PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampah merupakan salah satu masalah lingkungan yang perlu
mendapat
perhatian.
kompleks
dalam
kuantitasnya
Permasalahan
kaitannya
semakin
dengan
meningkat,
sampah
tersebut
semakin
pengelolaannya
karena,
semakin
bervariasi
jenis
tangga
hingga
industri
dan
selalu
bertambah
seiring
dalam
sampah
perkotaan
timbul
akibat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Sampah
Sampah adalah bagian dari sesuatu yang tidak dapat dipakai,
tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, pada umumnya
berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia, termasuk kegiatan
industri. Sampah juga merupakan sisa-sisa bahan yang telah
mengalami perlakuan, baik karena telah diambil bagian utamanya
atau karena pengolahan, dan sudah tidak bermanfaat, sedangkan bila
ditinjau dari segi lingkungan dapat menyebabkan pencemaran atau
gangguan kelestariannya (Ramandhani, 2011).
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau
proses alam yang berbentuk padat. Sampah rumah tangga adalah
sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga
yang tidak termasuk tinja dan sampah spesifik. Sampah sejenis
sampah rumah tangga adalah sampah yang tidak berasal dari
kawasan komersial, kawasan industri, kasawan khusus, fasilitas
umum, fasilitas sosial, dan/atau fasilitas lainnya (Peraturan Daerah
Kota Makassar No.4 tentang Pengelolaan Sampah, 2011).
B. Jenis Sampah
Sampah ada di sekeliling kita, bahkan tiap rumah tangga selalu
menyumbang sampah untuk dibuang setiap harinya. Jenis sampah
yang ada di sekitar kita cukup beraneka ragam, diantaranya (Fahmi,
2013):
1. Sampah berdasarkan zat kimia yang terkandung didalamnya
a. Sampah organik adalah jenis sampah yang dapat dan mudah
membusuk, contohnya adalah daun, sisa makanan, buah,
sayuran dsb.
b. Sampah anorganik adalah jenis sampah yang umumnya tidak
dapat membusuk, contohnya adalah barang logam atau besi,
kaca, plastik dsb.
2. Sampah berdasarkan dapat dan tidaknya dibakar
peruntukan semula.
3.
Sampah yang mudah membusuk dan mudah
terurai karena kandungan kompososibahan organik alami yang
tinggi. Jika terbuang pada suatu lahan atau badan air, akan terurai
menjadi unsur-unsur hara dan asam-asaman, alkohol dan gas.
4.
Sampah beracun/berbahaya prosesnya hampir
serupa di atas, terutama timbulnya kematian flora atau fauna dan
kalau terus menerus terjadi akan menyebabkan kepunahan
populasi.
5.
6.
kecelakaan
E. Pengaruh Sampah Terhadap Kesehatan
Sampah bukanlah penyebab (agent) penyakit, tetapi sebagai
suatu kondisi atau media terjadinya sakit. Pengaruh sampah tehadap
kesehatan (Gafur, 2008):
1. Sampah yang dibuang
di
sembarangan
tempat
dapat
berkembangnya
merupakan
istilah
yang
digunakan
untuk
2. Klasifikasi kota
Tabel 2.2
Besaran Timbulan Sampah Berdasarkan Klasifikasi Kota
Volume
Berat
No.
Klasifikasi Kota
(liter/orang/hari
(Kg/orang/hari)
)
1.
Kota sedang
2,75-3,25
0,70-0,80
2.
Kota kecil
2,5-2,75
0,625-0,70
Sumber: SNI 19-3964-1994
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Timbulan Sampah
Dari hasil observasi dan wawancara dengan BTN Nusa
Tamarunang maka diketahui bahwa:
1.
Data Umum
a.
Jumlah Penduduk:
Jumlah penduduk di BTN Nusa Tamarunang tahun
2015 sebanyak 1.728 jiwa, yang terdiri dari 843 laki-laki dan
885 perempuan.
Tabel 3.1
Timbulan Sampah di BTN Nusa Tamarunang
No
.
Sumber Sampah
Timbulan Sampah
(liter/hari atau m3/hari)
1.
Jumlah Sampah
Sumber: Data Primer, 2015
Jumlah sampah
Jumlah penduduk
4375liter /hari
1728 jiwa
= 2,52 liter/org/hari
10
Jumlah Penghuni=
Jumlah penduduk
Jumlah rumah
1728
350
4,9(5 penghuni)
Tabel 3.2
Presentasi Komponen Sampah di BTN Nusa Tamarunang
Timbulan Sampah
Komponen Sampah
(%)
l/hr (m3/hr)
1. Sampah organik
50,58
2213 liter/hr (22,13 m3/hari)
2. Kertas
18,56
3. Plastik
22,44
4. Logam
2,22
97 liter/hr(0,97 m3/hari)
3,94
6. Lain-lain
Jumlah
2,26
100
11
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari observasi yang dilakukan, maka laju
timbulan sampah di BTN Nusa Tamarunang sebesar 110643,75
liter/hari (110,64 m3/hari).
B. Saran
1. Untuk penanganan permasalahan sampah, dibutuhkan partisipasi
dari berbagai pihak terutama dari masyarakat itu sendiri.
2. Perlu adanya pengelolaan sampah berbasis masyarakat
(Comunity Based).
12