Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

TEKNIK PASIF PENCAHAYAAN ALAMI

Dosen : Maria L. Hendrik, ST., MT


Mata kuliah : Fisika Bangunan

Disusun oleh:
1. Tegar Septian Mboro (2106090072)
2. Merlynda Novani Putri Nge (2106090042)
3. Raimundus Eo (2106090044)
3. Yohanis Lahal (2106090076)
3. Maria Angelika Djaga (2106090041)
3. Dince Cantika E. Fangidae (2106090058)
3. Aurelia Marlen Adu (2106090022)

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

TAHUN AJARAN 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat kemurahan-Nya
danperkenanan-Nya, Kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan baikdan
tepatpadawaktunya.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Fisika
Bangunan I Kami berharap makalah ini bisa dapat dimengerti dandigunakan sebaik-baiknya.

Demikian makalah ini disusun.Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
belumlah sempurna. Oleh karena itu kritik, tambahan dan saran yang hal yang ingin disampaikan
akan kami terima dengan baik. Kami mengucapkan terimakasih.

Kupang,11 November 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................................2

Daftar Isi........................................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang................................................................................................................ 5

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................5

1.3 Tujuan.............................................................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................. 6

2.1 Definisi Light Shelf..........................................................................................................6

2.2 Analisis Kinerja Light Shelf ..........................................................................................6

2.3 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan light shelf ............................ 16

2.4 Keuntungan menggunakan light shelf ....................................................................... 20

2.5 Komponen pendukung keefektifan light shelf............................................................20

2.6 Konfigurasi Light Shelf ............................................................................................... 21

2.7 Definisi Heliostat........................................................................................................... 22

2.8 Cara Kerja Heliostat ....................................................................................................23

2.9 Dampak Lingkungan dari Heliostat ...........................................................................23

2.10 Sejarah Menara Surya (Heliostat) ............................................................................24

2.11 Pemanfaatan Heliostat................................................................................................25

2.12 Keunggulan Heliostat .................................................................................................25

BAB III PENUTUP........................................................................................................................ 28

3.1 Kesimpulan.................................................................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................... 30

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknik Pasif adalah teknik memanfaatkan cahaya alami untuk penerangan dalam
ruang/ bangunan dengan bantuan sistem penerangan yang terpasang pada bangunan
tersebut. Pada teknik Pasif pemafaatan penerangan alami ada enam wujud bukaan cahaya.
Wujud bukaan cahaya pada teknik aktif meliputi: Light Shelf, Prismatic skylight, Fiber-
optic, Reflector, Light tube/ tubular daylighting device (TDD), Heliostat.
Penggunaan sistem light shelf dapat membantu menerangi ruangan dengan cahaya
alami sehingga dapat mengurangi penggunaan lampu dan dapat menghemat energi listrik.
Selain itu juga dapat membantu mengurangi silau yang dirasakan dalam ruangan, karena
permasalahan yang timbul saat seseorang sedang bekerja pada siang hari adalah rasa silau
yangditimbulkan dari sinar matahari.
Pencahayaan alami dalam sebuah bangunan akan mengurangi penggunaan cahaya
buatan, sehingga dapat menghemat konsumsi energi dan mengurangi tingkat polusi.
Tujuan digunakannya pencahayaan alami yaitu untuk menghasilkan cahaya berkualitas
yang efisien serta meminimalkan silau dan berlebihnya rasio tingkat terang. Selain itu
cahaya alami dalam sebuah bangunan juga dapat memberikan suasana yang lebih
menyenangkan dan membawa efek positif lainnya dalam psikologi manusia. Sedangkan,
Heliostat adalah perangkat yang terus-menerus memiringkan cermin atau beberapa
aspek cermin untuk melacak pergerakan matahari untuk memantulkan sinar matahari
menuju target yang telah ditentukan — seperti penerima yang duduk di atas menara surya.
Heliostat adalah komponen penting dari CSP dan pemusatan teknologi menara tenaga
surya-termal. Bidang heliostat skala utilitas (100 MWe, misalnya) dapat mencakup lebih
dari 10.000 heliostat. Mereka mewakili 30%-50% dari biaya konstruksi sistem dan
merupakan pendorong utama biaya operasi dan pemeliharaan. Peningkatan biaya, kinerja,
dan keandalan heliostat diperlukan untuk mencapai target biaya solar DOE 2030dari 5
sen/kWh untuk teknologi CSP.

4
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Definisi light shelf ?

2. Bagaimana Analisis kinerja light shelf ?

3. Apa Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan light shelf ?

4. Apa Keuntungan menggunakan light shelf ?

5. Apa Komponen pendukung keefektifan light shelf ?

6. Bagaimana Konfigurasi light shelf ?

7. Apa Definisi Heliostat ?

8. Bagaimana Cara Kerja Heliostat ?

9. Bagaimana Dampak Lingkungan Dari Heliostat ?

10. Bagaimana Sejarah Menara Surya (Heliostat) ?

11. Bagaimana Pemanfaatan Heliostat ?

12. Apa saja Keunggulan Heliostat ?

1.3 Tujuan

1. Untuk Dapat Mengetahui Definisi light shelf

2. Untuk Dapat Mengetahui Bagaimana Analisis kinerja light shelf

3. Untuk Dapat Mengetahui apa yang harus diperhatikan dalam penggunaan light shelf

4. Untuk Dapat Mengetahui Keuntungan menggunakan light shelf

5. Untuk Dapat Mengetahui Komponen pendukung keefektifan light shelf

6. Untuk Dapat Mengetahui bagaimana Konfigurasi light shelf

7. Untuk Dapat Mengetahui Definisi Heliostat

8. Untuk Dapat Mengetahui bagaimana Cara Kerja Heliostat

9. Untuk Dapat Mengetahui Dampak Lingkungan Dari Heliostat

10. Untuk Dapat Mengetahui Sejarah Menara Surya (Heliostat)

11. Untuk Dapat Mengetahui Pemanfaatan dan Keunggulan Heliostat

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi light shelf

Light shelf adalah salah satu sistem bukaan samping yang bisa dikatakan paling
ideal untuk memasukkan cahaya matahari, karena light shelf memantulkan cahaya
matahari dari luar ke plafon ruangan kemudian lanjut jauh ke dalam ruangan. Light shelf
paling efektif bila diletakkan pada posisi Selatan bangunan daripada bagian Barat/Timur
terutama pada saat matahari berada di langit rendah.

Light shelf adalah permukaan horizontal yang memantulkan cahaya matahari jauh
ke dalam bangunan dan ditempatkan di atas ketinggian mata dan memiliki permukaan atas
dengan pantulan tinggi, yang memantulkan cahaya matahari ke langit-langit dan lebih
dalam ke ruang.

Light shelf adalah teknik menggunakan ambalan (shelf) pada sebagian jendela
sehingga sebagian asupan cahaya yang masuk bisa dikurangi atau diarahkan ke titik yang
lain. Seperti pada gambar, penggunaan ambalan berfungsi untuk memantulkan sebagian
cahaya yang tadinya mengarah langsung ke dalam ruangan menjadi terarah sebagian ke
langit-langit ruangan.

2.2 Analisis kinerja light shelf

Desain menggunakan pencahayaan alami adalah sebuah paduan antara seni dan
ilmu pengetahuan. Tantangan terbesardalam mendesain pencahayaan alami adalah untuk
memasukkan cahaya matahari jauh ke dalam melewati ruang yang dibutuhkan tanpa
membawa sifat panas dan silau darisinar matahari tersebut. Dibutuhkan sistem yang
baik/tinggi untuk menangkap sinar matahari dan menyebarkannya kedalam ruangan
dengan mengontrol sifat panas dan silau agartidak serta masuk ke dalam. Salah satu
sistem tersebut adalah light shelf.

Light shelf memberikan perlindungan dan pencahayaan tidak langsung untuk


ruang dalam, meningkatkan masuknya jumlah cahaya matahari ke dalam ruangan. Light
shelf paling efektif digunakan pada sisi Selatan bangunan tapi juga dapat digunakan pada

6
sisi Timur dan Barat bangunan. Light shelf didesain untuk membawa masuk radiasi
cahaya matahari kedalam ruangan dan menerangi plafon, di mana cahayanya menjadi
pencahayaan tidak langsung terdifusi, yang merupakan satu dari jenis pencahayaan yang
terbaik untuk kenyamanan dan beraktivitas.

Light shelf dapat meningkatkan masuknya cahaya matahari ke dalam ruangan


sekitar 100%atau lebih, tapi hanya jika menangkap dan mengalihkan sinar matahari
langsung. Light shelf memiliki keuntungan yang terbatas dengan cahaya yang menyebar,
ketika cuaca sedang berawan dan matahari tertutup awan. Pada umumnya, lightshelf
berfungsi baik jika dibuat pada sisi Selatan bangunan

Gambar 1.Sistem Light Shelf

kriteria yang digunakan untuk evaluasi kinerja Light Shelf, yang umum di antara sistem
pencahayaan alami, adalah sebagai berikut:
 1. Peningkatan iluminasi terutama di area yang tidak terang.
 2. Peningkatan keseragaman.
 3. Peningkatan kenyamanan visual.
 4. Pemberian naungan yang cukup.
Light Shelf dapat dikategorikan menurut bentuk geometrisnya yaitu
(a) horizontal,
(b) miring datar,
(c) melengkung
(d) Light Shelf aktif.

7
2.2.1. Analisis Kinerja Light Shelf Horizontal Statis
Ini adalah bentuk paling sederhana dari Light Shelf . Jenis Light Shelf yang
diperiksa adalah horizontal dan miring dengan permukaan pemantulan atas
cermin/difusi. Selkowitz, dkk. menyarankan bahwa di bawah langit cerah, Light
Shelf efektif untuk meningkatkan tingkat cahaya di bagian belakang ruang
dibandingkan dengan jendela kaca bening standar dan menyimpulkan bahwa secara
umum, desain Light Shelf sederhana memberikan peningkatan penetrasi siang hari.
Mereka menyarankan bahwa kedalaman Light Shelf eksterior maksimum (dext
lightshel f,maks) harus kurang dari 1,5 kali tinggi jendela clerestory (hclerestory)
di atasnya.
dext lightshel f,maks≤ 1.5×hclerestory

Menurut Place et al. kedalaman Light Shelf horizontal eksterior harus 1,25–
1,5 kali tinggi jendela clerestory untuk fasad berorientasi Selatan (untuk 20◦kedua
sisi Selatan) dan 1,5–2 kali tinggi clerestory untuk sudut azimuth fasad lebih besar
dari 20◦dan lebih rendah dari 160◦ (azimuth dari Utara 0◦, searah jarum jam).
Littlefair melanjutkan pekerjaan sebelumnya yang mensimulasikan perilaku Light
Shelf. Temuannya menunjukkan peningkatan keseragaman siang hari tetapi tanpa
peningkatan pencahayaan yang signifikan di bagian belakang ruangan. Light Shelf
bekerja lebih baik ketika ada penghalang eksternal yang meningkatkan nilai
iluminasi inti sekitar 15%. Analisis ini memberikan beberapa informasi tentang
dimensi Light Shelf yang optimal. Kedalaman dalam (dint lightshef f)harus sama
dengan ketinggian jendela clerestory di atasnya (hclerestory), sedangkan
kedalaman luar (dext lightshel f)harus lebih kecil dari perbedaan antara jarak
ketinggian Light Shelf dari lantai (hlightshef)dan bidang kerja (hpesawat kerja).
Reflektansi Light Shelf atas harus setinggi mungkin sementara kinerjanya
meningkat ketika digunakan di ruang langit-langit tinggi, seperti yang
diilustrasikan pada Gambar 2

8
Gambar 2.Penampang melintang dari ruang dengan penerangan samping dengan rak lampu yang diperluas
(internal dan eksternal) dan parameter dimensi utama.

Panjang dan kedalaman rak yang optimal dihitung berdasarkan parameter


berikut: tinggi kepala jendela, tinggi ambang, tinggi Light Shelf, ketebalan dinding
dan posisi matahari (ketinggian matahari dan azimuth matahari). Hasil
menunjukkan bahwa dalam konteks analisis, Light Shelf meningkatkan nilai
pencahayaan siang hari yang bermanfaat terutama pada jarak 6 m pertama dari
jendela dan memberikan distribusi siang hari yang lebih seragam. Studi ini
menunjukkan bahwa jendela dengan tinggi penuh yang sempit memberikan
pencahayaan alami yang lebih baik dibandingkan dengan jendela yang lebih
pendek tetapi lebih lebar dan, rak yang ringan tidak memiliki manfaat bila
diterapkan pada jendela yang tidak menghadap ke Selatan. Selain itu, penelitian
menunjukkan bahwa terlepas dari geometri jendela, Light Shelf meningkatkan
pencahayaan alami terutama di zona depan dan khususnya untuk fasad Selatan.
Tingkat maksimum UDI untuk kasus tanpa Light Shelf terjadi pada jarak 3 m, 4 m,
5,5 m dan 6 m dari jendela, ketika Rasio jendela-ke-dinding masing-masing adalah
25%, 35%, 45% dan 55%. Kehadiran light shelf sedikit berkurang pada jarak yang
disebutkan di atas menjadi 2,5 m, 3,5 m, 4 m, dan 5,5 m. Desain akhir Light Shelf
memiliki ketinggian 2,25 m dari lantai dengan reflektansi yang ditetapkan sebesar
80%. Ochoa dan Capeluto melakukan analisis siang hari dari ruang pertemuan
dalam yang dilengkapi dengan rak cahaya menggunakan simulasi pancaran. Kamar

9
ini terletak di Haifa (Lintang: 32,5 ◦N). Tiga sistem telah diperiksa: satu jendela
tanpa perlindungan eksternal, Light Shelf horizontal dan konsentrator anidolic.
Dimensi Light Shelf yang disimulasikan disajikan pada Gambar 3.

Gambar 3..Dimensi rak cahaya dan sudut naungan vertikal

Hasilnya menunjukkan bahwa light shelf memberikan pendekatan yang lebih


aman untuk masalah penetrasi cahaya matahari, mengurangi kontras antara area
dekat jendela dan bagian belakang ruangan, dengan mengorbankan tingkat
pencahayaan. Nilai pencahayaan di luar zona siang hari yang melebihi 300 lx
adalah 1,5–2 kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan kasus referensi. Selain itu,
Light Shelf memiliki efisiensi maksimum saat matahari menyinari langsung di
atasnya, sementara efektivitasnya berkurang pada jarak lebih dari 6–7 m dari
jendela. Sistem anidolic ditemukan untuk meningkatkan tingkat pencahayaan di
seluruh ruangan untuk semua orientasi.
Joarder dkk. melakukan serangkaian simulasi siang hari di Dhaka, Bangladesh
(Latitude: 23.8◦) Light Shelfkombinasi horizontal (eksterior dan interior) dengan
kedalaman 0,5 m di kedua arah dan reflektansi difusi permukaan atas sama dengan
88%. Parameter analisisnya adalah tinggi cahaya dari lantai pada kondisi langit
mendung.

10
Gambar 4.Rak lampu yang diperluas dengan kedalaman yang sama untuk rak internal dan eksternal (0,5 m)
dan ketinggian variabel

Lee dkk. membandingkan kinerja dua Light Shelf, satu bercermin dan satu
lagi menggunakan pantulan tersebar karena hal ini dicapai dengan kombinasi
berbagai bentuk permukaan kristal yang terletak di permukaan atas datar Light
Shelf. Ruang berorientasi Selatan di Seoul, Korea (Lintang: 37.56◦) dengan
dimensi 4.9×6.6×2,5 m digunakan yang memiliki Rasio Jendela-ke-dinding 32%.
Hasilnya menunjukkan bahwa ada peningkatan substansial dalam keseragaman.
Peningkatan ini adalah 29,9-34,3% untuk Light Shelf eksternal dan 10,4-13,7%
untuk internal, dibandingkan dengan Light Shelf tipe cermin datar yang ada. Selain
itu, penghematan energi pencahayaan dapat meningkat sebesar 7,98-13,3% (Light
Shelf eksternal) dan 1,8-4,4% (Light Shelf internal) jika dibandingkan dengan
Light Shelf cermin datar. Di antara makalah teknis sejauh ini diperiksa, karya
Moscoso dan Matusiak sangat menarik karena mengkaji pengaruh Light Shelf-di
antara sistem lainnya- terhadap persepsi estetika sebuah kantor kecil. Empat sistem
siang hari yang berbeda telah dipasang di ruang kantor di Trondheim, Norwegia
(Lintang: 63,43◦) dan lima puluh peserta menilai gambar stereoskopik dengan
peringkat sembilan atribut kualitas arsitektur dalam kondisi langit cerah dan
mendung. Hasil di bawah langit cerah menunjukkan peningkatan kontras luminansi
saat Light Shelf digunakan sehingga menimbulkan masalah silau dan membuat
ruangan kurang nyaman dibandingkan sistem pencahayaan alami lainnya (seperti

11
tirai reflektif). Setelah menganalisis hasil, tampaknya kerai reflektif mendapat
peringkat tertinggi di hampir semua atribut.

Gambar 5.Representasi skematis

2.2. Analisis Kinerja Light Shelf Miring Datar

Moazzeni dan Ghiabaklou memeriksa sejumlah parameter menggunakan


simulasi: kedalaman Light Shelf eksternal bervariasi dari 0,3 m hingga 1,2 m, lebar
rak internal bervariasi dari 0 m hingga 1 m, sedangkan sudut kemiringannya
ditetapkan sama dengan 0◦, 5◦, 10◦, 20◦ dan 30◦. Ruang pendidikan berada di
Teheran, Iran (Lintang: 35.68◦), dengan dimensi 7×8 m, dengan tinggi langit-langit
3,5 m dan WWR 50% dan semua orientasi mata angin disimulasikan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa untuk orientasi selatan, peningkatan dimensi Light
Shelf menghasilkan peningkatan luas bidang kerja dengan tingkat cahaya matahari
yang sesuai sementara silau berkurang jika dibandingkan dengan ruang tanpa Light
Shelf terpasang. Tampaknya Light Shelf eksternal horizontal lebih efisien daripada

12
yang memiliki sudut kemiringan 30◦. Untuk orientasi utara, kurangnya penetrasi
sinar matahari langsung menghasilkan kinerja siang hari yang lebih burukruang
saat Light Shelf dipasang. Saat kedalaman internal dan eksternal Light Shelf
meningkat, iluminasi siang hari menurun sementara sudut kemiringannya tidak
memiliki dampak yang signifikan. Hasilnya hampir identik untuk orientasi timur
dan barat. Secara umum, peningkatan dimensi Light Shelf internal dan eksternal
mengurangi area yang terlalu terang, karena meningkatkan naungan jendela.
Peningkatan sudut kemiringan rak menyebabkan peningkatan penetrasi sinar
matahari langsung yang pada gilirannya menghambat kinerja ruang di siang hari.
Moore menyarankan bahwa sudut kemiringan ke atas yang optimal dari rak ringan
yang dicat putih dapat dihitung menggunakan persamaan untuk ruang berorientasi
selatan:
sudut kemiringan=40◦− (Garis Lintang/2)

dan 15◦untuk orientasi timur dan barat. Meresi mempelajari kelas tipikal
berorientasi selatan di Athena, Yunani (Lintang: 37,98◦) menggunakan simulasi.

2.3. Analisis Kinerja Rak Cahaya Melengkung

Pada Mei 1996, Lee et al. mengusulkan rak cahaya melengkung yang sangat
reflektif dengan lubang masuk kecil yang mampu mengarahkan sinar matahari ke
kedalaman 9 m dari dinding jendela. Hasil model skala membuktikan bahwa
keseragaman pencahayaan meningkat lebih dari langit-langit belahan menyebar
yang khas. Sistem dipasang dalam skala nyata di mana sejumlah pengunjung
disurvei untuk pendapat mereka tentang masalah kenyamanan visual. Hasilnya
memuaskan.
Xue dkk. memeriksa kinerja rak ringan di panel kaca meniskus. Ketebalan dan
sudut kelengkungannya merupakan parameter yang dipelajari yang mempengaruhi
kinerjanya. Hasilnya, setelah dilakukan simulasi ruang berorientasi Selatan di
Hong Kong, China (Lintang: 22.39◦N) dengan dimensi 10×15 m dan tinggi langit-
langit 3 m dengan rasio jendela-ke-dinding 52% adalah sebagai berikut. Panel kaca
meniskus meningkatkan pencahayaan di musim panas, dan menguranginya di

13
musim dingin, sedangkan keseragaman terjadi sebaliknya. Peningkatan
pencahayaan diamati ketika sudut kelengkungan berkisar dari 0◦ke 44,3◦pada
ketinggian matahari yang tinggi, dan antara 44,3◦dan 90◦untuk ketinggian matahari
rendah.

2.4. Analisis Kinerja Light Shelf Aktif

Pada tahun 1983, Smart dan Ballinger mengusulkan satu set cermin pelacak
pada dudukan ekuator. Susunan ini dipilih karena sinar pantul sejajar dengan
sumbu menaik kanan dan area pengumpulan dapat dimaksimalkan. Hasil penelitian
menunjukkan penghematan energi penerangan hingga 200 Wh/m2hari dapat
dicapai di area di mana iluminasi pancaran normal melebihi 50.000 lx selama
setidaknya empat jam per hari
Rafael memeriksa light shelf dengan geometri adaptif. Ini terdiri dari bagian
luar yang dapat diputar, dan bagian dalam yang kedalamannya dapat disesuaikan.
Dengan menggunakan algoritme optimasi global dan simulasi pancaran, berhasil
memperkirakan variasi sudut Light Shelf per jam dalam upaya meminimalkan
konsumsi energi pencahayaan di gedung perkantoran di Singapura (Lintang:
1,35◦N). Hasil menunjukkan bahwa penghematan energi pencahayaan sekitar 12%
dimungkinkan dibandingkan dengan Light Shelf statis tradisional. Lim dan Heng
memperluas studi tersebut di atas dengan memeriksa kinerja pencahayaan alami
dari berbagai konfigurasi Light Shelf internal menggunakan simulasi berbasis
pancaran dan eksperimen model skala fisik. Sekali lagi, pengukuran berdampingan
dalam model skala digunakan, yang dilengkapi dengan konfigurasi Light Shelf
internal dan yang lainnya bertindak sebagai kasus referensi.

14
Gambar 6.Representasi skematis

menunjukkan bahwa ketinggian jendela clerestory memainkan peran penting


dalam menentukan kinerja Light Shelf. Dibandingkan dengan kasus referensi,
terjadi penurunan nilai pencahayaan, tetapi ada peningkatan keseragaman yang
signifikan. Light Shelf dengan tinggi clerestory 0,9 m memiliki iluminasi dalam
ruangan yang lebih tinggi daripada rak ringan dengan tinggi clerestory 0,6 m,
namun jika dibandingkan dengan case optimum dengan base case terjadi
penurunan persentase DF mulai dari−62,0% menjadi 34,1% tercatat. Kasus
optimum menunjukkan peningkatan persentase keseragaman yang signifikan
hingga 178,6%. Berdasarkan temuan, penulis menyarankan bahwa di bawah
kondisi langit cerah, kinerja pencahayaan dari Light Shelftergantung pada
pergerakan dinamis posisi matahari dan mengusulkan kontrol Light Shelf dinamis
dengan ketinggian yang dapat disesuaikan yang merespons konfigurasi optimal.
Kostantoglou dan Tsangrassoulis memeriksa metode kontrol berdasarkan
sudut kemiringan Light Shelf cermin eksterior sesuai dengan posisi matahari dan
area target yang telah ditentukan sebelumnya di langit-langit dan menganalisis
penghematan energi pencahayaan yang dihasilkan. Dua studi kasus disimulasikan
dalam ruang kantor yang dalam dan berorientasi Selatan dengan dimensi 4×7×2,8
m: (a) dengan statis dan, (b) dengan Light Shelf eksterior yang dikontrol secara
otomatis di Athena, Yunani (Lintang: 37,8◦). Menggunakan Gambar di atas14,
sudut kemiringan Light Shelf (ϑ) didefinisikan sebagai berikut:

15
ϑ=(θmatahari− ω)/2

di mana θ matahari adalah sudut elevasi matahari yang diproyeksikan, dan ω sudut
konstan yang ditentukan oleh titik tujuan. Nilai otonomi siang hari yang dihasilkan
sangat bergantung pada ukuran jendela. Dengan hanya menggunakan jendela
clerestory (Rasio jendela-ke-lantai 6,2%) peningkatan otonomi siang hari adalah 5
kali lipat nilainya dari kotak referensi (tanpa Light Shelf) sedangkan ketika jendela
tampilan digunakan peningkatan tersebut hanya 1,15.

Gambar 7.Light Shelf miring yang memantulkan sinar matahari pada area tertentu di langit-langit

2.3 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan light shelf

- Posisi

Dengan memerhatikan arah hadap rumah dan pergerakan matahari, dapat


direncanakan bukaan yang memungkinkan masuknya sinar matahari secara tak
langsung.Misalnya untuk rumah yang menghadap ke barat, sebaiknya light shelf
ditempatkan pada dinding yang menghadap ke utara dan selatan.Pada rumah yang
tembok kiri-kanan berdempetan dengan tetangga, sehingga tidak memungkinkan
adanya bukaan di samping rumah, dapat menggunakan genting kaca pada atap sebagai
alternatif solusi.
posisi bukaan menentukan penetrasi cahaya alami, dengan posisi bukaan tinggi
akan memasukan cahaya alami dengan penetrasi cahaya terdalam dan menerangi

16
ruangan dan bidang kerja horizontal secara merata. Untuk posisi bukaan tengah dapat
memberi cahaya yang cukup, memberikan view/ pandangan ke luar ruangan, letaknya
berada pada ketinggian manusia sehingga lebih mudah dibersihkan, dan optimal untuk
ventilasi (Lechner, 2001)
Posisi light shelf yang semakin menjorok keluar dari bukaan akan semakin
terpapar oleh cahaya, sehingga pantulan cahaya yang menuju ke plafon semakin
meningkat. Semakin pendek naungan di atas light shelf, semakin besar kontribusi
cahaya yang masuk ke dalam ruangan.

- Bentuk
Semakin tebal bangunan, semakin banyak area yang tidak terkena penetrasi
cahaya.Untuk menyiasatinya, bisa digunakan courtyard (taman atau lahan terbuka di
tengah-tengah bangunan).Atau cara lain, dengan meninggikan atap dan membuat
bukaan pada dinding-dinding atap yang ditinggikan tersebut.
Bentuk bukaan dibedakan berdasarkan rasio, untuk bukaan horizontal memberi
distribusi ke arah lebar ruangan dan bukaan vertikal memberi penetrasi cahaya ke
penetrasi ruang (Lechner, 2001). Jumlah bukaan akan mempengaruhi banyaknya
intensitas cahaya yang masuk ke dalam bangunan. Material bukaan rata- rata
menggunakan material kaca, jenis kaca yang digunakan pada jendela dapat
mempengaruhi intensitas cahaya alami yang masuk (Lechner, 2001). Terdapat berbagai
jenis material kaca yang dapat digunakan menyesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan
lingkungannya.

- Ukuran

Besar sebuah jendela disesuaikan dengan ukuran dinding luar dan tujuan
pemakaian ruang yang akan diterangi.
- Umumnya, jumlah total dari seluruh bidang jendela pada sebuah ruang, sebaiknya
berkisar antara 1/6 - 1/8 dari luas lantai di ruangan tersebut.
- Dan sebaiknya, tiap jendela dilengkapi dengan lubang hawa di sebelah atasnya,
yang besarnya sekurang-kurangnya 1/3 kali dari luas bidang jendela.
- Ukuran jendela juga didasarkan pada aktivitas di dalam ruangan.

17
- Ruang yang memiliki aktivitas lebih banyak -seperti ruang keluarga harus memiliki
bukaan yang lebih besar daripada ruang tidur yang hanya memiliki aktivitas
sedikit.Dapur yang menghasilkan panas harus memiliki bukaan yang lebih besar
agar panas dapat dikeluarkan dengan segera.
- Dimensi bukaan pada bukaan tinggi semakin tinggi bukaan, akan semakin dalam
cahaya yang masuk ke dalam ruangan, dan pada bukaan lebar, semakin lebar
bukaan semakin memungkinkan cahaya masuk lebih banyak.(Evans, 1981)
- Menurut Moore, 1985, Setiap materi memiliki nilai reflektansi dan penyerapan
cahaya yang berbeda-beda, sehingga mempengaruhi kualitas dan kuantitas cahaya
yang terpantul. Dengan bertambahnya jumlah bidang pantul dan semakin besar luas
permukaan light shelf, semakin banyak cahaya yang dipantulkan, sehingga dapat
menambah kuantitas cahaya yang masuk ke dalam ruang, terutama pada light shelf
eksternal, karena terpapar dengan cahaya langsung.

- Kemiringan

- Arah hadap rumah terutama berpengaruh dalam penggunaan pelindung jendela.


- Misalnya, pada rumah yang memiliki orientasi arah hadap utara-selatan, sebaiknya
menggunakan parapet.
- Sementara itu, teritisan yang dapat juga berfungsi sebagai sun shading, digunakan
untuk rumah dengan arah hadap barat-timur.
- Light shelf datar 90 derajat : Efek silau berkurang karena terdapat light shelf
sebagai shading device, sehingga cahaya yang masuk ke dalam ruangan merupakan
cahaya tidak langsung. Kemerataan cahaya yang terbentuk pada bulan Maret dan
Juni relatif rata pada setiap sisi ruang, namun pada bulan Desember pukul 12:00
kemerataan cahaya pada sisi kanan dan kiri ruang tidak sama seperti pada bagian
tengah ruangan yang mendapatkan lebih banyak cahaya
- Light shelf datar 30 derajat : Kemerataan cahaya yang terbentuk pada bulan
Desember relatif rata pada setiap sisi ruang, namun pada bulan Maret dan Juni pada
sisi kanan dan kiri ruang tidak mendapatkan kemerataan cahaya yang sama seperti
pada bagian tengah ruangan.

18
- Light shelf datar, 45 derajat : Kemerataan cahaya yang terbentuk pada bulan Juni
relatif merata pada setiap sisi ruang, namun pada bulan Maret dan Desember pada
sisi tengah dan sisi kiri ruang mendapatkan cahaya yang lebih banyak.
- Light shelf lengkung cekung, 30 derajat : Permukaannya yang lengkung cekung
dengan sudut kelengkungan 30° dapat menangkap cahaya matahari, kemudian
cahaya dipantulkan lebih banyak dan lebih dalam. Kemerataan cahaya yang
terbentuk pada bulan Maret, Juni, dan Desember relatif kurang rata pada setiap sisi
ruang.
- Light shelf lengkung cekung, 45 derajat : Permukaannya yang lengkung cekung
dengan sudut kelengkungan 30 ° dapat menangkap cahaya matahari, kemudian
cahaya dipantulkan lebih banyak dan lebih dalam. Kemerataan cahaya yang
terbentuk pada bulan Maret, Juni, dan Desember relatif kurang merata pada setiap
sisi ruang.
- Light shelf gelombang 90 derajat : Jika dibandingkan dengan light shelf datar 90°,
light shelf gelombang 90°lebih efektif membawa cahaya masuk lebih dalam ke
dalam ruangan. Kemerataan cahaya yang terbentuk pada bulan Maret dan Desember
relatif kurang merata pada setiap sisi ruang, namun pada bulan Juni, ruangan
mendapatkan cahaya yang lebih merata.
- Light shelf gelombang 30 derajat : Permukaan yang bergelombang dapat
memperbanyak bidang pantul, ditambah lagi dengan kemiringan light shelf sebesar
30°yang dapat menambah penetrasi cahaya yang masuk ke dalam ruang, sekalipun
tidak sedalam pada light shelf model 9. Kemerataan cahaya yang terbentuk pada
bulan Maret, Juni, dan Desember relatif kurang merata pada setiap sisi ruang.
- Light shelf gelombang 45 derajat : Permukaan yang bergelombang memperbanyak
bidang pantul, ditambah lagi dengan kemiringan light shelf sebesar 45°yang dapat
menambah penetrasi cahaya yang masuk ke dalam ruang. Kemerataan cahaya yang
terbentuk pada bulan Maret, Juni, dan Desember relatif kurang merata pada setiap
sisi ruang.

- Bahan Material

Ada banyak ragam bukaan.mulai dari jendela kaca, krepyak, glassblock, dan rooster
pada dinding, serta genting kaca atau mika pada atap.

19
2.4 Keuntungan menggunakan light shelf

- Light shelf tersedia dalam bentuk rakitan yang mudah untuk dipasang
- Light shelf menambahkan tingkat pencahayaan dalam ruang dan mengurangi silau
cahaya matahari
- Light shelf bagian luar bisa digunakan sebagai penghalang sinar matahari yang
menyentrong ke dalam ruangan
- Light shelf dapat meningkatkan jumlah cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan

2.5 Komponen pendukung keefektifan light shelf

A. Light shelf
Light shelf sendiri adalah sebuah reflektor, sama sepertisebuah aluminium foil yang
ditempelkan pada papan. Lightshelf komersil memiliki keuntungan, mudah dibersihkan
dan menambah tingkat keamanan.
B. Jendela
Light shelf hanya memantulkan cahaya dari bagian atasjendela yang sudah dipasangi
light shelf. Bagian bawah jendela membantu menyebarkan cahaya matahari yang
masuktanpa terhalang dari light shelf. Jendela harus menghadap kearah matahari untuk
waktu yang lama dan tidak boleh dihalangi oleh benda dari luar. Bila lapisan kaca
jendelaberwarna atau memantulkan cahaya, kemungkinan cahayamatahari yang masuk
akan berkurang.
C. Plafon
Light shelf mengarahkan cahaya matahari ke arah plafon.Kemudian plafon
menyebarkan ke ruangan. Plafon memilikifungsi yang sama dengan rumah lampu
buatan. Plafon seharusnya bersifat memantulkan cahaya untuk menyebarkan cahaya
sebanyak mungkin. Ketinggian, karakteristik dari permukaan plafon, menentukan
penyebaran cahaya matahari dari plafon. Semakin tinggi plafon, semakin dalam juga
cahaya yang disebarkan ke dalam ruangan.
D. Alat penghalang untuk mencegah silau pada bagian bawah jendela
Jendela harus terbuka ke arah matahari untuk dipasangi sebuah light shelf. Bagian
bawah jendela membutuhkan alat lain untuk mencegah kesilauan. Contohnya bisa

20
dengan dipasang korden, vertical blind atau alat lainnya yang mampumencegah cahaya
matahari langsung masuk ke ruangan danmenyebabkan silau.

2.6 Konfigurasi light shelf

Pengaturan light shelf otomatis Penelitian dilakukan oleh Su Yong Lee dan Yoo Kang
Ji pada tahun 2014. Dua dosen Republik Korea ini meneliti kinerja sistem light shelf yang
disambungkan dengan LED dimming control, yang membuat light shelf dapat bergerak
sendiri mengikuti pola gerak matahari sehingga pantulan sinar matahari ke dalam ruangan
dapat lebih maksimal.
Penelitian ini dilakukan oleh Sun Hyeon Kwon, Heang Woo Lee, dan Yong Seong Kim
pada tahun 2014. Ketiganya merupakan alumni mahasiswa Kookmin University, Korea.
Mereka melakukan penelitian tentang fungsi kinerja light shelf terhadap jarak jendela.
Penelitian dilakukan dengan light shelf yang bisa diubah kemiringannya, diletakkan pada
jarak 0-300 mm dari jendela kemudian diukur di 4 titik pengukuran. Pada saat pengukuran
sudut kemiringan light shelf juga diubah setiap 10o dari -90˚ sampai 90˚.

Gambar 8 .Sistem Konfigurasi Light Shelf

Ashiqur Rahman (2009) dalam Neneng (2014) konferensi IBPSA ke sebelas


melakukan penelitian untuk mengetahui ketinggian light shelf yang efektif untuk
ditempatkan pada jendela dengan melakukan percobaan menempatkan light shelf pada
beberapa ketinggian jendela ruangan kantor yaitu 1.5m, 1.75m, 2m, 2.25m, 2.5m, dan 2.75m.
Seperti yang digambarkan pada gambar 8 Hasil penelitian menunjukan light shelf yang
ditempatkan pada ketinggian 2m untuk ketinggian plafon 3m adalah yang paling efektif.

21
Gambar 9.Metode Pengukuran Ketinggian

2.7 Definisi Heliostat


Heliostat adalah jenis tungku surya yang menggunakan menara untuk
menerima sinar matahari terfokus. Struktur ini menggunakan jajaran cermin datar
bergerak (disebut heliostat) untuk memfokuskan sinar matahari pada menara
kolektor (target). Panas matahari terkonsentrasi dipandang sebagai salah satu solusi
untuk energi terbarukan dan bebas polusi.

Heliostat adalah perangkat yang terus-menerus memiringkan cermin atau


beberapa sisi cermin untuk melacak pergerakan matahari guna memantulkan sinar
matahari ke target yang telah ditentukan—seperti penerima yang berada di atas
menara surya. Heliostat adalah komponen penting dari CSP dan memusatkan
teknologi menara tenaga surya-termal. Bidang heliostat skala utilitas (100 MWe,
misalnya) dapat mencakup lebih dari 10.000 heliostat. Mereka mewakili 30%–50%
dari biaya konstruksi sistem dan merupakan pendorong utama biaya operasi dan
pemeliharaan. Peningkatan biaya, kinerja, dan keandalan heliostat diperlukan untuk
mencapai target biaya surya DOE 2030 sebesar 5 sen/kWh untuk teknologi CSP.

22
Gambar 10. Heliostat

2.8 Cara Kerja Heliostat

Saat matahari bersinar di bidang heliostat menara surya, masing-masing cermin


yang dikendalikan komputer tersebut melacak posisi matahari pada dua sumbu.
Heliostat diatur sedemikian rupa sehingga selama satu hari, mereka secara efisien
memfokuskan cahaya itu ke penerima di puncak menara.
Dalam iterasi pertama, menara surya menggunakan sinar matahari yang terfokus
untuk memanaskan air, dan uap yang dihasilkan menggerakkan turbin untuk
menghasilkan listrik. Model yang lebih baru sekarang menggunakan kombinasi
garam cair, termasuk 60% natrium nitrat dan 40% kalium nitrat. Garam-garam ini
memiliki kapasitas panas yang lebih tinggi daripada air, sehingga sebagian dari
energi panas tersebut dapat disimpan sebelum digunakan untuk merebus air, yang
menggerakkan turbin.

2.9 Dampak Lingkungan Dari Heliostat

Ada beberapa keuntungan lingkungan yang nyata dari menara surya.


Dibandingkan dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil seperti pembangkit
batu bara atau gas alam, tidak ada polusi udara, polusi air, atau gas rumah kaca yang
biasanya tercipta dalam proses pembangkit energi listrik. (Ada beberapa emisi yang
dihasilkan dalam pembangunan menara surya, seperti halnya pada pembangkit listrik
jenis lain, karena bahan harus dipindahkan ke lokasi dan dibangun, yang semuanya
membutuhkan energi, biasanya dalam bentuk bahan bakar fosil.)

23
Dampak lingkungan negatif serupa dengan pembangkit listrik lainnya: Beberapa
bahan beracun digunakan untuk membuat komponen tumbuhan (dalam hal ini sel
fotovoltaik). Saat Anda membuka lahan untuk tanaman baru, hewan dan tumbuhan
yang hidup di sana terkena dampak, dan habitat mereka dihancurkan - meskipun
sebagian dari dampak ini dapat dikurangi dengan memilih lokasi yang berdampak
minimal pada tumbuhan dan hewan lokal. Menara surya sering kali dibangun di
lanskap gurun, yang menurut sifatnya agak rapuh, sehingga lokasi dan konstruksinya
harus hati-hati.

2.10 Sejarah Menara Surya (Heliostat)

Menara surya pertama adalah Uji Panas Matahari Nasional yang dioperasikan
oleh Laboratorium Nasional Sandia untuk Departemen Energi A.S. Dibangun pada
tahun 1979 sebagai respons terhadap krisis energi listrik, hingga sekarang masih
berfungsi sebagai fasilitas pengujian yang terbuka bagi para ilmuwan dan universitas
untuk belajar.
Menara tenaga surya komersial pertama adalah Solar One, yang beroperasi dari
tahun 1982 hingga 1988 di Gurun Mohave. Meskipun dapat menyimpan sebagian
energi di malam hari (cukup untuk start-up di pagi hari), itu tidak efisien, itulah
sebabnya ia dimodifikasi menjadi Solar Two. Iterasi kedua ini beralih dari
penggunaan minyak sebagai bahan perpindahan panas menjadi garam cair, yang juga
mampu menyimpan energi panas dan memiliki manfaat tambahan yaitu tidak
beracun dan tidak mudah terbakar.

Gambar 10. Menara Surya Heliostat

24
2.10.1 Menara Surya (Heliostat) di Seluruh Dunia

Menara surya dapat ditemukan di beberapa negara di dunia. Lokasi ideal


untuk menara surya adalah yang datar, kering, dan tidak terlalu berangin atau
berbadai. Operator pabrik akan membutuhkan akses ke beberapa pasokan air
(jika hanya untuk membersihkan heliostat) dan area yang menerima hujan
atau salju dalam jumlah yang signifikan harus dihindari. Secara alami, jumlah
hari cerah yang tinggi dan radiasi matahari langsung adalah yang terbaik, jadi
tujuan utamanya adalah tutupan awan minimal. Ini diukur dengan angka yang
disebut Intensitas Normal Langsung (DNI) matahari, dan informasinya
tersedia melalui Laboratorium Energi Terbarukan Nasional.

Di mana pun kriteria ini terpenuhi adalah lokasi yang baik untuk menara
tenaga surya, termasuk Timur Tengah, Barat Daya A.S., Chili, Spanyol
bagian selatan, India, Afrika Selatan dan Cina.

2.11 Pemanfaatan Heliostat

Heliostat adalah cara yang paling efisien dan murah untuk memanfaatkan energi
matahari. Penggunaan untuk heliostat meliputi:
 memanaskan rumah, kantor, dan bangunan lainnya - satu heliostat H1 dapat
menghantarkan panas lebih dari 1000 watt, tanpa tagihan energi.
 memberikan sinar matahari ke ruang teduh - 'siang hari'. Kamar-kamar di beberapa
bangunan selalu menghadap jauh dari matahari. Satu heliostat H1 memberikan lebih dari
230.000 lumen cahaya alami yang indah, gratis.
 menggantikan panas bahan bakar fosil dalam proses industri - misalnya, dalam sistem
cetakan rotasi matahari kami , LightManufacturing menggantikan oven berbahan bakar
gas yang mahal dan berpolusi dengan serangkaian heliostat yang bersih dan

25
senyap. Tanyakan kepada kami bagaimana energi panas matahari gratis dapat mengubah
industri Anda.
 Menjaga pohon dan tanaman tetap hidup dan sehat di atrium dan halaman atau area teduh
lainnya.
 menghasilkan uap / 'panas proses' untuk aplikasi industri
 meningkatkan ekstraksi minyak
 mengurangi kadar air tanaman - misalnya mengeringkan kacang sebelum dipanggang,
mengeringkan makanan laut
 memasak skala industri
 sterilisasi alat kesehatan
 mencairnya salju dan es
 pembangkit listrik dalam aplikasi 'power-tower'

Energi yang ditangkap Heliostat:

Heliostat H1 standar dikirimkan dengan reflektor komposit aluminium 1,21M x 1,21M (48″
persegi).

 Cermin persegi 48″ memantulkan lebih dari 1000 watt ke target dalam kondisi optimal,
atau lebih dari 115.000 lumens jika digunakan untuk aplikasi pencahayaan. Ini
adalah energi/cahaya terbanyak yang ditangkap oleh heliostat yang tersedia secara
komersial.
Berbeda dengan H1, beberapa heliostat yang lebih kecil / berorientasi konsumen
menawarkan cermin dengan luas hanya 0,5 meter persegi, yang memantulkan energi @ 425
watt. Diperlukan 4 atau 5 unit kecil ini untuk menyamai satu heliostat H1.

2.12 Keunggulan utama Heliostat H-1 :

 harga terendah per watt di industri


 hingga 2,3 M2 area cermin, menghasilkan hingga 2050 watt ke target per heliostat, atau
lebih dari 230.000 lumen
 operasi otonom – tidak diperlukan koneksi komputer kecuali untuk pengaturan satu kali.
 90%+ reflektor efisien

26
 Mikroprosesor tertutup NEMA di setiap heliostat, menyediakan operasi otonom
(mengonfigurasi / memprogram satu heliostat membuat sisa array beroperasi.
 Peralihan cepat antara target yang ditentukan pengguna – tidak ada batasan 'target
tunggal'
 Daya 12V DC
 Siklus startup heliostat cepat
 faktor bentuk paket datar untuk pengiriman yang efisien
 perbaikan / penyesuaian lapangan yang mudah
 konfigurasi dan kontrol nirkabel yang tersedia dari laptop Anda – intuitif & sederhana
 terukur: sistem dari 1 hingga 1000+ heliostat. Panas / cahaya tidak terbatas.
 kokoh, desain kokoh, tahan hembusan angin 60+ mph dalam posisi apa pun, 90+ dalam
posisi 'aman'
 alat yang ideal untuk menerapkan Tenaga Surya Terkonsentrasi ( CSP ) ke proses industri
 heliostat ideal untuk pencahayaan dan pemanas rumah / kantor.
 mengurangi atau menghilangkan penggunaan bahan bakar fosil / emisi karbon / pajak
karbon
 menghasilkan poin LEED atau kredit karbon untuk aplikasi Green Building
 konstruksi kelas komersial - semua logam, tidak ada elemen bingkai plastik.

27
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Teknik Pasif adalah teknik memanfaatkan cahaya alami untuk penerangan dalam
ruang atau bangunan dengan bantuan sistem penerangan yang terpasang pada bangunan
tersebut. Salah satu teknik tersebut adalah dengan penggunaan light shelf. Light shelf
adalah permukaan horizontal yang memantulkan cahaya matahari jauh ke dalam bangunan
dan ditempatkan di atas ketinggian mata dan memiliki permukaan atas dengan pantulan
tinggi. Light shelf paling efektif bila diletakkan pada posisi Selatan bangunan daripada
bagian Barat/Timur terutama pada saat matahari berada di langit rendah.
Kriteria yang digunakan untuk evaluasi kinerja Light Shelf, yang umum di antara
sistem pencahayaan alami, yaitu: peningkatan iluminasi terutama di area yang tidak terang,
peningkatan keseragaman, peningkatan kenyamanan visual, pemberian naungan yang
cukup. Light Shelf dapat dikategorikan menurut bentuk geometrisnya yaitu: horizontal,
miring datar, melengkung, light Shelf aktif.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan light shelf yaitu: pertama adalah
posisi, dengan memerhatikan arah hadap rumah dan pergerakan matahari dapat
direncanakan bukaan yang memungkinkan masuknya sinar matahari secara tak langsung.
Kemudian bentuk, bentuk bukaan dibedakan berdasarkan rasio, untuk bukaan horizontal
memberi distribusi ke arah lebar ruangan dan bukaan vertikal memberi penetrasi cahaya ke
penetrasi ruang. Lalu ukuran, besar sebuah bukaan disesuaikan dengan ukuran dinding luar
dan tujuan pemakaian ruang yang akan diterangi. Dan lemiringan, kemiringan light shelf
berakibat pada besar cahaya yang masuk pada ruangan. Dan terakhir ialah bahan material.
Keuntungan menggunakan light shelf yaitu: light shelf tersedia dalam bentuk rakitan
yang mudah untuk dipasang, menambahkan tingkat pencahayaan dalam ruang dan
mengurangi silau cahaya matahari, bagian luar light shelf bisa digunakan sebagai
penghalang sinar matahari yang menyentrong ke dalam ruangan, dapat meningkatkan
jumlah cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan.
Terdapat beberapa komponen pendukung keefektifan light shelf, yaitu: Light shelf,
jendela, plafon, alat penghalang untuk mencegah silau pada bagian bawah jendela. Light

28
shelf yang ditempatkan pada ketinggian 2m untuk ketinggian plafon 3m adalah yang
paling efektif.
Heliostat adalah jenis tungku surya yang menggunakan menara untuk menerima sinar
matahari terfokus. Saat matahari bersinar di bidang heliostat menara surya, masing-masing
cermin yang dikendalikan komputer tersebut melacak posisi matahari pada dua sumbu.
Heliostat diatur sedemikian rupa sehingga selama satu hari, mereka secara efisien
memfokuskan cahaya itu ke penerima di puncak menara.
Dampak terhadap lingkungan oleh penggunaan heliostat yaitu, tidak ada polusi
udara, polusi air, atau gas rumah kaca yang biasanya tercipta dalam proses pembangkit
energi listrik (Ada beberapa emisi yang dihasilkan dalam pembangunan menara surya,
seperti halnya pada pembangkit listrik jenis lain, karena bahan harus dipindahkan ke lokasi
dan dibangun, yang semuanya membutuhkan energi, biasanya dalam bentuk bahan bakar
fosil). Dan dampak negatifnya : Saat Anda membuka lahan untuk tanaman baru, hewan
dan tumbuhan yang hidup di sana terkena dampak, dan habitat mereka dihancurkan.
Menara surya pertama adalah Uji Panas Matahari Nasional yang dioperasikan oleh
Laboratorium Nasional Sandia untuk Departemen Energi A.S. Menara tenaga surya
komersial pertama adalah Solar One, yang beroperasi dari tahun 1982 hingga 1988 di
Gurun Mohave. Lokasi ideal untuk menara surya adalah yang datar, kering, dan tidak
terlalu berangin atau berbadai.
Penggunaan untuk heliostat meliputi: memanaskan rumah, kantor, dan bangunan
lainnya, memberikan sinar matahari ke ruang teduh, menggantikan panas bahan bakar fosil
dalam proses industri, menjaga pohon dan tanaman tetap hidup dan sehat di atrium,
menghasilkan 'panas proses' untuk aplikasi industri, meningkatkan ekstraksi minyak,
mengurangi kadar air tanaman, memasak skala industri, sterilisasi alat kesehatan,
mencairnya salju dan es, pembangkit listrik dalam aplikasi 'power-tower.

29
DAFTARPUSTAKA

en.m.wikipedia.org/wiki LIGHT SHELF. Retrieved from


https://en.m.wikipedia.org/wiki/Architectural_light_shelf. Akses, 11 November 2022

www.google.com LIGHT SHELF. Retrieved from


https://www.google.com/amp/s/id.berita.yahoo.com/amphtml/cara-memaksimalkan
pencahayaan-alami-di-164607908.html. Akses, 11 November 2022

www.nrel.gov LIGHT SHELF. Retrieved from https://www.nrel.gov/csp/heliocon.html.


Akses, 11 November 2022

artsandculture.google.com HELIOSTAT Retrieved from


https://artsandculture.google.com/entity/m036hdd?hl=id. Akses, 11 November 2022

idea.grid.id HELIOSTAT Retrieved from https://idea.grid.id/read/091911193/5-cara-dapatkan-


kualitas-terbaik-cahaya-alami-untuk-rumah-dan-penghuni?page=all. Akses, 11 November
2022

adoc.pub HeELIOSTAT Retrieved from https://adoc.pub/queue/optimalisasi-bukaan-depan-


guna-pencahayaan-alami-pada-ruko-s.html. Akses, 11 November 2022

ejournal.ust.ac.id Heliostat Retrieved from


http://ejournal.ust.ac.id/index.php/ALUR/article/view/1942#:~:text=Penggunaan%20light%2
0shelf%20berbentuk%20gelombang,cekung%20dapat%20meningkatkan%20penetrasi%2
0cahaya. Akses, 11 November 2022

Berardi, U.; Anaraki, HK Manfaat Light Shelf di atas pencahayaan siang hari di gedung
perkantoran di Toronto.Lingkungan Bangun Dalam Ruangan.2016, 1–19.

Joarder, MAR; Ahmad, ZN; Harga, A.; Mourshed, M. Penilaian simulasi ketinggian Light Shelf
untuk meningkatkan kualitas pencahayaan alami di gedung perkantoran tropis di bawah
kondisi langit mendung di Dhaka, Bangladesh. Dalam Prosiding Konferensi Internasional
IBPSA ke-11, Glasgow, Inggris, 27–30 Juli 2009.

Pejuang, GA; Raphael, B. Evaluasi kinerja Light Shelf .Membangun Energi.2017,140, 19–27.

30

Anda mungkin juga menyukai