Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH TIMBULAN SAMPAH

Dosen Pengajar ;

Yudith Vega, ST, M.Si.


Beata Ratnawati, ST, M.Si.

Asisten Dosen ;

Hanna Maria S, A.Md.


Fiha Nurfatharani, A.Md.

Oleh:

Fathira Ayuni Zalma (J3M117085)

TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Sanitasi dan
Toksikologi Lingkungan dengan judul “Timbulan Sampah”.
Makalah mata kuliah ini dibuat dengan tujuan menambah ilmu mengenai
timbulan sampah. Melalui kegiatan sanitasi ini, penulis berharap dapat
meningkatkan kesadaran mahasiswa untuk mengurangi penggunaan sampah di
kampus sehingga lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.
Penulis menyadari bahwa makalah kegiatan ini tidak lepas dari kekurangan
dan kesalahan yang masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan. Penulis juga berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan wawasan para pembaca,
khususnya mahasiswa.

Bogor, September 2019

Penulis
Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor
Teknik & Manajemen Lingkungan
Sanitasi dan Toksikologi Lingkungan

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3


BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4
1.1.LATAR BELAKANG........................................................................................... 4
1.2. TUJUAN ........................................................................................................... 4
1.3. MANFAAAT ..................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 5
2.1.TIMBULAN SAMPAH ......................................................................................... 5
2.2.PENGUKURAN TIMBULAN SAMPAH .................................................................. 7
BAB III PENUTUP ................................................................................................ 8
3.1. KESIMPULAN ................................................................................................... 8
3.2. KENDALA YANG DIHADAPI .............................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9

3
Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor
Teknik & Manajemen Lingkungan
Sanitasi dan Toksikologi Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan waktu yang senantiasa diiringi dengan
pertambahan penduduk, maka secara otomatis jumlah timbulan sampah
semakin meningkat sementara lahan yang ada tetap. Di daerah perkotaan, dimana
jumlah penduduk semakin besar dan kepadatan semakin tinggi, sampah
tidak dapat lagi diolah oleh alam. Karakteristik sampah semakin menjadi beragam
sejalan dengan meningkatnya standar hidup, dan volume sampah semakin
meningkat lebih cepat.
Sampah merupakan semua buangan yang ditimbulkan dari aktivitas
manusia atau hewan yang tidak diinginkan/digunakan lagi, baik berbentuk
padat/setengah padat (Tchobanoglous, 1993). Sampah juga merupakan hasil
sampingan dari aktivitas manusia yang sudah tidak terpakai (Purwendro &
Nurhidayat, 2006). Sampah menjadi suatu permasalahan yang terbesar di setiap
negara dan termasuk di negara Indonesia. Hal itu disebabkan oleh berbagai faktor,
beberapa di antaranya adalah bertambahnya jumlah penduduk serta kemajuan
teknologi. Semakin tinggi sosial ekonomi suatu masyarakat, maka semakin banyak
jumlah sampah yang dihasilkan. Konsekuensinya jumlah, volume, jenis dan
karakteristik sampah yang dihasilkan menjadi beragam yang berasal dari kegiatan
rumah tangga (RT), institusi, komersil serta industri (Damanhuri, 2010).
Timbulan sampah adalah volume sampah atau berat sampah yang di
hasilkan dari jenis sumber sampah diwilayah tertentu persatuan waktu atau bisa juga
didefinisikan sebagai sampah yang dihasilkan dari sumber sampah. Timbulan
sampah dapat diperoleh dengan sampling (estimasi) berdasarkan standar
yang sudah tersedia. Perkiraan timbulan sampah diperlukan untuk menentukan
jumlah sampah yang harus dikelola. Kajian terhadap data mengenai timbulan
sampah merupakan langkah awal yang dilakukan dalam pengelolaan persampahan.

1.2. Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami timbulan sampah yang ada di
lingkungan.

1.3. Manfaaat
Manfaat pembuatan makalah timbulan sampah untuk mengetahui timbulan
sampah yang ada di lingkungan dan dapat diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari
sebagai mahasiswa dan mahasiswi teknik dan manajemen lingkungan.

4
Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor
Teknik & Manajemen Lingkungan
Sanitasi dan Toksikologi Lingkungan

BAB II PEMBAHASAN
2.1.Timbulan Sampah
Sampah adalah salah satu bentuk dari pencemaran lingkungan. Dimana sampah
sampai saat ini masih menjadi problematik yang masih dihadapi hampir di seluruh
negara di dunia, baik di negara berkembang maupun di negara maju, khususnya di
Indonesia dimana pertumbuhan jumlah penduduknya yang pesat yaitu dengan
jumlah penduduk kurang lebih 250 juta jiwa.3 Dengan bertambahnya jumlah
penduduk, perkembangan ekonomi, perkembangan teknologi, meningkatnya
berbagai kegiatan industri, serta pola konsumsi yang tinggi dan gaya hidup
masyarakat telah meningkatkan jumlah timbulan, jenis dan keberagaman
karakteristik sampah yang kemudian mengakibatkan timbulnya penumpukan
sampah. Data timbulan sampah sangat penting diketahui untuk menentukan fasilitas
setiap unit pengelolaan sampah dan kapasitasnya misalnya fasilitas peralatan,
kendaraan pengangkut, rute angkutan, fasilitas daur ulang, luas dan jenis TPA.
Menurut Damanhuri (2010), sumber timbulan sampah dapat dibagi sebagai berikut:
a. Sampah yang berasal dari pemukiman (residential) Sampah ini terdiri dari
limbah-limbah hasil kegiatan rumah tangga, baik keluarga kecil atau besar,
dari kelas bawah sampai kelas atas. Sampah ini terdiri dari sampah
makanan, kertas, tekstil, sampah pekarangan, kayu, kaca, kaleng,
aluminium, debu atau abu, sampah di jalanan, sampah elektronik seperti
baterai oli dan ban.
b. Sampah daerah pusat perdagangan Sampah seperti ini terdiri dari sampah-
sampah hasil aktivitas di pusat kota dengan tipe fasilitas seperti toko,
restoran, pasar, bangunan kantor, hotel, motel, bengkel, dan sebagainya
yang menghasilkan sampah seperti kertas, plastik, kayu, sisa makanan,
unsur logam, dan limbah seperti limbah pemukiman.
c. Sampah institusional Sampah seperti ini terdiri dari limbah-limbah hasil
aktivitas institusi seperti sekolah, rumah sakit, penjara, pusat pemerintahan
dan sebagainya yang umumnya menghasilkan sampah seperti pada sampah
pemukiman. Khusus untuk sampah rumah sakit ditangani dan diproses
secara terpisah dengan sampah lain.
d. Sampah konstruksi 7 Sampah seperti ini terdiri dari limbah-limbah hasil
aktivitas konstruksi seperti sampah dari lokasi pembangunan konstruksi,
perbaikan jalan, perbaikan bangunan dan sebagainya yang menghasilkan
sampah kayu, beton dan puingpuing.
e. Sampah pelayanan umum Sampah ini terdiri dari limbah-limbah hasil
aktivitas pelayanan umum seperti daerah rekreasi, tempat olahraga, tempat
ibadah, pembersihan jalan, parkir, pantai dan sebagainya yang umumnya
menghasilkan sampah organik.
f. Sampah instalasi pengolahan Sampah ini terdiri dari limbah-limbah hasil
aktivitas instalasi pengolahan seperti instalasi pengolahan air bersih, air
kotor dan limbah industri yang biasanya berupa lumpur sisa ataupun limbah
buangan yang telah diolah.
g. Sampah industri Sampah ini terdiri dari limbah-limbah hasil aktivitas
pabrik, konstruksi, industri berat dan ringan, instalasi kimia, pusat
pembangkit tenaga, dan sebagainya.
h. Sampah yang berasal dari daerah pertanian dan perkebunan Biasanya

5
Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor
Teknik & Manajemen Lingkungan
Sanitasi dan Toksikologi Lingkungan

berupa jerami, sisa sayuran, batang pohon, yang bisa di daur ulang menjadi
pupuk.
Berdasarkan SNI 19-3964-1994 Tentang Spesifikasi Timbulan Sampah Untuk Kota
Kecil dan Sedang di Indonesia, klasifikasi sumber timbulan sampah yang
digunakan terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Perumahan Sumber perumahan terdiri atas rumah permanen, rumah semi
permanen dan rumah non permanen.
2. Non Perumahan Sumber non perumahan terdiri atas kantor, toko atau ruko,
pasar, sekolah, tempat ibadah, jalan, hotel, restoran, industri, rumah sakit,
dan fasilitas

2.1.Pengukuran Timbulan Sampah


Menurut materi persampahan direktorat Pengembangan PLP (2011),
Metode pengukuran timbulan sampah ada beberapa cara antara lain yaitu:
a. Load-count analysis / analisis perhitungan beban, yaitu jumlah masing-
masing volume sampah yang masuk ke TPA di hitung dengan catatan:
volume, berat jenis, jenis angkutan dan sumber sampah kemudian dihitung
sumber sampah, kemudian dihitung jumlah timbulan sampah kota selama
periode tertentu.
b. Weight-volume analysis / analisis berat volume, yaitu: jumlah masing-
masing volume sampah yang masuk ke TPA di hitung dengan mencatat
volume dan berat sampah, kemudian dihitung jumlah timbulan sampah kota
selama periode tertentu.
c. Material-balance analysis / analisis kesetimbangan bahan, material-balance
analysis menghasilkan data lebih lengkap untuk sampah rumah tangga,
industri dan yang lainnya dan juga diperlukan untuk program daur ulang.
Menurut Damanhuri dan Padmi (2010), untuk menghitung besaran sistem
dalam suatu timbulan dapat digunakan angka timbulan sampah sebagai
berikut : - Satuan timbulan sampah kota besar = 2 – 2,5 l/orang.hari atau 0,4
-0,5 kg/orang.hari. - Satuan timbulan sampah kota sedang atau kecil = 1,5 –
2 l/orang.hari atau 0,3 – 0,4 kg/orang.hari.
Berdasarkan materi persampahan direktorat Pengembangan PLP (2011), faktor
penting dalam menghitung laju timbulan sampah adalah jumlah penduduk. Oleh
karena itu sebelum jumlah timbulan sampah dapat dihitung, terlebih dahulu
dilakukan perhitungan terhadap proyeksi penduduk sampai pada tahun
perencanaan.
A. Perkembangan Jumlah Penduduk Ada beberapa metoda proyeksi penduduk
yang dapat digunakan, antara lain metoda Aritmatik, geometrik, dan least
square dimana pemilihan metoda yang digunakan 9 sangat tergantung
kecenderungan pertumbuhan penduduk dan karakteristik kota perencanaan.
Metoda tersebut adalah :
1. Metoda Aritmatik Metoda yang terutama digunakan untuk
memproyeksikan penduduk pada suatu daerah dimana pertambahan
penduduknya terjadi secara linier.
2. Metoda Geometrik Metoda yang digunakan untuk memproyeksikan
penduduk pada suatu daerah dimana pertambahan penduduknya terjadi
secara eksponensial.
3. Metoda Least Square

6
Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor
Teknik & Manajemen Lingkungan
Sanitasi dan Toksikologi Lingkungan

B. Survey Pengambilan Contoh Sampah di Sumber Sampah Guna menentukan


timbulan sampah yang dihasilkan dari suatu permukiman perlu dilakukan
suvey pengambilan contoh sampah langsung di sumber sampah.
Pengambilan ini untuk mengetahui rata-rata berapa timbulan sampah yang
dihasilkan L/orang/hari atau kg/orang/hari. Pelaksanaan survey dan
pengambilan contoh berdasarkan SNI 19-3964-1994 Tentang Metode
Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah
Perkotaan.
C. Penentuan Densitas Sampah Densitas sampah adalah berat sampah yang
diukur dalam satuan kilogram dibandingkan dengan volume sampah yang
diukur tersebut (kg/m3 ). Densitas sampah sangat penting dalam
menentukan jumlah timbulan sampah. Di samping itu 11 juga penting untuk
menentukan luas lahan TPA yang diperlukan. Penentuan densitas sampah
ini berdasarkan SNI 19-3964-1994 dilakukan dengan cara menimbang
sampah yang disampling dalam 1/5 - 1 m3 volume sampah. Sebuah kotak
disiapkan dengan ukuran 20 x 20 cm dan kedalaman 100 cm. Sampah
dimasukkan dalam wadah dan dilakukan penimbangan berat serta dilakukan
pengetrokkan sebanyak 3 kali kemudian dihitung volume sampah.
Berdasarkan hasil ini diketahui berapa besar densitas sampah kg/m3 .
Densitas ini sangat tergantung sampel sampah yang diukur, apakah sampah
lepas dari sumber sampah, sampah di gerobak yang mungkin telah
mengalami sedikit pemadatan ataupun sampah di compactor truck yang
memang telah dilakukan pemadatan terhadap sampah. ( Direktur
Pengembangan PLP, Kementrian PU 2011)

7
Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor
Teknik & Manajemen Lingkungan
Sanitasi dan Toksikologi Lingkungan

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan
Timbulan sampah adalah volume sampah atau berat sampah yang di
hasilkan dari jenis sumber sampah diwilayah tertentu persatuan waktu. Data
timbulan sampah sangat penting diketahui untuk menentukan fasilitas setiap unit
pengelolaan sampah dan kapasitasnya. Kajian terhadap data mengenai timbulan
sampah merupakan langkah awal yang dilakukan dalam pengelolaan persampahan.

3.2. Kendala yang dihadapi


Pembuatan makalah ini dapat dibuat dengan baik karena dikerjakan dengan
penuh cermat. Namun terdapat kendala yang dihadapi yaitu materi yang sulit
ditemukan di jurnal.

8
Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor
Teknik & Manajemen Lingkungan
Sanitasi dan Toksikologi Lingkungan

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Materi Bidang Air Limbah. Jakarta : Direktorat Pengembangan


Penyehatan Lingkungan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya
Kementerian Pekerjaan Umum.
Damanhuri, E. 2010. Diktat Pengelolaan Sampah. Teknik Lingkungan Institut
Teknologi Bandung (ITB): Bandung.
Damanhuri, Erni dan Tri Padmi. 2010. Diktat Kuliah Pengelolaan Sampah,
Institut Teknologi Bandung. Bandung
Purwendro, S. Nurhidayat. 2006. Mengolah Sampah Untuk Pupuk Pestisida
Organik. Jakarta: Penebar Swadaya.
SNI 19-3964-1994. Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan
komposisi Sampah Perkotaan. Departemen Pekerjaan Umum : Bandung.
Tchobanoglous, G., Theisen, H., Vigil, S. 1993. Integrated Solid Waste
Management. McGraw Hill Book, Co, Singapore

Anda mungkin juga menyukai