Anda di halaman 1dari 87

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN

Disusun Oleh:
KELOMPOK I
SEMESTER IA

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA JURUSAN
KESEHATAN LINGKUNGAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN LINGKUNGAN KAMPUS


MAGETAN
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
JalanTripandita No. 06 Telp. (0351) 891315 Magetan

LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN

Disusun Oleh

1.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Era Fazira
Devie Via Setyiani
Rahmaliya Ardya Garini
Ninik Restuningsih
Dwi Ayu Cahyaningsih
Irma Rania Seragil
Tina Dwi Lestari
Nadiva Mutiaranissa Basuki
Intania Dwi Mayangsari
Rishma Dewi Anggita Putri
Hilda Febrionica
Khalida Firdausiyah
Yuniatin Masfufa

P27833215001
P27833215002
P27833215003
P27833215004
P27833215005
P27833215006
P27833215007
P27833215008
P27833215009
P27833215010
P27833215011
P27833215012
P27833215013

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Dasar-Dasar Kesehatan Lingkungan oleh Kelompok 1 Semester I


Program Studi D3 Kesehatan Lingkungan Kampus Magetan diselenggarakan
pada:
Hari

: Senin - Jumat

Tanggal : 2 - 6 November 2015


Lokasi

: Kampus Kesehatan Lingkungan Magetan

Alokasi : Hari 1 : Senin, 2 November 2015


1. Pengarahan dan pembekalan materi praktikum
2. Praktikum Pengambilan Sampel Air Secara Bakteriologis
Hari 2 : Selasa, 3 November 2015
1. Praktikum Pengendalian Vektor Dipemukiman
2. Praktikum Pengambilan

Sampel

Limbah

Cair

untuk

Pemeriksaan DO.
3. Praktikum Mengukur Parameter Lingkungan Perkantoran
Hari 3 : Rabu, 4 November 2015
1. Praktikum Survei Penyehatan Lingkungan (SPL) dengan
Kartu Rumah
2. Praktikum Penyehatan Mamin

Hari 4 : Kamis, 5 November 2015

1. Menyusun Laporan
Hari 5 : Jumat, 6 November 2015
1. Menyelesaikan laporan dan mengesahkan laporan

Telah disepakati dan disetujui oleh:

Mengetahui,
Ketua Prodi DII Kesehatan

DosenPembimbing Mata Kuliah

LingkunganKampusMagetan

DasarKesehatanLingkungan

V.Supriyono,SKM.M.Kes

Karno,SKM,M.Si

NIP.195807071982021001

NIP.195911091983031005

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat, rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis masih diberikan kesehatan maupun
kesempatan sehingga dapat menyelesaikan

"Laporan Praktik Dasar-dasar

Kesehatan Lingkungan". Laporan ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas


praktik mata kuliah Dasar-dasar Kesehatan Lingkungan. Pada kesempatan ini
tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam praktik dan pembuatan laporan ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, penulis sangat menyadari masih banyak
kekurangan dan kelemahan baik dari segi penulisan, materi kajian, maupun
pendekatan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan dari pembaca, agar kedepannya penulis dapat membuat laporan sebaik
mungkin. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan tentunya
bermanfaat bagi penulis sendiri.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Magetan, 4 Oktober 2015

Penulis

DAFTAR ISI

JUDUL........................................................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN.........................................................................................................
A. Latar Belakang................................................................................................................
B. Pengertian........................................................................................................................
C. Rumusan Masalah...........................................................................................................
D. Tujuan Praktik.................................................................................................................
E. Waktu...............................................................................................................................
BAB II. KAJIAN TEORI.........................................................................................................
A. Pengambilan Sampel Air Secara Bakteriologis..............................................................
B. Pengambilan Sampel Air Sungai untuk Pemeriksaan DO..............................................
C. Pengukuran Parameter Lingkungan..............................................................................
D. Pengendalian Vektor di Pemukiman.............................................................................
E. Penyehatan Lingkungan di Pemukiman........................................................................
F. Pengambilan Sampel Makanan......................................................................................
BAB III. MATERI DAN METODE .....................................................................................
A. Pengambilan Sampel Air Secara Bakteriologis............................................................
B. Pengambilan Sampel Air Sungai untuk Pemeriksaan DO............................................
C. Pengukuran Parameter Lingkungan..............................................................................
D. Pengendalian Vektor di Pemukiman.............................................................................
E. Penyehatan Rumah di Pemukiman................................................................................
F. Pengambilan Sampel Makanan......................................................................................
BAB IV. PEMBAHASAN.......................................................................................................

A. Pengambilan Sampel Air Secara Bakteriologis............................................................


B. Pengambilan Sampel Air Sungai untuk Pemeriksaan DO............................................
C. Pengukuran Parameter Lingkungan..............................................................................
D. Pengendalian Vektor di Pemukiman.............................................................................
E. Penyehatan Rumah di Pemukiman................................................................................
F. Pengambilan Sampel Makanan......................................................................................
BAB V. PENUTUP..................................................................................................................
A. Kesimpulan...................................................................................................................
B. Saran.............................................................................................................................
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan lingkungan adalah suatu ilmu dan seni dalam mencapai
keseimbangan antara lingkungan dan manusia, ilmu dan juga seni dalam
pengelolaan lingkungan sehingga dapat tercapai kondisi yang bersih, sehat,
nyaman dan aman serta terhindar dari gangguan berbagai macam penyakit.
Prinsip penggunaan instrumen praktek dasar-dasar kesehatan
lingkungan :
1. Pengawasan penyediaan air
2. Pengawasan limbah cair
3. Penyehatan udara
4. Pengendalian vektor dipemukiman
5. Penyehatan lingkungan di pemukiman
6. Penyehatan makanan
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup
orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup membutuhkan air. Oleh
karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan
dengan baik oleh manusia dan makhluk hidup yang lain. Pemanfaatkan air
untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana, dengan
memperhitungkan

kepentingan

generasi

sekarang

maupun

generasi

mendatang. Aspek penghematan dan pelestarian sumber daya air harus


ditanamkan pada segenap pengguna air. Hingga saat ini, Indonesian telah
memiliki Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 1990 tentang Pengendalian
Pencemaran Air dan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51
tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industri. Dalam
Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran
Air mendefinisikan beberapa peristilahan sebagai berikut.
Air bersifat pelarut universal, karena sifatnya tersebut, maka tidak ada
air dan perairan alami yang murni. Berbagai sumber air yang dipergunakan
untuk keperluan hidup dan kehidupan dapat tercemar oleh berbagai sumber
pencemaran. Keadaan ini akan menyebabkan oksigen terlarut dalam air
berada pada kondisi yang kritis, atau merusak kadar kimia air. Rusaknya
kadar kimia air tersebut akan berpengaruh terhadap fungsi dari air itu
sendiri. Sebagai pengoksidasi dan pereduksi bahan kimia beracun menjadi

senyawa lain yang lebih sederhana dan tidak beracun. Disamping itu, oksigen
terlarut - (DO = Disolve Oksigen) juga sangat dibutuhkan oleh
mikroorganisme untuk pernapasan. Semakin besar nilai DO pada air,
mengindikasikan air tersebut memiliki kualitas yang bagus. Sebaliknya jika
nilai DO rendah, dapat diketahui bahwa air tersebut telah tercemar.
Pengukuran DO juga bertujuan melihat sejauh mana badan air mampu
menampung

kebutuhan

oksigen

bagi

biota

air

seperti

ikan

dan

mikroorganisme.
Udara sebagai salah satu komponen lingkungan merupakan kebutuhan
yang paling utama untuk mempertahankan kehidupan. Kualitas udara dalam
ruang sangat mempengaruhi kesehatan manusia, karena hampir 90% hidup
manusia berada dalam ruangan, termasuk ruangan kerja. Di dalam penyehatan
udara yang harus di amati antara lain ; lux meter (untuk mengukur cahaya),
hygrometer (untuk mengukur kelembapan), dan sound level meter (untuk
mengukur kebisisingan).
Pemukiman merupakan bagian dari lingkungan hidup yang digunakan
sebagai tempat tinggal dari sekelompok manusia yang saling berinter aksi
antar individu serta berhubungan setiap hari dalam rangka untuk mewujudkan
masyarakat yang tenteram, aman dan damai. Pemukiman atau perumahan
sangat berhubungan dengan kondisi ekonomi sosial, pendidikan, tradisi atau
kebiasaan, suku, geografi dan kondisi lokal. Penyehatan lingkungan
pemukiman adalah segala upaya untuk meningkatkan dan memelihara
kesehatan pemukiman beserta lingkungannya dan pengaruhnya terhadap
kesehatan manusia.
Nyamuk adalah serangga tergolong dalam order Diptera, genera
termasuk Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes,
Wyeomyia, Culiseta, dan Haemogoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar 35
genera yang merangkum 2700 spesies. Nyamuk mempunyai dua sayap
bersisik, tubuh yang langsing, dan enam kaki panjang; antar spesies berbedabeda tetapi jarang sekali melebihi 15 mm.

Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan


manusia. Makan adalah sumber energi bagi manusia oleh karena itu makanan
haruslah sehat. Secara umum makanan sehat merupakan makanan yang
higienis dan bergizi yang mengandung zat hidrat arang, protein, vitamin dan
mineral. Agar makanan dapat berfungsi sebagaimana mestinya, kualitas
makanan harus diperhatikan. Mengenai kualitas makanan ada dua pihak yang
berkepentingan yaitu produsen dan konsumen. Untuk menjaga kesehatan
pihak konsumen, maka perlu diadakan pengawasan terhadap makanan.
Melalui kegiatan Sanitasi makanan dari salah satu kepentingan dengan
pengambilan dan pemenuhan sampel makanan.
B. Pengertian
1. Pengertian Lingkungan
Menurut UU No 23 / 1992 Tentang kesehatan Keadaan sejahtera
dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomis". Lingkungan adalah segala sesuatu
yang ada di sekitar manusia serta mempengaruhi kehidupan manusia baik
secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan dibedakan menjadi
dua; lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. Lingkungan biotik adalah
lingkungan yang hidup, misalnya tanah, pepohonan, dan para tetangga.
Sementara lingkungan abiotik mencakup benda-benda tidak hidup seperti
rumah, gedung, dan tiang listrik.
2. Pengertian Kesehatan
Pengertian Kesehatan menurut Wikipedia adalah keadaan sejahtera
dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomis. Sedangkan Pengertian Kesehatan
menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948 menyebutkan
bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai suatu keadaan fisik, mental,
dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau
kelemahan
Pada tahun 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa untuk Promosi
Kesehatan, mengatakan bahwa pengertian kesehatan adalah sumber daya
bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan hidup Kesehatan adalah konsep

10

positif menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta kemampuan


fisik.
3. Pengertian Kesehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan
masyarakat yang khusus menangani dan mempelajari hubungan manusia
dengan lingkungan dalam keseimbangan ekologis. Jadi kesehatan
lingkungan merupakan bagian dari ilmu kesehatan mayarakat
Pengertian kesehatan Lingkungan oleh Organisasi Kesehatan se
Dunia (World Health Organization). WHO menyatakan Environment
health refers to ecological balance that must exist beetwen man and his
environment in order to ensure his weel being. Kesehatan Lingkungan
merupakan terwujudnya keseimbangan ekologis antara manusia dan
lingkungan harus ada, agar masyarakat menjadi sehat dan sejahtera.
Sehingga Kesehatan Lingkungan menurut WHO adalah : Those aspects of
human health and disease that are determined by factors in the
environment. It also refers to the theory and practice of assessing and
controlling factors in the environment that can potentially affect health.
Atau bila disimpulkan "Suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara
manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari
manusia".
4. Pengertian Sanitarian
Sanitarian adalah tenaga profesional yang bekerja dalam bidang
sanitasi dan kesehatan lingkungan dengan latar belakang pendidikan yang
beragam dan yang telah mengikuti pendidikan atau pelatihan khusus di
bidang sanitasi dan kesehatan lingkungan.
Profesionalisme tenaga sanitarian/kesehatan lingkungan ditunjukkan
dengan perilaku tenaga sanitarian/kesehatan lingkungan yang memberikan
pelayanan kesehatan berdasarkan standar pelayanan, mandiri, bertanggung
jawab dan bertanggung gugat, serta senantiasa mengembangkan
kemampuannya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Dalam era

globalisasi,

tuntutan

mutu

pelayanan

kesehatan

lingkungan tidak dapat dielakkan lagi. Peraturan perundang-undangan

11

sudah mulai diarahkan kepada kesiapan seluruh profesi kesehatan dalam


menyongsong era pasar bebas tersebut. Sanitarian/ahli kesehatan
lingkungan harus mampu bersaing dengan profesi sanitarian/ahli
kesehatan lingkungan dari negara lain. Untuk itu diperlukan adanya
standar profesi sanitarian/ahli kesehatan lingkungan sebagai pedoman
standarisasi bagi profesi sanitarian/ahli kesehatan lingkungan.
Sanitarian/Ahli Kesehatan Lingkungan adalah tenaga profesional di
bidang kesehatan lingkungan yang memberikan perhatian terhadap aspek
kesehatan lingkungan air, udara, tanah, makanan dan vector penyakit pada
kawasan perumahan, tempat-tempat umum, tempat kerja, industri,
transportasi dan matra.
Organisasi Profesi Sanitarian yaitu Himpunan Ahli Kesehatan
Lingkungan Indonesia [ HAKLI ] menyusun dan menetapkan kode etik
sanitarian atau ahli kesehatan lingkungan sebagai landasan semangat,
moralitas dan tanggung jawab yang berkeadilan dan merupakan kewajiban
baik untuk dirinya sendiri, teman seprofesinya, klien /masyarakat maupun
kewajiban yang sifatnya umum sebagai insan profesidan dalam
melaksanakan peran dan pengabdiannya, dalam melakukan kewajiban
profesinya yang terdiri dari Kewajiban Umum, kewajiban sanitarian
terhadap klien masyarakat, kewajiban sanitarian terhadap teman seprofesi,
kewajiban sanitarian terhadap diri sendiri.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana metode pengambilan sampel air secara bakteriologis?
2. Bagaimana metode pengambilan sampel air secara kimia (DO)?
3. bagaimana kondisi lingkungan kerja dilaboratorium poltekkes kemenkes
4.

surabaya prodi DIII kampus magetan ?


Bagaimana identifikasi jentik nyamuk pada vektor dan binatang

5.

penggangu?
Bagaimana melakukan survei menggunakan SPL (survei penyehatan
lingkungan) menggunakan kartu rumah di Desa Bangsri Kecamatan

6.

Ngariboyo Kabupaten Magetan ?


Bagaimana cara mengambil sampel makanan yang benar ?

12

D. Tujuan Praktek
Tujuan praktik dasar-dasar kesehtan lingkungan yaitu agar mahasiswa
mampu untuk :
1. Mengidentifikasi pengambilan sampel air secara bakteriologis dengan
2.
3.

benar.
Mengidentifikasi pengambilan sampel air secara kimia (DO).
Mengidentifikasi kondisi lingkungan kerja dilaboratorium poltekkes

4.
5.

kemenkes surabaya prodi d3 kampus Magetan.


Mengidentifikasi nyamuk pada vektor dan binatang penggangu.
Mengidentifikasi menggunakan SPL (survei penyehatan lingkungan)
menggunakan kartu rumah di Desa Bangsri Kecamatan Ngariboyo

6.

Kabupaten Magetan.
Mengidentifikasi sampel makanan yang benar.

E. Waktu
No Hari / Tanggal
Waktu
1. Senin,
2 08.00 09.30 WIB
09.30 10.00 WIB
november 2015
09.50 10.00 WIB
10.00 12.00 WIB
10.00 10.15 WIB
10.15 10.45 WIB

Kegiatan
1. Pembekalan Praktikum.
2. Pembuatan Plan Of Action (POA).
3. Meminjam Buku Diperpustakaan.
4. Mencari Referensi untuk Praktikum.
5. Meminta Surat Ijin Lapangan.
6. Survei Sungai untuk Praktikum

13.30 14.00 WIB


15.00 16.00 WIB

Pengawasan Limbah Cair.


7. Meminjam Alat dan Bahan
8. Praktikum Pengambilan Sampel Air

2.

Selasa,
november 2015

3 08.00 09.00 WIB


09.15 11.30 WIB
13.00 15.00 WIB

Secara Bakteriologis (Air Kran).


1.
Praktikum
Pengendalian

Vektor

Dipemukiman (Mencari Jentik Nyamuk).


2. Praktikum Pengambilan Sampel Limbah
Cair untuk Pemeriksaan DO.
3. Praktikum Mengukur

Parameter

13

Lingkungan
15.15 16.00 WIB
3.

Rabu,

4 08.30 10.30 WIB

november 2015
11.15 12.30 WIB
13.00 selesai
5 08.00 15.30 WIB

4.

Kamis,

5.

november 2015
Jumat,
6 -

Perkantoran

(diruang

Laboratorium dan Workshop).


4. Pembekalan SPL.
1.
Praktikum
Survei
Penyehatan
Lingkungan (SPL) di Desa Bangsri.
2. Praktikum Penyehatan Mamin
3. Menyusun Laporan.
1 . Menyusun Laporan.

Ordikpram

November 2015
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengambilan Sampel Air Secara Bakteriologis
Proses pengambilan sampel air dalam keadaan steril. Hal ini
dimaksudkan agar air yang diambil mengandung bakteri yang murni
berasal dari air tersebut, sehingga diperlukan teknik-teknik pengambilan
sampel yang benar. Pemeriksaan bakteriologis air bersih ditujukan untuk
melihat adanya kemungkinan pencemaran air oleh kotoran. Bakteri yang
termasuk jenis coliform antara lain Eschericia coli, Aerobacter aerogenes,
dan Eschericia freundii. Sifat bakteri golongan coliform adalah bentuk
batang, tidak dapat membentuk spora, gram negatif, hidup aerob, atau
anaerob fakultatif, dan dapat meragikan laktosa dengan membentuk gas.
Kualitas air dapat antara lain ditentukan berdasarkan parameter
biologis/ mikrobiologis. Untuk parameter mikrobiologis terdapat dua
parameter yang diukur yakni, koliform tinja dan koliform total. Apabila
air mengandung koliform berarti air tersebut telah tercemar air tinja. Tinja
sangat potensial untuk menularkan penyakit yang berhubungan dengan air.
Koliform total dapat mengakibatkan penyakit-penyakit saluran pencernaan,
kuman koliform tidak sepenuhnya apatogen, beberapa tipe tipe dapat
mengakibatkan disentri pada bayi.

14

Macam-macam sumber air untuk diambil sampel air :


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Sampel air kran


Sampel sumur gali
Sampel sungai
Sampel kolam renang
Sampel Danau
Sampel mata air
Air merupakan senyawa yang mempunyai rumus molekul H 2O.

Dalam molekul tersebut atom Oksigen berikatan dengan 2 atom Hidrogen


dengan ikatan kovalen. Penentuan atau penetapan kandungan air dapat
dilakukan dengan beberapa cara. Hak ini tergantung pada sifat bahannya.
Tujuan dari pengambilan sampel atau contoh adalah untuk mengumpulkan
sebagian material atau bahan dalam volume yang cukup kecil dan
mewakili material atau bahan yang akan diperiksa secara teliti untuk
dibawa dengan mudah dan diperiksa laboratorium. Hal ini berarti bahwa
perbandingan atau konsentrasi relative yang tepat dari semua komponen
dalam sampel akan sama. Untuk mendapatkan sampel yang mewakili
diperlukan

seorang

pengambil

sampel yang terampil

yang

dapat

melakukan prosedur pengambilan sampel air yang baik dan benar.


Sebuah kunci untuk praktek di laboratorium secara sukses ialah
pengambilan sampel secara tepat, serta penanganan dan penyimpanan sampel
yang diambil. Umumnya, prosedur sampling (khususnya sampel air)
haruslah memastikan:
1) Sampel yang diambil dapat mewakili sumber daya air yang
bersangkutan.
2) Terhindar dari kontaminasi sekunder.
3) Sifat kimia dan fisik sampel air dipertahankan sampai pada proses
analisa.
B. Pengambilan Sampel Air Sungai untuk Pemeriksaan DO
Proses aerasi biasa dilakukan pada pengolahan air untuk suatu tujuan
tertentu. Aerasi dapat menurunkan kandungan gas-gas terlarut seperti CO2
atau H2S. Bahkan dapat menghilangkan besi dan mangan. Aerasi juga dapat
dilakukan untuk tujuan memperbaiki rasa dan bau pada proses penyediaan air
15

minum. Adanya oksigen yang terlarut (DO) dalam air dapat meningkatkan
aktivitas kehidupan ikan dan organisme-organisme yang lebih kecil dalam air.
Sebaliknya, adanya oksigen terlarut yang cukup tinggi dalam air dapat
menyebabkan korosi. Apalagi pada sistem saluran air panas. Untuk ini pada
beberapa industri tidak menghendaki adanya kandungan oksigen yang tinggi
dalam air yang akan digunakan untuk proses industri, terutama yang
menggunakan alat-alat dari besi.
Pada pemeriksaan oksigen terlarut ini akan mengalami beberapa proses
reaksi yang mana pada tahap awal oksigen diendapkan sebagai MnO2
(berwarna kuning-coklat) dengan penambahan Mn (bervalensi 2) dalam
suasana basa. Dengan penambahan asam kuat, MnO2 akan terlarut yang
selanjutnya mengoksidasi (I-) menjadi iodium (I2). Iodium yang terbentuk
ditentukan dengan larutan Natrium tiosulfat dengan indikator amylum.
Reaksi-reaksi tersebut diatas dapat diganggu oleh beberapa zat redactor
(terutama zat organic) dan zat-zat oksidator.Namun dalam hal ini dapat
dihindari dengan penambahan KMnO4 sampai berwarna sedikit rose dalam
suasana asam, kemudian ditambah larutan asam oksalat ( H 2C2O4) sampai
warna rose tepat hilang.
Pemeriksaan oksigen hendaknya dilakukan di lapangan (lokasi
pengambilan sampel) atau diendapkan terlebih dahulu sebagai MnO 2,
kemudian pemeriksaan selanjutnya dapat dilakukan di laboratorium.
C. Mengukur Parameter Lingkungan (Masalah Kesehatan Lingkungan di
Lingkungan Perkantoran/ Industri)
Nomor
Perihal

: Keputusan Menteri Kesehatan No.1405/Menkes/SK/XI/2002


: Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran Dan Industri

Persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri meliputi :


persyaratan air, udara, limbah, pencahayaan, kebisingan, getaran, radiasi, vektor
penyakit, persyaratan kesehatan lokasi, ruang dan bangunan, toilet dan instalasi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap pelaksanaan Keputusan ini.

16

Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka Keputusan Menteri Kesehatan Nomor


261/Menkes/SK/II/1998 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja
dinyatakan tidak berlaku.
Didalam lampiran Keputusan ini juga disebutkan bahwa Pimpinan satuan
kerja/unit perkantoran bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan penyehatan
lingkungan kerja perkantoran. Untuk melaksanakan tugas tersebut Pimpinan
perkantoran dapat menunjuk seorang petugas atau membentuk satuan kerja/unit
organisasi yang mempunyai tugas pokok dan fungsi di bidang kesehatan
lingkungan kerja.
Pimpinan satuan kerja/unit perkantoran dapat memanfaatkan pihak ketiga untuk
melaksanakan kegiatan kesehatan lingkungan kerja. Pihak ketiga harus berbentuk
Badan Hukum Usaha penyehatan lingkungan kerja perkantoran yang diakui.
Adapun untuk biaya penyelenggaraan penyehatan lingkungan kerja perkantoran
menjadi tanggung jawab perkantoran.

Umumnya masalah kesehatan dan sanitasi i perkantoran dititikberatkan


kepada tindakan kuratif. Mengenai usaha pencegahan kepada faktor-faktor
yang menyebabkan sakit kurang mendapat perhatian. Padahal kalau ingin
menurunkan angka sakit para karyawan, tindakan pencegahan merupakan
pereanan penting.
Penting untuk pekerjaan kantor adalah ukuran-ukuran perlengkapan
kantor dan perlengkapan kerja lainnya seperti meja, kursi, mesin tik dan lainlain, disesuai kan ukuran tubuh para karyawan menurut variasi yang ada.
Selain itu lingkungan kerja harus tetap memberikan kesegaran kepada para
karyawan atau penerangan yang kurang baik, terlalu lembab, ventilasi yang
kurang baik akan mengurangi kenyamanan bekerja. Penyakit-penyakit atau
gangguan kesehatan karena ketidakcocokan ini biasanya keluhan pegal-pegal,
sakit pinggang, rasa lelah, sakit atau gangguan pencernaan.
Juga aspek-aspek sosial dan kejiwaan harus menjadi perhatian pula,
misalnya salah pilih pekerjaan atau ketidakcocokan dnegna kawan-kawan

17

atau atasan, sering menimbulkan depresi. Untuk mengurangi hal ini sebaiknya
pangkat atau jabatan secara objektif didasarkan watak dan kecakupan.
Seorang yang dianggap cakap dalam bidangnya belum tentu wataknya baik
sebagai pemimpin. Sebaliknya seorang yang wataknya kurang cakap dalam
bidangnya, tetap mempunayai watak baik sebagai pemimpin, akan
menimbulkan suasana kerja yang nyaman bagi para bawahan atau
karyawannya, sehingga bisa menghasilkan produktifitas yang tinggi.
Untuk mencapai derajat kesehatan yang tinggi dari para karaywan,
maka perlu diusahakan:
1.
2.
3.
4.

Pangan yang bergizi dan menimbulkan syarat kesehatan


Sandang yang cukup
Perumahan yang memenuhi persyaratan kesehatan
Sanitasi kantor yang baik seperti tempat pembuangan kotoran/kamar

mandi/kamar kecil yang sehat dan bersih;


5. Pencegahan beberapa penyakit yang

berbahaya

seperti

penyakit

tuberkulosa dan lain-lainpenyakit yang menyebabkan seseorang tidak bisa


bekerja untuk jangka waktu yang lama;
6. Penyediaan fasilitas obat-obatan dan perawatan bagi karyawan yang sakit;
7. Pendidikan dan pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja
8. Mencegah terjadinya kelelahan kerja dan mempertinggi efisiensi kerja.
Anda bekerja dalam suatu kantor. Tempat kerja itu aman bukan? Tidak
selalu demikian. Kecelakaan-kecelakaan dapat terjadi pada siapa saja, kapan
saja. Apabila mereka-mereka bertindak dengan cara tidak aman atau tanpa
perlindungan dihadapkan ke kondisi tidak aman.
Berikut ini, beberapa contoh kecelakaan-kecelakaan nyata yang
mengakibatkan cidera dan waktu yang hilang pada para pekerja kantor orangorang seperti anda dan saya :
1.

Seorang petugas suatu perusahaan asuransi sewaktu-waktu kembali untuk


bekerja setelah makan siang ketika ia terpeleset dan jatuh diatas jalan

2.

tangga pijakannya basah karena hujan datang.


Seorang pemegang buku terbakar lengan dan sisi kirinya ketiga ia
mencabut kabel tempat kopi. Tempat kopi terbalik dan menumpahkan air
panas keatasnya.

18

3.

Petugas arsip menderita nyeri punggung ketiga seorang teman sekerja


jatuh keatasnya dibagian belakang menimpa diatasnya sewaktu ia sedang

4.

jongkok untuk mendapatkan kartu-kartu dari laci lemari arsip.


Petugas kantor tersandung kabel telepon tanpa pelindung dikantornya
dan jatuh, menopang dirinya dengan kedua tangannya ketika ia
menghantam lantai. Ia mematahkan lengannya dan pergelangannya

5.

terkilir.
Seorang sekretaris menarik kursi ke meja makan. Kelingkingnya

6.

menyentuh kabel pada dasar kursi dan mematahkannya.


Seorang pekerja kantor sedang menuju pintu yang berputar ketika
seseorang mendorong pintu tersebut lebih cepat. Pintu menyentuh tumit

7.

dan kakinya menyebabkan darah menggumpal dibagian kakinya.


Seorang pekerja sedang mencoba untuk membuka jendela kantor. Dia
mendorong kearah kaca ketika jendela itu pecah dan tangannya masuk

8.

melalui kaca yang pecah itu melukai pergelangan tangannya.


Seorang resepsionis terpeleset diatas lantai ruang makan yang baru

9.

dipoles dan jatuh, membuat punggungnya memar.


Seorang pegawai kantor sedang lari melalui tempat parkir peusahaan,

menginjak batu dan jatuh. Dia menderita cidera dipunggung bawahnya.


10. Para profesional perpindahan membawa masuk sebuah meja baru untuk
seorang pekerja. Pekerja ini tidak puas dengan posisi mejanya maka ia
memindahkannya dan menghancurkan piringan pada punggungnya.
11. Seorang sekretaris bangun dari mejanya untuk menuju ke almari arsip.
Dia tersandung keatas box telepon yang diletakkan di lantai dan
menciderai punggungnya.
12. Seorang pekerja meninggalkan secangkir kopi di mejanya. Pada waktu ia
kembali untuk menyelesaikannya, dia tidak melihat ada lebah didalam
cangkirnya. Lebah itu menyengat bagian dalam dari bibir atasnya.
13. Seorang petugas sedang berlari untuk mencapai sebuah elevator. Begitu
dia melangkah masuk ke-elevator, dia terjatuh dan terkilir mata kaki
kanannya. Elevator berhenti kira-kira satu kaki dibawah permukaan
lantai.
14. Seorang resepsionis duduk di sebuah sofa yang memerlukan perbaikan.
Dia jatuh dari jok kursi ke lantai, punggungnya cidera.

19

15. Seorang sekretaris berdiri untuk pindah dari mejanya kemeja lain,
tergelincir diatas laci kursi yang terbuka, dan punggung bagian bawahnya
terkilir.
Marilah kita ingat bahwa setiap kecelakaan ini dapat terjadi pada anda
atau saya. Apabila anda melihat seseorang melakukan sesuatu dengan cara
yang tidak aman, katakan hal itu kepadanya. Jika anda melihat suatu keadaan
tidak aman, laporkan. Keselamatan adalah urusan setiap orang.
Persyaratan kesehatan yang berhubungan dengan lingkungan kerja
perkantoran dan industri meliputi : persyaratan air, udara, limbah,
pencahayaan, kebisingan, getaran, radiasi, vektor penyakit, perrsyaratan
kesehatan lokasi, ruang dan bangunan, toilet dan instalasi.
1.

AIR BERSIH
Kualitas air bersih memenuhi syarat kesehatan yang meliputi persyaratan
fisika, kimia, mikrobiologi dan radioaktif sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku. Air bersih adalah air yang
dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi

persyaratan kesehatan air bersih dan dapat diminum apabila dimasak.


2. UDARA RUANGAN
Suhu dan kelembaban yang ditetapkan utuk area perkantoran adalah
Suhu
: 18 28oC
Kelembaban : 40 % - 60 %
Debu dikontrol dengan selalu dipel dengan kain basah atau vacuum
pump Pertukaran Udara dengan cara menggunakan AC atau ventilasi
minimal 15% dari luas lantai gas pencemar, tidak boleh melebihi
konsentrasi maksimum mikroba, angka kuman dalam udara tidak
melebihi batas
3. LIMBAH
a. Limbah padat / sampah setiap perkantoran harus dilengkapi dengan
b.

tempat sampah dari bahan yang kuat.


Limbah cair kualitas efluen harus memenuhi syarat sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.Saluran limbah cair
harus kedap air, tertutup, limbah cair dapat mengalir dengan lancar
dan tidak menimbulkan bau. Semua limbah cair harus dilakukan

20

pengolahan lebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan minimal


dengan tangki septik.
4. PENCAHAYAAN DI RUANGAN
Persyaratan Intensitas cahaya di ruang kerja minimal 100 lux.
5. KEBISINGAN DI RUANGAN
Tingkat kebisingan di ruang kerja maksimal 85 dBA
6. GETARAN DI RUANGAN
Tingkat getaran maksimal untuk kenyamanan dan kesehatan karyawan
harus

memenuhi

syarat

FREKUENSI

TINGKAT

GETARAN

MAKSIMAL(dalam mikron = 10 6 M)
7. RADIASI DI RUANGAN
Persyaratan
Tingkat radiasi medan listrik dan medan magnit listrik di tempat kerja
adalah sebagai berikut :
a. Medan listrik :
1) Sepanjang hari kerja : maksimal 10 kV/m.
2) Waktu singkat sampai dengan 2 jam per hari maksimal 30 kV/m.
b. Medan magnit listrik :
1) Sepanjang hari kerja : maksimal 0,5 mT (mili Tesla).
2) Waktu singkat sampai dengan 2 jam per hari : 5 mT
8. VEKTOR PENYAKIT
a. Serangga penular penyakit Vektor penyakit adalah binatang yang
dapat menjadi perantara penular berbagai penyakit tertentu (misalnya
serangga).
1) Indeks lalat : maksimal 8 ekor/fly grill (100 x 100 cm) dalam
pengukuran 30 menit.
2) Indeks kecoa : maksimal 2 ekor/plate (20 x 20 cm) dalam
pengukuran 24 jam.
3) Indeks nyamuk Aedes aegypti : container indeks tidak melebihi
5%.
b. Tikus : Setiap ruang kantor harus bebas tikus.
9. RUANG DAN BANGUNAN
Bangunan harus kuat, terpelihara, bersih dan tidak memungkinkan
terjadinya gangguan kesehatan dan kecelakaan. Lantai terbuat dari bahan
yang kuat, kedap air, permukaan rata,bersih dan tidak licin.
10. TOILET
Toilet karyawan wanita terpisah dengan toilet untuk karyawan pria.
Setiap kantor harus memiliki toilet dengan jumlah wastafel, jamban dan
peturasan minimal seperti pada tabel-tabel berikut :

21

1) Untuk Pria

2) Untuk Karyawan Wanita

11. INSTALASI
Instalasi listrik, pemadam kebakaran, air bersih, air kotor, air limbah,
air hujan harus dapat menjamin keamanan sesuai dengan ketentuan teknis
yang berlaku. Bangunan kantor yang lebih tinggi dari 10 meter atau lebih
tinggi dari bangunan lain disekitarnya harus dilengkapi dengan penangkal
petir.

D. Pengendalian Vektor di Permukiman (Jentik Nyamuk)


Tidak dapat dipungkiri bahwa hewan mungil penghisap darah manusia
yang dikenal dengan nama nyamuk itu cukup meresahkan manusia. Gigitan
nyamuk membuat gatal dan merah kulit kita, bahkan gigitan nyamuk spesies
terntentu bisa menyebabkan kita sakit.
Nyamuk adalah serangga tergolong dalam order Diptera, genera
termasuk Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes,
Wyeomyia, Culiseta, dan Haemogoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar 35
genera yang merangkum 2700 spesies. Nyamuk mempunyai dua sayap
bersisik, tubuh yang langsing, dan enam kaki panjang; antarspesies berbedabeda tetapi jarang sekali melebihi 15 mm.
Dalam bahasa inggris, nyamuk dikenal sebagai Mosquito, berasal
dari sebuah kata dalam bahasa Spanyol atau bahasa Portugis yang berarti lalat

22

kecil.Penggunaan kata Mosqito bermula sejak tahun 1583.Di Britania Raya


nyamuk dikenal sebagai gnats.
1. Pengertian
Nyamuk adalah serangga tergolong dalam order Diptera, genera
termasuk Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes,
Wyeomyia, Culiseta, dan Haemogoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar
35 genera yang merangkum 2700 spesies. Nyamuk mempunyai dua sayap
bersisik, tubuh yang langsing, dan enam kaki panjang, antarspesies
berbeda-beda tetapi jarang sekali melebihi 15 mm.

Klasifikasi ilmiah:
a.
b.
c.
d.
e.

Alam
Filum
Kelas
Ordo
Famili

:
:
: Serangga (Insecta)
: Diptera
: Culicidae

Hewan
Arthopoda

Dalam bahasa inggris, nyamuk dikenal sebagai Mosquito, berasal


dari sebuah kata dalam bahasa Spanyol atau bahasa Portugis yang berarti
lalat kecil.Penggunaan kata Mosquito bermula sejak tahun 1583.Di
Britania Raya nyamuk dikenal sebagai gnats.
Pada nyamuk betina, bagian mulutnya membentuk proboscis panjang
untuk menembus kulit mamalia (atau dalam sebagian kasus burung atau
jua reptilian dan amfibi untuk menghidap darah. Nyamuk betina
memerlukan protein untuk pembentukan telur dan oleh karena diet
nyamuk terdiri dari madu dan jus buah, yang tidak mengandung protein,
kebanyakan nyamuk betina perlu menghidap darah untuk mendapatkan
protein, kebanyakan nyamuk betina perlu menghisap darah untuk
mendapatkan protein yang diperlukan. Nyamuk jantan berbeda dengan
nyamuk betina, dengan bagian mulut yang tidak sesuai untuk menghisap

23

darah.Agak rumit nyamuk betina dari satu genus, Toxorhynchites, tidak


pernah menghisap darah. Larva nyamuk besar ini merupakan pemangsa
jentik-jentik nyamuk yang lain.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang pada karya tulis ini, penulis merumuskan
permasalaha ke dalam beberapa pokok pembahasan di bawah ini:
1. Bagaimana morfologi nyamuk ?
2. Bagaimana siklus hidup nyamuk ?
3. Bagaimana perilaku nyamuk yang hidup di sekitar kita ?
3. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan permasalah pada karya tulis
di atas, penulisan makalah ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui morfologi nyamuk
2. Mengetahui siklus nyamuk
3. Memahami perilaku-perilaku nyamuk.
4. Waktu Pengambilan
Hari
: Selasa
Tanggal
: 3 November 2015
5. Jenis-jenis Nyamuk
a. Aedes aegypti
Merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue
penyebab penyakit demam berdarah.Selain dengue, A. aegypto juga
merupakan pembawa virus demam kuning (yellow fever) dan
chikungnya.Penyebaran jenis ini sangat luas, meliputi hampir semua
dareah tropis di seluruh dunia. Sebagai pembawa virus dengue, A.
aegypti merupakan pembawa utama (primary vector) dan bersama
Aedes albopictus menciptakan siklus persebaran dengue di desa dan
kota. Mengingatkan keganasan penyakit demam berdarah, masyarakat
harus mampu mengenali dan mengetahui cara-cara mengendalikan
jenis ini untuk membantu mengurangi persebaran penyakit demam
berderah.
b. Anopheles
Anopheles (nyamuk malaria) merupakan salah satu genus
nyamuk.Terdapat 400 sepsies nyamuk Anopheles, namun hanya 30-40
menyebarkan

malaria

(contoh,

merupakan

vektor)

secara

alami.Anopheles gembiae adalah paling terkenal akibat peranannya

24

sebagai penyebar parasite malaria (contoh.Plasmodium falciparum)


dalam kawasan endemik di Afrika, sedangkas Anopheles sundaicus
adalah penyebar malaria di Asia.Anopheles juga merupakan vector
bagi cacing jantung anjing Dirofilaria immitis.
Sering orang mengenalnya sebagai salah satu jenis nyamuk
yang menyebabkan Penyakit Malaria. nyamuk malaria banyak
terdapat di rawa-rawa, saluran-saluran air dan permukaan air yang
terekspos sinar matahari. Ia bertelur di permukaan air, nyamuk ini
hinggap dengan posisi menukik atau membentuk sudut. Sering hinggap
di dinding rumah atau kandang.Warnanya bermacam-macam, ada yang
hitam,

ada

pula

yang

kakinya

berbercak-bercak

putih.Waktu

mengginggit biasanya dilakukan malam hari.Banyak jenis nyamuk


Anopheles

yang

bisa

menyebabkan

penyakit

malaria.Ada

Anophelessundaicus yang banyak terdapat di air payau, seperti di


Kepaluan Seribu. Nyamuk ini berkembang biak di lingkungan yang
banyak ditumbuhui ganggang. Biasanya nyamuk ini banyak bertelur di
mata air, air rembesan, atau sungai yang tidak deras airnya, seperti
diantara bebatuan sungai.Ada lagi Anopheles aconitus yang banyak
hidup didaerah pesawahan atau saluran-saluran air yang ada
rumputnya.
c. Aedes albopictus
Spesies ini juga bisa menularkan demam berdarah.Nyamuk ini
biasanya banyak terdapat di kebun atau di halaman rumah. Cirinya
hampir sama dengan Aedes aegypti, yaitu bercak-bercak putih di
badan. Bila dilihat dengan kaca pembesar tampak di median
punggungnya ada garis putih.
Waktu menggigitnya punsama dengan Aedes aegypti, yaitu di
pagi dan sore hari. Bertelurnya di air tergenang, misalnya pada
kaleng-kaleng bekas yang menampung air hujan di halaman
rumah.Pada musim penghujan, nyamuk ini banyak terdapat di kebun
atau halaman rumah karena disitu terdapat banyak tempat yang terisi
air.
25

d. Culex fatiqans
Nyamuk rumah ini menggingit di malam hari. Hinggapnya di
mana saja entah itu di pakaian yang tergantung maupun di dinding
rumah.Warna nyamuknya bermacam-macam, ada yang hitam, ada
juga yang cokelat.Telurnya mengelompok, seperti membentuk
rakit.Jentiknya menggantung di air.Ciri nyamuk ini, saat hinggap
posisi tubuhnya tidak menukik tapi mendatar.Ia lebih banyak di temui
di air keruh atau tempat yang banyak mengadung material organic
atau bahan makanan seperti di selokan.
Nyamuk ini bisa menjadi perantara penyakit kaki gajah atau
filariasis.Penyakit ini penyebabnya adalah cacing

Wuchereria

bancrofti yang berada dalam darah seorang penderita. Bila nyamuk


menghidap darah penderita yang mengandung bibit filariasis, maka
cacing dari penderita tersebut bisa terbawa dan ditularkan pada orang
lain kewat gigitannya.
2. Siklus Hidup Nyamuk
Semua serangga termasuk nyamuk dalam siklus hidupnya
mempunyai tingkatan-tingkatan yang kadang-kadang antara tingkatan
yang sama dengan tingkatan berikutnya akan terlihat berbeda. Berdasarkan
tempat hidupnya dikenal dua tingkatan kehidupan yaitu:
1) Tingkatan di dalam air
2) Tingkatan di luar tempat berair (darat atau udara)
Nyamuk mengalami empat tahap dalam siklus hidup, yakni: Telur, Larva,
Pupa, dan Dewasa. Tempo tiga peringkat pertama bergantung kepada
spesies dan shu. Hanya nyamuk betina saja yang menyedot darah
mangsanya, dan itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan makan
sebab pada kenyataannya, baik jantan maupun betina makan cairan nektar
bunga, sebab nyamuk betina memberi nutrisi pada telurnya. Telur-telur
nyamuk memberi nutrisi pada telurnya.Telur-telur nyamuk memberi
protein yang terdapat dalam darah untuk berkembang.
Panjang siklus hidup nyamuk sangat bervariasi, tergantung jenis
spesiesnya. Lama siklus pada tiap tahap perkembangan masing-masing
nyamuk juga tidak sama. Culex tersalis bisa menyelesaikan siklus

26

hidupnya dalam tempo 14 hari pada 20 oC dan hanya sepuluh hari pada
suhu 25oC .sebagian spesies mempunyai siklus hidup sependek empat hari
hingga satu bulan.
Nyamuk jantan dan betina dewasa perbandingan 1:1, nyamuk
jantan keluar terlebih dahulu dari kepompong, baru disusul nyamuk betina,
dan nyamuk jantan tersebut akan tetp tinggal di dekat sarang, sampai
nyamuk betina keluar dari kepompong, seteah jenis betina keluar, maka
nyamuk jantan akan langsung engawini betina sebelum mencari darah.
Selama hidupnya nyamuk betina hanya sekali kawin.
Dalam perkembangan telur tergantung kepada beberapa faktor
antara lain tempratur dan kelembapan serta spesies dari nyamuk. Untuk
kelangsungan kehidupan nyamuk diperlukan air, siklus hidup nyamuk
akan terputus. Tingkatan kehidupan yang berada di dalam air ialah: Telur,
Jentik Kepompong. Setelah satu atau dua hari telur berada didalam air,
maka telur akan menetas dan keluar jentik. Jentik yang baru keluat dari
telur masih sangat halus seperti jarum.
3) Telur Nyamuk
Nyamuk biasanya meletakkan telur di tempat yang berair, pada
tempat yang keberadaannya kering telur akan rusak dan mati. Kebiasaan
meletakkan telur dari nyamuk berbeda-beda tergantung dengan jenisnya.
Nyamuk anopheles akan meletakkan telurnya dipermukaan air satu persatu
atau bergerombolan tetapi saling lepas, telur anopheles alat pengapung.
Nyamuk culexakan meletakkan telur diatas permukaan air secara
bergerombolan dan bersatu berbentuk rakit sehingga mampu untuk
mengapung. Nyamuk aedes meletakkan telur dan menempel pada yang
terapung diatas air atau menempel pada permukaan benda yang merupakan
tempat air pada batas permukaan air dan tempatnya.Sedangkan nyamuk
mensonia meletakkan telurnya menempel pada tumbuhan-tumbuhan air,
dan diletakkan secara bergerombol berbentuk karangan bunga.
Tidak menutup kemungkinan, telur nyamuk biasanta (spesies
tertentu) diletakkan pada daun lembab atau kolam yang kering.Pemilihan

27

tempat ini dilakukan oleh induk nyamuk dengan menggunakan reseptor


yang ada dibawah perutnya.Reseptor ini berfungsi sebagai sensor suhu dan
kelembaban.Setelah tempat ditemukan, induk nyamuk mulai mengerami
telurnya.Telur-telur itu panjangnya kurang dari 1 mm, disusun secara
bergaris, baik dalam kelompok maupun satu-persatu.Beberapa spesies
nyamuk meletakkan telur-telurnya saling menggabung membentuk suatu
rakit yang bisa terdiri dari 300 telur.
Setelah itu, telur berada pada masa periode inkubasi (pengeraman).
Pada periose ini, inkubasi sempurna terjadi pada musim dingin. Setelah
itu, larva mulai keluar dari telurnya semua hampir dalam waktu yang
sama. Sampai siklus pertumbuhan ini selesai secara keseluruhan, larva
nyamuk akan berubah kulitnya sebanyak 2 kali. Stadium telur ini
memakan waktu 1-2 hari.
4) Jentik Nyamuk
Perkembangan stadium jentik adalah pertumbuhan dan melengkapi
bulu-bulunya, waktu pertumbuhan jentik antara 8-10 hari tergantung pada
suhu, keadaan makanan serta spesies nyamuk.Pertumbuhan jentik
dipengaruhi faktor tempratur, nutrient, ada tidaknya binatang predator.
Larva nyamuk dikenal sebagai jentik dan didapati disembarang
bekas berisi air. Jenis bernafas melalui saluran udara yang terdapat pada
ujung ekor. Pupa biasanya seaktif larva, tetapi bernafas melalui tanduk
thorakis yang terdapat pada gelung thorakis. Kebanyakan jentik memakan
mikroorganisme, tetapi beberapa jentik adalah pemangsa bagi jentik
spesies lain. Sebagian larva nyamuk seperti Wyeomyia hidup dalam
keadaan luar biasa.Jentik-jentik spesies ini hidup dalam air tergenang
dalam tumbuhan empifit atau didalam air tergenang dala pohon periuk
kera.Jentik-jentik spesies Deinocerites hidup dialam sarang ketam
sepanjang pesisir pantai.
5) Kepompong atau Pupa
Merupakan stadium terakhir dari nyamuk yang berada didalam air.
Pupa biasanya seaktif larva, tetapi bernafas melalui tanduk thorakis yang

28

terdapat pada gelung thorakis.Pada stadium ini memerlukan makanan dan


terjadi pembentukan sayap hingga dapat terbang. Stadium kepompong
akan memakan waktu lebih kurang 1-2 hari. Setelah cukup waktunya, dari
kepompong akan keluar nyamuk dewasa yang telah dapat dibedakkan jenis
kelaminnya. Setelah nyamuk bersentuhan dengan udara, tidak lama
kemudian nyamuk tersebut mampu terbang, yang berarti meninggalkan
lingkungan berair untuk meneruskan hidupnya didarat atau di udara.Dalam
meneruskan keturunannya, nyamuk betina kebanyakan kawin satu kali
selama hidupnya.Biasanya perkawinan terjadi setelah 24-48 jam dari saat
keluarnya dari kepompong.
Nyamuk dalam kepompong pupa yang cukup dewasa dandan siap
terbang dengan semua organnya seperti antenna, belalai kaki, dada, sayap,
perut, dan mata besar yang menutupi sebagian besar kepalanya., lalu
kepompong pupa disobek di atas. Tingkat ketika nyamuk yang telah
lengkap muncul ini adalah tingkat yang paling membahayakan.Nyamuk
harus keluar dari air tapa kontak langsung dengan air, sehingga hanya
kakinyalah yang menyentuh permukaan air.Kecepatan ini sangatlah
penting, meskipun angina tipipun dapat menyebabkan kematiannya.
Akhirnya, nyamuk tinggal landas untuk penerbangan perdananya setelah
istirahat sekitar setengah jam.
3. Aspek Perilaku (Bionomik) Nyamuk
Bionomic nyamuk mencakup

pengertian

tentang

perilaku

perkembangbiakan, umur, populasi penyebaran fluktuasi musiman, serta


faktor

lingkungan

yang

mempengaruhi

berupa

lisan

fisik

(musim.Kelembapan, angin, matahari, arus air). Lingkungan kimiawi


(kadar garam, pH) dan lingkungan biologik, seperti tumbuhan bakau,
ganging vegetasi disekitar tempat perindukan dan musim alami.
Variasi tingkah laku akan terjadi didalam spesies tunggal, baik
didaerah yang sama maupun berbeda. Perilaku binatang akan mengalami
perubahan jika ada rangsangan dari luar, seperti perubahan cuaca atau
perubahan lingkungan baik yang alami maupun karena ulah manusia.
1) Perilaku mencari darah:

29

a.

Dikaitkan dengan waktu


Nyamuk anopheles pada umumnya aktif mencari darah pada
malam hari. Apabila diteliti, ternyata tiap spesies mempunyai sifat
tertentu, ada spesies yang aktif mulai senja hingga menjelang tengah
malam dan sampai pagi hari.

b. Dikaitkan dengan tempat


Penangkapan nyamuk didalam dan diluar rumah maka dari hasil
penangkapan tersebut dapat diketahui ada dua golongan nyamuk,
yaitu eksofagik yang lebih senang mencari darah diluar rumah dan
endofagik yang lebih senang mencari darah didalam rumah.
c. Dikatikan dengan sumber darah
Berdasarkan darah yang disenangi, dapat dibedakan atas:
Antropofilik apabla lebih senang darah manusia, zoofilik apabila
nyamuk lebih senang menghisap darah binatang dan golongan yang
tidak mempunyai pilihan tertentu
2) Frekuensi menusuk
Telah diketahu bahwa nyamuk betina biasanya hanya kawin satu
kali selama hidupnya untuk mempertahankan da memperbanyak
keturunan. Nyamuk betina hanya memerlukan darah untuk proses
pertumbuhan telurnya. Tiap sekian hari sekali, nyamuk akan mencari
darah. Interval tersebut tergantung pada spesies, dipengaruhi oleh
tempratus dan kelembapan, dan disebut siklus gonotrofik.Untuk iklim di
Indonesia memerlukan waktu antara 48-96 jam.
3) Perilaku istirahat
Istirahat bagi nyamuk mempunyai 2 macam, artinya: istirahata
yang sebenarnya selama waktu menunggu proses perkembangan telur dan
istirahat sementara yaitu pada waktu nyamuk sedang aktif mencari darah.
Meskipun pada umumna nyamuk memilih tempat yang teduh lembab, dan
aman untuk beristirahat tetapi apabila diteliti lebih lanjut tiap spesies
ternyata mempunyai perilaku yang berbeda-beda .ada spesies yang halnya
hinggap tempat-tempat dekat dengan tanah tetapi ada pula spesies yang
hinggap ditempat-tempat yang cukup tinggi.
Pada waktu malam ada nyamuk yang masuk ke dalam rumah hanya
untuk menghisap darah orang dan kemudian langsung keluar. Ada pula
30

yang baik sebelum maupun sesudah menghisap darah orang akan hinggap
pada dinding untuk beristirahat.
4) Perilaku Berkembang Biak
Nyamuk anopheles betina mempunyai kemampuan memilih tempat
perindukan atau tempat untuk berkembang biak yang sesuai dengan
kesenangan dan kebutuhannya. Ada spesies yang senang pada tempattempat yang terkena sinar matahari langsung da nada pula yang senang
dengan tempat-tempat yang teduh.Spesies yang satu berkembang dengan
baik di air payau. Oleh karena perilaku berkembang biak ini sangat
bervariasi, aka diperlukan suatu survey yang intensif untuk inventarisasi
tempat perindukan, yang sangat diperlukan dalam program pemberantasan.
E. Penyehatan Lingkungan di Permukiman
1. Pengertian
Pemukiman merupakan bagian dari lingkungan hidup yang
digunakan sebagai tempat tinggal dari sekelompok manusia yang saling
berinter - aksi serta berhubungan setiap hari dalam rangka untuk
mewujudkan masyarakat yang tenteram, aman dan damai. Permukiman
adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung baik yang
berupa kawasan perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi sebagai
hunian dan tempat kegiatan yang mendukung peri kehidupan dan
penghidupan.
Pemukiman

adalah

suatu

struktur

fisik

dimana

orang

menggunakannya untuk tempat berlindung, termasuk juga semua fasilitas


dan pelayanan yang diperlukan, perlengkapan yang berguna untuk
kesehatan jasmani dan rokhani serta keadaan sosialnya, baik untuk
keluarga maupun individu.
Pemukiman atau perumahan sangat berhubungan dengan kondisi
ekonomi sosial, pendidikan, tradisi atau kebiasaan, suku, geografi dan
kondisi lokal. Selain itu lingkungan perumahan atau pemukiman
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat menentukan kualitas
lingkungan

perumahan

tersebut

antara

lain

fasilitas

pelayanan,

perlengkapan, peralatan yang dapat menunjang terselenggaranya kesehatan


fisik, kesehatan mental, kesehatan sosial bagi individu dan keluarganya.
31

2. Hubungan Pemukiman dan Kesehatan


Kondisi- kondisi ekonomi, sosial, pendidikan, tradisi/kebiasaan,
suku,

geografi

dan

kondisi

lokal

sangat

terkait

dengan

pemukiman/perumahan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi atau


yang dapat menentukan kualitas lingkungan perumahan / pemukiman
antara lain; fasilitas pelayanan, perlengkapan, peralatan yang dapat
menunjang
kesejahteraan

terselenggaranya
sosial

bagi

keadaan
individu

fisik,
dan

kesehatan

keluarganya

mental,
(Haryoto

Kusnoputranto). Penyehatan lingkungan tempat pemukiman adalah segala


upaya untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan tempat pemukiman
beserta lingkungannya dan pengaruhnya terhadap manusia.
3. Tujuan dilaksanakan Kesehatan Lingkungan di Tempat Permukiman
a. Penataan dan pemukiman yang memenuhi syarat kesehatan.
Pemukiman sehat adalah suatu tempat untuk tinggal secara
permanen, berfungsi sebagai tempat untuk bermukim, beristirahat,
berrekreasi dan sebagai tempat berlindung dari pengaruh lingkungan
yang memenuhi persyaratan fisiologis, psikologis, bebas dari
penularan penyakit dan kecelakaan. Satuan Lingkungan Permukiman
adalah kawasan perumahan dalam berbagai bentuk dan ukuran dengan
penataan tanah dan ruang, prasarana dan sarana lingkungan yang
teratur.
b. Terwujudnya suatu kondisi perumahan yang layak huni dalam
lingkungan yang sehat.
Ini artinya bahwa rumah di perumahan itu harus sehat, rumah yang
dapat menjadi tempat berlindung / bernaung dan beristirahat sehingga
menumbuhkan kehidupan yang sempurna baik fisik, rohani maupun
sosial. Kondisi perumahan yang layak huni artinya harus layak
sebagai tempat hunian yag dilengkapi dengan prasarana dan sarana
lingkungan. Prasarana lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik
lingkungan yang memungkinkan lingkungan permukiman dapat
berfungsi sebagaimana mestinya. Sarana lingkungan adalah fasilitas

32

penunjang berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan


kehidupan ekonomi, social dan budaya.
c. Mengurangi resiko kebakaran, kecelakaan, penularan penyakit.
Dalam mengurngi resiko kebakaran, kecelakaan, penularan
penyakit diperlukan sara dan utilitas. Utilitas umum merupakan
bangunan bangunan yang dibutuhkan dalam sistem pelayanan
lingkungan yang diselenggarakan baik oleh pemerintah atau swasta,
Utilitas yang dimaksud adalah penyediaan yang menyangkut
jaringan air bersih, listrik, pembuangan sampah, telepon dan gas.
Dasar

hukum penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Tempat

Permukiman
Dalam membahas

aspek

kebijakan

kesehatan

pemukiman

perumahan ada beberapa landasan yang tidak dapat diabaikan


1) Undang - undang Pokok Agraria nomor 5 tahun 1960
2) Undang -undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
3) Undang -undang nomor 24 tahun 1992 tentang Penataan Ruang
4) Undang -undang nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan
Pemukiman
5) Undang -undang nomor tahun tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup
6) Keputusan

Menteri

829/MenKes/SK/VII/1989

Kesehatan
tanggal

20

RI
Juli

1989

nomor
Tentang

Persyaratan Kesehatan Perumahan


7) Undang undang dan keputusan yang lain
4. Ruang lingkup penyelenggaraan kesehatan lingkungan pada Pemukiman
Kesehatan lingkungan tempat permukiman menyelenggarakan upaya
pada beberapa aspek perlindungan dan penyehatan di tempat permukiman
agar para penghuni dan orang yang beraktifitas di tempa penukiman
mendapatkan jaminan keamanan. Upaya tersebut meliputi

33

a. Mengendalikan dan memberantas penyakit menular dan penyakit


parasit dan beban kesehatan yang memberati penduduk dalam kawasan
itu.
b. Mengurangi bahaya kimiawi dan fisik di tempat tinggal, tempat kerja
dan wilayah kota yang lebih besar.
c. Menciptakan kualitas lingkungan dan kualitas penduduk dalam
kawasan.
d. Meminimalkan transfer biaya lingkungan ke wilayah dan masyarakat
serta system lingkungan di sekitar wilayah dan di luar.
e. Menjamin adanya konsumsi yang berkelanjutan tanpa merusak
lingkungan
5. Sasaran Upaya Kesehatan Lingkungan di Tempat Pemukiman
a. Entitas atau masyarakat pada pemukiman
Masyarakat penghuni dan yang beraktifitas di lingkungan
pemukiman

diharapkan

memiliki

lingkungan

pemukimannya

kesadaran

sendiri.

dalam

Mengembangkan

mengelola
budaya

masyarakat untuk melaksanakan kegiatan kesehatan lingkungan di


pemukiman. Masyarakat dapat merencanakan upaya, melaksanakan
kepemimpinan, dan mengintegrasikan pembangunan di daerahnya
dengan daerah yang lebih luas.
b. Rumah dengan upaya meliputi penggerakan masyarakat agar memiliki,
memelihara semua aspek kesehatan rumahnya.
c. Lingkungan pemukiman dengan upaya meliputi usaha bersama dalam
melaksanakan pemukiman sehat, kerja bakti bersama, Penyelenggaraan
pemberantasan sarang nyamuk, gerakan penanaman pohon dana lain
lain.
6. Aspek kesehatan lingkungan pemukiman
Suatu permukiman dikatakan telah memenuhi syarat kesehatan jika telah
dipenuhi hal - hal berikut :
a. Menjamin ketenangan hidup, yakni
1) Lokasi mempunyai assebilitas ke transportasi umum, di daerah yang
dapat memberikan keseimbangan social, memberikan kesempatan
untuk dapat membina individu dan keluarga serta terjamin aman dari
timbulnya bahaya

34

2) Kondisi geologis diantaranya kemiringan tanah maksimal 15 %,


memungkinkan untuk dibuat drainase, kondisi tanah memugkinkan
untuk dibuat bangunan sederhana
3) Status hukum jelas
b. Tersedia fasilitas umum dan fasilitas sanitasi, sesuai ketentuan yakni
1) Jalan local yang terdiri dari jalan penghubung lingkungan
perumahan, jalan poros lingkungan perumahan, jalan lingkungan
perumahan atau gang -gang
2) Air minum dengan ketentuan bahwa sistem penyediaan air minum
kota : 100 liter / orang / perhari, system penyediaan air minum
lingkungan 60%, system penyediaan air minum ke rumah rumah 60
%, sambungan air minum ke fasilitas umum 30 %
3) Pembuangan air limbah dan tinja : pembuangan air limbah kota
sambungan ke system yang tersedia, pembuangan air limbah
lingkungan, tangki septic tank, bidang peresapan sesuai daya serap
tanah
4) Pembuangan

air

hujan

dengan

ketentuan

tersedia

saluran

pembuangan air hujan, tersedia badan penerima


5) Tersedia pembuangan sampah dengan ketentuan pengumpulan
sampah, pengangkutan sampah, pembuangan sampah
6) Jaringan listrik dan sarana komunikasi
c. Tersedia fasilitas kesehatan
1) Jarak antara pemukiman ke puskesmas pembantu atau praktek dokter
1,5 km,
2) Jarak ke puskesmas 3 km, terdapat rumah bersalin, apotik
d. Tersedia fasilitas perbelanjaan dan niaga
1) Tersedia fasilitas belanja yag memeuhi syarat
2) Jarak fasilitas perbelanjaan dan niaga mudah dicapai oleh
pemnghuni pemukiman
e. Tersedia fasilitas layanan pemerintah dan pelayanan umum
1) Tersedia fasilitas pemerintah seperti kesehatan, pendidikan
2) Jarak terjangkau dengan kendaraan pribadi
f. Tersedia fasilitas peribadatan
1) Masjid atau musola sesuai jumlah penghuni dan
2) Jarak fasilitas peribadan dekat dengan rumah penduduk dengan
fasilitas umum masyarakat
g. Fasilitas rekreasi dan kebudayaan yang dapat melayani 6000 keluarga
ada gedung serba guna.

35

h. Fasilitas Pendidikan sesuai dengan luas pemukiman dan jumlah


penduduk yang menjadi penghuni di dalamnya
i. Fasilitas Olah raga dan lapangan terbuka 50 keluarga ada taman /
tempat bermain
j. Untuk menjamin kesehatan penghuni, rumah - rumah harus memenuhi
persyaratan
7. Persyaratan Kesehatan Lingkungan Perumahan
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
829/Menkes/SK/VII/1999 :
a.

Lokasi

b.

Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti bantaran


sungai, aliran lahar, gelombang tsunami, longsor dan sebagainya.

c.

Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir sampah


dan bekas lokasi pertambangan.

d.

Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran


seperti jalur pendaratan penerbangan.

e.

Kualitas Udara, Kebisingan dan Getaran


Kualitas udara ambien di lingkungan perumahan harus bebas dari

gangguan gas beracun baik oleh alam atau aktivitas manusia, dan
memenuhi persyaratan baku mutu udara yang berlaku dengan perhatian
khusus terhadap parameter-parameter sebagai berikut :
a.

Tingkat kebisingan di lokasi tidak melebihi 45-55 dBA.

b.

Gas berbau (H2S dan NH3) secara biologis tidak terdeteksi.

c.

Partikel debu diameter < 10 mg tidak melebihi 150 mg/m3.

d.

Gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm.

e.

Debu terhadap tidak melebihi 350 mm3/m2/hari.

f.

Kualitas Tanah
Kualitas tanah pada daerah perumahan harus memenuhi persyaratan

sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.

Timah hitam (Pb) maksimal 300 mg/kg.


Arsenik total maksimal 100 mg/kg.
Cadmium (Cd) maksimal 20 mg/kg.
Benzo (a) pyrene maksimal 1 mg/kg.
36

e.

Kualitas Air Tanah


Kualitas air tanah pada daerah perumahan minimal harus memenuhi

persyaratan air baku, air minum (golongan B), sesuai dengan Peraturan
Perundangan yang berlaku.
1) Sarana dan Prasarana Lingkungan
a) Memiliki taman bermain untuk anak, sarana rekreasi keluarga
dengan konstruksi yang aman dari kecelakaan.
b) Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan
vektor penyakit dan memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
c) Memiliki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan sebagai
berikut :
(1) Konstruksi jalan tidak membahayakan kesehatan.
(2) Konstruksi trotoar jalan tidak membahayakan pejalan kaki dan
penyandang cacat.
(3) Bila ada jembatan harus diberi pagar pengaman.
(4) Lampu penerangan jalan tidak menyilaukan.
2) Tersedia sumber air bersih yang menghasilkan air secara cukup
sepanjang waktu dengan kualitas air yang memenuhi persyaratan
kesehatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3) Pengelolaan pembuangan kotoran manusia dan limbah rumah tangga
harus memenuhi persyaratan kesehatan, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
4) Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi
persyaratan kesehatan, sesuai dengan peraturan.
5) Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
6) Memiliki akses terhadap sarana pelayanan umum dan sosial seperti
keamanan, kesehatan, komunikasi, tempat kerja, tempat hiburan,
tempat pendidikan, kesenian dan sebagainya.
7) Tempat pengolahan makanan harus menjamin

tidak

terjadi

kontaminasi yang dapat menimbulkan keracunan sesuai dengan


peraturan yang berlaku.
8) Binatang Penular Penyakit
a) Indek lalat di lingkungan perumahan harus memenuhi persyaratan.

37

b) Indeks jentik nyamuk (Angka Bebas Jentik) di perumahan tidak


melebihi 5%.
9) Penghijauan
Pepohonan untuk penghijauan di lingkungan perumahan
merupakan pelindung dan juga berfungsi untuk kesejukan, keindahan
dan kelestarian alam.
Masyarakat harus terlibat aktif dalam upaya menyelenggarakan
penghijauan terutama disekitar rumah yang dihuninya
8. Aspek Kesehatan Rumah
a. Persyaratan Umum
Rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kondisi para
penghuninya.. Dengan meningginya insiden (angka kejadian) berbagai
penyakit ,penyebabnya telah terbukti yaitu rumah tidak memenuhi
kriteria

rumah.

Oleh

karena

pencegahan/pemberantasan

itu

penyakit

di

dalam

menular,

program-program
hendaknya

selalu

memperhatikan keterlibatan faktor yang diperhitungkan. Faktor


kemiskinan sangat erat hubungannya dalam keadaan situasi dan kondisi
yang tidak baik tersebut.
Menurut Winslow dan APHA rumah sehat harus memenuhi
kebutuhan physiologis para penghuninya, kebutuhan psychologis, dan
harus terhindar dari penyakit menular, dan kecelakaan. Berikut adalah
pemaparan dari kesehatan physiologi :
1) Memenuhi kebutuhan physiologis
Yang dimaksud memenuhi kebutuhan psikologis diantaranya
adalah sebagai beriukut :
a) Pencahayanaan alami minimal untuk kamar keluarga dan
kamar tidur 60 120 lux, pencahayaan buatan untuk ruang
keluarga 100 lux, ruang tidur 50 lux, ruang belajar 100 lux,
ruang makan 75 lux, ruang dapur 50 75 lux
b) Penghawaan alami lubang ventilasi minimal 5 10 % luas
lantai terdiri dari lubang ventilasi tetap sebesar minimal 5 %
dari luas lantai dan lubang ventilasi incidental minimal 5 %
luas lantai, udara yang masuk harus bersih, aliran udara cross
ventilation, kelembaban udara tidak boleh terlalu tinggi
38

optimum 60 %, suhu ruang antara 21 30 Celsius, udara


dalam ruangan tidak lebih 5 Celsius selisihnya dengan suhu
luar ruangan, pergantian udara bersih untuk orang dewasa 33
meter persegi/orang/hari, Sedang over crowding, terutama
apabila kepadatan perkamar melebihi batas, akan membuat
rumah tersebut berbahaya bagi kesehatan penghuninya.
c) Keadaan demikian ini sering dijumpai pada gubuk-gubuk di
desa maupun rumah gedung di daerah slum kota.
2) Memenuhi kebutuhan psycologis
Untuk memenuhi kebutuhan psycologis harus memenuhi
beberapa peraturan dibawah ini, diantaranya:
a) Keadaan rumah dan sekitarnya, cara pengaturannya harus
memenuhi rasa keindahan
b) Mempunyai halaman yang luas dan dapat ditanami pohon
pohonan
c) Mempunyai toilet/ kamar mandi / WC sendiri
d) Adanya jaminan kebebasan yang cukup bagi setiap anggota
keluarga
e) Anggota keluarga yang mendekati dewasa harus mempunyai
ruangan sendiri- sendiri
f) Ada ruangan keluarga untuk menjalankan kehidupan keluarga
dimana semua anggota keluarga dapat berkumpul
g) Harus ada ruangan untuk hidup bermasyarakat, yaitu harus ada
ruangan untuk menerima tamu.
3) Harus Terhindar dari Penyakit Menular
Dengan banyak pemukim pada suatu pemukiman yang melebihi
batas jumlah yang ditentukan, itu juga sebagai salah satu faktor
penyebab penyakit menular.
Adanya fasilitas kesehatan, mencegah terjangkitnya penyakit
seperti membersihkan rumah, menjaga kualitas makanan dan
diharapkan tidak over crowding (kepadatan penduduk).
a)

Ada sumber air yang sehat, cukup kualitas dan kuantitasnya

b) Tersedia tempat pembuangan kotoran


c)

Harus dapat mencegah perkembangbiakan vektor penyakit

39

d) Harus cukup luas. Luas kamar tidur 5 m

per kapita per luas

lantai
e)

Tempat masak, menyimpan makanan hendaknya bebas dari


pencemaran atau gangguan binatang / serangga atau debu
Fasilitas sanitasi yang kurang akan menimbulkan wabah

penyakit, misalnya dalam fasilitas air. Jika satu rumah tidak


mempunyai fasilitas air yang memadai, maka berpengaruh terhadap
kesehatan dan kebutuhan manusia, seperti air minum, air untuk mandi,
atau air untuk kebutuhan lainnya.

Demikian juga, fasilitas

pembuangan kotoran, jika itu tidak memenuhi dalam sebuah rumah


akan menyebabkan wabah-wabah penyakit. karena biasanya akan
dibuang di parit atau sungai
4) Harus Terhindar dari terjadinya Kecelakaan
Persyaratan letak rumah yang menentukan kemungkinan yang
terjadinya

kecelakaan-kecelakaan

dan

kemungkinan

gangguan-

ganggunan lainnya.
Dalam memilih pertapakan untuk meletakkan sebuah rumah
harus diperhatikan beberapa segi yang artinya sangat penting dan
kadang-kadang menentukan sekali.
Bila pada penempatan sebuah rumah tidak dihiraukan, biasanya
timbul-timbul daerah yang sangat jauh dari kriteria perumahan sehat.
Seperti halnya Slum Area atau tempat kumuh. Juga pada penempatan
pada perumahan yang sempit, dimana sirkulasi udara bisa terhalang
dan tidak bisa bebas. Pada akhirnya akan menimbulkan berbagai
penyakit seperti penyakit pada saluran pernafasan. Pada bagian lantai
dan dinding bagian bawah perlu dibuat dari bahan yang kedap air.
Untuk mencegah kelembaban yang terlalu tinggi dapat menyebabkan
selalu basah.
Bila kerusakan-kerusakan rumah tidak bisa diperbaiki, maka hal
ini mungkin menyebabkan rumah itu tidak bisa lagi didiami. Terlebih
bila keadaan ini ditambah lagi dengan banyaknya sarang-sarang kutu
busuk, tentu akan menyedihkan lagi.
40

5) Harus terhindar dari terjadinya kecelakaan


Agar terhindar dari terjadinya kecelakaan harus memperhatikan
hal-hal berikut ini:
a)

Kontruksi rumah harus dari bahan - bahan bangunan yang kuat


sehingga tidak mudah roboh

b) Sarana pencegahan terjadinya kecelakaan di sumur, kolam, lantai


yang licin, racun serangga, minyak tanah, obat obatan dan
sebagainya
c)

Diusahakan agar tidak mudah terjadi kebakaran

d) Ada alat pemadam kebakaran terutama yang mempergunakan gas


9. Syarat tehnik rumah
a. Letak Rumah
Pertimbangan mengenai letak meliputi :
1) Permukaan Tanah
Tanah yang rendah biasanya yang sering digenangi banjir.
Sedangkan tanah berbatu karang biasanya lembab dan dingin
karena tidak bisa menyerap kedalam tanah pada waktu hujan.
Tetapi dengan konstruksi dan dilengkapi drainase yang baik, bisa
digunakan tanpa ada gangguan. Yang ideal adalah di daerah tanah
yang meninggi, kering dan porous (seperti tanah berpasir/berkerikil
atau tanah berkapur).
2) Hadap Rumah
Hubungannya dengan matahari, arah angin dan lapngan
terbuka. Dapur dan ruang tempat menyimpan makanan terletak di
bagian utara rumah karena akan menerima sinar matahari lebih
sedikit.
3) Konstruksi Rumah
Berdasarkan pengalaman sebelumnya yaitu rumah-rumah
yang primitif pada zaman dulu terbuat dari kayu, tanah liat dan
batu, atap lalang dan sebagainya.
Akhirnya orang merasa perlu untuk membuat fundasi agar
supaya konstruksinya lebih kokoh. Type fundasi ada bermacammacam tergantung pada berat dari rumah atau gedung yang akan
dibangun dan keadaan bawah tanah (subsoil).

41

Subsoil yang berbatu-batu atau kerikil akan dapat menahan


beban yang berat, tetapi subsoil yang terdiri dari tanah liat,
kekuatan menahan bebannya tidak tetap. Kekuatannya bisa
bertambah dan bisa pula menurun tergantung pada keadaan
peresapan airnya yang juga berubah-ubah mengikuti perubahan
keadaan musim.
Fundasi yang tidak sesuai akan mengakibatkan rumah
diatasnya bisa rontok. Ada tiga cara dalam pembuatan fundasi :
a) Membuat parit-parit yang diisi dengan adukan semen.
b) Membuat semacam rakit dengan adukan semen yang konkrit.
c) Membangun tiang-tiang/pilar-pilar dari beton.
b. Dinding
Dinding luar berfungsi untuk menghindarkan serangan hujan dan
angin terhadap interior rumah, juga melindungi interior terhadap panas
atau dingin di luar, disamping itu juga sebagai pendukung atap.
Material yang sering dipakai untuk dinding ialah dari bahan kayu
atau batu/batu bata bahkan juga keping-keping adukan semen yang
dicetak padat. Untuk dinding papan sebaiknya dibuat dari jenis kayu
yang tahan terhadap segala cuaca. Tetapi ini kurang disukai di daerah
perumahan yang rapat, karena berbahaya yaitu bisa terjadi kebakaran.
c. Atap dan Loteng
Fungsi atap ialah untuk melindungi interior rumah dari angin,
hujan dan abu, disamping itu juga untuk menghindarkan panas. Bahan
yang paling disukai ialah genteng, karena bersifat isolator, sejuk di
musim panas dan hangat di musim dingin.
Loteng selam berfungsi sebagai penghalang terhadap pandangan
yang kurang enak pada balok-balok penopang atap (kuda-kuda), ia lebih
bermanfaat sebagai isolasi terhadap panas yang menembus atap.
Untuk menghindarkan panas tertumpuk di atas loteng maka perlu
dibuat lubang ventilasi antara atap dan loteng.
d. Lantai
Lantai dari tanah stabilisasi atau batu bata biasanya langsung
diletakkan di atas tanah asli sehingga ia menjadi lembab. Oleh karena
itu perlu dilapisi dengan satu lapisan segmen yang kedap air, atau
susunan tegel, terrazo maupun marmar. Untuk mencegah masuknya air
42

ke dalam rumah, sebaiknya lantai dinaikkan kira-kira 20 cm dari


permukaan tanah.
Lantai dari bahan kayu, di bawah lantai harus ada kolong, harus
disusun dengan rapi dan rapat satu sama lain, sehingga tidak ada
lubang-lubang ataupun lekukan-lekukan dimana debu bisa tertumpuk.
Dan lebih baik lagi, lantai jenis ini dilapisi denga perlak atau kambal
plastik. Plastik ini sekaligus juga berfungsi sebagai penahan
kelembaban yang naik dari kolong rumah.
e. Ventilasi dan Pencahayaan
Melalui jendela cahaya dan angin bisa masuk ke dalam rumah
sehingga ia mempunyai fungsi rangkap, pertama sebagai alat untuk
mendapat cahaya dan kedua sebagai ventilasi. Cahaya memiliki sifat
dapat membunuh bakteri. Kurangnya pencahayaan dapat mendapatkan
beberapa akibat pada mata, kenyamanan dan sekaligus produktivitas
seseorang. Cahaya dianggap sebagai suatu alat perantara, yang mana
benda-benda dapat terlihat oleh mata.

f. Fasilitas Kelengkapan Rumah


1) Ruang Tidur/Istirahat
Dipergunakan untuk beristirahat/tidur dan tukar pakaian.
Sebaiknya ruang tidur untuk anak pria dan wanita dewasa harus
terpisah. Bila keadaan memungkinkan tempat tidur ditempatkan
sedemikian rupa sehingga sinar matahari pagi sangat baik bagi
kesehatan dapat masuk dengan bebas. Selain itu ruang tidur
sebaiknya ditempatkan di bagian rumah yang tenang. Demikian
juga jarak antara 2 tempat tidur perlu diperhatikan.
2) Ruang Tamu
Biasanya tersendiri dan ditempatkan di bagian yang mudah
dicapai oleh tamu yang datang dari luar, dengan pengertian tidak
terlebih dahulu melalui ruangan-ruangan lain. Oleh karena itu
sebaiknya ruang tamu ditempatkan di bagian depan rumah.
3) Ruang Makan

43

Biasanya ditempatkan dekat dengan dapur agar mudah waktu


menghidangkan makanan. Kadang-kadang ruang makan ini juga
dipakai sebagai ruang duduk, tempat sekeluarga berbincangbincang, bahkan kadang-kadang juga sebagai ruang untuk belajar
bagi anak-anak atau untuk keperluan lain, bila rumah tersebut
kurang besar.
4) Dapur
Biasanya dipergunakan untuk tempat meracik dan memasak
makanan dan mencuci piring / peralatan-peralatan lain, dan
kadang-kadang juga di lengkapi dengan fasilitas untuk penyimpan
makanan. Yang perlu diperhatikan ialah pengadaan lubang angin
yang cukup banyak agar asap bisa keluar dengan mudah dan tidak
terasa panas didalamnya. Sebaiknya dinding dekat tungku masak
terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar.
5) Kamar Mandi dan WC
Harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga pembuangan
kotoran dan air limbah mudah dilakukan dan tidak meninggalkan
bau yang mengganggu pada ruangan lain. Yang terpenting lagi
ialah harus dicegah terjadinya pencemaran sumber air minum.
Sedang ventilasi harus menghubungkannya langsung dengan udara
luar.
F. Pengambilan Sampel Makanan
Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap
saat dan memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi
tubuh. Menurut WHO, yang dimaksud makanan adalah : Food include all
substances, whether in a natural state or in a manufactured or preparedform,
wich are part of human diet. Batasan makanan tersebut tidak termasuk air,
obat-obatan

dan

substansi-substansi

yang

diperlukan

untuk

tujuan

pengobatan.

44

Makanan yang dikonsumsi hendaknya memenuhi kriteria bahwa


makanan tersebut layak untuk dimakan dan tidak menimbulkan penyakit,
diantaranya :
1. Berada dalam derajat kematangan yang dikehendaki
2. Bebas dari pencemaran di setiap tahap produksi dan penanganan
selanjutnya.
3. Bebas dari perubahan fisik, kimia yang tidak dikehendaki, sebagai akibat
dari pengaruh enzym, aktifitas mikroba, hewan pengerat, serangga, parasit
dan kerusakan-kerusakan karena tekanan, pemasakan dan pengeringan.
4. Bebas dari mikroorganisme dan parasit yang menimbulkan penyakit yang
dihantarkan oleh makanan (food borne illness).
Higiene dan Sanitasi
Pengertian higiene menurut Depkes adalah upaya kesehatan
dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan individu subyeknya.
Misalnya mencuci tangan untuk melindungi kebersihan tangan, cuci
piring untuk melindungi kebersihan piring, membuang bagian makanan
yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan secara keseluruhan.
Sanitasi makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang
menitik beratkan kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan
makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat menganggu atau memasak
kesehatan, mulai dari sebelum makanan diproduksi, selama dalam proses
pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, sampai pada saat dimana
makanan dan minuman tersebut siap untuk dikonsumsikan kepada masyarakat
atau konsumen. Sanitasi makanan ini bertujuan untuk menjamin keamanan
dan kemurnian makanan, mencegah konsumen dari penyakit, mencegah
penjualan makanan yang akan merugikan pembeli. mengurangi kerusakan /
pemborosan makanan. Dalam pengelolaan makanan ada 6 prinsip yang harus
di perhatikan yaitu:
1. Keadaan bahan makanan
Semua jeis bahan makanan perlu mendapat perhatian secara fisik
serta kesegarannya terjamin, terutama bahan-bahan makanan yang
mudah membusuk atau rusak seperti daging, ikan, susu, telor, makanan

45

dalam kaleng, buah, dsb. Baham makanan yang baik kadang kala tidak
mudah kita temui, karena jaringan perjalanan makanan yang begirtu
panjangdan melalui jarngan perdagangan yang begitu luas. Salah satu
upaya mendapatkan bahan makanan yang baika dalah menghindari
penggunaan bahan makanan yang berasal dari sumber tidak jelas (liar)
karena kurang dapat dipertanggung jawabkan secara kualitasnya.
2. Cara penyimpanan bahan makanan
Tidak semua bahan makanan yang tersedia langsung dikonsumsi
oleh masyarakat. Bahan makanan yang tidak segera diolah terutama
untuk katering dan penyelenggaraan makanan RS perlu penyimpanan
yang baik, mengingat sifat bahan makanan yang berbeda-beda dan
dapat

membusuk,

sehingga

kualitasnya

dapat

terjaga.

Cara

penyimpanan yang memenuhi syarat hgiene sanitasi makanan adalah


sebagai berikut:
a. Penyimpanan harus dilakukan ditempat khusus (gudang) yang bersih
dan memenuhi syarat
b. Barang-barang agar disusun dengan baik sehingga mudah diambil,
tidak memberi kesempatan serangga atau tikus untuk bersarang,
terhindar dari lalat/tikus dan untuk produk yang mudah busuk atau
rusak agar disimpan pada suhu yang dingin.
3. Proses pengolahan
Pada proses / cara pengolahan makanan ada tiga hal yang perlu
mendapat perhatian yaitu:
a. Tempat pengolahan makanan
Tempat pengolahan makanan adalah suatu tempat dimana
makanan diolah, tempat pengolahan ini sering disebut dapur. Dapur
mempunyai peranan yang penting dalam proses pengolahan
makanan, karena itu kebersihan dapur dan lingkungan sekitarnya
harus selalu terjaga dan diperhatikan. Dapur yang baik harus
memenuhi persyaratan sanitasi.
b. Tenaga pengolah makanan / Penjamah Makanan

46

Penjamah makanan menurut Depkes RI (2006) adalah orang


yang secara langsung berhubungan dengan makanan dan peralatan
mulai dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan pengangkutan
sampai penyajian. Dalam proses pengolahan makanan, peran dari
penjamah makanan sangatlah besar peranannya. Penjamah makanan
ini mempunyai peluang untuk menularkan penyakit. Banyak
infeksi yang ditularkan melalui penjamah makanan, antara lain
Staphylococcus aureus ditularkan melalui hidung dan tenggorokan,
kuman Clostridium perfringens, Streptococcus, Salmonella dapat
ditularkan melalui kulit. Oleh sebab itu penjamah makanan harus
selalu dalam keadan sehat dan terampil.
c. Cara pengolahan makanan
Cara pengolahan yang baik adalah tidak terjadinya kerusakankerusakan makanan sebagai akibat cara pengolahan yang salah dan
mengikui kaidah atau prinsip-prinsip higiene dan sanitasi yang baik
atau disebut GMP (good manufacturing practice).
4. Cara pengangkutan makanan yang telah masak
Pengangkutan makan dari tempat pengolahan ke tempat penyajian
atau penyimpanan perlu mendapat perhatian agar tidak terjadi
kontaminasi baik dari serangga, debu maupun bakteri. Wadah yang
dipergunakan harus utuh, kuat dan tidak berkarat atau bocor.
Pengangkutan untuk waktu yang lama harus diatur shunya dalam
keadaan panas 60 C atau tetap dingi 4 C.
5. Cara penyimpanan makanan masak
Penyimpanan makanan masak dapat digolongkan menjadi dua,
yaitu tempat penyimpanan makanan pada suhu biasa dan tempat
penyimpanan pada suhu dingin. Makanan yang mudah membusuk
sebaiknya disimpan pada suhu dingin yaitu < 40C. Untuk makanan yang
disajikan lebih dari 6 jam, disimpan dalam suhu -5 s/d -10C.
6. Cara penyajian makanan masak
Saat penyajian makanan yang perlu diperhatikan adalah agar
makanan tersebut terhindar dari pencemaran, peralatan yang digunakan

47

dalam kondisi baik dan bersih, petugas yang menyajikan harus sopan
serta senantiasa menjaga kesehatan dan kebersihan pakaiannya.

BAB III
MATERI DAN METODE
A. Pengambilan Sampel Air Secara Bakteriologis(Air Kran)
1. ALAT
Botol sampel yang sudah disterilkan
2. BAHAN
a. Spiritus
b. Alkohol 70%
c. Kapas
d. Korek api
e. Kertas label
f. Bunsen
g. Label dan Alat tulis
h. Box penyimpanan alat-alat pengambilan sampel.
3. CARA KERJA
a. Sebelum pengambilan sampel air, tangan di aseptik terlebih dahulu
dengan menggunakan alkohol 70%, hal ini mencegah pengambilan
sampel air dari tangan yang terkontaminasi;
b. Lalu kran dibuka penuh, alirkan air 2-3 menit atau dianggap cukup
untuk membersihkan mulut kran, kemudian tutup kembali;
c. Nyalakan bunsen dengan korek api dan kapas diberi cairan spritus
menggunakan krustang/pinset
d. Mulut kran disterilkan dengan dilidahapikan atau untuk kran yang
terbuat dari plastik disterilkan menggunakan alkohol;

48

e. Buka botol sampel dari kertas pelindung. Tutup botol dan kertas
pelindung diambil sebagai satu kesatuan dan dipegang antara jari-jari
tangan (tutup botol jangan ditaruh sembarangan untuk menghindari
kontaminasi). Pengambilan harus dilakukan secara aseptis;
f. Botol diisi sampel air botol, hal ini bertujuan agar sisa ruangan botol
masih ada udara untuk mikroorganisme ( untuk pemeriksaan
bakteriologis);
g. Bibir botol dipanasi lagi hingga cukup panas lalu secepatnya ditutup
kembali;
h. Matikan api di bunsen dengan penutup bunsen;
i. Kemudian di beri label;
j. Kerjakan secara aseptis dan hati-hati.
B. Pengambilan Sampel Air Sungai untuk Pemeriksaan DO
1. Alat
a. Botol winkler
b. Botol pengambil sampel DO
2. Bahan
Air sungai (limbah)
3. Cara Pengambilan Sampel Limbah Cair
Menggunakan SNI 6989.58 : 2008 tentang Teknik Pengambilan Air
limbah, maka prosedur yang digunakan adalah :
Air limbah dan Air limbah rumah tangga
a.

Semua botol winkler dan botol pengambil sampel DO yang akan diisi
dengan sampel harus dibilas dengan sampel minimal 1 kali. Hal ini
dilakukan agar homogen antara botol dengan sampel.

b.

Turunkan botol pengambil sampel DO pelan-pelan dengan diikat


menggunakan tali ke sungai, pastikan lubang pada botol pengambil
DO tercelup sebagian.

c.

Tunggulah sampai botol pengambil sampel DO penuh dengan air di


sungai.

d.

Kemudian angkat pelan-pekan.

e.

Bukalah tutup botol winkler kemudian alirkan air sampai penuh dari
botol pengambil sampel DO ke botol winkler. Dalam tahap ini tidak
boleh ada gelembung pada botol winkler.
49

f.

Lalu tutuplah botol winkler, kemudian baliklah botol winkler.

g.

Jika dalam perlakuan ini tidak terdapat gelembung pada botol winkler,
maka pengambilan sampel air limbah untuk pemeriksaan DO berhasil.

C. Mengukur Parameter Lingkungan


1. Alat dan Cara Kerja
1.

Sanitasi ruang 1. Lux meter


- Cara kerja Lux meter
2. Sound Level
kelas
1. Geser tombol off/on kearah on
Meter
2. Pilih kisaran range yang akan diukur
3. Hygrometer
4. Termometer
(2000 lux, 20.000 lux atau 50.000 lux)
pada tombol Range
3.

Arahkan

sensor

cahaya

dengan

menggunakan tangan pada permukaan


daerah

yang

akan

diukur

kuat

penerangannya
4. Lihat hasil pengukuran pada layar panel
-Cara kerja Sound Lovel Meter
1. Tekan power untuk menghidupkan alat
2. Untuk daerah pemukiman gunakan
weighting A
3. Untuk daerah industri gunakan C
4. Geser tombol slow pada respons bila
ingin mengukur metode 100 kali
5. Geser tombol fast jika sumber suara
stabil
6. Max Hold untuk sumber suara yang
terputus-putus
7. Pasang alat penangkap suara
8. Geser range dB pada 30 80 untuk
suara rendah 50 100 suara stabil, 80
130 suara tinggi
50

9.

Tekan

geser

menguakkan

Power

baterai,

DC
AC

bila
bila

menggunakan listrik.
-Cara kerja Hygrometer
Hygrometer mempunyai prinsip kerja
yaitu

dengan

menggunakan

dua

thermometer.
Thermometer pertama dipergunakan
untuk mengukur suhu udara biasa dan
yang kedua untuk mengukur suhu udara
jenuh/lembab

(bagian

bawah

thermometer diliputi kain/kapas yang


basah).

Thermometer

tabung

air

raksa

Bola

Kering:

dibiarkan

kering

sehingga akan mengukur suhu udara


sebenarnya.

a.

Luxmeter
1) Geser tombol off/on kearah on
2) Pilih kisaran range yang akan diukur (2000 lux atau 50.000 lux)
3) Arahkan sensor cahaya dengan menggunakan tangan pada
permukaan daerah yang akan diukur kuat penerangannya
4) Lihat hasil pengukuran pada layar panel

b. Hygrometer
Hygrometer

mempunyai

prinsip

kerja

yaitu

dengan

menggunakan dua thermometer. Thermometer pertama digunakan


untuk mengukur suhu udara yang biasa dan yang kedua untuk
mengukur suhu udara jenuh/lembab dengan satuan (%). Proses
pengukuran Hygrometer terdapat dua skala, yang satu menunjukkan
kelembapan

yang

satu

menunjukkan

temperatur.

Cara

51

penggunaannya dengan meletakkan di tempat yang akan diukur


kelembapannya, kemudian tunggu dan bacalah skalanya. Skala
kelembapan biasanya ditandai dengan huruf (h) dan kalau suhu
dengan derajat celcius (c).
c. Sound Level Meter (SLM)
Pada umumnya SLM & Noise Dosimeter diarahkan ke
sumber suara, setinggi telinga, agar dapat menangkap kebisingan
yang tercipta. Untuk keperluan mengukur kebisingan di suatu
ruangan kerja, pencatatan dilaksanakan satu shift kerja penuh dengan
beberapa kali pencatatan dari SLM. Cara pemakaiannya :
1) Persiapan alat
a) Pasang baterai pada tempatnya
b) Tekan tombol power
c) Cek garis tanda pada monitor untuk mengetahui baterai dalam
keaadaan baik atau tidak.
d) Kalibrasi alat dengan kalibrator, sehingga alat pada monitor
sesuai dengan angka kalibrator.
2) Pengukuran
a) Pilih selektor pada posisi
(1) Fast : untuk jenis kebisingan kontinu. Bising dimana
fluktuasi dari intensitasnya tidak lebih dari 6dB dan
tidak putus-putus. Bising kontinu dibagi menjadi dua,
yaitu :
(a) Wide Spectrum merupakan bising dengan spectrum
frekuensi yang luas. Bising ini relatife tetap dalam
batas kurang dari 5db untuk periode 0.5 detik
berturut-turut, seperti suara kipas angin, suara
mesin tenun.
(b) Narrow Spectrum merupakan bising yang relative
tetap akan tetapi hanya mempunyai frekuensi
tertentu saja (frekuensi 500, 1000, 4000) misalnya
gergaji sirkuler, katup gas.
(2) Slow untuk jenis kebisingan impulsif / terputus-putus.
Bising ini sering disebut juga intermitten noise, yaitu
bising yang berlangsung secara tidak terus terusan,
52

melainkan ada periode rekatif tenang, misalnya lalu


lintas kendaraan, kapal terbang, kereta api
b) Pilih selektor range intensitas kebisingan.
c) Tentukan lokasi pengukuran.
d) Setiap lokasi pengukuran dilakukan pengamatan selama 1-2
menit dengan kurang lebih 6 kali pembacaan. Hasil
pengukuran adalah angka yang ditunjukkan pasa monitor.
e) Catat hasil pengukuran dan hitung rata-rata kebisingan (Lek)
Berdasarkan

keputusan

Menteri

Tenaga

Kerja

No.KEP/51/MEN/1999 zona kebisingan dibedakan atas tiga bagian,


yaitu :
a) Zona aman tanpa pelindung : < 85 dba
b) Zona dengan pelindung ear plug : 85-95 dba
c) Zona dengan pelindung ear muff : > 95 dba
D. Pengendalian Vektor di Permukiman(Jentik Nyamuk)
1. Alat
a. Gelas plastik
b. Plastik
c. Karet
d. Peniti / jarum
2. Bahan
Air bersih secukupnya
3. Prosedur kerja
a. Siapkan gelas dalam keadaan stiril
b. Lalu berikan air bening secukupnya
c. Setelah di isi air bening, kemudian gelas plastik tersebut di tutup
dengan plastik
d. Gelas plastik di tutup dan diikat
e. Tunggu beberapa hari antara 1-10 hari, maka gelas tersebut akan timbul
jentik-jentik nyamuk.
E. Penyehatan Lingkungan di Permukiman
1. Alat
a. Kartu rumah
b. Surat izin
2. Cara kerja
a. Surat izin dikirim kepada pihak terkait terlebih dahulu
b. Mengunjungi rumah warga
c. Melakukan wawancara
d. Melakukan pengamatan
53

F. Pengambilan Sampel Makanan


1. Alat
a. Wadah sampel makanan steril (palstik atau botol)
b. Sendok
c. Pinset
d. Termos es
2. Bahan
a. Makanan
b. Alkohol 70 %
c. Kertas etiket
d. Kapas
3. Cara kerja
a. Menyiapkan alat dan bahan.
b. Mensterilkan tangan dengan alkohol 70% sampai siku.
c. Mensterilkan sendok dan pinset dengan kapas yang sudah diberi
d.
e.
f.
g.

alkohol 70%.
Memotong makanan (sampel) dengan menggunakan sendok steril.
Memasukkan makanan ke wadah sampel menggunakan pinset steril.
Menempelkan kertas etiket (label) pada bagian luar wadah sampel.
Memasukkan sampel pada termos es.

BAB IV
PEMBAHASAN
54

A. Pengambilan Sampel Air Secara Bakteriologis (Air Kran)


Pertama yang paling utama dan wajib adalah mencuci tangan
menggunakan alkohol 70% agar tidak ada kontaminasi selama pengambilan
sampel air, penuh kehati-hatian dan juga harus aseptis. Lalu alirkan air di kran
selama 2-3 menit cukup membersihkan kran dan panas kan di bibir kran
hingga mengeluarkan uap air atau bila cukup panas lalu di tutup. Setelah itu,
nyalakan bunsen dan beri kapas dengan larutan spritus dan bakar kapas
menggunakan pinset atau krustang. Buka botol sampel dari kertas pelindung
hingga menjadi setengah, tutup botol dan kertas pelindung diambil sebagai
satu kesatuan dan dipegang antara jari-jari tangan. Lalu panaskan bibir botol
sampel hingga cukup panas lalu isi botol sampel dengan air kran hingga air
dan panas kan lagi bibir botol sampel hingga cukup panas lalu secepatnya
ditutup kembali. Pengambilan harus dilakukan secara hati-hati dan aseptis.
Dalam pengambilan sampel air, harus dilakukan dalam keadaan
yang benar-benar steril, artinya tidak ada kontaminasi bakteri selain dari
sumber yang akan digunakan. Seperti alat-alat yang digunakan harus
sudah steril, penyeterilan pada daerah sumber sampel, dan pemberian label
yang berisi data akan kejelasan sampel.
B. Pengambilan Sampel Air Sungai untuk Pemeriksaan Parameter DO
Pemeriksaan kali ini dilakukan untuk mengetahui kadar DO dalam air
sampel yaitu air limbah industri rumah tanga. Kadar DO di dapat dengan cara
mereaksikan air sampel dengan 2ml reagen oksigen dan 2ml MnSO4 40%,
pemeriksaan DO tidak dilanjutkan bila timbul endapan berwarna putih,
karena dalam pemeriksaan ini timbul endapan berwarna coklat maka
pemeriksaan dilanjutkan. Selanjutnya larutan dalam botol oksigen yang telah
diketahui volumenya yaitu 280ml dan 290ml ditambahkan 2ml H2SO4 pekat
sehingga endapan larut, sebelum dititrasi larutan tadi dipindahkan ke dalam
labu Erlenmeyer untuk memudahkan titrasi. Larutan yang dimasukkann ke
dalam labu Erlenmeyer adalah 200ml+ 2,8 ml untuk labu A dan 200ml+ 2,9
ml untuk labu B.Kemudian di titrasi dengan Na.tiosulfat 0,025 N sampai

55

warna kuning kecoklatan berubah menjadi kuning muda lalu ditambahkan


indikator amylum hingga timbul warna biru setelah itu dititrasi hingga warna
biru tepat hilang catat volume titrasi. Volume titrasi Erlenmeyer A yaitu 6,8
ml dan Erlenmeyer B yaitu 6,6 ml. sehingga volume titrasi rata-ratanya 6,7
ml.
Setelah melakukan perhitungan kadar DO diperoleh yaitu 6,7 mg/ L
oksigen. Jadi kadar DO = ml titrasi. Itu karena nilai dari factor (F) adalah 1
Dari hasil percobaan 6,7 mg/L oksigen maka kualitas air sampel bisa
dikatakan baik bila dibandingkan dengan Permenkes 416 Tahun 1990 tentang
syarat-syarat dan pengawasan kualitas air karena kadar DO diatas kadar
minimal yang ditentukan yaitu 4,0 mg/L
C. Pengukur Parameter Lingkungan
Hasil pengukuran (suhu, kelembapan, pencahayaan dan kebisinga n) di
kantor:
a. Ruang Lab KIMIA Kampus Krogram Studi Kesehatan Lingkungan
Magetan.
TITIK

TERMOMETER HYDRO METER

LUX
METER

SOUND
METER

Suhu (oc)

Pencahayaan
(LUX)
27
50
62
104
186
164
64
42
46

Kelembapan

37oc
33oc
30oc
32oc
33oc
33oc
32oc
33oc
33oc

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Kelembapan
(%RH)
46%/34 oc
48%/34 oc
48%/34 oc
47%/39 oc
48%/39 oc
47%/39 oc
47%/34 oc
49%/34 oc
48%/35 oc

43,6
45
45
47
45
45
45
45
45

b. Ruang Lab mikro Kampus Krogram Studi Kesehatan Lingkungan


Magetan.
TITIK

TERMOMETER HYDRO METER

LUX
METER

SOUND
METER

56

Suhu (oc)
35oc
33oc
30oc
32oc
33oc
33oc
32oc
33oc
33oc

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Kelembapan
(%RH)
43%/34 oc
45%/34 oc
43%/34 oc
46%/36 oc
45%/34 oc
43%/36 oc
44%/34 oc
46%/34 oc
45%/34 oc

Pencahayaan
(LUX)
28
37
48
836
330
57
37
94
45

Kelembapan
43,6
45
45
47
45
45
45
45
45

c. Ruang Lab workshop Kampus Krogram Studi Kesehatan Lingkungan


Magetan.
TITIK

1
2
3
4
5
6
7
8
9

TERMOMETER HYDRO METER

LUX
METER

SOUND
METER

Suhu (oc)

Pencahayaan
(LUX)
27
50
62
104
186
164
64
42
46

Kelembapan

37oc
33oc
30oc
32oc
33oc
33oc
32oc
33oc
33oc

Kelembapan
(%RH)
44%/36 oc
46%/36 oc
46%/36 oc
45%/35 oc
46%/36 oc
47%/39 oc
47%/34 oc
49%/34 oc
48%/35 oc

43,6
45
45
47
45
45
45
45
45

Keterangan:
a. Suhu kantor ruang dosen yang sesuai syarat yaitu 22-26oc
b. Kelembapan kantor ruang dosen yang sesuai syarat yaitu 45-47%RH
c. Pencahayaan kantor ruang dosen yang sesuai syarat yaitu 160 LUX
d. Kebisingan kantor ruang dosen yang sesuai syarat yaitu48-55 dB
Sehingga dapat disimpulkan bahwa :
1. Suhu di kantor ruang dosen rendah
2. Kelembapan di kantor ruang dosen memenuhi syarat
3. Pencahayaan kurang
4. Kebisingan di kantor ruang dosen cukup

57

D. Pengendalian Vektor di Permukiman (Jentik Nyamuk)


1. Sistem Anatomi Nyamuk
Dalam bahasa Inggris, nyamuk dikenal sebagai Mosquito, berasal
dari sebuah kata dalam bahasa Spanyol atau bahsa Portugis yang berarti
lalat kecil.Penggunaan kata Mousquito bermula sejak tahun 1583.Di
Britania Raya nyamuk dikenal sebagai gnats.

2. Bagian-bagian (anatomi) nyamuk


Dengan berat sekitar 12 mg dan panjang 16

mm,

tubuh nyamuk terdiri dari tiga bagian utama yaitu Kepala (Head), Thorax,
dan Abdomen. Bagian kepala terdiri dari :Compound eye, arista, antenna,
maxilary palps,labium, labellum, Pseudotracheae. Bagian torak terdiri
dari.Prescutum, Anterior spiracle, Scutum, Basicost, Calypters, Scutellum,
Wing Vein, Wing, Haltere, Posterior spiracle, Femur, Tibia, Spur, Tarsus,
Propleuron, Prosternum, Mesopleuron, Mesosternum, Metapleuron,
Metasternum.
Pada nyamuk betina, bagian mulutnya membentuk probosis panjang
untuk menembus kulit mamalia (atau dalam sebagian kasus burung atau
juga reptilia dan amfibi untuk menghisap darah).Nyamuk betina
memerlukan protein untuk pembentukan telur dan oleh karena diet
nyamuk terdiri dari madu dan jus buah, yang tidak mengandung protein,
kebanyakan nyamuk betina perlu menghisap darah untuk mendapatkan
protein yang diperlukan.Nyamuk jantan berbeda dengan nyamuk betina,
dengan bagian mulut yang tidak sesuai untuk menghisap darah.Nyamuk
betina dari satu genus, Toxorhynchites, tidak pernah menghisap darah.
Larva nyamuk besar ini merupakan pemangsa jentik-jentik nyamuk yang
lain.
3. Morfologi Nyamuk
Nyamuk termasuk dalam ordo diptera dan family culicidae karena
bentuk morfologinya yang memiliki sepasang sayap.Morfologi nyamuk

58

dewasa berbeda dari ordo diptera lainnya karena nyamuk memiliki


probosis

yang

panjang dan sisik pada bagian

tepi dan vena

sayapnya.Nyamuk tersebar diseluruh dunia dari daerah tropis sampai


daerah kutub utara.Beberapa jenis nyamuk ada yang dapat ditemukan 200
mil dari tempat hidupnya.
Ciri-ciri umum morfologi nyamuk, yaitu:
a. Ukuran tubuh antara 4 mm - 13 mm dan rapuh atau mudah patah.
b. Pada bagian kepala terdapat probosis yang halus dan memiliki
ukuran yang melebihi panjang kepala. Pada nyamuk betina
digunakan untuk menghisap darah, sedangkan pada nyamuk
jantan untuk menghisap bahan-bahan cair seperti cairan tumbuhtumbuhan, buah-buahan dan juga keringat. Sayap nyamuk
panjang dan langsing, mempunyai vena yang permukannya
ditumbuhi sisik-sisik sayap (wing scales) yang letaknya
mengikuti vena. Pada pinggir sayap terdapat sederetan rambut
yang disebut fringe (Gandahusada dkk, 2000).
c. Tubuh nyamuk terdiri atas kepala, dada dan perut
d. Terdapat sepasang antena berbentuk filiform yang panjang dan
ramping. Sepasang antena digunakan untuk membedakan jenis
kelamin pada nyamuk dewasa. Antena pada nyamuk jantan
berambut lebat (plumose) dan pada nyamuk betina jumlah
rambutnya lebih jarang (pilose).
e. Tubuh nyamuk terdiri atas 10 segmen abdomen berbentuk silinder
yang terdiri atas 10 ruas. 2 ruas yang terakhir berubah menjadi
alat kelamin. Sepuluh segmen adalah bagian perut, biasanya yang
terlihat segmen pertama hingga segmen ke delapan, dan pada
segmen-segmen terakhir biasanya termodifikasi menjadi alat
reproduksi.
f. Diantara antena dan probosis terdapat sepasang palpus yang
terdiri

dari

ruas,

yang

digunakan

untuk

mendeteksi

karbondioksida dan tingkat kelembaban.

59

g. Nyamuk betina mempunyai probosis yang lebih panjang dan


tajam. Tubuh membungkuk serta memiliki bagian tepi sayap yang
bersisik.
h. Dada terdiri atas protoraks, mesotoraks, dan metatoraks.
Mesotoraks merupakan bagian dada yang terbesar yang
digunakan untuk menyesuaikan tubuhnya saat terbang.
i. Sayap nyamuk berukuran panjang, tidak berwana (transparan) dan
terdiri atas percabangan-percabangan (vena) dan dilengkapi
dengan sisik.
j. Sebagian besar torax yang tampak (mesonotum), diliputi bulu
halus. Bulu ini berwarna putih/kuning dan membentuk gambaran
yang

khas

untuk

masing-masing

spesies.

Posterior

dari

mesonotum terdapat skutelum yang pada anophelini bentuknya


melengkung (rounded) dan pada culicini membentuk 3 lengkung
(trilobus) (Lestari, 2010).
k. Nyamuk mempunyai 3 pasang kaki (hexapoda) yang melekat
pada toraks dan tiap kaki terdiri dari 1 ruas femur, 1 ruas tibia dan
5 ruas tarsus.
4. Proses Metamorfosis Nyamuk
Secara umum, metamorfosis hewan yang satu ini digolongkan
sebagai metamorfosis sempurna sebab ia mengalami 4 tahapan perubahan
yakni telur --> larva --> pupa --> imago atau serangga dewasa. Lamanya
siklus hidup dalam proses metamorfosis nyamuk bergantung penuh pada
jenis nyamuk juga suhu dimana ia bertempat tinggal.
Fase pertama di dalam siklus metamorfosis nyamuk adalah
telur.Pada intinya, nyamuk memakan nektar bunga untuk bertahan
hidup.Dan untuk bertelur mereka membutuhkan sumber protein yang ada
pada darah. Telur nyamuk biasanya diletakkan pada dedaunan yang
lembab atau juga genangan air (misalnya nyamuk Aedes Aegepty
penyebab demam berdarah). Pemilihan tempat menaruh telur ini biasanya
dengan memakai reseptor di bagian bawah perut nyamuk.Ia merupakan
sensor yang mendeteksi suhu juga kelembaban. Setelah menemukan
tempat ideal, nyamuk akan meletakkan telurnya dan mulai mengerami.

60

Telur nyamuk kira-kira memiliki panjang 1 mm dan biasanya disusun


secara berderet membentuk garis.Sekali bertelur, nyamuk betina bisa
mengeluarkan 300 biji.
Telur yang selesai dierami akan menetas dan menjadi larva. Larva ini
sering disebut dengan nama ENCU atau anak nyamuk. Selama menjadi
larva, ia mengalami pergantian kulit sebanyak 2 kali sebelum akhrinya ia
menjadi pupa atau kepompong. Jika pupa ada di dalam air, maka biasanya
ia akan dilengkapi dengan pipa yang akan muncul ke atas permukaan air.
Pipa ini berjumlah dua per pupa dan digunakan untuk pernafasan.
Dalam pupa tersebut, nyamuk secara perlahan akan bertransformasi
menjadi nyamuk dewasa. Ia perlahan mulai mempunyai antena, kaki,
belalai, sayap, perut juga mata berukuran besar yang memenuhi hampir
semua ruang di kepalanya. Setelah siap, maka nyamuk tersebut akan
keluar dari pupa atau kepompong. Jika ia berada di dalam air, maka
kecepatan adalah hal yang penting sebab jika tidak, maka nyamuk akan
mati. Nyamuk hanya boleh menyentuh air pada bagian kakinya saja.
Nyamuk akan tinggak landas dengan kecepatan maksimal agar tidak
terjebak di air. Dengan demikian, siklus metamorfosis nyamuk berakhir.
5. Sistem Reproduksi Nyamuk
Nyamuk mengalami empat tahap dalam siklus hidup: telur, larva,
pupa, dan dewasa. Tempo tiga peringkat pertama bergantung kepada
spesies - dan suhu.Hanya nyamuk betina saja yang menyedot darah
mangsanya.dan itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan makan.
Sebab, pada kenyataanya, baik jantan maupun betina makan cairan nektar
bunga.sebab nyamuk betina memberi nutrisi pada telurnya. Telur-telur
nyamuk membutuhkan protein yang terdapat dalam darah untuk
berkembang.
Fase perkembangan nyamuk dari telur hingga menjadi nyamuk
dewasa sangat menakjubkan.Telur nyamuk biasanya diletakkan pada daun
lembap atau kolam yang kering.Pemilihan tempat ini dilakukan oleh induk
nyamuk

dengan

perutnya.Reseptor

menggunakan
ini

berfungsi

reseptor
sebagai

yang

ada

sensor

di
suhu

bawah
dan

kelembapan.Setelah tempat ditemukan, induk nyamuk mulai mengerami


61

telurnya.Telur-telur itu panjangnya kurang dari 1 mm, disusun secara


bergaris, baik dalam kelompok maupun satu persatu.Beberapa spesies
nyamuk meletakkan telur-telurnya saling berdekatan membentuk suatu
rakit yang bisa terdiri dari 300 telur.
Setelah itu, telur berada pada masa periode inkubasi (pengeraman).
Pada periode ini, inkubasi sempurna terjadi pada musim dingin. Setelah itu
larva mulai keluar dari telurnya semua dalam waktu yang hampir sama.
Anak Nyamuk atau ENCU Sampai siklus pertumbuhan ini selesai secara
keseluruhan. Larva nyamuk akan berubah kulitnya sebanyak 2 kali.
Selesai berganti kulit, nyamuk berada pada fase transisi.Fase ini
dinamakan "fase pupa".Pada fase ini, nyamuk sangat rentan terhadap
kebocoran pupa.Agar tetap bertahan, sebelum pupa siap untuk perubahan
kulit yang terakhir kalinya, 2 pipa nyamuk muncul ke atas air.pipa itu
digunakan untuk alat pernapasan.
Nyamuk dalam kepompong pupa yang cukup dewasa dan siap
terbang dengan semua organnya seperti antenaa, belalai, kaki, dada, sayap,
perut, dan mata besar yang menutupi sebagian besar kepalanya.lalu
kepompong pupa disobek di atas. Tingkat ketika nyamuk yang telah
lengkap muncul ini adalah tingkat yang paling membahayakan.
Nyamuk harus keluar dari air tanpa kontak langsung dengan air,
sehingga hanya kakinya yang menyentuh permukaan air.Kecepatan ini
sangatlah

penting,

meskipun

angin

tipis

dapat

menyebabkan

kematiannya.Akhirnya, nyamuk tinggal landas untuk penerbangan


perdananya setelah istirahat sekitar setengah jam.
Culex tarsalis bisa menyelesaikan siklus hidupnya dalam tempo 14
hari pada 20 C dan hanya sepuluh hari pada suhu 25 C. Sebagian spesies
mempunyai siklus hidup sependek empat hari atau hingga satu bulan.Larva
nyamuk dikenal sebagai jentik dan didapati di sembarang bekas berisi air.
Jentik bernafas melalui saluran udara yang terdapat pada ujung ekor.Pupa
biasanya seaktif larva, tetapi bernafas melalui tanduk thorakis yang
terdapat

pada

gelung

thorakis.

Kebanyakan

jentik

memakan

mikroorganisme, tetapi beberapa jentik adalah pemangsa bagi jentik


spesies lain. Sebagian larva nyamuk seperti Wyeomia hidup dalam
62

keadaan luar biasa.Jentik-jentik spesies ini hidup dalam air tergenang


dalam tumbuhan epifit atau di dalam air tergenang dalam pohon periuk
kera.Jentik-jentik spesies genus Deinocerites hidup di dalam sarang ketam
sepanjang pesisir pantai.
6. Penyakit Yang Disebabkan Oleh Nyamuk
Penyakit ini disebut dengan penyakit

yang

berbasis

lingkungan.Lingkungan berperan penting dalam transmisi penularan


penyakit ini. Semakin bersih lingkungan disekitar kita maka semakin kecil
pula pula populasi nyamuk disekitar kita sehingga semakin kecil
kemungkinan kita akan digigit oleh nyamuk penular dan terhindar dari
beberapa peyakit yang di sebutkan di bawah ini. Berikut ini adalah
penyakit-penyakit yang dapat ditularkan oleh nyamuk :
a. Malaria
Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit
jenis. Plasmodium ditandai demam berkala, menggigil dan berkeringat,
yang ditularkan oleh nyamuk genus Anopheles, juga penyakit ini dapat
berakibat kematian. Pada saat ini nyamuk penular (vektor) malaria di
Indonesia yang ditemukan sebanyak 19 spesies dari genus Anopheles,
yang diduga sebagai vector penular malaria ada 4 spesies (yaitu An.
sundaicus, An. subpictus, An. aconitus dan An. maculatus)
b. Demam berdarah Dengue.
Demam Berdarah Dengaue adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes
aegypti atau Aedes albopictus, yang ditandai demam mendadak 2-7 hari
tanpa penyebab yang jelas, lemah, gelisah, nyeri ulu hati, disertai bintik
perdarahan di kulit, kadang mimisan, muntah darah, bahklan dapat
berakibat kematian.
c. Filariasis.
Filariasis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing
filaria, yang mengakibatkan gejala akut dan kronis (kaki membesar
seperti kaki gajah) yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk, di
Indonesia telah ditemukan sebanyak 27 jenis nyamuk dari genus Culex,
Anopheles, Aedes dan Mansonia.
d. Chikungunya.

63

Chikungunya adalah penyakit menular sejenis demam disertai


nyeri otot yang bersifat epidemik dan endemic yang disebabkan oleh
Alvavirus yang ditularkan oleh beberapa jenis nyamuk yaitu Ae.
Aegypti, Aedes albopictus, Culex fatigans dan Mansonia sp..Meski pun
penyakit ini tidak mengakibatkan kematian, namun dapat menimbulkan
rasa nyeri yang hebat di persendian tubuh bahkan seperti kelumpuhan
dan dapat berlangsung selama 2 bulan.
e. Encepalitis.
Encephalitis adalah Jepenese Encephalitis (JE).Encephalitis
adalah suatu penyakit yang menyerang susunan syaraf pusat yang
disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk genus Culex.

64

E. Penyehatan Rumah di Permukiman


Survei perumahan dan lingkungannya ini sangat penting. Segala
kemajuan keadaan kesehatan perumahan dan lingkungan akan diukur dari
hasil survei ini. Tujuan dari survei perumahan dan lingkungan ini adalah :
Untuk memperoleh keterangan atau data tentang keadaan kesehatan
perumahan dan lingkungannya dari keluarga binaan Kader. Dengan
diketahuinya data tersebut maka akan dapat diketahui masalah kesehatan
perumahan dan lingkungan yang perlu dipecahkan.
Keterangan yang dikumpulkan meliputi :
a. Nama Kepala Keluarga
b. Jumlah jiwa
c. Sarana kesehatan lingkungan (Sarana-sarana penyediaan air bersih,
d.

pembungan kotoran, pembuangan sampah, pembungan air limbah).


Keadaan rumah (jendela, lubang asap dapur, kelembaban, kepadatan

e.
f.
g.

penghuni).
Binatang penular penyakit (jentik nyamuk, tikus)
Pekarangan (kebersihan, pemanfaatan)
Kadang ternak (bila ada)

Cara survei:
Survei dilakukan dengan mengadakan wawancara dengan kepala
keluarga, serta mengadakan pemeriksaan langsung. Yang diperiksa langsung
adalah sarana kesehatan lingkungan keadaan rumah, binatang penular
penyakit khususnya jentik nyamuk, keadaan pekarangan dan bila ada kandang
ternak. Hasilnya dicatat pada Formulir SPL -1 (terlampir)
Semua keluarga binaan Kader harus disurvei. Waktu pelaksanaan segera
latihan Kader. Seyogyanya tidak lebih dari 20 hari. Sebelum survei,
menghubungi ketua RT,, RW/Kepala Dusun/Desa.

Cara pengisian formulir SPL- 1


Sebelum mengisi formulir SPL - , pelajarilah penjelasan hal-hal yang
tercantum pada formulir survei perumahan dan lingkungannya, dengan baik

65

(butir 6 di bawah ini).Bila kurang jelas mintalah bantuan kepada petugas


kesehatan lingkungan di Puskesmas.
Pengisian dengan pensil, dengan memberi tanda huruf H atau B atau M
atau B/2 atau M/2 pada kotak-kotak yang tersedia.
a.
b.
c.
d.

HURUF H berarti tidak ada.


HURUF B berarti ya atau ada dan memenuhi syarat.
HURUF M berarti ada tetapi tak berfungsi atau tak memenuhi syarat.
HURUF B/2 berarti bukan milik sendiri tetapi telah menggunakan sarana

e.

yang memenuhi syarat.


HURUF M/2 berarti bukan milik sendiri dan telah menggunakan sarana
yang tidak memenuhi syarat.

Keterangan nama kepala keluarga :


A : Iwan
B : Jumali
C : Untung
D : Midi
E : Sumi
F : Karmali
G : Warsidi
H : Suradi
I : Sumardi
J : Sutrisno
K : Sukri
L : Sadiman
M : Priyon

Kesimpulan :
1. Sarana Kesehatan Lingkungan
a. Jenis sarana yang digunakan dalam pembuangan kotoran di RT 02 Desa
Bangsri sebagian besar leher angsa namun dalam peneitian kami ada

66

satu kepala keluarga dari 13 kepala keluarga yang masih menggunakan


plengsengan.
b. Dari 13 kepala keluarga Rt 02 desa Bangsri ada 7 kepala keluarga yang
kondisi sarananya memenuhi syarat. 4 yang lainnya memiliki namun
tidak memenuhi syarat dan 2 kepala keluarga tidak memiliki kondisi
sarana yang memen uhi syarat dan tida memenuhi syarat. .
c. Jenis sarana yang dipakai dalam penyediaan air bersih di RT 02 Desa
Bangsri sebagian besar menggunakan sumur gali pribadi. Akan tetapi 4
kepala keluarga lainnya menggunakan

PDAM/Sambungan Rumah

(PP), dan 2 lainnya menggunakan sumur gali umum.


d. Yang memiiki sumur gali pda Rt 02 desa Bangsri kedlamanya rata rata
7m sampai 10 m
e. Pembuangan sampah yang ada di Rt 02 Desa Bangsri bukan milik
sendiri tetapi jadi satu dan memenuhi syarat.
f. Pembungan air limbah yang ada di Desa Bangsri rata-rata ada dan
memenuhi syarat kelayakan.
2. Keadaan Rumah
a. Jendela ruang tidur yang ada di RT 02 Desa Bangsri memenuhi syarat,
hanya 1 yang tidak memenuhi syarat,dan 1 lainnya tidak mempunyai
jendea ruang.
b. Kebanyakan di RT 02 Desa Bangsri mempunyai lubang asap dapur
yang

memenuhi syarat hanya sebagian kecil yang tidak memliki

namun, ada

pula yang

memiliki tetapi tidak berfungsi atau tidak

memenuhi syarat.
c. Ruang tidur yang ada di RT 02 Desa Bangsri rata-rata tidak lembab
sesuai syarat kelayakan tetapi ada satu yang tidak ada tetapi tidak
memenuhi syarat.
d. Kepadatan penghuni disetiap rumah di RT 02 desa Bangsri memenuhi
persyaratan, luas tempat tidur yang digunakan sesuai dengan jumlah
orang yang ada. Namun ada sebagian kecil jumlah kepadatan
penghuninya melebihi persyaratan.
3. Binatang Penularan Penyakit
a. Dari sekitar 13 rumah yang disurvei di Desa Bangsri RT 02 pada ruang
kamar mandi dan tempat-tempat yang tergenang air 46,15% ada jentikjentiknya sendangkan 53,84% bebas dari jentik-jentik

67

b. Dari sekitar 13 rumah yang disurvei di desa Bangsri RT 02 sebanyak


15,38% tidak ada tikus disekitar rumahnya sedangkan 84,61% ada tikus
disekitar rumahnya.
4. Pekarangan
a. Dari sekitar 13 rumah yang disurvei di desa Bangsri RT 02 sekitar
38,46% pekarangannya bersih 53,84% pekarangannya kotor dan ada 1
kepala keluarga yang memiliki pekarangan tetapi tidak berfungsi.
b. Dari sekitar 13 rumah yang disurvei di desa Bangsri RT 02 sekitar
38,46%

pekarangannya

dimanfaatkan

sisanya

53,84%

dimanfaatkan serta ada 1 pekarangan kepala keluarga

tidak

yang tidak

memenuhi syarat.
5. Kandang
a. Dari 13 rumah yang disurvei di Desa Bangsri RT 02 sekitar 38,46%
rumah tidak mempunyai kandang, sekitar 38,46% mempunyai kandang
tetapi gabung dengan rumah sisanya 23,07% mempunyai kandang yang
tidak memenuhi syarat.
F. Pengambilan Sampel Makanan
Makanan tidak saja bermanfaat bagi manusia, tetapi juga sangat baik
untuk pertumbuhan mikroba yang patogen. Oleh karenanya, untuk
mendapatkan keuntungan yang maksimum dari makanan, perlu dijaga sanitasi
makanan.
Makanan dapat terkontaminasi mikroba karena beberapa hal :
1. Mengolah makanan atau makan dengan tangan kotor,
2. Memasak sambil bermain dengan hewan peliharaan,
3. Menggunakan serbet kotor untuk membersihkan meja, perabotan makan,
4.
5.
6.

dan lain-lain,
Dapur, alat masak dan makanan yang kotor,
Makanan yang sudah jatuh ketanah tetap dimakan,
Makanan disimpan tanpa tutup sehingga serangga dan tikus dapat

7.
8.
9.

menjangkaunya,
Makanan mentah dan matang disimpan bersama-sama,
Makanan dicuci dengan air kotor,
Makanan terkontaminasi kotoran akibat hewan yang berkeliaran

disekitarnya,
10. Sayuran dan buah-buahan yang ditanam pada tanah yang terkontaminasi,

68

11. Pengolah makanan yang sakit atau carrier penyakit,


12. Pasar yang kotor, banyak insekta dan sebagainya.
Food-Borne Disease mencakup spektrum yang luas dari penyakit dan
merupakan masalah kesehatan masyarakat yang berkembang di seluruh dunia.
Ini adalah hasil dari konsumsi bahan makanan yang terkontaminasi dengan
mikroorganisme atau bahan kimia. Kontaminasi makanan dapat terjadi pada
setiap tahap dalam proses dari produksi pangan untuk konsumsi (farm to
fork) dan dapat hasil dari pencemaran lingkungan, termasuk pencemaran air,
tanah atau udara (WHO). Presentasi klinis yang paling umum dari penyakit
bawaan makanan mengambil bentuk gejala gastrointestinal, namun penyakit
tersebut juga dapat memiliki neurologis, ginekologi, imunologi dan gejala
lain. Kegagalan multiorgan dan bahkan kanker dapat terjadi akibat konsumsi
bahan makanan yang terkontaminasi, sehingga menyebabkan beban
kecacatan serta kematian (WHO). Kelompok orang tertentu lebih rentan
terhadap Food-Borne Disease. Ini berarti bahwa mereka lebih mungkin untuk
mendapatkan sakit dari makanan yang terkontaminasi dan, jika mereka sakit,
efek yang jauh lebih serius. Kelompok-kelompok ini meliputi (sumber:
foodsafety.gov):
a. Wanita hamil
b. Dewasa yang lebih tua
c. Orang dengan penyakit kronis
Bahaya keamanan pangan terdiri dari kontaminasi biologis, kimia,
atau fisik yang dapat menyebabkan makanan menjadi tidak aman untuk
konsumsi manusia. Food-borne Disease adalah setiap penyakit akibat
kontaminasi makanan. Ketika mikroorganisme menyebabkan penyakit karena
makanan itu disebut kontaminasi biologis (Morgan, 2006).
Berikut ini adalah daftar beberapa bakteri yang dapat menyebabkan
penyakit pada makanan :
1) Staphylococcus

aureus

Sumber

utama

adalah

dari

pengolah

makananyang sedang sakit. Staph adalah keracunan makanan yang paling

69

umum. Gejalanya termasuk mual, demam, kram, dan diare. Untuk


menghindari

penyebaran

Staph,

perhatikan

personal

hygiene dan

sanitasi praktek yang baik, tangani makanan dengan benar, dan jangan
mengizinkan karyawan yang sakit untuk menangani makanan (Morgan,
2006). Yang menyebabkan penularan terjadi pada masa pengelolaan dan
pengolahan adalah karena bakteri ini erat sekali hubungannya dengan
manusia dan hewan, terutama pada kulit, hidung, dan tenggorokan (Buckle
et al., 2009).
2) Escherichia coli: Hal ini paling sering ditemukan dalam daging merah
matang dan susu yang tidak dipasteurisasi. Gejala meliputi sakit perut,
muntah, dan diare. Untuk menghindari kontaminasi coli, makanan harus
dimasak secara menyeluruh, terutama daging giling, dan praktik
kebersihan pribadi dan sanitasi yang baik (Morgan, 2006). Organisme ini
juga terdapat di dapur dan tempat-tempat persiapan bahan pangan melalui
bahan baku dan selanjutnya masuk makanan melalui tangan, permukaan
alat, tempat masakan, dll. Masa inkubasi 1-3 hari (Buckle et al., 2009).
3) Salmonella: paling sering ditemukan dalam pangan daging, telur, unggas,
dan kotoran dari tangan kotor pekerja. Bakteri ini sangat umum, sebagian
besar ayam membawa salmonella. Gejalanya termasuk mual, demam,
kram, dan diare (Morgan, 2006). Gejala biasanya nampak 12-36 jam
setelah bahan pangan tercemar. Gejala lainnya adalah diarrhea, sakit
kepala, dan demam. Biasanya berakhir selama 1-7 hari. Penyakityang
berkaitan dengan gastroentritis biasanya disebabkan oleh species
salmonella typhirium, S. agona, S. panama. Sedangkan untuk penyebab
tiphus adalah salmonella typhi dan paratyphi yang biasanya hanya terdapat
pada manusia dan tak dijumpai pada hewan (Buckle, et al., 2009) Untuk
menghindari penyebaran salmonella, lakukan praktik kebersihan pribadi
dan sanitasi yang baik, serta menyimpan dan memasak makanan (terutama
ayam dan telur) dengan benar (Morgan, 2006).

70

4) Streptococcus: Sumbernya adalah pekerja makananyang sakit atau


pelanggan. Gejalanta termasuk sakit tenggorokan dan demam. Untuk
menghindari penyebaran radang, gunakan pelindung Buffet dari bersin dan
batuk, dan tidak membiarkan karyawan sakit untuk menangani makanan.
5) Listeria monocytogenes : Sumbernya adalah tanah, air, manusia, dan
hewan. Gejala termasuk mual, muntah, diare, infeksi leher rahim, dan
keguguran pada wanita hamil. Untuk menghindari penyebaran listeriosis,
masaklah makananpada suhu yang tepat, konsumsi susu yang telah
dipasteurisasi, dan lakukan praktik kebersihan pribadi dan sanitasi yang
baik, serta menyimpan dan memasak makanan (terutama ayam dan telur)
dengan benar.
6) Campylobacter jejuni : Sumbernya adalah binatang ternak dan susu
mentah. Sebagian besar unggas membawa bakteri Gejalanya meliputi
diare, kram perut, demam, dan muntah. Untuk menghindari penyebaran,
Masaklah makanan dengan baik, hindari kontaminasi silang, dan konsumsi
susu pasteurisasi.
7) Clostridium perfringens : Sumbernya adalah pekerja makanan, daging, dan
tanah. Gejalanya termasuk mual, demam, kram, dan diare. Untuk
menghindari, jagalah makanan agar tidak masuk ke zona bahaya makanan
atau Food Danger Zone (FDZ) (Morgan, 2006). Clostridium perifingens
berkembang biak cepat sekali pada suhu antara 37-55 derajat celsius
dengan pembelahan sel terjadi setiap 10-15 menit. Gejala keracunan
nampak setelah 8-24 jam memakan bahan pangan yang tercemar dan
ditandai oleh sakit perut, diare, pusing, tetapi jarang terjadi muntahmuntah. Gejala dapat berlangsung 12-24 jam (Buckle et al., 2009).
8) Clostridium

botulinum:

bakterianaerobik

bakteri,

Sumbernya

makanan kaleng rumahan dan infeksi biasanya menyebabkan kematian.


Untuk menghindari botulisme, selalu menggunakan makanan kaleng
komersial. Jangan pernah membuka kaleng atau botol jika bengkak.

71

Jangan pernah mencicipi atau bahkan mencium bau makanan yang


dicurigai (Morgan, 2006). Pertumbuhan organisme ini dalam bahan
pangan menghasilkan racun yang cukup kuat dan bersifat mematikan.
Gejala-gejala keracunan akan nampak dalam jangka waktu 24-72 jam
setelah makan racun tersebut dan sebagai tanda pertama adalah lesu, sakit
kepala, dan pusing. Diare pada permulaan dan akhirnya konstipasi. Sistem
syaraf pusat dapat terganggu yang berakibat pada penglihatan terganggu,
kesulitan bicara karena kelumpuhan tenggorokan. Kematian dapat terjadi
karena

kelumpuhan

sistem

pernafasan

(Buckle

et

al.,

2009).

Selain dari bakteri, kontaminasi biologis juga dapat berasal dari virus.
Semua virus adalah patogen. Salah satu penyakit yang dapat terjadi karena
Food-Borne Disease adalah Hepatitis. Virus hepatitis pernah mewabah di
suatu SMA di Depok. Lalu juga dapat berasal dari parasit Parasit adalah
organisme yang hidup pada atau dalam organisme lain yang disebut host.
Mereka mengekstrak makanan dari host. Beberapa parasit manusia tidak
berbahaya, seperti tungau demodicid mikroskopis yang hidup di folikel
rambut dan bulu mata. Namun, parasit lain dapat menyebabkan penyakit
yang parah, seperti bakteri, jamur yang ditemukan di mana-mana, udara,
air, dan tanah. Seperti halnya bakteri, ada jamur yang menguntungkan dan
merugikan. Jamur yang menguntungkan termasuk ragi, yang digunakan
untuk memproduksi roti dan minuman beralkohol, cetakan yang
digunakan dalam pembuatan keju, dan jamur (mushrooms) (Morgan,
2006).
Sebagian besar mikroorganisme (selain virus) butuh enam hal untuk
dapat hidup, yaitu makanan, keasaman, temperatur, waktu, oksigen, dan
kelembaban (Morgan, 2006):
a) Makanan: Biasanya makananmikroorganisme terdiri dari sumber zat gizi
protein dan karbohidrat.
b) Keasaman: Mikroorganisme membutuhkan kurang lebih dari pH netral,
tidak terlalu asam, tidak terlalu basah.

72

c) Suhu: Mikroorganisme dapat hidup pada suhu antara 41 F dan 140 F (5


C dan 60 C). Ini disebut zona bahaya makanan/Food Danger Zone (FDZ).
d) Waktu: Semakin banyak waktu yang bakterimiliki, maka semakin banyak
mereka tumbuh. Jika makanan berbahaya tetap di FDZ untuk total waktu
lebih dari 4 jam, dapat menyebabkan penyakit. Setengah jam saja, bakteri
sudah dapat membuat perubahan pada makanan.
e) Oksigen: Sebagian besar mikroorganismeaerobik membutuhkan oksigen.
Beberapa, seperti botulisme adalah anaerob yaitu, tidak memerlukan
oksigen.
f) Moisture:

Seperti

kebanyakan

kehidupan

di

bumi,

mikroorganismemembutuhkan air.
Gunakan langkah-langkah ini untuk melindungi makanan Anda
(Morgan, 2006):
a) Meningkatkan keasaman makanan Anda dengan asam seperti jus lemon
atau cuka.
b) Batasi waktu menghabiskan makananpada FDZ.
c) Jaga lingkungan dan makanansekering mungkin, terutama selama
penyimpanan.
Kontaminasi kimia terjadi ketika zat beracun dari bahan kimia atau
logam beracun di dapur yang dapat masuk ke makanan (Morgan, 2006):
a) Kimia : termasuk produk pestisida, pelumas, pembersih, dan sanitizers.
Untuk menghindari kontaminasi, gunakan produk-produk tersebut sesuai
dengan petunjuk produsen dan menyimpannya jauh dari makanan. Khusus
pestisida harus digunakan hanya oleh agen pengendalian hama profesional,
bukan personil dapur.
b) Racun logam : ditemukan dalam peralatan yang digunakan di dapur.
Logam beracun umum termasuk timbal, seng, antimon, dan tembaga.
Untuk menghindari kontaminasi, gunakan peralatan yang terpercaya,
biasanya telah memiliki standar food grade.
Kontaminasi fisik terjadi ketika benda asing masuk ke dalam
makanan. Benda-benda tersebut dapat mencakup pecahan kaca, potongan

73

serutan logam dari pembuka kaleng, perban, kuku, atau staples. Untuk
meminimalkan bahaya dari benda-benda ini, pastikan karyawan Anda
memeriksa dengan teliti semua makanan pada setiap langkah selama aliran
rantai makanan pada proses produksi (Morgan, 2006).
Alergi bukan merupakan bagian dari Food-Borne Disease. Alergen
adalah zat dalam makanan yang menyebabkan reaksi alergi pada beberapa
orang ketika dimakan. Orang-orang yang memiliki reaksi ini dikatakan
memiliki alergi makanan. Alergi makanan yang paling umum adalah
(Morgan, 2006) :
a) Produk susu
b) Telur
c) Ikan
d) Kerang
e) Kacang Pohon
f) Kacang
g) Gandum
h) Produk kedelai
Pencemaran terbagi menjadi dua yaitu pencemaran primer dan
pemcemaran

sekunder.

Pencemaran

primer adalah

pencemaran

mikroorganisme sebelum dipanen atau dipotong. Pencegahannya pada


peternakan dapat dengan menyiapkan lahan yang cukup agar tidak timbul
kesesakan pada peternakan. Tanaman tidak boleh dipupuk dengan kotoran
manusia dan disiram dengan air yang tercemar. Sedangkan Pencemaran
sekunder adalah pencemaran mikroorganisme sesudah dipanen atau dipotong.
Pencucian yang bersih dan teratur serta disinfeksi atau sanitasi dari semua alat
pengolahan dan permukaan yang berhubungan dengan bahan pangan sangat
penting guna menurunkan tingkat pencemaran sekunder. Kebiasaan pribadi
para pekerja dan konsumen dalam mengelola bahan pangan dapat merupakan
sumber

utama

dari

pencemaran

sekunder, terutama

karena

bakter

Staphylococcus aureus (Buckle et al., 2009). Para pekerja harus steril dalam
mengelola makanan, diantaranya menggunakan sarung tangan, masker,

74

celemek, penutup rambut, dan APD lainnya, menutup luka dan iritasi, dan
sebaiknya ada aturan yang melarang pekerja yang sakit untuk bekerja.
Masalah tempat produksi juga menjadi kunci, seperti (Buckle et al,
2009):
a) Harus ada pemisahan letak penyimpanan bahan baku baru dengan produk
yang selesai diolah.
b) Kamar kecil harus dibangun jauh dari tempat pengelolaan bahan pangan
dan harus dilengkapi dengan alat-alat pencuci tangan dengan sabun
disinfektan.
c) Lantai, dinding, meja harus dari bahan yang mudah dibersihkan,
berventilasi, penerangan baik, atap dan dinding yang bersih.
d) Tempat pembuangan sampah jauh dari pabrik.
e) Menjaga kebersihan tempat pengelolaan dan kebersihan alat-alat.
f) Suhu penyimpanan bahan makananyang baik adalah di bawah 4 derajat
Celsius atau di atas 60 derajat Celsius.
g) Bahan pangan yang mudah rusak, seperti buah, sayur, dan bahan pangan
segar harus dimasukkan ke dalam lemari es. Bahan pangan segar (daging,
ayam, dll) harus ditaruh di-freezer. Sayur dan buah cukup di dalam kulkas.
h) Makanan yang telah diolah sebaiknya langsung dimakan dalam waktu 1-2
jam setelah dimasak.
i) Bahan-bahan yang telah dibekukan harus segera dimasak setelah dicairkan
(thawing) dan jangan dibiarkan dalam keadaan cair untuk jangka waktu
yang lama.
j) Jangan beli makananatau minuman kemasan yang kemasan sudah agak
bonyok, bengkak atau sekedar terbuka.
k) Konsep first in first out harus diterapkan dalam penyimpanan berdasarkan
tanggal kadaluarsa dan keperluan dalam penggunaan proses pengolahan.
l) Menerapkan prinsip HACCP
Kontaminasi silang adalah kontaminasi pada bahan makanan mentah
ataupun makanan masak melalui perantara. Kontaminasi silang dapat terjadi
selama makanan ada dalam tahap persiapan, pengolahan, pemasakan, maupun

75

penyajian. Kontaminasi silang terjadi jika zat zat pencemar berpindah dari
satu makanan ke makanan lain melalui permukaan benda selain makanan.
Daging dan kulit telur adalah contoh dari media kontaminasi silang. Daging
hewan, baik yang berkaki empat maupun unggas merupakan jasad renik
pathogen yang lazim. Binatang dapat mengalami infeksi yang bersifat
subklinis dan jasad renik pathogen yang terkandung pada jaringan dapat
berpindah secara langsung kepada manusia, seandainya daging tersebut
termakan atau secara tidak langsung menularkan infeksi ke hewan lain
melalui tinja atau permukaan tubuhnya. Begitu pula dengan jasad renik yang
terdapat pada kulit telur dapat dengan mudah berpindah ke makanan. Selain
itu kontaminasi silang juga dapat terjadi melalui beberapa hal sebagai berikut:
1. Penggunaan peralatan masak seperti pisau dan talenan untuk berbagai jenis
makanansecara bergantian tanpa dicuci terlebih dahulu.
2. Meletakkan makananmentah berdampingan atau dekat dengan makanan
yang telah dimasak.
3. Serangga
4. Binatang peliharaan
5. Tubuh manusia
6. Tanah
7. Makanan hewan
Untuk menghindari kontaminasi silang, proses penyimpanan masingmasing bahan makanan juga harus diperhatikan :
Pisah-pisah bahan makanan berdasarkan kecepatan rusaknya. Bahan
makanan yang seharusnya tahan lebih lama akan ikut rusak bila terpapar
bahan yang telah rusak.
a. Jangan campur daging mentah dengan sayuran mentah dalam satu
kemasan.
b. Daging-dagingan sebaiknya disimpan di lemari pembeku.
c. Jangan campur bahan mentah dengan bahan matang.
d. Mencuci alat makan menggunakan ember sangat tidak disarankan, apalagi
jika airdi dalam ember tersebut digunakan untuk membilas. Pembilasan

76

harus dilakukan menggunakan air bersih yang mengallir dan bertekanan


tinggi, karena air yang mengalir dengan tekanan tinggi akan membantu
menjatuhan kotoran dan sabun sisa-sisa pencucian. Air yang tidak
mengalir dalam ember akan mengendapkan kotoran dan kuman sisa
pencucian.

Jika

digunakan

berulang-ulang

dapat

menyebabkan

kontaminasi silang ke alat makna yang dibilas dengan air tersebut.


e. Memisahkan makananmentah dan matang.
f. Penggunaan lap untuk tangan dan untuk alat makan dibedakan karena di
tangan terdapat bakteriStaphylococcus sp.
Pada prinsipnya langkah-langkah pelaksanaan, pengawasan terhadap
sanitasi suatu produk makanan dimulai dari proses produksi, penyimpanan,
distribusi dan penjualan ke konsumen. Dengan demikian, konsumen akan
mendapat makanan yang berkualitas baik dan terhindar dari bahaya yang
mungkin diakibatkan oleh makanan tersebut. Konsumen sendiri juga perlu
melakukan pengawasan terhadap produk makanan jadi yang beredar di
lapangan.
Di Indonesia, pengawasan sanitasi produk makanan masih tumpang
tindih. Belum ada kepastian mengenai undang-undang atau peraturan yang
berlaku dibudang makanan dan minumnan, selain masih kurang jelasnya
institusi yang berwenang dan kurang berfungsinya kendali masyarakat atau
yayasan lembaga konsumen Indonesa ( YLKI ) terhadap kasus yang terjadi
yang dapat merugikan masyarakat. Landasan hokum pengawasan sanitasi
adalah undang-undang dan peraturan seperti UU no.9/1960 tentang pokokpokok kesehatan, UU no.11/1962 tentang hygiene untuk usaha-usaha bagi
umum, UU no.2/1966 tentang hygiene peraturan-peraturan daerah tingkat
satu dan dua. Penegakan hukum bidang pengawasan sanitasi ini juga dapat
dilaksanakan melalui pemberian wewenang oleh unit kesehatan propinsi
kepada unit kesehatan kabupaten atau kota madya.
Mengenai makanan ada dua pihak yang berkepentingan yaitu
produsen dan konsumen. Untuk menjaga kesehatan pihak konsumen, maka

77

perlu diadakan pengawasan terhadap makanan jadi atau bahan makanan


terutama mengenai segi sebagai berikut :
1. Tidak mengandung sesuatu racun atau substansi yang membahayakan
2. Tidak mengandung sesuatu bagian yang menunjukkan kebusukan
3. Tidak ada tanda pemalsuan
4. Harus cocok untuk konsumsi manusia
5. Harus diolah, dipersiapkan, diawetkan, dibungkus dan disimpan menurut
persyaratan.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.

2.
3.

Dengan praktikum pengambilan sampel air dapat mengetahui cara


pengambilan sampel air yang baik dan benar. Cara pengambilan sempel
yang tidak baik dapat berpengaruh pada hasil akhir atau hasil penelitian.
Praktikum pengendalian vektor dengan mengidentifikasi jentik nyamuk
dan dapat mengetahui jenis nyamuk.
Praktikum penyehatan makanan dan minuman dengan cara
mengidentifikasi makanan dan minuman sangat penting karena tidak
semua makanan dan minuman yang berada disekitar kita merupakan
makanan yang aman dan sehat.

78

4.

5.

Dengan Praktikum pengendalian di ruang Laboratorium dan Workshop


dapat mengetahui cara menggunakan alat-alat yang digunakan untuk
mengukur suhu, kelembaban, cahaya dan kebisingan. Dan juga dapat
mengetahui suhu, kelembaban, cahaya dan kebisingan pada ruangan
laboratorium dan workshop.
Pengisian SPL pada praktikum penyehatan lingkungan pemukiman
dengan survei rumah penduduk memperoleh keterangan atau data tentang
keadaan kesehatan perumahan dan lingkunganya. Dan dapat mengetahui
dan membandingkan apakah kondisinya sudah sesuai dengan SPL atau
belum.

B. Saran
1. Sebaiknya sebelum memulai praktik dasar-dasar kesehatan lingkungan,
terlebih dahulu kita harus mengetahui teori setiap praktik, agar
memudahkan saat dilapangan.
2.

Lampiran Lampiran

A. Praktikum Penyediaan Air

79

B. Praktikum Pengawasan Limbah Cair

80

C. Praktikum mengukur parameter lingkungan

81

D. Praktikum Pengendalian Vektor di pemukiman

E. Praktikum penyehatan lingkungan dipemukiman

82

F. Praktikum Penyehatan Mamin

83

84

85

DAFTAR PUSTAKA
http://triamegumi.blogspot.co.id/2012/10/laporan-pengambilan-sampel-air-keransgl.html
http://kesehatanlingkungan2013.blogspot.co.id/2014/08/laporan-praktikumpengambilan-sampel.html
http://denenyy.blogspot.co.id/2012/10/pemeriksaan-kadar-do.html
http://cybertlie.blogspot.co.id/2013/01/kesehatan-lingkungan-kerja-di.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Nyamuk
http://neisanitarian.blogspot.com/2012/03/macam-macam-jenis-nyamuk.html
http://sinarmentari4u.blogspot.com/2012/01/makalah-metamorfosis-padanyamuk.html
http://arrumbum.blogspot.com/2013/04/makalah-parasitologi-nyamuk.html
http://berita-iptek.blogspot.com/2008/09/nyamuk.html
http://neisanitarian.blogspot.com/2012/03/macam-macam-jenis-nyamuk.html
http://banyugroup.blogspot.co.id/2014/11/laporan-ilmiah-morfologi-nyamuk.html
http://inta-hestya-fkm12.web.unair.ac.id/artikel_detail-73132

sebuah

%20perjalanan-Kesehatan%20Lingkungan%20Pemukiman.html
https://anitamuina.wordpress.com/2014/09/22/mikrobia-udara/
http://www.pengertianku.net/2014/11/inilah-pengertian-kesehatan-lingkungandan-menurut-para-ahli.html
Depkes RI. Penyehatan Makanan dan Minuman, 1999.
Purawidjaja, Enam Prinsip Dasar Penyediaan Makan di Hotel, Restoran dan
Jasaboga, 1995
http://www.putraprabu.wordpress.com/2009/01/09/penyajian-makanan-prinsipfood-hygiene.html

86

https://putraprabu.wordpress.com/2008/12/27/higiene-dan-sanitasi-makanan.html
http://setiya-dewi-megasari.blogspot.co.id/2012/01/penyahatan-makanan-danminuman.html

87

Anda mungkin juga menyukai