TEKNOLOGI
BANGUNAN I
Wahid Mulyarasyid /
1410089123 (noreguler)
Abstrak
Ruang audio visual adalah sebuah ruang yang dilengkapi dengan sarana
audio dan visual .Ruang ini biasa difungsikan mahasiswa di fakultas seni media
rekam sebagai tempat memutar video atau hasil karya film pendek.
Sedangkan akustik suara harus dirancang dengan sistem yang tepat untuk
ruangan audio visual , utamanya dari segi penerapan akustiknya. Kondisi akustik
ruang kuliah Audio Visual harus dirancang dengan pemikiran yang matang, sehingga
tidak terjadi dengung dan feedback saat penggunaannya.
Secara fungsi utama ruang sebagai tempat memutar video dan film pendek
yang tentunya faktor audio visual sangat berpengaruh.Pemutaran film pada ruangan
tanpa audio yang baik tentu tidak akan maksimal bagi penggunanya.Juga
pencahayaan pada ruang yang kurang baik tentu akan menggangu fungsi secara
visualnya. Dengan terpenuhinya ruang dengan pencahayaan dan akustik suara yang
baik tentu akan memaksimalkan fungsi ruang audio visual.
Ruang audio visual yang difungsikan sebagai ruang untuk memutar video
atau hasil karya film pendek mahasiswa haruslah memenuhi fungsinya.Dipandang
dari perspektif dunia desain interior berbagai aspek perlu diperhatikan.Aspek
penting yang harus diperhatikan yaitu pencahayaan dan akustik suara.Sebagai aspek
penting untuk memenuhi nilai fungsi ruang audio visual yang baik.
1.2 RUMUSAN MASALAH
2.ANALISIS
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, akustik merupakan ilmu
fisika yang mempelajari suara. Sedangkan menurut Satwiko (2004:124), akustik
berarti ilmu tentang bunyi. Dengan demikian, sistem akustik adalah ilmu yang
mempelajari tentang mutu suara dan bunyi yang dihasilkan. Akustik sendiri
berhubungan dengan organ pendengar, suara, atau ilmu bunyi.
Sistem akustik dalam sebuah ruangan merupakan keadaan sebuah ruang
yang mempengaruhi mutu bunyi yang terjadi di dalamnya. Akustik ruang ini sendiri
banyak dikaitkan dengan hal yang mendasar seperti perubahan suara karena
pantulan dan juga gangguan suara ketembusan suara dari ruang lain. Banyak
material penyerap yang sangat efektif untuk digunakan. Material-material tersebut
biasanya digunakan untuk memperjelas suara yang dihantarkan dalam ruang atau
juga mengurangi kejelasan suara yang timbul.
Frekuensi bunyi (sound frequency) sendiri berarti jumlah getaran per detik
dan diukur dengan Hz (Hertz). Semakin tinggi frekuensi, semakin tinggi bunyi yang
dihasilkan. Frekuensi percakapan manusia berada pada 600-4000 Hz. Telinga
manusia paling peka terhadap rentang frekuensi antara 100-3200 Hz (panjang
gelombang antara 10 cm 3 m). Kepekaan telinga manusia berada untuk frekuensi
yang berbeda. Dengan energi yang sama, frekuensi tinggi lebih mudah didengar,
sedangkan frekuensi rendah merambat lebih jauh.
A. PENCAHAYAAN BUATAN
a. Pencahayaan umum (general lighting)
Terdapat 14 titik lampu TL downlight dengan 2 lampu dalam satu kap
dengan reflector diruangan audio visual dengan ukuran 12 x 8 m
b. Pencahayaan khusus (special lighting)
Terdapat 15 titik lampu spotlight diruangan audio visual dengan
ukuran 12 x 8 m
Ruang audio visual FSMR
Sumber:dokumen pribadi
sumber:google
B. AKUSTIK RUANG
Ruangan audio visual di lantai 3 gedung Fakultas Seni Media Rekam ISI
Yogyakarta Terdapat material peredam suara berupa spon bertekstur yang dipasang
melingkar ruangan hanya bagian depan (stage) saja yang tidak terdapat
material.Bagian itu biasanya digunakan untuk menempatkan layar sebagai
background proyektor.
Material spon peredam suara sudah cukup fungsional karna suara yang
dihasilkan didalam ruang tidak menghasilkan gema dengan frekuensi gelombang
tinggi.Kualitas suara didalampun cukup baik dan sudah memenuhi nilai fungsi
ruangan sebagai tempat pemutaran film yang menghasilkan suara.Dari luar ruangan
suara yang dihasilkan dalam ruangan tidak mengganggu ruang lain .Suara yang
dihasilkan dari dalam ruang tidak terdengar keras dari luar sehingga tidak
mengganggu area disekitar ruang.
Pada bagian lantai dipasang material berupa karpet yang menutupi seluruh
permukaan lantai ruang audio visual yang dibuat berundak.Meminimalisir gema dari
suara yang dihasilkan sehingga tidak terdengar bising keatas.Penggunaan material
karpet sebagai material akustik peredam suara cukup efisien karena harga yang
tidak terlalu tinggi namun sudah cukup mendukung fungsi akustik ruang.
3.KESIMPULAN
Ruang audio visual yang terdapat di lantai 3 gedung Fakultas Seni Media
Rekam ISI Yogyakarta.Menurut analisis peneliti sudah memenuhi standar
pencahayaan yang baik pada ruang.Ditinjau dari berbagai sumber kajian teori
ruangan tersebut sudah memenuhi kriteria-kriteria pencahayaan yang baik.Begitu
pula pada system akustik ruang suara yang dihasilkan didalam ruang cukup
baik.Suara tidak menimbulkan gema yang mengganggu pendengaran pengguna
ruang.Tingkat kebisingan dari luar ruangpun cukup rendah dan tidak mengganggu
area disekitar ruang.
DAFTAR REFERENSI
Ching, Francis D.K, and Binggeli, Corky. 2011. Interior Desain dengan Ilustrasi, 2nd Edition. Jakarta:
Indeks
Darmasetiawan, Christian, dan Puspakesuma, Lestari. 1991. Teknik Pencahayaan dan Tata Letak
Lampu, Jilid 1. Jakarta: Gramedia Widiasarana
http://fotografiindonesia.net/2015/01/06/sosialisasi-masyarakat-fotografi-indonesia/