PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dimana kita berada jauh atau terbebas dari penyakit. Merupakan suatu yang
mahal jika dibandingkan dengan hal-hal yang lain. Bagaimana tidak, harta
yang melimpah, memiliki paras tampan atau cantik, memiliki badan tegap dan
gagah, semuanya itu akan sirna dengan sekejap jika kita terserang penyakit
atau tidak sehat. Dengan penyakit harta bisa habis digunakan untuk berobat,
paras tampan atau cantik berubah menjadi pucat dan tidak enak untuk
dipandang, badan yang tegap dan gagah seketika roboh dikarenakan lemas dan
lesu akibat kondisi tubuh yang menurun drastis. Beginilah alur kehidupan,
semuanya menjadi seimbang. Ada sehat dan ada sakit, kita tidak akan selalu
sehat dan kita juga tidak akan selalu sakit. Semuanya itu bagaimana kita bisa
menjaga diri untuk terhindar dari penyakit sehingga kesehatan itu merupakan
Mencegah sakit adalah lebih mudah dan murah dari pada mengobati
seseorang apabila jatuh sakit. Salah satu cara untuk mencegah hal tersebut
adalah dengan bergaya hidup sehat. Gaya hidup sehat adalah segala upaya
untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat
1
Dengan semakin banyaknya penderita penyakit tidak menular (degeneratif)
seperti jantung, tekanan darah tinggi, kanker, stress dan penyakit tidak menular
lainnya yang disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat, maka untuk
kepanjangannya yakni Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, tentu kita langsung
penyakit dapat dihindari dengan PHBS, mulai dari Diare, DBD, flu burung,
memiliki dampak penyakit yang besar salah satunya adalah diare. Penyakit
tahun 2003 naik menjadi 374/1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi
423/1000 penduduk dan tahun 2010 menjadi 411/1000 penduduk. Kasus diare
Bakteri yang dapat menjadi penyebab diare infeksi salah satunya adalah bakteri
coliform..
2
provinsi Lampung (33%), untuk Sulawesi Selatan sendiri memiliki angka
Kasus diare yang ditemukan dan ditangani yang dilaporkan oleh 46 puskesmas
meningkat dari tahun 2014 yaitu 26.485 kasus dengan Angka Kesakitan
(Incidence Rate/IR) yaitu 19,34 per 1.000 penduduk, kemudian menurun dari
tahun 2013 yaitu 28.908 kasus dengan angka kesakitan (Incidence Rate/IR)
terdapat kasus diare sekitar 20 santri laki-laki yang terjadi dalam 1-3 hari (29
Febry (2009) tentang Higiene Sanitasi Makanan untuk anak Sekolah Dasar
kurang memahami tata cara pola hidup bersih dan sehat yang ada di lingkungan
3
baik sekolah, keluarga, maupun masyarakat. Oleh karena itu, kami ingin
melakukan penyuluhan tentang pola hidup bersih dan sehat sebagai tonggak
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk memberi pemahaman tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Makassar.
2. Tujuan khusus
Siswa dapat mengetahui isi dari Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
kemauan dan kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan sehat dan
4
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, serta menyebarluaskannya
E.
5
BAB II
sebagai berikut.
No Identifikasi Alternatif
.
1 Kurang pengetahuan tentang Pelaksanaan sosialisasi dengan memberikan
pentingnya pola hidup bersih ceramah, tontonan pola hidup bersih dan
dan sehat di sekolah sehat di sekolah, dan tanya jawab
2 Penerapan secara langsung Penerapan ini dilakukan oleh seluruh
yang tidak dilakukan peserta sosialisasi dalam bentuk permainan
mengenai pola hidup bersih
dan sehat
6
siswa bersih dan sehat kepada siswa.
Banyak penyakit dapat dihindari dengan PHBS, mulai dari Diare,
DBD, flu burung, atau pun flu babi yang akhir-akhir ini marak. Salah satu
toleransi terhadap perbedaan jenis, akses dari garis keturunan serta rasa
7
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. Tahap Survei
Bersih dan Sehat pada siswa kelas 5 dan 6 SDN Pai Kelurahan Pai
B. Tahap Pelaksanaan
C. Tahap Evaluasi
8
BAB IV
menanyakan tentang penerapan pola hidup bersih dan sehat di sekolah dan
hadir. Menurut hasil pre test, poin siswa/(i) yang mengetahui tentang pola
hidup bersih dan sehat di sekolah adalah 141 poin dari 85 siswa/(i)
(pre test).
siswa yang hadir sama dengan pada saat pre test. Adapun poin hasil post
Point Post test – point Pre test x 100% = 194 – 141 x 100%
= 53/141 x 100%
= 37,59%
9
B. Potensi Berkelanjutan
lingkungan, memncuci tangan memakai sabun dan air mengalir, tidak jajan
ketika ingin dibuang, dan sebagainya. Dengan kerja sama tersebut dapat
dengan siswa maupun guru melalui grup media sosial dimana terdapat
masing-masing wali kelas siswa kelas 5 dan 6 SDN Pai yang turut
10
BAB V
A. Kesimpulan
1) Siswa SDN Pai mampu memahami Pola Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) di sekolah
2) Siswa SDN Pai mampu mengaplikasikan Pola Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) di sekolah
3) Siswa SDN Pai mampu menyebarluaskan Pola Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) di sekolah
B. Saran
sekolah kepada siswa SDN Pai serta memberikan dampak yang baik, maka
kelurahan Pai atau kepala sekolah SDN Pai, agar melakukan rutinitas-
lingkungan yang sehat satu sama lain baik kelompok ataupun perorangan.
11