DISUSUN OLEH :
2020
TANGGAPAN ARSITEKTUR NUSANTARA TERHADAP IKLIM TROPIS
LEMBAB
MARIA ANGELINA BUE
(22118041)
ABSTRAK
Indonesia adalah Negara yang memiliki keanekaragaman budaya yang berada disetiap
daerah di Indonesia. Salah satunya adalah arsitektur nusantara yang memiliki ciri khas
dan keunikan dari masing-masing daerah dan menjadi identitas dari budaya daerah itu
sendiri. Arsitektur nusantara berkembang melalui proses waktu yang panjang dan
beradaptasi terhadap lingkungan, baik iklim, budaya maupun sosial masyarakat.
Arsitektur nusantara dibangun berdasarkan iklim tropis dan konteks wilayah tertentu
yang berada dalam garis khatulistiwa. Indonesia termasuk dalam iklim tropis lembab
dimana membutuhkan penanganan khusus dalam mendesainnya. Iklim sangat
berpengaruh terhadap bentuk hunian diantaranya variabel-variabel iklim seperti
temperatur, kelembaban, angin, curah hujan dan pencahayaan menjadi pertimbangan
utama dalam tanggapan bangunan arsitektur nusantara terhadap iklim.
Rumah adat Ngada merupakan rumah adat yang memiliki bentuk dan tata ruang yang
dipengaruhi oleh budaya masyarakat setempat. Salah satunya adalah rumah adat
kampung Belaraghi. Bagaimana rumah adat Belaraghi menjawab tantangan iklim,
melindungi serta mewadahi kegiatan penghuninya. Pada makalah ini menggunakan
metode pengumpulan data dan metode analisa dengan cara pendekatan deskriptif.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk membentuk keilmuan arsitektur
khususnya arsitektur yang tanggap terhadap iklim di Indonesia.
1. METODE ANALISA
2.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara pengumpulan data
sekunder.
a. Data sekunder yaitu data-data yang diperoleh dengan cara melakukan
pengumpulan data-data yang terkait dengan studi literatur atau studi
pustaka seperti :
1. Literatur mengenai budaya dan bentuk arsitektur
2. Internet
2.2 Metode Analisa
Metode analisa dilakukan dengan cara pendekatan deskriptif. Pada
pendekatan deskriptif menjelaskan tentang bagaimana rumah adat Belaraghi
dalam menanggapi masalah terkait iklim tropis dengan desain rumah adat
belaraghi yang merespon dengan iklim setempat yang terletak pada atap,
dinding dan juga material yang digunakannya.
3. KESIMPULAN
Sebagaimana dikatakan Rapoport (1969) bahwa iklim merupakan salah satu
pertimbangan penting dalam pembentukan rumah. Namun pada bagian lainnya
dikatakan bahwa iklim bukan faktor yang dominan dalam menentukan bentuk
melainkan budaya. Pada rumah tradisional Belaraghi, arah hadap rumah yang
menghadap kearah selatan menjadi salah satu faktor yang penting dalam
merespon iklim yang ada. Rumah adat Belaraghi yang berkonstruksi panggung
pada bangunan akan mengurangi kelembaban yang berasal dari tanah. Rumah
adat Belaraghi yang cukup baik dalam merespon iklim sehingga membentuk
bangunan yang sesuai pula dengan budaya dari masyarakat Belaraghi.
Sebenarnya elemen maupun faktor utama tidak semata-mata karena kepikiran
terhadap iklim, namun lebih pada kepercayaan dan kebudayaan serta wadah dari
aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat setempat.
DAFTAR PUSTAKA