Anda di halaman 1dari 25

SOP PENGAMBILAN SAMPEL

MAKANAN
440/ 041-SOP/ Pkm.
No. Dokumen
Ciperna

SOP No. Revisi


Tanggal Terbit 5 Januari 2018
Halaman 1/3

TTD

Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan oleh dinas kesehatan Kabupaten Malang dan sanitarian
Puskesmas untuk memperoleh sampel makanan yang harus dikirim ke laboratorium Dinas
Kesehatan Kabupaten Malang dalam kurun waktu 1 x 24 jam

Tujuan Untuk mengetahui kelayakan makanan ( memenuhi syarat )

Kebijakan Dibawah tanggung jawab dan pengawasan dokter dan Petugas Sanitasi

Prosedur PERSIAPAN BAHAN DAN ALAT:

- Plastik klip steril


- Alkohol 70 %
- Spirtus
- Korek api
- Spatula/ pinset
- Kertas label sample
- Spidol permanent

PELAKSANAAN

- Sampel makanan diambil 2 sampel minimal 100 gr


1. Untuk bahan makanan mentah (sayur, ikan)
2. Untuk bahan makanan siap saji
_ Siapkan plastik klip masih dalam keadaan tertutup / baru

_ Sampel makanan diambil dengan cara menggunakan spatula/ pinset yang telah di
sterilkan dengan cara dipanaskan dengan lampu spirtus, kemudian sampel diambil
dan dimasukkan ke plastik klip. Segera tutup kembali dan diberikan label tanggal,
jam pengambiulan dan nama pengambil sampel.

_ Sampel dikirimkan ke LABKESDA Kab. Lebak untuk selanjutnya di periksa

Unit terkait P2M


SOP PENGAMBILAN SAMPEL AIR

No. Dokumen

SOP
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman

TTD
Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan oleh dinas kesehatan Kabupaten Malang dan sanitarian
Puskesmas untuk memperoleh sampel air bersih yang harus dikirim ke laboratorium Dinas
Kesehatan Kabupaten Malang dalam kurun waktu 1 x 24 jam

Tujuan Untuk mengetahui kandungan bakteorologis dan kimia air

Kebijakan Dibawah tanggung jawab dan pengawasan dokter dan Petugas Sanitasi

Prosedur PERSIAPAN BAHAN DAN ALAT:

- Botol steril ( diambil dari labkesda)


- Alkohol 70 %
- Korek api
- Kertas label
- Spirtus
- PH meter
- Tas sampel

PELAKSANAAN

1. Siapkan botol steril, tangan di bersihkan dengan alkohol 70 %, kran di buka 2 – 3


menit untuk membersihkan saluran pipa kemudian di tutup kembali

2. Kran dipanasi dengan nyala api


3. Kran di buka 1 – 2 menit
4. Buka tutup botol kemudian di panaskan mulut botol dengan api.
5. Isi botol sampel sampai volume penuh jangan sampai ada gelembung udara botol
segera di tutup kembali dan mulut botol dipanasi/ steril (untuk air pemeriksaan air
secara bacteriologis)

6. Serahkan botol yang telah berisi sampel air ke LABKESDA Kab.Lebak untuk
dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan identitas sample.

Unit terkait P2M

SOP KLINIK SANITASI

No. Dokumen
No. Revisi
SOP Tanggal Terbit
Halaman

TTD
Pengertian Klinik sanitasi merupakan suatu kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan lingkungan
dalam pemberantasan penyakit dengan bimbingan, penyuluhan dan bantuan teknis dari
petugas puskesmas.

Tujuan Meningkatkan mutu pelayanan klinik sanitasi di Puskesmas

Kebijakan Dibawah tanggung jawab dan pengawasan dokter dan Petugas Sanitasi

Prosedur PERSIAPAN:

- Buku Register
- Formulir panduan wawancara

PELAKSANAAN

1. Kegiatan dalam gedung:


Pasien yang di rujuk ke klinik sanitasi adalah

- Penderita penyakit karena lingkungan

- Kunjungan sebelumnya pasien menderita penyakit yang sama (berulang)

- Dalam satu keluarga terdapat 2 orang atau lebih menderita penyakit yg sama

- Ada kecenderungan jumlah penderita meningkat atau potensi KLB

2. Kegiatan luar gedung: Kunjungan


rumah bila perlu

Unit terkait P2M


UPT Puskesmas Syarifuddin SE.M.Si
UPT Puskesmas Syarifuddin SE.M.Si
UPT Puskesmas Syarifuddin SE.M.Si
SOP PENGAMBILAN SAMPEL AIR
BERSIH DARI KRAN
No. Dokumen

SOP
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman

TTD
Pengertian

Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan
biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktifitas
mereka sehari hari termasuk diantaranya adalah sanitasi

Tujuan

Mengatur tatalaksana penanganan air bersih dalam rangka peningkatan kondisi air
bersih yang memenuhi persyaratan kesehatan.

Kebijakan

Air bersih yang diperiksa adalah air bersih yang digunakan oleh masyarakat yang
berasal dari sumur, PDAM, sumber mata air dan lain-lain

Prosedur 1. Menyiapkan peralatan yaitu botol steril (yang sudah disterilkan botol diambil
dari labkesda), alkohol 70%,korek api, kertas label, spirtus
2. Bersihkan dengan alkohol 70%
3. Buka kran air selama 2-3 menit untuk membersihkan saluran pipa
4. Kran air dipanaskan dengan api
5. Kran dibuka 1-2 menit
6. Buka tutup botol kemudian panaskan mulut botol dengan api
7. Isi botol sampai 2/3 volume botol
8. Tutup kembali dan tutup botol dipanaskan dengan api
9. Beri label tanggal, jam pengambilan dan pengambil sampel
10. Masukkan dalam tas sampel
11. sampel air diserahkan ke Labkesda untuk dilakukan pemeriksaan

Unit terkait

Kesehatan Lingkungan, Laboratorium Dinkes

SOP PENGAMBILAN AMPEL


S MAKANAN
No. Dokumen

SOP
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman

UPT Puskesmas TTD Syarifuddin SE.M.Si


Pajagan Kab.Lebak NIP.
197208041997021001

Pengertian

Makanan adalah bahan yang berasal dari hewan atau tumbuhan yang dimakan oleh
mahkluk hidup untuk mendapatkan tenaga dan nutrisi.

Pengambilan sampel adalah tahap awal dalam proses dimana data hasil karakterisasi
satu bath produk dikumpulkan untuk proses evaluasi

Tujuan

Untuk mengamankan makanan-minuman sebagai upaya pencegahan terjadinya


penyakit akibat makanan- minuman dan keracunan.

Kebijakan

Air bersih yang diperiksa adalah air bersih yang digunakan oleh masyarakat yang
berasal dari sumur, PDAM, sumber mata air dan lain-lain

Alat
A. 1. Pisau/sendok steril
2. Botol/kantong plastik steril
3. Sarung tangan
4. Alkohol 70%
5. Formulir Isian
6. Kertas Label
7. Spiol tahan Air
8. Lampu spiritus
9. Korek
10. Thermos es + Cool Pack
B. Bahan
Makanan-Minuman yang akan diambil

C. Prosedur :
1. Pet ugas kesehatan lingkungan mempersiapkan peralatan ugas kesehatan
2. Pet lingkungan menyalakan lampu spiritus ugas kesehatan lingkungan
3. Pet mengenakan sarung tangan steril dan
us
apkan telapak tangan dengan lkohol 70% au/sendok
Prosedur 4. Pis steril di panaskan di atas lampu spiritus.
5. Unt uk minuman, mulut botol diflambir/dipanaskan diatas lmpu spiritus.
6. Am bil sampel makanan dengan menggunakan sedok/pisau steril sebanyak
100 -250 gram. Jika cair/minuman ambil 100-250mm.
7. Ma sukan sampel makanan kedalam kantong plastik steril. Untuk sampel
mi numan dimasukan ke botol steril.
8. Ka ntong plastik ditutup. Dan untuk minuman, sebelum ditutup, mulut botol
difl ambir/dipanaskan di atas lampu spiritus kemudian ditutup rapat
9. Tempel stiker/kertas label di sampel makanan-minuman. Adapun keterangan dri
label adalah :
• Tanggal pengambilan
• Jam pengambilan
• Lokasi pengambilan
• Jenis makanan-minuman
• Jenis pemeriksaan sampel
• Petugas pengambil sampel
10. Masukan sampel kedalam tas/kotak pembawa/thermos es
11. Petugas kesehatan lingkungan melepas sarung tangan kemudian cuci tangan
12. Petugas kesehatan lingkungan mengisi formulir pengambilan sampel dan buku
harian.
13. Sampel diserahkan ke Labkesda untuk dilakukan pemeriksaan

Unit terkait

Pengelola makanan-minuman

SOP PENGELOLAAN SAMPA


NON MEDIS H
No. Dokumen

SOP No. Revisi


Tanggal Terbit
Halaman
UPT Puskesmas TTD Syarifuddin SE.M.Si
Pajagan Kab.Lebak NIP.
197208041997021001
Pengertian Sampah non medis adalah limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan di luar medis
yang berasal dari dapur, perkantoran, taman dan halaman yang dapat dimanfaatkan
kembali apabila ada teknologi

Tujuan Mengatur tatalaksana pengelolaan sampah non medis dalam rangka peningkatan
kondisi lingkungan yang memenuhi persyaratan kesehatan.

Kebijakan Sampah yang dikelola adalah berupa daun-daunan, sisa makanan, plastik yang berada
di lingkungan puskesmas

A. Sampah organik diolah menjadi kompos dengan komposter :


Masukkan sampah dedaunan, sisa makanan, sayur dan buah bila perlu dipotong-
potong ke dalam komposter
Taburi pupuk kandang setiap kali memasukkan sampah dedaunan, sisa makanan,
1.
sayur dan buah

2. Perciki air bila terlalu kering atau beri serbuk gergaji bila terlalu basah
Kompos yang sudah jadi bisa dipanen dari bawah
3. B. Sampah organik diolah menjadi kompos dengan biopori :
4. Masukkan sampah dedaunan, sisa makanan, sayur dan buah bila perlu dipotong-
potong ke dalam lubang biopori
1. Jika sudah penuh lubang biopori dan telah menjadi kompos dapat dipanen
C. Sampah anorganik dikumpulkan sebagai dana sosial dengan mekanisme
Prosedur 2. sebagai berikut :
1. Sampah anorganik dilakukan penilaian sampah sesuai dengan jenisnya, sampah
dipilah berdasarkan jenisnya dan dimasukkan dalam kantong
2. Setelah sampah dipilah oleh jenis pokja pengelola sampah dikirim ke pengepul
sampah
3. Pada saat pokja sampah menyetorkan ke pengepul sampah mendapatkan bukti
setoran dari bendahara yang kemudian dicatat dalam buku. Harga sampah
bervariasi tergantung jenisnya
4. Susunan organisasi dana sosial sampah adalah penenggungjawab (Kapus),
Ketua (Sanitarian), Sekretaris (Ponkesdes), Bendahara, Pokja pengelola sampah

Unit terkait Kes


ehatan lingkungan, petugas kebersihan, petugas dapur

SOP PEMICUAN BM DI
ST
SEKOLA
H
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman
SOP

UPT Puskesmas TTD Syarifuddin SE.M.Si NIP.


Pajagan Kab.Lebak 197208041997021001

Pengertian

Pemicuan atau CLTS (Community – Led Total Sanitation) merupakan suatu


pendekatan yang digunakan sehingga masyarakat dapat memperbaiki sendiri kondisi
sanitasi lingkungannya melalui siswa sekolah yang bertindak sebagai agen perubahan
di dalam keluarganya

Tujuan

Merubah perilaku masyarakat agar tidak BABS, supaya merubah perilaku BAB di
jamban melalui siswa sekolah yang bertindak sebagai agen perubahan di dalam
keluarganya
Kebijakan

Pemicuan STBM Sekolah dilakukan di sekolah dengan sasaran anak siswa SD kelas
3, 4 & 5
Prosedur

A. Alat
• Alat Tulis
• Kertas plano/manila
• LCD
• CD Materi
• Laptop
B. Bahan
• Lembar Daftar hadir
C. Sasaran
Siswa Sekolah Dasar atau yang sederjad (SD/MI) Kelas 3, 4, 5

D. Pelaksanaan
1. Petugas kesehatan lingkungan membuat perencanaan kegiatan pemicuan Petugas
Kesehatan Lingkungan menentukan lokasi sekolah yang akan dipicu dengan
melhat sekolah yang memiliki siswa yang belum memiliki jamban dan
keluarganya masih berperilaku BABS (Buang Air Besar Sembarangan)
2. Petugas Kesehatan Lingkungan membuat surat tugas pemicuan STBM di Sekolah
3. Petugas kesehatan lingkungan berkoordinasi dengan Petugas UKS,
Bidan/Perawat Desa, Kepala Sekolah dan Guru UKS
4. Petugas Kesehatan Lingkungan melaksanakan kegiatan pemicuan dengan
susunan kegiatan sebagai berikut : a. Perkenalan
b. Penjelasan maksud dan tujuan,
c. Pencairan suasana,
d. Diskusi alur perjalanan penyakit dengan menggunakan diagram F
e. Testimoni di depan kelas (siswa bercerita tentang perilaku sehari-hari yang
berkaitan dengan BAB)
f. Penugasan Siswa sebagai bahan monev
g. Pemutaran Video

Unit terkait

Siswa, Perawat Desa/Bidan Desa, Petugas UKS, PKepala sekolah, Guru UKS
SOP PEMICUAN BM DI
ST
SEKOLA
H
No. Dokumen

SOP No. Revisi


Tanggal Terbit
Halaman
UPT Puskesmas TTD Syarifuddin SE.M.Si NIP.
Pajagan Kab.Lebak 197208041997021001

Pengertian

Pemicuan atau CLTS (Community – Led Total Sanitation) merupakan suatu


pendekatan yang digunakan sehingga masyarakat dapat memperbaiki sendiri kondisi
sanitasi lingkungannya melalui siswa sekolah yang bertindak sebagai agen perubahan
di dalam keluarganya

Tujuan

Merubah perilaku masyarakat agar tidak BABS, supaya merubah perilaku BAB di
jamban melalui siswa sekolah yang bertindak sebagai agen perubahan di dalam
keluarganya
Kebijakan
Pemicuan STBM Sekolah dilakukan di sekolah dengan sasaran anak siswa SD kelas
3, 4 & 5
Prosedur

a. Peragaan Cuci Tangan Pakai Sabun


b. Praktek bersama CTPS dengan 7 langkah
c. Membuat komitmen perubahan perilaku untuk BAB di jmban
d. Menutup Acara pemicuan
Petugas kesehatan lingkungan merekap dan mencatat hasil pemicuan CLTS
Unit terkait

Siswa, Perawat Desa/Bidan Desa, Petugas UKS, PKepala sekolah, Guru UKS

BM DI
MONEV PEMICUAN ST
MASYARAKAT
No. Dokumen

SOP No. Revisi


Tanggal Terbit
Halaman
UPT Puskesmas TTD Syarifuddin SE.M.Si NIP.
Pajagan Kab.Lebak 197208041997021001

Pengertian Kegiatan monev merupakan proses suatu kegiatan guna melihat kemajuan perubahan
perilaku buang air besar masyarakat setelah dilakukan pemicuan.
Monev dilakukan 3 bulan setelah pemicuan.

Tujuan Untuk mengetahui perubahan perilaku masyarakat setelah dilakukan pemicuan


CLTS.

Kebijakan
Prosedur

E. Alat
• Alat Tulis
• Buku Catatan
F. Bahan
• Lembar Daftar hadir
G. Sasaran
Komite dan Kepala Desa/perangkat desa

H. Pelaksanaan
5. Petugas kesehatan lingkungan membuat perencanaan kegiatan monev pemicuan
6. Petugas Kesehatan Lingkungan membuat surat tugas monev pemicuan STBM di
masyarakat
7. Petugas kesehatan lingkungan berkoordinasi dengan bidan desa/perawat desa,
komite, Kepala Desa/Perangkat Desa
8. Petugas Kesehatan Lingkungan melaksanakan kegiatan pemicuan dengan
susunan kegiatan sebagai berikut : e. Perkenalan
f. Penjelasan maksud dan tujuan,
g. Diskusi
h. Testimoni dan laporan dari komite dan Kepala Desa/Perangkat Desa i.
Penutup
9. Petugas kesehatan lingkungan merekap hasil monev.

Unit terkait

Perawat Desa/Bidan Desa, Komite, Kepala Desa/Prangkat Desa

EPADAT
PENGUKURAN AN
TINGKAT K
LALAT
No. Dokumen
No. Revisi
SOP Tanggal Terbit
Halaman

UPT Puskesmas TTD Syarifuddin SE.M.Si NIP.


Pajagan Kab.Lebak 197208041997021001

Pengertian

Lalat merupakan salah satu insekta (serangga) yang termasuk ordo diphtera,
mempunyai sepasang sayap berbentuk membran.

Tujuan

Untuk mengetahui tingkat kepadatan lalat karena lalat merupakan vektor penularan
penyakit saluran pencernaan. Penularan penyakit dapat terjadi melalui semua bagian
tubuh lalat seperti bulu badan, bulu pada anggota gerak, muntahan serta facesnya
(Santi,2001)

Kebijakan

Pengukuran tingkat kepadatan lalat dilakukan di pemukiman, TPS dan TPA di


wilayah kerja petugas kesehatan lingkungan

Prosedur A. Alat :
1. Fly grill
2. Stop wach
3. Hand counter
4. Kalkulator
5. Alat tulis
B. Pelaksanaan :
10. Siapkan alat yang akan digunakan
11. Letakkan fly grill pada tempat dan jarak yang telah ditentukan
12. Kemudian letakkan fly grill di atas titik pengukuran secara datar kemudian
menyetel timer waktu dan menghitung lalat yang hinggap pada fly grill
dengan menggunakan counter
13. Dalam satu titik dilakukan 10 kali pengukuran di hitung selama 30 detik
14. Hasil pengukuran di buat rata-rata dengan cara diambil 5 terbesar dibagi
dengan titik pengukuran
15. Mencatat hasil pengukuran
Unit terkait

UPTD Dinas Kebersihan dan Cipta Karya/Kepala Desa


N
INSPEKSI SANITASI SEKOLA
KANTI H

No. Dokumen

SOP No. Revisi


Tanggal Terbit
Halaman
UPT Puskesmas TTD Syarifuddin SE.M.Si NIP.
Pajagan Kab.Lebak 197208041997021001

Pengertian Kantin sekolah adalah merupakan salah satu bentuk layanan khusus di sekolah yang
berusaha menyediakan makanan dan minuman yang dibutuhkan siswa atau personil
sekolah

Tujuan

1. Memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar memilih makanan yang


baik dan sehat dan memberikan bantuan dalam mengajarkan ilmu gizi secara
nyata
2. Menganjurkan kebersihan dan kesehatan serta memberikan gambaran tentang
manajemen pengolahan bahan makanan yang praktis dan baik
3. Menghindari terbelinya makanan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
kebersihan dan kesehatannya
Sasaran Inspeksi sanitasi kantin sekolah dilakukan di wilayah kerja petugas kesehatan
lingkungan
Prosedur A. Alat :
6. Formulir inspeksi sanitasi kantin sekolah
7. Alat tulis
B. Pelaksanaan :
16. Petugas kesehatan lingkungan menyiapkan formulir inspeksi sanitasi dan alat
tulis
17. Petugas kesehatan lingkungan meyiapkan surat perintah tugas
18. Petugas kesehatan lingkungan berkoordinasi dengan Kepala Sekolah
19. Petugas kesehatan lingkungan survey ke lokasi kantin sekolah
20. Petugas kesehatan lingkungan melakukan pengamatan kemudian dicatat di
formulir inspeksi sanitasi kantin sekolah yang terdiri dari beberapa
komponen yaitu : lokasi bangunan, kebersihan lingkungan, fasilitas sanitasi,
hygiene perorangan dan keamanan makanan
21. Setelah pencatatan kemudian dilakukan skoring dengan kriteria :
a) Memenuhi syarat : 1.104 – 1.840
b) Tidak memenuhi syarat : < 1.104
22. Menyampaikan hasil inspeksi kepada kepala sekolah serta memberikan saran
perbaikan
23. Akan dikunjungi kembali untuk kegiatan pembinaan dan evaluasi, 6 bulan
setelah inspeksi sanitasi Kantin sekolah.
24. Membuat laporan bulanan program kesehatan lingkungan.
Unit terkait

Kepala Sekolah, pengelola kantin sekolah

INSPEKSI SANITASI R UMAH


MAKAN/RESTOR AN
No. Dokumen

SOP No. Revisi


Tanggal Terbit
Halaman
UPT Puskesmas TTD Syarifuddin SE.M.Si NIP.
Pajagan Kab.Lebak 197208041997021001
Pengertian

Rumah makan atau restoran adalah suatu usaha yang menyediakan jasa pelayanan
makanan dan minuman yang dikelola secara komersial (Kepmen
Pariwisata Pos dan Telekomunikasi No.KN.73/PVVI05/MPPT-85)
Tujuan Menyajikan dan memberikan pelayanan makan dan minum bagi publik dengan
tujuan membuat keuntungan yang memadai

Kebijakan nspeksi sanitasi rumah makan/restoran dilakukan di wilayah kerja petugas kesehatan
lingkungan

Prosedur C. Alat :
8. Formulir inspeksi sanitasi rumah makan/restoran
9. Alat tulis
D. Pelaksanaan :
25. Petugas kesehatan lingkungan menyiapkan formulir inspeksi sanitasi dan alat
tulis
26. Petugas kesehatan lingkungan meyiapkan surat perintah tugas
27. Petugas kesehatan lingkungan berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata dan
pengelola rumah makan/restoran
28. Petugas kesehatan lingkungan survey ke lokasi pengelola rumah
makan/restoran
29. Petugas kesehatan lingkungan melakukan pengamatan kemudian dicatat di
formulir inspeksi sanitasi rumah makan/restoran yang terdiri dari beberapa
komponen yaitu : lokasi bangunan, fasilitas sanitasi, dapur, ruang makan dan
gudang bahan makanan, bahan makanan dan makanan jadi, pengolahan
makanan, tempat penyimpanan bahan makanan, penyajian makanan,
peralatan, dan tenaga kerja
30. Setelah pencatatan kemudian dilakukan skoring dengan kriteria :
c) Memenuhi syarat : 755 – 943
d) Tidak memenuhi syarat : < 755
31. Menyampaikan hasil inspeksi kepada Dinas Pariwisata, pengelola rumah
makan/restoran serta memberikan saran perbaikan.
32. Akan dikunjungi kembali untuk kegiatan pembinaan dan evaluasi, 6 bulan
setelah inspeksi sanitasi rumah makan/restoran.
33. Membuat laporan bulanan program kesehatan lingkungan

Unit terkait Dinas Pariwisata, pengelola rumah makan/restoran

SI
PEMBINAAN DAN SANITAS
EVALUA I
RUMAH MAKAN/RES TORAN

No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman
SOP

UPT Puskesmas TTD Syarifuddin SE.M.Si NIP.


Pajagan Kab.Lebak 197208041997021001

Pengertian Rumah makan atau restoran adalah suatu usaha yang menyediakan jasa pelayanan
makanan dan minuman yang dikelola secara komersial (Kepmen
Pariwisata Pos dan Telekomunikasi No.KN.73/PVVI05/MPPT-85)
Tujuan Menyajikan dan memberikan pelayanan makan dan minum bagi publik dengan
tujuan membuat keuntungan yang memadai

Kebijakan Pembinaan dan Evaluasi sanitasi rumah makan/restoran dilakukan di wilayah kerja
petugas kesehatan lingkungan

Prosedur C. Alat :
10. Buku kegiatan
11. Hasil Inspeksi/skoring
12. Alat tulis
D. Pelaksanaan :
34. Petugas kesehatan lingkungan menyiapkan hasil inspeksi 6 bulan yang lalu
dan alat tulis
35. Petugas kesehatan lingkungan meyiapkan surat perintah tugas
36. Petugas kesehatan lingkungan berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata,
pengelola rumah makan/restoran
37. Petugas kesehatan lingkungan melakukan pengamatan di beberapa komponen
yaitu : lokasi bangunan, fasilitas sanitasi, dapur, ruang makan dan gudang
bahan makanan, bahan makanan dan makanan jadi, pengolahan makanan,
tempat penyimpanan bahan makanan, penyajian makanan, peralatan, dan
tenaga kerja. Diharapkan ada peningkatan hasil skoring. Yang sebelumnya
memiliki skoring <755 (Tidak memenuhi syarat) menjadi meningkat dengan
nilai skoring ≥ 755 (Memenuhi syarat). Apabila nilai skoring pada waktu
inspeksi sudah memenuhi syarat (≥755), diharapkan tetap mempertahankan
dan lebih meningkatkan.
38. Petugas kesehatan lingkungan mencatat hasil pembinaan dan evaluasi Rumah
makan/restoran di buku kegiatan dan menyampaikan hasil pembinaan dan
evaluasi ke Dinas Pariwisata, pengelola rumah makan/restoran

Unit terkait Dinas Pariwisata, pengelola rumah makan/restoran

INSPEKSI SANITASI SEKOLAH


No. Dokumen
No. Revisi
SOP Tanggal Terbit
Halaman

UPT Puskesmas TTD Syarifuddin SE.M.Si NIP.


Pajagan Kab.Lebak 197208041997021001

Pengertian

Sekolah adalah sarana pendidikan dimana murid mendapatkan pengajaran dari guru
tidak hanya pendidikan formal tapi juga informal

Tujuan

Mengatur tatalaksana penilaian lingkungan sekolah baik dalam ataupun luar gedung
dalam rangka peningkatan kondisi sekolah yang memenuhi persyaratan kesehatan.

Kebijakan

Inspeksi sanitasi sekolah dilakukan di wilayah kerja petugas kesehatan lingkungan

Prosedur E. Alat :
13. Formulir inspeksi sanitasi sekolah
14. Alat tulis
F. Pelaksanaan :
39. Petugas kesehatan lingkungan menyiapkan formulir inspeksi sanitasi dan alat
tulis
40. Petugas kesehatan lingkungan meyiapkan surat perintah tugas
41. Petugas kesehatan lingkungan berkoordinasi dengan Kepala Sekolah
42. Petugas kesehatan lingkungan survey ke lokasi sekolah
43. Petugas kesehatan lingkungan melakukan pengamatan kemudian dicatat di
formulir inspeksi sanitasi sekolah yang terdiri dari beberapa komponen
yaitu : kebersihan dan ventilasi ruangan, fasilitas sanitasi, konstruksi
bangunan, dan pembinaan lingkungan
44. Setelah pencatatan kemudian dilakukan skoring dengan kriteria :
e) Memenuhi syarat : 2.100 – 3.000
f) Tidak memenuhi syarat : < 2.100
45. Menyampaikan hasil inspeksi kepada Kepala Sekolah serta memberikan
saran perbaikan.
46. Akan dikunjungi kembali untuk kegiatan pembinaan dan evaluasi, 6 bulan
setelah inspeksi sanitasi Sekolah.
47. Membuat laporan bulanan program kesehatan lingkungan
Unit terkait

Kepala Sekolah

Anda mungkin juga menyukai