BANGUNAN 3
SISTEM STRUKTUR
BANGUNAN BERTINGKAT
3
DEFINISI STRUKTUR RANGKA atau SKELETON
Definisi:
Rangka (skeleton): susunan berbagai macam “tulang”
yg satu sama lain disambungkan dengan sendi
(joint/articulation).
Konstruksi Rangka:
Bentuk konstruksi rangka adalah perwujudan
pertentangan antara gaya tarik bumi dan kekokohan.
Kerangka tediri dari kolom-kolom dan balok, yang
berfungsi sebagai struktur bangunan, dan dinding-
dinding atau elemen lainnya yang menempel
merupakan elemen yang tidak struktural.
STRUKTUR RANGKA bangunan berfungsi untuk meneruskan
beban vertikal maupun beban horizontal, baik berupa beban tetap,
beban hidup maupun beban sementara (misalnya: gempa dan angin)
ke tanah.
Strukur rangka ini, untuk bangunan bertingkat terdiri dari sistem
lantai (plat dan balok) yang di topang oleh kolom, untuk
selanjutnya diteruskan ke pondasi.
Material yang digunakan bisa terbuat dari baja, beton bertulang
atau kayu untuk bangunan sederhana. Karena peranannya yang
sangat vital bagi berdirinya suatu bangunan, struktur rangka harus
direncanakan dengan cermat mengikuti kaidah-kaidah mekanika
teknik dengan memperhatikan faktor keamanan disamping faktor
ekonomis
FUNGSI STRUKTUR RANGKA atau SKELETON
a. Penopang (Support) : Menahan seluruh bagian bangunan
b. Rangka menjadi tempat perlekatan “otot” rangka dan memiliki sendi
sehingga mampu melakukan perpindahan beban/ gaya dari satu
tempat ke tempat lain .
c. Proteksi (Protection). Beberapa bagian sistem rangka berfungsi
untuk melindungi bagian-bagian bangunan.
d. Memberi bentuk/struktur bangunan, yang terdiri dari kolom (unsur
vertikal) dan balok (unsur horisotal)
Unsur vertikal berfungsi sebagai penyalur beban dan gaya menuju
tanah, sedangkan unsur horisotal berfungsi sebagai pemegang dan
media pembagian beban dangaya ke kolom. Kedua unsur ini harus
tahan terhadap tekuk dan lentur.
STRUKTUR dan ARSITEKTUR
Struktur dan arsitektur dapat berkaitan dalam berbagai cara yang
beragam, mulai dari dominasi struktur secara penuh pada arsitektur
yang ekstrim, hingga pengabaian sepenuhnya persyaratan struktural
dalam penentuan bentuk bangunan dan pengolahan estetikanya.
Estetika insinyur dan arsitektur adalah dua hal yang bergerak bersama dan saling mengikuti
(Le Corbusier, dalam Angus J.McD)
3. STRUKTUR sebagai ARSITEKTUR
RIGID FRAME
KONSEP DASAR struktur rangka/ skeleton
sistem
1 2
Sub system Sub system
vertikal horizontal
SUB SISTEM VERTIKAL
Wall Frame
Rangka terbuka
(exposed skeleton strucutre)
Rangka dibalut dinding tirai
(exposed skeleton strucutre)
Sistem Rangka GRID
G R I D berarti kisi-kisi yang bersilangan
tegak lurus satu sama lain dan merupakan cara
untuk mencapai keteraturan.
RANGKA atau SKELETON dalam bentuk grid dikenal dua tipe, yaitu GRID SEMPIT dan GRID
LEBAR, yang pada dasarnya disebabkan karena kebutuhan jarak tiang yang tidak sama.
Sistem Rangka G R I D sempit
GRID SEMPIT pada dasarnya disebabkan karena kebutuhan
perencanaan dimana perletakan kolom dan balok jaraknya sempit,
yang memungkinkan pembatas ruang dibagi dalam modul kecil-kecil.
Sistem distribusi beban/gaya adalah semua gaya yang terjadi pada rangka disalurkan oleh
kolom-kolom vertikal secara tidak langsung, yaitu melalui kolom-kolom kecil dalam jarak yang
rapat , disalurkan ke kolom utama di lantai dasar (yang jaraknya lebih lebar) melalui balok utama
(main beam).
Kemungkinan desain:
• Dimensi kolom relative kecil dengan jarak
yang juga relative kecil
• Dimensi kolom utama relative besar, denga
jarak yang besar juga sebagai pengganti,
transfer kolom diatasnya
• Semua dimensi balok sama sesuai
fungsinya, kecuali main beam yang relatif
besar karena berfungsi untuk men-transfer
bebabn diatasnya.
Sistem Rangka G R I D sempit
PENGEMBANGAN STRUKTUR GRID
Kemungkinan desain:
• Dimensi kolom relatif tergantung bentang
ruang yang diinginkan
• Terjadinya ruang yang luas memungkinkan
mengisi/ merancang fasad yang variatif Gb. 55
• Memungkinkan kombinasi sistem struktur
dengan bearing wall atau lainnya.
Sistem Rangka G R I D lebar
RIGID FRAME