Wawancara di klinik sanitasi menunjukkan lingkungan di sekitar rumah Rere tidak sesuai
dengan konsep lingkungan sehat dan akan disurvei oleh petugas puskesmas. Rere
menginformasikan bahwa anak-anak sering bermain di tanah kosong yang juga menjadi tempat
pembuangan sampah dari masyarakat di sekitarnya. Sebagai mantan kader kesehatan, Rere
mengetahui berbagai agent penyakit akan bersarang di sana. Ia sudah menyampaikan ke Pak
Lurah agar membuat sistim pengelolaan sampah rumah tangga mulai dari rumah hingga ke TPS.
Juga melakukan 3R seperti yang sudah dituangkan dalam Undang-Undang terkait pengelolaan
sampah.
Tenaga kesehatan puskesmas melakukan upaya promotif dan preventif terhadap perilaku
masyarakat dalam pengelolaan sampah, saluran air limbah, jamban, sumber air bersih, rumah
sehat, dll. Pak Camat mendukung puskesmas dalam mengupayakan pemberdayaan masyarakat di
bidang sanitasi perumahan dan lingkungan. Saat ini Pak Camat berencana untuk mendirikan
Bank sampah. Ada bantuan komposter serta mesin pembuat pelet plastik dari mitra perusahaan di
wilayah kecamatan ini. Diharapkan dengan adanya bank sampah, timbulan sampah menjadi
berkurang dan ekonomi masyarakat menjadi terbantu.
Bagaimana anda menjelaskan berbagai masalah lingkungan di atas dengan timbulnya
penyakit infeksi, serta upaya pengelolaannya?
STEP 1 – TERMINOLOGI
1. Klinik Sanitasi: Merupakan suatu upaya/kegiatan yang mengintegrasikan pelayanan
kesehatan antara promotif, preventif, dan kuratif difokuskan pada penduduk yang
berisiko tinggi untuk mengatasi masalah penyakit berbasis lingkungan dan masalah
kesehatan lingkungan pemukiman.
Dilaksanakan oleh petugas puskesmas bersama masyarakat
2. Protap penyakit berbasis lingkungan: Prosedur tetap merujuk ke klinik sanitasi akibat
penyakit berbasis lingkungan
Penyakit Berbasis Lingkungan suatu kondisi patologis berupa kelainan fungsi atau
morfologi suatu organ tubuh yang disebabkan oleh interaksi manusia dengan segala
sesuatu disekitarnya yang memiliki potensi penyakit .
3. 3R: Reduce, Reuse, Recycle
Reuse menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang
sama ataupun fungsi lainnya.
Reduce mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.
Recycle mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru
yang bermanfaat.
4. Sanitarian: Sanitarian (juga dikenal sebagai Inspektur Kesehatan Masyarakat atau
Praktisi Kesehatan Lingkungan) bertanggung jawab untuk
Melaksanakan tindakan untuk melindungi kesehatan masyarakat,
Mengelola dan menegakkan undang-undang yang terkait dengan kesehatan
lingkungan
Memberikan dukungan untuk meminimalkan bahaya kesehatan dan keselamatan
kerja.
Mereka terlibat dalam berbagai kegiatan, misalnya memeriksa fasilitas makanan,
menyelidiki gangguan kesehatan masyarakat, dan menerapkan pengendalian penyakit.
Petugas kesehatan lingkungan difokuskan pada pencegahan, konsultasi, investigasi, dan
edukasi masyarakat mengenai risiko kesehatan dan menjaga lingkungan yang aman.
3. Apa hubungan anak Rere yang berusia 6 tahun terkena diare lebih dulu dengan
anaknya yang berusia 4 tahun terkena diare saat ini?
Diare penyakit infeksi berbasis lingkungan pada suatu wilayah
Penyakit berbasis lingkungan suatu kondisi patologis berupa kelainan fungsi
atau morfologi suatu organ tubuh yang disebabkan oleh interaksi manusia dengan
segala sesuatu disekitarnya yang memiliki potensi penyakit
Dalam satu keluarga satu rumah lingkungan sama, sumber air sama;
makanan mungkin juga sama terkontaminasi kuman penyebab diare
Anaknya yang 6 tahun sudah sembuh lalu kemudian kini anaknya yang usia 4
tahun terkena diare sanitasi lingkungan masih buruk dan belum diperbaiki
Sanitasi status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup perumahan,
pembuangan kotoran, penyediaan air bersih, dsb; meliputi:
Penyediaan air bersih
Pembuangan kotoran manusia jamban
Pengelolaan sampah
Pengelolaan air limbah
Perumahan sehat
Masalah penyakit berbasis lingkungan:
4. Mengapa anak Rere dirujuk ke klinik sanitasi?
Diare penyakit infeksi berbasis lingkungan pada suatu wilayah
Klinik sanitasi suatu upaya/kegiatan yang mengintegrasikan pelayanan
kesehatan antara promotif, preventif, dan kuratif yang difokuskan pada
penduduk yang beresiko tinggi untuk mengatasi masalah penyakit berbasis
lingkungan dan masalah kesehatan lingkungan pemukiman yang
dilaksanakan oleh petugas puskesmas bersama masyarakat yang dapat dilakukan
secara pasif dan aktif di dalam dan di luar puskesmas
Istilah-istilah dalam UU No. 18 tahun 2008 pasal 1
Pengelolaan sampah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan
berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.
Tempat penampungan sementara tempat sebelum sampah diangkut
ke tempat pendauran ulang, pengolahan, dan/atau tempat pengolahan
sampah terpadu.
Tempat pengolahan sampah terpadu tempat dilaksanakannya
kegiatan pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, pendauran ulang,
pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah.
Tempat pemrosesan akhir tempat untuk memroses dan
mengembalikan sampah ke media lingkungan secara aman bagi manusia
dan lingkungan.
9. Apa saja upaya promotive dan preventive yang dilakukan terhadap perilaku
masyarakat dalam pengelolaan sampah, saluran air limbah, jamban, sumber air
bersih, rumah sehat, dll?
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir terjadinya
penyakit berbasis lingkungan, diantaranya :
Penyehatan Sumber Air Bersih (SAB)
Surveilans kualitas air
Inspeksi Sanitasi Sarana Air Bersih
Pemeriksaan kualitas air
Pembinaan kelompok pemakai air
Penyehatan Lingkungan Pemukiman
Pemantauan jamban keluarga (Jaga),
Pemantauan saluran pembuangan air limbah (SPAL), dan
Pemantauan tempat pengelolaan sampah (TPS),
Penyehatan Tempat-tempat Umum (TTU) meliputi hotel dan
tempat penginapan lain, pasar, kolam renang dan pemandian
umum lain, sarana ibadah, sarana angkutan umum, salon
kecantikan, bar dan tempat hiburan lainnya.
Pembinaan institusi Rumah Sakit dan sarana kesehatan lain, sarana
pendidikan, dan perkantoran.
Penyehatan Tempat Pengelola Makanan (TPM) bertujuan untuk
Melakukan pembinaan teknis dan pengawasan terhadap tempat
penyehatan makanan dan minuman,
Kesiap-siagaan dan penanggulangan KLB keracunan,
Kewaspadaan dini serta penyakit bawaan makanan.
Pemantauan Jentik Nyamuk dapat dilakukan oleh
Seluruh pemilik rumah bersama kader juru pengamatan jentik
(jumantik),
Petugas sanitasi puskesmas,
Melakukan pemeriksaan terhadap tempat-tempat yang mungkin
menjadi perindukan nyamuk dan tumbuhnya jentik.
10. Apa saja manfaat dari komposter dan mesin pembuatan pelet plastik?
Sampah dapat diklasifikasi menjadi sampah organik dan anorganik
Sampah organik dapat dibuat menjadi pupuk kompos menggunakan komposter,
manfaatnya antara lain
Mengurangi sampah organik
Penurunan biaya dalam pembelian pupuk
Penunjang perekonomian
Sampah anorganik seperti plastik dapat didaur ulang menjadi pelet plastik
sebagai bahan baku untuk pembuatan produk plastik Recycle /daur ulang