Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM SANITASI INDUSTRI DAN

KESEHATAN KESELAMATAN KERJA (K3)

“Pengukuran Alat Audiometric, Reaction Timer, Spirometer,


Vibration Meter, dan Sound Level Meter”

Dosen Pembimbing :
1. Winarko, SKM, M.Kes
2. Demes Nurmayanti, ST, M.Kes

Disusun oleh :
1. Bella Rossalama Irwanda (P27833118054)
2. Dhika Raras Wahyu Mahening (P27833118066)
3. Dwi Erlina Fristianti (P27833118078)

KELAS DIII-B SEMESTER 4


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

PRODI DIII KESEHATAN LINGKUNGAN SURABAYA

TAHUN AJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Sanitasi Industri Dan Kesehatan
Keselamatan Kerja (K3) “Kunjungan UPT K3” ini.

Laporan praktikum ini telah kami susun dengan maksimal dan


mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam
penyusunan tugas ini, maka saya mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen
mata kuliah Sanitasi Industri Dan Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) Jurusan
Kesehatan Lingkungan Surabaya.

Demikianlah laporan praktikum ini kami susun semoga bermanfaat dan


dapat memenuhi mata kuliah Sanitasi Industri Dan Kesehatan Keselamatan Kerja
(K3). Kami berharap semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi diri
kami dan khususnya para pembaca. Kami menyadari bahwa laporan praktikum ini
belum sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari para
pembaca sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan makalah ini.

Surabaya, 20 Maret 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah suatu aspek atau unsur
kesehatan yang erat hubungannya dengan lingkungan kerja dan pekerjaan.
Secara langsung maupun tidak langsung keselamatan kerja dapat
meningkatkan efisiensi dan produktifitas kerja atau pekerja (ILO dan WHO).
Indonesia hingga saat ini masih memiliki tingkat keselamatan kerja yang
rendah jika dibandingkan dengan negara-negara maju yang telah sadar betapa
penting regulasi dan peraturan tentang K3 ini untuk diterapkan (Ramli,
2010:2).
Penerapan K3 di tempat kerja merupakan suatu kebutuhan bagi perusahaan
atau lembaga yang membawa manfaat besar dan bukanlah dirasakan sebagai
beban yang memberatkan. K3 sangat penting untuk diterapkan dalam setiap
tempat kerja guna menjamin keselamatan tenaga kerja sehingga dapat
meningkatkan produktifitas. Ruang lingkup Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) harus tetap berada di semua lini kegiatan, baik di sektor formal maupun
non formal, sebab potensi ancaman bahaya kecelakaan dan kesehatan kerja
selalu akan mengancam dimanapun berada.
Kecelakanaan kerja dapat diakibatkan karena rendahnya pengetahuan
pekerja tentang suatu teknik keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan
kerja. Beberapa faktor yang dapat berpengaruh yaitu faktor pendidikan,
pekerjaan, umur, lingkungan, dan social. Hal itu dikarenakan faktor tersebut
dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang tentang suatu objek atau subjek
(A. Wawan dkk., 2011). Pengenalan alat-alat praktikum sangat penting
dilakukan guna kelancaran dan keselamatan kerja dalam melakukan kegiatan
praktikum. Setiap alat-alat laboratorium mempunyai fungsi atau kegunaan
yang berbeda-beda. Alat-alat laboratorium dapat berbahaya jika terjadi
kesalahan dalam prosedur pemakaiannya. Maka diperlukannya pengenalan
alat-alat laboratorium agar penggunaan alat tersebut dapat dipergunakan
sesuai dengan fungsi dan prosedurnya dengan baik hingga kesalahan yang
terjadi dapat dihindari.(Saputry,Dinda Helma., dkk. 2018)

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prosedur penggunaan audiometric?
2. Bagaimana prosedur penggunaan reaction timer?
3. Bagaimana prosedur penggunaan spirometer?
4. Bagaimana prosedur penggunaan vibration meter?
5. Bagaimana prosedur penggunaan sound level meter?

C. Tujuan
1. Agar mahasiswa memahami bagaimana prosedur penggunaan audiometric
2. Agar mahasiswa memahami bagaimana prosedur penggunaan reaction
timer
3. Agar mahasiswa memahami bagaimana prosedur penggunaan spirometer
4. Agar mahasiswa memahami bagaimana prosedur penggunaan vibration
meter
5. Agar mahasiswa memahami bagaimana prosedur penggunaan sound level
meter
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Audiometric
a) Waktu dan Tempat Praktikum
Waktu : Senin, 9 Maret 2020
Tempat : UPT K3, Jl. Dukuh Menanggal No.122, Dukuh
Menanggal, Kec. Gayungan, Kota SBY, Jawa Timur
b) Alat dan Bahan
1. Alat
a. Audiometer (terkalibrasi)
b. Alat Tulis
2. Bahan
a. Sampel orang
b. Kertas
c. Alat Tulis
c) Prosedur Kerja
1. Persiapan Subjek
a. Hindari paparan bising selama 16 jam sebelum pemeriksaan
b. Melakukan pemeriksaan telinga luar
c. Ruang pemeriksaan kedap suara maksimal 40 dB
d. Alat pemeriksaan terkalibrasi
e. Pemeriksa mengarti dan sabar
2. Prosedur Pengukuran
a. Berikan instruksi dengan jelas
b. Letakkan earphone sesuai lubang telinga
1) Kanan : Merah
2) Kiri : Hitam
c. Melakukan perkenalan nada
d. Memulai pemeriksaan pada frekuensi 1000 Hz
e. Tekan tombol nada mulai 30 dB, jika responden mendengar,
turunkan 10 dB
f. Jika responden tidak mendengar, tingkatkan intensitas 5dB lebih
tinggi.

B. Reaction Timer
a) Waktu dan Tempat Praktikum
Waktu : Senin, 9 Maret 2020
Tempat : UPT K3, Jl. Dukuh Menanggal No.122, Dukuh
Menanggal, Kec. Gayungan, Kota SBY, Jawa Timur
b) Alat dan Bahan
1. Alat
a. Digital Reaction Timer
b. Mouse
2. Bahan
a. Sampel orang
b. Kertas
c. Alat Tulis
c) Prosedur Kerja
1. Cara penggunaan alat
a. Hidupkan alat dengan menekan tombol “ON”.
b. Reset angka sehingga menunjukkan 000,0 dengan menekan tombol
“NOL”.
c. Pilih rangsang suara atau cahaya yang dikehendaki dengan
menekan “TOMBOL SUARA” atau “TOMBOL CAHAYA”.
2. Prosedur pengukuran
a. Subyek yang akan diukur duduk dengan tenang.
b. Subyek menekan tombol respon jika mendengar atau melihat
rangsang cahaya dari alat.
c. Ulangi pengukuran sampai 20 kali.
d. Subyek yang akan diperiksa diminta siap menekan TONBOL
TEKAN SUBYEK/ MOUSE.
e. Pemeriksa menekan TOMBOL MULAI.
f. Setelah subyek menekan TOMBOL TEKAN SUBYEK/ MOUSE
pada penampil, langsung tertera angka waktu reaksi dengan
milidetik.

C. Spirometer
a) Waktu dan Tempat Praktikum
1) Waktu : Senin, 9 Maret 2020
2) Tempat : UPT K3, Jl. Dukuh Menanggal No.122, Dukuh
Menanggal, Kec.
Gayungan, Kota Surabaya, Jawa Timur.
b) Alat dan Bahan
1) Alat dan Bahan
a. Alat :
1) Spirometer (terkalibrasi)
2) Alat Pengukur berat badan dan tinggi badan
3) Penjepit hidung (nose clip)
4) Mouth Piece
b. Bahan :
1) Sampel orang
c) Prosedur Penggunaan Spirometri
a. Persiapan Subjek
1) Mengerti tujuan pemeriksaan
2) Bebas rokok minimal 2 jam
3) Tidak boleh makan terlalu kenyang
4) Tidak berpakaian ketat
5) Mendata berat badan dan tinggi badan

b. Cara Pemeriksaan
1) Subjek berdiri atau duduk
2) Melakukan manuver setelah keadaan steady state
3) Pemeriksaan dilakukan sampai didapat 3 hasil yang dapat
diterima dan 2 diantaranya reproduksibel
D. Vibration Meter
a) Waktu dan Tempat Praktikum
1) Waktu : Senin, 9 Maret 2020
2) Tempat : UPT K3, Jl. Dukuh Menanggal No.122, Dukuh
Menanggal, Kec.
Gayungan, Kota Surabaya, Jawa Timur.
b) Alat dan Bahan
1) Nama Alat: Vibration Meter
Kegunaan : Untuk mengukur getaran mekanik
2) Bahan : Sampel orang
3) Getaran mekanik yang dapat diukur meliputi :
a. Acceleration, satuan : m/det 2
b. Velocity, satuan : cm/detik.
c. Displacement, satuan : mm
4) Spesifikasi:
1) Merk : Rion
2) Model : Riovibro VM-63 Buatan: Jepang
c) Prosedur Penggunaan Vibration Meter
1) Mula-mula cek baterai dengan menekan tombol MEAS. Bila muncul
titik dobel pada display berarti baterai harus diganti,.
2) Tekan MEAS atau power ON kurang lebih 10 detik. Pilih skala
pengukuran yang sesuai. Alat siap untuk digunakan.
3) Selama pengukuran berlangsung, tombol MEAS ditekan dan tahan.
Ujung alat ditempelkan pada objek yang diukur dengan posisi tegak
lurus. Nilai getaran mekanik ditunjukkan pada display. Setelah itu,
alat dilepas dari objek. Baca dan catat angka pada display.
4) Tekan tombol MEAS kembali untuk pengukuran selanjutnya. Satu
menit setelah tombol MEAS dilepas, alat akan mati secara otomatis.
E. Sound Level Meter dan Noise Dosi Meter
a) Waktu dan Tempat Praktikum
1) Waktu : Senin, 9 Maret 2020
2) Tempat : UPT K3, Jl. Dukuh Menanggal No.122, Dukuh
Menanggal, Kec.
Gayungan, Kota Surabaya, Jawa Timur.
b) Alat dan Bahan
1) Nama Alat: Sound Level Meter dan Noise Dose Meter
Kegunaan : Untuk Mengukur Kebisingan Lingkungan dan Personal
2) Bahan : Sampel lingkungan kerja dan orang
3) Kebisingan yang dapat diukur meliputi :
a. Kualitas kebisingan ditentukan oleh 2 (dua) hal yaitu intensitas &
frekuensinya.
b. Satuan intensitas kebisingan dinyatakan dalam desibel A ( dB.A)
dan satuan frekuensi dinyatakan dalam Hertz (Hz).
c) Prosedur Penggunaan Sound Level Meter
1) Pengaturan Alat
1. Tekan tombol “ON/OFF “sampai Iayar muncul menu
2. Lakukan navigasi sesuai dengan kebutuhan menu yang diinginkan.
Perubahan menu dilakukan dengan cara menombol tanda panah ke
arah kanan-kiri, atas — bawah sesuai menu yang diinginkan,
kemudian tekan tombol Enter.
3. Untuk perubahan set-up dasar yang terdiri dari :
a. Waktu dan tanggal
b. Karakter Display
c. Lampu pencahayaan layar
d. Kontras, bahasa
e. Kondisi kekuatan baterai
4. Tempatkan alat yang dipasang pada tripod di titik pengukuran
yang telah ditetapkan, dengan mempertimbangkan keamanan dan
keselamatan alat.
2) Pengukuran Kebisingan Lingkungan dan Tempat Kerja
Alat : Sound Level Meter
Merk : Extech 407750/KIT
Fungsi : untuk mengukur kebisingan lingkungan dan tempat kerja

Cara Kerja :
1. Pasang baterai
2. Kalibrasi
a. Kalibrasi alat SLM menggunakan SoundCalibrator.
b. Pasang baterai dalam Sound Calibrator.
c. Hidupkan alat SLM setelah itu hidupkan sound calibrator
pada range 94 dB dan 114dB.
d. Lihat hasil pada layar SLM dan sesuaikan hasilnya dengan
sound calibrator (94 dB atau 114dB).
e. Jika hasilnya belum sesuai maka putarlah lubang “Cal” pada
alat SLM sampai hasilnyasesuai
f. Matikanalat

3. Pengukuran
a. Hidupkan alat dengan menekan tombol“on/off”.

b. Pilih Frequency Weighting dengan menekan tombolA/C

Fungsi : mengubah signal yang terukur sesuai cara serupa


seperti mekanisme pendengaran manusia.

 Weighting Net Work“A”:

Respon manusia untuk tingkat suara yang rendah (Human


response for low levels), untuk pengukuran kebisingan
lingkungan, tempat kerja, dll.

 Weighting Net Work “C”:

Respon manusia untuk tingkat suara yang tinggi ( Human


response for high sound levels ), untuk diagnosis
kerusakan pada perangkat listrik, elektronik dan mekanik.
c. Pilih FAST atau SLOW dengan menekan tombol F/S.
“FAST” (125 ms response) atau “SLOW” (1 second
response). “FAST” digunakan untuk bising yang impulsive,
“SLOW” digunakan untuk bising yangcontinue
d. Tekan tombol “REC” untuk merekam hasil pengukuran.
Tekan tombol “REC” lagi untuk melihat nilai “MAX” atau
nilai tertinggi saat pengukuran dilakukan. Tekan tombol
“REC” lagi untuk melihat nilai “MIN” atau nilai terendah saat
pengukurandilakukan.
Untuk menghentikan perekaman, tekan tomnol “REC” sampai
indikator “REC” di layar hilang.
Catatan : setiap lokasi pengukuran dilakukan pengamatan
selama 1-2 menit, dengan  6 kali pengamatan. Hasil
pengukuran adalah nilai tertinggi yang ditunjukkan pada
monitor.
e. Catat hasil pengukuran

f. BA (Background Noise Absorber)Mode

Jika menginginkan hasil yang akurat bisa menggunakan BA


Mode. BA Mode bisa “menghilangkan background noise.
Untuk mengoperasikan BA Mode sebagai berikut :
 Tekan tombol MAXHLD (ikon MAX
HOLD akan muncul di layar)
 Tekan tombol BA (“F” akan muncul
dilayar)
 Tekan tombol MAXHLD lagi (MAX
HOLD akan muncul kembali dilayar)
 Di layar akan menunjukkan hasil
backgroundnoise
 Jika angka hail pengukuran berubah, maka
itu adalah hasil pengukuran dari alat. Tapi
jika hasil pengukuran tidak berubah, berarti
hasil kebisingan dari mesin hampir sama
atau lebih rendah dari background noise
Background Noise bisa juga dilakukan secraa
manual dengan cara sebagai berikut :
Untuk mendapatkan intensitas kebisingan mesin yang
akurat terhadap bising lingkungan maka perlu faktor
koreksi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara :
- ukur bising mesin hidup (Ls + n)dB
- ukur bising mesin mati (Ln)dB
- hitung perbedaan antara [(Ls + n)-Ln]dB
Merupakan sumbu kemudian tarik garis sejajar sumbu
Y sampai memotong garis grafik kemudian tarik garis
sejajar sumbu X sampai memotong sumbu Y.
Catatan : apabila [(Ls + n)-Ln] > 10 dB maka tidak perlu
koreksi grafik. Jika perbedaan ini kurang dari 3 dB maka
bising lingkungan semakin tinggi.

3) Pengukuran Kebisingan Individu atau Personal


Alat : Noise Dose Meter
Merk/Type : Svantek SV 104Acoustic Dosimeter User’s
Manual.

Fungsi : untuk mengukur kebisinganindividu atau personal

Cara Kerja :

1. Tekan dan tahan tombol untuk menghidupkan alat.


Tunggu hingga tulisan Warm Up Time selesai dan muncul
menu utama.
2. Lihat indikator baterai pada bagian pojok kanan atas
layar. Pastikan baterai dalam kondisi minimal 2 bar (garis)
untuk pengukuran 8 jam. Jika kurang, segera charge baterai.
3. Pasangkan alat pada tenaga kerja yang akan diukur.
Kemudian posisikan alat seperti gambar berikut :
4. Catat nama tenaga kerja, waktu pengukuran, dan bagian
tenaga kerja tersebut bekerja.

5. Tekan tombol dan secara bersamaan


untuk memulai pengukuran. Lakukan pengukuran sesuai
dengan metode.

6. Kunci tombol dengan menekan tombol dan tahan


hingga muncul tulisan ”Keyboard Locked”
7. Jika ingin membuka kunci layar, lakukan dengan cara
menekan urutan tombol sebagai berikut :

8. Jika pengukuran sudah selesai, tekan tombol dan

secara bersamaan sekali lagi.


9. Catat hasil pengukuran ke dalam Form.
10. Masukkan data Leq (dalam satuan desibel), Dosi (dalam
satuan persen), dan TWA (dalam satuan desibel) dengan

menekan tombol secara berurutan untuk


mengganti tampilan layar sesuai dengan data yang akan
dimasukkan.
11. Tekan dan tahan tombol untuk mematikan alat.

Jika muncul tampilan seperti tekan

Yes dengan cara menekan tombol .

Cara Pemeliharaan :

1. Bersihkan alat bila akan disimpan pada tempatnya


2. Bila baterai menunjukkan low batt, segera charge alat.
3. Lakukan kalibrasi eksternal tiap tahun sekali.
BAB IV

PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

1. A. Wawan dan Dewi M., 2011, Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap
dan Perilaku Manusia, Nuha Medika, Yogyakarta.
2. Ramli, Soehatman.2010. Sistem Manajemen Kelelamatan dan Kesehatan
Kerja OHSAS 18001. Jakarta: Dian Rakyat.
3. Saputry, Dinda Helma., Farhah,Najmi., Lestari,Shyntiya Ayu., Warip.
2018. Pengenalan Alat dan Bahaya K3. Jakarta. Universitas Gunadarma.
4. Sholah Agus dan Wahyunan Ahsin. 2015. Optimalisasi Penerapan
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Laboratorium Jurusan Teknik
Mesin Universitas Negeri Malang. Jurnal Teknik Mesin, Tahun 23, No. 2,
Oktober 2015. Malang : Universias Negeri Malang
file:///C:/Users/User/Desktop/New%20folder/500-1132-1-SM.pdf
(Diakses pada tanggal 20 Maret 2020 jam 10.20
5. Wahyuningsih Anik Setyo dan Maharan Dian Putri. 2016. Pengetahuan,
Sikap, Kebijakan K3 Dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri Di Bagian
Ring Spinning Unit 1. Journal of Health Education 2 (1) (2017). Semarang
: Universitas Negeri Semarang. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php?
jhealthedu/ (Diakses pada tanggal 20 Maret 2020 jam 10.59)
LAMPIRAN
1. Hasil Pengukuran Audiometri

Hasil pemeriksaan audiometri

2. Hasil Pengukuran Reaction Time


Subjek bersiap untuk menerima Hasil pemeriksaan
rangsang cahaya, diharuskan reaction time ditumlah dan
untuk fokus di rata-rata sesuai
ketentuan yang ada

3. Hasil Pemeriksaan Spirometer (Faal Paru)


Mengisi data pada Subjek menghirup Subjek menutup Subjek meniupkan
spirometer udara sebanyak- hidung rapat-rapat pada corong
banyaknya (lakukan 3x) tabung spirometer
(lakukan 3x) (lakukan 3x)

Muncul grafik hasil Data dan grafik Cetakan data dan


tiupan hasil tiupan tercetak grafik tiupan (tanda
paru-paru baik

4. Hasil Pemeriksaan Sound Level Meter (SLM) dan Noise


Dosimeter

Cara Pengukuran Kebisingan di Display Tampilan Alat Noise Dosimeter ,


lingkungan kerja dengan Sound Level tombol Sound Sound Level Meter,
Level Meter dan Alat Kalibrasi,
Meter
Display tampilan Melakukan Pengaturan Melakukan Pengaturan
tombol Noise Seperti memassukan Data seperti menit yang
Dosimeter pekerja dan sebagainya dibutuhkan atau yang diukur

Melakukan Pengaturan seperti Memasang Sound Dosimeter Tampilan yang dikaitkan di


menit yang dibutuhkan atau di bagian bahu pekerja dada depan sebelah kiri
yang diukur

Pekerja melakukan pekerjaan Melihat hasil angka kebisingan


seperti biasanya dan diukur selama yang diperoleh dengan
8 jam pekerja melakukan melakukan kalibrasi kembali
pekerjaan

5) Contoh Form Intensitas Kebisingan 24 Jam

Mengisi formulir kebisingan yang Ini merupakan contoh formulir pengambilan


didapatkan dari pekerja kebisingan di lingkungan kerja selama 24 jam

Anda mungkin juga menyukai