1. Lokasi
Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti bantaran sungai, aliran
lahar, tanah longsor, gel tsunami, daerah gempa, dll
Tidak terletak pada daerah bekas TPA sampah atau bekas tambang
Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran seperti
jalur pendaratan penerbangan
2. Kualitas udara
Suhu udara nyaman antara 18 – 30 o C; Kelembaban udara 40 – 70 %; Gas
SO2 kurang dari 0,10 ppm/24 jam; Pertukaran udara 5 kaki 3
/menit/penghuni; Gas CO kurang dari 100 ppm/8 jam; Gas formaldehid
kurang dari 120 mg/m3
Ventilasi : Luas lubang ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% luas
lantai.
3. Kebisingan dan Getaran
Kebisingan dianjurkan 45 dB A, mak 55 dB. A
Tingkat getaran mak 10 mm/ detik
5. Pembuangan Limbah
Limbah cair yang berasal rumah tangga tidak mencemari
sumber air, tidak menimbulkan bau, dan tidak mencemari
permukaan tanah;
Limbah padat harus dikelola dengan baik agar tidak
menimbulkan bau, tidak mencemari permukaan tanah dan air
tanah.
Kepadatan hunian; Luas kamar tidur minimal 8 m2 dan dianjurkan
tidak untuk lebih dari 2 orang.
KUALITAS TANAH DI DAERAH PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN HARUS
MEMENUHI PERSYARATAN BERIKUT:
1. Bahan bangunan
4. Kualitas udara
Suhu udara nyamannya 18-30 0 c
Kelembaban udara 40-70 %
Gas SO2 kurang dari 0,10 ppm/24 jam
Pertukaran udara
PRASARANA DAN SARANA LINGKUNGAN
PEMUKIMAN:
Penularannya dapat berupa penularan langsung (penyakit kulit, mata, cacar dan
lain-lain.
Serta penyakit yang menular atau yang ditimbulkan karena makanan yang dimakan
secara bersama (penyakit saluran pencernaan makanan, peracunan makanan dan
lain-lain).
Dan penyakit yang ditularkan oleh vektor, karena sanitasi rumah dan lingkungan
yang tidak baik (pes, malaria, dan lain-lain)
2. Pencemaran lingkungan, misalnya oleh limbah
rumah tangga, sampah, dsb
3. Gangguan kesehatan yang ditimbulkan karena
masalah lingkungan social, seperti stress, dsb.
Rumah atau tempat tinggal yang buruk atau kumuh
dapat mendukung terjadinya penularan penyakit dan
gangguan kesehatan, :
“Setiap orang (KK) Indonesia mampu memenuhi kebutuhan rumah yang layak
dan terjangkau pada lingkungan yang sehat, aman, harmonis dan berkelanjutan
dalam upaya terbentuknya masyarakat yang berjati diri, mandiri dan produktif
”.
Misi yang harus dijalankan dalam rangka mewujudkan visi penyelenggaraan
perumahan dan permukiman:
1. Melakukan pemberdayaan masyarakat dan para pelaku kunci lainnya di
dalam penyelenggaraan perumahan dan permukiman
2. Mamfasilitasi dan mendorong terciptanya iklim yang kondusif didalam
penyelenggaraan perumahan dan permukiman
3. mengoptimalkan pandayagunaan sumber daya pendukung penyelenggaraan
perumahan dan permukiman.