Anda di halaman 1dari 12

(Pengolahan Limbah Cair Industri Kecap)

DIAN LARASATI (1407123660)


SHELLA ZAHRAWANI (1407125052)

Teknik Lingkungan Kelas A


Pendahuluan
Hasil
Input - Kecap
Proses
- Kedelai - Limbah Cair
- Limbah Padat

Kandungan Limbah Cair Kecap dari


hasil pengamatan Sulistiyanti (1994) :
Parameter mg/l • Berdasarkan Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup No. KEP-
COD 31.698 51/MENKLH/10/1995 tentang Baku
BOD 21.238 Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan
Padatan Tersuspensi 3.776 Industri, kandungan masing-masing
polutan yang diizinkan adalah
Fosfat 7,47
COD : 100 mg/l,
N total 78,40
BOD : 50 mg/l,
Minyak dan Lemak 20 padatan tersuspensi : 200 mg/l,
Surfaktan Anion 8,64 minyak nabati : 5 mg/l, dan
minyak mineral : 10 mg/l.
Tinjauan Pustaka

• Teknologi pengolahan limbah cair dapat


diklasifikasikan ke dalam tiga metode yaitu
pengolahan fisik, kimia, biologi atau kombinasinya.

• Air limbah yang dihasilkan dari aktifitas produksi kecap


diolah dengan melalui serangkaian proses pengolahan
baik secara
- kimiawi yaitu proses koagulasi dan flokulasi,
- fisika melalui proses sedimentasi dalam clarifier
dan filtrasi dalam sand filter
- maupun proses biologi dengan proses aerasi.
>> Lanjutan
• Salah satu metoda pengolahan limbah cair
secara fisik adalah pengolahan koagulasi-
flokulasi.
Koagulasi merupakan
proses penambahan Flokulasi adalah proses
koagulan yang berfungsi pengadukan secara lambat yang
sebagai pendestabilisasian berfungsi untuk penggabungan
koloid dalam cairan dengan inti-inti flok menjadi ukuran besar.
pengadukan cepat untuk
membentuk inti-inti flok.

Adapun bahan koagulan yang sering dipergunakan antara lain :


Tawas Al2(SO4)3 dan Poly Aluminium Cloride (PAC).
Jurnal Teknik Lingkungan Oleh :
Indriyati, dan Joko Prayitno Susanto.
Tahun 2009.
Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kecap secara
Koagulasi dan Flokulasi.
Jakarta, 10(3): 265-270.
Kedelai

Indriyati, dan Prayitno, J.S. 2009. Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kecap secara Koagulasi dan Flokulasi. Jurnal Teknik Lingkungan, 10(3): 265-270.
Air Pencucian Air Cucian

Air Perendaman Air Rendaman

Air Pemasakan Air Sisa Masakan

Pendinginan

Tepung Gandum,
Pencampuran Air Cucian
dan Ragi

Udara Panas Pengeringan

Fermentasi Kering
Limbah
Larutan Garam Fermentasi Basah Cair

Penyaringan Ampas

Sari Kecap Limbah


Gula, Padat
Bumbu, & Pencampuran
Garam
Penyaringan dengan Tekanan Ampas
Kecap
Bahan Pengawet Sterilisasi Pembotolan dalam
Botol

Botol Kotor Pencucian Botol Bersih


Air Cucian

Gambar 3.1 Diagram Alir Proses Produksi Kecap dengan Bahan Baku Kedelai
Indriyati, dan Prayitno, J.S. 2009. Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kecap secara Koagulasi dan Flokulasi. Jurnal Teknik Lingkungan, 10(3): 265-270.
Pengolahan : koagulasi-flokulasi
Pada percobaan yang dilakukan oleh Indriyati dan Prayitno (2009), limbah
cair pabrik kecap yang digunakan mempunyai
o pH antara 5,0 – 5,2;
o suspended solid 357 ppm dan
o turbidity 107 NTU.
Karena pH limbah cair termasuk asam, maka pH dinaikkan menjadi 6,5 untuk
selanjutnya dilakukan penelitian dengan menggunakan Jar test dengan
menggunakan dua jenis koagulan, yaitu Alum dan PAC.
Prosedur :
Koagulan Alum :
Flokulan tipe Sedimentasi/
Dosis 100, 150, aquaklir PA 240 : didiamkan selama
200, 250, dan 300 15 menit
Dosis 5 ppm
ppm.
Pengadukan cepat Pengadukan lambat
selama 3 menit selama 5 menit

Koagulan PAC :
Flokulan tipe Sedimentasi/
Dosis 50, 100, aquaklir PA 240 : didiamkan selama
150, dan 200 15 menit
Dosis 5 ppm
ppm.
Indriyati, dan Prayitno, J.S. 2009. Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kecap secara Koagulasi dan Flokulasi. Jurnal Teknik Lingkungan, 10(3): 265-270.
Gambar 3.2 Pengaruh Dosis Koagulan Terhadap Kekeruhan

• Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian alum dengan dosis


yang semakin meningkat dapat menurunkan turbidity atau
kekeruhan yang kemudian cenderung naik kembali pada dosis yang
terakhir.
• Sedangkan pemberian koagulan PAC dengan dosis yang semakin
meningkat, nilai turbidity semakin menurun.
Indriyati, dan Prayitno, J.S. 2009. Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kecap secara Koagulasi dan Flokulasi. Jurnal Teknik Lingkungan, 10(3): 265-270.
Gambar 3.3 Pengaruh Dosis Koagulan Terhadap Suspended Solid

• Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan dosis koagulan alum sampai


200 ppm meskipun dapat menurunkan secara tajam kandungan suspended solid
namun penambahan ini masih belum dapat memenuhi baku mutu yang
ditetapkan serta penambahan dosis hingga 300 ppm tidak memberikan
pengaruh terhadap penurunan kandungan suspended solid.
• Pada penggunaan PAC, penambahan dosis PAC hingga 150 ppm memperlihatkan
penurunan tajam pada kandungan suspended solid hingga mencapai kandungan
yang memenuhi baku mutu lingkungan, yaitu lebih kecil dari 100 ppm.
Indriyati, dan Prayitno, J.S. 2009. Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kecap secara Koagulasi dan Flokulasi. Jurnal Teknik Lingkungan, 10(3): 265-270.
Tabel 3.1 Pengaruh Dosis Koagulan Terhadap Ukuran Flok Yang Terbentuk
Ukuran Flok (cm)*
No Dosis (ppm)
Alum PAC
1 50 2 3
2 100 2 3
3 150 2 3
4 200 2 3
5 250 2 3
6 300 2 3
*Flokulan: PA 240 (5 ppm)

• Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pembentukan flok pada proses
pengolahan limbah cair kecap sangat tergantung pada jenis koagulan yang
digunakan.
• Dalam penelitian ini kombinasi penambahan PA 240 sebagai flokulan dan PAC (Poly
Aluminium Chloride) sebagai koagulan dapat memperbesar ukuran flok yang
terjadi (diameter sekitar 3 cm),
• dibandingkan dengan kombinasi penambahan PA 240 sebagai flokulan dan alum
yang hanya dapat membentuk flok dengan ukuran diameter yang lebih kecil yaitu
sekitar 2 cm.
• Namun demikian dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa baik pada
penambahan PAC maupun alum telah dihasilkan flok yang sangat stabil.
Kesimpulan
• Pengolahan limbah cair industri kecap yang dapat dilakukan
seperti secara kimiawi yaitu proses koagulasi dan flokulasi,
fisika melalui proses sedimentasi dalam clarifier dan filtrasi
dalam sand filter maupun proses biologi dengan proses
aerasi.

• Penggunaan koagulan Alum dan PAC dapat menurunkan


kandungan suspended solid yang memenuhi baku mutu
yang ditetapkan, namun penggunaan koagulan Poly
Aluminium Chloride (PAC) memperlihatkan penurunan
tajam kandungan suspended solid hingga mencapai
kandungan yang memenuhi baku mutu lingkungan. Selain
itu juga, pembentukan flok yang lebih besar dihasilkan pada
penambahan koagulan PAC.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai