Anda di halaman 1dari 12

PENGELOLAAN SAMPAH

“TEKNIK MINIMASI SAMPAH”

Disusun oleh

Kelompok 9 Tingkat 2-D3B

1. Husni Attin (P21345119038)


2. Mia Hammidah (P21345119044)
3. Puet Khairul Imam (P21345119058)
4. Siti Risqa Sa’adah (P21345119083)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Jl. Hang Jebat III/F3Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120

TAHUN AJARAN 2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Teknik Minimasi
Sampah.” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada Mata Kuliah Pengelolaan Sampah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang  bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari,
makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 14 April 2021.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................5
1.3 Tujuan.............................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6
2.1 Pengertian Minimasi Sampah......................................................................................6
2.2 Prinsip Teknik Minimasi Sampah...............................................................................7
2.3 Manfaat Minimasi Sampah.........................................................................................8
BAB III PENUTUP................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sampah atau refuseadalah sebagian dari benda yang dipandang tidak digunakan, tidak
dipakai, tidak disenangi, atau harus dibuang sedemikian rupa sehingga tidak sampai
mengganggu kelangsungan hidup. Pada umumnya sampah berasal dari kegiatan manusia
(termasuk kegiatan industri) tetapi yang bukan biologis dan umumnya bersifat
padat.Sampah adalah buangan benda padat (solid waste) yang terdiri dari sampah organik
dan anorganik yangdianggap sudah tidak bernilai bagi pemilik pertama yang umumnya
berasal dari kegiatan rumah tangga (domestik), kegiatan industri, kegiatanperkantoran,
dan lain-lain (Djajanagara, 2004).Produksi sampah secara terus-menerus akan
membangun tumpukan sampah yang menggunung dan mencemari lingkungan (Abas, et
al.2010:105).
Secara teoritis, apabila mengurangisampah dengan sistem terpadudilakukan, maka
dapat mengurangi volume/berat sampah sampai dengan 3 persen,sehingga jumlah truk
dan lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) akan berkurang sesuai pengurangan jumlah
sampah tersebut, Dengan demikian sistem pengelolaan sampah terpadu sangat menunjang
program kebersihan di wilayah perkotaan, danmasalah keterbatasanlahan merupakan isu
utama (Sucipto, 2012).
Pada tingkat operasional, sistem pengelolaan terpadu merupakan kombinasidari
sistem pengelolaan sampah dengan cara daur ulang, pengkomposan, pembakaran
(incinerator) dan sistem pembuangan akhir dengan cara sanitarylandfill(lahan urug).
Pendekatan ini merupakan manifestasi dari sistem 3R yangsaat ini sudah merupakan
konsensus internasional yaitu : reduce, reuse, recycleatau 3M (mengurangi, menggunakan
kembali, mendaur ulang). Programmengurangi atau minimasi sampah dapat dimulai sejak
pengumpulan, pengangkutan dan sistem pembuangan sampah (Sucipto, 2012).
Upayastrategis yang dilakukan oleh pemerintah daerahdalammengatasi persoalan
sampah adalah dengan mendorong partisipasi masyarakatdalam pengelolaan sampah
dengan melakukan reduksi sampah di sumbernya(rumah tangga). sehingga
dapatmengurangi jumlah timbulan sampah yang harus dikelola di tempat
pembuangansampah akhir.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan mengenai apa pengertian minimasi sampah?
2. Sebutkan mengenai apasaja prinsip teknik minimasi sampah: pemilih & 3R?
3. Jelaskan mengenai manfaat minimasi sampah?

1.3 Tujuan
1. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami mengenai pengertian minimasi
sampah.
2. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami mengenai prinsip teknik
minimasi sampah: pemilih & 3R.
3. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami mengenai manfaat minimasi
sampah.
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Minimasi Sampah

Menurut UU RI No.18 th.2008 minimasi sampah yaitu pengurangan sampah meliputi


kegiatan pembatasan sampah, pendaur ulang sampah dan pemanfaatan kembali sampah.

Minimisasi limbah/sampah adalah upaya untuk mengurangi volume, konsentrasi,


toksisitas, dan tingkat bahaya limbah yang berasal dari proses produksi dengan reduksi
dari sumber dan/atau pemanfaatan limbah.

Pada dasarnya minimisasi limbah/sampah merupakan bagian dari pengelolaan limbah


dan dapat mengurangi penyebaran limbah di lingkungan, meningkatkan efisiensi
produksi dan dapat memberikan keuntungan ekonomi, antara lain:

a. Mengurangi biaya pengangkutan ke pembuangan akhir;


b. Mengurangi biaya pembuangan akhir;
c. Meningkatkan pendapatan karena penjualan dan pemanfaatan limbah.

Usaha minimisasi limbah di Indonesia telah dimulai di sektor industri pada tahun
1995 dengan membuat suatu komitmen nasional dalam penerapan strategi produksi
bersih dalam proses industri. Walaupun demikian usaha serupa belum dimulai di sektor
domestik/rumah tangga dan baru terbatas pada kegiatan pengumpulan dan sedikit daur-
ulang. Salah satu bagian dari minimasi limbah yang perlu diperhatikan adalah limbah
atau sampah padat yang dihasilkan dari pengemasan (packaging) karena jumlah yang
dihasilkan akan semakin meningkat di masa mendatang. Upaya minimisasi limbah padat
rumah tangga antara lain melalui kegiatan daur-ulang dan produksi kompos.

Minimisasi limbah mencakup pencegahan pencemaran dan daur ulang serta cara lain
untuk mengurangi jumlah limbah yang harus diolah atau ditimbun. Prioritas utama
minimisasi limbah adalah reduksi pada sumbernya. Aktivitas yang dapat mereduksi
limbah lebih baik dilakukan daripada aktivitas mendaur ulang limbah karena lebih
mungkin untuk dilakukan dan dapat menghemat biaya. Sedangkan pemanfataan limbah
melalui daur ulang dan perolehan kembali setelah upaya reduksi pada sumber dilakukan

2.2 Prinsip Teknik Minimasi Sampah


Beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum melakukan meminimisasi limbah
harus kita ketahui, seperti informasi mengenai jenis material yang dapat direduksi
ataupun dimanfaatkan kembali, volume produksi limbah yang dihasilkan, upaya
minimisasi limbah yang telah dilakukan, analisis biaya untuk menentukan kemungkinan
perubahan praktek yang dilakukan, prioritas upaya berdasarkan peraturan yang berlaku,
biaya, volume, dan lainnya, serta identifikasi peluang minimisasi limbah baik reduksi
limbah pada sumbernya, penggunaan kembali limbah, maupun daur ulang limbah.

Menurut UU No. 18/2008 tentang pengelolaan sampah, terdapat 2 kelompok utama


pengelolaan sampah, yaitu :

a. Pengurangan sampah (waste minimation), yang terdiri dari pembatasan


terjadinya sampah (R1), guna-ulang (R2) dan daur ulang (R3).
b. Penanganan sampah (waste handling), yang terdiri dari :
 Pemilahan; dalam bentuk pengelompokkan dan pemisahan sampah sesuai
dengan jenis, jumlah dan atau sifat sampah.
 Pengumpulan: dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah dari
sumber sapah ke tempat pembuangan sementara atau tempat pengolahan sampah
terpadu
 Pengangkutan: dalam bentuk membawa sampah dari sumber atau dari
tempat penampungan sampah sementara atau dari tempat pengolahan
sampah terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir
 Pengolahan : dalam bentuk mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah
sampah
 Pemrosesan akhir sampah : dalam bentuk pengembalian sampah dan atau residu
hasil pegolahan sebelumnya ke media lingkungan secara aman.

Secara umum teknik minimasi sampah yang dapat dilakukan, yaitu:

1. Reduce (Pembatasan)
Reduce adalah mengurangi semaksimal mungkin kegiatan yang akan menghasilkan
banyak sampah, seperti mengurangi konsumsi barang yang dikemas secara
berlebihan. Kegiatan mereduksi sampah tidak mungkin bisa menghilangkan sampah
secara keseluruhan, tetapi secara teoritis aktifitas ini akan mampu mengurangi sampah
dalam jumlah yang nyata. (Kemeneg LH, 2006). Contoh kegiatan reduce :
 Membawa tas sendiri sewaktu belanja
 Menukar barang yang sudah tidak terpakai
2. Reuse(Menggunakan-ulang)
Reuse yaitu menggunakan kembali barang atau bahan yang telah digunakan
namun masih bisa digunakan kembali. Proses memilih dan memilah
serta mengoptimalkan fungsi sampah yang masih bisa dimanfaatkan. Contoh kegiatan
reuse :
 Menggunakan kembali kemasan minuman
3. Recycle (daur-ulang)
Recyle adalah proses mengolah kembali sampah yang masih diproses ulang menjadi
barang lain yang bermanfaat, layak pakai, serta layak jual. Recyle yaitu
memanfaatkan kembali suatu barang namun masih perlu proses tambahan, misalnya
pemanfaatan kertas daur ulang yang berasal dari kertas bekas. Mendaur ulang
diartikan mengubah sampah menjadi produk baru, khususnya untuk barang yang tidak
dapat digunakan dalam waktu yang cukup lama, misalnya kertas, aluminium, gelas
dan plastik. Langkah utama dari mendaur ulang adsalah memisahkan sampah yang
sejenis dalam suatu kelompok.
Daur ulang merupakan faktor penting dalam membantu mengurangi permintaan
terhadap sumber daya dan sekaligus mengurangi jumlah sampah yang harus dibuang
ke tempat pembuangan akhir ((landfiil). Daur ulang memiliki potensi yang besar
untuk mengurangi timbunan sampah secara berarti dan dengan demikian juga
mengurangi biaya untuk transportasi, pengolahan, dan pembuangan akhir.
Keuntungan daur ulang juga diperoleh dan nilai produk hasil daur ulang sendiri.
 Dispose (singkir)
Residu/limbah yang tidak dapat diolah perlu dilepas ke lingkungan secara
aman, yaitu melalui rekayasa yang baik dan aman seperti menyingkirkan
pada sebuah lahan-urug (landfill) yang dirancang dan disiapkan secara baik

Beberapa upaya minimisasi limbah antara lain, dengan reduksi pada sumber,
pemanfaatan limbah, dan pemilahan limbah, sebagai berikut :
1) Reduksi Pada Sumber
Merupakan upaya untuk mengurangi volume, konsentrasi, toksisitas,
dan tingkat bahaya limbah yang akan menyebar di lingkungan, secara
preventif langsung pada sumber pencemar. Juga merupakan upaya untuk
mengurangi volume, konsentrasi, toksisitas, dan tingkat bahaya limbah yang
dilakukan langsung dari sumbernya. Konsep minimisasi limbah berupa
reduksi limbah langsung dari sumbernya menggunakan pendekatan
pencegahan dan teknik yang meliputi perubahan bahan baku (pengelolaan
bahan dan modifikasi bahan), perubahan teknologi (modifikasi proses dan
teknologi bersih), praktek operasi yang baik (housekeeping, segregasi limbah,
preventive maintenance), dan perubahan produk yang tidak berbahaya.
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan pada reduksi ini, antara lain
dengan Melakukan Housekeeping, Pemilahan (Segregasi) Limbah,
Pemeliharaan Pencegahan (Preventive Maintenance), Pemilihan Teknologi
dan Proses, Pengelolaan bahan (material inventory, Pengaturan kondisi proses
dan operasi yang baik, Pengoperasian alat sesuai dengan kondisi yang
optimum sehingga dapat , Modifikasi atau subsitusi bahan, Penggunaan
teknologi bersih
2) Pemanfaatan Limbah
Pemanfaatan limbah merupakan upaya mengurangi volume, konsentrasi,
toksisitas, dan tingkat bahaya penyebarannya di lingkungan, dengan cara
memanfaatkannya melalui cara penggunaan kembali (reuse), daur ulang
(recycle), dan perolehan kembali (recovery)
3) Pemilahan Limbah
Merupakan cara paling tepat dalam pengelolaan limbah medis adalah dengan
melakukan pemilahan limbah berdasarkan warna kantong atau kontainer
plastik yang digunakan.

2.3. Manfaat Minimasi Sampah

1) Membantu meringankan beban pengelolaan sampah perkotaan. Komposisi sampah di


Indonesia sebagian besar terdiri atas sampah organik, sekitar 50% sampai 60% dapat
dikomposkan sedangkan sampah anorganik sekitar 20% dapat didaur-ulang. Apabila
hal ini dapat direalisasikan sudah tentu dapat membantu dalam pengelolaan sampah di
perkotaan, yaitu :
 Memperpanjang umur tempat pembuangan akhir (TPA), karena semakin
banyak sampah yang dapat dikomposkan, semakin sedikit sampah yang
dikelola.
 Meningkatkan efisiensi biaya pengangkutan sampah, disebabkan jumlah
sampah yang diangkut ke TPA semakin berkurang.
 Meningkatkan kondisi sanitasi di perkotaan. Semakin banyak sampah yang
dibuat kompos(daur ulang), diharapkan semakin sedikit pula masalah
kesehatan lingkungan masyarakat yang timbul.
2) Dari segi sosial kemasyarakatan, daur-ulang dan pengomposan dapat meningkatkan
peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah kota dan meningkatkan
pendapatan keluarga.
3) Daur-ulang dan pengomposan berpotensi mengurangi pencemaran lingkungan
perkotaan, karena jumlah sampah yang dibakar atau dibuang ke sungai menjadi
berkurang. Selain itu aplikasi kompos pada lahan pertanian berarti mencegah
pencemaran karena berkurangnya kebutuhan pemakaian pupuk buatan dan obat-
obatan yang berlebihan.
4) Membantu melestarikan sumber daya alam. Pemakaian kompos pada perkebunan
akan meningkatkan kemampuan lahan kebun dalam menahan air, sehingga lebih
menghemat kandungan air. Selain itu pemakaian humus sebagai media tanaman dapat
digantikan oleh kompos, sehingga eksploatasi humus hutan dapat dicegah. Selain itu
pemenuhan bahan baku pabrik dari hasil pemulungan sampah menyebabkan
penggunaan bahan baku yang berasal dari alam menjadi berkurang dan dapat ditekan
5) Pengomposan juga berarti menghasilkan sumber daya baru dari sampah, yaitu
kompos, yang kaya akan unsur hara mikro.
BAB III PENUTUP

2.3 Kesimpulan
 Menurut UU RI No.18 th.2008 minimasi sampah yaitu pengurangan sampah
meliputi kegiatan pembatasan sampah, pendaur ulang sampah dan pemanfaatan
kembali sampah.
 Minimisasi limbah/sampah adalah upaya untuk mengurangi volume, konsentrasi,
toksisitas, dan tingkat bahaya limbah yang berasal dari proses produksi dengan
reduksi dari sumber dan/atau pemanfaatan limbah.
 Pengurangan sampah (waste minimation), yang terdiri dari pembatasan
terjadinya sampah (R1), guna-ulang (R2) dan daur ulang (R3).
 Penanganan sampah (waste handling)
 Kehadiran bank sampah telah mendorong adanya capacity building bagi warga
dengan mengupayakan terbentuknya kemandirian dan keswadayaan warga
melalui terbentuknya kesadaran, pengetahuan, dan kemampuan yang mendorong
partisipasi mengelola lingkungan di komunitasnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://pplpdinciptakaru.jatengprov.go.id/sampah/file/173400873_sampah_sebagai_sumber_d
aya.pdf

https://pdfcoffee.com/definisi-minimasi-sampah-pdf-free.html

http://pplpdinciptakaru.jatengprov.go.id/sampah/file/173400873_sampah_sebagai_sumber_d
aya.pdf

http://www.indonesian-publichealth.com/minimisasi-limbah/

Anda mungkin juga menyukai