MAKANAN
No. Dokumen
No. Revisi
SOP Tanggal Terbit
Halaman
TTD
Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan oleh dinas kesehatan Kabupaten Malang dan
sanitarian Puskesmas untuk memperoleh sampel makanan yang harus dikirim ke
laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Malang dalam kurun waktu 1 x 24 jam
Kebijakan Dibawah tanggung jawab dan pengawasan dokter dan Petugas Sanitasi
PELAKSANAAN
_ Sampel makanan diambil dengan cara menggunakan spatula/ pinset yang telah
di sterilkan dengan cara dipanaskan dengan lampu spirtus, kemudian sampel
diambil dan dimasukkan ke plastik klip. Segera tutup kembali dan diberikan label
tanggal, jam pengambiulan dan nama pengambil sampel.
No. Dokumen
No. Revisi
SOP Tanggal Terbit
Halaman
TTD
Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan oleh dinas kesehatan Kabupaten Malang dan
sanitarian Puskesmas untuk memperoleh sampel air bersih yang harus dikirim ke
laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Malang dalam kurun waktu 1 x 24 jam
Kebijakan Dibawah tanggung jawab dan pengawasan dokter dan Petugas Sanitasi
PELAKSANAAN
No. Dokumen
No. Revisi
SOP Tanggal Terbit
Halaman
TTD
Pengertian Klinik sanitasi merupakan suatu kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan
lingkungan dalam pemberantasan penyakit dengan bimbingan, penyuluhan dan
bantuan teknis dari petugas puskesmas.
Kebijakan Dibawah tanggung jawab dan pengawasan dokter dan Petugas Sanitasi
Prosedur PERSIAPAN:
- Buku Register
- Formulir panduan wawancara
PELAKSANAAN
- Dalam satu keluarga terdapat 2 orang atau lebih menderita penyakit yg sama
A. Alat :
1. Buku register
2. Formulir panduan wawancara
3. ATK
B. Pelaksanaan :
Kebijakan Pasien yang mendapatkan konsultasi kesehatan lingkungan adalah pasien rawat
jalan dan rawat inap.
A. Alat :
B. Pelaksanaan :
Unit terkait Kepala Desa, Petugas kesehatan desa (Bidan/ Perawat), pasien/ klien
SOP PENGAMBILAN SAMPEL
DEPOT AIR MINUM (DAMIU)
No. Dokumen
No. Revisi
SOP Tanggal Terbit
Halaman
Depot air minum adalah badan usaha yang mengelola air minum untuk keperluan
Pengertian masyarakat dalam bentuk curah dan tidak dikemas (pedoman pelaksanaan
penyelenggaraan hygiene sanitasi depot air minum, Dirjen P2PL Depkes RI tahun
2008)
Tujuan Mengatur tatalaksana penilaian lingkungan depot air minum dalam rangka
peningkatan kondisi depot air minum yang memenuhi persyaratan kesehatan.
Kebijakan Depot air minum yang diperiksa adalah depot air minum yang berada di wilayah
kecamatan Tumpang.
A. Petugas :
1. Petugas kesehatan lingkungan menyiapkan blangko pemeriksaan DAM
2. Petugas kesehatan lingkungan meyiapkan surat perintah tugas DAM
3. Petugas kesehatan lingkungan inspeksi sanitasi ke DAM
4. Petugas kesehatan lingkungan mengidentifikasi kemudian memberi saran
serta tindak lanjut sesuai dengan masalah yang ada di DAM
Prosedur B. Prosedur :
1. Menyiapkan peralatan yaitu botol sampel (yang sudah disterilkan botol
diambil dari labkesda), alkohol, kapas, ember kecil dan termos
2. Buka kran air sebentar kemudian tutup kembali
3. Bersihkan kran dengan kapas yang beralkohol
4. Buka kran air kemudian diisikan ke dalam botol sampel sampai penuh
5. Buang sepertiga air tersebut sehingga tersisa tiga perempat
6. Tutup botol tersebut kemudian masukkan ke termos
7. sampel air diserahkan ke Labkesda untuk dilakukan pemeriksaan
TTD
Pengertian Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan
biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan
aktifitas mereka sehari hari termasuk diantaranya adalah sanitasi
Air bersih yang diperiksa adalah air bersih yang digunakan oleh masyarakat yang
Kebijakan
berasal dari sumur, PDAM, sumber mata air dan lain-lain
Makanan adalah bahan yang berasal dari hewan atau tumbuhan yang dimakan
oleh mahkluk hidup untuk mendapatkan tenaga dan nutrisi.
Pengertian
Pengambilan sampel adalah tahap awal dalam proses dimana data hasil
karakterisasi satu bath produk dikumpulkan untuk proses evaluasi
Kebijakan Air bersih yang diperiksa adalah air bersih yang digunakan oleh masyarakat yang
berasal dari sumur, PDAM, sumber mata air dan lain-lain
A. Alat
1. Pisau/sendok steril
2. Botol/kantong plastik steril
3. Sarung tangan
4. Alkohol 70%
5. Formulir Isian
6. Kertas Label
7. Spiol tahan Air
8. Lampu spiritus
9. Korek
10. Thermos es + Cool Pack
B. Bahan
Makanan-Minuman yang akan diambil
C. Prosedur :
1. Petugas kesehatan lingkungan mempersiapkan peralatan
2. Petugas kesehatan lingkungan menyalakan lampu spiritus
3. Petugas kesehatan lingkungan mengenakan sarung tangan steril dan
usapkan telapak tangan dengan lkohol 70%
Prosedur 4. Pisau/sendok steril di panaskan di atas lampu spiritus.
5. Untuk minuman, mulut botol diflambir/dipanaskan diatas lmpu spiritus.
6. Ambil sampel makanan dengan menggunakan sedok/pisau steril sebanyak
100-250 gram. Jika cair/minuman ambil 100-250mm.
7. Masukan sampel makanan kedalam kantong plastik steril. Untuk sampel
minuman dimasukan ke botol steril.
8. Kantong plastik ditutup. Dan untuk minuman, sebelum ditutup, mulut botol
diflambir/dipanaskan di atas lampu spiritus kemudian ditutup rapat
9. Tempel stiker/kertas label di sampel makanan-minuman. Adapun keterangan
dri label adalah :
Tanggal pengambilan
Jam pengambilan
Lokasi pengambilan
Jenis makanan-minuman
Jenis pemeriksaan sampel
Petugas pengambil sampel
10. Masukan sampel kedalam tas/kotak pembawa/thermos es
11. Petugas kesehatan lingkungan melepas sarung tangan kemudian cuci tangan
12. Petugas kesehatan lingkungan mengisi formulir pengambilan sampel dan
buku harian.
13. Sampel diserahkan ke Labkesda untuk dilakukan pemeriksaan
Sampah non medis adalah limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan di luar
Pengertian medis yang berasal dari dapur, perkantoran, taman dan halaman yang dapat
dimanfaatkan kembali apabila ada teknologi
Sampah yang dikelola adalah berupa daun-daunan, sisa makanan, plastik yang
Kebijakan
berada di lingkungan puskesmas
Tujuan Merubah perilaku masyarakat agar tidak BABS, supaya merubah perilaku BAB di
jamban melalui siswa sekolah yang bertindak sebagai agen perubahan di dalam
keluarganya
Kebijakan Pemicuan STBM Sekolah dilakukan di sekolah dengan sasaran anak siswa SD
kelas 3, 4 & 5
A. Alat
Alat Tulis
Kertas plano/manila
LCD
CD Materi
Laptop
B. Bahan
Lembar Daftar hadir
C. Sasaran
Siswa Sekolah Dasar atau yang sederjad (SD/MI) Kelas 3, 4, 5
D. Pelaksanaan
1. Petugas kesehatan lingkungan membuat perencanaan kegiatan pemicuan
Petugas Kesehatan Lingkungan menentukan lokasi sekolah yang akan dipicu
Prosedur dengan melhat sekolah yang memiliki siswa yang belum memiliki jamban dan
keluarganya masih berperilaku BABS (Buang Air Besar Sembarangan)
2. Petugas Kesehatan Lingkungan membuat surat tugas pemicuan STBM di
Sekolah
3. Petugas kesehatan lingkungan berkoordinasi dengan Petugas UKS,
Bidan/Perawat Desa, Kepala Sekolah dan Guru UKS
4. Petugas Kesehatan Lingkungan melaksanakan kegiatan pemicuan dengan
susunan kegiatan sebagai berikut :
a. Perkenalan
b. Penjelasan maksud dan tujuan,
c. Pencairan suasana,
d. Diskusi alur perjalanan penyakit dengan menggunakan diagram F
e. Testimoni di depan kelas (siswa bercerita tentang perilaku sehari-hari yang
berkaitan dengan BAB)
f. Penugasan Siswa sebagai bahan monev
g. Pemutaran Video
Unit terkait Siswa, Perawat Desa/Bidan Desa, Petugas UKS, PKepala sekolah, Guru UKS
SOP PEMICUAN STBM DI
SEKOLAH
No. Dokumen
No. Revisi
SOP Tanggal Terbit
Halaman
Tujuan Merubah perilaku masyarakat agar tidak BABS, supaya merubah perilaku BAB di
jamban melalui siswa sekolah yang bertindak sebagai agen perubahan di dalam
keluarganya
Kebijakan Pemicuan STBM Sekolah dilakukan di sekolah dengan sasaran anak siswa SD
kelas 3, 4 & 5
Unit terkait Siswa, Perawat Desa/Bidan Desa, Petugas UKS, PKepala sekolah, Guru UKS
No. Dokumen
Kebijakan
E. Alat
Alat Tulis
Buku Catatan
F. Bahan
Lembar Daftar hadir
G. Sasaran
Komite dan Kepala Desa/perangkat desa
H. Pelaksanaan
5. Petugas kesehatan lingkungan membuat perencanaan kegiatan monev
Prosedur pemicuan
6. Petugas Kesehatan Lingkungan membuat surat tugas monev pemicuan STBM
di masyarakat
7. Petugas kesehatan lingkungan berkoordinasi dengan bidan desa/perawat
desa, komite, Kepala Desa/Perangkat Desa
8. Petugas Kesehatan Lingkungan melaksanakan kegiatan pemicuan dengan
susunan kegiatan sebagai berikut :
e. Perkenalan
f. Penjelasan maksud dan tujuan,
g. Diskusi
h. Testimoni dan laporan dari komite dan Kepala Desa/Perangkat Desa
i. Penutup
9. Petugas kesehatan lingkungan merekap hasil monev.
Unit terkait
Perawat Desa/Bidan Desa, Komite, Kepala Desa/Prangkat Desa
No. Dokumen
A. Alat :
1. Fly grill
2. Stop wach
3. Hand counter
4. Kalkulator
5. Alat tulis
B. Pelaksanaan :
Prosedur 10. Siapkan alat yang akan digunakan
11. Letakkan fly grill pada tempat dan jarak yang telah ditentukan
12. Kemudian letakkan fly grill di atas titik pengukuran secara datar kemudian
menyetel timer waktu dan menghitung lalat yang hinggap pada fly grill
dengan menggunakan counter
13. Dalam satu titik dilakukan 10 kali pengukuran di hitung selama 30 detik
14. Hasil pengukuran di buat rata-rata dengan cara diambil 5 terbesar dibagi
dengan titik pengukuran
15. Mencatat hasil pengukuran
No. Dokumen
A. Alat :
6. Formulir inspeksi sanitasi kantin sekolah
7. Alat tulis
B. Pelaksanaan :
16. Petugas kesehatan lingkungan menyiapkan formulir inspeksi sanitasi dan
alat tulis
17. Petugas kesehatan lingkungan meyiapkan surat perintah tugas
18. Petugas kesehatan lingkungan berkoordinasi dengan Kepala Sekolah
19. Petugas kesehatan lingkungan survey ke lokasi kantin sekolah
20. Petugas kesehatan lingkungan melakukan pengamatan kemudian dicatat
Prosedur di formulir inspeksi sanitasi kantin sekolah yang terdiri dari beberapa
komponen yaitu : lokasi bangunan, kebersihan lingkungan, fasilitas sanitasi,
hygiene perorangan dan keamanan makanan
21. Setelah pencatatan kemudian dilakukan skoring dengan kriteria :
a) Memenuhi syarat : 1.104 – 1.840
b) Tidak memenuhi syarat : < 1.104
22. Menyampaikan hasil inspeksi kepada kepala sekolah serta memberikan
saran perbaikan
23. Akan dikunjungi kembali untuk kegiatan pembinaan dan evaluasi, 6 bulan
setelah inspeksi sanitasi Kantin sekolah.
24. Membuat laporan bulanan program kesehatan lingkungan.
Unit terkait
Kepala Sekolah, pengelola kantin sekolah
No. Dokumen
Menyajikan dan memberikan pelayanan makan dan minum bagi publik dengan
Tujuan
tujuan membuat keuntungan yang memadai
C. Alat :
8. Formulir inspeksi sanitasi rumah makan/restoran
9. Alat tulis
D. Pelaksanaan :
25. Petugas kesehatan lingkungan menyiapkan formulir inspeksi sanitasi dan
alat tulis
26. Petugas kesehatan lingkungan meyiapkan surat perintah tugas
27. Petugas kesehatan lingkungan berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata
dan pengelola rumah makan/restoran
28. Petugas kesehatan lingkungan survey ke lokasi pengelola rumah
makan/restoran
29. Petugas kesehatan lingkungan melakukan pengamatan kemudian dicatat
Prosedur di formulir inspeksi sanitasi rumah makan/restoran yang terdiri dari
beberapa komponen yaitu : lokasi bangunan, fasilitas sanitasi, dapur, ruang
makan dan gudang bahan makanan, bahan makanan dan makanan jadi,
pengolahan makanan, tempat penyimpanan bahan makanan, penyajian
makanan, peralatan, dan tenaga kerja
30. Setelah pencatatan kemudian dilakukan skoring dengan kriteria :
c) Memenuhi syarat : 755 – 943
d) Tidak memenuhi syarat : < 755
31. Menyampaikan hasil inspeksi kepada Dinas Pariwisata, pengelola rumah
makan/restoran serta memberikan saran perbaikan.
32. Akan dikunjungi kembali untuk kegiatan pembinaan dan evaluasi, 6 bulan
setelah inspeksi sanitasi rumah makan/restoran.
33. Membuat laporan bulanan program kesehatan lingkungan
No. Dokumen
Menyajikan dan memberikan pelayanan makan dan minum bagi publik dengan
Tujuan
tujuan membuat keuntungan yang memadai
C. Alat :
10. Buku kegiatan
11. Hasil Inspeksi/skoring
12. Alat tulis
D. Pelaksanaan :
34. Petugas kesehatan lingkungan menyiapkan hasil inspeksi 6 bulan yang
lalu dan alat tulis
35. Petugas kesehatan lingkungan meyiapkan surat perintah tugas
36. Petugas kesehatan lingkungan berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata,
pengelola rumah makan/restoran
37. Petugas kesehatan lingkungan melakukan pengamatan di beberapa
komponen yaitu : lokasi bangunan, fasilitas sanitasi, dapur, ruang makan
Prosedur
dan gudang bahan makanan, bahan makanan dan makanan jadi,
pengolahan makanan, tempat penyimpanan bahan makanan, penyajian
makanan, peralatan, dan tenaga kerja. Diharapkan ada peningkatan hasil
skoring. Yang sebelumnya memiliki skoring <755 (Tidak memenuhi syarat)
menjadi meningkat dengan nilai skoring ≥ 755 (Memenuhi syarat). Apabila
nilai skoring pada waktu inspeksi sudah memenuhi syarat (≥755),
diharapkan tetap mempertahankan dan lebih meningkatkan.
38. Petugas kesehatan lingkungan mencatat hasil pembinaan dan evaluasi
Rumah makan/restoran di buku kegiatan dan menyampaikan hasil
pembinaan dan evaluasi ke Dinas Pariwisata, pengelola rumah
makan/restoran
No. Dokumen
E. Alat :
13. Formulir inspeksi sanitasi sekolah
14. Alat tulis
F. Pelaksanaan :
39. Petugas kesehatan lingkungan menyiapkan formulir inspeksi sanitasi dan
alat tulis
40. Petugas kesehatan lingkungan meyiapkan surat perintah tugas
41. Petugas kesehatan lingkungan berkoordinasi dengan Kepala Sekolah
42. Petugas kesehatan lingkungan survey ke lokasi sekolah
43. Petugas kesehatan lingkungan melakukan pengamatan kemudian dicatat
Prosedur di formulir inspeksi sanitasi sekolah yang terdiri dari beberapa komponen
yaitu : kebersihan dan ventilasi ruangan, fasilitas sanitasi, konstruksi
bangunan, dan pembinaan lingkungan
44. Setelah pencatatan kemudian dilakukan skoring dengan kriteria :
e) Memenuhi syarat : 2.100 – 3.000
f) Tidak memenuhi syarat : < 2.100
45. Menyampaikan hasil inspeksi kepada Kepala Sekolah serta memberikan
saran perbaikan.
46. Akan dikunjungi kembali untuk kegiatan pembinaan dan evaluasi, 6
bulan setelah inspeksi sanitasi Sekolah.
47. Membuat laporan bulanan program kesehatan lingkungan