“Arsitektur Prasejarah”
FAKULTAS TEKNIK
PRODI ARSITEKTUR
UNIVERSITAS KHAIRUN
TAHUN 2021
Kata Pengantar
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telahmemberikan rahmat
serta hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah tentang “Arsitektur Prasejarah”.
Dalam penyusunan makalah ini, saya tidak lupa mengucapkan terima kasih pada semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
memberikan wawasan yang lebih luas bagi pembacanya.Saya menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini terdapat kelebihan dan kekurangannya sehingga saya
mengharap kritik dan saran yang dapat memperbaiki untuk penulisan makalah selanjutnya.
i
Daftar Isi
ii
BAB I PENDAHULUAN
Kadang-kadang bangunan menjadi “saksi bisu” dari berbagai kejadian pada masa
digunakan di alam maupun sekitarnya. Oleh Karena itu bangunan selain mempunyai nilai
arsitektural (ruang, keindahan, konstruksi, teknologi dan lain-lain), juga mempunyai nilai
sejarah. Makin lama bangunan berdiri makin membuktikan tinggi nilai sejarah dan
budayanya. Sangat disesalkan telah terjadi bangunan bernilai arsitektur/budaya dan sejarah
tinggi namun dibongkar dengan berbagai alasan. Apapun alasanya yang jelas adalah
kurangnya apresiasi terhadap kedua nilai tersebut.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu prasejarah ?
2. Bagiamana peran Arsitektur pra sejarah di masa lampau ?
3. Contoh bangunan – bangunan prasejarah apa saja yang ada di masa lampau ?
1.3 Tujuan
Berdasarkan hasil pembahasaan latar belakang dan perumusan masalah, maka dapat
disimpulkan tujuan penelitian ini :
2
BAB II PEMBAHASAAN
2.1 Prasejarah
Hal paling luar biasa dari arsitektur prasejarah adalah seberapa cepatnya arsitektur yang
tidak begitu memperhatikan kegunaan berkembang. Contohnya, arsitektur monumental yang
pembangunannya memerlukan banyak energi di saat keberlangsungan hidup untuk esok hari
bahkan belum pasti pada masa tersebut. Pada dasarnya, ketika arsitektur prasejarah
berkembang, peninggalan paling tua dari nenek moyang kita pada zaman batu yang belum
menetap adalah gua dengan banyak ruang, tempat perlindungan dari batu, dan susunan tiang-
tiang seperti tenda dengan atap dari jerami atau alang-alang yang tidak permanen. Hal ini
dikarenakan struktur yang permanen hanya akan menyulitkan manusia zaman batu yang
masih nomaden.
3
PALEOLITHIKUM (zaman batu tua)
masa di mana alat-alat hidup terbuat dari batu kasar dan belum diasah.
Tingkat kecerdasan manusia yang hidup pada masa ini masih sangat rendah.
Manusia yang hidup pada masa ini belum bertempat tinggal tetap (nomaden).
4
NEOLITHIKUM (Zaman batu mudah)
masa di mana alat-alat kehidupan manusia dibuat dari batu yang sudah dihaluskan, serta
bentuknya lebih sempurna.
Manusia telah mengenal tenunan dan tembikar.
sudah bertempat tinggal menetap dan telah pula mengenal bercocok tanam.
menganut kepercayaan animisme dan dinamisme
1. Tipologi Arsitektur
Simple dolmen
Pasagge tombs
Stone
Standing stone
5
3. SKARA BRAE (Orkney, Scotland, 3200 – 2200 SM
6
Each house shares the same basic design - a large square room, with a central fireplace, a
bed on either side and a shelved dresser on the wall opposite the doorway.
“Setiap rumah memiliki desain dasar yang sama - kamar persegi besar, dengan perapian di
tengah, tempat tidur di kedua sisi, dan lemari rias di dinding di seberang pintu”
7
MEGALITHIKUM (Zaman batu besar)
Kebudayaan yang mengunakan media batu-batu besar sebagai alatnya.
Peradaban banyak berkembang di Eropa barat
Tipologi arsitektur :
- Chamber tomb/dolmen
- Single standing stone/menhir
- Stone row/carnac
- Stone circle
8
1. STONEHENGE (Salisbury Plain, Wilshire, England)
9
ARSITEKTUR MEGALITHIC INDONESIA
10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari seluruh uraian dan pembahaan mengenai prasejarah Dalam arsitektur hubungan
dengan masa lampau adalah persyaratan utama untuk menciptakan karya arsitektur yang
proposional, baik dan mantap untuk masa kini atau masa yang akan datang. Hal ini dikatakan
oleh para arsitek saat ini.
Perubahan bentuk yang terjadi dilatarbelakangi oleh dua hal. Yang pertama yaitu perubahan
bentuk yang disebabkan oleh upaya untuk beradaptasi dengan iklim yang ada di Indonesia,
yang kedua yaitu perubahan bentuk yang disebabkan oleh keterbatasan tenaga ahli, tukang.
DAFTAR PUSAKA
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ARSITEKTUR/1977091920
08012-DIAH_CAHYANI_PERMANA_SARI/5._ARSITEKTUR_PRASEJARAH.pdf
11