Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS ANTUTAN
Jl.AMD RT.XI Desa Antutan (77211) Kec.Tanjung palas , Bulungan, Kaltara
(77212)
Email : uptdpuskesmasantutan@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS ANTUTAN NOMOR :
/SK/PKM-ATT/II/2023

TENTANG
INVENTARIS, PENGELOLAAN, PENYIMPANAN, DAN
PENGGUNAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA UPTD PUSKESMAS ANTUTAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menunjang akses, keamanan, kelancaran


dalam memberikan pelayanan sesuai dengan pelayanan yang
disediakan maka perlu dilakukan pengelolaan terhadap bahan
berbahaya;
b. bahwa untuk menjamin terselenggaranya pengelolaan bahan
berbahaya, maka dipandang perlu diatur tentang inventaris,
pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya
dan beracun (B3) yang ditetapkan melalui Keputusan Kepala
UPTD Puskesmas Tanjung Palas;

Mengingat : 1. Undang - Undang nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;


2. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan
Republik Indonesia Nomor P.56/MENLHK-SETJEN/2015
Tentang Tata Cara Dan Persyaratan Teknis Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Dari Fasilitas
Pelayanan Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan No. 27 Tahun 2017 Tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengedalian Infeksi di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 Tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS ANTUTAN


TENTANG INVENTARIS, PENGELOLAAN,
PENYIMPANAN, DAN PENGGUNAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DI UPTD PUSKESMAS
ANTUTAN.

Kesatu : Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang berasal dari unit
pelayanan puskesmas baik unit rawat jalan, serta laboratorium
harus dikelola, dan dikendalikan secara aman dan standar.
Kedua : Limbah bahan beracun dan berbahaya sebagaimana dimaksud
meliputi bahan kimia, bahan gas, uap berbahaya, limbah medis dan
infeksius,
Ketiga : Pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)
sebagaimana dimaksud pada diktum kedua dan tercantum dalam
lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
keputusan
ini,
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka
akan diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Antutan
Pada Tanggal : Februari 2023

Kepala UPTD Puskesmas Antutan

dr. Retno Imam Widyawanto


NIP. 1985060620142014101001
Lampiran : Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Antutan
Nomor : /SK/PKM-TP/II/2023
Tanggal : Februari 2023
Tentang : Inventaris, Pengelolaan, Penyimpanan,
dan Penggunaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

INVENTARIS, PENGELOLAAN, PENYIMPANAN DAN


PENGGUNAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
DI UPTD PUSKSESMAS ANTUTAN

A. Limbah Padat
Limbah padat terdiri dari limbah/sampah umum dan limbah khusus
seperti benda tajam, limbah infeksius, limbah sitotoksik, limbah toksik,
limbah kimia, limbah B3 dan limbah plastik.

Fasilitas Pembuangan Limbah Padat:


1. Tempat Pengumpulan Sampah
a) Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap
air dan mempunyai permukaan yang halus pada bagian
dalamnya mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup,
minimal terdapat satu buah untuk masing- masing kegiatan.
b) Kantong plastik diangkat setiap hari atau apabila 2/3 bagian
telah terisi sampah. Setiap tempat pengumpulan sampah harus
dilapisi plastik sebagai pembungkus sampah dengan label dan
warna.
2. Tempat Penampungan Sampah Sementara
a) Tersedia tempat penampungan sampah yang tidak permanen,
yang diletakkan pada lokasi yang mudah dijangkau kendaraan
pengangkut sampah. Tempat penampungan sampah sementara
dikosongkan dan dibersihkan sekurang- kurangnya satu kali
dalam 24 jam.
3. Tempat Pembuangan Sampah Akhir
a) Sampah infeksius, sampah toksik dan sitotoksik disimpan di
TPS Limbah B3 untuk kemudian diangkut dan dikelola oleh
pihak ketiga.
b) Sampah umum (domestik) dibuang ke tempat pembuangan
sampah sementara yang kemudian diangkut oleh petugas
kebersihan kabupaten.

B. Limbah Cair
Limbah cair terdiri dari limbah cair umum/domestik, limbah cair
infeksius dan limbah cair kimia.

Cara menangani limbah cair:


1. Limbah cair umum/domestik dan limbah cair infeksius diolah
menggunakan sapticttank khusus limbah cair Puskesmas.
2. Limbah cair kimia dari laboratorium disimpan ke dalam
botol/jerigen dan disimpan di TPS Limbah B3 untuk kemudian
diangkut dan dikelola oleh pihak ketiga.
3. Pembersihan tumpahan dan percikan jika ada cairan tubuh,
darah, muntahan, percikan ludah, darah atau eksudat luka pada
permukaan lantai, dinding atau tirai pembatas dibersihkan
menggunakan spillkit.
a) Spillkit Infekius, dan
b) Spillkit B3

Daftar Bahan Berbahaya di laboratorium UPTD Puskesmas Antutan:


1. Bahan mudah terbakar yaitu Metanol / Spirtus
Syarat penyimpanan :
a) Ruangan yang dingin dan berventilasi
b) Jauhkan dari sumber api atau panas, termasuk loncatan api
listrik dan bara rokok
c) Di tempat penyimpanan tersedia alat pemadam kebakaran
d) jauhkan dari bahan oksidator
2. Bahan korosif yaitu Asam
Alkohol Syarat penyimpanan:
a) Ruangan yang dingin dan berventilasi
b) Wadah tertutup dan berlabel
c) Jauhkan dari bahan beracun ( zat tersebut dapat merusak
wadah dan bereaksi dengan zat beracun, menghasilkan uap/
gas beracun

C. Penanganan limbah medis


1. Sampah medis sisa darah, tampon, kapas, kasa dan strip bekas pemeriksaan
Sampah medis ditempatkan pada suatu tempat sampah khusus yang sudah
diberi tanda dan dilapisi plastik berwarna kuning, setiap harinya petugas
kebersihan akan mengambil plastik sampah medis tersebut dan digantikan
dengan plastik yang baru.
2. Sampah medis (sisa sampel sputum pemeriksaan BTA)
Pot sputum yang masih berisi sampel didesinfeksi dengan menuangkan
cairan klorin kedalam kemudian cairan tersebut dibuang ke wastafel, pot
sputum dibuang ketempat sampah medis infeksius yang sudah dilapisi plastik
warna kuning.
3. Sampah medis (spuit, blood lancet)
Sampah tersebut dimasukan kedalam kardus safety box berwarna kuning.
4. Sampah medis tabung yang berisi sisa darah (serum/plasma)
Sampah tersebut tabungnya diberi cairan klorin 0,5% atau bayclin dengan
cara diteteskan kedalam tabung kemudian cairan tersebut dibuang ke
wastafel, tabung dibuang ketempat sampah medis infeksius yang sudah
dilapisi plastik warna kuning.
5. Sampah alat pelindung diri/APD (Masker, handscon, headcap dll)
Sampah APD bekas dibuang ketempat sampah medis infeksius yang sudah dilapisi
palstik warna kunin, setiap harinya petugas kebersihan akan mengambil plastik sampah
medis tersebut dan digantikan dengan plastik yang baru.

D. Penanganan tumpahan cairan Infeksius dan B3


Jika ada cairan tubuh , darah, muntahan, percikan ludah, darah atau eksudat luka pada
permukaan lantai, dinding atau tirai pembatas dibersihkan menggunakan spill kit.
1. Spill kit infeksius, berisi : topi, sarung tangan, kacamata, masker, serok dan sapu kecil,
cairan detergen, cairan klorin 0,5% dan under pad/tisu, plastik warna kuning.
2. Spill kit B3, berisi : topi, sarung tangan, kacamata, masker, gaun, serok dan sapu kecil,
detergen, larutan tertentu berdasarkan bahan kimianya, under pad/tisu, plastik warna
coklat.

Ditetapkan di : Antutan
Pada Tanggal : Februari 2023
Kepala UPTD Puskesmas Antutan

dr. Retno Imam Widyawanto


NIP. 1985060620142014101001

Anda mungkin juga menyukai