Anda di halaman 1dari 5

Parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak rencana kegiatan

pembangunan dan berpengaruh terhadap kesehatan

a. Kualitas Udara dan Kebisingan


Parameter kualitas udara ambien yang akan diteliti sesuai dengan Peraturan Pemerintah
No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Pengambilan sampel
dilakukan di beberapa titik diarea sekitar pembangunan rumah sakit (dengan radius 1
KM), parameter yang diukur meliputi SO2 (sulfur dioksida), CO (karbon monoksida),
NO2 (nitrogen dioksida), O3, dan TSP (debu).
Kebisingan akan diukur secara langsung dengan menggunakan alat Sound Level Meter di
lokasi yang sama dengan lokasi pengukuran/pengambilan sampel udara ambien. Baku
mutu tingkat kebisingan diatur dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.
Kep-48/MENLH/11/ 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan .
Tabel Parameter, Metode Pengumpulan dan Analisis Data untuk Kualitas Udara dan Kebisingan
No. Parameter Metode Analisis Peralatan Sumber Metode Analisis Keterangan
Data
1 Kualitas Udara PP No. 41 Menggunakan Hasil perhitungan
SO2 Pararosanilin Spektrofotometer tahun Pedoman ISPU: dikonversi
CO NDIR NDIR Analyzer 1999 tentang Kep.Men. LH No. menjadi
NO2 Saltzman Spektrofotometer Baku 45 tahun 1997 dan skala kualitas
PM 10 Gravimetri Hi-Vol Mutu Udara Kep. Ka lingkungan
TSP Gravimetri Hi-Vol Ambien BAPEDAL No.
O3 Chemiluminescen Spektrofotometer Nasional 107 tahun 1997
2 Kebisingan Sound level Kep.Men. LH Sesuai dengan Hasil perhitungan
meter No. 48 Kep.Men. LH No. dikonversi
tahun 1996 48 tahun 1996 menjadi
tentang Baku tentang skala kualitas
Tingkat Baku Tingkat lingkungan
Kebisingan Kebisingan

b. Kualitas Tanah
Pembangunan menyebabkan alih fungsi tanah/lahan, yang sebelumnya lahan digunakan
untuk persawahan dan perkebunan yang ditanami padi, jagung, kedelai dll, dan dengan
adanya pembangunanini maka lahan tersebut tidak dapat lagi difungsikan sebagai lahan
produktif yang sebelumnya dapat ditanami berbagai jenis tumbuhan, sehingga tanah
menjadi suatu komponen yang perlu diperhatikan, walaupun pada prakteknya tanah
disekitar lokasi diperkirakan tidak akan mengalami dampak yang signifikan. Akan tetapi
pengujian terhadap kualitas tanah tetap dilakukan, berikut adalah hasil pengujian tanah
yang telah dilakukan :
Tabel hasil pengukuran Kualitas tanah
No
Parameter Satuan Hasil Pengujian
.
1 pH H2O - 6,7
2 pH CaCl2 - 5,9
3 C-Organik % 5,95
4 N-Total % 3,1
5 Ratio C/N - 8,5
6 P-Tersedia ppm 7,71
7 Ca-dapat tukar Cmol/kg 0,45
8 Mg-dapat tukar Cmol/kg 0,98
9 K-dapat tukar Cmol/kg 1,3
10 Na-dapat tukar Cmol/kg 1,1
12 KB % 2,3
13 H+ Me/100g 4,7

Dari hasil pengukuran, terlihat bahwa kualitas tanah di sekitar area pembangunan
cukup subur untuk ditanami berbagai macam tumbuhan seperti padi, jagung dan aneka
buah-buahan lainnya, dengan kondisi tanah yang baik ini maka masyarakat sekitar dapat
memanfaatkan lahan mereka untuk kegiatan pertanian, perkebunan

c. Kualitas Air
1) Kualitas Air Tanah
Untuk mengetahui kualitas air tanah pada lokasi, maka dilakukan pengukuran
terhadap kualitas air sumur penduduk. Sampel air akan diambil dari lokasi rencana
pembangunan dan beberapa titik diarea sekitar pembangunan (dengan radius 1 KM),
sampel air diambil pada sumur-sumur penduduk serta aliran sungai. Cara pengukuran,
perhitungan dan evaluasi kualitas air tanah berpedoman pada Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 416 Tahun 1990 . Parameter-parameter kualitas air tanah yang akan
diukur disajikan pada Tabel berikut
Tabel Parameter Kualitas Air Tanah/Sumur yang akan Diukur (sesuai PERMENKES
907/MENKES/SK/VII/2002)
No Parameter
1 Antimony
2 Air raksa (Hg)
3 Arsenic (As)
4 Barium (Ba)
5 Boron (Bo)
6 Cadmium (Cd)
7 Kromium (Cr)
8 Tembaga (Cu)
9 Sianida (CN)
10 Fluorida (F)
11 Timah (Pb)
12 Nikel (Ni)
13 Nitrat (NO3)
14 Nitrit (NO2)
15 Selenium (Se)
16 Amonia (NH3)
17 Alumunium (Al)
18 Klorida (Cl)
19 Tembaga (Cu)
20 Kesadahan (Ca CO3)
21 Hidrogen Sulfida (H2S)
22 Besi (Fe)
23 Mangan (Mn)
24 pH
25 Sodium (Na)
26 Sulfat (SO4 )
27 TDS
28 Seng (Zn)
29 Kekeruhan
30 E. Coli
31 Fecal coli
32 Suhu
33 Total zat padat terlarut (TDS

2) Kualitas Air Permukaan


Untuk mengetahui kualitas air permukaan (air sungai) pada lokasi, maka dilakukan
pengukuran terhadap kualitas air permukaan. Cara pengukuran, perhitungan dan
evaluasi kualitas air sungai berpedoman pada Peraturan Pemerintah RI No. 82 Tahun
2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air dan
Kep.Men LH No. 37 Tahun 2003 tentang Metode Analisis Kualitas Air Permukaan
dan Pengambilan Contoh Air Permukaan. Pengambilan sampel air permukaan untuk
penelitian ini dilakukan di sungai sungai terdekat yang terpengaruh oleh kegiatan
pembangunan serta pengolahan limbah yang berjarak (radius) 1 KM dari lokasi
proyek pembangunan. Parameter-parameter kualitas air permukaan yang akan diukur
disajikan pada tabel berikut.
Tabel Parameter Kualitas Air Permukaan yang akan Diukur (sesuai PP RI No. 82
Tahun 2001)

No Parameter
1 pH
2 DO
3 Kekeruhan
4 DHL
5 BOD
6 COD
7 Total fosfat sebagai P
8 NO3
9 NH3
10 Kobalt (Co)
11 Barium (Ba)
12 Boron (Bo)
13 Kadmium (Cd)
14 Khrom (VI)
15 Tembaga (Cu)
16 Besi (Fe)
17 Timbal (Pb)
18 Mangan (Mn)
19 Air Raksa (Hg)
20 Seng (Zn)
21 Khlorida (Cl)
22 Sianida (CN)
23 Fluorida (F)
24 Nitrit (NO2)
25 Sulfat (SO 4)
26 Khlorin bebas
27 Belerang sbg H2S
28 Minyak dan Lemak
29 Detergen
30 Residu Terlarut
31 Residu Tersuspensi
32 Total Coliform
33 Fecal Coliform

Lokasi pengambilan sampel ditetapkan pada lokasi tapak proyek dan sekitarnya yang
diprakirakan akan terkena dampak kegiatan proyek Pengambilan sampel air tanah
akan dilakukan pada 10 titik atau lokasi yang didasarkan pada perbedaan jenis tanah
dan pertimbangan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai