PENDAHULUAN
2.2.1.3 Radiasi
Radiasi termal yang di hasilkan oleh objek yang hangat atau panas. Pada sisi
luar bangunan radiasi dapat bersumber dari matahari, dan pada sisi dalam
bangunan radiasi dapat disebabkan oleh benda sekitar seperti kipas angin,
kulkas, tv, dan lainnya.
2.2.1.4 Kelembaban
Kelembaban yang sedang (RH 30%-65%) tidak memiliki dampak yang cukup
signifikan, namun kelembaban yang tinggi dapat membatasi penguapan panas
tubuh dari kulit dan sistem pernafasan. Sehingga dapat mengakibatkan mulut
dan tenggorokan menjadi kering yang menjadikan perasaan tidak nyaman.
Tipe SPSM
(SPSM Horizontal)
www.rumahhokie.com
2) SPSM Vertkal (vertical devices), untuk sinar matahari pada
altitude rendah.
(SPSM Vertikal)
www.rumahhokie.com
(Secondary Skin)
www.popeti.com
.
(Double Glass)
www.indiamart.com
(Kaca Serap)
www.indiamart.com
(Reflection Glass)
www.indiamart.com
(Low E-Glass)
www.indowfix.com
(Insulative Wall)
www.pinterest.com
2.3.2.2 Thermal mass
Adalah pengendalian termal menggunakan material dinding
bangunan dengan density tinggi dan specific heat capacity tinggi, sehingga
memiliki kemampuan menghambat perpindahan panas masuk ke dalam
bangunan.
Pertimbangan pemilihan material thermal mass yaitu :
1. Kerapatan Masssa (density) : Makin tinggi density maka makin
mudah menyerap panas
2. Ketebalan : Makin terbal material, makin banyak panas dapat
disimpan dan makin lama proses perpindahan panas
(Thermal Mass)
www.smarterhomes.org
2.3.3 Zone
Yaitu strategi pengendalian termal melalui pengaturan orientasi
bangunan (alokasi bukaan) terkait penerimaan radiasi panas matahari dan
alokasi zona bangunan yang dapat digunakan sebagai buffer/penahan radiasi
panas matahari (zona servis, zona core (inti)). Strategi zona terdiri dari.
2.3.3.1 Building orientation
Adalah pengendalian termal dengan cara perencenaan
alokasi bukaan cahaya (termasuk bukaan udara) yang berpotensi
dalam penerimaan radiasi panas matahari ke dalam bangunan.
Pertimbangan dalam alokasi bukaan
Sudut jatuh sinar matahari
Arah angin
2.3.3.2 Core Zone
Adalah pengendalian termal dengan cara perencanaan
alokasi core bangunan agar menjadi penahan penerimaan radiasi
panas matahari. Pertimbangannya adalah
Arah datang radiasi panas matahari
Fugsi (memperoleh kenyamanan termal)
(Core Zone)
www.miami21.com
2.3.4 Green
Green adalah strategi pengendalian termal menggunakan vegetasi
melalui desain lanskap dan pengadaan vegetasi di bangunan, baik pada atap
atau pada dinding sehingga diperoleh iklim mikro yang menunjang
perolehan kenyamanan termal. Yang memiliki strategi :
2.3.4.1 Landscape
Agar terjadinya penataan vegetasi yang membentuk iklim
mikro yang menunjang perolehan kenyamanan termal melalui
pembayangan dan passive cooling. Pertimbangan pemilihan dan
penataan vegetasi pada landscape yaitu,
Optimasi pembayangan
Alokasi vegetasi
-piramid -menyebar
-mahkota -jambangan/vas bunga
-air mancur -berlapis
-berlajur -cucuran
(Landscape)
www.pshy.com
(Green Wall)
www.greenovergrey.com
Auliciems, A dan Szokolay S.V. Thermal Comfort. 1997. Australia: PLEA Notes
Sugini. 2014. Kenyamana Termal Ruang: Konsep dan Penerapan pada Desain.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Ada beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk pengendalian termal. Yang
pertama menggunakan shade and filter,dengan cara penyesuaian bentuk SPSM juga
pengunaan recessed sun spaces, transitional spaces, secondary skin, double glass,
absorbing and reflective glass, low e-glass dan pemilihan kaca yang membuat
kenyaman termal. Yang kedua dengan insulasi termal dengan tiga strategi insulative
wall, thermal mass, dan roof thermal isulation. Yang ketiga dengan pengaturan
orientai bangunan dengan cara memperhatikan building orientation dan core zone.
Yang keempat menggunakan vegetasi atau green dengan cara landscape, green roof
and skycourt, dan green wall. Yang kelima melalui efek pendinginan atau cooling
effect. Terakhir, menggunakan kulit atau selubung bangunan kedua sebagai
penerimaan radiasi panas matahari. Dengan beberapa strategi ini diharapkan adanya
kenyamanan termal pada suatu bangunan.