Sampel makanan yang diterima harus segera diuji begitu tiba di laboratorium.
Sampel yang didinginkan dan mudah rusak harus dianalisa paling lambat 36
jam sesudah pengambilan sampel.
Sampel beku harus disimpan dalam freezer sampai tiba waktunya untuk diuji,
tetapi bila sampel diterima dalam keadaan dingin, jangan disimpan didalam
freezer.
Beberapa bakteri seperti vibrio banyak yang akan mati pada suhu sangat
rendah (pembekuan).
Untuk sampel yang tidak mudah rusak seperti makanan kaleng , dapat
disimpan pada suhu ruang. Namun demikian, sampel tidak boleh disimpan
terlalu lama karena ada mikroba yang dapat mati selama penyimpanan.
Sampel yang akan dikirim ke laboratorium harus diupayakan tidak tercemar dengan
bahan atau mikroba lain terhadap sampel.
Selama dalam pengiriman ke laboratorium maka sifat sampel harus dijamin tidak
mengalami perubahan sejak sampel diambil, dikemas dan dikirim ke laboratorium.
Bila sampel berada dalam keadaan beku, harus terlebih dahulu dilelehkan dan
pelelehan sedapat mungkin dilemari pendingin atau pada suhu kurang dari 45 derajat C
selama paling lama 15 menit.
Bila menggunakan suhu tinggi sebaiknya sampel diaduk secara teratur.
Untuk sampel beku yang mudah meleleh seperti es krim, maka dapat diuji tanpa
dilelehkan terlebih dahulu.
Untuk sampel padat seperti daging mentah, harus terlebih dahulu dicincang sebelum
dihomogenkan. Bila hanya ada satu sampel ditujukan untuk berbagai pengujian, maka
sampel untuk uji mikrobiologi dicuplik terlebih dahulu sebelum pengujian lainnya
dilakukan
Permenkes RI
No.1906 Tahun JASABOGA
2011
Higiene Sanitasi
Pemeriksaan
Higiene Sanitasi
3. Minta makanan satu porsi, lalu bayar seperti biasa untuk mencegah kemungkinan diberikannya contoh yg sudah dipersiapkan sebelumnya.(min
100 gram)
4. Makanan dimasukkan kedalam botol or kantong plastik steril, dgn cara sesuai keperluan :
6. setiap jenis makanan,setiap makanan dimasukkan kedalam wadah sendiri-sendiri yang terpisah
8. Pisau atau sendok steril harus dibungkus steril sebelum dipakai, jika perlu sterilisasi di lapangan dgn
dipanaskan diatas lampu spritus beberapa saat & tunggu sampai kembali dingin
9. Segera setelah pengambilan harus sudah sampai di lab pemeriksa dlm waktu 1 X 24 jam
10. Bila tidak memungkinkan, sampel dibungkus dgn aluminium foil dan ditempatkan pada suhu dibawah
4˚C selama dalam penyimpanan dan perjalanan
11. Penggunaan termos adalah cukup baik untuk membawa sampel, atau bisa juga dalam kotak/dos yang
berisi es kering (dry ice) dan dibungkus rapat
https://www.youtube.com/watch?v=oYTwfJu_pws
SNI 2891 Tahun 1992
ALAT
MAKANAN
Adapun tujuan dari pengambilan sampel usap alat bertujuan sebagai
bahan pemeriksaan angka kuman kuman yang ada pada peralatan
makan agar dapat diketahui sejauh mana tingkat hygienis atau
kebersihan peralatan makan yang digunakan
Prosedur
Kerja
Data Yang Tertera dalam Formulir
1) Nama Pengirim
2)Alamat pengirim
3) Kode sampel
4) Tanggal/jam pengambilan sampel
5) Tanggal pengiriman sampel
6) Jenis sampel
7) Lokasi pengambilan sampel
8) Jenis pemeriksaan
9) Tanda tangan pengirim
Peraturan BPOM No 13
Tahun 2019 Tentang
Batasan Maksimal
Cemaran Mikroba
dalam Pangan Olahan
(Istilah)
SNI
Permenkes RI No.1906 Tahun 2011
BPOM No.16 Tahun 2016
Suryono , Hadi dkk. 2019. Modul Praktikum: Teknik Pengambilan Sampel.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya
Dokumentasi MPN
https://drive.google.com/drive/folders/18OShhcWXp1mPsB58L1eX2CCspo
6VNd9q?usp=sharing