Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN AKHIR

PENYULUHAN

BAHAYA DEMAM BERDARAH DENGUE DI PUSKESMAS AENG

TOWA GALESONG UTARA KABUPATEN TAKALAR

DIUSULKAN OLEH :

SYAMSUDDIN S, SKM., M. Kes 4012107301

FEBRIYANTI PO714221171010 (III.A)

ALWIRANTO PO714221171026 (III.A)

NOVITASARI TANDI ARRANG PO714221171037 (III.A)

AGUSTIN VITHA PO714221171042 (III.A)

INEZ INDRYANY PO714221171058 (III.B)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

MAKASSAR JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

2020

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul : Penyuluhan Bahaya Demam Berdarah Dengue


di Puskesmas Aeng Towan Galesong Utara
Kabupaten Takalar

i
2 Bidang Pengabdian : Kesehatan Lingkungan
3. Ketua Tim Pengusul (Pengabdi)
a. Nama : Syamsuddin S, SKM.,M.Kes
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. NIDN : 4012107301
d. Jurusan/Prodi : KesehatanLingkungan
e. Alamat : Jl. Wijaya Kusuma I No. 2 Makassar
f. Telp/Faks/E-mail : 08124154704
4. Jumlah Anggota
a. Nama Anggota I : Febriyanti
b. Nama Anggota II : Alwiranto
c. Nama Anggota III : Novitasari Tandi Arrang
d. Nama Anggota IV : Inez Indryany
5. Alamat Rumah dan Telpon :
6. Jumlah Dana yang Diusulkan : -
7. Jangka Waktu Pelaksanaan :

Makassar, 06 Agustus 2020

Menyetujui,
Rwviewer Ketua Pelaksana Kegiatan

H. Hamsir Ahmad, SKM., M. Kes Syamsuddin S, SKM., M. Kes


NIDN : 4021016501 NIDN : 4012107301

Mengetahui,
Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan
Poltekkes Kemenkes Makassar

Wahyuni Sahani, ST.,M.Kes


NIDN : 4025056901

RINGKASAN

Demam Berdarah Dengue Dengue (DBD) adalah penyakit yang

disebabkan oleh infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus

ii
Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang

ditandai dengan demam mendadak, sakit kepala, nyeri belakang bola mata, mual

dan manifestasi perdarahan seperti uji tourniquet (rumple lead) positif, bintik-

bintik merah di kulit (petekie), mimisan, gusi berdarah dan lain sebagainya.

Adapun latar belakang kami mengambil judul ini karena berdasarkan

survei di lapangan, melihat kondisi masyarakat Galesong yang kurang memahami

bahaya Demam Berdarah Dengue. Oleh karena itu, kami ingin melakukan

penyuluhan tentang bahaya Demam Berdarah Dengue kepada mereka agar dapat

meningkatkan pengetahuan dan bisa melakukan pencegahan agar tidak

menimbulkan penyakit.

Manfaat dari kegiatan ini yaitu untuk mengedukasi masyarakat agar tetap

menjaga kebersihan lingkungan agar nyamuk tidak berkembangbiak dengan

mudah dan dapat menimbukan Demam Berdarah Dengue. Dengan kerjasama

tersebut dapat memberikan bimbingan dan saling mengingatkan akan hal

pentingnya hidup bersih dan sehat. Adapun peningkatan pengetahuan masyarakat

7,1% pada saat penyuluhan dilakukan sehingga dapat diperoleh kesimpulan

bahwa pengetahuan masyarakat tentang bahaya Demam Berdarah Dengue di atas

standar.

Kata kunci: Demam Berdarah Dengue, Bahaya dan Preventif.

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................ii

iii
RINGKASAN................................................................................................iii

DAFTAR ISI .................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang..................................................................................1
B.Rumusan Masalah.............................................................................3
C.Tujuan Kegiatan................................................................................3
D.Manfaat Kegiatan..............................................................................4

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT

A.Identifikasi dan Alternatif Pemecahan Masalah...............................5

BAB III METODE PELAKSANAAN

A.Tahap Survei.....................................................................................6
B.Tahap Pelaksanaan............................................................................6
CTahap Evaluasi...................................................................................7

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KEBERLANJUTAN

A.Hasil Yang Dicapai...........................................................................8


B.Potensi Keberlanjutan.......................................................................9

BAB V PENUTUP

A.Kesimpulan.......................................................................................10
Saran.....................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................11

LAMPIRAN.....................................................................................................12

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Demam Berdarah Dengue Dengue (DBD) adalah penyakit yang

disebabkan oleh infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi

virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang

ditandai dengan demam mendadak, sakit kepala, nyeri belakang bola mata,

mual dan manifestasi perdarahan seperti uji tourniquet (rumple lead)

positif, bintik-bintik merah di kulit (petekie), mimisan, gusi berdarah dan

lain sebagainya.

Sampai saat penyakit Arbovirus, khususnya DBD ini masih

menjadi masalah kesehatan masyarakat dan menimbulkan dampak sosial

maupun ekonomi. Kerugian sosial yang terjadi antara lain karena

menimbulkan kepanikan dalam keluarga, kematian anggota keluarga dan

berkurangnya usia harapan hidup masyarakat. Dampak ekonomi langsung

adalah biaya pengobatan yang cukup mahal, sedangkan dampak tidak

langsung adalah kehilangan waktu kerja dan biaya lain yang

dikeluarkan selain pengobatan seperti transportasi dana komodasi selama

perawatan di rumah sakit.

Faktor-faktor yang berperan terhadap peningkatan kasus DBD

antara lain kepadatan vektor, kepadatan penduduk yang terus meningkat

sejalan dengan pembangunan kawasan pemukiman urbanisai yang tidak

terkendali, meningkatnya sarana transportasi (darat, laut dan udara),

1
perilaku masyarakat yang kurang sadar terhadap kebersihan lingkungan,

serta perubahan iklim (climate change).

Pengendalian penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD) telah

diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

581/MENKES/SK/VII/1992 tentang Pemberantasan Penyakit Demam

Berdarah Dengue dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 92 Tahun

1994 tentang perubahan atas lampiran Keputusan Menteri Kesehatan

Nomor 581/ MENKES/SK/1992, dimana menitikberatkan pada

upaya pencegahan dengan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN)

selain penatalaksanaan penderita DBD dengan memperkuat kapasitas

pelayanan kesehatan dan sumber daya, memperkuat surveilans

epidemiologi dan optimalisasi kewaspadaan dini terhadap Kejadian

Luar Biasa (KLB) DBD.

Manajemen pengendalian vector secara umum diatur dalam

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

374/MENKES/PER/III/2010 tentang Pengendalian Vektor. Mengingat

obat dan untuk mencegah virus Dengue hingga saat ini belum tersedia,

maka cara utama yang dapat dilakukan sampai saat ini adalah dengan

pengendalian vector penular (Aedes aegypti).  Pengendalian vector

ini dapat dilakukan dengan pelaksanaan kegiatan PSN 3M Plus. Upaya

pemberdayaan masyarakat dengan melaksanakan kegiatan PSN 3M Plus

(menguras, menutup tempat penampungan air dan mendaur-ulang atau

memanfaatkan kembali barang-barang bekas) serta ditambah (Plus) seperti

2
menaburkan larvasida pembasmijentik, memelihara ikan pemakan jentik,

mengganti air dalam pot atau vas bunga, dan sebagainya.

Pengetahuan masyarakat di Indonesia pada umumnya relatif masih

sangat rendah, sehingga perlu dilakukan sosialisasi berulang mengenai

pencegahan DBD (Soejono, 1991). Oleh karena itu perlu diberikan

edukasi (penyuluhan) pada masyarakat di Puskesmas Aeng Towa tentang

Bahaya Penyakit Demam Berdarah Dengue Dengue, sehingga dengan

adanya pemberian edukasi (penyuluhan) masyarakat diharapkan dapat

berpartisipasi secara aktif, harapannya dengan peran aktif masyarakat

dapat meningkatkan kehidupan yang sehat dan bersih dari wabah Demam

Berdarah Dengue Dengue.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas, maka

rumusan masalah pada objek sasaran adalah “Bagaimana cara

meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahaya yang ditimbulkan

dari Demam Berdarah Dengue?

C. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Untuk memberikan pemahaman terhadap masyarakat tentang Bahaya

Penyakit Demam Berdarah Dengue Dengue.

2. Tujuan Khusus

a. Masyarakat mampu mengetahui Bahaya Demam Berdarah Dengue.

3
b. Masyarakat mampu mengaplikasikan pola hidup bersih dan sehat

dalam rangka pencegahan demam berdarah dengue.

c. Masyarakat mampu menyebarluaskan pola hidup bersih dan sehat

dalam rangka pencegahan demam berdarah dengue.

D. MANFAAT

1. Bagi Mahasiswa

Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan wawasan

yang telah didapat selama perkuliahan serta menambah pengalaman

dalam melakukan penyuluhan.

2. Bagi Masyarakat

Diharapkan pada masyarakat dapat memberikan tambahan

pengetahuan khususnya tentang Bahaya Demam Berdarah Dengue

Dengue sehingga menambah kepedulian masyarakat terhadap

pemberantasan penyakit Demam Berdarah Dengue Dengue.

3. Bagi Institusi

Diharapkan dapat dijadikan acuan atau referensi di Puskesmas

Aeng Towa dalam upaya penanggulangan penyakit Demam Berdarah

Dengue Dengue di Puskesmas Aeng Towa.

4
BAB II

GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

A. Identifikasi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Masyarakat Galesong Utara yang menjadi target dari kegiatan penyuluhan

ini terdiri dari masyarakat local asli wilayah Galesong. Sebagaian besar warga

bermatapencaharian sebagai nelayan dan pedagang.

Berdasarkan penjelasan dari kepala puskesmas mengenai penyakit berbasis

lingkungan yang tertinggi yaitu penyakit demam berdarah dengue. Tingginya

angka tersebut mendorong kami untuk melakukan suatu kegiatan yaitu

penyuluhan mengenai bahaya demam berdarah dengue. Kejadian demam berdarah

dengue juga memiliki kaitan dengan tingkat PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat) masyarakat karena keadaan lingkungan berhubungan dengan kesehatan

masyarakat dan penyebaran nyamuk sebagai inang dari virus dengue.

Selain itu, kami mendapat beberapa informasi dari narasumber terkait dan

didapatkan fakta bahwa kesadaran masyarakat mengenai PHBS dan pengetahuan

mengenai penyebab serta penularan kasus demam berdarah dengue masih

tergolong rendah. Hal tersebut mendorong kami untuk meningkatkan motivasi dan

kesadaran masyarakat melalui kegiatan yang akan membentuk kemandirian

masyarakat.

5
BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. Tahap Survei

Penentuan lokasi Penyuluha serta Penerapan Pemicuan Preventif

Demam Berdarah Dengue di Puskesmas Aeng Towa, Galesong Utara

Kabupaten Takalar.

B. Tahap Pelaksanaan

Pada sasaran dari pengabdian ini yaitu tepatnya di Puskesmas

Aeng Towa Galesong Utara Kabupaten Takalar adapun kegiatan dilakukan

kepada masyarakat yaitu :

1. Perizinan Pelaksanaan Program Pengabdian masyarakat di pihak

Puskesmas Aeng Towa Galesong Utara Kabupaten Takalar

2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan

kepada masyarakat tentang bahaya penyakit Demam Berdarah Dengue

(DBD) serta cara preventifnya

3. Mengajak masyarakat berdiskusi tentang hal-hal yang biasa mereka

lakukan untuk mencegah gigitan nyamuk

4. Melakukan sesi tanya jawab dengan masyarakat untuk mengetahui

pemahaman masyarakat tentang materi yang telah dibawakan pada saat

penyuluhan.

6
C. Tahap Evaluasi

Tahap evaluasi kegiatan pasca tahap pelaksanaan kegiatan

sosialisasi dilakukan dengan memberikan masyarakat kuesioner postest

untuk mengukur peningkatan pengetahuan masyarakat dalam menyerap

materi setelah penyuluhan.

7
BAB IV

HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI BERKELANJUTAN

A. Hasil Yang dicapai

Sebelum dilakukan penyuluhan pada masyarakat di Puskesmas

Aeng Towa. Dengan pemahaman tentang Bahaya Demam Berdarah

Dengue dan sebanyak 20 orang masyarakat dan Kepala Puskesmas yang

hadir. Menurut hasil pre test, poin masyarakat yang mengetahui tentang

Bahaya Demam Berdarah Dengue adalah 141 poin dari 20 orang

masyarakat berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan sebelum dimulai

penyuluhan.

Setelah dilakukan penyuluhan tentang Demam Berdarah Dengue

kemudian dilakukan pengevaluasian kembali dengan jumlah siswa yang

hadir sama dengan pada saat pre test. Adapun poin hasil post test

(Evaluasi) sebesar 151 poin dari 20 orang masyarakat berdasarkan

kuesioner yang telah dibagikan, dengan ini dinyatakan telah berhasil

dengan peningkatan 7,1%. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut;

Point Post test – point Pre test x 100% = 151 - 141 x 100%

Point Pre test 141

= 10/141 x 100%

= 7,1%

8
B. Potensi Berkelanjutan

Setelah kegiatan ini masyarakat di lokasi pengabdian dengan kerja

sama pihak pemerintah dan keinginan masyarakat untuk mewujudkan

perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka pencegahan demam berdarah

dengue dengan menguras bak mandi seminggu sekali, bersihkan wadah

penampung air, memasang kelambu, dan jangan menumpuk atau

menggantung baju terlalu lama. Dengan kerja sama tersebut dapat

memberikan bimbingan dan saling mengingatkan akan pentingnya hidup

bersih dan sehat dalam rangka demam berdarah dengue. Dapat diketahui

secara langsung keefektivan adanya pemerintah atau lembaga kelengkapan

sekolah setempat yang aktif. Kami dapat mengetahui tingkat keberhasilan

ini dimana siswa mampu melaksanakan beragam aktivitas yang

mendukung terbentuknya pola hidup bersih dan sehat di lingkungan untuk

mencegah demam berdarah dengue.

9
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1) Masyarakat mampu mengetahui Bahaya Demam Berdarah Dengue.

2) Masyarakat mampu mengaplikasikan pola hidup bersih dan sehat

dalam rangka pencegahan demam berdarah dengue.

3) Masyarakat mampu menyebarluaskan pola hidup bersih dan sehat

dalam rangka pencegahan demam berdarah dengue.

B. Saran

Setelah dilakukan penyuluhan bahaya demam berdarah dengue di

Puskesmas Aeng Towa serta memberikan dampak yang baik, maka kami

sarankan kepada pihak yang terkait atau pemangku kebijakan kepala

Puskesmas Aeng Towa, agar melakukan rutinitas-rutinitas yang dapat

meningkatkan derajat kesehatan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Universitas Sebelas Maret. Against Dengue: Kegiatan Kreatif Inovatif Berbasis

Pengembangan Masyarakat Dalam Upaya Menurunkan Angka Demam

Berdarah Di Wilayah Ngoresan, Jebres, Surakarta.

https://eprints.uns.ac.id/27070/. Diakses Pada Tanggal 4 Agustus 2020

Jumantik. BAB I Pendahuluan: https//www.jumantik.org/news/item/53-latar-

belakang-juknis-1-rumah-1-jumantik. Diakses Pada Tanggal 4 Agustus

2020

11
LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Syamsuddin S, SKM,M.Kes


2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Jabatan fungsional Lektor
4 NIP/NIK/Identitas diri 19731012 200212 1 002
5 NIDN 4012107301
6 Tempat dan Tanggal lahir Jampue, 12 Oktober 1973
7 E-mail Syam.kesling@gmail.com
8 Nomor Telpon/HP 08124154704
9 Alamat Kantor Jl.Wijaya Kusuma I No. 2 Makassar
10 Nomor Telpon/Faks (0411) 853497
11 Mata Kuliah yang diampuh 1. Metodologi Penelitian
2. PVBP
3. PAPLC

A. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3


Nama Perguruan Tinggi Univ. Hasanuddin Univ. Hasanuddin -
Bidang Ilmu Kesehatan Kesehatan -
Masyarakat Masyarakat
Tahun Masuk-lulus 2004/2006 2009/2011 -

B. Pengelaman penelitian dalam dalam 5 tahun terakhir

Ketua/Anggota Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian
Tim Sumber Jml(Juta Rp)
1 2012 Efektivitas pengolahan limbah Ketua Swadaya 15
cair domestik dengan proses
biologis attachedculture pada RS.
Haji Makassar

2 2013 Analisis keberadaan formalin pada Anggota Swadaya 15


ikan segar di Pasar Ikan Rajawali
dan Pasar Ikan Paotere Kota
Makassar

3 2013 Efisiensi penyaringan sederhana Anggota Swadaya 15


dengan media cipping, karbon aktif
dan zeolite dalam menurunkan
kadar deterjen limbah cair usaha
laundry rumah tangga di Kota
Makassar

12
4 2014 Studi uji komparasi kemampuan Ketua RISBINAKE 25
ekstrak daun salam S
(Syzigiumpolyanthum) dan ekstrak
daun serai (Cymbopogoncitratus)
dalam membunuh jentik Aedes
aegypti (eksperimen)
5 2015 Uji kemampuan buah mentimun Ketua Swadaya 15
dengan daun salam dalam
mengendalikan kecoaamerica
dengan variasi yang berbeda
6 2015 Efektivitas Media Saring Zeolit, Anggota RISBINAKE 15
Dalam Menurunkan Jumlah S
Kuman Coliform Pada Sumur
Gali
7. 2016 Studi Uji Kemampuan Buah Ketua RISBINAKE 15
Mentimun dengan Daun Salam S
Dalam Mengendalikan Kecoa
(Periplaneta Americana) dengan
Variasi yang Berbeda
8. 2017 Hubungan lingkungan rumah Anggota Risbinakes 15
penduduk dengan kejadian
penyakit ispa pada balita di
wilayah kerja puskesmas
moncobalang kab. Gowa tahun
2017

C. Publikasi Artikel Ilmiah dalam 5 tahun Terakhir

No Tahun Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Vol/Nomor/Tahun


1 2012 Efektivitas pengolahan limbah Sulolipu Edisi XXII Juni –
cair domestik dengan proses September 2012
biologis attachedculture pada (Hal. 30 – 38)
RS. Haji Makassar
2 2013 Analisi keberadaan formalin Sulolipu Edisi XXV Tahun
pada ikan segar di Pasar Ikan XX Volume 1,
Rajawali dan Pasar Ikan Paotere Januari – Juni/ 2013
Kota Makassar
(Hal. 62 – 67)

3 2013 Efisiensi penyaringan sederhana Sulolipu Edisi XXVI Tahun


dengan media cipping, karbon XX Volume 2, Juli -
aktif dan zeolite dalam Desember/ 2013
menurunkan kadar deterjen (Hal. 197 – 198)
limbah cair usaha laundry rumah
tangga di Kota Makassar

4 2014 Studi uji komparasi Jurnal Baca Edisi Vol. VII No.
kemampuan ekstrakb daun IV Oktober –
salam (Syzigiumpolyanthum) Desember 2014 Hal.
dan ekstrak daun serai 513 - 518
(Cymbopogoncitratus) dalam
membunuh jentik Aedes

13
aegypti (eksperimen
5 2015 Uji kemampuan buah Sulolipu Edisi XXX Tahun
mentimun dengan daun salam XXII Volume 2, Juli
dalam mengendalikan – Desember/ 2015
kecoaamerica dengan variasi (Hal. 118 – 124)
yang berbeda
6 2015 Efektivitas Media Saring RISBINAKES/Hiba Belum diterbitkan
Zeolit, Dalam Menurunkan Bersaing
Jumlah Kuman Coliform Pada
Sumur Gali

14
Lampiran 2. Surat Pernyataan Kerja Sama Mitra

15
Lampiran 3. Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Kegiatan

16
Lampiran 4. Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Kegiatan

17
Lampiran 5. Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Kegiatan

18
Lampiran 6. Daftar Hadir

19
Lampiran 7. Materi

20
21
22
23
24
25
26
27
28
Lampiran 8. Foto Kegiatan

29
Foto Bersama Kepala Puskesmas Aeng Towa

Pembukaan Penyuluhan oleh Moderator

30
Penyampaian Materi Penyuluhan

31
Masyarakat yang ikut dalam Penyuluhan

32
Lampiran 9. Kuesioner

Nama :

Alamat :

1. Apakah bapak/ibu mengetahui penyakit demam berdarah dengue? Jika

tahu, apakah penyebab dari penyakit demam berdarah dengue?

a. Gigitan nyamuk

b. Makanan dan minuman yang tidak dimasak dengan baik atau bersih

c. Bakteri

d. Tidak tahu

2. Apakah bapak/ibu tahu penyakit demam berdarah dengue adalah penyakit

infeksi yang disebabkan oleh?

a. Virus dengue

b. Bakteri dengue

c. Hygiene sanitasi yang buruk

d. Jamur dengue

3. Apakah bapak/ibu tahu bagaimana cirri dari nyamuk aedes aegptyi?

a. Badannya berwarna cokelat

b. Badannya berwarna cokelat dan belang putih

c. Badannya berwarna hitam

d. Badannya berwarna hitam dan belang putih

4. Bagaimana tanda-tanda orang yang menderita penyakit demam berdarah?

(boleh lebih dari satu jawaban)

a. Demam mendadak

33
b. Sakit kepala, nyeri sendi atau tulang atau otot

c. Nyeri ulu hati

d. Pendarahan berupa : bintik-bintik merah dikulit, pendarahan gusi atau

hidung, batuk darah, berak darah dll

5. Apakah penyakit demam berdarah dengue merupakan penyakit yang

berbahaya?

a. Ya, demam berdarah dengue berbahaya karena dapat

menyebabkan kematian

b. Ya, karena dapat menularkan keanggota keluarga yang lain

c. Tidak berbahaya

d. Tidak tahu

6. Menurut bapak/ibu bagaimana cara penyebaran penyakit demam berdarah

dengue?

a. Melalui gigitan nyamuk yang sebelumnya telah menggigit

penderita demam berdarah

b. Melalui debu atau angin

c. Bersentuhan dengan penderita demam berdarah dengue

d. Melalui batuk atau dahak

7. Apakah bapak/ibu tahu bagaimana cara pencegahan penyakit demam

berdarah dengue yang termasuk dalam 3M?

a. Menguras, memodifikasi dan menutup

b. Menguras, menutup dan mengubur

c. Menguras, mendaur ulang, dan memodifikasi

34
d. Mendaur ulang, menguras dan mengubur

8. Apakah bapak/ibu tahu nyamuk aedes aegeptyi berkembang biak diair

yang?

a. Air kotor

b. Air bersih

c. Air digot

d. Air sungai

9. Apakah bapak/ibu tahu dimana biasanya nyamuk aedes aegeptyi hidup?

a. Didalam rumah, kloset dan ditempat gelap

b. Diluar rumah, dikamar mandi

c. Ditempat terang dan wangi

d. Digot dan berbau

10. Menurut bapak/ibu, bagaimana cara untuk mencegah penyakit demam

berdarah dengue?

a. Pemberian vaksin dbd

b. Mandi dengan air bersih

c. Melakukan pencegahan dengan membunuh nyamuk penular dbd

d. Tidak tahu

35

Anda mungkin juga menyukai