Surat Pembebasan Tanah Rumah Sakit Umum Daerah dr Hendrikus
Fernandez Larantuka
3. Sertifikat Tanah
4. NPWP Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hendrikus Fernandez Larantuka
5. KTP Penanggung jawab
6. Rekomendasi dari Dinas Lingkungan Hidup
7. Penetapan Peningkatan Status Rumah Sakit Umum Daerah dr Hendrikus
Fernandez Larantuka
8. Rekomendasi Izin Tempat Usaha dari Camat
9. Surat Rekomendasi dari Kelurahan
10. Surat Tidak Berkeberatan dari tetangga
11. Denah Incinerator
12. Rekomendasi Kelayakan Ruang
13. Permohonan Rekomendasi Kelayakan Lingkungan
14. Standar Operasional Pelayanan (SPO)
DOKUMENTASI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai