Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SIMOMULYO
Jalan Gumuk Bogo Nomor 1 Surabaya 60181
Telp. (031) 531 2201

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PADAT TAHUN 2016
NO. 440/B.V.KAK.0201.02/436.6.3.3/2016

I. Pendahuluan
Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan, sedangkan limbah
medis atau limbah klinis adalah semua hasil buangan yang berasal dari
instalasi kesehatan, fasilitas penelitian dan laboratorium. Menurut Peraturan
Pemerintah no. 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3) limbah medis termasuk dalam kategori limbah B3
(Bahan Berbahaya dan Beracun) dari sumber spesifik umum karena menurut
jenisnya limbah medis terdiri dari :
1. Limbah Benda Tajam adalah limbah yang dapat menyebabkan luka iris
atau tusuk;
2. Limbah Infeksius adalah limbah yang diduga mengandung bakteri, virus,
parasit dan jamur;
3. Limbah Patologis adalah limbah yang berasal dari jaringan tubuh;
4. Limbah Farmasi adalah limbah yang mengandung bahan-bahan farmasi;
5. Limbah Kimia adalah limbah yang mengandung zat kimia;
6. Limbah Kemasan Bertekanan adalah limbah medis yang berasal dari
instalasi kesehatan yang memerlukan gas;
7. Limbah Logam Berat adalah limbah medis yang mengandung logam
berat.

II. Latar Belakang


Limbah medis mengandung berbagai macam mikroorganisme patogen yang
dapat memasuki tubuh manusia melalui jalur tusukan, lecet atau luka di kulit,
membran mukosa, pernafasan, dan ingesti (mulut). Dampak negatif jika
limbah yang dihasilkan dari aktifitas Fasilitas pelayanan kesehatan yang
tidak dikelola dengan baik diantaranya terjadi pencemaran lingkungan,
penularan penyakit dan gangguan kesehatan. Untuk mengendalikan
gangguan kesehatan yang disebabkan oleh limbah medis, maka perlu
dilakukan pengelolaan limbah medis secara benar sesuai dengan Kepmenkes
RI No.1204/Menkes/SK/X/2004.
Pengelolaan limbah medis di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dapat
dilaksanakan secara internal oleh Fasilitas pelayana kesehatan itu sendiri
(onsite) dan kerjasama dengan pihak ke 3 (offsite). Dalam pengelolaan limbah
medis Fasilitas pelayanan kesehatan secara internal tetap memperhatikan
prosedur dan perundangan yang ada, yaitu: memiliki tempat penyimpanan
sementara (TPS) dilengkapi ijin operasional dari Badan Lingkungan Hidup
setempat dan incenerator dilengkapi dengan ijin operasional dari Kementerian
Lingkungan Hidup. Dalam kondisi incenerator di 6 Puskesmas belum memiliki
ijin operasional dari Kementerian Lingkungan Hidup maka pemusnahan
limbah medis dilakukan oleh pihak ke 3 (tiga). Atas dasar tersebut
pemusnahan limbah medis padat Puskesmas dilakukan oleh pihak ke 3 (tiga)
yang berijin dan berada dalam pengawasan Dinas Kesehatan Kota.

III. Tujuan Umum


Mencegah terjadinya penularan penyakit, pencemaran lingkungan dan
gangguan kesehatan.

IV. Tujuan Khusus


4.1 Monitoring pemilahan, pewadahan dan labeling, pengumpulan limbah
medis padat di Puskesmas.
4.2 Monitoring pengangkutan dan pemusnahan limbah medis Puskesmas
oleh pihak ke 3 (tiga).

V. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Kegiatan yang dilaksanakan adalah Pengelolaan Limbah Medis Padat di
Puskesmas.
Peran lintas sektor (Kelurahan dan Kecamatan) adalah: mendukung
terlaksananya kegiatan pengelolaan limbah medis padat.
Peran lintas program (unit terkait) dalam kegiatan ini adalah: berperan dalam
pelaksanaan kegiatan pengelolaan limbah medis padat.

VI. Cara Melaksanakan Kegiatan


6.1 Pemilahan
Pemilahan limbah medis dimulai dari sumber penghasil limbah
(seperti:ruang BP, BPG, Laboratorium, KIA, ruang perawatan, IGD)
berdasarkan jenis kategorinya: tajam (misal:jarum suntik), medis non-
tajam (misal:handscoon, kapas dll) dan non medis.

6.2 Pewadahan dan labeling


Wadah harus selalu tersedia di semua lokasi sumber penghasil limbah.
Kantong dan safety box harus bermutu dan terjamin. Limbah infeksius
menggunakan kantong warna kuning dengan simbol biohazard hitam.
Kantong yang sudah digunakan tidak boleh digunakan kembali dan
diganti dengan yang baru. Limbah medis tajam dikumpulkan dalam
wadah (safety box) dan sudah terisi maksimal penuh dan untuk
kantong plastik sudah terisi maksimal 2/3 bagian.
Pewadahan limbah medis tajam dan labeling limbah medis disesuaikan
dengan Kepmenkes RI No.1204/Menkes/SK/IX/2004.
6.3 Pengumpulan
Pengumpulan limbah medis dari semua penghasil limbah setiap harinya
di letakkan di trolli atau TPS yang sudah dilengkapi pengaman/kunci.
6.4 Pengangkutan
Pengangkutan limbah medis padat Puskesmas dilakukan oleh pihak ke
3 (tiga) sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan
Kota.
6.5 Pemusnahan
Pemusnahanan dilakukan oleh pihak ke 3 (tiga) yang ditunjuk oleh Dinas
Kesehatan Kota.
6.6 Pencatatan dan Pelaporan
Melakukan pencatatan dan melaporkan timbulan limbah medis padat
setiap bulan ke Dinas Kesehatan Kota (Seksi Kesehatan Lingkungan).

VII. Sasaran
Sasaran kegiatan adalah limbah medis padat yang terdapat di Poli-poli
Puskesmas Simomulyo.

VIII. Jadwal Pelaksanaan


Dilakukan setiap bulan pada setiap tahun.

IX. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan dilakukan setiap bulan dan
tahun.

X. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan dilakukan setiap bulan dan
tahun.

Mengetahui, Surabaya,
Kepala UPTD Puskesmas Simomulyo Penanggung Jawab Program

drg. Dharmawati Zahara Sofiatus Solihah,A.Md.KL


NIP 195707141981032006 NIP. -

Anda mungkin juga menyukai