Anda di halaman 1dari 19

SOP PENGAMBILAN SAMPEL

MAKANAN
No. Dokumen
No. Revisi
SOP Tanggal Terbit
Halaman

TTD

Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan oleh dinas kesehatan Kabupaten Malang dan
sanitarian Puskesmas untuk memperoleh sampel makanan yang harus dikirim ke
laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Malang dalam kurun waktu 1 x 24 jam

Tujuan Untuk mengetahui kelayakan makanan ( memenuhi syarat )

Kebijakan Dibawah tanggung jawab dan pengawasan dokter dan Petugas Sanitasi

Prosedur PERSIAPAN BAHAN DAN ALAT:

- Plastik klip steril


- Alkohol 70 %
- Spirtus
- Korek api
- Spatula/ pinset
- Kertas label sample
- Spidol permanent

PELAKSANAAN

- Sampel makanan diambil 2 sampel minimal 100 gr


1. Untuk bahan makanan mentah (sayur, ikan)
2. Untuk bahan makanan siap saji
_ Siapkan plastik klip masih dalam keadaan tertutup / baru

_ Sampel makanan diambil dengan cara menggunakan spatula/ pinset yang telah
di sterilkan dengan cara dipanaskan dengan lampu spirtus, kemudian sampel
diambil dan dimasukkan ke plastik klip. Segera tutup kembali dan diberikan label
tanggal, jam pengambiulan dan nama pengambil sampel.

_ Sampel dikirimkan ke LABKESDA Kab. Lebak untuk selanjutnya di periksa

Unit terkait P2M


SOP PENGAMBILAN SAMPEL AIR

No. Dokumen
No. Revisi
SOP Tanggal Terbit
Halaman

TTD

Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan oleh dinas kesehatan Kabupaten Malang dan
sanitarian Puskesmas untuk memperoleh sampel air bersih yang harus dikirim ke
laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Malang dalam kurun waktu 1 x 24 jam

Tujuan Untuk mengetahui kandungan bakteorologis dan kimia air

Kebijakan Dibawah tanggung jawab dan pengawasan dokter dan Petugas Sanitasi

Prosedur PERSIAPAN BAHAN DAN ALAT:

- Botol steril ( diambil dari labkesda)


- Alkohol 70 %
- Korek api
- Kertas label
- Spirtus
- PH meter
- Tas sampel

PELAKSANAAN

1. Siapkan botol steril, tangan di bersihkan dengan alkohol 70 %, kran di buka 2 – 3


menit untuk membersihkan saluran pipa kemudian di tutup kembali
2. Kran dipanasi dengan nyala api
3. Kran di buka 1 – 2 menit
4. Buka tutup botol kemudian di panaskan mulut botol dengan api.
5. Isi botol sampel sampai volume penuh jangan sampai ada gelembung udara
botol segera di tutup kembali dan mulut botol dipanasi/ steril (untuk air
pemeriksaan air secara bacteriologis)
6. Serahkan botol yang telah berisi sampel air ke LABKESDA Kab.Lebak untuk
dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan identitas sample.

Unit terkait P2M


SOP KLINIK SANITASI

No. Dokumen
No. Revisi
SOP Tanggal Terbit
Halaman

TTD

Pengertian Klinik sanitasi merupakan suatu kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan
lingkungan dalam pemberantasan penyakit dengan bimbingan, penyuluhan dan
bantuan teknis dari petugas puskesmas.

Tujuan Meningkatkan mutu pelayanan klinik sanitasi di Puskesmas

Kebijakan Dibawah tanggung jawab dan pengawasan dokter dan Petugas Sanitasi

Prosedur PERSIAPAN:

- Buku Register
- Formulir panduan wawancara

PELAKSANAAN

1. Kegiatan dalam gedung:


Pasien yang di rujuk ke klinik sanitasi adalah

- Penderita penyakit karena lingkungan

- Kunjungan sebelumnya pasien menderita penyakit yang sama (berulang)

- Dalam satu keluarga terdapat 2 orang atau lebih menderita penyakit yg sama

- Ada kecenderungan jumlah penderita meningkat atau potensi KLB

2. Kegiatan luar gedung:


Kunjungan rumah bila perlu

Unit terkait P2M


SOP KLINIK SANITASI DALAM
GEDUNG
No. Dokumen
No. Revisi
SOP Tanggal Terbit
Halaman

UPT Puskesmas TTD Syarifuddin SE.M.Si


Pajagan Kab.Lebak NIP. 197208041997021001

Pengertian Serangkaian kegiatan penyampaian pesan kesehatan lingkungan untuk


memecahkan masalah kesehatan lingkungan dengan metode tatap muka.

Memberikan informasi mengenai pesan-pesan kesehatan lingkungan kepada


Tujuan pasien sesuai dengan penyakit yang dideritanya untuk membantu proses
penyembuhan penyakit.

Pasien yang mendapatkan konsultasi kesehatan lingkungan adalah pasien rawat


Kebijakan
jalan dan rawat inap.

A. Alat :

1. Buku register
2. Formulir panduan wawancara
3. ATK

B. Pelaksanaan :

1. Petugas kesehatan lingkungan menerima pasien yang membawa surat


Prosedur pengantar dari petugas kesehatan (dokter/ perawat/ bidan) Poli Umum, Poli
KIA, Rawat Inap
2. Petugas kesehatan lingkungan menerima pasien
3. Petugas kesehatan lingkungan menanyakan identitas pasien meliputi : umur
pasien, alamat, diagnosa.
4. Petugas kesehatan melakukan identifikasi masalah lingkungan dan perilaku
pasien dan mencatat hasil identifikasi di formulir wawancara.
5. Petugas kesehatan lingkungan menyimpulkan hasil identifikasi kemudian
memberi saran serta tindak lanjut sesuai dengan masalah pasien dan
membuat janji kunjungan rumah bila di perlukan.
6. Petugas kesehatan lingkungan memasukkan data-data pasien ke dalam buku
pencatatan poli konsultasi sanitasi (Buku register klinik sanitasi)

Unit terkait Poli Umum, Poli KIA, Rawat Inap


SOP KLINIK SANITASI LUAR
GEDUNG
No. Dokumen
No. Revisi
SOP Tanggal Terbit
Halaman

UPT Puskesmas TTD Syarifuddin SE.M.Si


Pajagan Kab.Lebak NIP. 197208041997021001

Pengertian Serangkaian kegiatan penyampaian pesan kesehatan lingkungan untuk


memecahkan masalah kesehatan lingkungan dengan metode tatap muka.

Tujuan Memberikan informasi mengenai pesan-pesan kesehatan lingkungan kepada


pasien sesuai dengan penyakit yang dideritanya untuk membantu proses
penyembuhan penyakit.

Kebijakan Pasien yang mendapatkan konsultasi kesehatan lingkungan adalah pasien rawat
jalan dan rawat inap.

A. Alat :

1. Formulir panduan wawancara


2. Hasil wawancara klinik sanitasi di Puskesmas
3. ATK

B. Pelaksanaan :

1. Membuat surat tugas kunjungan ke rumah pasien/ klien.


2. Koordinasi dengan petugas kesehatan yang ada di desa (Bidan/ Perawat
Prosedur Desa) dan Kepala Desa.
3. Petugas kesehatan lingkungan bersama petugas kesehatan desa berkunjung
ke rumah pasien/ klien.
4. Petugas kesehatan lingkungan menanyakan kondisi pasien/ klien saat itu.
5. Petugas kesehatan melakukan identifikasi keadaan lingkungan rumah dan
perilaku pasien/klien dan keluarga serta mencatat hasil identifikasi di
formulir wawancara.
6. Petugas kesehatan lingkungan menyimpulkan hasil identifikasi kemudian
memberi saran serta tindak lanjut sesuai dengan kondisi lingkungan pasien
7. Petugas kesehatan lingkungan memasukkan data-data pasien ke dalam buku
pencatatan poli konsultasi sanitasi (Buku register kunjungan klinik sanitasi)

Unit terkait Kepala Desa, Petugas kesehatan desa (Bidan/ Perawat), pasien/ klien
SOP PENGAMBILAN SAMPEL
DEPOT AIR MINUM (DAMIU)
No. Dokumen
No. Revisi
SOP Tanggal Terbit
Halaman

UPT Puskesmas TTD Syarifuddin SE.M.Si


Pajagan Kab.Lebak NIP. 197208041997021001

Depot air minum adalah badan usaha yang mengelola air minum untuk keperluan
Pengertian masyarakat dalam bentuk curah dan tidak dikemas (pedoman pelaksanaan
penyelenggaraan hygiene sanitasi depot air minum, Dirjen P2PL Depkes RI tahun
2008)

Tujuan Mengatur tatalaksana penilaian lingkungan depot air minum dalam rangka
peningkatan kondisi depot air minum yang memenuhi persyaratan kesehatan.

Kebijakan Depot air minum yang diperiksa adalah depot air minum yang berada di wilayah
kecamatan Tumpang.

A. Petugas :
1. Petugas kesehatan lingkungan menyiapkan blangko pemeriksaan DAM
2. Petugas kesehatan lingkungan meyiapkan surat perintah tugas DAM
3. Petugas kesehatan lingkungan inspeksi sanitasi ke DAM
4. Petugas kesehatan lingkungan mengidentifikasi kemudian memberi saran
serta tindak lanjut sesuai dengan masalah yang ada di DAM

Prosedur B. Prosedur :
1. Menyiapkan peralatan yaitu botol sampel (yang sudah disterilkan botol
diambil dari labkesda), alkohol, kapas, ember kecil dan termos
2. Buka kran air sebentar kemudian tutup kembali
3. Bersihkan kran dengan kapas yang beralkohol
4. Buka kran air kemudian diisikan ke dalam botol sampel sampai penuh
5. Buang sepertiga air tersebut sehingga tersisa tiga perempat
6. Tutup botol tersebut kemudian masukkan ke termos
7. sampel air diserahkan ke Labkesda untuk dilakukan pemeriksaan

Unit terkait Kesehatan Lingkungan, DAM, Desa


SOP PENGAMBILAN SAMPEL AIR
BERSIH DARI KRAN
No. Dokumen
No. Revisi
SOP Tanggal Terbit
Halaman

TTD

Pengertian Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan
biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan
aktifitas mereka sehari hari termasuk diantaranya adalah sanitasi

Mengatur tatalaksana penanganan air bersih dalam rangka peningkatan kondisi


Tujuan
air bersih yang memenuhi persyaratan kesehatan.

Air bersih yang diperiksa adalah air bersih yang digunakan oleh masyarakat yang
Kebijakan
berasal dari sumur, PDAM, sumber mata air dan lain-lain

1. Menyiapkan peralatan yaitu botol steril (yang sudah disterilkan botol


diambil dari labkesda), alkohol 70%,korek api, kertas label, spirtus
2. Bersihkan dengan alkohol 70%
3. Buka kran air selama 2-3 menit untuk membersihkan saluran pipa
4. Kran air dipanaskan dengan api
5. Kran dibuka 1-2 menit
6. Buka tutup botol kemudian panaskan mulut botol dengan api
Prosedur
7. Isi botol sampai 2/3 volume botol
8. Tutup kembali dan tutup botol dipanaskan dengan api
9. Beri label tanggal, jam pengambilan dan pengambil sampel
10. Masukkan dalam tas sampel
11. sampel air diserahkan ke Labkesda untuk dilakukan pemeriksaan

Unit terkait Kesehatan Lingkungan, Laboratorium Dinkes


SOP PENGAMBILAN SAMPEL
MAKANAN
No. Dokumen
No. Revisi
SOP Tanggal Terbit
Halaman

UPT Puskesmas TTD Syarifuddin SE.M.Si


Pajagan Kab.Lebak NIP. 197208041997021001

Makanan adalah bahan yang berasal dari hewan atau tumbuhan yang dimakan
oleh mahkluk hidup untuk mendapatkan tenaga dan nutrisi.
Pengertian
Pengambilan sampel adalah tahap awal dalam proses dimana data hasil
karakterisasi satu bath produk dikumpulkan untuk proses evaluasi

Tujuan Untuk mengamankan makanan-minuman sebagai upaya pencegahan terjadinya


penyakit akibat makanan- minuman dan keracunan.

Kebijakan Air bersih yang diperiksa adalah air bersih yang digunakan oleh masyarakat yang
berasal dari sumur, PDAM, sumber mata air dan lain-lain
A. Alat
1. Pisau/sendok steril
2. Botol/kantong plastik steril
3. Sarung tangan
4. Alkohol 70%
5. Formulir Isian
6. Kertas Label
7. Spiol tahan Air
8. Lampu spiritus
9. Korek
10. Thermos es + Cool Pack
B. Bahan
Makanan-Minuman yang akan diambil

C. Prosedur :
1. Petugas kesehatan lingkungan mempersiapkan peralatan
2. Petugas kesehatan lingkungan menyalakan lampu spiritus
3. Petugas kesehatan lingkungan mengenakan sarung tangan steril dan
usapkan telapak tangan dengan lkohol 70%
Prosedur 4. Pisau/sendok steril di panaskan di atas lampu spiritus.
5. Untuk minuman, mulut botol diflambir/dipanaskan diatas lmpu spiritus.
6. Ambil sampel makanan dengan menggunakan sedok/pisau steril sebanyak
100-250 gram. Jika cair/minuman ambil 100-250mm.
7. Masukan sampel makanan kedalam kantong plastik steril. Untuk sampel
minuman dimasukan ke botol steril.
8. Kantong plastik ditutup. Dan untuk minuman, sebelum ditutup, mulut botol
diflambir/dipanaskan di atas lampu spiritus kemudian ditutup rapat
9. Tempel stiker/kertas label di sampel makanan-minuman. Adapun keterangan
dri label adalah :
 Tanggal pengambilan
 Jam pengambilan
 Lokasi pengambilan
 Jenis makanan-minuman
 Jenis pemeriksaan sampel
 Petugas pengambil sampel
10. Masukan sampel kedalam tas/kotak pembawa/thermos es
11. Petugas kesehatan lingkungan melepas sarung tangan kemudian cuci tangan
12. Petugas kesehatan lingkungan mengisi formulir pengambilan sampel dan
buku harian.
13. Sampel diserahkan ke Labkesda untuk dilakukan pemeriksaan

Unit terkait Pengelola makanan-minuman


SOP PENGELOLAAN SAMPAH
NON MEDIS
No. Dokumen
No. Revisi
SOP Tanggal Terbit
Halaman

UPT Puskesmas TTD Syarifuddin SE.M.Si


Pajagan Kab.Lebak NIP. 197208041997021001

Sampah non medis adalah limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan di luar
Pengertian medis yang berasal dari dapur, perkantoran, taman dan halaman yang dapat
dimanfaatkan kembali apabila ada teknologi

Mengatur tatalaksana pengelolaan sampah non medis dalam rangka peningkatan


Tujuan
kondisi lingkungan yang memenuhi persyaratan kesehatan.

Sampah yang dikelola adalah berupa daun-daunan, sisa makanan, plastik yang
Kebijakan
berada di lingkungan puskesmas

A. Sampah organik diolah menjadi kompos dengan komposter :


1. Masukkan sampah dedaunan, sisa makanan, sayur dan buah bila perlu
dipotong-potong ke dalam komposter
2. Taburi pupuk kandang setiap kali memasukkan sampah dedaunan, sisa
makanan, sayur dan buah
3. Perciki air bila terlalu kering atau beri serbuk gergaji bila terlalu basah
4. Kompos yang sudah jadi bisa dipanen dari bawah
B. Sampah organik diolah menjadi kompos dengan biopori :
1. Masukkan sampah dedaunan, sisa makanan, sayur dan buah bila perlu
dipotong-potong ke dalam lubang biopori
Prosedur 2. Jika sudah penuh lubang biopori dan telah menjadi kompos dapat dipanen
C. Sampah anorganik dikumpulkan sebagai dana sosial dengan mekanisme
sebagai berikut :
1. Sampah anorganik dilakukan penilaian sampah sesuai dengan jenisnya,
sampah dipilah berdasarkan jenisnya dan dimasukkan dalam kantong
2. Setelah sampah dipilah oleh jenis pokja pengelola sampah dikirim ke
pengepul sampah
3. Pada saat pokja sampah menyetorkan ke pengepul sampah mendapatkan
bukti setoran dari bendahara yang kemudian dicatat dalam buku. Harga
sampah bervariasi tergantung jenisnya
4. Susunan organisasi dana sosial sampah adalah penenggungjawab (Kapus),
Ketua (Sanitarian), Sekretaris (Ponkesdes), Bendahara, Pokja pengelola
sampah

Unit terkait Kesehatan lingkungan, petugas kebersihan, petugas dapur


SOP PEMICUAN STBM DI
SEKOLAH
No. Dokumen
No. Revisi
SOP Tanggal Terbit
Halaman

UPT Puskesmas TTD Syarifuddin SE.M.Si


Pajagan Kab.Lebak NIP. 197208041997021001

Pemicuan atau CLTS (Community – Led Total Sanitation) merupakan suatu


Pengertian pendekatan yang digunakan sehingga masyarakat dapat memperbaiki sendiri
kondisi sanitasi lingkungannya melalui siswa sekolah yang bertindak sebagai
agen perubahan di dalam keluarganya

Tujuan Merubah perilaku masyarakat agar tidak BABS, supaya merubah perilaku BAB di
jamban melalui siswa sekolah yang bertindak sebagai agen perubahan di dalam
keluarganya

Kebijakan Pemicuan STBM Sekolah dilakukan di sekolah dengan sasaran anak siswa SD
kelas 3, 4 & 5
A. Alat
 Alat Tulis
 Kertas plano/manila
 LCD
 CD Materi
 Laptop
B. Bahan
 Lembar Daftar hadir
C. Sasaran
Siswa Sekolah Dasar atau yang sederjad (SD/MI) Kelas 3, 4, 5

D. Pelaksanaan
1. Petugas kesehatan lingkungan membuat perencanaan kegiatan pemicuan
Petugas Kesehatan Lingkungan menentukan lokasi sekolah yang akan dipicu
Prosedur dengan melhat sekolah yang memiliki siswa yang belum memiliki jamban dan
keluarganya masih berperilaku BABS (Buang Air Besar Sembarangan)
2. Petugas Kesehatan Lingkungan membuat surat tugas pemicuan STBM di
Sekolah
3. Petugas kesehatan lingkungan berkoordinasi dengan Petugas UKS,
Bidan/Perawat Desa, Kepala Sekolah dan Guru UKS
4. Petugas Kesehatan Lingkungan melaksanakan kegiatan pemicuan dengan
susunan kegiatan sebagai berikut :
a. Perkenalan
b. Penjelasan maksud dan tujuan,
c. Pencairan suasana,
d. Diskusi alur perjalanan penyakit dengan menggunakan diagram F
e. Testimoni di depan kelas (siswa bercerita tentang perilaku sehari-hari yang
berkaitan dengan BAB)
f. Penugasan Siswa sebagai bahan monev
g. Pemutaran Video

Unit terkait Siswa, Perawat Desa/Bidan Desa, Petugas UKS, PKepala sekolah, Guru UKS
SOP PEMICUAN STBM DI
SEKOLAH
No. Dokumen
No. Revisi
SOP Tanggal Terbit
Halaman

UPT Puskesmas TTD Syarifuddin SE.M.Si


Pajagan Kab.Lebak NIP. 197208041997021001

Pemicuan atau CLTS (Community – Led Total Sanitation) merupakan suatu


Pengertian pendekatan yang digunakan sehingga masyarakat dapat memperbaiki sendiri
kondisi sanitasi lingkungannya melalui siswa sekolah yang bertindak sebagai
agen perubahan di dalam keluarganya

Tujuan Merubah perilaku masyarakat agar tidak BABS, supaya merubah perilaku BAB di
jamban melalui siswa sekolah yang bertindak sebagai agen perubahan di dalam
keluarganya

Kebijakan Pemicuan STBM Sekolah dilakukan di sekolah dengan sasaran anak siswa SD
kelas 3, 4 & 5

a. Peragaan Cuci Tangan Pakai Sabun


Prosedur b. Praktek bersama CTPS dengan 7 langkah
c. Membuat komitmen perubahan perilaku untuk BAB di jmban
d. Menutup Acara pemicuan
Petugas kesehatan lingkungan merekap dan mencatat hasil pemicuan CLTS

Unit terkait Siswa, Perawat Desa/Bidan Desa, Petugas UKS, PKepala sekolah, Guru UKS

MONEV PEMICUAN STBM DI


MASYARAKAT

No. Dokumen

SOP No. Revisi


Tanggal Terbit
Halaman
UPT Puskesmas TTD Syarifuddin SE.M.Si
Pajagan Kab.Lebak NIP. 197208041997021001
Kegiatan monev merupakan proses suatu kegiatan guna melihat kemajuan
Pengertian perubahan perilaku buang air besar masyarakat setelah dilakukan pemicuan.
Monev dilakukan 3 bulan setelah pemicuan.

Untuk mengetahui perubahan perilaku masyarakat setelah dilakukan pemicuan


Tujuan
CLTS.

Kebijakan

E. Alat
 Alat Tulis
 Buku Catatan
F. Bahan
 Lembar Daftar hadir
G. Sasaran
Komite dan Kepala Desa/perangkat desa

H. Pelaksanaan
5. Petugas kesehatan lingkungan membuat perencanaan kegiatan monev
Prosedur pemicuan
6. Petugas Kesehatan Lingkungan membuat surat tugas monev pemicuan STBM
di masyarakat
7. Petugas kesehatan lingkungan berkoordinasi dengan bidan desa/perawat
desa, komite, Kepala Desa/Perangkat Desa
8. Petugas Kesehatan Lingkungan melaksanakan kegiatan pemicuan dengan
susunan kegiatan sebagai berikut :
e. Perkenalan
f. Penjelasan maksud dan tujuan,
g. Diskusi
h. Testimoni dan laporan dari komite dan Kepala Desa/Perangkat Desa
i. Penutup
9. Petugas kesehatan lingkungan merekap hasil monev.

Unit terkait
Perawat Desa/Bidan Desa, Komite, Kepala Desa/Prangkat Desa

PENGUKURAN TINGKAT KEPADATAN


LALAT

No. Dokumen

SOP No. Revisi


Tanggal Terbit
Halaman
UPT Puskesmas TTD Syarifuddin SE.M.Si
Pajagan Kab.Lebak NIP. 197208041997021001
Pengertian Lalat merupakan salah satu insekta (serangga) yang termasuk ordo diphtera,
mempunyai sepasang sayap berbentuk membran.

Untuk mengetahui tingkat kepadatan lalat karena lalat merupakan vektor


Tujuan penularan penyakit saluran pencernaan. Penularan penyakit dapat terjadi melalui
semua bagian tubuh lalat seperti bulu badan, bulu pada anggota gerak, muntahan
serta facesnya (Santi,2001)

Pengukuran tingkat kepadatan lalat dilakukan di pemukiman, TPS dan TPA di


Kebijakan
wilayah kerja petugas kesehatan lingkungan

A. Alat :
1. Fly grill
2. Stop wach
3. Hand counter
4. Kalkulator
5. Alat tulis
B. Pelaksanaan :
Prosedur 10. Siapkan alat yang akan digunakan
11. Letakkan fly grill pada tempat dan jarak yang telah ditentukan
12. Kemudian letakkan fly grill di atas titik pengukuran secara datar kemudian
menyetel timer waktu dan menghitung lalat yang hinggap pada fly grill
dengan menggunakan counter
13. Dalam satu titik dilakukan 10 kali pengukuran di hitung selama 30 detik
14. Hasil pengukuran di buat rata-rata dengan cara diambil 5 terbesar dibagi
dengan titik pengukuran
15. Mencatat hasil pengukuran

Unit terkait UPTD Dinas Kebersihan dan Cipta Karya/Kepala Desa

INSPEKSI SANITASI KANTIN SEKOLAH

No. Dokumen

SOP No. Revisi


Tanggal Terbit
Halaman
UPT Puskesmas TTD Syarifuddin SE.M.Si
Pajagan Kab.Lebak NIP. 197208041997021001
Kantin sekolah adalah merupakan salah satu bentuk layanan khusus di sekolah
Pengertian yang berusaha menyediakan makanan dan minuman yang dibutuhkan siswa atau
personil sekolah

1. Memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar memilih makanan yang


baik dan sehat dan memberikan bantuan dalam mengajarkan ilmu gizi secara
Tujuan nyata
2. Menganjurkan kebersihan dan kesehatan serta memberikan gambaran
tentang manajemen pengolahan bahan makanan yang praktis dan baik
3. Menghindari terbelinya makanan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
kebersihan dan kesehatannya
Inspeksi sanitasi kantin sekolah dilakukan di wilayah kerja petugas kesehatan
Sasaran
lingkungan

A. Alat :
6. Formulir inspeksi sanitasi kantin sekolah
7. Alat tulis
B. Pelaksanaan :
16. Petugas kesehatan lingkungan menyiapkan formulir inspeksi sanitasi dan
alat tulis
17. Petugas kesehatan lingkungan meyiapkan surat perintah tugas
18. Petugas kesehatan lingkungan berkoordinasi dengan Kepala Sekolah
19. Petugas kesehatan lingkungan survey ke lokasi kantin sekolah
20. Petugas kesehatan lingkungan melakukan pengamatan kemudian dicatat
Prosedur di formulir inspeksi sanitasi kantin sekolah yang terdiri dari beberapa
komponen yaitu : lokasi bangunan, kebersihan lingkungan, fasilitas sanitasi,
hygiene perorangan dan keamanan makanan
21. Setelah pencatatan kemudian dilakukan skoring dengan kriteria :
a) Memenuhi syarat : 1.104 – 1.840
b) Tidak memenuhi syarat : < 1.104
22. Menyampaikan hasil inspeksi kepada kepala sekolah serta memberikan
saran perbaikan
23. Akan dikunjungi kembali untuk kegiatan pembinaan dan evaluasi, 6 bulan
setelah inspeksi sanitasi Kantin sekolah.
24. Membuat laporan bulanan program kesehatan lingkungan.

Unit terkait
Kepala Sekolah, pengelola kantin sekolah

INSPEKSI SANITASI RUMAH


MAKAN/RESTORAN

No. Dokumen

SOP No. Revisi


Tanggal Terbit
Halaman
UPT Puskesmas TTD Syarifuddin SE.M.Si
Pajagan Kab.Lebak NIP. 197208041997021001
Pengertian Rumah makan atau restoran adalah suatu usaha yang menyediakan jasa
pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial (Kepmen
Pariwisata Pos dan Telekomunikasi No.KN.73/PVVI05/MPPT-85)

Menyajikan dan memberikan pelayanan makan dan minum bagi publik dengan
Tujuan
tujuan membuat keuntungan yang memadai

nspeksi sanitasi rumah makan/restoran dilakukan di wilayah kerja petugas


Kebijakan
kesehatan lingkungan

C. Alat :
8. Formulir inspeksi sanitasi rumah makan/restoran
9. Alat tulis
D. Pelaksanaan :
25. Petugas kesehatan lingkungan menyiapkan formulir inspeksi sanitasi dan
alat tulis
26. Petugas kesehatan lingkungan meyiapkan surat perintah tugas
27. Petugas kesehatan lingkungan berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata
dan pengelola rumah makan/restoran
28. Petugas kesehatan lingkungan survey ke lokasi pengelola rumah
makan/restoran
29. Petugas kesehatan lingkungan melakukan pengamatan kemudian dicatat
Prosedur di formulir inspeksi sanitasi rumah makan/restoran yang terdiri dari
beberapa komponen yaitu : lokasi bangunan, fasilitas sanitasi, dapur, ruang
makan dan gudang bahan makanan, bahan makanan dan makanan jadi,
pengolahan makanan, tempat penyimpanan bahan makanan, penyajian
makanan, peralatan, dan tenaga kerja
30. Setelah pencatatan kemudian dilakukan skoring dengan kriteria :
c) Memenuhi syarat : 755 – 943
d) Tidak memenuhi syarat : < 755
31. Menyampaikan hasil inspeksi kepada Dinas Pariwisata, pengelola rumah
makan/restoran serta memberikan saran perbaikan.
32. Akan dikunjungi kembali untuk kegiatan pembinaan dan evaluasi, 6 bulan
setelah inspeksi sanitasi rumah makan/restoran.
33. Membuat laporan bulanan program kesehatan lingkungan

Unit terkait Dinas Pariwisata, pengelola rumah makan/restoran

PEMBINAAN DAN EVALUASI SANITASI


RUMAH MAKAN/RESTORAN

No. Dokumen

SOP No. Revisi


Tanggal Terbit
Halaman
UPT Puskesmas TTD Syarifuddin SE.M.Si
Pajagan Kab.Lebak NIP. 197208041997021001
Rumah makan atau restoran adalah suatu usaha yang menyediakan jasa
Pengertian pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial (Kepmen
Pariwisata Pos dan Telekomunikasi No.KN.73/PVVI05/MPPT-85)

Menyajikan dan memberikan pelayanan makan dan minum bagi publik dengan
Tujuan
tujuan membuat keuntungan yang memadai

Pembinaan dan Evaluasi sanitasi rumah makan/restoran dilakukan di wilayah


Kebijakan
kerja petugas kesehatan lingkungan

C. Alat :
10. Buku kegiatan
11. Hasil Inspeksi/skoring
12. Alat tulis
D. Pelaksanaan :
34. Petugas kesehatan lingkungan menyiapkan hasil inspeksi 6 bulan yang
lalu dan alat tulis
35. Petugas kesehatan lingkungan meyiapkan surat perintah tugas
36. Petugas kesehatan lingkungan berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata,
pengelola rumah makan/restoran
37. Petugas kesehatan lingkungan melakukan pengamatan di beberapa
komponen yaitu : lokasi bangunan, fasilitas sanitasi, dapur, ruang makan
Prosedur
dan gudang bahan makanan, bahan makanan dan makanan jadi,
pengolahan makanan, tempat penyimpanan bahan makanan, penyajian
makanan, peralatan, dan tenaga kerja. Diharapkan ada peningkatan hasil
skoring. Yang sebelumnya memiliki skoring <755 (Tidak memenuhi syarat)
menjadi meningkat dengan nilai skoring ≥ 755 (Memenuhi syarat). Apabila
nilai skoring pada waktu inspeksi sudah memenuhi syarat (≥755),
diharapkan tetap mempertahankan dan lebih meningkatkan.
38. Petugas kesehatan lingkungan mencatat hasil pembinaan dan evaluasi
Rumah makan/restoran di buku kegiatan dan menyampaikan hasil
pembinaan dan evaluasi ke Dinas Pariwisata, pengelola rumah
makan/restoran

Unit terkait Dinas Pariwisata, pengelola rumah makan/restoran

INSPEKSI SANITASI SEKOLAH

No. Dokumen

SOP No. Revisi


Tanggal Terbit
Halaman
UPT Puskesmas TTD Syarifuddin SE.M.Si
Pajagan Kab.Lebak NIP. 197208041997021001
Pengertian Sekolah adalah sarana pendidikan dimana murid mendapatkan pengajaran dari
guru tidak hanya pendidikan formal tapi juga informal

Mengatur tatalaksana penilaian lingkungan sekolah baik dalam ataupun luar


Tujuan gedung dalam rangka peningkatan kondisi sekolah yang memenuhi persyaratan
kesehatan.

Inspeksi sanitasi sekolah dilakukan di wilayah kerja petugas kesehatan


Kebijakan
lingkungan

E. Alat :
13. Formulir inspeksi sanitasi sekolah
14. Alat tulis
F. Pelaksanaan :
39. Petugas kesehatan lingkungan menyiapkan formulir inspeksi sanitasi dan
alat tulis
40. Petugas kesehatan lingkungan meyiapkan surat perintah tugas
41. Petugas kesehatan lingkungan berkoordinasi dengan Kepala Sekolah
42. Petugas kesehatan lingkungan survey ke lokasi sekolah
43. Petugas kesehatan lingkungan melakukan pengamatan kemudian dicatat
Prosedur di formulir inspeksi sanitasi sekolah yang terdiri dari beberapa komponen
yaitu : kebersihan dan ventilasi ruangan, fasilitas sanitasi, konstruksi
bangunan, dan pembinaan lingkungan
44. Setelah pencatatan kemudian dilakukan skoring dengan kriteria :
e) Memenuhi syarat : 2.100 – 3.000
f) Tidak memenuhi syarat : < 2.100
45. Menyampaikan hasil inspeksi kepada Kepala Sekolah serta memberikan
saran perbaikan.
46. Akan dikunjungi kembali untuk kegiatan pembinaan dan evaluasi, 6
bulan setelah inspeksi sanitasi Sekolah.
47. Membuat laporan bulanan program kesehatan lingkungan

Unit terkait Kepala Sekolah

Anda mungkin juga menyukai