Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa patut dipanjatkan atas
berkat dan rahmat-Nya, sehingga Buku Ajar dengan judul : “Malarialogi” dapat
terselesaikan.
Kami sadari bahwa Buku ini masih jauh dari kesempurnaan, namun besar
Penyusun
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN i
JUDUL ....................................................................................
KATA ii
PENGANTAR .................................................................................
DAFTAR iii
ISI ...............................................................................................
A. Malaria dan 1
Gejalanya ......................................................
1. Pengertian 1
Malaria ...................................................... 1
2. Gejala
Malaria ............................................................
B. Epidemiologi 5
Malaria ........................................................ 5
1. Penyebaran Malaria ................................................... 6
2. Faktor Risiko 30
Malaria ................................................. 34
3. Perilaku Yang Berisiko Terhadap Malaria ................ 34
C. Diagnosa dan 36
Pengobatan .................................................
1. Diagnosa
Malaria ........................................................
2. Pengobatan
Malaria .....................................................
D. Vektor 39
Malaria .................................................................. 39
1. Nyamuk 39
Anopheles ....................................................... 43
a. Bionomik Vektor (Nyamuk) .................................... 47
b. Siklus Hidup 47
Nyamuk .............................................. 63
3. Spesies 63
Anopheles ......................................................... 63
4. Vektor 65
Malaria .............................................................. 65
E. Penularan Malaria dan faktor risiko penularan 66
Malaria .... 69
1. 69
Alamiah ........................................................................ 69
2. Tidak 75
Alamiah ............................................................... 75
F. Pencegahan dan Pengendalian Malaria ............................. 75
1. Pencegahan 76
Malaria ...................................................... 76
2. Pengendalian 76
Malaria .................................................... 82
G. Penemuan Penderita 82
Malaria ............................................. 82
1. Aktif (ACD berupa : Survey : MBS, 83
MFS) ................. 83
2. Pasif 85
(PCD) ...................................................................
H. Penilaian Status
Malaria ....................................................
1. AMI (Annual Malaria
Incidens) ...................................
2. API (Annual Pararite
Incidens) ....................................
3. ABER (Annual Blood Examination Rate) ....................
4. SPR (Slide Positivity Rate) ...........................................
5. PR (Parasite Rate)/Parasit Formula
(PF) ......................
I. Surveilans Malaria dan Deteksi Dini KLB
Malaria ...........
1. Pengertian KLB
Malaria ...............................................
2. Tujuan dan Sasaran
……………...................................
3. Kebijakan
………………………..................................
4. Konsep Surveilans
Epidemiologi ..................................
5. Indikator Pogram Kerja Malaria
……………………...
MALARIA
1. Pengertian Malaria
nyamuk Anopheles betina, sehingga terjadi infeksi pada sel darah merah oleh
parasit membelah diri dan bertambah banyak di dalam hati dan kemudian
merasakan gejala penyakit seperti demam, pening, lemas, pucat, nyeri otot,
Gejala penyakit malaria dapat melalui beberapa tahapan, sebagai berikut :2,3,4
2. Gejala Malaria
dingin menggigil yang amat sangat, nadi cepat dan lemah, bibir dan jari
hingga 1 jam.
b. Tahap puncak demam Hot stage yang berlangsung 2-6 jam, wajah
memerah, kulit kering, nyeri kepala, denyut nadi keras, haus yang amat
merah.
siklus aseksual parasit malaria terjadi, dan nyamuk malaria disebut host
1. Masa Inkubasi
Masa inkubasi penyakit malaria dibedakan atas masa inkubasi
mikoskopik.
(2) Masa subpaten adalah suatu keadaan dimana jumlah parasit yang
ada didarah tepi sangat sedikit sehingga belum bisa ditemukan pada
(3) Relapse (rekrudensi/rekurensi) tanpa disertai gejala klinis disebut relapse parasit.
Malaria
2. Penyebaran Malaria
terhadap malaria berjumlah 2,3 miliar atau 41% dari penduduk dunia.
Setiap tahun kasus malaria berjumlah 300-500 juta dan mengakibatkan 1,5
sampai dengan 2,7 juta kematian, terutama di Afrika Sub-Sahara. WHO
(Annual Parasite Incidence) sebesar 0,52 per 1000 penduduk pada tahun
1997, meningkat menjadi 0,62 per 1000 penduduk pada tahun 2001.
Begitu juga dengan situasi yang terjadi di luar Jawa-Bali, dimana insiden
meningkat, yakni 16,1 per 1000 penduduk pada tahun 1997 menjadi 26,2
mendukung.4,9
sikcle cell anemia, yaitu suatu kelainan di mana sel darah merah
penderita berubah bentuknya mirip arit apabila terjadi penurunan
a) Kekebalan alamiah
Adalah kekebalan yang timbul tanpa memerlukan infeksi
pemindahan anti bodi atau zat-zat yang berfungsi aktif dari ibu
dari seorang ibu yang kebal terhadap malaria di daerah yang tinggi
aglutinin.
setelah tidak ada lagi parasit dalam tubuh manusia, umumnya lebih
efektif, lebih cepat dan bertahan lebih lama pada P. vivax dari pada
P. falciparum.
b. Agent (Parasit/Plasmodium)
dan dalam tubuh manusia pada daur aseksual (pembiakan tidak kawin,
dengan kontak yang efektif dengan manusia yang rentan akan mejadi
siklus kehidupan yaitu siklus dalam tubuh manusia dan siklus dalam
sporozoit akan masuk ke dalam sel hati dan menjadi tropozoit hati.
(kambuh).3,13
eritrositer).
Fase hidup dalam sel darah merah / eritrositer terbagi dalam : 3,4,12
teratur.
manusia.
ini yaitu dengan mengusahakan umur nyamuk agar lebih pendek dari
setiap 48 jam atau setiap hari ketiga, pada waktu siang atau sore.
Masa inkubasinya antara 12-17 hari dan salah satu gejala adalah
ginjal.
kambuh.
c. Environment (lingkungan)
yaitu :17,18
1. Lingkungan fisik
a) Suhu udara
sampai dibawah suhu kritis pada suhu yang sangat tinggi akan
Plasmodium ovale.18
Papua Barat.19
nyamuk.18
c) Curah Hujan
Anopheles.21
secara optimal.
tidak signifikan.19
d) Angin
siklus malaria. Menurut Gilles (1993) dan Pat Dale, dkk (2002)
kecepatan angin 11–14 meter per detik atau 25–31 mil per jam
nyamuk ada beberapa fraksi atau derajat lebih tinggi dari suhu
3,4 ekor/orang/jam yaitu pada kecepatan angin 2,4 dan 2,8 m/s.
e) Ketinggian
permukaan laut.9
f) Sinar matahari
g) Arus air
h) Lingkungan Kimia
(salinitas) 0%.19
0,317. Hal ini berarti tidak ada hubungan antara salinitas air
Puskesmas Hamadi.27
Kabupaten Bangka.24
4. Status Gizi
baik, maka ada hubungan antara status gizi dengan kejadian malaria (p =
status gizinya kurang memiliki risiko 13,364 kali lebih besar terkena
61,475.27
berhubungan satu dan lainnya, yang dapat terjadi secara langsung maupun
semakin besar kemungkinan kontak dengan manusia yang sakit dan carier
malaria.
Kondisi Fisik
Rumah
Kebiasaan
tidak Kepadatan nyamuk
menggunakan Anopheles di dalam
obat anti
nyamuk
dan di luar rumah
Kebiasaan
Perilaku tidak Anopheles mengigit
menggunakan penderita malaria
kelambu
Faktor intrinsik :
Kebiasaan Usia, jenis kelamin, ras, sosial
budaya, riwayat penyakit Anopheles
berada di luar mengandung
sebelumnya, cara hidup, status gizi
rumah pada dan imunitas sporozoit
malam hari
Kebiasaan Orang tidak sakit
Orang Anopheles
membuka mengandung menggigit
pintu pada plasmodium orang sehat
malam hari Orang sakit
(kejadian malaria)
Kebiasaan Pelayanan
membuka Kesehatan
jendela pada
malam hari
Sembuh Carier Mati
terbit dan lebih banyak menggigit pada empat jam pertama setelah
matahari terbenam.
rumah pada malam hari mempunyai risiko 2,626 kali lebih besar
Salah satu usaha yang paling mudah dan praktis agar tidak
kejadian malaria.
CI = 0,77-0,03, p = 0,034).32
– 8,422 karena nilai p < 0,05 maka ada hubungan yang bermakna
antara kebiasaan tidak menggunakan kelambu pada saat tidur malam
tidur malam hari mempunyai risiko 3,200 kali lebih besar terkena
1,600 – 6,602.31
membuka pintu rumah pada malam hari mempunyai risiko 1,879 kali
3,465.31
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis statitik menunjukkan
karena nilai p > 0,05 maka tidak ada hubungan yang bermakna
malam hari mempunyai risiko 1,812 kali lebih besar terkena malaria
DAN PENGOBATAN
1. Diagnosa Malaria
malaria cara ini bukan merupakan cara yang biasa dipakai diklinik, tetapi
4. DNA hybridization
Becton Dickinso. Pada cara ini darah dikumpulkan pada sebuah tabung
6. Metode kawamoto
darah tipis yang diwarnai dengan acridine orange kemudian diamati denga
pekerjaan sehari-hari. Pembuatan sedian hapus darah tipis dan tetes darah
tebal yang kemudian diwarnai dengan Giemsa atau Filed stain sangat
populer. 3,34,35
Vektor Malaria
4. Nyamuk Anopheles
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Famili : Culicidae
Genus : Anopheles.
a. Bionomik Vektor
:37
di dalam rumah.
3) Obyek yang dihisap darahnya (pakan darah)
darah manusia.
darah hewan.
1) Sawah
2) Kebun salak
3) Tambak
sundaicus.
Anopheles umbrosus.
Anopheles maculatus.
terbawa angin.
1. Telur nyamuk
yang terdapat pada perut oleh karena itu harus selalu berada di
atau air payau yang memiliki kadar garam, rawa bakau, di sawah,
3. Kepompong
jantan lebih dulu menetas dari pada nyamuk betina. Lamanya dari
10-14 hari.37
Gambar 2.3 : Kepompong nyamuk Anopheles
Sumber : CDC. Life Cycle of the Malaria Parasite.14
4. Nyamuk dewasa
tubuh yang kecil dengan tiga bagian yaitu : kepala, torax dan
6. Vektor Malaria
1) Umur nyamuk
rumah.17,37
6) Kepadatan nyamuk.
ekor/orang/jam.
7) Lingkungan.
Faktor lingkungan sangat berperan dalam tumbuhnya
sundaicus lebih suka tempat teduh dan oleh sebab itu pada musim
hujan populasi nyamuk ini berkurang. Faktor lain, adalah arus air.
18%.17
koliensis.
1) Anopheles farauti
a) Morfologi
b) Bionomik
hutan.28,29
c) Distribusi
12,7 %.28,29
2) Anopheles punctulatus
a) Morfologi
b) Bionomik
tapak kaki yang terisi air terutama pada musim hujan dan
terdapat sungai-sungai.28,29
c) Distribusi
3) Anopheles koliensis
a) Morfologi
lampiran 2).
b) Bionomik
punctulatus.28,29
c) Distribusi
Biasanya ditemukan di daerah pantai, tetapi juga
macam siklus kehidupan yaitu siklus dalam tubuh manusia dan siklus
sporozoit akan masuk ke dalam sel hati dan menjadi tropozoit hati.
(kambuh).3,13
eritrositer).
Gambar 2.5: Siklus parasit di luar sel darah merah
Sumber : CDC. Life Cycle of the Malaria Parasite.14
Fase hidup dalam sel darah merah / eritrositer terbagi dalam : 3,4,12
teratur.
manusia.
ini yaitu dengan mengusahakan umur nyamuk agar lebih pendek dari
setiap 48 jam atau setiap hari ketiga, pada waktu siang atau sore.
Masa inkubasinya antara 12-17 hari dan salah satu gejala adalah
ginjal.
kambuh.
Penularan Malaria
manusia.
b. Secara mekanik
morfinis yang menggunakan jarum yang tidak steril lagi, penderita yang
1.Pencegahan Malaria
Pencegahan malaria secara garis besar mencakup empat aspek, yaitu :3,4
repellent misalnya detil toluamid dan minyak sereh, dan pada tempat
ada obat yang dapat membunuh sporozoit tersebut. Hanya obat yang
dapat membunuh atau membasmi parasit stadium dini dalam sel hati
a. Pengendalian Malaria
Berdasarkan Kepmenkes RI. Nomor 293/MENKES/SK/IV/2009
a) Fisik
1) Modifikasi Lingkungan
dan tanggul).
2) Manipulasi Lingkungan
perindukan.
b) Biologi
pupa.
(TSM)
c) Kimia
sporozoit.
yaitu, demam, sakit kepala, mual atau muntah dan gejala khas lainya disuatu
Jenis pencarian kasus malaria antar daerah tidak sama, disesuaikan dengan
pasien atau penderita malaria klinis baik yang akut maupun yang kronis dan
3. Survey entomologi
sifat vektor setempat tidak akan dapat disusun suatu upaya pemberantasan
yang berhasil. Paremeter penting yang perlu diketahui yaitu Man Bitting Rate
4. Survei kontak
orang.) Dengan diketahui secara dini maka dapat dicegah penularan lebih
luas dan penderita akan desembuhkan secara dini sebelum sakit berlanjut
menjadi parah.11
suatu penyakit melalui pengumpulan data yang sistematis agar dapat ditentukan
(PCD) oleh fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit atau Active
Case Detection (ACD) oleh petugas kesehatan atau juru Malaria Desa (JMD) di
survey malariometrik (MS), mass blood survei (MBS), mass fever survey (MFS)
dan lain-lain.
e. Parasit Formula ( PF )
berikut
1. P. falciparum dominan :
2. P. vivax dominan :
rekurens.
3. P. malariae dominan :
darah.18
Malaria Di Masyarakat
untuk waktu yang lama. Berdasarkan spleen rate (SR) pada kelompok 2 – 9 tahun,
a. Hipoendemik : SR 10%
c. Hiperendemik : 50%
atau kejadian luar biasa (KLB) malaria adalah terjadinya peningkatan jumlah
penderita atau kematian karena malaria yang secara statistik bermakna bila
penduduk yang tidak imun (tidak kebal) ke suatu daerah yang endemik,
malaria.
SURVEILANS MALARIA
Menular
3. Permenkes R.I. No. 560 tahun 1989, tentang jenis penyakit tertentu yang dapat
penanggulangannya.
PENGERTIAN
Surveilans malaria adalah kegiatan yang terus menerus, teratur dan
TUJUAN
1. Menghasilkan informasi yang cepat dan akurat yang dapat disebarluaskan dan
digunakan sebagai dasar penanggulangan malaria yang cepat dan tepat sebagai
dan waktu
SASARAN
1. Data tersangka malaria penderita malaria (klinis) dan positif malaria, populasi
dan wilayah yang terkena resiko malaria (sumber dan wilayah penularan)
KEBIJAKAN
malaria/Posmaldes).
sektor terkait
KONSEP SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
1. Pengumpulan Data
2. Pengolahan dan Analisis Data
3. Interpretasi dan Rekomendasi
4. Sistem Kewaspadaan Dini
5. Penyebarluasan Informasi Epidemiologi
6. Penanggulangan Kejadian Luar Biasa/ wabah
Malaria Klinis adalah penderita dengan gejala dingin menggigil*, demam* secara
berkala, berkeringat* dan sakit kepala dan juga sering disertai dengan gejala khas
daerah (diare pada balita sakit atau sakit otot pada orang dewasa), yang belum
Indikator Outcome
Kegunaan adalah untuk mengetahui incidence malaria klinis pada satu daerah
saat KLB.