Anda di halaman 1dari 37

Biodata

Nama : ZUNDINA ULYA


Tanggal lahir : 16 November 1986 (32 tahun)
Status : Sudah menikah
Anak 1 usia 4,5 tahun
Jabatan : Fungsional Sanitarian
Pengelola program Sanitasi
Tempat-Tempat Umum
MANAJEMEN SAMPEL KLB
KERACUNAN PANGAN
KLB Keracunan Pangan
(Permenkes No.2 Tahun 2013 tentang KLB Keracunan Pangan)

suatu kejadian dimana terdapat dua orang atau


lebih yang menderita sakit dengan gejala yang
sama atau hampir sama pada saat yang sama
atau hampir bersamaan setelah mengkonsumsi
makanan yang secara analisis epidemiologi
terbukti sebagai sumber keracunan
LATAR BELAKANG
 Berdasarkan data e-monev HSP sampai
tanggal 30 September 2018:
 Tempat Pengolahan Makanan (TPM) yang

terdaftar sejumlah 2683,


 sebanyak 2.032 (73%) TPM yang tidak

laik/tidak memenuhi syarat.


 TPM yang memenuhi syarat higiene sanitasi

dan bersertifikat sebanyak 27 (1%), dan TPM


yang memenuhi syarat higiene sanitasi tetapi
tidak memiliki sertifikat sebanyak 685 (26%).
 Pengelola program diharapkan segera

menerbitkan sertifikat laik sehat.


Penjamah makanan
 Kejadian keracunan makanan sebanyak 13
orang terjadi di Kabupaten Lombok Timur,
Sumbawa, dan Bima tanpa menimbulkan
angka kematian.

 Penjamah Makanan:
 Pelatihan penjamah makanan tahun 2016
 Syarat memperoleh predikat sebagai Tempat

Pengelolaan Makanan) TPM laik


sehat/memenuhi syarat kesehatan??
TIM INTI KLB KERACUNAN PANGAN
(TGC)
• Identifikasi Kasus dan mengembangkan hipotesis
Investigato
• Wawancara Kasus dan Kontrol
r
Epidemiolo Mengumpulkan dan menganalisa data

gi

• Melakukan investigasi factor risiko sumber keracunan (Pemilihan


bahan pangan, pengolahan, penyimpanan, distribusi makanan
hingga penyajian
Investigato • Koordinator Pengumpulan/pengambilan sampel lingkungan
r (makanan, air, specimen manusia ex. Feses dan muntahan)
Lingkunga • Wawancara penjamah makanan dan pengelola/penanggung jawab
n TPM/catering/rumah tangga

• Analisis sampel lingkungan dan specimen manusia serta penetuan


metode pemeriksaan
• Menginterpretasikan hasil laboratorium
Investigato
r • Merekomendasikan laboratorium yang relevan terkait pemeriksaan
Laboratori yang dibutuhkan
Alasan pengambilan SAMPEL…???
1. Sampel KLB keracunan pangan adalah
sampel yang diambil terkait dengan KLB
keracunan pangan baik itu sampel
lingkungan (pangan, air) maupun sampel
spesimen (tinja, muntahan) yang
bertujuan untuk mengidentifikasi
penyebab keracunan pangan
2. Pengambilan sampel pangan adalah
serangkaian kegiatan pengambilan,
penanganan, pengemasan, dan
pengiriman contoh pangan KLB Keracunan
Pangan ke laboratorium rujukan
3. Pengambilan sampel pangan yang
dicurigai sebagai penyebab keracunan
pangan dilakukan oleh Unit Pelayanan
Kesehatan di tingkat propinsi atau
kabupaten/kota segera setelah mendapat
laporan terkait dari kejadian keracunan
pangan.
Sampel yang tidak memadai
 sampel tidak cukup mewakili
(representatif),
 jumlah sampel,
 kondisi sampel tidak sesuai untuk
dianalisis,
 pengiriman sampel sering terlambat
dan dalam kondisi yang tidak tepat,
 informasi sampel dan penderita
keracunan tidak ada,
 sarana pengujian laboratorium tidak
lengkap
  
  
  

 Keberhasilan metode pengambilan sampel sangat bergantung

  pada peralatan untuk pengambilan sampel, teknik atau cara

pengambilan, pelaksanaan dan penanganan serta


penyempurnaan analisis Laboratorium
SOP
masakan dalam jumlah besar:

 Untuk melakukan antisipasi tidak diperolehnya pangan pada KLB


keracunan pangan diperlukan sosialisasi dan pengawasan tehadap
tempat pengolahan pangan / katering dan penjamah makanan dadakan
 Harus ada satu porsi sampel (contoh) makanan pada setiap menu
makananyang disimpan sebagai bank sampel untuk dijadikan
konfirmasi bila terjadi gangguan ataupun keracunan.
 Penempatan sampel makanan untuk setiap jenisnya menggunakan
kantong plastik yang steril dan sampel tersebut disimpan dalam suhu
minimal 100C selama 1 x24 jam.
 Buang sampel makanan jika sudah tidak diperlukan lagi.
 Jumlah makanan yang diambil untuk dijadikan sampel adalah
sebagai berikut:
◦ Makanan kering/gorengan dan kue: 1 potong
◦ Makanan berkuah : 1 potong + kuah 1 sendok sayur
◦ Makanan penyedap/sambal : 2 sendok makan
◦ Makanan cair : 1 sendok sayur
◦ Nasi : 100 gram
 Minuman : 100 cc
PENANGANAN SAMPEL KLB KERACUNAN PANGAN (

1. Identifikasi sumber keracunan makanan (dilihat dari masa


inkubasi)  agent kimia atau mikrobiologi
2. Amankan sisa makanan maupun minuman serta identifikasi
penjamah makanan
3. Ambil sampel makanan , minuman , air bersih dan specimen
dari korban (tinja, muntahan,rectal swab)
4. Kondisi sampel diharapkan tidak berubah, baik secara fisik,
kimia, maupun biologi, selama pengiriman sampai saat
dianalisis.
5. petugas pengambil sampel, wadah, dan label
Waktu Pengambilan Sampel

 1. Segera pada saat KLB


terjadi (antisipasi
kehilangan sampel
makanan)
 2. Untuk pemeriksaan
parameter kimia, maka
pengambilan sampel lebih
dari 24 jam masih
memungkinkan
JUMLAH SAMPEL YANG DIAMBIL

MIKROBIOLOGI
Minimal 100 gram makanan, 200 ml air
minum,
sampel muntahan (seluruh yang dapat
terambil)

KIMIA
Minimal 100 gram
makanan, 1 liter air
bersih
Teknik Pengambilan Sampel

Makanan
UNTUK
MEMERIKSA
SECARA TOTAL
Makanan
Memasukkan
dimasukkan
bersama dalam 1
ke
wadah
Dalam
botol/kantung MEMERIKSA SETIAP
plastik steril JENIS MAKANAN
sesuai Setiap makanan
keperluan dimasukkan kedalam
wadah sendiri-sendiri
yang terpisah
Alat Yang Digunakan
Teknik Pengambilan Sampel (Lanjutan)

Sendok dan
pisau steril
• Potong
Tutup /
makanan lipat / ikat
• Mudah masuk
kedalam
wadah (botol)
KETENTUAN UMUM

Pangan restoran, jasa boga,


pangan rumah tangga, atau
jajanan yang dikemas

Ambil sampel dengan


kemasannya
Makanan Cair

Tuang langsung

Wadah steril
• ± 200 ml
• Tutup
• label
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

KIMIA
MIKROBIOLOGI
 Dalam pengambilan sampel secara kimia,
tidak membutuhkan peralatan khusus, tetapi
perlu syarat sbb:
 1. terbuat dari bahan yang tidak

mempengaruhi sifat sampel, mis: untuk


pemeriksaan logam alat pengambil sampel
tidak terbuat dari logam
 2. mudah dicuci dari bekas sampel

sebelumnya dan dalam keadaan bersih


 3. mudah dan aman dibawa
Wadah yang digunakan untuk
menyimpan:
 1. Terbuat dari bahan gelas atau plastik
 2. Dapat ditutup dengan kuat dan rapat
 2. tidak mudah pecah, mudah dibersihkan
Pengambilan sampel secara biologi:
 1. Pengambilan sampel tidak boleh
menyebabkan kontaminasi dan peralatan
harus steril
 2. tidak boleh menyebabkan penurunan

jumlah mikroba sehingga harus disimpan


pada suhu 0 – 4C
 Tahapan pengambilan sampel:

 1. kondisi kebersihan tangan


 2. alat pengambil sampel dan wadah sampel
 3. format pengambilan sampel
PELABELAN, PENGEMASAN,
DAN PENGIRIMAN SAMPEL
LABEL SAMPEL
LABEL SAMPEL
Instansi pengirim sampel :
Jenis sampel :
Asal sampel :
Nama pasien/usia :
Parameter yang Diperiksa :
Tanggal pengambilan sampel :
Waktu pengambilan sampel :
Contoh:
LABEL SAMPEL
Instansi pengirim sampel : Sudinkes Jakarta Timur
Jenis sampel : Makanan ( nasi uduk )
Asal sampel : Buperta Cibubur
Nama pasien/usia : Catering bu Sandra /45 thn
Parameter yang Diperiksa : E. coli, Staphylococcus aureus
Tanggal pengambilan sampel : 24 September 2017
Waktu pengambilan sampel : 09.15
PENGEMASAN DAN PENGIRIMAN SAMPEL

 PENGEMASAN SAMPEL :
Logistik yang disiapkan :
 Boks pendingin (cool box)

 Es batu dalam plastik (Ice Pack)

 Plastik klip
PENGEMASAN DAN PENGIRIMAN SAMPEL….

 Tahapan pengemasan:
 Masukkan es batu pada dasar dan sisi sisi cool box agar suhu
tetap dingin (0-4 oC)
 Masukkan sampel ke plastik klip
 Masukkan sampel ke dalam cool box
 Cool box di tutup rapat.
 Dilengkapi dengan form pengambilan sampel
CONTOH FORM PENGAMBILAN SAMPEL
PENGIRIMAN & PENYIMPANAN SAMPEL

< 24 JAM,
SEGERA 4°C

COOL
COOL BOX
BOX ::
KUAT,
KUAT, BERSIH,
TIDAK
BERSIH,
TIDAK MUDAH
MUDAH
TUTUP
BOCOR,
BOCOR, TIDAK
TIDAK
MEMPENGARUHI
MEMPENGARUHI
RAPAT
CONTOH
CONTOH
 Dalam penyampaian materi ini tidak ada
praktik karena adanya keterbatasan waktu,
dsb.
 Salah satu kabupaten/kota agar bercerita

tentang pengambilan sampel yang pernah


dilakukan
FAKTOR RISIKO

Anda mungkin juga menyukai