Anda di halaman 1dari 79

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada penulisan makalah ini mahasiswa ditugaskan memahami dan menganalisis


sistem struktur suatu bangunan berlantai banyak secara detail berdasarkan hasil diskusi
kelompok dengan mengacu pada beberapa referensi yang bersumber dari berbagai macam
pembahasan baik dari buku, browsing internet, e-book, dan perpustakaan.

Tim memilih judul Burj Khalifa, Dubai. Pemilihan judul ini disebabkan penulis ingin
menjabarkan bagaimana sistem struktur berupa tower yang dapat menjulang ke langit
setinggi 800 meter lebih. Dan bangunan ini merupakan bangunan tertinggi di dunia pada
saat ini, sehingga penulis tertarik untuk memaparkan system struktur pada bangunan
tersebut. Penulis mengharapkan bangunan yang terletak di kota Dubai ini bisa menjadi
panutan kita dalam berusaha bangkit dari keterpurukan modernisasi dunia.

Era modern yang sedang berkembang di daerah kita ini merupakan suatu tantangan
besar bagi kita seorang arsitek dalam mengatur / membangun sebuah karya yang berkesan
“wah” dengan struktur menjulang tinggi ke langit dikarenakan diperlukannya sistem struktur
dengan dana yang melimpah. Dan dengan adanya penulisan ini diharapkan juga dapat
menjadi masukan untuk bersaing membangun sesuatu yang “wah” tersebut di era modern
ini.

1.2. Posisi Penelitian


Studi kasus pada makalah ini yaitu Burj Khalifa yang berada di Burj Dubai
Boulevard,
Dubai, Uni Emirat Arab.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan Umum
- Dapat menjadi sumber acuan sebagai sistem struktur yang dapat diterapkan pada
bangunan-bangunan modern di Aceh dan lingkup kota Banda Aceh khususnya.
- Diharapkan bisa dijadikan referensi untuk kemajuan Aceh di bidang strukturalisasi
bangunan.

1|Page
Tujuan Khusus
- Memenuhi kewajiban tugas Struktur Bangunan Terpadu dengan penulisan makalah
ini.
- Ke depannya, penulisan ini dapat menjadi salah satu referensi struktur bangunan
bagi dosen dan mahasiswa arsitektur yang tidak hanya terpaku pada perkuliahan
Struktur Bangunan Terpadu saja.
- Diharapkan dapat menjadi bahan perkuliahan setiap pembahasan bangunan
pencakar langit.

1.4. Metode Penelitian

Tim berusaha memahami teori awal dari struktur bangunan tinggi. Kemudian
mempelajari aplikasinya pada bangunan tinggi yang telah ada, dalam hal ini sesuai judul
makalah, Burj Khalifa, Dubai. Penelitian pada bangunan dilakukan dengan mencari
referensi dari berbagai sumber, seperti buku, browsing internet, melihat video proses
pembangunannya dan perpustakaan.

1.5. Sistematika Pembahasan

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR POSISI TUJUAN METODE SISTEMATIKA


BELAKANG PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN PEMBAHASAN

2|Page
BAB II, III, IV

KAJIAN TEORI, PEMBAHASAN DAN ANALISA


BANGUNAN

PENGERTIAN STRUKTUR SISTEM SISTEM SISTEM


BANGUNAN TRANSPORTASI DILATASI UTILITAS
TINGGI VERTIKAL

Sistem Gaya Tangga/Escalator


Gravitasi
Lift/Escavator
Sistem Gaya
Lateral

Sistem Pondasi

Sistem Kolom

Sistem Balok

Sistem Dinding

Sistem Lantai

Sistem Atap

3|Page
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1. Pengertian
Pada dasamya setiap sistem struktur pada suatu bangunan merupakan
penggabungan berbagai elemen struktur secara tiga dimensi, yang cukup rumit. Fungsi
utama dari sistem struktur adalah untuk memikul secara aman dan efektif beban yang
bekerja pada bangunan, serta menyalurkannya ke tanah melalui fondasi. Beban yang
bekerja pada bangunan terdiri dari beban vertikal, horizontal, perbedaan temperatur,
getaran, dan sebagainya.
Sistem struktur dalam proses perancangannya selalu menghadapi beberapa
kendala, di antaranya: persyaratan arsitektural, sistem mekanikal dan elektrikal, metode
konstruksi, dan aspek ekonomi.
Dalam berbagai sistem struktur, baik yang menggunakan bahan beton bertulang,
baja maupun komposit, selalu ada komponen (subsistem) yang dapat dikelompokkan
dalam sistem yang digunakan untuk menahan gaya gravitasi dan sistem untuk
menahan gaya lateral

2.2. Struktur Bangunan Tinggi

2.2.1. Sistem Gaya Gravitasi


Beban gravitasi merupakan beban yang berasal dari beban mati dan beban
hidup yang besarnya disesuaikan dengan fungsi bangunan.

Struktur lantai merupakan bagian terbesar dari struktur bangunan, sehingga


pemilihannya perlu dipertimbangkan secara seksama, yaitu:

a. Pertimbangan terhadap berat sendiri lantai, makin ringan beban lantai


makin berkurang dimensi kolom dan pondasinya serta makin
memungkinkan menggunakan bentang yang lebih besar.
b. Kapasitas lantai untuk memikul beban pada saat pekerjaan konstruksi.
c. Dapat menyediakan tempat/ruang bagi saluran utilitas yang diperlukan.
d. Memenuhi persyaratan bagi ketahanan terhadap api.
e. Memungkinkan bagi kesinambungan pekerjaan konstruksi, jika
pelaksanaan pembangunannya membutuhkan waktu yang yang panjang.

4|Page
f. Dapat mengurangi penggunaan alat bantu pekerjaan dalam pembuatan
pelat lantai (perancah – steiger).

Sistem struktur lantai biasanya merupakan kombinasi dari pelat dengan balok
induk (grider) atau ank balok (beam), atau rusuk (rib atau joist), yang
ketebalannya tergantung pada bentang, beban, dan kondisi tumpuannya.

Pelat satu arah (one way slab) ditumpu oleh balok anak yang ditempatkan
sejajar satu dengan yang lainnya, dan perhitungan pelat dapat dianggap sebagai
balok tipis yang ditumpu oleh banyak tumpuan.

Pelat rusuk satu arah (one way rib/joist slab) ditumpu oleh rusuk, anak balok
yang jarak satu dengan yang lainnya sangat berdekatan, sehingga secara visual
hampir sama dengan pelat satu arah.

Pelat yang keempat sisinya ditumpu oleh balok dengan perbandingan lx/ly 2,
disebut pelat dua arah, sehingga perhitungan, sehingga perhitungan pelat perlu
dilakukan dengan menggunakan pendekatan dua arah; biasanya dengan
menggunakan table tertentu.

Dua jenis berikutnya adalah pelat dua arah yang tidak ditumpu oleh
balok, tetapi langsung oleh kolom. Jenis pertama, pelat lantai ditumpu langsung
oleh kolom tanpa penebalan di sekeliling kolom (drop panel) dan/atau kepala

5|Page
kolom (column capital), sehingga beban vertikal langsung dipikul oleh kolom dari
segala arah fflat plate). Sedangkan pada jenis kedua, pada puncak kolom
terdapat penebalan pelat lantai dan/ atau kepala kolom (flat slab), sehingga
dapat memikul gaya geser atau momen lentur yang lebih besar.

Pelat wafel adalah pelat dua arah yang ditumpu olen rusuk dua arah. Pelat ini
memberikan kekakuan yang cukup besar, sehingga dapat memikul beban
vertikal atau dapat digunakan untuk bentang lantai yang besar.

2.2.2. Sistem Gaya Lateral


Hal yang penting pada struktur bangunan tinggi adalah stabilitas dan
kemampuannya untuk menahan gaya lateral,baik yang disebabkan oleh angin
atau gempa bumi. Beban angin lebih terkait pada dimensi ketinggian bangunan,
sedang beban gempa lebih terkait pada masa bangunan.

Kolom pada bangunan tinggi perlu diperkokoh dengan sistem pengaku untuk
dapat menahan gaya lateral, agar deformasi yang terjadi akibst gaya horizontal
tidak melampui ketentuan yang disyaratkan (P-D Effect).

Pengaku gaya lateral yang lazim digunakan adalah portal penahan momen ,
dinding geser atau rangka pengaku.

6|Page
Sistem Struktur Bangunan Tinggi

Portal menahan momen terdiri dari komponen (subsistem) horizontal berupa


balok dan komponen (subsistem) vertical berupa kolom yang dihubungkan
secara kaku (rigid joints). Kekakuan portal tergantung pada dimensi kolom dan
blaok, serta proporsional terhadap jarak lantai ke lantai dan jarak kolom ke
kolom.

Dinding geser (shear wall) didefenisikan sebagai komponen struktur vertical


yang relative sangat kaku. Dinding geser pada umumnya hanya boleh
mempunyai bukaan sedikit (sekitar 5%) agar tidak mengurangi kekakuannya.
Fungsi dinding geser berubah menjadi dinding penahan beban (bearing wall), jika
dinding geser menerima beban tegak lurus dinding geser. Rangka pengaku
(braced frame) terdiri dari balok dan kolom yang ditambahkanpengaku diagonal.
Adanya penggaku diagonal ini berpengaruh pada fleksibilitas perpanjangan atau
perpendekan lantai dimana pengaku tersebut ditempatkan. Rangka pengaku
banyak digunakan pada bangunan tinggi yang menggunakan struktur baja. Jenis
rangka pengaku yang sering digunakan, diantarany adalah pengakuk
diagonaltunggal/ganda, pengaku ‘K’ (horizontal/vertical), atau rangka oengaku
eksentris.

7|Page
Pada bangunan tinggi sering digunakan gabungan antara portal penahan
momen dengan dinding geser, terutama pada bangunan tinggi yang dibangun di
daerah terkena pengaruh gempa bumi. Penggabungan antara portal dan dinding
geser popular, terutama dengan bangunan tinggi dengan struktur beton. Hal ini
dapat memberikan hasil yang baik untuk memperoleh kekenyalan /daktilitas
(ducility) dan kekakuan sistem struktur.

Penempatan dinding geser dapat dilakukan pada sisi luar bangunan atau
pusat bangunan. Dinding geser yang ditempatkan pada dalam bangunan biasa
disebutt dengan inti structural (structural core).

2.2.3. Sistem Pondasi


Pada bangunan tinggi, umumnya digunakan fondasi dalam (fondasi tak
langsung), baik berupa tiang pancang maupun tiang bor. Di samping itu, kerap
kali digunakan fondasi rakit (basemen) yang kadang kala diperkuat dengan
fondasi tiang.

Dalam perencanaan pondasi tiang, perlu dilakukan penyelidikan tanah,


khususnya percobaan sondir untuk memperoleh nilai konus dan Jumlah
Hambatan Pelekat untuk menghitung kapasitas daya pikul satu tiang.

Jenis-jenis fondasi tiang, di antaranya: Frankie Pile, Baja Profil 'H', Pipa Baja.
Namun yang paling sering digunakan adalah tiang pancang beton bertulang
berpenampang bujur sangkar atau pipa beton prategang atau fondasi bor
(dengan
atau tanpa selubung casing).

Pada fondasi tiang, dikenal dua jenis fondasi tiang:


1) Fondasi yang bertumpu pada lapisan keras (Qtoint bearing pile)
2) Fondasi yang mengandalkan lekatan tanah (friction pile)

2.2.4. Sistem Kolom


Elemen struktur vertikal lebih dominan memikul gaya aksial dan oleh
karenanya d bedakan antara struktur yang menggunakan bahan beton dengan
yang menggunakan bahan baja.
Perkiraan dimensi struktur yang menggunakan bahan beton (beton
bertulang), dapat digunakan dua pendekatan:

8|Page
1) Seluruh gaya aksial dipikul oleh beton
Dimensi kolom atau dinding geser dihitung dengan menggunakan rumus:

pers.3.19
sehingga untuk dimensi kolom:

persamaan 3.20

di mana: ou adalah tegangan tekan ijin beton (lihat Tabel 3.13)


untuk menghitung ketebalan dinding geser, persamaan 3.20 menjadi:

pers. 3.21

di mana: tdg, adalah tebal dinding geser


I adalah panjang dinding geser

2) Gaya aksial dipikul oleh beton dan tulangan baja

Faktor tekuk tergantung dari angka kelangsingan dan jenis baja.

9|Page
Beban yang diterima oleh elemen struktur vertikal (kolom dan dinding
geser) merupakan akumulasi dari beban-beban lantai di atasnya; jadi, makin
ke bawah gaya aksialnya makin besar. oleh sebab itu dimensinya pun makin
ke bawah makin besar.
Agar supaya dimensi kolom/dinding geser relatif sama dengan
dimensi yang ada di atasnya, maka dapat dilakukan beberapa upaya, di
antaranya:
1) untuk struktur dengan bahan beton (beton bertulang):
- Mutu beton yang digunakan kolom/dinding geser pada bagian bawah
bangunan lebih tinggi dibandingkan dengan yang digunakan pada
kolom/dinding geser bangunan bagian atas.
- Prosentase tulangan pada kolom/dinding geser pada bagian bawah
bangunan lebih besar dibandingkan yang ada pada kolom/dinding
geser bangunan bagian atas.
- Mutu tulangan baja yang digunakan kolom/dinding geser pada bagian
bawah bangunan lebih tinggi dibandingkan dengan yang digunakan
pada kolom/dinding geser bangunan bagian atas.

2) untuk struktur dengan bahan baja:


- Mutu profil baja yang digunakan kolom pada bagian bawah bangunan
lebih tinggi dibandingkan dengan yang digunakan pada kolom
bangunan bagian atas.
Profil kolom baja (khususnya kolom dengan bentuk pipa atau tabung
segi empat) pada bagian bawah bangunan lebih tebal dibandingkan
dengan yang digunakan kolom bangunan bagian atas.

10 | P a g e
2.2.5. Sistem Balok
Pada bangunan tinggi, elemen struktur horizontal tidak dipengaruhi oleh
banyaknya lantai atau ketinggian bangunan. Dimensi elemen struktur ini hanya
dipengaruhi oleh panjang bentang dan beban yang bekerja padanya.

Sebagai pendekatan dapat digunakan Tabel 3.7. di mana ditunjukkan nilai


nisbah antara tinggi elemen struktur horizontal dengan panjang bentang.

Struktur yang menggunakan bahan beton bertulang harus mengacu pada


SNI 03 -1128 - 2002 tentatg Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk
Bangunan Gedung, sedang untuk struktur yang menggunakan bahan baja harus
mengaau pada SIN 03 - 1729 - 2002 tentang Tata Carc Perencanaan Struktur
Baja untuk Bangunan Gedung.

Elemen struktur horizontal lebih dominan memikul momen lentur dan gaya
geser, dibandingkan dengan gaya aksial, oleh sebab itu struktur yang
menggunakan bahan beton perlu diperkuat dengan tulangan baja, terutama pada
daerah serat tariknya.

11 | P a g e
Untuk pelat dua arah, penentuan besar Momen maksimal (baik untuk di
tengah-tengah bentangan, maupun di tumpuan) dapat menggunakan

12 | P a g e
13 | P a g e
2.2.6. Sistem Dinding

2.2.7. Sistem Lantai

Sistem lantai adalah bidang horizontal yang harus dapat menopang


beban hidup. Sistem lantai harus menyalurkan beban secara horizontal melintasi
bidang dan meneruskannya menuju balok dan kolom atau ke dinding penopang.
Bidang lantai yang kaku dapat juga dirancang untuk berfungsi sebagai diafragma
horizontal yang berlaku seperti balok tipis dan lebar dalam menyalurkan gaya
lateral ke dinding geser. Shear walls).

Sebuah sistem lantai dapat disusun dari rangkaian balok dan kasau, dan
dilapisi dengan bidang atau dek, atau terdiri dari slabbeton bertulang homogen.
Ketebalan sistem lantai tergantung pada ukuran dan prporsi bentangan structural
yang harus ditanggung dan kekuatan material yang digunakan. Ukuran dan
penempatan kantilever dan bukaan pada bidang lantai juga harus
dipertimbangkan dalam layout penopang struktur lantai tersebut. Kodisi tepi
struktur lantai dan koneksinya ke sistem dinding dan fndasi penopang akan
mempengaruhi integritas struktur serta penampilan fisik bangunannya.

2.2.8. Sistem Atap

Sistem atap berfungsi sebagai elemen primer untuk melindungi ruang-ruang


interior suatu bangunan. Bentuk dan kemiringan atap harus sesuai dengan jenis
penutup dan kemiringan atap harus sesuai dengan jenis penutup atap. Knstruki atap
juga harus mengontrol aliran uap, infiltrasi udara, aliran panas, dan radiasi sinar
matahari. Tergantung pada jenis konstruksi yang ditentukan oleh peraturan kode
bangunan, struktur atapdan pemasangannya mungkin harus dapat menahan
penyebaran api.

Seperti halnya sistem lantai, sebuah atap harus diberi struktur agar dapat
membentang sepanjang ruangan dan menopang bebannya sendiriserta beban
peralatan yang disangga dan beban akumulasi hujan dan salju. Atap datar
digunakan sebagai dek juga harus memperhitungkan beban hidup. Sebagai
tambahan dari beban gravitasi, bidang atap ditentukan untuk menahan angin lateral

14 | P a g e
dan gaya seismic, juga gaya angkat angin dan menyalurkan gaya-gaya ini ke
struktur penpang.

Karena beban gravitasi suatu bangunan bermula dari sistem atap, susunan
strukturalnya harus bersesuaian dengan sistem kolom dan dinding penopang diman
beban-beban disalurkan ke bawah sampai pada sistem pondasi. Pola penopang
atap dan bentangan atap, mempengaruhi susunan ruang interior dan jenis langit-
langit yang ditopang oleh struktur atap. Bentang atap yang panjang dapat
menghasilkan susunan ruang interior yang lebih fleksibel sementara bentangan atap
yang lebih pendek dapat mendefinisikan ruang dengan lebih akurat.

2.3. Sistem Transportasi Vertikal

2.3.1. Tangga/Escalator
2.3.1.1. Karakteristik Eskalator
Eskalator pertama kali ditemukan pada awal abad ke-20 dalam upaya
memenuhi keinginan untuk dapat mengangkut manusia dalam jumlah
banyak secara berkesinambungan dari lantai bawah ke lantai di atasnya.
Sedang ramp berjalan atau travelator (moving walks) baru diperkenalkan
pada sekitar tahun 1950-an. Ramp berjalan/travelator adalah peralatan
yang sanggup menghantarkan manusia ke tempat yang jaraknya cukup
jauh dan relatif mendatar (sudut kemiringan yang kecil).

Pemilihan eskalator dan ramp berjalan didasarkan pada jumlah


maksimum orang yang perlu dipindahkan dalam waktu lima menit (sama
halnya dengan lif). Kemampuan sekelompok eskalator umtuk
mengangkut orang harus cocok dengan waktu tersibuk yang
direncanakan. Hal ini perlu dilakukan secara cermat, terutama untuk
aplikasi seperti stasiun kereta api (subway) di mana pada saat yang
bersamaan sejumlah penumpang ke luar dari kereta api dan ingin
secara cepat keluar.

Eskalator dan ramp berjalan digerakkan oleh motor listrik yang


berputar secara tetap dan dilengkapi dengan pegangan tangan yang
bergerak sama cepatnya kecepatan bergeraknya anak tangga/ramp.
Kecepatan yang biasa digunakan adalah antara 0,45 - 0,60 meter/detik,

15 | P a g e
tetapi dengan rancangar khusus, kecepatan escalator dipercepat di atas
0,70 meter/detik.

Eskalator hanya mempunyai dua jenis, jalur tunggal (untuk satu orang
yang berdiri) dengan lebar 60 cm - 81 cm., dan jalur ganda (untuk dua
orang berdiri dalam satu anak tangga) dengan lebar 100 cm - 120 cm.
Kemiringan maksimum dapat diterima adalah 35o, dengan ketinggian
maksimum 20 meler. Sedangkan ramp berjalan hanya mampu
mempunyai ketinggian maksimum 15o, dengan kecepata:r 0,60 sampai
1,33 meter/detik.

Kemampuan eskalator mengangkut orang dapat dilihat pada Tabel


4.7. Eskalator atau ramp berjalan sangat efektif, jika:
a. Dibutuhkan keseragaman kecepatan lalu lintas orang
b.Terdapat kesinambungan arus manusia
c. Mesin penqqerak dapat diubah arah pergerakannya

baik eskalator maupun ramp berjalan:


Mempunyai kapasitas untuk memindahkan orang dalam jumlah
banyak
a. Dapat menggantikan fungsi tangga

b. Tidak membutuhkan waktu tunggu, kecuali pada kondisi lalu lintas


manusia yang sangat padat
c. Sangat bermanfaat untuk waktu-waktu tertentu kebutuhan lalu lintas
yang dapat meningkat dalam
d. Dapat mengarahkan arus manusia ke jalur tertentu
e. Memudahkan orang untuk melihat-lihat sekelilingnya
f. Perpindahan dari lantai ke lantai berlangsung secara lancer

16 | P a g e
g. Dapat digunakan di ruang terbuka, jika digunakan yang tahan nt
(waterproofe d c alato r I mov ing ramP)
h. Menjamin mengalirnya arus lalu lintas pada kecepatan tertentu
i. MenJadikan lantai basemen aksesibel, sama halnya dengan lantai di
permukaan tanah.
j. Menyediakan titik pemeriksaan (check point) yang efektif
k. Digunakan untuk penggunaan lif double decker
l. Digunakan untuk penggunaan lif dengan layanan ganjiVgenap
m. Sangat baik untuk jarak vertikal yang tidak terlalu panjang'

Jika dibandingkan dengan eskalator, ramp berjalan:


a. Lebih landai sekitar 50%
b. Membutuhkan luasan ruang yang lebih besar untuk pemasangannya
c. Dapat digunakan untuk kereta barang belanjaan (trolleys)
d. Jika berhenti bergerak, gangguan pada arus pergerakan orang tidak
begitu besar.
e. Lebih cocok bagi penyandang tuna daksa.
f. Membutuhkan rangka struktur penopang yang lebih besar.

2.3.2.2. Perancangan dan Tata Letak Eskalator


Untuk bangunan kantor dan pusat perbelanjaan yang jumlah lantainya
kurang dari enam lantai, penggunaan eskalator untuk naik-turun orang
sangat dianjurkan.
- Sepasang eskalator beralur tunggal cocok untuk luas lantai 10.000 m2
- Sepasang eskalator beralur ganda cocok untuk luas lantai 20.000 m2

Untuk kompleks pertokoan, selain perlu disediakan satu lif untuk


setiap 10.000 m2 lantai, juga perlu disediakan satu eskalator (alur
tunggal) untuk setiap 3.000 m2 atau satu eskalator (alur ganda) untuk
setiap 5.000 m2 luas lantai.

Ada tiga macam tata letak eskalator yang sering digunakan:


bersilangan, yaitu sejalan dengan arus manusia yang berputar, dan
sejajar dengan arus manusia menerus.

17 | P a g e
Tata letak eskalator yang bersilangan merupakan konfigurasi yang
paling seri digunakan, karena menggunakan luasan lantai yang paling
sedikit, efisien dalam penggunaan strukturnya, sehingga biayanya paling
murah. Tata letak paralel lebih mahal dan kurang efisien, namun
umumnya digunakan pada kondisi di mana orang yang ingin diarahkan
jumlahnya sangat banyak, seperti halnya pada terminal udara atau
stasiun kereta api.

Kapasitas eskalator dapat dihitung dengan:

N adalah jumlah orang yang diangkut per jam


P adalah jumlah orang per anak tangga
V adalah kecepatan eskalator dalam meter/detik
Cos adalah sudut kemiringan escalator
L adalah lebar anak tangga (antrede) dalam meter

2.2.3.3. Kebutuhan Ruang Eskalator

18 | P a g e
2.3.2. Lift/Escavator
Dewasa ini, terdapat dua jenis lif yang umum di penggerak (traction lift)
danjenis dengan dongkrak hidrolik (hydraulic lift). Untuk lift dengan motor
penggerak, peletakan mesin dapat beradadiatas ruang luncur (di penthouse).

Karakteristik lift hidrolik:


a. Tidak mengakibatkan tambahan beban di puncak bangunan
b. Hanya digunakan untuk kecepatan yang relatif rendah
c. Hanya digunakan untuk melayani lantai yang jumlahnya sedikit
d. Ada kemungkinan bau minyak merebak ke dalam kereta lif
e. Sangat baik untuk mengangkut beban berat
f. Alas lantai kereta dapat berada pada level bangunan secara tepat

19 | P a g e
g. Tidak membutuhkan beban pengimbang (counter weight)
h. Menimbulkan suara yang lebih berisik dibandingkan dengan lift yang
digerakkan dengan motor traksi

Tata letak lift

Tata letak lain yang juga sering dijumpai adalah bentuk Cul-de-Sac (jalan
buntu) dan melingkar

DUMBWAITER
Dumbwaiter, adalah sejenis lif yang berfungsi untuk memindahkan barang-
barang yang relatif kecil dan ringan dari lantai yang satu ke lantai yang lain. Di
pusat perbelanjaan, misalnya, unit ini biasa digunakan untuk memindahkan
persediaan barang dari gudang ke kios (counter) penjualan, atau di rumah sakit
untuk mengantarkan makanan, obat-obatan, keperluan ruang rawat inap (sprei,

20 | P a g e
selimut, dll.) atau pada restoran berlantai banyak untuk mengantarkan pesanan
makanan dari dapur dan memindahkan peralatan bekas pakai/kotor ke tempat
cuci.

Ruang luncur yang dibutuhkan oleh dumbwaiter relatif kecil, sekitar 1,00 m2
dengan tinggi maksimum 1,25 meter. Kecepatannya antara 0,20 sampai 0,15
rn/det. Kapasitas daya angkut maksimumnya adalah 250 kg. Seperti halnya lif,
dumbwaiter mempunyai motor pergerak yang letaknya di atas (motor traksi) atau
di bawah (motor silinder).

2.4. Sistem Dilatasi


Dilatasi baik digunakan pada pertemuan antara bangunan yang rendah dengan yang
tinggi, antara bangunan induk dengan bangunan sayap, dan bagian bangunan lain yang
mempunyai kelemahan geometris. Di samping itu, bangunan yang sangat panjang tidak
dapat menahan deformasi akibat penurunan fondasi, gempa, muai susut, karena
akumulasi gaya yang sangat besar pada dimensi bangunan yang panjang, dan
menyebabkan timbulnya retakan atau keruntuhan struktural. Oleh karenanya, suatu

21 | P a g e
bangunan yang besar perlu dibagi menjadi beberapa bangunan yang lebih kecil, di
mana tiap bangunan dapat bereaksi secara kompak dan kaku dalam menghadapi
pergerakan bangunan yang terjadi (Cambar 3.24). Dalam praktek terdapat beberapa
bentuk pemisahan bangunan yang umum digunakan, di antaranya :

22 | P a g e
3.7.1. Dilatasi dengan Dua Kolom
Pemisahan struktur dengan dua kolom terpisah (Gambar 3.25) merupakan
hal yang paling umum digunakan, terutama pada bangunan yang bentuknya
memanjang (linear). Perlu diingat bahwa bentang antar kolom pada lokasi di mana
dilatasi berada ikut berubah (menjadi lebih pendek). Oleh sebab itu, terdapat berapa
alternatif yang dapat dilakukan, sebagaimana terlihat pada Gambar 2.26. Jika dilatasi
diperlukan pada dua arah sisi bangunan, maka akan terjadi penumpukan kolom pada
titik tertentu (Gambar 3.27).

23 | P a g e
3.7.2. Dilatasi dengan Balok Kantilever
Mengingat bentang balok kantilever terbatas panjangnya (maksimal 1/3,
bentang balok induk), maka pada lokasi dilatasi terjadi perubahan bentang antar
kolom, yaitu sekitar 2/3 bentang antar kolom

3.7.3. Dilatasi dengan Balok Gerber


Untuk mempertahankan jarak antar kolom yang sama, maka pada balok
kantilever diberi balok Gerber, sebagaimana terlihat pada Gambar 3.29. Namun
dilatasi dengan balok Gerber ini jarang digunakan, karena dikuatirkan akan lepas

24 | P a g e
dan jatuh, iika mengalami deformasi arah horizontal yang cukup besar beban gempa
bumi).

3.7.4. Dilatasi dengan Konsol


Meskipun jarak antar kolom dapat dipertahankan tetap sama, namun akibat
adanya konsol, maka tinggi langit-langit didaerah dilatasi menjadi lebih rendah
dibandingkan dibandingkan dengan tinggi langit-langit pada bentang kolom
berikutnya. Dilatasi jenis ini banyak digunakan pada bangunan yang menggunakan
konstruksi prapabrikasi, dimana keempat sisi kolom diberi konsol untuk tumpuan
balok prapabrikasi.

2.5. Sistem Utilitas


Penempatan inti bangunan akan berdampak pada kemungkinan penempatan jalur
distribusi jaringan utilitas, baik pada arah vertikal yang berdampak pada run"ungrn
denah bangunan, maupun pada arah horizontal yang berdampak pada potongan
bangunan, sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 5.12.

25 | P a g e
Selanjutnya, dalam Inti bangunan terdapat sejumlah ruangan yang diatur
sedemikian rupa sehingga jumlah keseluruhan luas inti bangunan tidak melebihi 20%
luas tipikal yang ada. Di samping itv,80% luas tipikal masih perlu dikurangi dengan
jalur sirkulasi horizontal (koridor), sehingga luas efektif bangunan menjadi berkurang.

Sekitar 4% dati luas tipikal digunakan untuk lubang utilitas bagi sistem
Mekanika dan Elektrikal, yang umumnya dibagi atas dua zona distribusi. Pemisahan
lubang-luban bagi ventilasi dan pengkondisian udara dimaksudkan agar tidak terjadi
konflik atau persilangan antar saluran udata (ducting). Untuk dapat digunakan secara
maksimal perbandingan antara panjang dan lebar ruang yang digunakan untuk
lubang utilitas berkisar antara l:2 sampai 1:4. Semua dinding bagi ruangan ini harus
menggunakan bahan yang dapat menahan api sekurang-kurangnya untuk waktu dua
jam.

Bangunan-bangunan berikut ini menggambarkan bebarapa contoh integrasi


letak inti bangunan, jalur sirkulasi, alokasi ruang aktif dan penempatan saluran
utllitas (shaft)
serta tangga.

26 | P a g e
Gedung Federal Reserve Bank di Minneapolis, Amerika Serikat yang
dirancang oleh arsitek Birkerts (Gambar 5.13.). Bangunan ini mempunyai tiga inti,
dua di ujung bangunan dan satu di tengah sisi panjang bangunan. Bangunan ini
memiliki fleksibilitas pengaturan tata ruang dalam, mengingat bangunan ini
menggunakan struktur jembatan, sehingga seluruh ruangan bebas kolom.

27 | P a g e
BAB III
KAJIAN BANGUNAN

3.1. Deskripsi Bangunan

Nama Resmi : Burj Khalifa Bin Zayed


Juga dikenal sebagai : Burj Dubai
Juga dikenal sebagai : Menara Khalifa
Sebelumnya Dubai : Burj
Pengembang : Emaar
Dibangun : 2004-2010
Biaya : $ 4100000000
Architect : Skidmore, Owings & Merrill
Wind Analysis : Rowan Williams Davies & Irwin Inc.
Consulting Engineers : Hyder Consulting Ltd
General Contractor : Samsung Development
Contractor : BESIX
Subcontractor : Dorma GmbH & Co. KG
OGRO Beschlagtechnik GmbH
Foundations : Bauer Spezialtiefbau GmbH
Middle East Foundations Group LLC

Project development
Project management : Turner Construction Co.
Jenis : Skyscraper
Level : 206
Maksimum Tinggi : 2.717 kaki / 828 meter
Lokasi : No 1, Burj Dubai Boulevard,
Dubai, Uni Emirat Arab

28 | P a g e
Setelah Skidmore, Owings and Merrill, Emaar Properties memilih Hyder Consulting
untuk menjadi insinyur pembimbing Hyder. Dipilih untuk keahliannya di bidang teknik
struktural dan MEP (mekanik, listrik dan pipa saluran air). peran Hyder Consulting
adalah untuk mengawasi konstruksi, sertifikasi desain SOM, dan menjadi insinyur dan
arsitek catatan kepada pihak yang berwenang UAE [36] Emaar Properties, juga terlibat
GHD, sebuah perusahaan konsultan internasional multidisiplin, untuk bertindak sebagai
verifikasi independen dan menguji kewenangan untuk beton dan Besi.

Desain menara ini berdasarkan bunga gurun asli, yang dikenal sebagai genus
Hymenocallis. Tampaknya para desainer terinspirasi oleh bunga yang tipis, dengan
bentuk berlapis. Burj juga menampilkan referensi halus dengan bawang berbentuk
kubah-kubah arsitektur Islam.

3.2. Kajian Struktur Bangunan Burj Khalifa

Konsep yang sangat penting dalam desain bangunan tinggi adalah untuk memikirkan
struktur tidak sebagai rangkaian dinding individu,balok, kolom, dan koneksi tetapi lebih
sebagai satu sistem raksasa.

Ini harus sangat efisien. Setiap bagian beton vertikal harus mampu melawan tidak
hanya gaya gravitasi tetapi juga angin. Struktur harus cukup lebar untuk menjadi stabil,
tapi lantai pelat harus cukup sempit baik untuk dapat digunakan dan untuk menciptakan
ekonomi real estate yang layak untuk klien.

Tugas jelas: Khalifa Burj harus sangat tinggi tanpa memanfaatkan volume besar
ruang dan diperlukan untuk menahan kekuatan alam dengan cara yang sederhana.
Khalifa Burj mulai sebagai ide. Dalam hal Khalifa Burj, tim desain berfokus pada
seorang kepala yang mengorganisir ide, yang berakar pada prinsip-prinsip rekayasa
yang pada akhirnya akan memandu perkembangannya. Desainer pun akan
memberitahu kesederhanaan tidak mudah. Selalu kembali ke intrinsik gagasan
bangunan yang memberikan kejernihan tentang proses desain dan arah. Hal ini juga
membantu membuat keputusan penting ketika dihadapkan dengan situasi unik yang
muncul saat membuat bangunan ukuran besar tersebut.

Khalifa Burj adalah sebuah bangunan ukuran besar. Dari onset, gedung pencakar
langit itu dikonseptualisasikan sebagai pusat dari suatu perkembangan yang lebih besar
yang juga berisi podium berdekatan struktur, suatu lampiran low-rise kantor terpisah,

29 | P a g e
dan sebuah kolam dua lantai lampiran. Ini adalah menara campuran yang digunakan
terutama pada rumah kantor dan ruang hunian, tetapi juga mencakup sebuah hotel
Giorgio Armani. Selain fungsinya, mewujudkan puncak menara yang keinginan manusia
untuk pergi pernah lebih tinggi.

Dengan tinggi 828 m, ia memegang rekor di ketiga kategori yang diakui oleh Council
on Tall Bangunan dan Urban Habitat, yang menempati peringkat tinggi bangunan
berdasarkan atas arsitektur, lantai terisi yang tertinggi, dan ujung. Meskipun bangunan
lain memiliki perbedaan menjadi tertinggi di dunia, menara Burj Khalifa istimewa karena
sangat melebihi semua catatan ketinggian sebelumnya. Ia memiliki lebih dari 160 cerita
dan menempati 280.000 m². Hal ini lebih lanjut dibedakan oleh kenyataan bahwa bukan
hanya tertinggi di dunia bangunan tetapi juga struktur tertinggi yang pernah dibuat
dalam sejarah umat manusia. Ia mengembalikan gelar manusia tertinggi di dunia
buatan struktur ke Timur Tengah, di mana ia ditahan selama hampir 4.000 tahun oleh
Mesir Great Pyramid, di Giza.

3.2.1. Sistem Gravitasi pada Burj Khalifa

Kekuatan Gravitasi tentu menjadi perhatian utama di gedung tinggi. Jika


desain bisa menggunakan sistem struktur yang sama dan vertikal elemen untuk
melawan gravitasi dan baik angin, efisiensi yang lebih besar akan tercapai.
Selanjutnya, jika gaya gravitasi "dikelola" sehingga mereka berada dalam posisi
di mana mereka dapat membantu menahan kekuatan semangat angin,
menghemat satu yayasan dan, dalam beton struktur, penguatan. Hal ini
sebanding untuk menyebarkan kaki Anda untuk menstabilkan diri sendiri dalam
angin yang kuat. Anda kemudian dapat menggunakan berat badan Anda sendiri
untuk menghindari terguling.

30 | P a g e
Desain link beam yang digunakan pada Burj Khalifa

Table kekuatan link beam berdasarkan gambar.

3.2.2. Sistem Gaya Lateral pada Burj Khalifa

Untuk mendukung ketinggian bangunan yang belum pernah terjadi


sebelumnya, para insinyur mengembangkan sistem struktur baru yang disebut
inti menopang, yang terdiri dari inti heksagonal diperkuat oleh tiga penopang
yang membentuk 'bentuk Y'. Sistem struktur ini memungkinkan bangunan untuk
mendukung lateral sendiri dan menyimpannya dari berliku-liku.

31 | P a g e
Pergerakan angin ketika mengenai bangunan

Selain estetika dan fungsional keuntungan, yang "spiral Y" berbentuk rencana
ini digunakan untuk membentuk inti struktural Burj Khalifa. Desain ini membantu
mengurangi kekuatan angin di menara, serta untuk menjaga struktur
constructability sederhana dan asuh. Sistem struktur dapat digambarkan sebagai
"inti" menopang, dan terdiri dari kinerja tinggi konstruksi dinding beton.

Adanya sayap untuk menghindari torsi.

32 | P a g e
Setiap sayap menopang orang lain melalui inti pusat enam-sisi atau
heksagonal hubungan. Ini inti pusat memberikan perlawanan torsi struktur, mirip
dengan pipa tertutup atau poros. Koridor dinding memperpanjang dari inti pusat
ke dekat ujung sayap masing-masing, mengakhiri di dinding hammer head.
Dinding dinding koridor ini dan berperilaku martil mirip dengan jaring dan flensa
balok untuk menahan angin gunting dan moment. Perimeter kolom dan
konstruksi pelat lantai flat melengkapi sistem. Di lantai mekanis, dinding outrigger
disediakan untuk menghubungkan kolom perimeter ke sistem dinding interior,
memungkinkan kolom perimeter untuk berpartisipasi dalam perlawanan beban
lateral struktur, maka, semua beton vertikal digunakan untuk mendukung kedua
gravitasi dan beban lateral . Hasilnya adalah sebuah menara yang sangat kaku
dan torsionally lateral. Ini juga merupakan struktur yang sangat efisien dalam
melawan beban gravitasi sistem telah digunakan untuk memaksimalkan
penggunaannya dalam melawan beban lateral.

"Vortex shedding" juga adalah suatu pertimbangan penting. Ketika angin


bergerak di sekitar struktur, hal itu menyebabkan spiral dari angin yang bergerak
bangunan dari sisi ke sisi menghasilkan kekuatan angin harmonisa yang dapat
memiliki efek yang besar. Kekuatan ini diminimalkan dengan mengubah lebar
dan bentuk lantai sepanjang tinggi struktur. Selama proses pengujian
terowongan angin, Baker dan arsitek kepala proyek membuat perubahan

33 | P a g e
struktural dan desain untuk model setelah setiap pengujian sampai kekuatan
angin yang diminimalkan. Mereka juga menggunakan terowongan angin untuk
melakukan tes fleksibel aero model elastis. Pekerja ditempatkan dinding beton
cadik setiap 30 lantai untuk memberikan tambahan kekuatan dan kekakuan
untuk frame.

Terdapat beton cadik di


tiap 30 lantai untuk
kekakuan.

3.2.3. Sistem Pondasi pada


Burj Khalifa

Pondasi Tower terdiri


dari tumpukan yang didukung
rakit. Rakit solid beton
bertulang dengan tebal
3,7 meter (12 kaki) dan
dituangkan memanfaatkan
C50 (kekuatan kubus) beton mengkonsolidasikan diri (SCC). Rakit dibangun di
empat tempat dan menuangkannya terpisah (tiga sayap dan inti pusat). Setiap
rakit dituangkan terjadi selama setidaknya periode 24 jam. Penguatan itu
biasanya di 300mm spasi di rakit, dan diatur sedemikian rupa sehingga setiap
bar 10lh di setiap arah dihilangkan, yang mengakibatkan serangkaian "pour strip
perangkat tambahan" di seluruh rakit di mana 600mm x 600mm bukaan secara
berkala memfasilitasi akses dan penempatan beton.

34 | P a g e
Kontur dari beban aksial maksimum untuk peletakan pondasi.

Pengukuran beban pada


pondasi untuk peletakan
tower.

35 | P a g e
Tower rakit didukung oleh 194 tumpukan cast-in-place stress. Tumpukan
yang berdiameter 1,5 meter dan panjang sekitar 43 meter dengan kapasitas
3.000 ton desain masing-masing. Tumpukan Tower load test didukung lebih dari
6.000 ton. The C60 (kekuatan kubus) SCC beton ditempatkan dengan metode
tremie memanfaatkan lumpur polimer. Gesekan tumpukan didukung dalam
calcisiltite fomiations alami disemen calcisiltite conglomeritic mengembangkan
gesekan kulit tumpukan akhir 250-350 kPa (2,6-3,6 ton / ft). Ketika sangkar rebar
ditempatkan di tumpukan, perhatian khusus telah dibayarkan untuk mengarahkan
kandang rebar seperti bahwa rebar bawah rakit dapat Thread melalui kandang
rebar banyak tumpukan tanpa gangguan, yang sangat disederhanakan
pembangunan rakit.

36 | P a g e
Modeling pondasi pada bangunan burj khalifa

Situs investigasi geoteknik terdiri dari tahap berikut:

1. Tahap I; 23 lubang bor (tiga dengan pengujian pressuremme)

2. Tahap 2: 3 lubang bor mengebor dengan geofisika cross-lubang.

3. Tahap 3: 6 lubang bor (dua dengan pressuremme pengujian) dengan


kedalaman sampai 60m.

4. Tahap 4: 1 Borehole dengan cross-lubang dan gophysics turun-lubang;


kedalaman = 140m

Air tanah di mana Burj Dubai substruktur dibangun sangat parah, dengan
konsentrasi klorida hingga 4,5%, dan sulfat hingga 0,6%. Konsentrasi klorida dan
sulfat yang ditemukan di tanah tersebut bahkan lebih tinggi daripada konsentrasi
dalam air laut. Dengan demikian, pertimbangan utama dalam merancang
tumpukan dan pondasi rakit adalah daya tahan. Campuran beton untuk tiang
adalah 60 MPa campuran berdasarkan tiga campuran dengan 25% fly ash, silika

37 | P a g e
7% asap, dan air untuk semen rasio 0,32. beton ini juga dirancang sebagai beton
mengkonsolidasi diri sepenuhnya, dilengkapi memodifikasi viskositas campuran
dengan arus kemerosotan dari 675 + / - 75mm untuk membatasi kemungkinan
cacat selama konstruksi. Tindakan dilaksanakan termasuk sistem waterproofing
khusus, meningkat selimut beton, penambahan inhibitor korosi untuk campuran
beton. crack ketat kriteria desain kontrol, dan sistem proteksi katodik
menggunakan mesh titanium dengan arus terkesan.

3.2.4. Sistem Kolom pada Burj Khalifa

Sebagai spiral bangunan tinggi, sayap set kembali menyediakan banyak pelat
lantai yang berbeda. Kemunduran diatur dengan grid menara, sehingga
pelangkahan bangunan dicapai dengan menyelaraskan kolom di atas dengan
dinding-dinding di bawah ini untuk memberikan jalan beban halus. Karena itu,
menara ini tidak berisi transfer struktural. Kemunduran ini juga memiliki
keuntungan dari memberikan lebar berbeda untuk menara yang berbeda untuk
setiap plat lantai, sehingga melangkah dan membentuk menara yang memiliki
efek "membingungkan angin".

38 | P a g e
Pusaran angin tidak pernah terjadi di atas bangunan tinggi ini karena pada
setiap tingkatan baru, angin menemukan bentuk bangunan yang berbeda.

Kemunduran bangunan.

System grid yang terdapat


pada Burj Khalifa untuk
mengatasi penurunan
bangunan.

39 | P a g e
3.2.5. Sistem Balok pada Burj Khalifa

Dinding koridor
memperpanjang dari inti
pusat sampai ke ujung
sayap, dimana mereka
penebalan dinding
kepala dengan palu.
Dinding ini berperilaku
seperti web dan flensa
dari balok untuk
melawan angin gunting
dan saat. Ada juga
beberapa kolom
perimeter mendukung
piring datar di ujung.
Kolom-kolom perimeter
terhubung pada lantai
mekanis, melalui
dinding outrigger,
sehingga
memungkinkan kolom
perimeter juga menahan beban angin lateral.

40 | P a g e
3.2.6. Sistem Dinding pada Burj Khalifa

Dinding koridor memperpanjang dari inti pusat sampai ke ujung sayap,


dimana mereka penebalan dinding kepala dengan palu. Dinding ini berperilaku
seperti web dan flensa dari balok untuk melawan angin gunting dan saat. Ada
juga beberapa kolom perimeter mendukung piring datar di ujung. Kolom-kolom
perimeter terhubung pada lantai mekanis, melalui dinding outrigger, sehingga
memungkinkan kolom perimeter juga menahan beban angin lateral.

41 | P a g e
Kelongsong luar Burj Khalifa terdiri dari 142.000 m2 (1.528.000 sq ft) kaca
reflektif, dan aluminium dan bertekstur panel gerbang baja stainless dengan sirip
berbentuk pipa vertikal. Sistem kelongsong dirancang untuk menahan suhu
ekstrim Dubai musim panas. Selain itu, suhu eksterior di bagian atas bangunan
dianggap 6 ° C (11 ° F) lebih dingin dibandingkan pada dasarnya. Lebih dari
26.000 panel kaca digunakan di luar kelongsong Burj Khalifa. Lebih dari 300
spesialis kelongsong dari China dibawa untuk bekerja kelongsong di menara.

Sistem cladding dirancang untuk menahan musim panas yang ekstrim


Dubai, dan untuk lebih memastikan integritas, Perang Dunia II mesin pesawat
digunakan untuk angin dinamis dan pengujian air. Dinding tirai Burj Dubai adalah
setara dengan 17 sepak bola (sepak bola) Bidang atau 25 lapangan sepak bola
Amerika.

Sistem struktur utama Burj Khalifa adalah beton bertulang. Lebih dari 45.000
m3 beton, beratnya lebih dari 110.000 ton digunakan untuk membangun pondasi
beton dan baja. Konstruksi Burj Khalifa digunakan 330.000 m3 beton dan 55.000
ton pasar ini baja, dan konstruksi mengambil 22 juta orang-jam.

Sebuah kepadatan tinggi, beton permeabilitas rendah digunakan dalam


dasar-dasar Burj Khalifa. Sebuah sistem proteksi katodik di bawah keset
digunakan untuk meminimalkan efek yang merugikan dari bahan kimia korosif di
Khalifa tanah lokal water.Burj sangat terkompartementalisasi. Bertekanan, lantai
perlindungan ber-AC yang terletak kira-kira setiap 35 lantai dimana orang dapat
berlindung di lama mereka berjalan ke keselamatan dalam keadaan darurat atau
kebakaran.

Konsistensi beton yang digunakan dalam proyek ini adalah penting. Untuk
memastikan bahwa beton tahan terhadap fluktuasi tinggi suhu gurun beberapa
upaya ekstra diambil. Selama bulan-bulan musim panas es ditambahkan ke
campuran dan itu dituangkan pada malam hari ketika udara dingin dan
kelembaban yang lebih tinggi. Sebuah obat campuran beton dingin merata di
seluruh dan karena itu kecil kemungkinannya untuk mengatur terlalu cepat dan
retak. Ada yang retak signifikan bisa menempatkan seluruh proyek dalam
bahaya.

42 | P a g e
3.2.7. Sistem Lantai pada Burj Khalifa

Berikut ini adalah rincian dari lantai.

Lantai Gunakan
160 dan di atas Mekanikal
156-159 - Komunikasi dan disiarkan
155 - Mekanikal
139-154 - Perusahaan suite
136-138 - Mekanik
125-135 - Perusahaan suite
124 - Di observatorium Top
123 - lobi Sky
122 - Atmosfer restoran
111-121 - Perusahaan suite
109-110 - Mekanik
77-108 - Residential
76 - lobi Sky
73-75 - Mekanik
44-72 - Residential
43 - lobi Sky
40-42 - Mekanik
38-39 - Armani Hotel suite
19-37 - Armani Residences
17-18 - Mekanik
09-16 - Armani Residences
01-08 - Armani Hotel
Ground Armani Hotel
Concourse Armani Hotel
B1-B2 Parkir, mekanik

43 | P a g e
Karena sifat ekstrim gedung pencakar langit, arsitek kita, struktural insinyur,
mekanik, listrik, dan insinyur pipa, dan interior desainer, serta berbagai konsultan
mereka, harus alamat masing-masing daerah dengan perhatian besar pada
pekerjaannya masing-masing. Untuk mencapai solusi yang efisien. Pada Khalifa
Burj, dimana bagian-bagian dari pelat lantai diulangi lebih dari 100 kali, sukses
desain bergantung pada ukuran tertentu presisi yang tidak dibutuhkan dalam
bangunan bertubuh kecil.

Tujuh puluh dua lantai mekanis ketinggian lantai rumah peralatan yang
membawa Burj Dubai untuk hidup. Didistribusikan di sekitar setiap 30 lantai,
lantai rumah mekanik sub-stasiun listrik, air tangki dan pompa, unit penanganan
udara dll, yang penting untuk pengoperasian menara dan kenyamanan
penghuninya.

3.2.8. Sistem Atap pada Burj Khalifa

Sentuhan penobatan Burj Dubai merupakan puncak menara teleskopik yang


terdiri dari lebih dari 4.000 ton baja struktural. puncak menara itu dibangun dari
dalam gedung dan mendongkrak ke ketinggian penuh lebih dari 200 meter (700
kaki) dengan menggunakan pompa hidrolik. Selain mengamankan tempat Burj
Dubai sebagai struktur tertinggi di dunia, puncak menara yang merupakan bagian
integral dari desain keseluruhan, menciptakan rasa penyelesaian tengara.
puncak menara tersebut juga rumah-rumah peralatan komunikasi.

Pada 2717 kaki, Khalifa Burj, sebelumnya dikenal sebagai Burj Dubai, naik
seperti baut dari keringanan ke langit, jauh melebihi gedung pencakar langit di
sekitarnya. Menara, yang dibuka pada tanggal 4 Januari, menjadi bangunan
tertinggi di dunia, outdoing pemegang rekor-sebelumnya, Taipei 101, dengan
1.046 kaki mengejutkan. (The Burj adalah setinggi Taipei 101 dengan gedung
Chrysler ditumpuk di atas.) Lebih dari setengah mil dari dasar ke ujung puncak
menara tersebut, menara mengubah yang "supertall," istilah nama sering
digunakan untuk pencakar langit di atas 1.000 kaki.

Selama proses desain, insinyur bangunan diputar 120 derajat dari layout
aslinya untuk mengurangi stres dari angin yang berlaku. Pada titik tertinggi,

44 | P a g e
menara bergoyang total 1,5 m. Bingkai adalah struktur beton bertulang dengan
puncak menara baja struktural, yang berada di bawah konstruksi di atas.

Beban angin yang menyebabkan menara bergoyang 1,5 meter.

Khalifa Burj dirancang khusus untuk menaklukkan angin, tujuan yang


menjadi semakin penting dengan meningkatnya ketinggian. Bangunan naik ke
langit di batang beberapa terpisah, yang atas keluar tidak merata di sekitar
puncak menara pusat. Desain agak aneh yang tampak mengalihkan angin di
sekitar struktur dan mencegah dari pembentukan pusaran air terorganisir udara
saat ini, atau vortisitas, yang akan batu menara dari sisi ke sisi dan bahkan dapat
merusak bangunan.

3.3. Sistem Transportasi Vertikal

Burj Khalifa diharapkan menampung hingga 35.000 orang pada satu waktu.
Sebanyak 57 lift dan 8 eskalator dipasang.

3.3.1.Tangga/Escalator
Bangunan itu memiliki 2909 tangga dari lantai dasar ke lantai 160.

3.3.2. Lift/Escavator

Pada Burj Khalifa ini, terdapat 41 lift yang memiliki kapasitas 12 sampai 14
orang per kabin, tercepat naik dan turun sampai dengan 18 m / s (59 ft / s) telah

45 | P a g e
dianggap menginstal lift pertama di dunia triple-deck, namun panggilan desain
akhir untuk lift double-deck. The lift double-deck dilengkapi dengan fitur hiburan
seperti layar LCD untuk melayani pengunjung selama perjalanan mereka ke dek
observasi. Bangunan itu memiliki 2909 tangga dari lantai dasar ke lantai 160.

Transportasi vertikal adalah sebuah fitur utama dari MEP bekerja di Burj
Khalifa. Otis Elevator memenangkan kontrak 58-angkat, yang terdiri dari 20 lift
Gen2 flat-belt dan dua lift pengamatan double-deck geladak. Yang terakhir ini
bisa membawa sampai 42 orang pada satu waktu dengan kecepatan sekitar 18
meter satu detik. Puncak pemeliharaan lift, terletak di dalam batang di bagian
paling atas gedung, adalah instalasi angkat tertinggi di dunia.

Double-deck lift dipilih karena lebih banyak orang bisa ditampung dan
diangkut secara bersamaan, sedangkan jumlah ruang lantai disewakan
dipertahankan. Dengan sistem ini, dua mobil angkat berbagi poros yang sama
saat bergerak secara independen di seluruh gedung. Terletak di inti pusat dari
Khalifa Burj, angkutan penumpang ini dek double-lift dari tanah ke tingkat 123,
dan 124 di mana pengunjung dek observasi dan restoran yang terletak. Ini
adalah lift double-deck tertinggi di dunia meningkat.

Akses ke lantai yang lebih tinggi dari Burj Khalifa adalah melalui lift umum.
Per praktik standar untuk menara bertingkat tinggi, transfer penumpang antara
dua atau lebih lift untuk mencapai tujuan mereka. Kecepatan lift ini berkisar 1,75-
7 meter / detik. Sebanyak 35 lift traksi konvensional gearless dimasukkan,
ditambah 20 lift machineroom-kurang dan satu jenis rak-dan-sayap.

Banyak-machineroom kurang lift digunakan di lantai bawah dan daerah


kantor paten Gen2 dari Otis, dirancang untuk meminimalkan konsumsi daya dan
kebutuhan pelumasan. Setiap mengangkat dan melayani beroperasi antara
berbagai tingkat bangunan. Armani Hotel lift, misalnya, lari ke tingkat 39,
sementara jumlah lift tinggal akan melewati 39 lantai pertama, dan kemudian
mengizinkan penumpang untuk turun di lantai perumahan 40-70. lift tinggal lain
akan perjalanan masa lalu 70 lantai pertama dan mengantarkan penumpang ke
tingkat yang lebih tinggi.

Semua lift yang dikontrol secara elektronik dengan drive regeneratif untuk
menghemat daya. Tak satu pun dari yang digunakan dalam membangun adalah

46 | P a g e
standar off-the-shelf produk, meskipun beberapa dari mereka yang melayani
lantai bawah diperlukan modifikasi kurang spesifik. Sistem untuk lift utama di inti
pusat sudah hampir dirancang dari awal, dan semua termasuk fitur khusus.

Selain itu, lift beberapa petugas pemadam kebakaran telah dimasukkan. Lift
utama layanan di inti pusat bertindak sebagai petugas pemadam kebakaran
utama dan mengangkat penyelamatan. Ini memiliki kapasitas berat-tugas 4 500
kg, dan akan menempuh total 136 lantai di sembilan meter / detik. lift Rescue
akan memiliki kemampuan untuk beroperasi awalnya dalam 'sekoci' mode,
dengan remote control dan inspeksi video dari lubang dalam hal kerusakan,
sebelum digunakan untuk evakuasi.
Burj Dubai akan menjadi rumah bagi 57 lift dan 8 eskalator Layanan gedung
lift s / pemadam kebakaran 'akan memiliki kapasitas 5.500 kg dan akan lift
pelayanan tertinggi di dunia.

Burj Dubai akan menjadi naik mega-tinggi pertama di mana lift tertentu akan
diprogram untuk memungkinkan evakuasi dikendalikan untuk kebakaran tertentu
atau peristiwa keamanan. Burj Dubai Observatorium lift taksi dek ganda dengan
kapasitas 12-14 orang per taksi. Perjalanan di 10 meter per detik, mereka akan
memiliki perjalanan terpanjang di dunia jarak dari terendah untuk menghentikan
tertinggi.

3.5. Sistem Utilitas

Untuk mencapai efisiensi terbesar, para, mekanik listrik dan jasa pipa untuk Burj
Khalifa dikembangkan dalam koordinasi selama fase desain dengan kerjasama arsitek,
insinyur struktur dan konsultan lainnya.

Sistem Air menara pasokan rata-rata 946.000 liter (250.000 galon) air setiap
hari. Pada pendinginan puncak, Burj Khalifa akan membutuhkan sekitar 10.000 ton
pendinginan, sama dengan kapasitas pendinginan yang disediakan oleh sekitar 10.000
ton es mencair.

Dubai panas, iklim


lembab dikombinasikan dengan
kebutuhan pendinginan
bangunan menciptakan

47 | P a g e
sejumlah besar kondensasi. Air ini dikumpulkan dan dikeringkan dalam suatu sistem
perpipaan yang terpisah ke tangki penampungan di tempat parkir bawah tanah. Sistem
pengumpulan kondensat menyediakan sekitar 15 juta galon air suplemen per tahun,
setara dengan sekitar 20 kolam renang ukuran olimpiade.

Permintaan puncak listrik Menara adalah 36mW, setara dengan sekitar 360.000
bola lampu 100 Watt operasi secara bersamaan.

Broadcast dan Lantai Komunikasi


Lantai empat besar telah dicadangkan untuk komunikasi dan penyiaran. Lantai
ini menempati tingkat tepat di bawah puncak menara tersebut.

Mekanikal, Electrical & Plumbing


Untuk mencapai efisiensi terbesar, layanan mekanik, listrik dan pipa untuk Burj
Dubai telah dikembangkan dalam koordinasi selama fase desain dengan kerjasama
dari arsitek, insinyur struktur dan konsultan lainnya. Sistem Air menara pasokan rata-
rata 946.000 liter (250.000 galon) air setiap hari.

Pada pendinginan puncak, Burj Dubai akan membutuhkan sekitar 10.000 ton
pendinginan, sama dengan kapasitas pendinginan yang disediakan oleh sekitar 10.000
ton es mencair
Dubai panas, iklim lembab dikombinasikan dengan persyaratan bangunan
pendingin menciptakan sejumlah besar kondensasi. Air ini dikumpulkan dan dikeringkan
dalam suatu sistem perpipaan yang terpisah ke tanki penampung di tempat parkir
basemen. Sistem pengumpulan kondensat menyediakan sekitar 15 juta galon air
tambahan per tahun, setara dengan sekitar 20 kolam renang ukuran Olimpiade
permintaan puncak listrik menara adalah 36mW, sama dengan sekitar 360.000 100
Watt lampu operasi secara bersamaan

Fire Safety
Api keselamatan dan kecepatan evakuasi merupakan faktor utama dalam
desain Burj Dubai. Beton mengelilingi semua tangga dan layanan bangunan dan lift
pemadam kebakaran akan memiliki kapasitas 5.500 kg dan akan lift pelayanan tertinggi
di dunia. Karena orang tidak dapat secara wajar diharapkan untuk berjalan 160 lantai,
ada bertekanan, daerah perlindungan ber-AC yang terletak kira-kira setiap 25 lantai.

48 | P a g e
BAB IV
PEMBAHASAN DAN ANALISA

4.1. Deskripsi Bangunan Burj Khalifah

Penjelasan tentang penggunaan macam-macam struktur pada bangunan Tower Burj


Khalifa telah dijelaskan pada bab sebelumnya (Bab 3). Pada bab ini, akan dijelaskan
bagaimana efek struktur tersebut bereaksi apabila diberikan gaya gravitasi, gaya lateral dan
penyebaran gaya pada bangunan Burj khalifa.

4.2. Kajian Struktur Bangunan Burj Khalifa


Gaya grafitasi pada bangunan berasal dari beban mati, baik itu dari manusia, furniture
maupun beban dari struktur itu sendiri. Keseluruhan struktur Bangunan Tower Burj Khalifa di
desain untuk menahan gaya gravitasi mencakup (analisis P-∆, creep, dan penyusutan),
angin dan beban gempa menggunakan model analisis 3D yang terdiri dari dinding RC,
sambungan balok, plat lantai, pondasi piles dan punyak menara.

49 | P a g e
4.2.1. Sistem Gravitasi pada Burj Khalifa

Bangunan Tower Burj Khalifa menyebarkan gaya grafitasi dari beban-beban


pada bangunan melalui plat lantai ,kemudian diteruskan ke core. Core tidak
menerima semua beban dari bangunan, tetapi juga disalurkan sebagian melalui
dinding geser dan kolom perimeter. lalu kemudian diteruskan ke pondasi. Pada
pondasi gaya disebarkan ke tanah untuk dinetralkan.

Kolom

Pondasi

50 | P a g e
4.2.2. Sistem Gaya Lateral pada Burj Khalifa

125 cm 125 cm

Bangunan Tower Burj Khalifa saat terjadinya gaya lateral akibat dari angin dan gempa
bumi,mampu bergerak fleksibel bahkan bangunan ini mampu mengerakkan ujung bangunan
sampai dengan 125 cm dari garis normal bangunan.

51 | P a g e
gaya torsi akibat dari perputaran angin pada bangunan tinggi sering kali terjadi karena
semakin tinggi bangunan semakin mudah terjadinya gaya torsi pada bangunan. Untuk
menghindari hal tersebut Burj Khalifah menggunakan dinding geser untuk antisipasi gaya
torsi.

Penyaluran gaya ke
pondasi

Penyaluran gaya
pada dinding geser

Deformasi pada
dinding geser

Penyaluran gaya
pada hammer

4.2.3. Sistem Pondasi pada Burj Khalifa

52 | P a g e
Pondasi Tower Burj Khalifa menggunakan spire atau tiang pancang yang di desain memiliki
angkur untuk mencengkram tanah lebih kuat dari pada tiang pancang yang polos (tanpa
angkur). Tiang pancang Burj Khalifah berdiameter 150 cm dan 43 – 50 m.

Angkur yang mencengkram


tanah lebih kuat

53 | P a g e
4.2.4. Sistem Kolom pada Burj Khalifa

Pada bangunan Burj Khalifah. Tidak hanya terdapat core dan dinding geser dari
perpanjangan core untuk menyalurkan gaya. Tetapi bangunan ini juga memiliki kolom
perimeter unutk mempercepat penyaluran gaya dari bangunan ke pondasi. Kolom-kolom
perimeter terhubung pada lantai mekanis, melalui dinding outrigger, sehingga
memungkinkan kolom perimeter juga menahan beban angin lateral.

54 | P a g e
Penyaluran gaya melalui
kolom perimeter pada Burj
Khalifa

Kolom perimeter

4.2.5. Sistem Balok pada Burj Khalifa

System balok pada bangunan ini pada dasarnya tidak sama seperti biasanya, yang
menompang lantai. Pada bangunan ini lantai yang menjadi balok untuk menyebarkan gaya
ke core, dinding geser, dan kolom-kolom perimeter dan lalu disalurkan ke pondasi kemudian
deisebarkan ke tanah. Selain itu, lantai ini karena juga sebagai pembentuk spiral bangunan
tinggi, sayap set kembali menyediakan banyak pelat lantai yang berbeda. Kemunduran
diatur dengan grid menara, sehingga bangunan melangkah dicapai dengan menyelaraskan
kolom di atas dengan dinding-dinding di bawah, ini untuk memberikan jalan beban halus.
Karena itu, menara ini tidak berisi transfer struktural. Kemunduran ini juga memiliki
keuntungan dari memberikan dengan lebar berbeda untuk menara yang berbeda untuk
setiap plat lantai. Ini melangkah dan membentuk menara memiliki efek "membingungkan
angin": pusaran angin tidak pernah diselenggarakan atas bangunan tinggi karena pada
setiap angin tingkatan baru menemukan bentuk bangunan yang berbeda.

55 | P a g e
4.2.6. Sistem Dinding pada Burj Khalifa

Penyaluran gaya ke
pondasi

Penyaluran gaya
pada dinding geser

Deformasi pada
dinding geser

Penyaluran gaya
pada hammer

56 | P a g e
Dinding penyekat pada Burj Khalifah merupakan dinding geser bangunan.tersebut.
Dinding geser merupakan perpanjangan dari core yang berfungsi untuk menahan beban
pada bangunan dan membantu core dalam penyaluran gaya-gaya pada bangunan ke
pondasi dan kemudian ke tanah. Dinding geser juga berfungsi untuk menghindari terjadinya
gaya torsi pada bangunan yang sangat besar, akibat angin putar pada bangunan.

4.2.7. Sistem Lantai pada Burj Khalifa

Sebagai spiral bangunan tinggi, sayap set kembali menyediakan banyak pelat
lantai yang berbeda. Kemunduran diatur dengan grid menara, sehingga bangunan
melangkah dicapai dengan menyelaraskan kolom di atas dengan dinding-dinding di
bawah, ini untuk memberikan jalan beban halus. Karena itu, menara ini tidak berisi
transfer struktural. Kemunduran ini juga memiliki keuntungan dari memberikan dengan
lebar berbeda untuk menara yang berbeda untuk setiap plat lantai. Ini melangkah dan
membentuk menara memiliki efek "membingungkan angin": pusaran angin tidak pernah
diselenggarakan atas bangunan tinggi karena pada setiap angin tingkatan baru
menemukan bentuk bangunan yang berbeda. Selain itu, lantai pada bangunan in I
keseluruhannya terbuat dari beton, sehingga lantai ini berfunsi juga sebagai balok yang
menyebarkan gaya ke core, dinding geser dan juga kolom-kolom perimeter untuk
disalurkan ke pondasi.

57 | P a g e
Berikut ini adalah
rincian dari lantai.

Lantai Gunakan
160 dan di atas
Mekanikal
156-159 -
Komunikasi dan
disiarkan
155 - Mekanikal
139-154 -
Perusahaan suite
136-138 - Mekanik
125-135 -
Perusahaan suite
124 - Di
observatorium Top
123 - lobi Sky
122 - Atmosfer
restoran
111-121 -
Perusahaan suite
109-110 - Mekanik
77-108 -
Residential
76 - lobi Sky
73-75 - Mekanik
44-72 -
Residential
43 - lobi Sky
40-42 - Mekanik
38-39 - Armani
Hotel suite
19-37 - Armani
Residences
17-18 - Mekanik

58 | P a g e
09-16 - Armani Residences
01-08 - Armani Hotel
Ground Armani Hotel
Concourse Armani Hotel
B1-B2 Parkir, mekanik

Karena sifat ekstrim gedung pencakar langit, arsitek kita, struktural insinyur,
mekanik, listrik, dan insinyur pipa, dan interior desainer, serta berbagai konsultan
mereka,harus alamat masing-masing daerah dengan perhatian besar di. Untuk
mencapai solusi yang efisien. Pada Khalifa Burj, dimana bagian-bagian dari pelat
lantai diulangi lebih dari 100 kali, sukses desain bergantung pada ukuran tertentu
presisi yang tidak dibutuhkan dalam bangunan bertubuh kecil.

Tujuh dua lantai mekanis ketinggian lantai rumah peralatan yang membawa
Burj Dubai untuk hidup. Didistribusikan di sekitar setiap 30 lantai, lantai rumah
mekanik sub-stasiun listrik, air tangki dan pompa, unit penanganan udara dll,
yang penting untuk pengoperasian menara dan kenyamanan penghuninya.

4.2.8. Sistem Atap pada Burj Khalifa

Sentuhan penobatan Burj Dubai merupakan puncak menara teleskopik yang


terdiri dari lebih dari 4.000 ton baja struktural. puncak menara itu dibangun dari
dalam gedung dan mendongkrak ke ketinggian penuh lebih dari 200 meter (700
kaki) dengan menggunakan pompa hidrolik. Selain mengamankan tempat Burj
Dubai sebagai struktur tertinggi di dunia, puncak menara yang merupakan bagian
integral dari desain keseluruhan, menciptakan rasa penyelesaian tengara.
puncak menara tersebut juga rumah-rumah peralatan komunikasi.

Pada 2717 kaki, Khalifa Burj, sebelumnya dikenal sebagai Burj Dubai, naik
seperti baut dari keringanan ke langit, jauh melebihi gedung pencakar langit di
sekitarnya. Menara, yang dibuka pada tanggal 4 Januari, menjadi bangunan
tertinggi di dunia, outdoing pemegang rekor-sebelumnya, Taipei 101, dengan
1.046 kaki mengejutkan. (The Burj adalah setinggi Taipei 101 dengan gedung
Chrysler ditumpuk di atas.) Lebih dari setengah mil dari dasar ke ujung puncak
menara tersebut, menara mengubah yang "supertall," istilah nama sering
digunakan untuk pencakar langit di atas 1.000 kaki.

59 | P a g e
Khalifa Burj dirancang khusus untuk menaklukkan angin, tujuan yang
menjadi semakin penting dengan meningkatnya ketinggian. Bangunan naik ke
langit di batang beberapa terpisah, yang atas keluar tidak merata di sekitar
puncak menara pusat. Desain agak aneh yang tampak mengalihkan angin di
sekitar struktur dan mencegah dari pembentukan pusaran air terorganisir udara
saat ini, atau vortisitas, yang akan batu menara dari sisi ke sisi dan bahkan dapat
merusak bangunan. Bahkan dengan desain strategis, Burj 206-cerita Khalifa
masih akan bergoyang perlahan maju mundur oleh sekitar 2 meter di bagian
paling atas.

4.3. Sistem Transportasi Vertikal


Burj Khalifa diharapkan menampung hingga 35.000 orang pada satu waktu.
Sebanyak 57 lift dan 8 eskalator dipasang.

4.3.1.Tangga/Escalator

60 | P a g e
Bangunan itu memiliki 2909 tangga dari lantai dasar ke lantai 160. Burj
Dubai akan menjadi rumah bagi 57 lift dan 8 eskalator Layanan gedung lift s /
pemadam kebakaran 'akan memiliki kapasitas 5.500 kg dan akan lift pelayanan
tertinggi
di dunia.
Burj
Dubai
akan
menjadi
naik
mega-
tinggi
pertama
di mana
lift
tertentu
akan

diprogram untuk memungkinkan evakuasi dikendalikan untuk kebakaran tertentu


atau peristiwa keamanan. Burj Dubai Observatorium lift taksi dek ganda dengan
kapasitas 12-14 orang per taksi. Perjalanan di 10 meter per detik, mereka akan
memiliki perjalanan terpanjang di dunia jarak dari terendah untuk menghentikan
tertinggi.

4.3.2. Lift/Escavator

61 | P a g e
Pada Burj Khalifa ini, terdapat 41 lift yang memiliki kapasitas 12 sampai 14
orang per kabin, tercepat naik dan turun sampai dengan 18 m / s (59 ft / s) telah
dianggap menginstal lift pertama di dunia triple-deck, namun panggilan desain
akhir untuk lift double-deck. The lift double-deck dilengkapi dengan fitur hiburan
seperti layar LCD untuk melayani pengunjung selama perjalanan mereka ke dek
observasi. Bangunan itu memiliki 2909 tangga dari lantai dasar ke lantai 160.

Transportasi vertikal adalah sebuah fitur utama dari MEP bekerja di Burj
Khalifa. Otis Elevator memenangkan kontrak 58-angkat, yang terdiri dari 20 lift
Gen2 flat-belt dan dua lift pengamatan double-deck geladak. Yang terakhir ini
bisa membawa sampai 42 orang pada satu waktu dengan kecepatan sekitar 18
meter satu detik. Puncak pemeliharaan lift, terletak di dalam batang di bagian
paling atas gedung, adalah instalasi angkat tertinggi di dunia.

Double-deck lift dipilih karena lebih banyak orang bisa ditampung dan
diangkut secara bersamaan, sedangkan jumlah ruang lantai disewakan
dipertahankan. Dengan sistem ini, dua mobil angkat berbagi poros yang sama
saat bergerak secara independen di seluruh gedung. Terletak di inti pusat dari
Khalifa Burj, angkutan penumpang ini dek double-lift dari tanah ke tingkat 123,
dan 124 di mana pengunjung dek observasi dan restoran yang terletak. Ini
adalah lift double-deck tertinggi di dunia meningkat.

Akses ke lantai yang lebih tinggi dari Burj Khalifa adalah melalui lift umum.
Per praktik standar untuk menara bertingkat tinggi, transfer penumpang antara
dua atau lebih lift untuk mencapai tujuan mereka. Kecepatan lift ini berkisar 1,75-
7 meter / detik. Sebanyak 35 lift traksi konvensional gearless dimasukkan,
ditambah 20 lift machineroom-kurang dan satu jenis rak-dan-sayap.

Banyak-machineroom kurang lift digunakan di lantai bawah dan daerah


kantor paten Gen2 dari Otis, dirancang untuk meminimalkan konsumsi daya dan
kebutuhan pelumasan. Setiap mengangkat dan melayani beroperasi antara
berbagai tingkat bangunan. Armani Hotel lift, misalnya, lari ke tingkat 39,
sementara jumlah lift tinggal akan melewati 39 lantai pertama, dan kemudian
mengizinkan penumpang untuk turun di lantai perumahan 40-70. lift tinggal lain
akan perjalanan masa lalu 70 lantai pertama dan mengantarkan penumpang ke
tingkat yang lebih tinggi.

62 | P a g e
Semua lift yang dikontrol secara elektronik dengan drive regeneratif untuk
menghemat daya. Tak satu pun dari yang digunakan dalam membangun adalah
standar off-the-shelf produk, meskipun beberapa dari mereka yang melayani
lantai bawah diperlukan modifikasi kurang spesifik. Sistem untuk lift utama di inti
pusat sudah hampir dirancang dari awal, dan semua termasuk fitur khusus.

Selain itu, lift beberapa petugas pemadam kebakaran telah dimasukkan. Lift
utama layanan di inti pusat bertindak sebagai petugas pemadam kebakaran
utama dan mengangkat penyelamatan. Ini memiliki kapasitas berat-tugas 4 500
kg, dan akan menempuh total 136 lantai di sembilan meter / detik. lift Rescue
akan memiliki kemampuan untuk beroperasi awalnya dalam 'sekoci' mode,
dengan remote control dan inspeksi video dari lubang dalam hal kerusakan,
sebelum digunakan untuk evakuasi.

4.4. Sistem Utilitas

Untuk mencapai efisiensi terbesar, para, mekanik listrik dan jasa pipa untuk Burj
Khalifa dikembangkan dalam koordinasi selama fase desain dengan kerjasama arsitek,
insinyur struktur dan konsultan lainnya.

Sistem Air menara pasokan rata-rata 946.000 liter (250.000 galon) air setiap
hari. Pada pendinginan puncak, Burj Khalifa akan membutuhkan sekitar 10.000 ton
pendinginan, sama dengan kapasitas pendinginan yang disediakan oleh sekitar 10.000
ton es mencair.

Dubai panas, iklim


lembab dikombinasikan dengan
kebutuhan pendinginan
bangunan menciptakan
sejumlah besar kondensasi. Air
ini dikumpulkan dan
dikeringkan dalam suatu sistem
perpipaan yang terpisah ke
tangki penampungan di tempat

63 | P a g e
parkir bawah tanah. Sistem pengumpulan kondensat menyediakan sekitar 15 juta galon
air suplemen per tahun, setara dengan sekitar 20 kolam renang ukuran olimpiade.

Permintaan puncak listrik Menara adalah 36mW, setara dengan sekitar 360.000
bola lampu 100 Watt operasi secara bersamaan.

Broadcast dan Lantai Komunikasi


Lantai empat besar telah dicadangkan untuk komunikasi dan penyiaran. Lantai
ini menempati tingkat tepat di bawah puncak menara tersebut.

Mekanikal, Electrical & Plumbing


Untuk mencapai efisiensi terbesar, layanan mekanik, listrik dan pipa untuk Burj
Dubai telah dikembangkan dalam koordinasi selama fase desain dengan kerjasama
dari arsitek, insinyur struktur dan konsultan lainnya.

Sistem Air menara pasokan rata-rata 946.000 liter (250.000 galon) air setiap
hari.Pada pendinginan puncak, Burj Dubai akan membutuhkan sekitar 10.000 ton
pendinginan, sama dengan kapasitas pendinginan yang disediakan oleh sekitar 10.000
ton es mencair

Dubai panas, iklim lembab dikombinasikan dengan persyaratan bangunan


pendingin menciptakan sejumlah besar kondensasi. Air ini dikumpulkan dan dikeringkan
dalam suatu sistem perpipaan yang terpisah ke tanki penampung di tempat parkir
basemen

Sistem pengumpulan kondensat menyediakan sekitar 15 juta galon air tambahan per
tahun, setara dengan sekitar 20 kolam renang ukuran Olimpiade
permintaan puncak listrik menara adalah 36mW, sama dengan sekitar 360.000
100 Watt lampu operasi secara bersamaan

Fire Safety
Api keselamatan dan kecepatan evakuasi merupakan faktor utama dalam
desain Burj Dubai. Beton mengelilingi semua tangga dan layanan bangunan dan lift
pemadam kebakaran akan memiliki kapasitas 5.500 kg dan akan lift pelayanan tertinggi
di dunia. Karena orang tidak dapat secara wajar diharapkan untuk berjalan 160 lantai,
ada bertek anan, daerah perlindungan ber-AC yang terletak kira-kira setiap 25 lantai.

64 | P a g e
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

65 | P a g e
Pertanyaan dan Jawaban Hasil Presentasi,

Hari Rabu, Tanggal 3 November 2010

1. Rifka Rahmawati (Petronas)


Jelaskan tentang analisis pondasi berdasarkan gambar di bawah ini!

JAWABAN

Pada pembuatan pondasi bangunan Burj Al-Khalifa ini, terjadi 2 analisis, yaitu
analisis seismic dan geoteknik. Hal ini disebabkan oleh iklim Dubai yang tropis kering
dan letak Dubai yang berada di garis gempa. Gambar di atas merupakan analisis

66 | P a g e
seismic (ketahanan gempa) untuk menentukan ketinggian yang dapat dibuat pada
Burj Khalifa berdasarkan kondisi tanah (site) tempat bangunan akan dibangun.

Kontur pada site Burj Khalifa

Pembangunan pondasi ini dilakukan oleh South Korean Samsung


Engineering & Construction, yang juga membangun Taipei 101 and Petronas Twin
Towers. Pertimbangan ketinggian tiap lantai didasarkan pada analisis tersebut.

Dari gambar di samping jelas terlihat


bahwa ketinggian di samping kiri
kanan bangunan berbeda. Dimana di
bagian sebelah kiri bangunan
keadaan lantainya lebih tinggi
dibandingkan dengan sebelah kanan. 67 | P a g e
Perbedaan tersebut dapat dilakukan
berdasarkan analisis kondisi tanah
yang disimpulkan melalui grafik di
Selain itu, untuk ketinggian bangunan yang mencapai hingga 168 lantai, juga dibutuhkan
kekuatan dan daya tahan yang maksimal pada pondasi. Oleh karenanya digunakan pondasi
tiang pancang sebanyak 194 pile dengan diameter 1,5 meter dan kedalaman 50 meter di
dalam tanah. Kemudian didukung dengan rakit dengan tebal 3,7meter.

Rakit dengan tebal 3,7 meter yang


dibuat dari beton dengan campuran
25% fly ash, silika 7% asap, dan air
untuk semen rasio 0,32

Tiang pancang baja sebanyak 194


pile dengan diameter 1,5 meter dan
panjang 50 meter ke dalam tanah.
Beratnya mencapai 500.000 ton

2. Naliandra E.N.A.S (Burj Al-Arab)


A. Beton cor dikondisikan atau memang tidak sampai ?
B. Apa fungsi dari Tower Crane?
C. Apakah tangga darurat dari lantai atas?

JAWABAN

A. Struktur yang digunakan pada bangunan Burj Al Khalifa ini adalah beton karena
beton dianggap paling efisien untuk temperature Dubai yang panas mencapai 500C.
Pada bangunan ini, di bagian atasnya menggunakan struktur baja karena beton tidak
sanggup lagi dipompa untuk ketinggian 600 m keatas.

Pada Burj Al Khalifa ini terjadi dua kali pemompaan beton, yaitu:
 Pemompaan pertama dilakukan dari Ground Level menuju ketinggian 531 m.
 Pemompaan kedua dilakukan pada ketinggian 442 m sampai ketinggian 624 m.

68 | P a g e
Setelah pemompaan kedua, beton tidak sanggup dipompa lagi sehingga pada bagian
puncak menara menggunakan baja.

L Mezzanine => struktur

L 154 => RC Structure

Pemompaan pertama => ground level –

Alat pemompa beton.

Beton dicampurkan dengan es dan


dipompakan pada malam hari, hal ini untuk
mencegah terjadinya penggerasan beton
secara cepat dan retak.

Pemompaan kedua = > 442 m -624

69 | P a g e
KESIMPULAN :

Jadi, penggunaan baja pada bagian mezzanine ke atas disebabkan karena beton
tidak sanggup dipompakan lagi menuju ketinggian 600 m keatas. Penggunaan baja
dianggap lebih efisien pada ketinggian tersebut karena suhu Dubai pada bagian atas
akan lebih dingin 600C daripada bagian bawahnya pada kondisi-kondisi tertentu.

B. Cranes
Crane terletak di bagian atas menara, termasuk puncak menara yang digunakan
untuk mengangkat kabel panjang dan ekstrim dengan kecepatan tinggi. Selain
mengangkut barang, crane juga digunakan untuk mengangkut pekerja yang
membersihkan kaca pada Burj Khalifa.

70 | P a g e
Tiga primer memanjat pada tower crane Favco
terletak berdekatan dengan pusat inti, dengan
masing-masing meneruskan ke berbagai
ketinggian yang diperlukan.

Crane-crane itu yang dimodifikasi untuk


mengangkat kabel panjang yang ekstrim dan
muatan 25 ton, dengan kecepatan tinggi.

C. Tangga Darurat

Perbedaan bentuk
bangunan dari lantai
paling bawah ke atas
untuk mengantisipasi
gaya angin.

Tangga darurat pada core di


lantai atas.

3. Liana Rahma (Jin Mao Tower)


A. Apa fungsi dari struktur bagian atas pada bangunan Burj Khalifa?

71 | P a g e
B. Keutamaan Struktur Burj Khalifah dan perbedaan dengan struktur utama pada
bangunan lain?

JAWABAN

A. Pada bagian puncak merupakan rumah peralatan komunikasi dan penyiaran yang
langsung terhubung dengan satelit, artinya bahwa pada bagian atas merupakan
tempat untuk peralatan yang mendukung komunikasi dalam bangunan.

Puncak menara Burj Khalifa terdiri dari lebih dari 4.000 ton (4.400 ST; 3.900 LT) dari
baja struktural.Pipa puncak pusat berat 350 ton (390 ST, 340 LT) dibangun dari
dalam gedung dan jacked setinggi-tingginya atas lebih dari 200 m (660 kaki) dengan
menggunakan sistem jack untai. Penggunaan baja pada struktur atas diakibatkan
karena adukan beton tidak memungkinkan lagi dipompakan pada ketinggian 606 m.
Selain itu, agar daya elastisitasnya serasi dengan beban angin yang bekerja diatas
(untuk mengurangi stress angin). Dan bentukannya sedikit berbeda, untuk mengatasi
pusaran angin yang terorganisir dan dapat merusak bangunan.

Beban angin yang menyebabkan menara bergoyang 1,5 meter.

Burj Khalifa dirancang khusus untuk menaklukkan angin, tujuan yang menjadi
semakin penting dengan meningkatnya ketinggian. Bangunan naik ke langit di
batang beberapa terpisah, yang atas keluar tidak merata di sekitar puncak menara
pusat. Desain agak aneh yang tampak mengalihkan angin di sekitar struktur dan
mencegah dari pembentukan pusaran air terorganisir udara saat ini, atau vortisitas,
yang akan batu menara dari sisi ke sisi dan bahkan dapat merusak bangunan.

72 | P a g e
73 | P a g e
Ilustrasi Struktur Bagian Atas

Metode Pemancangan Puncak Menara

B. Beberapa keutamaan struktur pada bangunan Burj Khalifa ini dapat ditinjau dari:

 Kolom

Sebagai spiral bangunan tinggi, sayap set kembali menyediakan banyak pelat lantai
yang berbeda. Kemunduran diatur dengan grid menara, sehingga pelangkahan
bangunan dicapai dengan menyelaraskan kolom di atas dengan dinding-dinding di
bawah ini untuk memberikan jalan beban halus. Karena itu, menara ini tidak berisi

74 | P a g e
transfer struktural. Kemunduran ini juga memiliki keuntungan dari memberikan lebar
berbeda untuk menara yang berbeda untuk setiap plat lantai, sehingga melangkah
dan membentuk menara yang memiliki efek "membingungkan angin".

Pusaran angin tidak pernah terjadi di atas bangunan tinggi ini karena pada setiap
tingkatan baru, angin menemukan bentuk bangunan yang berbeda.

Kemunduran bangunan

System grid yang terdapat


pada Burj Khalifa untuk
mengatasi penurunan
bangunan.

75 | P a g e
 Balok

Dinding koridor memperpanjang dari inti pusat sampai ke ujung sayap, dimana
mereka penebalan dinding kepala dengan palu. Dinding ini berperilaku seperti web
dan flensa dari balok untuk melawan angin gunting dan saat. Ada juga beberapa
kolom perimeter mendukung piring datar di ujung. Kolom-kolom perimeter terhubung
pada lantai mekanis, melalui dinding outrigger, sehingga memungkinkan kolom
perimeter juga menahan beban angin lateral.

Cladding luar Burj Khalifa terdiri dari 142.000 m2 (1.528.000 sq ft) kaca
reflektif, dan aluminium dan bertekstur panel gerbang baja stainless dengan sirip
berbentuk pipa vertikal. Sistem kelongsong dirancang untuk menahan suhu ekstrim
Dubai musim panas. Selain itu, suhu eksterior di bagian atas bangunan dianggap 6 °

76 | P a g e
C (11 ° F) lebih dingin dibandingkan pada dasarnya. Lebih dari 26.000 panel kaca
digunakan di luar kelongsong Burj Khalifa. Lebih dari 300 spesialis kelongsong dari
China dibawa untuk bekerja kelongsong di menara.

Sistem cladding dirancang untuk menahan musim panas yang ekstrim Dubai,
dan untuk lebih memastikan integritas, Perang Dunia II mesin pesawat digunakan
untuk angin dinamis dan pengujian air. Dinding tirai Burj Dubai adalah setara dengan
17 sepak bola (sepak bola) Bidang atau 25 lapangan sepak bola Amerika.

Sistem struktur utama Burj Khalifa adalah beton bertulang. Lebih dari 45.000 m3
beton, beratnya lebih dari 110.000 ton digunakan untuk membangun pondasi beton
dan baja. Konstruksi Burj Khalifa digunakan 330.000 m3 beton dan 55.000 ton pasar
ini baja, dan konstruksi mengambil 22 juta orang-jam.

Sebuah kepadatan tinggi, beton permeabilitas rendah digunakan dalam dasar-


dasar Burj Khalifa. Sebuah sistem proteksi katodik di bawah keset digunakan untuk
meminimalkan efek yang merugikan dari bahan kimia korosif di Khalifa tanah lokal
water.Burj sangat terkompartementalisasi. Bertekanan, lantai perlindungan ber-AC
yang terletak kira-kira setiap 35 lantai dimana orang dapat berlindung di lama
mereka berjalan ke keselamatan dalam keadaan darurat atau kebakaran.

Konsistensi beton yang digunakan dalam proyek ini adalah penting. Untuk
memastikan bahwa beton tahan terhadap fluktuasi tinggi suhu gurun beberapa
upaya ekstra diambil. Selama bulan-bulan musim panas es ditambahkan ke
campuran dan itu dituangkan pada malam hari ketika udara dingin dan kelembaban
yang lebih tinggi. Sebuah obat campuran beton dingin merata di seluruh dan karena
itu kecil kemungkinannya untuk mengatur terlalu cepat dan retak. Ada yang retak
signifikan bisa menempatkan seluruh proyek dalam bahaya.

4. Riza Aulia Putra (Jin Mao Tower)


Apakah semua angin dihindari atau ada dimanfaatkan pada bangunan?

JAWABAN

Pada bangunan burj khalifah angin yang melintas disekitar sisi bangunan
tidak dimanfaatkan atau dimasukkan ke bangunan sedikit pun. Karena dilihat dari
aspek iklim dubai yang memliki suhu sangat panas tidak dimungkinkan untuk
memasukkan aliran angin dari luar ke dalam bangunan. Dan juga bangunan ini

77 | P a g e
adalah bangunan tertinggi di dunia sehingga apabila memanfaatkan (menangkap)
angin akan membuat gaya lateral yang besar pada bangunan burj khalifa

Gambar di samping
menunjukkan
bagaimana angin
dibelokkan dengan
adanya bentuk ‘Y’
sehingga tidak
menghasilkan gaya torsi
dan juga tidak masuk ke

5. Raju (Torning Torso)


A. Apa yang dimaksud dengan Teleskopik dan Panel Sprandel ?
B. Apakah pada bangunan Burj khalifah ada digunakan dilatasi?

JAWABAN

A. Maksudnya adalah :

 Teleskopik
“Menara ini dilengkapi dengan 18 track yang diinstal secara permanen dan
tetap teleskopik, cradle lengkap, dan unit pemeliharaan bangunan”
Maksud dari ” teleskopik” pada penggalan penjelasan tersebut adalah lensa
transparan

 Panel Sprandel merupakan panel yang menghubungkan antara penutup


fasade bangunan (aluminium reflektif), yaitu pada cladding bangunan Burj
Khalifa.

78 | P a g e
Panel

B. Pada bangunan tinggi tidak dibenarkan untuk menggunakan dilatasi. Karena


akan membuat bangunan tidak kokoh terhadap gaya yang mengenai bangunan.
Biasanya dilatasi digunakan pada bangunan yang memiliki bentang lebar yang
besar sehingga membuat bangunan tersebut dipotong menjadi beberapa
bangunan untuk menghindari terjadinya penurunan seluruh bangunan atau
miringnya bangunan akibat pembebanan atau memburuknya kondisi daya
dukung tanah.

79 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai