Oleh:
Kelvin (170406071)
Ricky (170406085)
Daniel Halim (170406072)
Prima Nicolaus S. (170406084)
Fachreza Rizky A. (170406079)
Ariesta Nugraha (170406095)
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
PEMBAHASAN
Keempat aspek tersebut adalah aspek lingkungan, terdapat aspek lain yang
merupakan aspek manusia yaitu:
1. AKTIVITAS MANUSIA
Aktivitas manusia pada umumnya menghasilkan kalor yang akan
dilepaskan ke lingkungan. Kalor ini berbeda-beda untuk setiap aktivitas. Aktivitas
berat seperti berolahraga, mengangkat beban dan pekerjaan berat lain yang
memerlukan energi yang besar akan menghasilkan kalor yang besar pula.
Sedangkan aktivitas seperti istirahat atau tidur menghasilkan kalor yang
minimum.
2. PAKAIAN
Kalor yang dilepaskan seseorang ke lingkungan dipengaruhi juga oleh
pakaian yang dikenakan. Ketika pakaian yang dikenakan adalah pakaian yang
tipis dan pendek maka pelepasan kalor akan banyak terjadi. Hal ini biasanya
dilakukan di daerah dengan suhu udara yang tinggi. Sebaliknya jika pakaian yang
dipakai adalah pakaian tebal dan panjang maka pelepasan kalor dari kulit akan
minimum. Biasanya pakaian seperti ini dipakai di daerah dengan suhu rendah.
Untuk dapat mencapai kenyamanan termal maka diperlukan pengondisian
udara yang baik. Pengondisian udara ini bisa secara alami atau buatan.
Pengondisian udara ini tergantung dari kebutuhan di setiap daerah. Untuk daerah
tropis maka pengondisian udara yang dibutuhkan adalah untuk mengurangi kalor
yang dalam suatu bangunan sedangkan di daerah dingin maka pengondisian udara
yang dimaksud adalah bertujuan untuk mempertahankan kalor di dalam ruangan.
Untuk daerah tropis seperti Indonesia, pengondisian udara secara alami adalah
dengan cara memanfaatkan aliran angin dan menghindari radiasi matahari
berlebih. Hal ini dapat dicapai dengan merancang sebuah bangunan dengan
memperhatikan arah aliran angin di lingkungan sekitar dan arah bukaan jendela
yang tidak menghadap matahari langsung. Sedangkan pengondisian udara buatan
adalah suatu rekayasa di dalam ruangan dengan menciptakan aliran udara secara
paksa. Hal yang sudah lazim adalah penggunaan kipas angin atau AC pada
ruangan untuk menurunkan suhu di dalam ruangan atau menggunakan heater
untuk menaikkan suhu udara di malam hari. Tentunya pengondisian udara buatan
ini memerlukan energi yang besar sehingga pada perancangan bangunan
pengondisian udara secara alami sangat dioptimalkan.
Batako putih adalah batu cetak yang dibuat dari campuran tras, batu kapur,
dan air yang tidak dibakar seperti bata merah. Tras merupakan jenis tanah yang
berasal dari lapukan batu gunung berapi. Tras berwarna putih atau putih
kecoklatan. Batako putih yang ada dipasaran memiliki panjang 25-30 cm, tebal 8-
10 cm. dan tinggi 14- 18 cm.
Memiliki Kelebihan :
Waktu pemasangan relatif lebih cepat.
Harga relatif lebih murah.
Memiliki Kekurangan :
Rapuh sehingga mudah retak. Dinding mudah retak.
Jenis batako ini cenderung menyerap air sehingga dapat
menyebabkan kelembapan pada tembok.
3. Batako Semen PC
Dinding papan fiber semen masih jarang digunakan pada dinding rumah
tinggal, tetapi saat ini sering dijumpai sebagai bahan plafon. Dinding jenis ini
dapat digunakan sebagai alternatif pilihan yang lebih efisien. Papan fiber semen
menggunakan serat fiber sehingga tahan terhadap gaya lentur dan tarik. Bahan ini
tahan terhadap cuaca, api, jamur dan juga rayap. Jika Anda ingin menambahkan
ruang dalam rumah tetapi tidak ingin repot dan cepat, papan ini juga mudah
diangkat, dipotong, dibor, dilem, dicat, dan dipola.
Penggunaan papan fiber menggunakan paku atau sekrup dengan jarak
antar sambungan sekitar 10 mm. Bisa dipasang dengan sambungan (nat) terbuka
atau tertutup. Jika menggunakan sambungan tertutup, diperlukan sealant jenis
silicone atau polyutethane yang memiliki daya rekat tinggi mudah dicat, dan
tingkat elastisitas yang baik agar terjadi retak dikemudian hari. Rangka untuk
pemasangannya dapat menggunakan kayu dan besi hollow / besi siku. Finishing
permukaan dinding dengan menggunakan papan GRC tidak berbeda dengan
finishing dinding pada umumnya, Anda dapat menggunakan cat atau pasangan
keramik yang dipasang seperti biasa.
Memiliki Kelebihan :
Ringan serta memudahkan dalam pengakutannya.
Waktu pemasangan lebih cepat.
Tahan terhadap api dan rayap, jamur dan kelembapan.
Kedap suara.
Memiliki kekurangan :
Kurang kokoh sehingga mudah rusak jika terkena benturan.
6. Kayu
7. Bambu
2. Granite
Granite adalah material lantai yang sifat lebih eksklusif tentu lebih mahal
harga serta mempunyai kualitas yang lebih baik dari pada keramik. Lantai granite
ada 2 (dua) macam yaitu; granite tile (granite hasil campuran bahan dengan sistem
pembakaran) mempunyai ukuran seperti halnya ukuran keramik, dan yang satunya
adalah granite alam berupa lembaran tidak beraturan dari batu granite yang
dipotong berupa lembar besar. Lantai ini tidak serta merta dapat langsung
digunakan bila ingin hasil yang bagus butuh di poles dengan alat poles khusus
lantai granite.
3. Marmer
Marmer adalah lantai yang terbuat dari batu alam asli yang dipotong
lembaran besar, memiliki tekstur khas, motif khas dan tentu dengan harga yang
cukup mahal. Marmer jika akan gunakan sebagai lantai perlu dipotong ulang
sesuai ukuran yang kita kehendaki dan setelah terpasang kemudian dilakukan
proses poles agar mendapatkan hasil kinclong.
4. Teraso
Teraso “terrazzo” adalah lantai yang terbuat dari serbuk, serpihan ataupun
pecahan granit, marmer, kaca atau batu. Teraso dibuat dengan proses
pencampuran bahan, dicetak dan dibakar kemudian ketika dipasang butuh proses
akhir yaitu poles agar lantai gilap.
5. Tegel
Lantai ini (seperti halnya teraso) dulu sering digunakan pada bangunan
lama, bahan dasar tegel adalah semen dan bubuk pewarna. Tegel ini ada
beberapa macam motif, yaitu; polos tanpa motif hanya warna solid, tegel
bermotif, tegel motif puzzle. Mudah pemasangannya namun harga tak kalah
dengan keramik ataupun granite tile, tegel juga harus melalui tahapan di poles
agar menjadi clink.
6. Parket
Parket adalah lantai yang terbuat dari kayu, serbuk kayu ataupun bahan
sintetis bermotif kayu. Parket ada 3 (tiga) macam, yaitu; pertama adalah parket
kayu solid terbuat dari kayu alami yang potong berdasar ukuran ketebalan lebar
panjang untuk lantai, yang kedua parket laminating flooring yang terbuat dari
serbuk kayu dan ketiga adalah parket sintetis “WPC wood plastic composite”
bahan terbuat dari biji plastik dan diproses membentuk serat serta motif kayu,
“WPC” sangat tahan air, panas, hujan dan tidak membutuhkan perawatan khusus
dibandingkan parket bahan kayu/serbuk kayu.
7. Lantai hardener
Lantai hardener atau sering disebut “epoxy floor hardener” bahasa yang
paling sederhana adalah lantai plesteran finishing epoxy. Lantai ini sering
digunakan untuk gudang, pabrik, bengkel ataupun garasi. Prosesnya adalah lantai
terbuat dari cor beton lalu finishing acian dengan pelapis epoxy dibagian atasnya.
Pembuatan lantai ini menggunakan mesin khusus “trowel” dan ada jasa khusus
yang spesial mengerjakan lantai epoxy floor hardener. Oya lantai ini sekarang
marak digunakan untuk toko, rumah tinggal, cafe/resto yang bergaya
“industrialisme”.
8. Batu alam
Lantai batu alam sering digunakan untuk ruang out door atau pun ruang
yang berkesan out door, disamping itu lantai batu alam juga sering digunakan
untuk lantai carport rumah tinggal. Pekerjaannya butuh ketelitian, seni yang
cukup tinggi sehingga mampu mendapatkan hasil susunan batu alam yang cantik
dan rapi.
10. Vinyl
Berbeda dengan pelapis lantai lain, bahan dari vinyl merupakan pilihan
jenis (papan) lembaran. Harga yang terjangkau dan instalasi yang mudah
membuatnya menjadi populer belakangan ini. Varian desain rancang vinyl pun
beraneka macam dapat menyerupai batu, kayu, maupun metal. Namun, hendaknya
kita waspada dengan kandungan sintetis PVC di dalam vinyl yang dapat
membahayakan orang yang sensitif terhadapnya.
11. Karpet
Untuk kehangatan dan kelembutan saat kaki Anda melangkah, karpet
adalah material lantai yang paling ideal. Instalasinya yang mudah dan harganya
yang terjangkau sering menjadikannya primadona untuk area ruang tidur, ruang
tamu, ataupun ruang baca. Kekurangannya adalah materialnya yang lembut
sangat menyerap air, noda sulit dihilangkan, dan biasanya memerlukan perawatan
bulanan agar tetap bersih dan bebas kutu.