Anda di halaman 1dari 9

Makalah Uji Usap Alat Makan

DISUSUN OLEH:

Helvi tiana rosa 2511910021

STIKes BUSTANUL ULUM


LANGSA
S1 KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN AJARAN 2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam penyehatan makanan dan minuman, kebersihan alat makan merupakan bagian
yang sangat penting dan berpengaruh terhadap kualitas makanan dan minuman. Alat makan
yang tidak dicuci dengan bersih dapat menyebabkan organisme atau bibit penyakit yang
tertinggal akan berkembang biak dan mencemari makanan yang akan diletakkan di atasnya.
Angka kuman dan adanya bakteri coli pada permukaan alat makan yang telah dicuci dapat
diketahui dengan melakukan uji dengan cara usap alat makan pada permukaan alat makan.

Uji sanitasi alat makan atau alat masak perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat
kebersihan alat tersebut. Sehingga melalui uji sanitasi alat tersebut, petugas inspeksi dari
dinas kesehatan dapat menetapkan apakan alat makan tersebut sudah layak digunakan atau
belum. (Anonim 2010)

Salah satu sumber penularan penyakit dan penyebab terjadinya keracunan makanan
adalah makanan dan minuman yang tidak memenuhi syarat higiene. Keadaan higiene
makanan dan minuman antara lain dipengaruhi oleh higiene alat masak dan alat makan
yang dipergunakan dalam proses penyediaan makanan dan minuman. Alat masak dan alat
makan ini perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan mikrobiologi usap alat
makan meliputi pemeriksaan angka kuman. (Tiksundari 2013)
Sanitasi alat makan dimaksudkan untuk membunuh sel mikroba vegetatif yang
tertinggal pada permukaan alat. Agar proses sanitasi efisien maka permukaan yang akan
disanitasi sebaiknya dibersihkan dulu dengan sebaik-baiknya Pencucian dan tindakan
pembersihan pada peralatan makan sangat penting dalam rangkaian pengolahan makanan.
Menjaga kebersihan peralatan makan telah membantu mencegah terjadinya pencemaran atau
kontaminasi terhadap peralatan dilakukan dengan pembersihan peralatan yang benar ).

B. Rumusan masalah
1. Apa itu makanan?
2. Apasajakah peran makanan dalam penyebaran penyakit?
3. A;lat dan bahan yang digunakan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Makanan

Makanan adalah semua substansi yang diperlukan oleh tubuh, kecuali air dan obat –
obatan dan substansi – substansi yang diperlukan untuk pengobatan (Anwar dalam Pohan
2009: 18).

Makanan sehat merupakan makanan yang higienis dan bergizi mengandung zat hidrat
arang, protein, vitamin, dan mineral. Agar makanan sehat bagi konsumen diperlukan
persyaratan khusus antara lain cara pengolahan yang memenuhi syarat, cara penyimpanan
yang betul, dan pengangkutan yang sesuai dengan ketentuan. Makanan sehat selain
ditentukan oleh kondisi sanitasi juga di tentukan oleh macam makanan yang mengandung
karbohidrat, protein, lemak,vitamin dan mineral (Mukono, 2006 ). Agar makanan sehat maka
makanan tersebut harus bebas dari kontaminasi. Makanan yang terkontaminasi akan
menyebabkan penyakit yang dikenal dengan food borne dsease.

Dalam Permenkes No. 1096 Tahun 2011 telah ditetapkan makanan yang dikonsumsi
harus higienis, sehat dan aman yaitu bebas dari cemaran fisik, kimia dan bakteri.

Sanitasi makanan yang buruk dapat disebabkan 3 faktor yakni faktor fisik, faktor kimia
dan faktor mikrobiologi. Faktor fisik terkait dengan kondisi ruangan yang tidak mendukung
pengamanan makanan seperti sirkulasi udara yang kurang baik., temperatur ruangan yang
panas dan lembab, dan sebagainya. Untuk menghindari kerusakan makanan yang disebabkan
oleh faktor fisik, maka perlu di perhatikan susunan dan konstruksi dapur serta tempat
penyimpanan makanan (Mulia, 2005).

Sanitasi makanan yang buruk disebabkan oleh factor kimia karena adanya zat – zat
kimia yang digunakan untuk mempertahankan kesegaran bahan makanan, obat – obat
penyemprot hama, penggunaan wadah bekas obat – obat pertanian untuk kemasan makanan
dan lain – lain (Mulia, 2005).
Sanitasi makanan yang buruk disebabkan oleh faktor mikrobiologis karena adanya

kontaminasi oleh bakteri, virus, jamur dan parasit. Akibat buruknya sanitasi makanan dapat
timbul gangguan kesehatan pada orang yang mengkonsumsi makanan tersebut (Mulia, 2005).
Menurut Permenkes No. 942 Higiene sanitasi adalah upaya untuk mengendalikan faktor
makanan, orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan
penyakit atau gangguan kesehatan.
B. Peran makanan dalam penyebaran penyakit, adalah :

a. Makanan sebagai penyebab penyakit (agent)

Makanan sebagai penyebab penyakit bisa terjadi apabila dalam makanan tersebut sudah
mengandung bahan yang menjadi penyebab langsung suatu penyakit, misalnya jamur
beracun, ikan beracun dan adanya racun yang secara alamiah sudah mengandung racun.

b. Makanan sebagai pembawa penyakit (Vehicle)

Makanan dapat sebagai pembawa penyakit apabila makanan tersebut tercemar oleh
bahan yang membahayakan kehidupan, misalnya mikroorganisme dan bahan kima beracun.
Semula makanan tidak berbahaya namun setelah terkontaminasi oleh mikriorganisme atau
bahan kimia beracun maka akhirnya makanan tersebut berbahaya bagi kesehatan.

c. Makanan sebagai media

Makanan yang terkontaminasi dengan keadaan suhu dan waktu yang cukup serta
kondisi yang memungkinkan suburnya mikrooorganisme atau kuman penyakit, maka
makanan akan menjadi media yang menguntungkan bagi kuman untuk berkembang biak dan
apabila dikonsumsi akan berbahaya bagi kesehatan (Mukono, 2002).

A. Alat yang digunakan


1 Tabung Untuk tempat mereaksikan
reaksi/ sampel
Testube

2 Petridish Untuk meletakkan sampel

3 Timbangan Untuk menimbang bahan yang


kasar akan digunakan

4 Sendok Untuk mengambil bahan porselen/

Spatula

5 Gelas kimia Untuk meletakkan larutan


kimia

6 Inkubator Untuk tempat menginkubasi


7 Batang Untuk pengadukan larutan
pengaduk

8 Gelas ukur Untuk mengukur aquades yang


akan digunakan

9 Erlenmeyer Untuk tempat media PCA

10 Termometer Untuk mengukur suhu

11 Pipet ukur Untuk mengambil larutan

12 Karet hisap Untuk menghisap larutan yang


akan diambil
13 Autoclave Untuk sterilisasi alat

14 Lidi kapas Untuk mengusap sampel

15 Rak tabung Untuk tempat tabung reaksi


reaksi

16 Lampu Untuk memanaskan larutan


spiritus/
bunsen

17 Plastik Untuk membidang luas


bening permukaan alat yang akan
diambil sampelnya

B. Bahan yang digunakan

No Nama Bahan Gambar Bahan Fungsi


1 Buffer Sebagai bahan yang akan
phospat pH direaksikan
7,2
PCA

3 Aquades Sebagai media pelarut untuk


PCA

4 Alkohol Sebagai bahan untuk


sterilisasi alat yang terbuat
dari plastik
BAB IV

PENUTUP

1 Simpulan

Upaya pengamanan makanan dan minuman pada dasarnya meliputi orang yang menangani
makanan, tempat penyelenggaraan makanan, peralatan pengolahan makan dan proses
pengolahannya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya keracunan makanan,
antara lain adalah higiene perorangan yang buruk, cara penanganan makanan yang tidak
sehat dan perlengkapan pengolahan makanan yang tidak bersih.
Dalam pengambilan sampel usap alat makan dan minum, objek yang akan diteliti
adalah piring, sendok, dan gelas. Sedangkan usap dubur objek yang akan diteliti adalah orang
atau tenaga penjamah makanan atau disebut juga orang yang mengelola makanan.

2 Saran

Penulis menyarankan setiap peralatan makan (piring, gelas, sendok) harus selalu dijaga
kebersihannya setiap saat digunakan. Alat makan (piring, gelas, sendok) yang kelihatan
bersih belum merupakan jaminan telah memenuhi persyaratan kesehatan, karena didalam alat
makan (piring, gelas, sendok) tersebut tercemar bakteri E.coli yang menyebabkan alat makan
(piring, gelas, sendok) tersebut tidak memenuhi kesehatan. Untuk itu pencucian peralatan
sangat penting diketahui secara mendasar, dengan pencucian secara baik akan menghasilkan
peralatan yang bersih dan sehat pula. Dengan menjaga kebersihan peralatan makan (piring,
gelas, sendok,dll.), berarti telah membantu mencegah pencemaran atau kontaminasi makanan
yang dikonsumsi.

Anda mungkin juga menyukai