Anda di halaman 1dari 14

DASAR PEMECAHAN MASALAH KESEHATAN

LINGKUNGAN (DPMKL)
Pemecahan Masalah Kesehatan Lingkungan di Lingkungan
Pemukiman

Semester 6 / Kelas B / Kelompok C

Dosen: Hadi Suryono, ST., MPPM.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
PRODI DIII JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
SURABAYA
TAHUN 2016

Nama Kelompok :

1. Muh. Zubaidi Mukhlisisn

P27833113053

2. Eliya Malika Oktavia

P27833113063

3. Astrid Retno Hapsari

P27833113048

4. Aulia Faradina

P27833113060

5. Adinda Arum Sekarsari

P27833113067

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Upaya

penyehatan

lingkungan

merupakan

suatu

usaha

pencegahan terhadap berbagai kondisi lingkungan yang mungkin dapat


menimbulkan penyakit. Dimana pada saat ini penyakit yang disebabkan
oleh lingkungan semakin bertambah. Dalam hal ini faktor utama yang harus
diperhatikan adalah keadaan sanitasi. Sanitasi mempunyai ruang lingkup
yang luas, salah satunya adalah sanitasi perumahan yang merupakan
bagian dari lingkungan pemukiman.
Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang
berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian yang digunakan untuk
berlindung dari gangguan iklim dan makhluk hidup lainnya, serta tempat
pengembangan kehidupan keluarga, oleh karena itu keberadaan rumah
yang sehat, aman, serasi dan terarut sangat diperlukan agar fungsi dan
kegunaan rumah dapat terpenuhi dengan baik.
Pemukiman yang tidak layak huni banyak dijumpai di lingkungan
padat penduduk seperti surabaya dan kota-kota besar lainnya. Pemukiman
yang tidak layak huni ini semakin meningkat karena angka perpindahan
penduduk semakin meningkat, sehingga pemukiman ini terkesan kumuh
dan menimbulkan berbagai masalah Permasalahan pemukiman penduduk
yang banyak dijumpai adalah kebersihan lingkungan perumahan seperti
banyaknya sampah, vektor, sarana air bersih tidak memenuhi syarat,
saluran pembuangan air limbah tidak memenuhi syarat, pencahayaan tidak
memenuhi syarat, dan kebiasaan warga seperti prilaku hidup bersih yang
kurang, dll.
Berbagai masalah dan dampak yang ditimbulkan oleh pemukiman
sangat berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat, oleh karena itu perlu
dilakukan upaya pemecahan masalah yang ada di pemukiman, agar
tercipta lingkungan yang bersih, sehat dan derajat kesehatan manusia
dapat meningkat.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-Dasar Pemecahan Masalah


Kesehatan Lingkungan di Lingkungan Pemukiman.
2. Tujuan Khusus
a. Malakukan survey Masalah Kesehatan Lingkungan
b. Melakukan pengolahan data sesuai dengan pedoman praktikum
Dasar-Dasar

Pemecahan

Masalah

Kesehatan

Lingkungan

di

Lingkungan Pemukiman.
c. Membuat kesimpulan
d. Menyusun saran
e. Membuat laporan
C. MANFAAT
Memberikan ketrampilan dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam
memecahkan masalah-masalah kesehatan lingkungan sebagai salah satu
kompetensi yang harus dikuasai mahasiswa.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN PEMUKIMAN
Permukiman adalah area

tanah

yang

digunakan

sebagai

lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan


yang mendukung peri kehidupan dan merupakan bagian dari lingkungan
hidup di luar kawasaan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan
maupun perdesaan. Kegunaan dari sebuah permukiman adalah tidak
hanya untuk menyediakan tempat tinggal dan melindungi tempat bekerja
tetapi

juga

menyediakan

fasilitas

untuk

pelayanan,

komunikasi,

pendidikan dan rekreasi.


Menurut Parwata (2004) permukiman terdiri dari:
1. isi, yaitu manusia sendiri maupun masyarakat;
2. Wadah, yaitu fisik hunian yang terdiri dari alam dan elemen-elemen
buatan manusia.
Dua elemen permukiman tersebut, selanjutnya dapat dibagi ke
dalam lima elemen yaitu:
1. alam yang meliputi: topografi, geologi, tanah, air, tumbuh-tumbuhan,
hewan, dan iklim;
2. manusia yang meliputi: kebutuhan biologi (ruang,udara, temperatur,
dsb), perasaan dan persepsi, kebutuhan emosional, dan nilai moral;
3. masyarakat yang meliputi: kepadatan dan komposisi penduduk,
kelompok sosial, kebudayaan, pengembangan ekonomi, pendidikan,
hukum dan administrasi;
4. fisik bangunan yang meliputi:

rumah, pelayanan masyarakat

(sekolah, rumah sakit, dsb), fasilitas rekreasi, pusat perbelanjaan dan


pemerintahan, industri, kesehatan, hukum dan administrasi;
5. jaringan (net work) yang meliputi: sistem jaringan air bersih, sistem
jaringan listrik, sistem transportasi, sistem komunikasi, sistem
manajemen kepemilikan, drainase dan air kotor, dan tata letak fisik..
B. SANITASI PEMUKIMAN
Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang
berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian yang digunakan untuk
berlindung dari gangguan iklim dan makhluk hidup lainnya, serta tempat
pengembangan kehidupan keluarga, oleh karena itu keberadaan rumah
yang sehat, aman, serasi dan terarut sangat diperlukan agar fungsi dan
kegunaan rumah dapat terpenuhi dengan baik.

Perumahan

adalah

kelompok

rumah

yang

berfungsi

sebagailingkungan tempat tinggal yang dilengkapi denganprasarana


lingkungan yaitu kelengkapan dasar fisik lingkungan,misalnya penyediaan
air

minum,

pembuangan

sampah,

listrik,telepon,

jalan,

yang

memungkinkan lingkungan pemukiman berfungsi sebagaimana mestinya


dan sarana lingkungan yaitu fasilitaspenunjang yang berfungsi untuk
penyelenggaraan serta pengembangankehidupan ekonomi, sosial dan
budaya, seperti fasilitas tamanbermain, olah raga, pendidikan, pertok oan,
sarana perhubungan, keamanan,serta fasilitas umum lainnya.
C. PERSYARATAN KESEHATAN RUMAH TINGGAL
Persyaratan kesehatan rumah tinggal menurut keputusan mentri
kesehatan republik Indonesia Nomor 829 / SK / VII / 1999, adalah :
a

Bahan Bagunan
1) Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepas zat-zat yang dapat
membahayakan kesehatan, antara lain sebagai berikut:

Debu total tidak lebih dari 150 m/m

Asbes bebas tidak melebihi 0,5 fiber/m/4 jam

Timah hitam tidak melebihi 300 mg/kg

Tidak terbuat dari bahan yang tidak menjadi tumbuh dan


berkembangnya mikroorganime pathogen.

Komponen Dan Penataan Rumah


Komponen rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan
biologis sebagai berikut :

Lantai kedap air

Dinding :
1. Di ruang tidur, ruang keluarga dilengkapi sarana ventilasi untuk
pengaturan sirkulasi udara.
2.

Dikamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah
dibersihkan.

Langit-langit

harus

mudah

dibersihkan

dan

yidak

rawan

kecelakaan

Bubungan rumah yang memiliki tinggi 10 meter atau lebih harus


dilengkapi dengan penagkal petir.

Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang


tamu, ruang keluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang mandi,
dan ruang bermain.

Ruang dapur harus dilengkapi sarana pembuangan asap.

Pencahayaan
Pencahayaan alam dan buatan langsung maupun tidak langsung
dapat menerangi seluruh ruang minimal intensitasnya 60 lux dan tidak
menyilaukan.

Kualitas Udara
Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai
berikut :

Suhu udara nyaman berkisar 18 sampai 30 celcius.

Kelembaban udara berkisaran antara 40% sampai 70%.

Kosentrasi gas SOtidak melebihi 0,10 ppm/24 jam.

Pertukaran udara air exchange rate = 5 kaki kubit per menit


per penghuni.

Kosentrasi gas CO tidak 100 ppm/8 jam.

Kosentrasi gas formaldehid tidak melebihi 120 mg/m.

Ventilasi
Luas penghawaan atau vebtilasi alami yang permanen minimal
10% dari lulas lantai.

Binatang penular penyakit


Tidak ada tikus bersarang di dalam rumah.

Air
1. Tersedia

sarana

air

bersih

dengan

kapasitas

minimal

60

liter/hari/orang.
2. Kualitas air harus memenuhi persyratan kesehatan air bersih dan
air minum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
h

Tersedianya Sarana Peyimpanan Yang Aman

Limbah

1. Limbah cair yang berasal dari rumah tidak mencemari sumber air,
tidak menimbulkan bau, dan tidak mencemari permukaan tanah
serta air tanah.
2. limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau,
pencemaran terhadap permukana tanah serta air tanah.
j

Kepadatan Hunian Ruang Tidur


Luas ruang tidur minimal 8 meter, dan tidak dianjurkan digunakan
lebih dari 2 orang tidur dalam satu ruang tidur, kecuali anak di bawah
umur 5 tahun.

D. PERSYARATAN LINGKUNGAN PERUMAHAN


Persyaratan
keputusan

mentri

kesehatan

lingkungan

kesehatan

republik

perumahan

menurut

Indonesia

nomor

829/Mengkes/SK/VII/1999, adalah :

Lokasi

Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti : bataran


sungai, aliran lahar, gelombang tsunami, longsor dan sebagainya.

Tidak terletak pada daerah bekas pembuangan akhir sampah dan


bekas lokasi pertambangan.

Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah


kebakaran seperti jalur pendaratan dan penerbangan.

Kualitas Udara, Kebisingan Dengan Getaran


Kualitas udara ambient dilingkungan perumahan bebas dari
gangguan gas beracun baik oleh alam atau aktifitas manusia dan
memenuhi persyaratan baku mutu udara yang berlaku, dengan
perhatian khusus terhadap parameter-parameter sebagai berikut :

Tingkat kebisingan di lokasi tidak melebihi 45-55 dbA

Gas debu (H2S dan NH3) secara biologis tidak terdekteksi

Partikel debu diameter < 10 g tidak melebihi 150 g/m

Gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm

Debu terendap tidak melebihi 350 mm/m per hari

Tingkat getaran di lingkunagan perumahan harus memenuhi


maksimal 10 mm/detik

Kualitas Tanah
Kualitas

tanah

pada

daerah perumahan

harus memenuhi

persyaratan sebagai berikut :

1. Timah hitam (Pb) maksimal 300 mg/kg


2. Arsenik total maksimal 100 mg/kg
3. Cadmium (Cd) maksimal 20 mg/kg
4. Benzo (a) pyrene maksimal 1 mg/kg
d

Kualitas air tanah


Kualitas air tanah pada daerah perumahan minimal memenuhi
persyratan air baku, air minum (golongan B), sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Sarana dan prasarana lingkungan

1. Memiliki taman bermain untuk anak, sarana reaksi keluarga dengan


konstruksi yang aman dari kecelakaan.

2. Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan


vector penyakit dan menimbulkan persyaratan teknis sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

3. Memiliki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan sebagai


berikut:

Kontruksi jalan tidak membahayakan kesehatan

Kontruksi trotoar jalan tidak membahayakan perjalan kaki dan


penyandang cacat.

Bila ada pagar harus diberi pagar pengaman.

Lampu penerangna jalan tidak menyilaukan.

4. Tersedia sumber air bersih yang menghasilkan air secara cukup


sepanjang waktu dengan kualitas air yang memenuhi persyaratan
kesehatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

5. Pengolahan pembuanagan kotoran manusia dan limbah rumah


tangga harus memenuhi persyaratan kesehatan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6. Pengelolaan pembuangan samaph rumah tangga harus memenuhi


persyaratan kesehatan sesuai denagan peraturan perundangundangan yang berlaku.

7. Memiliki akses terhadap sarana pelayanan umum dan social seperti


keamanan, kesehatan, komunikasi, tempat kerja, tempat hiburan,
tempat pendidikan, kesenian dan lain sebagainya.

8. Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan sesuai


dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

9. Tempat pengolahan makanan harus menjamin tidak terjadinya


kontaminasi yang dapat menimbulkan keracunan sesuai denagan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Binatang Penular Penyakit

1. Indek lalat di lingkuanagn perumahan harus memenuhi persyaratan


sesuai denagan persyaratan perundang-undangan yang berlaku.

2. Iadeks jentik nyamuk (angka bebas jentik) di perumahan tidak


melebihi 5%.

Penghijauan
Pepohonan

untuk

penghijauan

di

lingkungan

perumahan

merupakan pelindung dan juga berfungsi untuk kesejukan, keindahan


dan kelestarian alam.
E. TAHAPAN PEMECAHAN MASALAH
1. Mengidentifikasi Masalah
Tahap awal dalam pemecahan masalah adalah mengenal
masalah yang dihadapi, untuk itu ada beberapa kegiatan yang
harus dilakukan sebagai berikut :
a. Menemukan Maslah
b. Menentukan Prioritas
c. Merumuskan Masalah
2. Menganalisis Masalah

Kegiatan untuk mencari sebab sebab yang mungkun dan yang


sesungguhnya. Dalam pencarian sebab masalah harus didukung
kegiatan lainnya seperti observasi, wawancara, pengukuran, studi
pudtaka.
3. Pemecahan Masalah
Dalam memecahkan masalah terdapat beberapa kegiatan, yaitu
merumuskan tujuan pemecahan masalah, menyusun alternatif
pemecahan

masalah

dan

menganalisis

alternatif

pemecahan

masalah.
4. Pengambilan Keputusan
Langkah langkah dalam mengambil keputusan antara lain :
a. Menganalisis keputusan
b. Mengambil keputusan
c. Merencanakan tindakan
5. Perencanaan Kegiatan
a. Harus memenuhi tuntutan waktu sesuai dengan merumuskan
dalam tujuan
b. Memenuhi syarat : sequance dan kronologi munurut tanggal,
bulan dan tahun.
c. Minimal terdiri dari jenis kegiatan, Penanggung Jawab dan Waktu
pelaksanaan
d. Dilengkapi dengan kebutuhan sumber daya ( biaya, tenaga, alat,
sarana dan prasarana )

BAB III
METODE PENELITIAN

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V
PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-NonDegree-22823-10%20BAB
%20II.pdf diakses pada tanggal 16 Maret 2016 pukul 13:28
Dani,
Rahmadania.
2011.
Sanitasi
Perumahan.
https://dhanwaode.wordpress.com/2011/01/26/sanitasi-perumahan/ diakses
pada tanggal 16 Maret 2016 pukul 13 : 11
Karya
Tulis
Ilmiah.
2014.
Sanitasi
Perumahan.
http://karyatulisilmiah.com/sanitasi-perumahan/ diakses pada tanggal 16
Maret 2016 pukul 12:43

Anda mungkin juga menyukai