Anda di halaman 1dari 15

URGENSI

SISTEM KESEHATAN DESA


DISAMPAIKAN OLEH:
EMANUEL MELKIADES LAKA LENA (A-331)
WAKIL KETUA KOMISI IX DPR RI

Public Health Scientific Meeting (PHSM)


Senin, 1 Juni 2020 1
PEMBANGUNGAN KESEHATAN DIMULAI
DARI
HULU (DESA)
• Pembangunan kesehatan secara nasional ditujukan untuk
membentuk derajat kesehatan masyarakat setinggi - tingginya.
• Diperlukan sebuah konsep percepatan pembangunan kesehatan
agar seluruh masyarakat memiliki keterjangkauan akses yang
mudah dan cepat terhadap pelayanan kesehatan >> menjadikan
desa (unsur penyelenggara pemerintahan terkecil) sebagai basis
kesehatan.
• Kementerian Desa PDT mengeluarkan kebijakan pembangunan
kesehatan berbasis perdesaan atau Program Perdesaan Sehat.
• Adanya alokasi dana desa (ADD) sangatlah mungkin untuk
dimanfaatkan oleh aparatur pemerintah desa untuk merencanakan
program kesehatan yang berkualitas.
2
DESA SIAGA

• Masalah kesehatan di Indonesia yang tak kunjung selesai (AKI,


AKB, TB, HIV/AIDS, DB) >> diperlukan percepatan
pembangunan kesehatan melalui Sistem Kesehatan Nasional
(SKN) dengan salah satu terobosannya yaitu Desa Siaga.
• Kementerian Kesehatan telah memulai program Desa Siaga
sejak 2006.
• Konsep desa siaga adalah membangun suatu sistem di suatu
desa yang bertanggung jawab memelihara kesehatan masyarakat
itu sendiri.
• Bentuk reorientasi pelayanan kesehatan dari sebelumnya bersifat
sentralistik dan top down menjadi lebih partisipatif dan bottom
up.
3
DESA SIAGA BERDASARKAN
KMK 564/2006
• Merupakan desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber
daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan
mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan
kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.
• Mengandung makna “kesiapan” dan “kesiagaan” dengan prinsip
respons segera. Begitu masyarakat mengetahui adanya suatu
masalah, maka akan melakukan langkah-langkah yang
diperlukan dengan dukungan dari sistem kesehatan (pustu,
puskesmas, Dinkes, dan RSUD).
• Organisasi desa siaga ini berada di tingkat desa/kelurahan
dengan penanggung jawab umum kepala desa atau lurah.
Sedangkan pengelola kegiatan harian desa siaga, bertugas
melaksanakan kegiatan lapangan.
4
BEBERAPA REGULASI YANG
MENDUKUNG
• Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
• Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa
yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
• Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 2019. Permenkes
Nomor 8 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan Masyarakat Bidang
Kesehatan
• Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
564/MENKES/SK/VI II/2006, tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengembangan Desa siaga

5
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM
PENCEGAHAN COVID-19
• Keme n ke s R I te l a h m e n e r b i t ka n b u ku
Pedoman Pemberdayaan Masyarakat Dalam
Pencegahan COVID-19 di RT/RW/Desa
• Merupakan segala upaya yang dilakukan
dengan menggali potensi yang dimiliki
masyarakat agar berdaya dan mampu
berperanserta mencegah penularan COVID-
19,
• Melibatkan berbagai unsur yang ada di
masyarakat seperti ketua RT/RW dan atau
kepala desa, Toma/Toga, Bhabinkamtibmas,
kader kesehatan, petugas Puskesmas serta
masyarakat di wilayah tersebut.

6
CONTOH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DALAM PENCEGAHAN COVID-19
• Cilacap, Tegal DIY >> untuk menghadapi kemungkinan
masih ada warga yang tetap memaksakan diri untuk
mudik, desa telah menyiapkan ruang isolasi khusus di
balai desa dan sekolah. Perangkat desa juga telah
mengalokasikan anggaran penanganan Covid-19 untuk
untuk langkah preventif dan kuratif, dengan
mengoptimalkan peran relawan desa untuk melakukan
edukasi dan pemantauan.
• Kota Tangerang dengan Kampung Siaga COVID-19
• Kota Surabaya dengan RW Wani COVID-19
• Provinsi Jawa Timur yang menargetkan 100 Kampung
Tangguh Covid-19 tersebar di seluruh wilayah Jatim.

7
CONTOH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DALAM PENCEGAHAN COVID-19 DI
SURABAYA

8
PENTINGNYA PERAN TENAGA KESMAS
DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT ..(1)
• Transisi epidemiologi terjadi di semua lapisan
penduduk dan semua wilayah (Riskedas 2007 dan
2013) >> AKI/AKB, gizi, penyakit menular, dan PTM
memerlukan intervensi kesehatan masyarakat berupa
pelayanan promotif dan preventif dengan
menggerakkan “mesin birokrasi” dan “mesin sosial”
(peran serta masyarakat).
• Peranan Puskesmas sangat sentral dan strategis
melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat
tersebut.
9
PENTINGNYA PERAN TENAGA KESMAS
DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT ..(2)
• Pengembangan Puskesmas didasari oleh konsep kewilayahan,
sehingga Puskesmas disebut pembina kesehatan wilayah.
• Pembinaan kesehatan wilayah pada dasarnya adalah
melaksanakan upaya-upaya kesehatan masyarakat secara
komprehensif >> dipertegas dalam Permenkes 43/2019 bahwa
Puskesmas diselenggarakan dengan prinsip
“pertanggungjawaban wilayah”.
• Dalam konsep kewilayahan berarti Puskesmas bukan saja
berfungsi mengobati orang sakit, tetapi juga melakukan upaya
promosi kesehatan dan pencegahan.

10
PENTINGNYA PERAN TENAGA KESMAS
DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT ..(3)
• Tantangan ke depan adalah bagaimana memperkuat status
kelembagaan Puskesmas sebagai Pembina Kesehatan Wilayah
dan pelaksana kegiatan UKM.
• Di Provinsi NTT: dilakukan program “Puskesmas Reformasi” !
membentuk Dewan Penyantun Puskesmas terdiri dari perwakilan
masyarakat, yang turut memikirkan peningkatan akses dan mutu
pelayanan Puskesmas (Laporan Best Practice, AIPMNH NTT,
2015).
• Di Kota Palu: Puskesmas diberi status PPK BLUD, melakukan
renovasi fasilitas dan dibuka sampai sore/ malam hari ! jumlah
kunjungan, kepuasan masyarakat, dan pendapatan Puskesmas
meningkat.. Pendapatan tersebut digunakan meningkatkan
kegiatan UKM. (Laporan Best Practice Proyek DHS1/ADB). 11
PENTINGNYA PERAN TENAGA KESMAS
DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT ..(4)
• Peran promotif dan preventif di Puskesmas cukup menonjol
pada masa-masa 1970-1990-an. Peran sebagai “klinik
pengobatan” semakin dominan sejak implementasi JKN/ BPJS.
• Diperlukan kepemimpinan Puskesmas yang (1) memahami dan
mampu menerapkan prinsip-prinsip “community and social
development” dan (2) memahami tata kelola pemerintahan di
tingkat kabupaten, kecamatan dan desa.
• Disinilah peran penting tenaga kesehatan masyarakat.

12
DUKUNGAN KOMISI IX DPR RI

• Sejak 3 Februari 2020, dalam Raker bersama dengan Menkes,


Komisi IX DPR RI sudah menekankan tentang pentingnya
melakukan sosialisasi secara masif dan intensif dengan
melakukan KIE terkait upaya promotif dan preventif virus
2019-nCoV sehingga masyarakat selalu mendapatkan
pembaruan informasi yang benar, jelas dan tepat. Selain itu
meminta Kemenkes untuk terus melakukan komunikasi dan
koordinasi dengan K/L terkait dan pemerintah daerah
dalam upaya penanganan virus 2019-nCoV di Indonesia.
• Raker 24 Maret 2020, Komisi IX DPR RI masih mendesak
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Kemenkes
untuk melakukan KIE yang masif kepada masyarakat dengan
melibatkan seluruh elemen masyarakat sampai unit terkecil.
13
REKOMENDASI
• Masyarakat harus menjadi subjek dalam upaya penanggulangan
COVID-19 sehingga membangun sistem kesehatan desa
melalui pelibatan masyarakat menjadi semakin terasa
urgensinya di masa pandemi ini.
• Diperlukan peningkatan literasi kesehatan masyarakat melalui
upaya promotif dan preventif kepada seluruh lapisan
masyarakat. Peran tenaga kesehatan masyarakat sangat
diperlukan untuk mengisi bagian ini.

14
TERIMA KASIH

@KomisiIX @KomisiIX

Anda mungkin juga menyukai