Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan
nasional dan sebagai jalan nasional yang penggunanya diwajibkan membayar tol
sehingga jalan tol harus mempunyai spesifikasi dan pelayanan yang lebih tinggi
daripada jalan umum yang ada.
Jalan tol Semarang-Ungaran merupakan bagian dari pembangunan jalan tol
Semarang-Solo yang merupakan salah satu prioritas bagian program Nasional
pembangunan Jalan Tol Trans Jawa (Trans Java Toll Road) bersama ruas jalan tol
yang lain di Provinsi Jawa Tengah. Jalan tol Semarang-Solo memiliki arti yang
strategis bagi pengembangan jaringan jalan nasional secara khusus di Jawa
Tengah dan juga bagi perkembangan jaringan jalan dalam skala regional.
Pembangunan jalan tol Semarang- Solo ini di rencanakan melewati 6 kota,
yaitu kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Boyolali,
Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar dengan panjang 75,67 Km.
Pembangunan jalan tol ini dibagi menjadi 2 tahap, yaitu tahap I Semarang-Bawen,
sedangkan tahap II Bawen-Solo. Pada tahap I, pembangunan jalan dibagi lagi
menjadi 2 seksi, yaitu seksi I Semarang-Ungaran, dan seksi II Ungaran-Bawen.
Semarang - Ungaran adalah daerah padat penduduk dan industri sehingga
kegiatan kegiatan lokal dan lalu lintas regional bercampur yang menyebabkan
terganggunya lalu lintas di sepanjang jalan ini. Akibanya kawasan sepanjang
jalan Semarang- Ungaran sering mengalami kemacetan terutama di jam kerja dan
meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas. Dengan dibangunnya jalan tol
Semarang- Solo, maka di harapkan aksesibilitas antar kawasan dapat lebih lancar
serta lebih singkat dari sisi jarak tempuh dan waktu perjalanan.
Jalan tol Semarang - Ungaran rencananya akan dibangun kurang lebih
sepanjang 14 km, dan melewati Kecamatan Banyumanik, Tembalang, Ungaran,
Bergas dan Pringapus. Rencana kegiatan pembangunan jalan tol Semarang -

1
Ungaran ini diperkirakan dapat menimbulkan perubahan yang mendasar terhadap
lingkungan hidup. Dampak penting yang dapat timbul akibat pembangunan jalan
tol ini adalah penurunan kualitas lingkungan dan perubahan status kesehatan
masyarakat seperti angka kesakitan. Sehingga sesuai dengan ketentuan dalam
peraturan perundang -undangan yang berlaku; khususnya Peraturan Pemerintah
Nomor : 51 Tahun 1993 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan,
kegiatan pembangunan jalan tol ini wajib dilengkapi dangan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL). Hal ini lebih dipertegas lagi dengan Keputusan
Menteri Lingkungan Hidup RI No. 17 tahun 2001 yang menyebutkan bahwa
kegiatan pembangunan bidang prasarana wilayah wajib AMDAL (termasuk di
dalamnya kegiatan pembangunan jalan tol).
Peraturan perundang-undangan yang berlaku dan terkait dengan studi ini
antara lain :
1. Undang-undang No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2. Undang-undang No. 24 tahun 1992 tentang Penataan Ruang.
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 55 tahun 1993 tentang
Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan
Umum.
4. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 39/MENLH/8/1996
tentang Jenis Kegiatan yang Wajib dilengkapi dengan AMDAL.
5. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Semarang Tahun 2011-2031
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2005 Tentang
Jalan Tol.
7. Keputusan Gubernur Nomor 620/25/2008 tentang persetujuan Penetapan
Lokasi Pembangunan Jalan Tol Trans Jawa di Propinsi Jawa Tengah Tahun
2008.
8. Peraturan perundang-undangan terkait lainnya.

Sebelum kegiatan ini dilengkapi dengan dokumen AMDAL, yang lebih


dahulu dilakukan adalah menyusun dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak

2
Lingkungan (KA-ANDAL), Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana
Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).
Penyusunan Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) ini
dimaksudkan untuk memberikan arahan dan kejelasan serta rujukan dalam
pelaksanaan studi, khususnya tentang ruang lingkup pekerjaan.

3
1.1.1 Tujuan Studi
Tujuan dilaksanaakannya studi ANDAL Jalan Tol Semarang-Ungaran
adalah :

1. Mengidentifikasi komponen kegiatan jalan tol terutama yang berpotensi


menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan
2. Memperkirakan dan mengevaluasi dampak penting yang timbul dari
kegiatan
3. Mengidentifikasi rona lingkungan awal , terutama yang diperkirakan akan
terkena dampak kegiatan.
4. Merumuskan saran dan tindak lanjut dalam bentuk pengelolaan jalan tol
dan pemantauan lingkungan di lokasi dan sekitar tol.

1.1.2 Kegunaan Studi


Hasil studi analisis dampak lingkungan ini diharapkan dapat digunakan
untuk:

1. Bahan pertimbangan penilaian kesesuaian kegiatan jalan tol dengan


rencana pembangunan daerah.
2. Membantu proses pengambilan keputusan dalam rangka pemilihan
alternatif rute jalan tol yang layak dari segi lungkungan
3. Bahan masukan bagi pemakrasa untuk perencanaan rinci jalan tol Semarng
Ungaran
4. Sebagai pedoman /acuan dalam penanganan dampak penting yang timbul,
pada tahap pra konstruksi,konstruksi,pasca konstruksi maupun operasi.

4
BAB II
RUANG LINGKUP STUDI

2.1 Lingkup Rencana Usaha dan/ Kegiatan


2.1.1 Status Proyek
Proyek jalan tol Semarang-Ungaran merupakan proyek pembangunan
pemerintah pusat. Jalan Tol Semarang-Ungaran merupakan bagian program
Nasional pembangunan Jalan Tol Trans Jawa (Trans Java Toll Road) bersama
ruas jalan tol yang lain di Provinsi Jawa Tengah. Pemrakarsanya adalah PT. Trans
Marga Jateng (TMJ). Rencana Kegiatan yang akan dibangun adalah ruas jalan tol
Semarang-Ungaran.

2.1.2 Pelingkupan batas


Pelingkupan batas terdiri atas pelingkupan dalam ruang dan pelingkupan
dalam waktu
a. Pelingkupan dalam ruang
Batas sosial
Dampak dari pembangunan Tol Semarang- Ungaran juga akan mengenai
kehidupan masyarakat. Kelompok masyarakat yang terkena dampak yaitu
warga yang bermukim di dekat jalan tol tersebut. Dampak dari pembangunan
ini akan merubah status sosial bagi warga, baik perubahan mata pencaharian
hingga perubahan gaya hidup akibat terjadi perubahan pembangunan yang
menjadi lokasi pembangunan Tol Semarang - Ungaran.

Batas ekologi
Batas ekologi merupakan ekosistem yang berpengaruh sebab proyek
pembangunan jalan tol. Batas ekologi yang dilewati meliputi:
1) Sawah
Proyek ini melewati sawah yang berada di wilayah Kelurahan
Tonjimoyo, Dea Sususkan.

5
2) Sungai
Proyek jalan tol ini akan melewati satu sungai daerah Tinjomoyo.
3) Pemukiman
Proyek jalan tol ini akan melewati beberapa pemukiman penduduk.
4) Perbukitan
Proyek jalan tol yang akan dibangun melewati perbukitan pada
daerah.

Batas proyek
Panjang total Semarang Ungaran adalah 14,10 Km, mulai dari daerah
Tembalang Banyumanik Ungaran. Dibagi menjadi 3 paket, yaitu:
Paket I 3,525 Km
Paket II 4,950 Km
Paket III 5,625 Km

Lebar laju lalu lintas dengan ukuran 3 lajur x 3,6 m x 2 lajur, dengan
lebar bahu luar 3 m dan lebar bahu dalam 1,5 m.
Pembangunan Tol Semarang - Ungaran melewati Kota Semarang dan
Kabupaten Semarang:
- Kota Semarang yaitu meliputi:
Kecamatan Banyumanik (Kelurahan Pandalangan, Padangsari,
Gedawang, Sumur Boto)
Kecamatan Tembalang ( Kelurahan Kramas).
- Kabupaten Semarang, terdiri dari:
Kecamatan Ungaran: Desa Surukan, Kalirejo, Sidomulyo, Gedanganak,
Leyangan.
Kecamatan Berkas: Desa Karangjati, Wringin Putih, Ngempan.
Kecamatan Pringapus: Desa Derekan, Klepu.

6
b. Pelingkupan dalam waktu
No Tahapan Kegiatan Proyek Waktu kegiatan
1 Tahap Pra Konstruksi 4 juni 2013-18 mei 2014
2 Tahap Konstruksi 27 Mei 2014- 20 April 2016
3 Tahap Pasca Konstruksi 28 April 2016 02 Oktober 2016
44 4 Operasi 03 Nopember 2016

2.1.3 Kegiatan Proyek


1. Tahap Pra Konstruksi, meliputi :
Survey dan penentuan lokasi rencana proyek pembangunan Jalan Tol
Semarang-Ungaran
Kegiatan pengukuran dan pematokan serta pengadaan tanah
Kegiatan pembebasan lahan dengan pemilik lahan
Pengumpulan/ pembuatan surat-surat perijinan untuk lokasi rencana proyek
pembangunan Jalan Tol Semarang-Ungaran
Anggaran dana yang dibutuhkan
Persepsi masyarakat sekitar lokasi proyek pembangunan Jalan Tol
Semarang-Ungaran.

2. Tahap Konstruksi, meliputi :


Penempatan dan penyediaan alat berat
Kegiatan pengangkutan bahan material
Kegiatan pembersihan dan penggalian tanah
Pengeboran dan pembuatan tiang penyangga jalan tol yang akan dibuat
Kegiatan pengecoran dan pengaspalan jalan
3. Tahap Pasca Konstruksi, meliputi :
Pemanfaatan Jalan Tol
Pemantauan Jalan Tol

7
4. Tahap Operasi, meliputi :
Aktifitas lalu lintas di jalan tol Semarang Ungaran
Peningkatan kemacetan lalu lintas di pintu gerbang tol Semarang - Ungaran
Pembayaran biaya retribusi daripengguna jalan tol Semarang Ungaran

2.1.4 Sarana yang Dibangun


- Jalan tol
- Terowongan
- Saluran air
- Jembatan
- Gerbang tol
- Tiang penyangga jalan

2.1.5 Komponen Kegiatan yang Berkaitan dengan Dampak


Komponen kegiatan yang ditelaah berkaitan dengan dampak yang
ditimbulkan berdasarkan tahap kegiatannya antara lain:
a. Tahap pra konstruksi
Komponen kegiatan pada tahap pra konstruksi yang diperkirakan
menimbulkan perubahan terhadap lingkungan antara lain:
Penentuan lokasi trase jalan
Meliputi penentuan lokasi proyek, pembebasan lahan, bangunan dan
sarana lain, status pemilikan dan pematokan lokasi.
Pengadaan tanah
Meliputi penjelasan dari pemerintah terhadap warga di sekitar jalan tol,
penentuan nilai ganti rugi pembebasan lahan, bangunan dan sarana lain.

b. Tahap konstruksi
Komponen kegiatan pada tahap konstruksi yang diperkirakan menimbulkan
perubahan terhadap lingkungan antara lain:
Penempatan dan penyediaan alat berat

8
Kegiatan pengangkutan bahan material bangunan
Kegiatan pembersihan dan penggalian lahan
Pengeboran dan pembuatan tiang penyangga jalan tol
Kegiatan pengecoran dan pengaspalan jalan
c. Tahap pasca konstruksi
Komponen kegiatan pada tahap pasca konstruksi yang diperkirakan
menimbulkan perubahan terhadap lingkungan antara lain:
Uji joba jalan tol dengan cara kendaraan melintas ruas jalan tol
Pengecekan akhir kelengkapan dan kesiapan jalan tol untuk dioperasikan
d. Tahap operasi
Komponen kegiatan pada tahap operasi yang diperkirakan menimbulkan
perubahan terhadap lingkungan antara lain:
Pengoperasian jalan tol
Pemeliharan jalan tol

2.2 Rona Awal Lingkungan


2.2.1 Rona Lingkungan Hidup yang Terkena Dampak
1. Lingkungan Fisik - Kimia
Lingkungan fisik yang akan dilewati Jalan Tol Semarang Ungaran adalah
daerah yang berbukit bukit, banyak pepohonan, tidak berdebu dan udara
diperkirakan sekitar 28oC. Kualitas udara dapat dikatakan baik karena belum ada
pencemaran baik dari pabrik atau jalan yang berada di sekitar jalan tol yang akan
dibangun.
Jalan Tol Semarang Ungaran yang akan dibangun melewati sebuah
sungai, sawah, dan pemukiman. Air sungai belum tercemar, hanya saja konntruksi
tanah yang akan dilewati jalan tol ini tiak stabil.
Secara umum daerah yang akan dilewati Jalan Tol Semarang Ungaran
berupa daerah perbukitan dengan ketinggian 256-350 DPL, dengan kemiringan
tanah antara 60-75%. Daerah tersebut memiliki iklim tropis, dengan suhu rata -

9
rata adalah 24,5oC-31,8oC dan curah hujan tahunan rata - rata 3.618 mm dengan
banyaknya hari hujan rata - rata adalah 104 mm.

2. Lingkungan Biologi
Jenis- jenis vegetasi dan ekosistem yang berada dalam wilayah Jalan Tol
Semarang Ungaran antara lain sawah, pepohonan, dan sungai. Jenis fauna yang
ada pada daerah ini adalah hewan yang hidup dipersawahan dan beberapa jenis
burung yang hidup / hinggap dipepohonan di daerah perbukitan. Untuk fauna
perairan adalah fauna yang berada di sungai seperti ikan, katak, ular, belut dan
sebagainya.

3. Lingkungan Sosial Ekonomi Budaya


Mata pencaharian penduduk sekitar proyek yang dibangun ini beracam-
macam, seperti pegawai, pedagang, buruh, petani, dan lain lain. Rencana
pembangunan jalan Tol Semarang Ungaran ini tidak melewati sarana dan
prasarana perekonomian masyarakat sepeti fasilitas pendidikan, peribadatan, dan
pemerintahan, karena hanya melewati perbukitan dan sebagian daerah
pemukiman. Meskipun pemukiman tetapi tiak melewati sarana umum.
Sikap dan presepsi masyarakat terhadap sesuatu sangat ditentukan oleh
pengetahuan dan pemahaman terhadap proyek dari sikap itu sendiri. Selain itu,
latar belakang budaya dan kondisi lingkungan suatu masyarakat juga turut
menentukan sikap dan presepsinya terhadap pembangunan tol Semarang-
Ungaran.

4. Lingkungan Kesehatan Masyarakat


Lingkungan kesehatan masyarakat mencakup sanitasi perumahan,
pembuangan sampah dan kotoran, penyediaan air bersih, fasilitas pelayanan
kesehatan, vektor penyakit, pola penyakit, dan resiko pencemaran lingkungan..

10
2.2.2 Komponen Lingkungan yang Ditelaah Terkena Dampak
Tabel 2.1 Komponen Lingkungan yang Ditelaah Terkena Dampak
Aktifitas proyek
Fisik kimia Pra Kontruksi Pasca Operasi
kontruksi kontruksi
a. Iklim mikro/ suhu X X X
b. Kualitas udara X X
c. Kebisingan X X X
d. Erosi dan sedimen X X X
e. Air X X X X
f. Tanah X X X X
Biologi
a. Vegetasi darat X
b. Satwa X X X
Sosial budaya dan kesehatan
lingkungan masyrakat
a. Sosial ekonomi
- Kesempatan kerja X
- perekonomian X
b. Sosial budaya
- Struktur dan interaksi X
sosial
- Resiko kecelakaan lalu X X
lintas
- Sikap masyarakat X X
terhadap proyek
c. Kesehatan lingkungan X X
masyarakat

11
2.2.3 Isu pokok
- Pembebasan lahan
- Kesehatan masyarakat
- Kesehatan lingkungan
2.2.4 Lingkup Wilayah Studi
Cakupan wilayah pembangunan tol Semarang-Ungaran sebagai berikut :
- Kota Semarang yang meliputi Kecamatan Banyumanik (Kelurahan
Pedalangan, Padangsari, Gedawang, Sumur Boto), Kecamatan Tembalang
(Kelurahan Kramas)
- Kabupaten Semarang meliputi Kecamatan Ungaran (Desa Susukan, Kalirejo,
Sidomulyo, Gedanganak, Leyangan), Kecamatan Bergas (Desa Karangjati,
Wringin Putih, Ngempon), Kecamatan Pringapus (Desa Derekan, Klepu).

Gambar 2.1 Peta Lingkup Wilayah Studi

12
BAB III

METODE STUDI

3.1 Metode Pengumpulan dan Analisis Data


3.1.1 Data Komponen Lingkungan
1. Lingkungan Fisik Kimia
Tabel 3.1 Lingkungan Fisik Kimia
No Parameter Metode Alat Ukur Lokasi
1 Udara Pengukuran Pada daerah
1 a. Gas SO2 Pararosanilisi Gas sampler yang terletak di
daerah awal
b. Gas CO NIDR NIDR pembangunan
Analyzer proyek,tengah
c. Gas NO2 Saltz man Gas Sampler dan akhir .
Yaitu
d. Gas H2S Mercurythiocyanate Gas Sampler Tinjomoyo,
e. Debu Gravimetric High Volume Pendalangan
sampler dan Susukan

f. Kebisingan Sound level


meter

2 Air Pengukuran Satu rumah yang


a. Debit Potensiometrik/ Flocumeter berjarak 1 km
titrimetrik dari
b. DO DO meter pembangunan
proyek
c. Bakteri Fecal MPN/filtrasi Tabel MPN, Setiap kelurahan
filter holder diwakili satu
/corong rumah
counter
d. Kekeruhan Turbiolimetrik turbidimeter

3 Tanah Pengukuran Tinjomoyo,

13
a. Ph Tanah Ph Meter Pendalangan
dan Susukan
b. Kadar Air

4 Iklim Pencatatan BMKG Kota


Semarang
a. Iklim
b. Suhu
c. Kelembaban
d. Arah angin
e. Kecepatan
angin
f. Curah hujan
g. Jumlah hujan

2. Komponen Biologi
a. Flora
Parameter : Kondisi vegetasi
Kerapatan total: jumlah seluruh individu dalam satu area
tertentu.
Metode : Pengukuran
Alat ukur : Rumus kerapatan relatif

=

Keanekaragaman / Diversitas (D)
( 1)
=
( 1)
D = diversitas
N = jumlah individu dari seluruh jenis yang ada
ni = jumlah individu dari jenis/ spesies tertentu
Lokasi : Disetiap kelurahan yang dilewati jalan tol
Parameter : Potensi volume / produktivitas

14
- Volume ( mengukur tinggi dan diameter pohon setinggi
dada tinggi pohon sampai batang bebas cabang)
- Produktivitas ( tingkat perubahan dari biomass per unit
area dalam waktu tertentu)
- Biomass (pengamatan seluruh bagian tanaman yang ada
dalam plot, lalu ditimbang)
Metode pengukuran : Observasi dan pengukuran

b. Fauna
Parameter : Fauna darat frekuensi, dominasi, indeks
kesamaan jenis
Metode :Observasi, pengamatan dan pencatatan hewan,
wawancara, pengamatan jejak
Lokasi : Tiap kelurahan yang dilewati jalan tol
Parameter : Fauna perairan benthos dan plakton
Metode : Benthos scraped sampling
Plangton jaring panangkap, IPB
lokasi : Sungai yang dilewati jalan tol.

3. Komponen sosial ekonomi budaya


Komponen sosial ekonomi budaya
Parameter : Keadaan pusat dan kegiatan perekonomian, infrastruktur, mata
pencaharian dan pendapatan.
Metode : Pencatatan data dan observasi
Alat ukur : Monografi kecamatan dan kelurahan
Lokasi : Setiap kelurahan yang dilewati jalan tol

Demografi
Parameter : Struktur kependudukan, jumlah kepadatan penduduk, umur,
jenis kelamin
Metode : Pencatatan

15
Alat ukur : Data dari BPS dan monografi kelurahan
Lokasi : Setiap kelurahan yang dilewati jalan tol

Sosial budaya
Parameter : Sikap, nilai, presepsi berbagai kelompok masyarakat
Metode : Observasi dan wawancara
Alat ukur : Kuesioner
Lokasi : Setiap kelurahan yang dilewati

4. Komponen kesehatan masyarakat


Parameter : Keadaan dan sistem kesehatan, angka 10 besar penyakit,
morbiditas, mortalitas, Status gizi.
Metode : Pencatatan
Alat ukur : Laporan data Triwulan Puskesmas
Lokasi : Masing masing puskesmas di kelurahan yang dilalui jalan tol.

3.2 Metode Prakiraan Dampak Besar dan Penting

Tabel 3.2 Metode Prakiraan Dampak Besar dan Penting

Komponen Metode Formal Metode Informal


1. Kimia Analogi
a. Iklim mikro/suhu M. eksperimen (eksperimen
di lokasi kegiatan)

b. Kualitas udara M. fisik (model ilustrasi)

c. Kebisingan M. eksperimen (eksperimen


di lokasi kegiatan)

d. Air M. eksperimen (eksperimen

16
di lokasi kegiatan)

e. Tanah M. fisik ( medel ilustrasi)


2. Biologi
a. Vegetasi darat Matematik

b. Fauna
3. Sosial budaya dan Penilain para ahli/
kesehatan masyarakat masyarakat
a. Sosial ekonomi Metode perkiraan cepat

=

Metode perkiraan cepat


b. Sosial budaya

c. Keslinmas
M. matematik
- Kepadatan vektor
M. iluatrasi
- Pembuangan sampah
M. iluatrasi
- Pembuangan tinja
M. iluatrasi
- Sanitasi rumah

d. Kesmas
M. Matematik
- Angka kelahiran
M. Matematik
- Angka kematian
M. Matematik
- Angka kesakitan

17
3.3 Metode Evaluasi Dampak Besar dan Penting

Prinsip dalam evaluasi adalah melakukan sintetis secara menyeluruh dari


parameter lingkungan yang mempunyai hubungan kausatif yaitu keterkaitan dan
ketergantungan. Metode yang digunakan untuk evaluasi dampak besar dan
penting adalah metode informal dengan matriks leopold.

18
BAB IV

PELAKSANAAN STUDI

4.1 Pemrakarsa
Identitas Pemrakarsa

Nama Instansi : PT. Trans Marga Jateng (TMJ)


Alamat : Jl. Murbei Sumurboto Semarang, 50269, Indonesia
Penanggung Jawab : Ir. Danang Atmodjo, MT
Jabatan : Komisaris Utama

4.2 Penyusun Studi AMDAL

Identitas Penyusun Studi AMDAL


Nama : PT. Osaka Maju Raya
Alamat : Jl. Pete Raya No. 09 Semarang
Penanggung Jawab : Prof. Budi Raharjo, ST, M. Kes
Anggota : 1. Rusyidi Fajar sebagai ahli Teknik Lingkungan
2. Rio Pamungkas sebagai Teknik
3. Jumini Irawati. sebagai ahli ahli Kesehatan Masyarakat
4. Yuni Riswanti sebagai ahli Geologi dan Fisika
5. Siti Riza sebagai ahli Ekonomi
6. Rachmaningrum D.C sebagai ahli Arsitek
7. Langlang Buana sebagai ahli Hukum
8. Desi Rini Astuti sebagai ahli Sosiologi

19
4.3 Biaya studi
No. Keterangan Biaya
1. Biaya pengukuran :
a. Alat Rp. 100.000.000,-
b. ATK Rp. 5.000.000,-
c. Transportasi Rp. 10.000.000,-
d. Upah Pekerja Buruh Rp. 30.000.000,-
e. Konsumsi pekerja Rp. 9.000.000,-
2. Biaya Pengujian Laboratorium Rp. 30.000.000,-
1. Dokumentasi
a. Alat Rp. 20.000.000,-
b. Biaya Pemetaan Wilayah Rp. 10.000.000,-
c. Biaya Percetakan Rp. 2.000.000,-
4. Penyusunan Dokumen
a. Biaya tenaga hli Rp. 200.000.000,-
b. Percetakan Rp.
1.000.000,-
5. Dan lain-lain Rp. 23.000.000,-
6. TOTAL Rp.450.000.000,-

Biaya yang diperlukan untuk penyusunan KA ANDAL sebesar Rp.


450.000.000.00,- (lima ratus Juta Rupiah).

4.4 Waktu Studi


Jangka waktu persiapan penyusunan studi ANDAL hingga penyerahan
laporan ke instansi yang bertanggungjawab yaitu selama 6 bulan dari tanggal 20
Juni 2012 sampai 17 Desember 2012.

20
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Pawenang, Eram Tunggul, 2006. Analisa Dampak Lingkungan KB642683.


Semarang : UPT Unnes Press.

Raharjo, Murshid. 2004. MEMAHAMI AMDAL. Semarang : FKM Undip.

Soemarwoto, Otto. 2001. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta:


Gajah Mada University Press.

Suratmo, F. Gunarwan. 2002. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.


Yogyakarta: GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS.

21

Anda mungkin juga menyukai