Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
Kelompok 14 ( 3D3B )
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan
karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan Makalah mata kuliah Sanitasi Industri dan K3
dengan pokok bahasan “Sarana dan Prasarana di Industri”.
Adapun makalah Praktek Kerja Industri ini telah kami usahakan semaksimal mungkin
dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak
yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan
lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin
memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini. Saran
yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna memperbaiki makalah ini dimasa yang
akan datang. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang...........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................4
1.3 Tujuan.........................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................6
2.1. Sarana dan Prasarana Bangunan di Industri..........................................................................6
2.2. Persyaratan Kesehatan Lingkungan untuk Sarana dan Bangunan di Industri........................7
2.3. Instrument Pengawasan Housekeeping dan Tata Graha.....................................................12
2.4. Instrument Pengawasan Jamban dan Peturasan.................................................................19
2.5. Instrument Pengawasan Fasilitas Cuci Tangan....................................................................24
2.6. Instrumen Fasilitas Sanitasi Lainnya....................................................................................28
2.7. Petunjuk Pengisian Formulir Penilaian Hygiene Sanitasi Industri........................................41
BAB III.............................................................................................................................................45
PENUTUP........................................................................................................................................45
1. Kesimpulan.................................................................................................................................45
2. Saran............................................................................................................................................45
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................46
3
BAB I
PENDAHULUAN
Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan manusia yang harus dijaga agar dapat
mendukung aktivitas kehidupan manusia baik saat ini dan dimas depan. Lingkungan yang
tidak sehat dapat menjadi penghalang bagi manusia untuk menjalankan aktivitasnya. Melalui
upaya perbaikan, pemeliharaan dan pencegahan, lingkungan menjadi tetap terjaga kebersihan
dan bebas dari risiko penyebab penyakit dan sumber benacana.
Industri merupakan salah satu lokasi, tempat orang banyak melakukan aktivitas
bekerja untuk menghasilkan berbagai jenis produk dan jasa. Namun perlu diketahui untuk
menunjang aktivitas manusia di lokasi tersebut, ketersediaan sarana sanitasi menjadi hal yang
penting, untuk mewujudkan lingkungan kerja menjadi bersih dan sehat yang dapat
mendukung aktivitas bekerja.
Kesehatan lingkungan kerja industri. Kesehatan Lingkungan Kerja Industri adalah
upaya pencegahan penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari faktor risiko lingkungan kerja
industri yang terdiri dari faktor bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomi, dan sanitasi untuk
mewujudkan kualitas lingkungan kerja industri yang sehat.Keselamatan dan Kesehatan Kerja
adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga
kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Berbicara
masalah keselamatan dan kesehatan kerja, berarti membicarakan dua hal besar yaitu
keselamatan kerja dan kesehatan kerja. Keselamatan kerja bersifat teknis dengan sasaran
lingkungan kerja, sedangkan kesehatan kerja bersifat medis dengan sasaran tenaga kerja.
4
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui apa itu sarana dan prasarana bangunan di industri
2. Mahasiswa mengetahui persyaratan kesehatan lingkungan untuk saran dan bangunan di
Industri
3. Mahasiswa mengetahui apa saja instrument pengawasan housekeeping dan tata graha
4. Mahasiswa mengetahui apa saja instrument pengawasan jamban dan peturasan
5. Mahasiswa mengetahui apa saja instrument pengawasan fasilitas cuci tangan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Industri merupakan salah satu lokasi, tempat orang banyak melakukan aktivitas
bekerja untuk menghasilkan berbagai jenis produk dan jasa. Namun perlu diketahui untuk
menunjang aktivitas manusia di lokasi tersebut, ketersediaan sarana sanitasi menjadi hal yang
penting, untuk mewujudkan lingkungan kerja menjadi bersih dan sehat yang dapat
mendukung aktivitas bekerja.
Fungsi prasarana adalah untuk melayani dan mendorong terwujudnya lingkungan
permukiman dan lingkungan usaha yang optimal sesuai dengan fungsinya, upaya
memperbaiki lingkungan membutuhkan keseimbangan antar tingkat kebutuhan masyarakat
(Diwiryo,1996 dalam Juliawan, 2015:6)
6
2.2. Persyaratan Kesehatan Lingkungan untuk Sarana dan Bangunan di
Industri
a. Sarana
1) Sarana Air Minum
a) Jika sumber air perpipaan (PDAM), tidak ada kon
eksi silang dengan pipa air limbah
b) Jika sumber air tanah non perpipaan, sarananya terlin
dung dari sumber kontaminasi baik limbah domestik
maupun industri
7
ebelum berenang
c) Tersedia kamar mandi dan toilet yang cukup untuk la
ki-laki dan perempuan secara terpisah
d) Tersedia aturan membersihkan badan, prosedur ked
aruratan dan fasilitas keselamatan penggunaan kolam
renang (tali dan pelampung)
e) Tersedia informasi kapasitas dan kedalaman kolam
f) Tersedia aturan yang melarang terjun pada kedalama
n air <5 feet/1,524 meter
g) Dilakukan pemeriksaan pH dan sisa khlor secara berk
ala sesuai SBM dan hasilnya dapat terlihat oleh pe
ngunjung
8
g) Tersedia data pH dan sisa khlor setiap hari yang dapa
t terlihat oleh pengunjung
h) Tersedia peringatan bagi pengguna anak-anak harus
didampingi oleh orang dewasa
5) Sarana Air Pemandian Umum
a) Mempunyai pagar/batasan area yang jelas
b) Lingkungan sekitarnya selalu dalam keadaan bersih
dan tertata
c) Bebas dari sumber pencemaran baik dari kegiatan
domestik maupun industri
d) Tersedia jadwal operasi dan prosedur kedaruratan s
erta evakuasi
e) Tidak ada benda mengapung yang da
pat menyebabkan cedera
f) Tersedia peringatan tentang keaman
an menggunakan air untuk rekreasi atau olahraga
9
modasi pekerja difabel
c) Mudah dan efektif untuk dibersihkan secara berkala
d) Lantai kedap air, tidak licin dan diusahakan selalu dal
am keadaan kering
e) Tersedia alat kebersihan dan bahan disinfeksi yang k
husus dan memadai
7) Sarana pembuangan air limbah
a) Air limbah dari berbagai sumber dapat mengalir deng
an lancar dan salurannya dalam keadaan tertutup
b) Tersedia instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang
memadai
8) Sarana ibadah
a) Tersedia sarana ibadah yang memadai
b) Tersedia air untuk wudhu yang mencukupi
c) Tidak jauh dari sarana sanitasi yang ada
9) Sarana Laktasi
a) Tersedia sarana laktasi yang memadai
b) Tersedia tempat sampah tertutup
10) Sarana Pemadam Kebakaran
a) Tersedia alat dan bahan untuk pemadam kebakaran y
ang siap pakai
b) Alat pemadam kebakaran diperiksa secara berkala
11) Sarana Kesehatan/P3K
a) Tersedia pos P3K atau Kesehatan sesuai dengan
besarnya industri
b) Tersedia tenaga kesehatan yang mencukupi
12) Sarana Merokok
a) Tersedia ruang merokok khusus yang dilengkapi
dengan pengisap asap
b) Berjarak paling sedikit 5 meter dari bangunan lain
13) Sarana Pengelolaan Limbah non B3 dan B3
a) Tersedia sarana untuk mengelola limbah padat non
B3
10
b) Jika industri menghasilkan limbah padat B3 maka
harus disediakan ruangan khusus untuk pengelolaa
nnya
c) Pengelolaan limbah B3 tidak mencemari lingkungan
dan tidak berdampak ke pekerja
b. Bangunan
1) Desain dan konstruksi bangunan mengacu UU No. 28 Tah
un 2002 dan peraturan di bawahnya
2) Mengakomodasi kebutuhan ruang bagi setiap pekerja palin
g sedikit 2,3 m2/orang dan apabila kurang maka ada siste
m pengaturan udara dalam ruang secara sensor
3) Sistem perancangan ventilasi mengacu SNI 03-6572- 2001
4) Menggunakan bahan bangunan yang tidak membahayakan
kesehatan dengan cara menggunakan cat dan pelapis den
gan kadar senyawa yang mudah menguap (Volatile Organ
ic Compounds-VOC) yang rendah
5) Menggunakan material bangunan (kayu dan bahan pere
kat) yang mengandung formaldehid rendah
6) Mengakomodasi kemungkinan perluasan bangunan
7) Mengakomodasi lalu lintas pekerja difabel
8) Lantai mudah dibersihkan dan tidak licin unt
uk mencegah cedera
9) Bangunan rapat serangga dan binatang pemba
wa penyakit
Semua tempat kerja yang ditujukan bagi karyawan, harus benar-benar aman dan dapat
menjamin keselamatan tenaga kerja mencakup pengaturan untuk berbagai area kerja yang
biasa dilewati ataupun sering dilakukan aktivitas kerja, dimana area kerja tersebut
11
mengandung berbagai potensi bahaya yang bisa menyebabkan kecelakaan kerja dan
kerugian lain. Area kerja yang kotor, penuh debu dan berantakan dapat menyebabkan
karyawan merasa tidak nyaman dan aman saat bekerja. Kondisi tersebut akan berimbas
pada keselatam kerja terganggu dan tingkat produktivitas kerja menurun. Penataan area
kerja yang buruk secara tidak langsung bisa menghambat pergerakan kerja karyawan dan
kemungkinan besar menyebabkan kecelakaan kerja, seperti terjatuh, terpeleset, atau
lainnya.
Penilaian pelaksanaan housekeeping atau tata graha di industri tempat praktek dengan
menggunakan instrument penilaian yang sudah Saudara siapkan. Cek kembali apakah
instrumen yang Saudara buat sudah meliputi aspek-aspek atau substansi materi di bawah
ini:
1. Tempat pengelola, gang-gang, ruang penyimpanan (gudang) harus dijaga dalam
kondisi sanitair.
2. Atap, gang-gang, lantai, dinding, basement, gudang bawah tanah, jamban, toilet,
septick tank, saluran pembuangan, dan lain-lain setiap saat harus bersih dan aman
serta dalam kondisi yang sanitair.
3. Setiap bangunan, halaman, gang-gang dan keseluruhan wilayah milik perusahaan
harus dijaga bebas dari akumulasi debu dan sampah lainnya.
4. Setaip lantai ruang kerja harus dikelola secara bersih dan sebisa mungkin dalam
kondisi kering.
5. Apabila ada kegiatan-kegiatan yang menggunakan air maka sistem drainase atau
pematusan harus dikelola dengan baik (dimungkinkan dalam kondisi cepat kering).
Pekerja harus menggunakan sepatu khusus untuk tempat semacam itu.
6. Lantai atau permukaan jalan lainnya harus terjaga dalam kondisi baik, bebas minyak
atau air, semua hal yang bernbahaya yang ada dijalanan harus dihilangkan.
7. Setiap lantai, tempat kerja dan jalan atau gang harus bebas dari gundukan, serpihan
atau lubang.
8. Dilarang meludah ke dinding, lantai, tempat kerja atau lantai bangunan lainnya.
9. Jika disediakan tempat meludah konstruksinya harus bisa dibersihkan dan di
desinfeksi serta harus dalam keadaan bersih setiap hari untuk menjaga kesehatan.
10. Jika tempat sampah digunakan untuk sampah basah atau yang dapat terurai
konstruksinya harus dibuat tidak bocor, nyaman, bersih dan dirawat dengan baik atau
sanitair.
12
11. Jika menggunakan mesin atau peralatan kimia di dalam mengelola sanitasi
pemeriksaan secara periodik harus dilakukan untuk menjamin efisiensi peralatan dan
mencatat hasil setiap pemeriksaan.
12. Peralatan penerangan harus sering dibersihkan untuk menjaga intensitas penerangan
agar tetap berada pada level yang memenuhi syarat. Jika menggunakan penerangan
alami pada siang hari maka jendela harus sering dibersihkan agar pencahayaan
diruang tersebut memenuhi syarat.
13. Bahan-bahan buangan yang mudah terbakar harus ditempatkan pada wadah logam
yang dapat menutup sendiri dan harus dikosongkan minimal 1 kali dalam sehari
14. Bahan-bahan yang mudah terbakar sebaiknya jangan disimpan dibawah tangga.
15. Alat pemadam kebakaran harus dijaga agar mudah dioperasikan dan terlindung dari
proses pendinginan. Jika alat pemadam kebakaran memakai tipe asam soda sebaiknya
diisi ulang minimal setahun sekali.
16. Bahan-bahan atau material harus di tumpuk dan dihindarkan dari getaran atau vibrasi
dan sentakan agar tidak mudah jatuh.
17. Barang-barang yang tertata baik dan bersih tidak lagi menghambat pergerakan para
karyawan.
FORMULIR PENILAIAN
13
A. Data Umum
1. Nama Industri :
2. Alamat Industri :
3. No. Telp /Fax / Website :
4. Status Kepemilikan : (Swasta/Pemerintah)
5. Akta Pendirian Usaha :
6. Tanggal Pendirian :
7. Nama Pimpinan Industri :
8. Jumlah Divisi / Bagian Industri :
9. Jumlah Karyawan : orang (L = orang ;
P = orang)
10. Jumlah Pengunjung rata2 / hari :
11. Tanggal Penilaian :
14
Nama Industri :
Alamat Industri :
Jenis Industri :
Jumlah Tenaga Kerja : Laki Laki : ......... orang, Perempuan.........orang
Petugas Pemantau :
Tanggal Pemantauan
…………………………….
Tanda tangan
Standar OSHA 1910.22(a)(1) menyatakan, "semua tempat kerja yang ditujukan bagi
karyawan, harus benar- benar aman dan dapat menjamin keselamatan kerja para karyawan."
15
Standar OSHA ini tentunya mencakup pengaturan untuk berbagai area kerja yang biasa
dilewati ataupun sering dilakukan aktivitas kerja, di mana area kerja tersebut mengandung
berbagai potensi bahaya yang bisa menyebabkan kecelakaan kerja dan kerugian lain.
Tanda-tanda perusahaan dengan housekeeping yang buruk:
2. Penyimpanan barang atau bahan berbahaya secara sembarangan dan tidak tertata
4. Tidak ada ruang khusus untuk penyimpanan barang hasil produksi yang berlebih dan
5. Banyaknya hambatan di area menuju jalan keluar atau jalan yang sering dilalui karyawan
Nama pengawas :
Tanggal :
16
D. Peralatan kerja manual dan portable 6
Disimpan dengan benar dan aman saat 2
digunakan atau tidak digunakan
E. Peralatan pemadam kebakaran 6
Peralatan pemadam kebakaran 2
Mudah diakses 2
F. Lantai 6
Bersih 2
Kering 2
Kosong (bebas penghalang) 2
Dalam kondisi baik 2
G. Tangga (alat kerja) 6
Dalam kondisi baik (layak pakai) 2
Bebas dari minyak atau pelumas (tidak 2
licin)
Aman ketika digunakan atau tidak 2
digunakan
H. Penerangan 6
Meadai 2
Bersih 2
I. Sistem ventilasi 6
Bersih 2
Kosong bebas (penghalang) 2
J. Mesin 6
Bersih 2
Kosong (tidak ada penghalang) 2
Dalam kondisi baik 2
K. Jalan raya, area parkir 6
Dalam kondisi baik 2
Ditandai dengan baik (dengan rambu) 2
L. Sign, Tag 6
Desain dan ukuran sesuai standar 2
Memadai 2
Dipasang di lokasi yg tepat dan terlihat 2
jelas
Bersih 2
M. Penyimpanan dan penumpukan 6
barang atau material
17
Di area khusus 2
Penumpukan barang stabil dan aman 2
Ditandai dengan baik (terdapat rambu 2
atau label)
Area bersih dan bebas dari penghalang 2
yang membahayakan
Di area khusus 2
N. Tangga (terdapat dalam ruangan 6
Jamban dan peturasan merupakan salah satu penyebab terjadinya penularan penyakit.
Penyakit yang dapat ditimbulkan dan ditularkan akibat pengelolaan jamban dan peturasan
yang kurang baik diantaranya adalah diare, muntaber, typhus, cholera, disentri, penyakit
kulit, gatal-gatal.
Untuk menilai jamban dan peturasan di industri Saudara diwajibkan mempelajari
kembali mata kuliah PAPLC. Standar baku mutu yang digunakan adalah Permenkes No. 70
Tahun 2016 untuk peturasan atau urinoir, yaitu :
18
Toilet
1. 1 15
2. 2 16-35
3. 3 66-35
4. 4 56-80
5. 5 81-110
6. 6 111-150
Ditambah satu Toilet untuk setiap Lebih dari 150
penambahan 40 orang
Sedangkan untuk penilaian jamban sehat harus menggunakan persyaratan jamban sehat
baik dari segi jumlah yang diperlukan maupun kualitas jamban. Untuk industri yang memiliki
lebih dari 25 orang dilarang menggunakan kakus, melainkan menggunakan jamban sehat. Lokasi
jamban tidak diperbolehkan berjarak 3.5 meter (dari ruang penyimpanan atau pengolahan
makanan).
Ruang toilet harus memiliki jendela yang dilengkapi kasa. Lantai WC harus dibuat dari
bahan yang kuat dan mudah dibersihkan, misalnya porselen atau keramik. Keamanan harus
diperhitungkan sehingga pengguna tidak mengalami kedelakaan. Penyediaan air harus cukup
untuk keperluan jamban dan urinoir. Lavatory hendaknya terpisah antara laki-laki dan
perempuan. WC harus selalu terjaga kebersihannnya. Harus disediakan tempat sampah. Untuk
lavatory perempuan tempat sampah harus selalu dalam kondisi tertutup. Sabun juga harus
disediakan di setiap WC. Setiap urinoir harus ada sistem gelontor (flushing) melalui flushing
valve (menyatu) atau yang tersedia secara terpisah.
Sistem gelontoran harus menggunakan air yang cukup yang tujuannya, agar urine bisa
mengalir dengan lancar di atas lantai urinoir serta tidak berbau. Ketinggian dinding pemisah
antar urinoir boleh lebih rendah dari dinding ruangan. Bagian atas tidak kurang dari 6 feet
(± 182 cm) dan batas dinding bawah 30 cm dari lantai. Pintu toilet harus di buat menutup
19
sendiri dan terdapat screen sehingga tidak kelihatan dari ruang kerja. Semua pintu harus ada
penguncinya.
Yang perlu dipertimbangkan dalam menilai jamban dan peturasan tidak saja kondisi
kebersihan dari sarana tersebut melainkan juga hal lain yang mempengaruhi kualitas jamban
agar tidak mempengaruhi timbulnya penyakit atau mengganggu kesehatan tenaga kerja
sehingga produktivitas kerja jadi menurun. Pertimbangan tersebut meliputi:
Peraturan Menteri Kesehatan R.I. Nomor 70 Tahun 2016 tentang Standar dan
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri menyebutkan bahwa Standar Baku Mutu
(SBM) sarana toilet untuk pekerja industri ditetapkan berdasarkan rasio yaitu perbandingan
jumlah toilet dengan jumlah pekerja. Rasio sarana toilet berbeda antara laki-laki dan
perempuan. Jika toilet digunakan oleh pekerja laki-laki maka harus ada peturasan atau urinoir
paling banyak 1/3 dari jumlah toilet yang disediakan.
Berdasar uraian di atas maka dapat dibuat contoh instrumen pemantauan pengelolaan
jamban dan peturasan di industri sebagai berikut:
DI INDUSTRI
Nama Industri :
Alamat Industri :
Jenis Industri :
Jumlah Tenaga Kerja : Laki Laki : ......... orang, Perempuan.........orang
Jumlah Jamban :
Jumlah Peturasan :
20
Petugas Pemantau :
Tanggal Pemantauan :
Tanda tangan
...............................................
....
21
Pengawasan dengan menggunakan checklist penilaian jamban dan peturasan seperti di
bawah ini:
Nama pengawas :
Tanggal :
Memenuhi Syarat
Nilai
No. Komponen Observasi
Max Skor Hasil
g. Leher angsa 2
2. Lantai 6
a. Basah 2
b. Kering 2
3. Simbol Toilet 6
a. Terbaca jelas 2
4. Penerangan 6
22
a. Memadai 2
b. Tidak memadai 2
5. Ventilasi 6
a. Memadai 2
b. Tidak memadai 2
6. Tempat Sampah 6
a. ada penutup 2
b. mudah dibersihkan 2
1. Fasilitas untuk menjaga kebersihan perorangan harus disediakan di setiap ruang kerja. Fa
silitas tersebut harus memberikan kenyamanan pekerja dan harus dijaga kebersihannya.
2. Minimal satu lavatory dengan penyediaan air yang memadai harus disediakan untuk 10–
100 karyawan dan satu lavatory untuk setiap penambahan 15 orang. Satu buah lavatory b
erukuran 55 cm+ satu buah kran, diperkirakan sama dengan sebuah baskom. Sabun yang
ditempatkan pada tempat khusus harus disediakan di setiap tempat cuci atau lavatory.
3. Ruang cuci harus terpisah antara laki-laki dan perempuan. Jika ruang lavatory di buat ber
sebelahan, maka dinding pemisah atau pembatas konstruksinya harus kokoh dan rapat.
4. Setiap pembuatan tempat cuci baru harus terbuat dari bahan-bahan yang kuat dan kedap a
ir.
5. Misalnya : bahan dari sejenis kaca, kaca, besi galvanis, besi yang diberi lapisan sejeni
kaca, porselin, keramik dan sejenisnya.
6. Jika tempat cuci umum tidak tersedia pada lantai yang sama dan lokasi dekat toilet, m
aka minimal satu tempat cuci harus disediakan di ruang toilet.
7. Semua lantai di bawah lavatory atau tempat cuci tangan atau wastafel harus mudah pe
nanganannya dan selalu dalam keadaan bersih.
23
8. Tidak boleh menggunakan handuk biasa di dekat lavatory.
9. Harus disediakan lap khusus atau kertas tissue, serta tempat sampah di dekat wastafel ata
u tempat cuci.
10. Penggunaan alat lain pengering tangan boleh digunakan setelah mendapat ijin dari yang b
erwenang.
11. Lavatory yang menggunakan air panas dan dingin dalam 1 kran harus disediakan untuk s
etiap 5 karyawan yang terkontaminasi kulitnya dari bahan beracun, bahan yang menyeba
bkan infeksi, atau yang menyebabkan iritasi.
12. Harus ada shower dengan air panas dan dingin bagi karyawan yang bekerja dengan bahan
beracun, infeksi, irritants, minimal 1 buah shower untuk 15 pekerja
13. Tidak diperbolehkan menggunakan sabun basa kuat atau yang bersifat irritant atau kuat a
brasinya.
14. Untuk kontaminan yang tidak bisa dibersihkan dengan air dan sabun, maka bisa dibersihk
an dengan minyak atau larutan tertentu dengan cara mengambil sedikit kemudian diusap-
usapkan pada kulit yang terkontaminasi
15. Air yang digunakan untuk keperluan fasilitas cuci di tempat kerja harus sesuai dengan per
aturan yang berlaku.
Nama Industri :
Alamat Industri :
Jenis Industri :
Jumlah Tenaga Kerja : Laki Laki : ......... orang, Perempuan.........orang
Jumlah Tempat Cici Tangan :
24
Jumlah Pancuran Bilas (Shower) :
Petugas Pemantau :
Tanggal Pemantauan :
No Item Pemantauan Ya Tidak Ket.
1. Terdapat tempat cuci tangan pada setiap ruang kerja
2. Jumlah tenpat cuci tangan sesuai dengan kebutuhan
3. Tempat cuci tangan ditempatkan pada tempat yang mudah
dijangkau
4. Terdapat pemisahan tempat cuci tangan untuk laki-laki dan
perempuan
5. Terdapat dinding pemisah yang kokoh
6. Tempat cuci tangan terbuat dari bahan yang kuat
7. Terdapat fasilitas penunjang untuk cuci tangan
8. Tersedia air dalam jumlah yang cukup
9. Kualitas air untuk cuci tangan memenuhi syarat
10. Limbah dari tempat cuci tangan mengalir dengan baik
11. Terdapat pancuran bilas pada tempat kerja kimia
12. ........
.................................,.............
................
Tanda tangan
...............................................
...
Nama pengawas :
Tanggal :
25
Memenuhi Syarat
Nilai
No. Komponen Observasi
Max Skor Hasil
c. Sabun 2
26
d) Distribusi air 2
dengan sistim
perpipaan
e) Dilakukan
pengambilan sample 2
air bersih pada sumber
dan diperiksakan di lab.
min. 2 kali setahun
(pada musim kemarau
dan musim penghujan)
c) Tersedia gelas
untuk minum dengan
frekuensi sekali
penggunaan yang 2
dilengkapi dengan
tempat sampah
27
d) Tempat untuk air
minum terjamin
hygienitasnya (tidak 2
memudahkan untuk
terjadinya kontaminasi
di dalamnya)
2. Fasilitas Cuci Toilet (Total Skor Maks = 440 )
28
e) Berwarna terang 2
b) Terdapat ventilasi
buatan yang berfungsi
dengan baik dan
5
terpelihara
kebersihannya
b) Kelengkapan Fasilitas di Dalam Toilet (Total Skor Maks = 160)
b) Dibersihkan
minimal 2 kali sehari 2
dan terdapat petugas
kebersihan yang
menanganinya
2
c) Terdapat fasilitas
toilet berupa water
closed
d) Terdapat chemical 2
closets (closet yang
menggunakan bahan
kimia) 2
e) Terdapat privies
(kakus)
29
b) Urinoir dilengkapi
dengan sistim gelontor
(flushing) melalui 2
flushing valve
(menyatu) atau
terpisah.
e) Dilakukan
pembersihan min. 2 kali 2
sehari dan terdapat
petugas kebersihan
yang menanganinya
3. Fasilitas Cuci / Pelayanan Kebersihan Diri (Washing Facility) (Total Skor Maks = 100 )
b) 1 buah lavatory
berukuran 24 inchi + 1 1,43
buah kran
c) Tersedia :
1. Sabun yang
0,47
ditempatkan pada
wadah khusus di
setiap lavatory /
tempat cuci
30
2. Kertas 0,47
tissue / lap
khusus / alat
pengering tangan
3. Terdapat 0,47
tempat sampah
d) Terpisah antara
pria dan wanita (bila
1,43
dibuat bersebelahan,
maka terdapat dinding
pemisah yang
konstruksinya kokoh
dan rapat
1,43
f) Lavatory yang
menggunakan air panas
dan air dingin dalam 1
kran disediakan untuk 5
karyawan
31
pengaman
1.4. Disediakan jemuran di
luar untuk 2
mengeringkan baju
pekerja yang basah
b) Pada 10
orang/kurang karyawan
wanita dapat
3
disediakan ruang
istirahat dengan luas
min. 60 ft2 dan min. 1
tempat tidur/dipan
untuk 10 orang/lebih)
c) Terdapat 2
sekat/dinding yang
terbuat dari bahan
yang kuat min. setinggi
7 ft. 2
d) Keadaan di
dalam ruang istirahat
harus menjamin
kepentingan privasi dan
aman
3. Ruang Pengelolaan Makanan (Total Skor Maks = 530)
a. Konstruksi 7 a) Konstruksi 2
Bangunan bangunan kuat, kokoh,
dan permanen 2
b) Bangunan dibuat
rapat serangga dan
tikus
c) Tidak ada genangan 2
air
2
d) Dilengkapi dengan
fasilitas cuci tangan
(wastafel), sabun,
kertas tissue atau alat 2
pengering tangan
32
e) Dilengkapi dengan
slogan / motto
kesehatan
g) Dalam keadaan 1
utuh (tidak retak, tidak
1
berlubang)
c. Dinding 2 a) Berkonstruksi kuat 2
b) Bersih dari debu,
noda/kotoran, dan 2
coretan
2
c) Kedap air
d) Permukaan rata 2
dan konus
e) Mudah dibersihkan 1
f) Berwarna terang
1
33
f. Pencahaya 2 a) Intensitas cahaya 5
an 50-100 lux
b) Tidak menyilaukan 5
dan berfungsi dengan
baik
g. Pintu 2 a) Terbuat dari bahan 2
yang kuat
b) Rapat serangga 2
c) Rapat tikus
2
d) Mudah dibersihkan
e) Berfungsi dengan 2
baik
2
c) Berkonstruksi kuat,
ringan, dan mudah
dibersihkan 2
d) Dipisahkan antara
sampah basah dan 2
sampah kering
2
e) Diangkut tiap 1 x 24
jam
i. Bahan 4 a) Berasal dari sumber 3
Makanan resmi
b) Dalam kondisi baik 3
atau segar
c) Disimpan dalam 2
wadah atau tempat
yang bersih 2
d) Tertata rapi sesuai
dengan jenisnya
j. Makanan 4 a) Makanan 3
Jadi dan ditempatkan dalam
penyajiannya wadah yang terbuat
dari bahan yang aman
(food grade) 2
b) Makanan
ditempatkan dalam
wadah yang bersih dan
2
tertutup
c) Bebas dari
2
gangguan serangga
d) Dalam keadaan
baik dan tidak
kadaluarsa 2
e) Disajikan dalam
34
etalase penyajian yang
tertutup rapi dan
bersih
k. Peralatan 3 a) Peralatan terbuat 3
pengolahan dari bahan yang aman
makanan untuk makanan
b) Tersimpan dalam
keadaan bersih 3
c) Dalam keadaan
utuh/tidak gupil/retak 2
d) Tertata rapi sesuai
2
peruntukkannya
l. Kursi dan 2 a) Tersedia kursi dan 4
meja meja dalam keadaan
baik 3
b) Bersih dari noda
dan kotoran 3
c) Mudah dibersihkan
m. Pengendali 4 a) Tidak ditemukan 5
an serangga tanda-tanda kehidupan
dan tikus serangga dan tikus
b) Dilakukan
pengendalian serangga 5
dan tikus min. 6 bulan
sekali
n. Penyediaa 5 a) Berasal dari PDAM, 3
n Air Bersih PAM
b) Kondisi fisik air 3
terjaga
c) Disribusi air dengan 2
sistim perpipaan
d) Dilakukan 2
pengambilan sample air
min. 2 kali setahun
o. Pembuang 5 a) Saluran kedap air, 5
an Air Limbah tertutup, dan rat proof
b) Mengalir lancar dan 5
tidak menimbulkan bau
4. Ruang Kesehatan 5 a) Mudah 4
dijangkau oleh pekerja
(Total Skor Max = maupun staf lainnya
50) b) Konstruksi
bangunan kuat dan 3
tidak memungkinkan
terdapatnya sarang
vektor penyakit
c) Tersedia obat-
obatan dalam jumlah
3
yang cukup dan tidak
kadaluarsa
5. Musholla (Total Skor Maks = 300)
35
1. Pintu 2 a) Terbuat dari bahan 2
yang kuat
b) Berfungsi dengan 2
baik
2
c) Rapat serangga
d) Rapat tikus 2
e) Mudah dibersihkan
2
36
langsung
c) Terdapat ventilasi
buatan (AC, Fan, 2
Exhauster)
d) Baik ventilasi alami
maupun ventilasi
buatan dalam keadaan 2
bersih dan terpelihara
6. Pencah 2 a) Terdapat 3
ayaan pencahayaan alami
yang dapat menerangi
seluruh ruangan
b) Terdapat 3
penerangan buatan
(lampu) yang berfungsi
dengan baik pada
2
malam hari
c) Intensitas cahaya
min. 60 lux
d) Tidak menyilaukan 2
8. T 4 a) Terpisah antara 2
oilet toilet pria dan wanita
b) Bersih dan tidak 2
berbau
c) Berkonstruksi kuat 2
d) Lantai dan dinding
kedap air, tidak licin 2
e) Terdapat ventilasi
1
f) Pencahayaan tidak
menyilaukan
1
9. T 5 a) Ada penutup 2
empat b) Kedap air
sampah c) Berkonstruksi kuat, 2
ringan, dan mudah
dibersihkan
37
d) Dipisahkan antara 2
sampah basah dan
sampah kering 2
e) Diangkut tiap 1 x 24
jam 1
f) Terdapat pada radius
20 meter
1
5. Warung Makan Pedagang Kaki Lima di Sekitar Industri (Total Skor Maks = 70 )
38
2
A. Pengetahuan
39
B. Alat yang digunakan saat bekerja
C. Tidak tahu
2. Apakah yang anda ketahui tentang prasarana?
A. Kerangka dasar dari suatu sistem yang ada di tempat kerja
B. Sistem pekerjaan di tempat kerja
C. Tidak tahu
3. Apa saja yang anda ketahui tentang sarana di tempat kerja?
A. Sarana air bersih, sarana jamban, sarana pembuangan sampah, dan sarana air limbah
B. Sarana pariwisata, sarana olahraga, sarana air bersih dan sarana bersenang-senang
C. Tidak tahu
4. Apakah yang anda ketahui tentang sarana air bersih?
A. Sarana air bersih merupakan kualitas dan kuantitas air yang memenuhi syarat
sehingga aman di gunakan untuk membersihkan badan, mencuci pakaian, mencuci
peralatan dan menyiram tanaman.
B. Sarana air yang dapat digunakan untuk bermacam banyak hal.
C. Tidak tahu
5. Apakah persyaratan yang anda ketahui tentang sarana air limbah?
A. Sarana air limbah mengalir dengan lancar dan tertutup.
B. Sarana air limbah mengalir dengan lancar dan terbuka.
C. Tidak tahu.
6. Apakah persyaratan yang anda ketahui tentang sarana air minum?
A. Sarana air minum tidak boleh terkontaminasi dan tidak menjadi tempat perkembang bia
kan vektor dan binatang.
B. Sarana air minum terbuka dan container penampung dibersihkan berkala.
C. Tidak tahu.
7. Apakah yang anda ketahui tentang persyaratan sarana kesehatan?
A. Harus memiliki pos P3K sesuai industri dan jumlah tenaga kesehatan yang memadai.
B. Memiliki obat-obatan yang diperlukan
C. Tidak tahu
8. Apakah yang anda ketahui tentang persyaratan sarana ibadah?
A. Tersedianya tempat ibadah, tersedianya air wudhu dan tidak jauh dari sarana sanitasi
B. Tersedianya tempat ibadah dan tidak jauh dari area pekerjaan
C. Tidak tahu
9. Apakah yang anda ketahui tentang persyaratan banguan di industri?
A. Sistem bangunan mengacu pada peraturan yang ada.
B. Bangunan dibuat sesuka hati.
C. Tidak tahu
10. Apakah yang anda ketahui tentang lantai yang harus digunakan di industri?
A. Lantai harus tidak licin dan mudah dibersihkan
B. Lantai harus bagus dan enak dilihat
C. Tidak tahu
B. Sikap
11. Setujukah anda, perencanaan sarana dan prasarana sudah sesuai dengan kebutuhan?
40
a. Setuju
b. Tidak setuju
c. Ragu – ragu
12. Setujukah anda penempatan sarana dan prasarana sudah direncanakan dengan baik?
a. Setuju
b. Tidak setuju
c. Ragu – ragu
13. Setujukah anda bahwa sarana air bersih, sarana jamban, sarana pembuangan sampah, dan
sarana air limbah termasuk sarana di industri?
a. Setuju
b. Tidak setuju
c. Ragu – ragu
14. Setujukah anda kualitas sarana dan prasarana yang diadakan sesuai dengan standar yang
ditetapkan?
a. Setuju
b. Tidak setuju
c. Kurang setuju
15. Setujukah anda, sarana pembuangan sampah yang di distribusikan mudah dijangkau oleh
masyarakat?
a. Setuju
b. Kurang setuju
c. Tidak setuju
16. Setujukah anda, pendistribusian sarana dan prasarana telah dilakukan sesuai rencana?
a. Setuju
b. Kurang setuju
c. Tidak setuju
17. Setujukah anda, penghapusan sarana kesehatan yg sudah rusak atau tidak layak pakai?
a. Setuju
b. Kurang setuju
c. Tidak setuju
18. Setujukah anda, memelihara sarana dan prasarana dalam keadaan baik?
a. Setuju
b. Kurang setuju
c. Tidak setuju
19. Setujukah anda, bangunan di industri sudah dengan yang telah ditetapkan?
a. Setuju
b. Kurang setuju
41
c. Tidak setuju
20. Setujukah anda, sarana air minum tidak boleh terkontaminasi dan tidak menjadi tempat
perkembangbiakan vektor?
a. Setuju
b. Kurang setuju
c. Tidak setuju
C. Tindakan
1. Saya menjaga lingkungan kerja sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
2. Saya mengingatkan setiap orang untuk menjaga fasilitas sarana dan prasarana di tempat
kerja
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
3. Saya menata letak peralatan dan material agar aman menghindari kerusakan dan kehilangan
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
5. Saya dapat dengan cepat dan aman mengakses telepon dalam keadaan darurat
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
42
6. Saya mengikuti pengobatan/perawatan berkala oleh perusahaan
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
Catatan :
Tidak Pernah =1
Kadang-kadang = 2
Selalu =3
43
j. Petunjuk Pengisian Formulir Penilaian Hygiene Sanitasi
Industri
Berikut ini adalah jumlah skor maksimum pada variabel yang dilakukan penilaian :
44
a.6. Kebisingan 100
240
b) Fasilitas Sanitasi
b.1. Penyediaan Air Bersih & Air Minum 740
b.2. Fasilitas Cuci Toilet
200
50
c) House Keeping
50
530
50
300
60
3. Warung Makan Pedagang Kaki Lima di Sekitar
70
Industri
45
2. Bagian Dalam (Indoor Area) = 3610
3. Warung Makan Pedagang Kaki Lima di Sekitar Industri= 70
8. Kriteria penilaian :
Besar Prosentase Kriteria
9. Berikut ini adalah standart untuk persyaratan jumlah toilet yang disarankan untuk pria dan
wanita :
Tabel Fasilitas Toilet yang Disarankan
1-9 1
10-24 2
25-49 3
50-100 5
46
10. Berikut ini adalah standart untuk persyaratan kebutuhan di pan/tempat tidur bagi karyawan
wanita yang disarankan :
Jumlah Karyawan Jumlah bed/dipan
yang disediakan
10-100 1 buah
100-250 2 buah
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pada prinsipnya pelaksanaan penilaian sanitasi industri dilakukan dengan langkah:
47
1. Menyiapkan instrument terkait sasaran penilaian
2. Melakukan pengambilan data (wawancara, observasi, dan atau pengukuran)
3. Melakukan penilaian, bisa berupa pengisian instrument, melakukan pengukuran, baik
pengukuran langsung maupun pengambilan sampel untuk pemeriksaan laboratorium
2. Saran
Yang perlu pertimbangkan dalam menilai jamban dan peturasan di tempat kerja tidak saja
kondisi kebersihan dari sarana tersebut melainkan juga hal lain yang mempengaruhi kualitas
jamban agar tidak mempengaruhi timbulnya penyakit atau mengganggu kesehatan tenaga
kerja sehingga produktivitas kerja jadi menurun. Pertimbangan tersebut meliputi:
a. Konstruksi jamban dan peturasan
b. Jumlah jamban dan peturasan
c. Pengelolaan dan pemeliharaan jamban
d. Penyediaan air bersih
DAFTAR PUSTAKA
- Yulianto., Suryono, Hadi. Bahan Ajar Praktek Kerja Industri. Edisi 2018,
Jakarta.2018
- Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 70 Tahun 2016 tentang Persyaratan Sanit
asi dan Ruang Kerja Industri.
48
- Peraturan Pemerintah (PP) No 2 Tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan Prasar
ana Industri
- OHSAS 18001:2007 Occupational Health & Safety Management System.
- https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/15735/MzA3ODY=/Studi-evaluasi-
implementasi-sanitasi-sarana-dan-prasarana-dalam-penyelenggaraan-makan-tenaga-
kerja-di-terminal-Lawe-lawe-chevron-Indonesia-Company-abstrak.pdf (Journal)
diakses oleh RAL Indira
pada tahun 2010
- M. Ichsan Sujarno, Muryani, Sri. 2018. Bahan Ajar Sanitasi Transportasi, Pariwisata,
dan Matra.
- file:///C:/Users/Win%207/Downloads/07.%20LAMPIRAN.pdf (Journal Penelitian)
diakses oleh Nadia Maretta, pada tahun 2019
49