Anda di halaman 1dari 2

TIPOLOGI DAN KARAKTERISTIK

PERUMAHAN PERMUKIMAN
Unknown November 09, 2017
TIPE PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN 1
1. YANG DITINGGALI HANYA SATU KELUARGA

 Menurut Tata Perletakan: Rumah Tunggal, Koppel, Petak/Deret


 Menurut Penggunaan Lantai: Penggunaan hanya satu lantai, dan penggunaan lebih dari
satu lantai (maisonet)
 Menurut Golongan Penghasilan: Rumah Sederhana/Rendah yang meliputi sederhana dan
sangat sederhana; Rumah Sedang/Menengah; Rumah Mewah/Tinggi.
 Menurut Konstruksi dan Material: Rumah Permanen, Semi Permanen, Rumah Darurat.

2. YANG DITINGGALI LEBIH DARI SATU KELUARGA/ APARTEMEN/ FLAT

 Berdasarkan Peruntukan: Sewa, Dijual, Swasta, Instansi Pemerintah


 Berdasarkan Kepemilikan: Sewa Tertentu, Sewa Beli, Kontrak
 Berdasarkan Ketinggian: Low Rise (1 s/d 5 lantai), Medium Rise (6 s/d 12 lantai), dan
High Rise Building (di atas 13 lantai)
 Berdasarkan Massa Bangunan: Slab, Tower, dan Variant
 Berdasarkan Sistem Koridor: Tunggal dan Ganda
 Berdasarkan Jumlah Ruang Tidur: 1 Ruang Tidur s/d 5 Ruang Tidur

TIPE TIPE RUMAH

 RUMAH TUNGGAL/ DETACHED HOUSE


 •RUMAH GANDENG/KOPEL/SEMI DETACHED adalah Dua rumah: berhubungan
penuh, dapur, garasi, Dinding pemisah 2 rumah milik bersama
 •Rumah Deret (row houses) adalah Dinding pemisah antara 2 rumah milik bersama yang
bersangkutan
 •Rumah Susun adalah Ketinggian maksimal 4 lantai, tanah milik bersama atau
milik lantai 1
 •Maisonette adalah Tiap unit berderet terdiri dari 2 lantai, tiap kavling milik masing-
masing penghuni
 •Apartemen adalah Kepemilikan tiap lantainya sendiri-sendiri, dan tanpa kepemilikan
tanah
 •Condominium adalah Kepemilikan tiap lantainya sendiri-sendiri, tanah milik bersama

TIPOLOGI PERUMAHAN DI PERKOTAAN

 Perumahan yang direncanakan sepenuhnya (real estate, perumnas)


 Perumahan di rencanakan sebagian (site and services)
 Perumahan tumbuh spontan dan incremental
 Perumahan kampung yang mengalami pemadatan dan tumbuh menjadi urban
 Squater, perumahan pada lahan-lahan marginal di kota diambil oleh kelompok
masyarakat yang kemudian membangun rumah, biasanya dimulai dari rumah non
permanen, bahkan mulai dari berupa gubug

POLA KENAMPAKAN FISIK PERUMAHAN KOTA


Geometris Teratur:

 Kebanyakan pada perumahan terencana


 Membentuk struktur ruang dan hirarkhi yang jelas
 Aksesibilitas ke tiap rumah baik
 Pembangunan utilitas mudah
 Harga lahan antar persil relatif setara

Organik Tak Teratur

 Pada perumahan spontan, incremental atau squater


 Struktur dan hirarkhi ruang sulit diidentifikasi
 Aksesibilitas sangat terbatas
 Sulit membangun infrastruktur
 Terdapat perbedaan harga lahan yang mencolok antar persil

Perkampungan yang tumbuh menjadi urban pada umumnya membentuk pola percampuran
geometris dan organik.

Anda mungkin juga menyukai