PENGELOLAAN MAKANAN
& MINUMAN (TPM)
4.Referensi
Kepmenkes RI Nomor:1098/Menkes/SK/VII/2003 tentang persyaratan hygiene sanitasi rumah
makan dan restoran
6.Prosedur
1) Menyiapkan daftar Cheklist
2) Melakukan pengumpulan data mengenai TPM diwilayah kerja
3) Tentukan Lokasi TPM yang akan diawasi/dibina
4) Melakukan pengawasan terhadap TPM dengan cara melakukan inspeksi sanitasi TPM dan
lingkungan sekitarnya
5) Catat hasil Inspeksi sanitasi pada Form Inspeksi
6) Melakukan pembinaan/penyuluhan terhadap TPM yang diperiksa (sampaikan hasil inspeksi
kepada pengelola TPM)
7) Catat hasil kegiatan kedalam buku register dan laporkan hasil kegiatan kepada penanggung
jawab program,kepala puskesmas serta pelaporan ke dinas kesehatan (Pencatatan & pelaporan)
8) Monitoring &
No Yang di Ubah Isi Perubahan Tgl
Evaluasi
diberlakukan
7. Hal yang perlu
Perubahan
diperhatikan
Data-data TPM harus jelas
8. Unit Terkait
a. Penanggungjawab Program,
b. Pelaksana Program kesehatan lingkungan
c. Pelaksana program Farmakmin
9. Dokumen Terkait
a. Buku Catatan TPM,
b. Hasil cheklist IS TPM
10.Rekaman Historis
PENYEHAT
AN
TEMPAT -
TEMPAT
UMUM
(TTU)
No. Dokumen : SOP/UKM/H
CSD/NO.4.1.
SOP 1.1
No.Revisi :
Tgl.Terbit :
Halaman : 1/2
4.Referensi
Permenkes RI Nomor 13 tahun 2015 tentang penyelenggaraan pelayanan kesehatan lingkungan
dipuskesmas
6.Prosedur
1) menyiapkan Cheklist
2) Melakukan pengumpulan data mengenai TTU diwilayah kerja
3) Tentukan Lokasi TTU yang akan diawasi/dibina
4) Melakukan pengawasan terhadap TTU dengan cara melakukan inspeksi sanitasi TTU dan
lingkungan sekitarnya
5) Catat hasil Inspeksi sanitasi pada Form Inspeksi
6) Melakukan pembinaan/penyuluhan terhadap TTU yang diperiksa (sampaikan hasil inspeksi
kepada pengelola TTU)
7) Catat hasil kegiatan kedalam buku register dan laporkan hasil kegiatan kepada penanggung
jawab program,kepala puskesmas serta pelaporan ke dinas kesehatan (Pencatatan & pelaporan)
8) monitoring dan evaluasi
7. Hal yang perlu diperhatikan
Data-data TTU harus jelas
8. Unit Terkait
a. Penanggungjawab Program,
b. Pelaksana Program kesehatan lingkungan
c. Pelaksana program Farmakmin
d. Pelaksana program UKS
9. Dokumen Terkait
1) Buku Catatan TPM,
2) Hasil cheklist IS TPM
10.Rekaman Historis
INSPEKSI
SARANA
AIR
BERSIH
(SAB)
Halaman : 1/2
4.Referensi
Permenkes RI Nomor 13 tahun 2015 tentang penyelenggaraan pelayanan kesehatan lingkungan
dipuskesmas
6.Prosedur
1) Melakukan pengumpulan data mengenai kepemilikan dan pemanfaatan SAB
2) Tentukan Lokasi dan jenis SAB yang akan diawasi/dibina
3) Melakukan inspeksi SAB sesuai dengan jenisnya
4) Catat hasil Inspeksi sanitasi pada Form Inspeksi
5) Tentukan faktor resiko (rendah,sedang,tinggi,amat tinggi)
6) Sampaikan hasil inspeksi sanitasi SAB kepada pemilik/pengguna SAB
7) jika hasil inspeksi tinggi/amat tinggi beri pengarahan/saran perbaikan kepada
pemilik/pengguna SAB
6) Catat hasil kegiatan kedalam buku register dan laporkan hasil kegiatan kepada penanggung
jawab program,kepala puskesmas serta pelaporan ke dinas kesehatan (Pencatatan & pelaporan)
7. Hal yang perlu diperhatikan
Data-data SAB harus jelas
8. Unit Terkait
a. Penanggungjawab Program,
b. Pelaksana Program kesehatan lingkungan
c. Bidan jorong
9. Dokumen Terkait
1) Buku Catatan/register SAB,
2) Hasil cheklist IS SAB
10.Rekaman Historis
PELAYANA
N KLINIK
SANITASI
Halaman : 1/2
4.Referensi
Permenkes RI Nomor 13 tahun 2015 tentang penyelenggaraan pelayanan kesehatan lingkungan
dipuskesmas
6.Prosedur
1) Petugas menerima pasien/klien dari loket pendaftaran/klinik umum
2) Wawancara terhadap pasien(identitas pribadi dan anggota keluarga,masalah yang
dihadapi/yang mau dikonsulkan,keadaan lingkungan tempat tinggal (sarana air
bersih,jamban keluarga,tempat pembuangan/pengelolaan sampah,TTU,TPM). keadaan
rumah tempat tinggal (lantai,dinding, atap, luas ruangan, pencahayaan, ventilasi,dll)
3) Petugas melaksanakan analisa masalah berdasarkan informasi dari pasien/klien
4) Ptugas melakukan konseling dan penyuluhan atas masalah yang dihadapi pasien/klien
5) Petugas memberikan alternatif pemecahan masalah dan mendiskusikannya dengan
pasien/klien alternatif mana yang bisa dikerjakan oleh pasien/klien
6) Bila diperlukan, membuat kesepakatan dengan pasien/klien tentang jadwal kunjungan
lapangan/rumah
7) Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan hasil pelayanan klinik sanitasi yang telah
dilakukan
7. Hal yang perlu diperhatikan
Kriteria utama
No Yang di Ubah Isi Perubahan Tgl
penderita penyakit
diberlakukan berbasis lingkungan
Perubahan yang dirujuk
keklinik sanitasi :
1) pasien menderita penyakit yang diduga kuat berkaitan dengan faktor lingkungan :
diare,DBD,Malaria,penyakit kulit,penyakit kecacingan,TB Paru
8. Unit Terkait
d. Penanggungjawab Program,
e. Pelaksana Program kesehatan lingkungan
f. Bidan jorong
9. Dokumen Terkait
1) Buku Catatan/register SAB,
2) Hasil cheklist IS SAB
10.Rekaman Historis
PENANGAN
AN
SAMPAH/LI
MBAH
MEDIS
Halaman : 1/3
4.Referensi
Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup
6.Prosedur
1) Persiapan petugas & alat
2) Penanganan sampah medis cair yang terkontaminasi (darah,feses,urin & cairan tubuh lainnya
a. Gunakan sarung tangan tebal ketika menangani dan membawa sampah tersebut
b. Hati-hati pada waktu menuangkan sampah tersebut pada bak yang mengalir atau kedalam
toilet,hindari percikannya
c. Cuci toilet dan bak secara hati-hati dan siram dengan air untuk membersihkan sisa
sampah,hindari percikannya
d. Dekontaminasi wadah specimen dengan larutan klor 0,5% atau desinfeksi lokal lainnya yang
adekuat dengan merendam selama 10 menit sebelum dicuci
e. Cuci tangan sesudah menangani sampah cair dan lakukan dekontaminasi,kemudian cuci
sarung tangan
3) Penanganan sampah medis padat (misalnya pembalut yang sudah digunakan dan benda
lainnya yang telah terkontaminasi dengan darah atau materi organik lainnya)
a. Gunakan sarung tangan tebal ketika menangani dan membawa sampah tersebut
b. Buah sampah padat tersebut kedalam wadah yang dapat dicuci dan tidak korosif (plastic/metal
yang berlapis seng) dengan tutup rapat
c. Kumpulkan tempat sampah tersebut ditempat yang sama dan bawa samapah yang dapat
dibakar ketempat pembakaran,jika tempat pembakaran tidak tersedia maka bisa dilakukan
penguburan
d. Pembakaran/penguburan harus segera dilakukan sebelum tersebar kelingkungan sekitar.
Pembakaran adalah metode terbaik untuk membunuh mikroorganisme
e. Cuci tangan setelah menangani sampah tersebut dan dekontaminasi serta cuci sarung tangan
yang tadi dipakai saat membersihkan sampah
4) Penanganan sampah medis berupa benda tajam (jarum,silet,mata pisau dan lainnya)
a. Gunakan sarung tangan yang aman
b. Buang seluruh benda tajam pada tempat sampah yang tahan pecah misalnya ember
tutup/safety box
c. Letakkan tempat sampah tersebut dekat dengan daerah yang memerlukan sehingga sampah-
sampah tajam tersebut tidak perlu dibawa terlalu jauh sebelum dibuang
d. Cegah kecelakaan yang diakibatkan oleh jarum suntik,jangan menekuk atau mematahkan
jarum sebelum dibuang
e. Jika wadah untuk sampah benda tajam telah 3/4 penuh,tutup dengan rapat
f. Diangkut untuk dimusnakan di incenerator
g. Cuci tangan setelah menangani sampah tersebut dan dekontaminasi serta cuci sarung tangan
yang tadi dipakai saat membersihkan sampah tersebut
7. Hal yang perlu diperhatikan
Sementara menunggu pengangkutan,hendaknya
Simpan dalam
No Yang di Ubah Isi Perubahan Tgl
kontainer yang
diberlakukan memenuhi
Perubahan syarat
Lokasi
strategis,dalam wadah warna dan kode terpisah
8. Unit Terkait
1) Penanggungjawab Program,
2) Pelaksana Program kesehatan lingkungan
3) Petugas cleaning servis
4) Sopir ambulan
9. Dokumen Terkait
c. Buku Catatan/register sampah medis,
d. Hasil cheklist penanganan sampah/limbah medis
10.Rekaman Historis
LIMBAH
BAHAN
BERBAHAY
A DAN
BERACUN
(B3)
No. Dokumen : SOP/UKM/H
CSD/NO.4.1.
SOP 1.1
No.Revisi :
Tgl.Terbit :
Halaman : 1/3
2.Tujuan
1. Mencegah terjadinya pencemaran dan gangguan kesehatan yang berasal dari limbah B3
2. Meningkatkan mutu Pelayanan Puskesmas
3.Kebijakan
4.Referensi
Peraturan Pemerintah RI Nomor 101 Tahun 2014 tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya
dan beracun (B3)
6.Prosedur
1. Pengumpulan limbah B3 :
a. Petugas pengumpul limbah B3 wajib memakai sarung tangan, masker dan sepatu khusus
b. Limbah B3 diletakkan di tempat yang disediakan dengan tanda (khusus), menggunakan
plastik berwarna kuning dan limbah umum dengan plastik berwarna hitam agar limbah tidak
bercampur
c. Limbah B3 diangkut oleh petugas pada malam hari menggunakan trolly khusus lalu
dikumpulkan di Tempat Penyimpanan Sementara (TPS).
2. Penyimpanan Limbah B3
a. Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) Limbah B3 yang telah berisi limbah B3 yang
dipisahkan dengan sekat sesuai dengan jenisnya, sebelum dikirim ke tempat pemusnahan di
tutup rapat dan di kunci oleh petugas yang berwenang.
b. Pengangkutan limbah B3 dilakukan 3-4 kali dalam sebulan oleh petugas
3. Penanganan Limbah B3
a. Petugas memakai alat dan perlengkapan khusus
b. Limbah B3 diberi tanda sesuai jenisnya
c. Limbah B3 diangkut petugas untuk dikumpulkan di TPS pada malam hari
d. Limbah B3 dikemas dan di tempatkan sesuai jenisnya
e. TPS B3 harus rapi dan bersih dan hanya bisa dibuka oleh petugas berwenang
8. Unit Terkait
1) Penanggungjawab Program,
2) Pelaksana Program kesehatan lingkungan
3) Petugas cleaning servis
4) Sopir ambulan
9. Dokumen Terkait
1) Buku Catatan/register limbah B3
2) Hasil cheklist penanganan limbah B3
10.Rekaman Historis
No Yang di Ubah Isi Perubahan Tgl
diberlakukan
Perubahan
LIMBAH
BAHAN
BERBAHAY
A DAN
BERACUN
(B3)
No. Dokumen : SOP/UKM/H
CSD/NO.4.1.
SOP 1.1
No.Revisi :
Tgl.Terbit :
Halaman : 1/3
2.Tujuan
3. Mencegah terjadinya pencemaran dan gangguan kesehatan yang berasal dari limbah B3
4. Meningkatkan mutu Pelayanan Puskesmas
3.Kebijakan
4.Referensi
Peraturan Pemerintah RI Nomor 101 Tahun 2014 tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya
dan beracun (B3)
6.Prosedur
4. Pengumpulan limbah B3 :
d. Petugas pengumpul limbah B3 wajib memakai sarung tangan, masker dan sepatu khusus
e. Limbah B3 diletakkan di tempat yang disediakan dengan tanda (khusus), menggunakan
plastik berwarna kuning dan limbah umum dengan plastik berwarna hitam agar limbah tidak
bercampur
f. Limbah B3 diangkut oleh petugas pada malam hari menggunakan trolly khusus lalu
dikumpulkan di Tempat Penyimpanan Sementara (TPS).
5. Penyimpanan Limbah B3
c. Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) Limbah B3 yang telah berisi limbah B3 yang
dipisahkan dengan sekat sesuai dengan jenisnya, sebelum dikirim ke tempat pemusnahan di
tutup rapat dan di kunci oleh petugas yang berwenang.
d. Pengangkutan limbah B3 dilakukan 3-4 kali dalam sebulan oleh petugas
6. Penanganan Limbah B3
f. Petugas memakai alat dan perlengkapan khusus
g. Limbah B3 diberi tanda sesuai jenisnya
h. Limbah B3 diangkut petugas untuk dikumpulkan di TPS pada malam hari
i. Limbah B3 dikemas dan di tempatkan sesuai jenisnya
j. TPS B3 harus rapi dan bersih dan hanya bisa dibuka oleh petugas berwenang
8. Unit Terkait
5) Penanggungjawab Program,
6) Pelaksana
No Yang di Ubah Isi Perubahan Tgl
Program
diberlakukan kesehatan
Perubahan lingkungan
7) Petugas
cleaning servis
8) Sopir ambulan
9. Dokumen Terkait
1) Buku Catatan/register limbah B3
2) Hasil cheklist penanganan limbah B3
10.Rekaman Historis
PENANGAN
AN
KEBAKAR
AN,KETER
SEDIAAN
APAR,PELA
TIHAN
PENGGUN
AAN
APAR,PELA
TIHAN
JIKA
TERJADI
KEBAKAR
AN
No. Dokumen : SOP/UKP/H
CSD/NO.8.5.
SOP 1.3
No.Revisi :
Tgl.Terbit :
Halaman : 1/2
8. Unit Terkait
seluruh unit pelayanan dipuskesmas sungai dareh
9. Dokumen Terkait
Buku daftar pemantauan lingk
ungan fisik
10.Rekaman Historis
No Yang di Ubah Isi Perubahan Tgl
diberlakukan
Perubahan
INVENTARI
SASI,
PENGELOL
AAN,PENYI
MPANAN
DAN
PENGUNAA
N BAHAN
BERBAHAY
A
No. Dokumen : SOP/UKP/H
CSD/NO.8.5.
SOP 2.1
No.Revisi :
Tgl.Terbit :
Halaman : 1/2
2.Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menerangkan mekanisme inventarisasi,
Pengelolaan,Penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya.
3.Kebijakan
Keputusan kepala puskesmas sungai dareh Nomor.800/ /SK/KPTS/HCSD-2017 tentang
inventarisasi,pengelolaan,penyimpanan,dan penggunaan bahan berbahaya
4.Referensi
Peraturan pemerintah Nomor.101 tahun 2014 tentang pengelolaan limbah beracun & berbahaya
5.Alat & Bahan
No Yang di Ubah Isi Perubahan Tgl
1) ATK
diberlakukan
2) Buku
Perubahan Daftar
inventarisasi
bahan berbahaya
3) Buku monitoring penggunaan bahan berbahaya
6.Prosedur
SANITARIAN
1. Petugas mengidentifikasi semua bahan berbahaya untuk penanganan dan penyimpanan
sesuai ketentuan
2. Petugas menerima informasi telah dilaksanakan pengelolaan bahan berbahaya
3. Petugas memonitor/melakukan pengawasan pelaksanaan pengelolaan bahan berbahaya
PENGELOLA BARANG
1. Petugas mengiventarisasi semua bahan berbahaya sesuai ketentuan yang berlaku
PETUGAS LABOR DAN IMUNISASI
1. Petugas membuat jadwal monitoring penggunaan bahan berbahaya
2. Petugas mengkoordinasikan dengan petugas terkait
3. Petugas menginformasikan hasil monitoring kepada petugas terkait
7. Hal yang perlu diperhatikan
Semua data inventarisasi penggunaan bahan berbahaya harus jelas
8. Unit Terkait
1. Sanitarian
2. Pengelola Barang
3. Laboratorium
4. Imunisasi
9. Dokumen Terkait
Buku register daftar dan monitoring inventarisasi penggunaan bahan berbahaya harus
jelas
10.Rekaman Historis
PENGENDA
LIAN DAN
PEMBUAN
GAN
LIMBAH
BERBAHAY
A
No. Dokumen : SOP/UKP/H
CSD/NO.8.5.
SOP 2.2
No.Revisi :
Tgl.Terbit :
Halaman : 1/2
2.Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pedoman petugas dalam
pengendalian,penanganan dan pembuangan limbah berbahaya
3.Kebijakan
Keputusan kepala puskesmas sungai dareh Nomor.800/ /SK/KPTS/HCSD-2017 tentang
inventarisasi,pengelolaan,penyimpanan,dan penggunaan bahan berbahaya
4.Referensi
Peraturan pemerintah Nomor.101 tahun 2014 tentang pengelolaan limbah beracun & berbahaya
6.Prosedur
1. Seluruh staf puskesmas yang dibagian pelayanan membuang sampah berbahaya di tong
sampah sesuai dengan kategori sampah
2. Petugas kebersihan melakukan pemilahan limbah berbahaya dan non berbahaya
3. Petugas kebersihan menggunakan plastik kuning untuk melapisi tong sampah medis dan
tong sampah non medis
4. Petugas kebersihan menempatkan limbah berbahaya seperti jarum jam,lanset dan spuit pada
safety bok
5. Petugas kebersihan mengambil sampah berbahaya ditiap ruang pelayanan
( UGD,laboratorium,poli gigi,poli KB dan menyimpan sampah digudang penyimpanan
sampah medis,dan sampah non medis diambil 1x2 hari dan diangkut oleh petugas
pengangkut sampah)
6. Sanitarian mengawasi pengumpulan sampah medis dan non medis,serta mencatat di buku
register kegiatan program (hasil sampah yang terkumpul,berat dan jenisnya)
7. Sanitarian bersama sopir ambulan mengirimkan sampah medis 1x sebulan ketempat
pembakaran sampah (incenerator puskesmas sitiung 1)
8. Unit Terkait
1. Sanitarian
2. Pengelola Barang
3. Laboratorium
4. Imunisasi
9. Dokumen Terkait
No Yang di Ubah Isi Perubahan Tgl
Buku register
diberlakukan
daftar dan
Perubahan monitoring
inventarisasi
penggunaan bahan berbahaya harus jelas
10.Rekaman Historis