Anda di halaman 1dari 8

ROIHAN KAMAL NURUSYAM

ELFA RAHMANANDA SYAIFULLAH

RUANG MAKAN

I. Filosofi ruang makan

Ruang makan adalah bagian penting dari sebuah rumah. Banyak ahli desain dan
fengshui rumah menyebut ruang makan sebagai simbol kemakmuran penghuni rumah.
Sedangkan para psikolog sering mengistilahkan ruang makan sebagai kunci
keharmonisan rumah tangga. Pasalnya, di ruang makan inilah komunikasi
antarkeluarga dibangun. Momen makan bersama dianggap saat yang tepat untuk
memperhatikan satu sama lain.

Sayangnya sebagian besar masyarakat Indonesia masih belum menganggap perlu


keberadaan ruang makan. Seringkali dijumpai rumah tanpa ruang makan. Sekalipun
ukuran rumahnya terbilang besar. Sedangkan bagi pemilik rumah minimalis, sering
memanfaatkan ruang lain sebagai ruang makan. Misalnya dapur maupun ruang tamu.

Pada dasarnya ukuran ruang makan tidak menuntut harus besar. Yang penting
bagaimana ruangan ini ditata dan difungsikan dengan efisien serta efektif.

Demikian pula dengan furnitur yang ada di dalamnya. Bagi keluarga kecil misalnya,
cukup dengan sebuah meja, lima kursi dan lemari kecil. Justru menurut para ahli desain
interior, yang paling penting adalah penataan sehingga suasana di ruang makan itu
tampak nyaman, hangat dan menyenangkan. Mengutip berbagai sumber, berikut ini
disarikan beberapa hal penting dalam penataan ruang makan itu, khususnya bagi yang
tinggal di rumah minimalis.

Warna dasar
Mewujudkan ruang makan minimalis bisa diawali dengan pemilihan warna dasar
ruangan yang tepat. Karena didirikan di atas lahan yang sempit, maka warna terang
harus mendominasi ruangan ini. Pilihan warna pun kelak akan mempengaruhi suasana
hati penghuninya. Warna cerah seperti putih, biru langit, dan hijau muda bisa menjadi
alternative untuk menciptakan suasana yang lembut dan tenang. Namun jika ingin
meningkatkan nafsu makan, merah merupakan warna yang tepat sebagai warna dasar
ruang makan minimalis Anda.

Setelah memilih warna, tentukan jenis keramik yang diinginkan. Sangat disarankan
untuk menggunakan keramik berukuran luas untuk meminimalisir garis-garis antar
keramik. Pengurangan garis-garis pada lantai mampu memberikan kesan luas pada
ruang makan yang sempit. Pilih juga keramik dengan corak yang tidak terlalu ramai
atau cenderung netral agar ruang makan tidak terkesan penuh.

Furniture yang Tepat


Anda harus bijak memilih furniture yang tepat agar tidak memberikan kesan yang
sempit. Ruang makan minimalis lebih mengutamakan furniture sederhana dengan detail
yang simple. Untuk meja makan, pilihlah meja berbentuk persegi yang bisa diletakkan
di tengah maupun sudut ruangan. Memilih meja berbentuk bulat maupun oval akan
menyisakan space yang tidak dibutuhkan dan terkesan penuh. Tak hanya itu, jenis
meja pun harus dipertimbangkan untuk menambahkan kesan minimalis yang modern.

Furniture lain yang harus dipilih dengan bijak yakni westafel. Saat ini Anda bisa memilih
westafel dengan model terbaru yang terbuat dari kaca. Westafel ini juga mampu
memberikan kesan menarik pada desain ruang makan minimalis dan untuk ukuran juga
tidak terlalu memakan tempat. Ada baiknya jika westafel diletakkan di sudut ruangan.

Fengshui
Seperti disebut di atas, ruang makan dianggap bisa memberi kemakmuran bagi semua
penghuni rumah jika pemilihan tempat makan dan perabotan yang dipilih tepat dan
sesuai dengan filsafat feng shui. Yang paling ideal adalah memilih ruang makan di
daerah tengah rumah yang dianggap sebagai jantung rumah.

Dengan memposisikan ruang makan pada jantung rumah hal ini dianggap bisa
membawa keberuntungan bagi pemilik rumah. Usahakan ruang tamu Anda memiliki
bentuk yang rapi dan beraturan agar bisa menciptakan harmonisasi antara orang tua
dan anak-anak serta dengan semua penghuni rumah lainnya.

Sebaiknya pilihlah warna yang terang atau menyala untuk bagian dinding ruang makan
Anda. Hal ini sesuai dengan sifat dan kaidah energi Yang. Berikutnya hindarilah
memilih ruangan atau mengatur perabotan secara tidak beraturan karena hal ini bisa
menciptakan energi Yin yang berlebihan dan mengakibatkan ketidakberuntungan di
dalam keluarga. Jika rumah Anda bertingkat hindarilah peletakan meja makan tepat di
bawah kolset ruangan atas.

Sebaiknya Anda jangan menggunakan ruangan dengan jendela yang memiliki dinding
yang saling berhadap-hadapan. Hal ini dianggap bisa menyebabkan energi chi yang
tidak baik dan mempengaruhi tempat nasi keluarga Anda.

Demikian pula jangan memilih ruangan dengan satu dinding yang bersebelahan dengan
kamar mandi sebagai ruang makan. Dan yang lebih tepat adalah ruang makan jangan
sampai terlihat dari luar atau dekat dengan pintu utama karena hal ini bisa dianggap
memberikan energi negatif. (jones gultom).

II. Standar ruang makan


1. Meja
 Pada meja, Anda bisa memilih empat bentuk standar yang umum dijual,
yakni persegi panjang, kotak, bundar, dan oval. Pilih yang menurut Anda
pas dengan luas area di ruang makan, agar menghindari keterbatasan
gerak anggota keluarga saat makan.
 Untuk ruang makan dengan area terbatas, Anda bisa memilih bentuk
persegi panjang atau bujur sangkar. Dengan bentuk ini, keempat sisinya
bisa Anda manfaatkan secara maksimal. Meja berbentuk oval atau bulat
cocok untuk Anda yang memiliki ruang luas.
 Tinggi meja makan umumnya adalah 76 cm hingga 80 cm dari lantai, ini
juga disesuaikan dengan tinggi kursi makan. Dalam penggunaan meja
makan yang santai, tingginya juga bisa diturunkan. Tinggi meja makan
bisa dibuat antara 70 - 75 cm dari lantai, agar ramah terhadap anak-anak.
 Meja makan umumnya memiliki kolong terbuka sehingga bisa
merentangkan kaki dan memasukan kursi di bawahnya. Meja makan
memiliki tinggi kolong bersih sekitar 10 cm hingga 12 cm di bawah tinggi
meja atau sekitar 68 cm hingga 70 cm.
 Sementara untuk panjang dan lebar meja makan serta kapasitas meja
makan bisa dibuat sesuai variasi desain meja apakah berbentuk kotak,
persegi panjang, oval atau lingkaran. Meja makan dengan kapasitas 2
orang yang duduk berhadapan minimal berukuran 60 cm x 60 cm.

2. Kursi
 Jika ruang makan tak terlalu luas, lebih baik menempatkan kursi dengan
ukuran sedang yang sesuai dengan lebar meja makan. Lalu untuk sisi
kenyamanan, Anda bisa mencobanya terlebih dahulu sebelum membeli.
Pastikan sandaran kursi dirasa nyaman saat Anda mendudukinya.
 Tentukan apakah Anda menginginkan kursi dengan tangan atau tanpa
tangan, sandaran yang tinggi atau rendah, dan sebagainya. Pilih yang
sesuai selera dan tema ruang makan. Terakhir, karena bahan dari kursi
bisa mempengaruhi suasana makan, maka Anda harus jeli saat
memilihnya. Biasanya bahan kursi pada umunya meliputi akrilik, kayu,
rotan, dan kursi dengan bantalan
 Tinggi dudukan kursi makan antara 46 cm hingga 50 cm dari lantai ke
kursi, hampir sama dengan kursi kerja. Tinggi kursi makan rata-rata lebih
tinggi daripada sofa atau kursi santai karena orang harus dapat duduk
dengan sempurna dalam menghadapi makanan.
 Kursi makan umumnya tidak dibuat terlalu lebar dan dalam sehingga
orang tidak terjebak dengan dimensi tersebut. Sebaliknya orang bisa lebih
fokus ke meja dan menghadapi makanan. Dimensi panjang kursi berkisar
antara 50 cm - 60 cm, sementara lebarnya berkisar antara 45 cm - 55 cm.
 Untuk sandarannya sendiri juga tidak dibuat terlalu tinggi, hanya 3/4
punggung yang bisa menyandar pada kursi. Tinggi sandaran rata-rata
untuk kursi makan adalah 45 cm - 60 cm tergantung bentuk desain
sandaran kursi.
 Kursi makan jarang menggunakan sandaran tangan / lengan kursi (arm
chair), kebanyakan kursi makan akan disodorkan ke bawah meja setelah
selesai digunakan. Jika pun merupakan kursi dengan lengan atau
sandaran tangan, maka sandaran tangan tingginya harus kurang dari
kolong meja sehingga tidak terbentur. Tinggi sandaran tangan biasanya
berkisar antara 19 cm hingga 25 cm.

3. Jarak kursi dengan meja

 Berikan jarak 25 cm - 30 cm antara kursi dan meja untuk sirkulasi bangun


- duduk di meja makan
 Sisakan jarak 18 cm - 20 cm di antara kursi agar saat makan, tangan tidak
bersenggolan dengan orang di sebelahnya
 Setiap orang hendaknya mendapatkan lebar ruang sebanyak 60 cm
hingga 75 cm di meja makan
 Untuk meja persegi panjang, tambahkan 30 cm tambahan jika ada yang
duduk di kepala dan kaki meja (duduk di ujung meja secara melintang)
 Biarkan setidaknya 80 cm hingga 90 cm antara meja makan dan dinding
atau perabot lainnya untuk ruang sirkulasi
 Ukur kursi pada titik terlebar (tergantung pada gaya kursi) untuk
memastikan memperoleh jarak dan ukuran yang sesuai dengan ruang
makan
 Jika ruangan sempit, gunakan kursi makan tanpa sandaran tangan
4. Lampu
 Lampu yang wajib ada di tiap ruang makan adalah lampu diatas meja
makan. Secara tradisional, lampu yang digunakan adalah lampu gantung.
Tetapi, Anda dapat menggunakan lampu dengan gaya yang lebih modern,
seperti downlight.
 Kriteria pertama adalah pilihlah arah sorot lampu yang mengarah ke meja
makan. Tetapi apabila ingin sebagai penerang ruangan juga maka pilihlan
sorot lampu 2 arah yaitu ke meja makan dan kesekelilingnya juga.
Pemilihan lampu 2 arah sorot digunakan apabila lampu gantung juga
sebagai lampu utama ruang makan.
 Kriteria kedua adalah pilihlah lampu ruang makan dengan spectrum warna
sesuai digunakan untuk ruang makan. Untuk jenis lampu saat ini banyak
pilihan dari yang konvensional / lampu biasa sampai lampu LED. Untuk
anda yang ingin Go Green maka silahkan memilih lampu LED yang saat
ini sudah memiliki penerangan yang sama dengan lampu konvensional
dengan watt rendah.
 Kriteria ketiga adalah aturan perletakkan lampu di atas meja. Tinggi
standar lampu gantung sebaiknya digantung dengan jarak antara 70cm
hingga 1m dari permukaan meja makan. Kenapa begitu rendah, maka
kembali ke penjelasan awal bahwa fungsi lampu gantung adalah untuk
menerangi masakan yang dihidangkan sehingga menggugah selera
makan.

5. Warna
 penggunaan warna merah dapat mengundang nafsu makan.
 penambahan warna putih pada meja makan akan memberikan kesan
tenang dan segar.
6. Sirkulasi
 Setidaknya, berikan jarak 45cm antara kursi makan satu dengan yang
lain. Dengan demikian, siku-siku Anda dapat lebih bebas bergerak, karena
tidak beradu dengan siku-siku orang yang duduk di sebelah.
 berikan jarak kurang lebih 60cm, antara meja dengan kursi makan, saat
digeser keluar. Jarak yang disebutkan itu memudahkan Anda duduk atau
beranjak.
 berikan jarak, setidaknya 120cm, antara tepian meja makan, dengan
dinding. Perhitungannya, setelah kursi digeser keluar dengan jarak 60cm
dari tepian meja, masih ada ruang selebar 60cm, di belakang kursi. Ruang
ini dimaksudkan untuk memudahkan orang untuk lalu lalang di belakang
orang yang duduk tanpa mengganggu.
III. Ergonomi meja makan
Meja makan dengan papan atas berbentuk bulat sangat baik untuk membuat acara
makan malam lebih intim karena setiap orang bisa saling bertatapan muka untuk
berbicara satu dengan yang lain. Dari sisi desain juga lebih cantik karena tidak ada
sudut yang tajam.
Kekurangannya adalah masalah ruang, meja bulat membutuhkan ruang lebih banyak
dan sulit untuk penyimpanan di gudang (apabila diperlukan).

Bujursangkar: Sangat cocok untuk acara 2-4 orang dan mudah


penempatannya di ruangan manapun. Penyimpanannya pun efisien, tidak
membutuhkan tempat khusus. bentuk meja seperti ini kurang bermanfaat untuk makan
malam lebih dari 4 orang dan apabila diletakkan di ruangan yang panjang akan terlihat
seperti penghalang.

Persegipanjang: Bisa digunakan untuk jumlah orang yang berlebih dan juga
bisa dimanfaatkan sebagai meja buffet atau diletakkan di dekat dinding apabila tidak
digunakan. Meja persegipanjang biasanya besar dan membutuhkan ruang yang besar
pula.

Ellips/Oval: Secara estetik sangat baik dan bersifat informal karena


sudut-sudutnya yang lengkung dan indah. Tidak cocok untuk ditempatkan di sudut
ruangan.

Segitiga: Dengan ukuran sedang, bentuk papan atas meja segitiga hampir
sama fungsinya dengan bentuk bulat. Setiap orang bisa berinteraksi dengan bertatapan
muka. Cocok untuk jumlah orang maksimum 6 orang.

Ukuran Papan Atas Meja


Tinggi meja makan antara 73-75 cm dari lantai. Untuk fungsi tertentu bisa dipakai
ukuran tinggi 70 cm. Panjang dan lebar minimal adalah 60 cm untuk fungsi ergonomis
karena setiap orang membutuhkan minimal 60 cm. Apabila diperlukan lebih, maka perlu
diberikan jarak 10-15 cm. Misalnya meja untuk 2 orang duduk bersebelahan, maka
lebar minimal adalah (60 cm x 2) + 10cm = 130 cm.
IV. GUIDELINES MENDESAIN AREA MAKAN

o Lokasi area makan harus berhubungan dengan area dapur


o Lokasi area makan harus berdekatan dengan area lain yang memiliki fungsi hiburan
(entertain) seperti: ruang keluarga, dll.
o Area makan sebaiknya menggunakan pencahayaan alami yang baik
o Diperlukan ukuran ruang yang proporsional dengan furnitur dan sirkulasi yang cukup agar
furnitur mudah diakses, dirawat, dan dibersihkan
o Mempunyai elemen dekorasi sebagai focal point
o Memiliki penyimpanan alat-alat makan yang cukup
o layout. meja makan lebih baik jika terkesan 'memusat' dengan menempatkan lampu
gantung di tengah meja makan
o Memiliki pintu yang lebar atau pintu yang banyak
o Meja makan dapat digabung dengan dapur, walaupun area yang tersedia tidak terlalu luas,
yaitu dengan menggunakan meja-meja diatas.
o Lampu pada meja tidak boleh menyilaukan.
o Akses langsung menuju dapur jika area makan terpisah dari dapur
o Jika memiliki akses ke ruang terbuka (beranda, teras) akan lebih menguntungkan, asalkan
tidak terkena angin dan mendapat cahaya matahari yang cukup
o Area makan yang memiliki pintu lebar akan menguntungkan jika mengadakan pesta,
karena memudahkan akses dan membuat ruangan terasa luas/lega

Sumber :
http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2015/06/14/169473/filosofis-ruang-makan/

https://www.arsitur.com/2019/03/ukuran-standar-meja-dan-kursi-makan.html

https://idea.grid.id/read/09688550/jarak-standar-sirkulasi-di-ruang-makan?page=all
http://www.tentangkayu.com/2008/08/ergonomi-meja-makan.html

https://artikel.rumah123.com/ingin-selalu-menyantap-makanan-sehat-pasang-cermin-di-
ruang-makan-36765#VKKcoBddAysOYKmZ.99

https://arsitekturvaastustudio.wordpress.com/2017/12/16/serba-serbi-lampu-gantung-
chandelier-ruang-makan-dining-room/

https://www.houseplanshelper.com/dining-room-design.html

Buku Data Architect (Ernst Neufert, 1936)

Anda mungkin juga menyukai