DISUSUN OLEH :
Kelompok 6 : 1) Aminah Candradewi (P21345118009)
2) Faiz Syaibatul H (P21345118024)
3) Feni Sabputri (P21345118027)
4) M. Arfan Fadli (P21345118041)
KELAS : 2 D3 A
POLTEKKES KEMENKESJAKARTA II
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Jl. Hang Jebat III BLOK F3, No.8, RT.4/RW.8, Gunung, Kby. Baru, Kota Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12120 Telepon: (021) 7397641
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmatnya dan berkahnya
sehingga kami dapat menyusun makalah ini.
Makalah ini disusun berdasarkan materi memahami dan mengidentifiksi
pencemaran tanah.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen dan
teman-teman yang membantu pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan kami mohon maaf atas
kekurangan dan kesalahan yang ada dalam makalah yang sederhana ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pencemaran tanah mempunyai dampak buruk tidak hanya lingkungan tetapi
juga kesehatan manusia. Tanah yang tercemar dapat menyebabkan efek
mematikan dan berbahaya. Berbagai kasus mengenai pencemaran tanah telah
menyababkan dampak yang merugikan bagi manusia dan lingkungan. Salah satu
dampak yang sangat berpengaruh adalah dampak terhadap kesehatan manusia.
Pengaruh tanah terhadap kesehatan dapat terjadi secara langsung dan tidak
langsung. Secara tidak langsung apabila manusia memanfaatkan mineral yang
terkandung serta lahan yang tersedia untuk meningkatkan kesejahteraanya.
Pengaruh secara langsung tanah dapat mempengaruhi kesehatan, karna
mengandung berbagai zat fisis, kimia dan biologis yang dapat menggangu
kesehatan tubuh dan masyarakat. Pengaruh tanah terhadap kesehatan digolongkan
kepada penyakit-penyakit yang menyebar lewat tanah. Zat-zat yang terkandung
dapat berasal dari dari tanah itu sendirimaupun berasal dari luar tanah, sebagai
akibat dari pencemaran tanah. Penyakitpenyakit tersebut disebut sebagai penyakit
bawaan tanah (soil-borne diseases).
Hampir semua orang pernah menderita suatu penyakit, dari yang ringan
samapi yang berat, bahkan berakibat fatal berupa cacat maupun kematian. Proses
terjadinya penyakit pada manusia dapat terjadi karena tiga hal penting yaitu agent
atau penyebab penyakit, host atau populasi berisiko tinggi dan environment atau
Linglingkungan (John Gordon). Pengaruh lingkungan dalam menimbulkan
penyakit pada manusia telah lama disadari dimana faktor lingkungan berperan
sangat besar dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Memang tidak
selalu lingkungan sebagai penyebab, melainkan juga sebagai penunjang, media
transmisi maupun pemberat penyakit yang telah ada.
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh tanah terhadap kesehatan
2. Untuk mengetahui jenis penyakit yang ditularkan melalui tanah
3. Untuk mengetahui mekanisme penularan penyakit
4. Untuk mengetahui penanggulangan penyakit yang ditularkan melalui
tanah
BAB II
PEMBAHASAN
c. Penyakit histoplasmosis
Penyakit histoplasmosis merupakan infeksi oportunistik (IO) yang
umum pada penderita HIV-positif. Infeksi ini disebabkan oleh jamur
Histoplasmosis capsulatum. Jamur ini berkembang dalam tanah yang
tercemar dengan kotoran burung, kelelawar dan unggas, sehingga
ditemukan dalam kandang burung/unggas dan gua. Infeksi menyebar
melalui spora (debu kering) jamur yang dihirup saat bernapas, dan tidak
dapat menular dari orang yang terinfeksi. Jamur ini dapat tumbuh dalam
aliran darah orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rusak, biasanya
dengan jumlah CD4 di bawah 150, walau gejala ringan dapat timbul
dengan jumlah CD4 lebih tinggi. Setelah berkembang, infeksi dapat
menyebar pada paru, kulit, dan kadang kala pada bagian tubuh yang lain.
Kurang lebih separuh penderita mengalami masalah paru. Hasil rontgen
dada dapat menunjukkan tanda yang khas pada paru. Penyakit paru akibat
histoplasmosis serupa dengan TB dan dapat semakin berat selama
bertahun-tahun. Histoplasmosis juga dapat berpengaruh pada susunan
saraf pusat (SSP), dengan sampai 20% pasien mengalami gejala kejiwaan.
Untuk ODHA dengan jumlah CD4 di atas 300, gejala histoplasmosis
umumnya dibatasi pada saluran napas, yaitu batuk, sesak napas dan
demam.
Ada tes antigen untuk infeksi dengan jamur H. capsulatum.
Contoh air seni maupun darah. Histoplasmosis juga dapat didiagnosis
dengan membiakkan jamur dari contoh sumsum tulang, tetapi proses ini
membutuhkan waktu beberapa minggu. Cara terbaik untuk mencegah
histoplasmosis adalah dengan memakai terapi antiretroviral (ART).
Itrakonazol dapat dipakai untuk mencegah munculnya penyakit akibat
infeksi jamur termasuk histoplasmosis, namun penggunaannya umumnya
tidak diusulkan. Profilaksis terhadap histoplasmosis dapat
dipertimbangkan untuk Odha dengan jumlah CD4 di bawah 150 dengan
pekerjaan berisiko tinggi (misal bertani, berkebun, buruh bangunan).
Histoplasmosis diobati dengan dua tahap yaitu induksi (terapi awal untuk
infeksi akut), dan profilaksis sekunder (terapi secara terus-menerus untuk
mencegah kambuh). Bila infeksinya ringan atau sedang, terapi induksi
dilakukan dengan itrakonazol, versi sirup paling baik. Bila penyakit berat,
amfoterisin B dapat dipakai pada awal terapi. Amfoterisin B adalah obat
yang sangat manjur. Obat ini diinfus secara perlahan, dan dapat
mengakibatkan efek samping yang berat.
Ada versi amfoterisin B yang baru, dengan obat dilapisi selaput
lemak menjadigelembung kecil yang disebut liposom. Versi ini mungkin
menyebabkan lebih sedikit efek samping. Terapi amfoterisin B biasanya
dilakukan selama dua minggu atau lebih, dan pasien umumnya dirawat di
rumah sakit selama ini. Histoplasmosis biasanya harus diobati pada awal
dengan obat yang cukup manjur, amfoterisin B, yang juga menimbulkan
efek samping yang berat. Untuk mencegah infeksi kambuh kembali,
sebaiknya ODHA mulai ART bersamaan dengan pengobatan untuk
histoplasmosis. Penyehatan Tanah 91
Gejala awal muncul serupa dengan penyakit flu yang ringan, dan
berkembang dengan berbagai gejala, demam, kelelahan, kehilangan berat
badan, hepatosplenomegali (pembengkakan pada hati atau limpa) dan
limfadenopati (pembengkakan pada kelenjar getah bening). Kurang lebih
50% pasien mengalami batuk kering, sakit dada dan sesak napas,
sementara sejumlah yang lebih kecil mengalami masalah perut,usus dan
kulit. Kurang lebih 10% mengalami renjatan dan kegagalan beberapa
organ tubuh Histoplasmosis juga dapat berpengaruh pada sumsum tulang,
dengan akibat anemia, leukopenia dan trombositopenia.
d. Penyakit Aspergillosis
Penyakit aspergillosis adalah infeksi yang disebabkan oleh suatu jenis jamur.
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi aspergillosis yang biasanya mempengaruhi sistem
pernapasan, namun tanda-tanda dan keparahannya sangat bervariasi. Penyakit yang
disebabkan oleh aspergillus umumnya memengaruhi sistem pernapasan, namun juga
dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya, seperti kulit, mata, atau sinus. Jamur yang
memicu penyakit aspergillus terdapat di mana-mana baik di dalam ruangan maupun di
luar ruangan. Kebanyakan strain jamur ini tidak berbahaya, tetapi beberapa dapat
menyebabkan penyakit serius pada orang- orang dengan sistem imun lemah, penderita
penyakit paru atau asma yang dipicu karena menghirup spora. Pada beberapa orang, spora
dapat memicu reaksi alergi dan menyebabkan infeksi ringan hingga serius. Bentuk yang
paling serius dari aspergillosis atau disebut juga aspergillosis invasif terjadi ketika
infeksi menyebar ke pembuluh darah. Tergantung pada jenis aspergillosis, pengobatan
mungkin melibatkan observasi, obat anti-jamur dan bahkan operasi jika kasus sudah
sangat parah.
3. Mengganti bahan- bahan kimia dengan bahan- bahan organik atau alami
Kita semua tahu bahwa limbah dari bahan- bahan kimia rata- rata
mempunyai sifat yang berbahaya. maka dari itu, alangkah lebih amannya apabila
kita menggunakan bahan- bahan yang alami sehingga menjadi lebih ramah bagi
lingkungan dan juga makhluk hidup. Ada banyak sekali alternatif dari bahan-
bahan kimia yang digunakan manusia dalam kehidupan sehari- hari. Kita mulai
saja dari bahan bakar misalnya, bahan bakar yang kita gunakan untuk
menggerakkan kendaraan kita mempunyai peran yang sangat besar bagi
pencemaran udara di dunia. Bahkan saking banyaknya pencemaran di Bumi ini,
lapisan ozon yang melindungi bumi banyak yang telah mengalami kebocoran.
Akibatnya cahaya matahari yang masuk tidak mengalami penyaringan dan banyak
kerugian yang bisa ditimbulkan dan membuat banyak jenis penyakit kulit. Maka
dari itu tidak ada salahnya apabila kita menggunaka energi alternatif yang lebih
ramah, seperti menggunakan biogas atau bioetanol sebagai pengganti bahan bakar
minyak. Sekarang sudah banyak masyarakat yang mengembangkan energi
alternatif adri bahan baku alami, sehingga lebih ramah lingkungan.