Anda di halaman 1dari 14

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II

“Arsitektur Prasejarah”

DOSEN: ARDI BASRI S.T.,M.Sc

Nama : Muhammad Rifandi Yakub


Npm : 07261711065
Kelas : A

FAKULTAS TEKNIK
PRODI ARSITEKTUR
UNIVERSITAS KHAIRUN
TAHUN 2021
Kata Pengantar

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telahmemberikan rahmat
serta hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah tentang “Arsitektur Prasejarah”.

Dalam penyusunan makalah ini, saya tidak lupa mengucapkan terima kasih pada semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
memberikan wawasan yang lebih luas bagi pembacanya.Saya menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini terdapat kelebihan dan kekurangannya sehingga saya
mengharap kritik dan saran yang dapat memperbaiki untuk penulisan makalah selanjutnya.

Ternate, 16 Maret 2021

Muhammad Rifandi Yakub

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………..i


DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………1


1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………….2
1.3 Tujuan …………………………………………………………………………….2

BAB II PEMBAHASAAN ………………………………………………………….3


2.1 Arsitektur Pra sejarah …………………………………………………………..3-10

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………11


3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………11

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………….11

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam arsitektur hubungan dengan masa lampau adalah persyaratan utama untuk
menciptakan karya arsitektur yang proposional, baik dan mantap untuk masa kini atau masa
yang akan datang. Hal ini dikatakan oleh para arsitek saat ini. Mereka dapat menciptakan
karya-karya karena belajar dari arsitektur terdahulu. Banyak hal yang dapat memberikan
inspirasi kepada arsitek, seperti unsur alam binatang, tumbuh-tumbuhan maupun bentuk
lainya. Tanpa mengesampingkan inspirasi tersebut, maka bangunan-bangunan yang sudah
ada baik yang kuno, tradisional karya nenek moyang maupun yang baru merupakan sumber
inspirasi dan contoh yang tidak dapat diabaikan.

Kadang-kadang bangunan menjadi “saksi bisu” dari berbagai kejadian pada masa
digunakan di alam maupun sekitarnya. Oleh Karena itu bangunan selain mempunyai nilai
arsitektural (ruang, keindahan, konstruksi, teknologi dan lain-lain), juga mempunyai nilai
sejarah. Makin lama bangunan berdiri makin membuktikan tinggi nilai sejarah dan
budayanya. Sangat disesalkan telah terjadi bangunan bernilai arsitektur/budaya dan sejarah
tinggi namun dibongkar dengan berbagai alasan. Apapun alasanya yang jelas adalah
kurangnya apresiasi terhadap kedua nilai tersebut.

Negara-negara maju pernah menyesali pembongkaranpembongkaran bangunan lama baik


karena perang maupun dorongan kebutuhan lainya. Oleh karena itu sekarang mereka
berusaha melindunginya dengan berbagai peraturan maupun undang-undang yang
diterapkan secara konsisten. Meskipun bangunan apabila dikategorikan sebagai bangunan
pribadi maupun peninggalan sejarah, maka ia tidak dapat merombak lagi apalagi
membongkar.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu prasejarah ?
2. Bagiamana peran Arsitektur pra sejarah di masa lampau ?
3. Contoh bangunan – bangunan prasejarah apa saja yang ada di masa lampau ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan hasil pembahasaan latar belakang dan perumusan masalah, maka dapat
disimpulkan tujuan penelitian ini :

1. Untuk mengetahui prasejarah di masa lampau yang dijadikan objek pembahasaan


tersebut
2. Agar dapat mengetahui apa saja peran prasejara di masa lampau
3. Untuk Mengetahui contoh bangunan prasejara di masa lampau

2
BAB II PEMBAHASAAN

2.1 Prasejarah
Hal paling luar biasa dari arsitektur prasejarah adalah seberapa cepatnya arsitektur yang
tidak begitu memperhatikan kegunaan berkembang. Contohnya, arsitektur monumental yang
pembangunannya memerlukan banyak energi di saat keberlangsungan hidup untuk esok hari
bahkan belum pasti pada masa tersebut. Pada dasarnya, ketika arsitektur prasejarah
berkembang, peninggalan paling tua dari nenek moyang kita pada zaman batu yang belum
menetap adalah gua dengan banyak ruang, tempat perlindungan dari batu, dan susunan tiang-
tiang seperti tenda dengan atap dari jerami atau alang-alang yang tidak permanen. Hal ini
dikarenakan struktur yang permanen hanya akan menyulitkan manusia zaman batu yang
masih nomaden.

3
 PALEOLITHIKUM (zaman batu tua)
 masa di mana alat-alat hidup terbuat dari batu kasar dan belum diasah.
 Tingkat kecerdasan manusia yang hidup pada masa ini masih sangat rendah.
 Manusia yang hidup pada masa ini belum bertempat tinggal tetap (nomaden).

 MESOLITHIKUM (Zaman batu tenggah)


 masa peralihan , cara pembuatan alat-alat kehidupannya lebih baik dan lebih halus dari
zaman batu tua.
 Manusia pada masa ini sudah mulai bertempat tinggal tetap.
 Mulai mengenal kepercayaan.
 Ditemukannya Abris Sous Roche yaitu kehidupan manusia purba yang mulai menetap di
gua – gua.
 Mengenal seni.

4
 NEOLITHIKUM (Zaman batu mudah)
 masa di mana alat-alat kehidupan manusia dibuat dari batu yang sudah dihaluskan, serta
bentuknya lebih sempurna.
 Manusia telah mengenal tenunan dan tembikar.
 sudah bertempat tinggal menetap dan telah pula mengenal bercocok tanam.
 menganut kepercayaan animisme dan dinamisme

1. Tipologi Arsitektur
 Simple dolmen
 Pasagge tombs
 Stone
 Standing stone

2. CATALHOYUK (Permukiman Neolithic 7500 – 6000 SM)

 Luas desa 12 ha,dihuni sekitar 2000 KK (5000- 10000 orang)


 Dikelilingi tebing vulkanik seluas 85.000km2 (dari timur,tengah dan barat anatoli) 
Terletak diantara gunung Hasan Dag dan Kara Dag.
 Bangunan terbuat dari campuran tanah liat dan rumput yang dikeringkan 
Kepercayaan menyembah Dewi

5
3. SKARA BRAE (Orkney, Scotland, 3200 – 2200 SM

6
Each house shares the same basic design - a large square room, with a central fireplace, a
bed on either side and a shelved dresser on the wall opposite the doorway.

“Setiap rumah memiliki desain dasar yang sama - kamar persegi besar, dengan perapian di
tengah, tempat tidur di kedua sisi, dan lemari rias di dinding di seberang pintu”

7
 MEGALITHIKUM (Zaman batu besar)
 Kebudayaan yang mengunakan media batu-batu besar sebagai alatnya.
 Peradaban banyak berkembang di Eropa barat
 Tipologi arsitektur :
- Chamber tomb/dolmen
- Single standing stone/menhir
- Stone row/carnac
- Stone circle

8
1. STONEHENGE (Salisbury Plain, Wilshire, England)

9
 ARSITEKTUR MEGALITHIC INDONESIA

10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari seluruh uraian dan pembahaan mengenai prasejarah Dalam arsitektur hubungan
dengan masa lampau adalah persyaratan utama untuk menciptakan karya arsitektur yang
proposional, baik dan mantap untuk masa kini atau masa yang akan datang. Hal ini dikatakan
oleh para arsitek saat ini.
Perubahan bentuk yang terjadi dilatarbelakangi oleh dua hal. Yang pertama yaitu perubahan
bentuk yang disebabkan oleh upaya untuk beradaptasi dengan iklim yang ada di Indonesia,
yang kedua yaitu perubahan bentuk yang disebabkan oleh keterbatasan tenaga ahli, tukang.

DAFTAR PUSAKA

http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ARSITEKTUR/1977091920
08012-DIAH_CAHYANI_PERMANA_SARI/5._ARSITEKTUR_PRASEJARAH.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai