DAN CONTOHNYA
1. PARADIGMA MITOLOGI/KOSMOLOGI
a. Candi Prambanan
b. Spinx
Patung Sphinx atau Aboul Houl adalah salah satu dari tujuh keajaiban dunia
kuno. Patung ini terletak di dataran tinggi Giza Mesir, yaitu di tepi bagian barat sungai
Nil. Lokasinya berdekatan dengan Pyramids Giza.
Keunikan patung Sphinx atau Aboul Houl adalah karena berkepala manusia
dengan badan berbentuk singa. Panjang patung raksasa ini 73,5m, lebar 6m serta tinggi
dari permukaan tanah 20.22m. Sphinx merupakan salah satu maha karya bangsa Mesir
kuno, yang diperkirakan dibangun pada masa kekuasaan Fir’aun Khafre di era Old
Kingdom tahun 2558 - 2532 SM.
Sebagian besar arkeolog mengatakan, bahwa patung raksasa Sphinx
melambangkan keagungan Fir’aun Khafre yang menggabungkan kekuatan seekor singa
dengan kebijaksanaan seorang manusia di dalam dirinya. Namun, pendapat tersebut
telah terpatahkan, ketika ditemukan beberapa testamen yang menceritakan tentang
patung Sphinx. Kemudian diketahui, bahwa patung itu dibangun pada masa kekuasaan
Fir’aun Khafre, tapi melambangkan dewa Hor-em-akhet. Karena, di depan patung
Sphinx juga ditemukan candi yang diperuntukkan sebagai tempat penyembahan dewa
Hor-em-akhet. Di seputar dinding candi, banyak ditemukan lukisan yang
menggambarkan dewa tersebut.
2. PARADIGMA ESTETIKA
a. Basilika St. Petrus
Basilika Santo Petrus (bahasa Italia: San Pietro in Vaticano) adalah
sebuah basilika utama Katolik di Kota Vatikan, dikelilingi oleh Roma. Bangunan ini
digambarkan sebagai gereja terbesar yang pernah dibangun (dia meliputi area 23.000
m² dan memiliki kapasitas lebih dari 60.000) dan salah satu situs tersuci dalam
Kekristenan. Konstruksi basilika ini dimulai pada 1506 dan rampung pada 1626.
b. Kuil Parthenon
Parthenon adalah kuil untuk dewi Athena yang dibagun di puncak bukti
tertinggi di kota Athena, yaitu di Akropolis ("Kota Tinggi"). Pada Zaman Perunggu
Akhir, sekitar tahun 1300 SM. Kuil Athena pertama di Akropolis pertama kali dibangun
pada periode Arkaik dan dibuat dari batu kapur. Ketika pasukan Persia menaklukan
Athena dalam Perang Yunani-Persia, mereka menghancurkan kuil itu, tepat sebelum
Pertempuran Salamis pada tahun 480 SM. Seusai perang, sisa-sisa kuil itu dikubur di
bawah Akropolis.
Para arsitek ingin membuat Parthenon seindah mungkin. Kallicrates dan Iktines
ingin Parthenon nampak mengambang, jadi mereka merancang kuil ini sedikit
melengkung ke arah tengah, sehingga Parthenon terlihat hendak melayang ke udara.
Mereka juga menegtahui bahwa jika tiangnya dibuat lurus, maka ilusi optik akan
membuat kuil nampak tipis di bagian tengah, jadi mereka merancang supaya tiangnya
agak tebal di bagian tengah, sehingga semua tiangnya akan nampak tegak dan sama
tebalnya.
Di bagain depan Parthenon, di pedimen segitiga, Pheidias memahat adegan
persaingan antara dewi Athena dan dewa Poseidon sebagai dewa utama di kota
Atheba. Di pedimen belakang, dia menaruh pahatan yang menggambarkan kelahiran
dewi Athena dari kepala dewa Zeus. Sayangnya, sebagian besar pedimen itu kini
sudah rusak, dan bagian yang masih tersisa kini disimpan di museum.
4. PARADIGMA RASIONALIS
a. Bauhasus
Less is more adalah semboyan paling terkenal dari Mies Van der Rohe.
Semboyan ini muncul sebagai bentuk kritik dari ornament-ornament masa lallu yang
tidak memiliki fungsi pada bangunan.Karya arsitektur yang menggambarkan Less is
more bisa kita lihat dari karya Mies Van der Rohe sendiri yaitu Farnswort House.
c. Villa Savoye
6. PARADIGMA POST-MODERNISM
a. Guild House
Guild house adalah produk arsitektur dimasa post modern. Bangunan
diciptakan penh dengan meaning atau makna yang membahasakan fungsi dari dirinya,
tentu saja dengan pengaruh dari budaya. Bangunan ini adalah apartemen bagi para
manula. Para manula digambar kan pada bangunan ini dengan peletakkan antenna TV
diatas tengah fasad.
Para manula digambarkan disini sebagai orang-orang yang suka
menghabiskan waktunya dengan menonton TV, sehingga antenna tersebut merupakan
suatu bentuk komunikasi bangunan ini tentang fungsinya. Contoh lain adalah jendela-
jendela simteris dan terdapat jendela besar yang menandai ruang besar untuk
berkumpul (ruang komunal). Jendela ini menghadap ke jalan. Ini menggambarkan
bahwa para manula juga senang berkumpul di ruang komunal dan memperhatikan
suasan kota melalu jendela tersebut.
7. PARADIGMA ENVIRONMENTALISM
a. Falling Water