Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari berbagai pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca agar kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah sehingga menjadi lebih baik lagi .
Halaman
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………………………………
3.2 Saran……………………………………………………………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. TUJUAN :
PEMBAHASAN
Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia untuk dapat melangsungkan
kehidupan selain kebutuhan sandang dan perumahan. Makanan selain mengandung Gizi juga
merupakan media untuk berkembang biaknya mikroba atau kuman terutama makanan yang mudah
membusuk, yaitu makanan yang mengandung kadar air serta nilai protein yang tinggi. Kemungkinan
lain masuknya atau beradanya bahan-bahan seperti bahan kimia, residu peptisida, serta bahan
alinya antara lain debu, tanah, rambut manusia dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan
manusia.
Untuk mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh makanan, maka adda
beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pengambilan sampel makanan jadi:
1. Tenaga pengambil
2. Peralatan yang digunakan dalam pegambilan sampel
3. Cara pengambilan sampeel yang benar
4. Cantumkan label pengirim, yang berisi:
a. Nama pengambil
b. Alamat pengambil
c. Waktu pengambilan
d. Tanggal pengambilan
e. Lokasi pengambilan
f. Tujuan pemeriksaan
1. Untuk mengetahui kotaminasi makanan yang diolah dan siap untuk dikomsumsi.
2. Untuk memberikan dorongan ( motivasi) kepada pengusaha dan karyawan agar menghindari
1. Botol sampel atau kantong plastik yang steril untuk wadah sampel
5. Kertas cellotape
7. Termos es
8. Alat tulis
2. Persiapankan catatan pada formulir pemeriksaan tentang lokasi yang menjadi sasaran ( nama
3. Mintalah makanan pada industri makanan, warung, rumah makan, restoran, atau pedagang
kaki lima ( tempat yang dituju untuk sampel makanan yang akan diperiksa) sebanyak atau
satu porsi, kemudian dibayar sebagaimana biasa, sehingga dapat dicegah kemungkinan
4.Makanan dimasukkan kedelam wadah sampai steril atau kantong plasti steril, dengan cara
a. Untuk pemeriksaan secara total, cukup dengan cara memasukkan bersama dalam satu
wadah ( dicampurkan ).
b. Untuk pemeriksaan setiap jenis makanan, maka setiap makanan dimasukkan kedalam
wadah sendiri-senndiri yang terpisah. Untuk itu diperlukan wadah yang cukup banyak
sesuai dengan banyaknya jenis makanan.
5.Pengambilan makanan dari porsi kedalam wadah menggunakan sendok steril dan pisau
pemotong steril untuk memotong makanan yang ukurunnya besar dan mudah masuk dalam
wadah ( botol).
6.Pisau atau sendok steril harus dibungkus steril sebelum dipakai, dan bila diperlukan untuk
sterilisasi lapangan, dipanaskan diatas lampu spritus beberapa saat dan ditunggu sampai
7. Wadah sampel ditutup dengan rapat, atau kantong plastik disegel agar sampel aman selama
nomor kode yang dipakai secara lengkap. Penetapan kode dengan menggunakan huruf besar
atau angka romawi untuk aturan sasaran, kemudian huruf kecil atau angka biasa untuk
a. Contoh -1
A. 1 : Jasa Boga Lily : Usap alat
A. 2 : Jasa Boga Lily : Usap dubur
b. Contoh -2
waktu 1 x 24 jam.
b.Bila keadaan tidak memungkinkan, maka contoh harus dibungkus oleh aluminium foil
dan ditempatkan pada suhu dibawah 4ᵒC selama dalam penyimpanan dan diperjalanan.
c. Penggunaan termos adalah cukup baik untuk membawa contoh, atau bisa juga didalam
kotak/dos yang diisi oleh es kering ( dry ice) dan dibungkus rapat ( es kering segara
11. Membawa contoh kedalam laboratorium dengan formulir pengiriman contoh yang
berisikan tentang tujuan pemeriksaan contoh yang dikehendaki. Tujuan umum dalam
13 .Setelah semua kelompok alat makan atau luas permukaan peralatan masak diusap,
14. Tempelkan kertas cellotape yang telah dipersiapkan,tulis etiket dengan spidol
Menyatakan nama alat makan dan tempat yang di ambil sampelnya diberi nomor
2. Cara kerja
- Siapkan larutan pengencer NaCl 0,9% sebanyak masing-masing 4 tabung dan 4 buah petridsh
yang diberi kode 10-1,10-2,10-3, dan kontrol
- Ambil 1 ml larutan pengencer NaCl steril dengan kode kontrol dan massukkaan ke dalam
Petridish yang juga berkode kontrol.
- Ambil 1 ml sampel dengan pipet steril dan masukan ke tabung reaksi dengan kode 10-1 pipet
lepas dan tidak boleh ditiup.
- Pipet 2 ml dari tabung 10-1 dan masukkan kedalam petridish yang berkode 10P-1 pipet dan
1ml sisanya ke tabung 10p-2 pipet lepas sebanyak 25 kali atau berkali-kali.
- Pipet 2 ml dari tabung 10-2 masukkan 1ml ke petridish yang sudah diberi kode 10-2 pipet
lepas sebanyak 25 kali atau berkali-kali.
- Pipet 1 ml dari tabung 10-3 masukkan kedalam petrids yang sudah diberi kode 10-3.
- Tuangi petridsh yang berisi sampel dengan nutrien agar 55ᵒC-56ᵒ C sebanyak ±15 ml.
- Digoyang-goyang agar rata dan biarkan beku
- Bungkus dengan Koran dan petridish dibalik
- Eramkan pada incubator dengan suhu 37ᵒ C selama 2 X 24 jam
A.Dasar Teori
Rectal swab adalah prosedur dimana kapas kecil steril dimasukkan ke dalam rectum untuk
tujuan koleksi sampel yang akan diuji untuk penyakit dan infeksi tertentu daerah rectum + 2-3 cm
diatas lubang anus.
Tinja serta jaringan kadang-kadang lendir dapat dikumpulkan dan dikirim untuk pengujian.
Berbagai jenis infeksi virus, bakteri, dan parasite dapat dideteksi melalui rectal swab. Selama proses
swabbing pasien mungkin merasa sedikit ketidaknyamanan.
Spons umumnya dimasukkan beberapa inci ke dalam rectum dan kemudian dihapus.
Kebanyakan pasien dilakukan beberapa menit, pasien mungkin diminta untuk menahan diri dari
mencuci daerah dubur selama beberapa jam sebelum tes dilakukan. Hal ini untuk memastikan setiap
infeksi bakteri yang menyebabkan hadir pada saat spons
B.Tujuan
Media transfer cairan Buffer dalam botol. Media transport berisi cairan ½-2/4 botol dalam
keadaan steril.
1.Kapas lidi steril (lidi water), yaitu lidi yang pada ujungnya dilipat kapas.
5. Gunting kecil
6. Kertas cellotape
7. Lampu spritus
8. Termos es
1. Orang yang hendak diambil swapnya diminta bersimpuh dan meninggung di tempat tidur.
2. Tangan kiri mengambil swap kemudian membuka lubang anus dan tangan memasukkanlidi kapas
3 .Setelah itu lidi kapas ditarik keluar dengan sambil tetap diputar .
5. Selanjutnya lidi kapas dimasukkan ke dalam media transport/pepton, lidinya dipatahkan atau
digunting, dan bibir botol dipanaskan denan api spritus baru ditutup dengan kapas.
6. Tempelkan kertas cellotape yang telah dipersiapkan , tulis etiket dengan spidol menyatakan nama
alat makan dan tempat yang diambil sampelnya diberi nomor( kode) sesuai dengan lembar/formulir.
Adapun cara mengumpulkan serangga pun dapat dilakukan beberapa macam, tergantung pada
maksudnya. Jika akan dibuat daur hidupnya, maka kita harus mengumpulkan mulai dari telur, nypa,
larva, pupa hingga serangga dewasa (imago). Sedangkan jika hendak mengumpulkan serangga
terbang, maka kita harus membawa alat jaring yang disautkan/dijala dan kalau hendak mengmpulkan
serangga air, maka kita harus membawa jaring yang ditenggelamkan di air kemudian dikeringkan. Jika
hendak menangkap serangga seperti kupu-kupu, atau mengumpulkan ulat, pupa dan nympha, maka
kita hanya perlu membawa pinset atau penjepit serta tempat yang tertutup rapat. Jika hendak
mengumpulkan serangga dalam tanah, maka kita harus membawa cangkul kecil dan congkel dari
logam yang tahan lentur, agak tidak putus dalam tanah.
1. Alat-alat pendukung
Fungsi alat ini adalah sebagai sarana untuk membuat atau menyiapkan alat-alat pokok seperti
palu, gergaji, pisau, pahat, catut, kawat berbagai ukuran, paku, gunting, penjepit atau pinset,
penusuk, jarum jahit, pisau skatel, kertas karton, kertas Koran, lem, jarum serangga, papan, kayu
lunak/sengon atau balsa.
2. Jaring serangga.
Alat ini dapat dibuat dari kay, kawat, kain kelambu yang ukuran serta panjangnya dapat diukur
semau kita. Sedangkan kerapatan jaring dapat ditanyakan pada toko.
3. Tabung pengisap
Alat ini dapat dibuat dari kaca atau pipa yang dibuat membelok, dan diberi sedikit kapas.
4. Botol pembunuh
Alat ini harus tertutup rapat, oleh karena uapannya sangat beracun, yaitu berupa botol plastok
berbagai ukuran dapat ditutup rapat dengan cara diputar atau lansung, diisi dengan kertas saring,
serbuk gergaji dan serbuk racun KCN atau CaCN. Untuk serangga yang tahan KCN, dapat dipakai eter
atau chloroform yang biasa dipakai untuk operasi-operasi rumah sakit.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pada makala ini dapat disimpulkan bahwa upaya pengamanan makanan pada dasarnya
meliputi orang yang menangani makanan, tempat penyelengaraan makanan, peralatan pengolahan
makanan dan proses pengolahannya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya
keracunan makanan, antara lain higiene perorangan yang buruk, cara penanganan makanan yang
tidak bersih. Dalam pengaambilan sampel usap alat makan, objek yang akan diteliti adalah piring,
sendok, dan gelas( alat makan). Sedangkan usap dubur objek yang akan diteliti adalah orang atau
tenaga penjamah makanan atau disebut juga orang yang mengelolah makanan.
3.2 SARAN
Pada makalah ini kami menyarankan setiap peralatan makan( piring, gelas, sendok) harus
Selalu dijaga kebersihannya setiap saat digunakan. Alat makan yang kelihatan bersih belum
merupakan jaminan telah memenuhi persyaratan kesehatan, karena dalam alat makan tersebut
tercemar bakteri E. coli yang menyebabkan alat makan tersebut tidak memenuhi kesehatan.
Untuk itu, pencucian peralatan sangat penting diketahui secara mendasar, dengan pencucian
secara baik akan menghasilkan peralatan yang bersih, sehat pula. Dengan menjaga kebersihan
peralatan makan berarti telah membantu mencegah pencemaran atau kontaminasi makanan
yang dikomsumsi.