Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN

PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA SUKUNAN


KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

Oleh :

Kelompok 8

Fery Sujatmiko P1337433118097


Listi Amanda P1337433118095
Jihan Fadhilah K P1337433118094
Elvi Marya Ningsih P1337433118093
Mohamad Vega P1337433118096

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO
PROGRAM STUDI DIII KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmatnya laporan ini
dapat terselesaikan dengan baik. Laporan kunjungan ini terdiri dari pokok pembahasan
mengenai pengelolaan sampah. Setiap pembahasan dibahas secara sederhana sehingga mudah
dimengerti.
Dalam penyelesaian laporan ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan
oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak, akhirnya laporan ini dapat terselesaikan dengan cukup baik. Karena itu,
sudah sepantasnya kami mengucapkan terimakasih kepada dosen yang membimbing kami.
Kami sadar, sebagai mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan laporan
ini masih sangat banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan laporan yang lebih baik lagi di masa
yang akan datang.

Purwokerto, 2 November 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..........................................................................................................i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
BAB I ....................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ...........................................................................................1
1.3 TUJUAN .....................................................................................................................2
1.4 METODE ...................................................................................................................2
BAB II ..................................................................................................................................2
PEMBAHASAN ..................................................................................................................2
2.1 PENGERTIAN SAMPAH ........................................................................................2
2.2 PENGGOLONGAN SAMPAH ...............................................................................3
a. Penggolongan sampah berdasarkan asalnya ............................................................3
b. Penggolongan sampah berdasarkan sifatnya ...........................................................4
2.3 HASIL KUNJUNGAN .............................................................................................. 4
1. Instalasi Pengolahan Air Limbah ( IPAL ) Komunal ..............................................5
2. Pola Pemanfaatan atau Pengolahan Sampah di Desa Sukunan ............................... 5
3. Pengolahan sampah menjadi barang yang bisa dijual .............................................6
4. Bank Sampah Desa Sukunan ...................................................................................7
5. Inovasi Baru Desa Sukunan.....................................................................................7
BAB III .................................................................................................................................8
PENUTUP ............................................................................................................................8
3.1 KESIMPULAN ..........................................................................................................8
3.2 SARAN .......................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................9
LAMPIRAN FOTO ..........................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sampah merupakan bahan padat buangan dari kegiatan rumah tangga, pasar,
perkantoran, rumah penginapan, hotel, rumah makan, industri, puingan bahan
bangunan dan besi-besi tua bekas kendaraan bermotor. Sampah merupakan hasil
sampingan dari aktivitas manusia yang sudah terpakai.
Besarnya sampah yang dihasilkan dalam suatu daerah tertentu sebanding
dengan jumlah penduduk, jenis aktivitas, dan tingkat konsumsi penduduk atau tingkat
konsumsi terhadap barang atau material. Semakin besar jumlah penduduk atau
tungkat konsumsi terhadap barang maka semakin besar pula volume sampah yang
dihasilkan. Setiap harinya, kota-kota seperti Jakarta, Surabaya, Bandung dan Medan
menghasilkan sampah dalam volume yang cukup besar. Hal ini dikarenakan jumlah
penduduk yang cukup besar dan termasuk kedalam kategori kota besar.
Sampah biasanya dibuang ke tempat yang jauh dari permukiman manusia. Jika
tempat pembuangan sampah berada dekat dengan pemukiman penduduk, resikonya
sangat besar. Sampah yang dibiarkan menggunung dan tidak di proses bisa menjadi
sumber penyakit. Banyak penyakit yang ditularkan secara tidak langsung dari tempat
pembuangan sampah. Tercatat lebih dari 25 jenis penyakit yang disebabkan buruknya
pengelolaan samapah, salah satunya diare. Selain itu, dampak pengelolaan sampah
yang buruk menimbulkan pencemaran terhadap air, tanah, dan udara.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Mengapa perlu adanya program pemberdayaan atau pengelolaan sampah di Desa
Sukunan ?
1
2. Siapa saja yang berpartisipasi dalam kegiatan pemberdayaan atau pengelolaan
sampah di Desa Sukunan ?
3. Kapan berdirinya kegiatan pemberdayaan atau pengelolaan sampah di Desa
Sukunan ?
4. Bagaimana cara masyarakat atau ketua program pembedayaan sampah dalam
melakukan kegiatan tersebut ?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui alasan diadakannya program pengelolaan sampah di Desa
Sukunan
2. Untuk mengetahui siapa saja pihak yang terlibat dalam program tersebut di Desa
Sukunan
3. Untuk mengetahui sejak kapan kegiatan tersebut berlangsung
4. Untuk mengetahui bagaimana cara masyarakat maupun ketua program tersebut
melaksanakan kegiatan pengelolaan sampah

1.4 METODE
Dalam kunjungan ke Desa Sukunan, kami mengelilingi dan mengamati cara
pengelolaan sampah yang ada, mulai dari memilah jenis-jenis sampah organik dan
anorganik sampai memanfaatkan sampah tersebut menjadi barang kerajinan yang
mempunyai nilai estetika dan nilai ekonomis.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN SAMPAH


Sampah merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber hasil
aktivitas manusia maupun proses-proses alam yang tidak mempunyai nilai ekonomi. Dalam
2
UU No. 18 Tentang Pengelolaan Sampah menyetakan definisi sampah sebagai sisa kegiatan
sehari-hari manusia dan atau proses alam yang berbentuk padat. Permasalahan sampah
merupakan permasalahan yang krusial bahkan sampah dapat dikatakan sebagai masalah
kultural karena berdampak pada sisi kehidupan terutama di kota-kota besar seperti Jakarta,
Surabaya, Bandung, Medan, Makassar, dan kota besar lainnya. Sampah akan terus ada dan
tidak akan berhenti diproduksi oleh kehidupan manusia, jumlahnya akan berbanding lurus
dengan jumlah penduduk, bisa dibayangkan banyaknya sampah-sampah di kota besar yang
berpenduduk padat. Permasalahan ini akan timbul ketika sampah menumpuk dan tidak dapat
dikelola dengan baik. Sampah menjadi masalah penting untuk kota yang padat penduduknya,
hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
a. Volume sampah yang sangat besar sehingga melebihi kapasitas daya tampung tempat
pengelolaan sampah akhir.
b. Lahan TPA semakin sempit karena tergeser penggunaan lain.
c. Teknologi pengelolaan sampah sampah tidak optimal sehingga sampah lambat
membusuknya. Hal ini menyebabkan percepatan peningkatan volume sampah lebih
besar dari pembusukannya oleh karena itu selalu diperlukan perluasan area TPA baru.
d. Sampah yang sudah layak menjadi kompos tidak dikeluarkan dari TPA karena
beberapa pertimbangan.
e. Managemen pengelolaan sampah tidak efektif sehingga seringkali menjadi penyebab
distorsi dengan masyarakat setempat.
f. Pengelolaan sampah disarankan tidak memberikan dampak positif terhadap
lingkungan.
g. Kurangnya dukungan kebijakan dari pemerintah dalam memanfaatkan produk
sampingan sehingga tertumpuknya produk tersebut di lahan TPA.

2.2 PENGGOLONGAN SAMPAH


Ada beberapa penggolongan sampah, penggolongan ini berdasarkan atas beberapa kriteria
yaitu : asal sampah, sifat, dan jenisnya.
a. Penggolongan sampah berdasarkan asalnya
1. Sampah hasil rumah tangga termasuk didalamnya sampah rumah sakit, hotel dan
kantor.
2. Sampah hasil kegiatan industri.

3
3. Sampah hasil kegiatan pertanian meliuti perkebunan, perikanan dan peternakan.
4. Sampah hasil kegiatan perdagangan misal sampah pasar, swalayan dan ruko.
5. Sampah hasil kegiatan pembangunan.
6. Sampah jalan raya.

b. Penggolongan sampah berdasarkan sifatnya


1. Sampah organik terdiri atas dedaunan, sisa makanan, kertas sayur dan buah.
Sampah organik merupakan sampah yang mengandung senyawa organik dan
tersusun oleh unsur karbon, hidrogen dan oksigen serta sampah organik mudah
terdegradasi oleh mikroba.
2. Sampah anorganik terdiri atas kaleng, plastik, besi, kaca dan bahaan-bahan lainnya
yang tidak tersusun oleh senyawa organik. Sampah ini tidak dapat terdegradasi
oleh mikroba sehingga sulit diuraikan.
3. Sampah B3 ( Bahan Berbahaya dan Beracun )
Sampah B3 merupakan jenis sampah yang dikategorikan beracun dan berbahaya
bagi manusia. Umumnya, sampah jenis ini mengandung merkuri seperti kaleng
bekas cat semprot atau minyak wangi. Namun, tidak menutup kemungkinan
sampah yang mengandung jenis racun lain yang berbahaya.

2.3 HASIL KUNJUNGAN


Partisipasi dari semua pihak masyarakat Desa Sukunan Kabupaten Sleman Yogyakarta
mengenai kesadaran akan mengolah limbah atau sampah menjadi sesuatu hal yang bermafaat
bagi alam maupun pihak masyarakatnya sendiri. Kesadaran dari semua pihak baik dimulai
dari pihak atasan seperti Ketua RT sampai kepada masyarakatnya telah menuai berbagai
prestasi. Menurut dari salah satu seumber yang telah membimbing saya dalam melakukan
kunjungan, beliau bercerita bahwa asal mula terciptanya akan partisipasi dari semua pihak

4
masyarakat berawal dari seoranf dosen dari Poltekkes Yogyakarta mengajak masyarakat
untuk membuat tempat penampungan sampah. Karena pada saat itu di Desa Sukunan belum
ada tempat pembuangan sampah, sehingga masyarakat kebingungan ketika membuang
sampah. Sehingga dari awal mula tersebut dikumpulkan dari perwakilan tiap-tiap Ketua RT
untuk berdiskusi dan mengajak masyarakatnya untuk berpartisipasi dalam gerakan daur ulang
sampah tersebut. Ada beberapa partisipasi yang telah dilakukan diantaranya :
1. Instalasi Pengolahan Air Limbah ( IPAL ) Komunal

Air limbah yang berasal dari rumah tangga diantaranya WC, kamar mandi, dapur,
cucian pakaian/laundry, westafel, dan lain-lain. Kemudian disalurkan melalui pipa
sambungan untuk tiap-tiap rumah., kemudian ditampung kedalam bak kontrol melalui
pipa saluran induk dan yang terakhir ditampung dan diolah didalam Instalasi
Pengolahan Air Limbah ( IPAL ) selanjutnya air digunakan sebagai sarana irigasi
untuk persawahan. Namun air limbah yang telah diolah didalam IPAL tidak langsung
dialirkan ke sungai melainkan ditampung kedalam sumur resapan.

2. Pola Pemanfaatan atau Pengolahan Sampah di Desa Sukunan


Kunci keberhasilan program kebersihan dan pengelolaan sampah terletak pada
pemilahan. Tanpa pemilahan, pengelolaan sampah menjadi sulit, mahal dan beresiko
tinggi mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan. Pemilahan adalah
memisahkan antara jenis sampah yang satu dengan jenis yang lainnya. Minimal
pemilahan menjadi 2 jenis, sampah organik, dan non organik. Sebab sampah organik
yang menginap satu hari saja sudah dapat menimbulkan bau, namun tidak demikian
halnya dengan sampah non organik. Berbagai bentuk dan bahan wadah pemilahan
5
dapat digunakan. Setiap pilihan memiliki kelebihan dan kekurangan. Prinsipnya
disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan kemampuan masyarakat yang akan
memilah. Umumnya pemilahan di lokasi yang telah melakukan program pengelolaan
sampah adalah sebagai berikut :

Jadi, setiap masyarakat di Desa Sukunan ketika membuang sampah harus dipisahkan
Antara sampah organik, non organik maupun B3. Untuk sampah organik akan didaur
Ulang menjadi pupuk kompos. Sedangkan sampah non organik seperti botol bekas
Atau yang lainnya akan dijual kembali dan kemudian uang hasil penjualannya akan
Dimasukan kedalam kas desa. Sedangkan sampah B3 seperti lampu, kaca, dll akan
Dimasukkan kedalam tempat sampah B3 yang nantinya akan disetorkan ke TPA
Kemudian pemerintah yang akan menanganinya.

Sampah organik dimasukkan kedalam


komposter untuk dijadikan pupuk
kompos.

3. Pengolahan sampah menjadi barang yang bisa dijual

6
Di Desa Sukunan sebagian ibu rumah tangga berpartisipasi dalam pengelolaan
sampah yang awalnya hanya sebuah benda yang tidak ada manfaatnya menjadi sebuah
benda yang bisa dijual dan bermanfaat seperti kerajinan tas, tempat pensil, dompet,
dan lain-lain.
4. Bank Sampah Desa Sukunan
Bank Sampah adalah suatu sistem pengolahan sampah yang dirancang seperti
mekanisme kerja di perbankan dimana masyarakat dapat menabung sampah yang
dibuktikan adanya nomor rekening dan buku rekening tabungan sampah. Bank sampah
memiliki arti hampir sama dengan bank-bank pada umumnya, namun bank sampah
disini adalah suatu wadah tempat penerimaan sampah dari masyarakat yang kemudian
mereka akan merasakan hasil dari sampah yang disetorkan ke teller bank sampah.
Bank Sampah Desa Sukunan didirikan oleh masyarakat Sukunan tahun 2008.
Gagasan awal datang dari Bambang Suwerda dosen Poltekkes Yogyakarta. Bambang
merasa bahwa kesadaran warga tentang masalah sampah masih rendah. Untuk itu,
timbulah ide bagaimana cara mengelola dan memanfaatkan sampah itu dengan benar,
sekaligus memberikan manfaat bagi kehidupan manusia dan lingkungan, maka
terbentuklah bank sampah Desa Sukunan.
5. Inovasi Baru Desa Sukunan
Desa Sukunan ini juga banyak membuat inovasi baru seperti memodifikasi pot
atau batako dari sampah sterofoam dan semen, menciptakan kompor kran, kulkas
alami, lubang biopori yang digunakan untuk penyerapan air hujan supaya dapat
tertahan, bisa juga untuk pengkomposan sampah rumah tangga, ada juga ovitrap untuk
menjebak nyamuk dan dapat mencegah terjadinya penyakit malaria ataupun demam
berdarah dengan bahan yang sangat sederhana dan ditaruh ditempat teduh.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari hasil kunjungan lapangan yang kami lakukan, maka kami dapat memperoleh
berbagai kesimpulan yaitu mengenai pengolahan sampah mandiri terutama di Desa
Sukunan yang berada di Sukunan, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Selain
itu, kami dijelaskan pula mengenai proses kinerja dan pengolahan sampah-sampah yang
berada di Desa Sukunan ini. Serta perlu meningkatkan sumber daya manusia-nya
terutama yang kurang sadar akan sampah itu sendiri, karena sampah sebenranya tidak
hanya sebagai permasalahan saja namun jika diolah secara baik dapat menghasilkan uang
atau dapat bernilai ekonomis.

3.2 SARAN
Sebagai saran, semoga dengan dilaksanakannya kunjungan ke Desa Kunjungan, bisa
menjadi bahan pembelajaran kita semua untuk lebih memanfaatkan sampah tersebut
dengan mengolahnya dengan baik. Untuk lebih peduli kepada lingkungan sekitar kita,
karena lingkungan yang bersih merupakan cerminan masyarakat yang sehat.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://nurainaaziza.blogspot.com/2016/12/bank-sampah-desa-sukunan-banyuraden.html?m=1

https://id.scribd.com/doc/265908796/pengelolaan-sampah-desa-sukunan

http://makalahkesehatanlingkungan.blogspot.com/2014/12/kunjungan-pengelolaan-sampah-
di-desa.html?m=1

9
LAMPIRAN FOTO

Tempat pengolahan sampah Komposter Biopori dalam pot


Organik

Tempat penampungan Alat pengolah Hasil gilingan Salah satu produk


Sampah kaca, botol dari kaca, lampu

Pemisahan sampah berdasarkan Hasil daur ulang dari IPAL Komunal


Bahannya sampah plastik

10

Anda mungkin juga menyukai