Anda di halaman 1dari 21

STRUKTUR BANGUNAN

Bangunan Tinggi dan Bangunan Bentang Lebar

Oleh:
Ni Putu Jayanti Putri Prasita (1905521011)

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2021

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 2


BAB I ................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 3
1. Latar Belakang ........................................................................................................... 3
2. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 3
BAB II .................................................................................................................................. 4
PEMBAHASAN ................................................................................................................... 4
1. Bangunan Tinggi ........................................................................................................ 4
1.1. Pengertian ........................................................................................................... 4
1.2. Sistem Struktur .................................................................................................... 4
1.3. Contoh Bangunan Tinggi ..................................................................................... 9
2. Bangunan Bentang Lebar.......................................................................................... 13
2.1. Pengertian ......................................................................................................... 13
2.2. Sistem Struktur .................................................................................................. 14
2.3. Contoh Bangunan Bentang Lebar ...................................................................... 17
BAB III ............................................................................................................................... 20
PENUTUP .......................................................................................................................... 20
1. Kesimpulan .............................................................................................................. 20
2. Saran ........................................................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 21

2
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Struktur dalam konteks hubungannya dengan bangunan adalah sebagai sarana untuk
menyalurkan beban dan akibat penggunaannya dan atau kehadiran bangunan ke dalam
tanah ( Scodek,1998). Berdasarkan SNI 1726: 2012, struktur bangunan gedung terdiri dari
struktur atas dan bawah. Struktur atas adalah bagian dari struktur gedung yang berada di
atas muka tanah. Struktur bawah adalah bagian dari struktur bangunan gedung yang terletak
di bawah muka tanah, yang dapat terdiri dari struktur besmen, dan/atau struktur pondasinya.
Fungsi struktur dapat disimpulkan untuk memberi kekuatan dan kekakuan yang diperlukan
untuk mencegah sebuah bangunan mengalami keruntuhan
Sebagai seorang Arsitek, pemahaman mengenai Struktur baik Bentang Lebar dan
Struktur Bangunan Tinggi sangatlah penting. Hal ini harus dikuasai dengan baik untuk
menghindari terjadinya gangguan pada sistem struktur pada bangunan yang dapat
menyebabkan ketidaknyamanan serta rasa kekhawatiran civitas terhadap keamanan
bangunan, atau dalam kasus yang lebih fatal adalah kegagalan struktur pada bangunan.
Pemahaman seorang Arsitek yang mumpuni mengenai Struktur Bangunan Bentang Lebar
dan Struktur Bangunan Tinggi akan sangat membantu seorang Arsitek nantinya untuk
menjawab tantangan-tantangan yang ada dalam proses perancangan karya Arsitektur.
2. Rumusan Masalah
2.1. Apa itu struktur bangunan tinggi ?
2.2. Apa saja jenis-jenis struktur bangunan tinggi beserta contoh bangunan ?
2.3. Apa itu struktur bentang lebar ?
2.4. Apa saja jenis struktur bentang lebar beserta contoh bangunan ?
3. Tujuan Penulisan
3.1. Memenuhi kontrak perkuliahan berupa tugas tertulis
3.2 Memahami tentang Struktur Bangunan Tinggi
3.3 Memahami tentang Struktur Bangunan Bentang Lebar

3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Bangunan Tinggi
1.1.Pengertian
Bangunan Tinggi adalah istilah untuk menyebut suatu bangunan yang memiliki struktur
tinggi. Penambahan ketinggian bangunan dilakukan untuk menambahkan fungsi dari
bangunan tersebut. Contohnya bangunan apartemen tinggi atau perkantoran tinggi.
International Conference on Fire Safety in High-Rise Buildings mengartikan bangunan
tinggi sebagai "struktur apapun dimana tinggi dapat memiliki dampak besar terhadap
evakuasi". New Shorter Oxford English Dictionary mengartikan bangunan tinggi sebagai
"bangunan yang memiliki banyak tingkat". Massachusetts General Laws mengartikan
bangunan tinggi lebih tinggi dari 70 kaki (21 m). Banyak insinyur, inspektur, arsitek
bangunan dan profesi sejenisnya mengartikan bangunan tinggi sebagai bangunan yang
memiliki tinggi setidaknya 75 kaki (23 m).
Bangunan tinggi menjadi ideal dihuni oleh manusia sejak penemuan elevator (lift) dan
bahan bangunan yang lebih kuat. Berdasarkan beberapa standard, suatu bangunan biasa
disebut sebagai bangunan tinggi jika memiliki ketinggian antara 75 kaki dan 491 kaki (23
hingga 150 m). Bangunan yang memiliki ketinggian lebih dari 492 kaki (150 m) disebut
sebagai pencakar langit. Tinggi rata-rata satu tingkat adalah 13 kaki (4 meter), sehingga
jika suatu bangunan memiliki tinggi 79 kaki (24 m) maka idealnya memiliki 6 tingkat.
Bahan yang digunakan untuk sistem struktural bangunan tinggi adalah beton kuat dan
besi. Banyak Banyak pencakar langit bergaya Amerika memiliki bingkai besi sementara
blok menara penghunian dibangun tanpa beton.
1.2.Sistem Struktur
a. Desain Rangka Kaku
Struktur rangka adalah jenis struktur yang tidak efisien apabila digunakan untuk beban
lateral yang sangat besar. Untuk memikul beban yang demikian akan lebih efisien
menambahkan dinding geser (shear wall) atau pengekang diagonal (diagonal bracing) pada
struktur rangka. Apabila persyaratan fungsional gedung mengharuskan penggunaan
rangka, maka dimensi dan geometri umum rangka yang akan didesain sebenarnya sudah
dipastikan. Masalah desain yang utama adalah pada penentuan tiitik hubung, jenis material
dan ukuran penampang struktur.
Sistem rangka kaku murni dalam perkembangannya tidak praktis untuk bangunan yang
lebih tinggi dari 30 lantai. Berbagai sistem telah diterapkan dengan menggunakan dinding
4
geser didalam rangka untuk menahan beban lateral. Dinding ini terbuat dari beton atau
rangka baja. Bentuknya bisa berupa inti interior tertutup, mengelilingi ruang lift atau ruang
tangga, atau bisa berupa dinding sejajar di dalam bangunan, bahkan bisa juga berupa rangka
fasade vertikal.
Untuk bangunan apartement, kebutuhan jaringan akan fungsi dan utilitas cenderung
tetap, tetapi untuk bangunan komersial membutuhkan fleksibilitas dalam hal tata letak yang
memerlukan ruang terbuka yang cukup lebar dengan dinding partisi yang dapat dipindah-
pindah. Untuk yang menggunakan sistem struktur inti, inti dapat dipergunakan untuk
menempatkan sistem transportasi vertikal, tangga, wc, shaft, dan jaringan utilitas lainnya
sehingga kadang bangunan mempunyai inti yang lebih dari satu.Beberapa bangunan tinggi
menggunakan inti dan rangka. Dari segi perilaku denah ini diterapkan untuk memuaskan
sistem plat datar atau dinding rangka geser bersama belt trusses. Inti dapat terbuat dari
beton , baja atau konbinasi antara betoin dan baja. Keuntungan inti baja, dalam perakitan
lebih cepat karena pabrikasi. Sedangkan inti dari beton menghasilkan ruang yang sekaligus
memikul beban. Juga dapat dipakai untuk perlindungan saat kebakaran.
Bentuk denah yang bermcam-macam menungkinkan perletakan sejumlah inti
bangunan. Sistem inti ini dikaitkan dengan bentuk bangunan yang diatur menurut letaknya.
1). Letak inti :
- inti fasade eksterior (diluar)
- inti interior : inti fasade (sekeliling)
- inti didalam bangunan
2). Jumlah inti :
- inti tunggal
- inti terpisah
- inti banyak
3). Bentuk inti :
- inti tertutup : bujur sangkar, persegi panjang, bulat, segitiga
- inti bentuk terbuka : bentuk X, I dan [
- Bentuk inti disesuaikan dengan bentuk bangunan
4). Susunan inti :
- Simetris
- Asimetris

5
b. Dinding dan Plat
Dinding dan pelat datar adalah struktur kaku pembentuk permukaan. Dinding pemikul
beban biasanya dapat memikul baik beban arah vertikal maupun beban lateral (gempa,
angin dan lain-lain). Pelat datar biasanya digunakan secara horisontal dan memikul beban
sebagai lentur, dan meneruskannya ke tumpuan. Struktur pelat biasanya terbuat dari beton
bertulang atau baja.
c. Struktur Tabung
Perkembangan mutakhir dalam rancangan struktur tabung, dikembangkan oleh Fazlur
Khan. Saat ini , 4 dari 5 bangunan tinggi di dunia menggunakan struktur tabung. Bangunan
tinggi itu diantaranya Hancock Building, Sears Building, Standard Oil Building. Sistem ini
lebih efisien karena penggunaan bahan bangunan per m2 hampir sebanding dengan dengan
jumlah yang digunakan untuk bangunan rangka yang besarnya separuh dari bangunan
diatas.
Dalam sistem ini, tabung dianggap fasade struktur bertindak terhadap beban lateral.
Dinding eksterior dapat berfungsi sebagai penahan beban angin sehingga pengaku diagonal
interior dapat ditiadakan. Dinding tabung terbuat dari kolom berjejer yang berdekatan di
sekeliling bangunan yang diikat oleh balok pengikat. Sehingga kekakuan dinding fasade
ini sedemikian tinggi. Tabung eksterior ini dapat memikul semua beban lateral.
Pada dasarnya struktur tabung terbagi menjadi 2 besar yaitu :
• Tabung Kosong
• Tabung dengan pengaku interior
Tabung kosong terbagi dalam :
1. Tabung rangka (frame tube)
2. Tabung truss (trussed tube), dalam sistem ini terbagi menjadi : Tabung rangka kolom
diagonal dan tabung rangka lattice
d. Hubungan Kolom dengan Balok
Konstruksi kolom dalam struktur berhubungan dengan balok, terus sampai kepada
ketinggian bangunan yang direncanakan. Dapat juga kolom konstruksi dipasangkan stek
sebagai pekerjaan kolom konstruksi selanjutnya, tetapi pemasangannya kurang efisien.
Pemasangan konstruksi kolom pada saat dipasangkan bekisting, harus betul - betul
berdirinya tegak dan pemasangan beton deking harus baik sehingga jika bekisting kolom
ini dibuka hasil pengecoran kolomnya tidak mengalami kropos.
1). Hal lain yang perlu diperhatikan pemasangan stek pada kolom tersebut untuk keperluan
dalam pemasangan dinding bata sebagai perkuatannya.
6
2). Pembesian balok portal yang berhubungan dengan kolom - kolom konstruksi agar
memperhatikan posisi pembesian di daerah momen positif atau pada daerah tarikan begitu
juga jarak dari sengkang atau cincinnya harus diperhatikan. Jika pada konstruksi balok
portal yang membentang cukup panjang harus memperhatikan ZAKING, atau antisipasi
pada kejadian lentur dikemudian hari setelah bekisting dibuka setelah umur beton sudah
diliwati. Hal yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan khusus mengenai mutu beton
yang akan dipakai agar melakukan percobaan slump test, begitu juga pada saat pengecoran
berlangsung, harus menggunakan adukan 1 Pc: 2 Ps:3 Kr serta melakukan test kubus beton
atau test silinder agar karakteristik betonnya dapat dicapai sesuai dengan persyaratan.
e. Kolom Portal
Kolom portal harus dibuat menerus dari lantai bawah sampai lantai atas, artinya letak
kolom - kolom portal tidak boleh digeser pada tiap lantai, karena hal ini akan
menghilangkan sifat kekakuan dari struktur rangka portalnya. Jadi harus dihindarkan denah
kolom portal yang tidak sama untuk tiap - tiap lapis lantai. Ukuran kolom makin ke atas
boleh makin kecil, sesuai dengan beban bangunan yang didukungnya makin ke atas juga
makin kecil. Perobahan dimensi kolom harus dilakukan pada lapis lantai, agar pada satu
lajur kolom mempunyai kekakuan yang sama.
Balok portal merangkai kolom - kolom menjadi satu kesatuan. Balok menerima seluruh
beban dari plat lantai dan meneruskan ke kolom - kolom pendukung. HUbungan balok dan
kolom adalah jepit - jepit, yaitu suatu sistem dukungan yang dapat menahan Momen, Gaya
vertical dan Gaya horizontal. Untuk menambah kekakuan balok, di bagian pangkal pada
pertemuan dengan kolom, boleh di tambah tebalnya.
f. Struktur Dinding Pendukung
Struktur dinding yang pada umumnya terdiri dari susunan dinding linear. Sistem ini
menjadi 3 kelompok utama:
1). Sistem dinding melintang
Contoh pada bangunan adalah Consorcio Building Concepcion. Pembebanan dinding-
dinding linear diletakan tegak lurus terhadap panjang bangunan sehingga tidak membatasi
tampak bangunan.
2). Sistem dinding memanjang
Contoh pada bangunan adalah Rene Van Zuuk Architekten. Pembebanan dinding-dinding
linear diletakan sejajar dengan panjang bangunan sehingga membentuk tampak depan.
3). Sistem dua arah, terdiri dari peletakan

7
Dinding-dinding pada kedua arah, reaksi struktur dinding pendukung terhadap pembebanan
bergantung pada bahan yang digunakan serta jenis interaksi yang terjadi antara bidang
lantai horizontal dengan bidang dinding vertikal. Artinya perilaku struktur adalah fungsi
dari tingkat kontinuitas antara dinding – dinding dan antara dinding dengan plat.
g. Struktur Inti Geser
Sistem inti yang terdapat di tengah yang difungsikan difungsikan untuk sistem-sistem
transportasi vertikal dan distribusi energi (lift, tangga, wc, dan shaff) sehingga membentuk
satu atau beberapa inti, bergantung pada ukuran dan fungsi bangunan. Inti-inti ini
digunakan sebagai sistem dinding geser untuk memenuhi kekakuan lateral yang diperlukan
oleh bangunan.
Di setiap lantai terdapat bukaan pada inti dan tingkat kesinambungan yang diberikan
oleh balok pengikat akan menentukan perilaku inti serta bisa berlaku sebagai penampang
terbuka dan berubah bentuk (menekuk) pada bagian atasnya tanpa mampu melawan,
terutama apabila menghadapi beban menghadapi beban asimetris sehingga menyebabkan
puntiran.
h. Sistem Kantilever
Sistem inti pusat bertindak terhadap beban gravitasi dan angin. Beban – beban graviasi
pada sistem kantilever meningkat mulai dari nol di bagian atas dan maksimum di bagian
bawah.
i. Sistem Bangunan Gantung
Beban dari kabel harus dibawa ke bagian atas inti sehingga menginduksi lebih banyak gaya
prategang pada bagian atas inti .
j. Sistem Truss Interspasial Dan Staggered
Interspasial Rangka digunakan pada lantai antara serta mendukung bagian atas dan bagian
bawah plat lantai. Bangunan rangka staggered lebih kokoh dari pada sistem interpasial.
Rangka staggered digunakan pada setiap lantai, dan disusun menurut pola berselang.
Dengan rangka berselang-seling pada satu lantai dengan lantai lainnya, dapat dihasilkan
ruang bebas yang cukup besar. Plat-plat lantainya menumpu pada bagian bawah lantai di
atasnya
k. Sistem Plat Rata
Sistem plat rata terdiri atas plat beton padat ataupun jenis wafel sehingga tidak memerlukan
pembalokan lantai. Sifatnya menerus dengan dinding geser dan kolom. Beberapa
keterbatasan dari sistem plat rata adalah sebagai berikut :

8
1). Beban mati yang besar tidak menguntungkan apabila menghadapi kondisi pondasi yang
sulit
2).Kemampuan bentangan yang relatif pendek
l. Single Core
Sistem struktur bangunan tinggi dengan inti tunggal (single core) dan kolom kolom
berjarak pendek (mullion) yang memikul lantai bersama inti gedung. Inti gedung kecuali
memikul sebagian beban vertikal juga dibebani gaya horizontal akibat gempa bumi dan
angin.
1.3. Contoh Bangunan Tinggi

HSB Turning Torso, Swedia


 Arsitek : Santiago Calatrava
 Lokasi : Malmo, Swedia
 Perencanaan : 1999-2001
 Pembangunan : 2001-2005
 Jenis Bangunan : Bangunan Multifungsi (Office,Apartement)
 Strutur yang digunakan : Core dan plat
 Rangka Luar : Baja
 Tinggi : 190 meter.
 Jumlah Lantai : 56 lantai
 Luas permukaan bangunan : 215,278 ft.
 Luas Area Lantai : 227,710 ft.

9
KONSEP
Terinspirasi dari bentuk patung “Twisting Torso” yang mengeksplorasi gerakan tubuh
manusia. Bangunan ini digambarkan meniru tubuh manusia dalam sebuah gerakan
berputar. Terdiri dari 9 tumpukan kubus, yang tiap kubusnya terdiri dari 5 lantai. Gedung
terihat seperti memutar 90 derajat dari dasar hingga puncak. Kerangka steel spine berputar
sepanjang struktur tampak seperti tulang belakang dan tulang rusuk pada manusia.

Konsep bangunan terlihat berputar 90 derajat

Denah Turning Torso


STRUKTUR
Setiap lantai terdiri dari bagian persegi yang mengelilingi core dan pada bagian
segitiganya didukung oleh struktur baja luar. Pada bagian core beban diteruskan langsung
ke bagian dasar yang merupakan pondasi. Pada sudut lantai terdapat satu kolom beton yang

10
didukung oleh pondasi tiang pancang. Struktur plat dipasangkan mengelilingi core
Bentukan -bentukan struktur plat merupakan gabungan bentuk segitiga sebagai penyusun
lantai . Bentukan -bentukan yang diputar 1,6 derajat untuk setiap lantai dalam rangka
menciptakan karakteristik gerakan memutar pada bangunan. Core merupakan struktur yang
menyalurkan beban utama . Berbentuk Pipa beton besar, dengan diameter 35 ft . Dinding
dengan ketebalan 8ft pada bagian bawah, yang secara bertahap mengecil dengan ketebalan
1ft pada bagian atas. Shaft lift dan tangga terletak didalam inti bangunan.

Bagian eksterior bangunan ditopang oleh baja, lalu dihubungkan dengan rangka yang
dianalogikan dari tulang belakang sebagai penahan beban angin. Baja sebagai pendukung
transfer gaya geser ke core beton. Setiap bagian baja dari rangka harus sesuai tepatnya
sejajar dari atas ke bawah . Sistem ini terdiri dari rangka kolom di sudut tiap lantai ditambah
elemen horizontal dan diagonal yang terpasang pada rangka.

Stabilisator juga menghubungkan pelat lantai dengan kerangka kerja. Gedung ditopang
diatas pondasi tiang pancang yang terletak pada batuan dasar batu kapur padat pada

11
kedalaman 49 meter dibawah permukaan tanah untuk menghindari pembengkokan atau
goyangan.

Bentuk berputar dapat sangat efektif mengurangi efek pusaran. Penumpahan diinduksi
oleh beban lateral angin dan meminimalkan beban angin dari arah yang umumnya. Ketika
menganalisis struktur pada beban angin , Calatrava menemukan bahwa Turning Torso bisa
naik ke 3 ft . Di bagian atas selama badai paling parah Pin raksasa dimasukkan ke dalam
tanah untuk mengurangi gerakan menurun yang bisa terjadi sekitar kurang dari 1 ft selama
badai paling parah, dan bahkan hampir tidak kentara. Bangunan itu dibangun menggunakan
Struktur Climbing Otomatis, dalam pengerjaannya dikerjakan bertahap tiap lantainya dari
bawah ke atas.
FAÇADE

12
Gambar 3. Fasad Turning Torso
Pada fasad terlihat bangunan terbagi secara vertikal menjadi 9 bagian. Bagian-bagian
tersebut menyerupai kubus yang makin keatas mengalami rotasi makin besar terhadap
pusatnya. Rangkain jendela kaca dengan pengelompokannya juga membuat kubus-kubus
tersebut terlihat jelas. Cladding didesign untuk membedakan boks-boks yang seolah-olah
terpisah. Rangkaian eksoskeleton baja menjadi aksen yang mencolok pada fasad.
Bentuknya mengikuti liukan bangunan dan percabangannya memberikan kesan kokoh
sekaligus dinamis dan jarang terdapat pada bangunan tinggi. Kaca ganda melengkung dan
aluminium façade 2.800 panel melengkung dan 2.250 jendela datar di façade Dalam rangka
mengikuti bentuk bangunan yang memutar, jendela bersandar antara 0 dan 7 derajat baik
ke dalam pada façade barat atau ke arah luar pada façade timur.

2. Bangunan Bentang Lebar


2.1. Pengertian
Bangunan bentang lebar merupakan bangunan yang memungkinkan penggunaan ruang
bebas kolom yang selebar dan sepanjang mungkin. Bangunan bentang lebar biasanya
digolongkan secara umum menjadi dua, yaitu bentang lebar sederhana dan bentang lebar
kompleks. Bentang lebar sederhana bearti bahwa konstruksi bentang lebar yang ada
digunakan langsung pada bangunan berdasarkan teori dasar dan tidak dilakukan modifikasi
pada bentuk yang ada. Sedangkan bentang lebar kompleks merupakan bentuk struktur
bentang lebar yang dilakukan modifikasi dari bentuk dasar, bahkan kadang dilakukan
penggabungan terhadap beberapa sistem struktur bentang lebar. Bangunan bentang lebar
biasanya digunakan untuk mewadahi kegiatan yang membutuhkan ruang bebas kolom yang

13
cukup besar, seperti untuk kegiatan olahraga berupa gedung stadion, gedung pertunjukan,
auditorium, dan kegiatan pameran atau gedung exhibition.
2.2. Sistem Struktur Bentang Lebar
Schodek, 1998 Sutrisno, 1989
o Struktur rangka batang dan a. Struktur ruang, yang terdiri atas:
rangka ruang o Konstruksi bangunan petak ( Struktur rangka
o Struktur furnicular, kabel & batang)
pelengkung o Struktur Rangka Ruang
o Struktur plan & Grid b. Struktur permukaan bidang, terdiri atas:
o Struktur membran meliputi o Struktur Lipatan
pineumatik dan struktur o Struktur Cangkang
tent(tenda) & net (jaring) o Membran dan Struktur Membran
o Struktur cangkang o Struktur Pneumatik
c. Struktur Kabel dan jaringan
Dari kedua sumber tersebut dapat digolongkan terdapat 8 jenis sistem struktur bentang
lebar, yaitu sebagai berikut :
Sistem Struktur Kekurangan dan Kelebihan
1.Sistem Stuktur -Eelemen konstruksi paling ekonomis
Kabel untuk menutup permukaan yang luas
Sebuah sistem -Materialnya yang ringan dan dapat
struktur yang meminimalisasi beban sendiri sebuah
bekerja berdasarkan konstruksi.
prinsip gaya tarik, -Memiliki daya tahan yang besar terhadap
terdiri atas kabel gaya tarik, untuk bentangan ratusan meter
baja, sendi, batang, dan lain-lain yang mengungguli semua sistem lain
menyanggah sebuah penutup yang menjamin -Memberikan efisiensi ruang lebih besar
tertutupnya sebuah bangunan. -Memiliki faktor keamanan terhadap api
Kabel dari bahan baja/hightension strength lebih baik
steel. Sedangkan bentuk kabel alami ialah -Dari segi teknik, pada saat terjadi
akarakar pohon gantung yang kuat dan rotan. penurunan penopang, kabel segera
menyesuaikan diri pada kondisi
keseimbangan yang baru
-Mudah mengalami deformasi (perubahan
bentuk), s
2.Sistem Struktur Busur (Arch) -Memiliki kekuatan yang tinggi, sehingga
Sistem struktur yang tahan lama (durable).
berupa elemen garis -Bisa digunakan untuk bentangan
yang berbentuk berapapun yang dikehendaki, serta dapat
busur dengan lenting dikembangkan menjadi vault dan struktur
tertentu dimana dome.
kekuatan lentingan -Tidak membutuhkan biaya yang mahal
yang ada mampu karena materialnya yang mudah dicapai dan
menahan beban tekan yang cukup besar. memiliki banyak jenis.
Sistem struktur ini memiliki 2 tumpuan beban -Memerlukan kepresisian sehingga jika
pada kedua kaki tempat ia berpijak. Terbuat tidak tepat atau presisi pemasangannya
dari batu atau batu bata (masonry), beton, baja, akan menyebabkan rubuhnya bangunan.
atau kayu. -Tekanan yang berlebihan juga akan
menyebabkan pergeseran struktur, serta

14
bentuk yang terbatas harus simetris untuk
memperoleh kekuatan strukturalnya.
3.Sistem Struktur -Strukturnya kuat untuk menahan gempa,
Kubah (Dome) dengan bentuk yang menjadi struktur itu
Kubah merupakan sendiri.
struktur hemispherical -Selain bentuknya menjadi struktur, bentuk
yang berkembang dari tersebut juga memiliki nilai plus dalam segi
lengkungan. Kubah adalah salah satu bentuk estetika karena berbentuk setengah
yang paling efisien untuk menutupi daerah lingkaran.
yang luas, karena dapat membungkus jumlah -Beban yang bekerja pada struktur atap juga
maksimum ruang dengan luas permukaan relatif kecil dan ekonomis.
minimum. Material yang digunakan -Kekurangan dari sistem struktur kubah
diantaranya yaitu batu atau bata, beton, besi adalah bentuknya yang tidak fleksibel.
atau baja, kaca, dan ethyl tetra fluoro ethylene
(ETFE).
4.Sistem Struktur Cangkang (Shell) -Bentuknya yang melengkung juga
Merupakan bentuk struktural membuat sistem struktur ini relative bebas
tiga dimensi yang memiliki debu dan tidak diperlukan plafon tambahan
sifat kaku dan tipis, serta (diekspos).
memiliki permukaan -Dilihat dari segi estetika, sistem konstruksi
lengkung. Sistem struktur ini ini memiliki bentuk yang indah.
memiliki pelat yang melengkung ke satu arah -Beban yang dihasilkan juga stabil.
atau lebih, yang tebalnya jauh lebih kecil -Struktur cangkang tidak bisa menentukan
daripada bentangnya.Material yang struktur ini ketinggian tepat sesuai yang diinginkan.
harus dapat dilengkungkan seperti beton -Cangkang ada kemungkinan retak rambut
bertulang, kayu, plastik, ETFE, logam, atau yang mengakibatkan bocor.
tanah liat.
5.Sistem Struktur Pneumatik -Struktur ini dapat digunakan dengan
Merupakan salah satu sistem berbagai macam bentukan-bentukan seiring
struktur yang termasuk dalam dengan berjalannya waktu -Sistem struktur
kelompok soft shell, dimana ini memiliki karakter cepat dalam sistem
sistem struktur ini memiliki pembangunannya, serta ringan karena
ciri khas semua gaya yang material utamanya adalah lembaran kain
terjadi pada membrannya dengan tebal tidak lebih dari 0,5.
berupa gaya tarik. Pada pneumatik, gaya tarik -Bangunan yang dibuat dengan sistem ini
terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara bisa menjadi temporary space yang praktis
di dalam struktur pneumatic dengan tekanan -Karena material yang digunakan sangat
udara di luar struktur ini. sistem struktur tipis, pneumatik dapat mengalami
pneumatik dapat menggunakan material PVC kebocoran atau sobek.
(polyvinyl chloride). -Sistem ini juga peka terhadap efek
aerodinamika sehingga mudah mengalami
getaran.
6. Sistem Struktur -Bahannya yang ringan, dapat dibentuk
Membran berbagai macam bentuk, apalagi dengan
Sistem struktur ini adanya bantuan digital modeling, memiliki
memikul beban dengan bentuk estetika tersendiri, dan dapat
mengalami tegangan memiliki efek transparan atau translucent.
tarik. Membran yang -Sangat tidak peka terhadap efek
digunakan dalam sistem struktur ini sangatlah aerodinamika sehingga mudah mengalami
tipis sehingga sistem struktur ini tidak dapat getaran. Selain itu, sistem struktur

15
menerima gaya tekan dan geser. Sistem membrane juga tidak dapat menahan beban
struktur membrane biasanya digunakan untuk vertikal, memerlukan detail joint yang
menjadi penutup atap bangunan. Materialnya cukup rumit untuk menyatukan material
yaitu kabel baja dan polyesterfibre (tekstil). membrane dengan struktur penyokongnya.
Polyesterfibre dengan lapisan PVC (Polyvinyl -Membutuhkan perawatan yang konstan
Chlonde) karena tahan terhadap debu atau untuk mempertahankan ketegangannya.
kotoran, dan sistem penenunan yang tahan
terhadap sobekan.
7. Sistem Struktur -Ringan.
Space Frame -Elemen pembentuk space frame juga
Space frame adalah biasanya diproduksi massal di pabrik
sistem struktur yang sehingga mereka dapat mengambil
dirakit dari elemen- keuntungan penuh dari sistem industri
elemen linear yang disusun sedemikian rupa konstruksi.
agar gaya dapat ditransfer secara tiga dimensi -Frame ruang dapat di bangun dari unit
ke tanah. Mengunakan material baja, alloy prefabrikasi yang sederhana, dengan ukuran
alumunium, kayu khusus seperti kayu besi, dan bentuk standar.
jati, dll. Untuk titik tumpuan space frame pada -Rigid, kaku, kuat, efisien, serta dapat
pondasi, material yang umum digunakan dirangkai menjadi bentuk apa saja yang
adalah jepitan/fixed joint, sendiri, roll satu diinginkan.
arah, per, roll dua arah, gantungan/suspension. -Biasanya menggunakan material baja yang
tidak tahan api, serta memerlukan tingkat
presisi tinggi karena biasanya struktur ini
akan di-expose.
8. Sistem Struktur Bidang Lipat (Folded -Dapat menggantikan kolom-kolom dan
Plate) sekaligus menjadi bearing wall, sedangkan
Struktur lipat atau sebagai bidang horizontal, struktur folded
folded plate adalah plate dapat menggantikan balok-balok,
rakitan pelat datar sehingga batangan dapat lebih besar.
kaku yang terhubung sepanjang tepi hingga -Sangat sesuai untuk bentuk-bentuk atap di
membentuk sedemikian rupa sehingga daerah-daerah yang banyak turun hujan.
membuat sistem struktur yang mampu Bentuk ini baik pula untuk digunakan
membawa beban tanpa perlu balok pendukung mengatur akustik dan cahaya.
tambahan di sepanjang tepi. Secara sederhana, -Proses distribusi air hujan akan sedikit
bentuk yang terjadi pada lipatan bidang-bidang lebih sulit karena bila salah perancangan,
datar dimana kekakuan dan kekuatannya kemungkinan akan terjadi talang kantong.
terletak pada keseluruhan bentuk itu sendiri.

16
2.3. Contoh Bangunan Bentang Lebar

Mülimatt Sports Education and Training Centre in Windisch, Brugg

PROFIL BANGUNAN
 Lokasi : Windisch, Argovia, Switzerland
 Tahun : Agustus 2008 – September 2010
 Arsitek : Studio Vacchini Architetti
 Luas Area : 111,000 m2
 Pemiliki : Kanton Aargau
 Struktur : Portal frame dan folded plate structure
 Fungsi : Educational Building
 Material : Prestressed Concrete Structure
Kompleks olahraga ini telah dirancang sebagai satu ruangan terang yang besar,
tanpa lampiran atau unit layanan sekunder. Semua lapangan bermain menerima cahaya
dari setiap sisi bangunan dan ketika selimut terangkat mereka memiliki dua pandangan
eksternal.

17
Untuk meminimalkan penggunaan lahan, kompleks dengan panjang 80 m dan lebar
55 m ini dirancang agar ringkas dan rencana alokasi ruang yang komprehensif tersebar
di tiga tingkat. Dalam melakukannya, medan yang landai digunakan oleh arsitek untuk
membuat lantai dasar transparan, yang berfungsi sebagai tingkat akses di sisi utara,
dengan serambi luas yang membentang di seluruh panjang bangunan dan berorientasi
ke sungai. Terhubung langsung ke sana tetapi diturunkan setengah lantai adalah ruang
serbaguna, pelatihan dan kebugaran, yang secara visual dihubungkan dengan kaca yang
luas yang memungkinkan cahaya matahari masuk, serta memberikan referensi visual
ke luar.
Bagian belakang bangunan menampung ruang ganti, fasilitas penyimpanan, dan
area teknis. Tangga, diposisikan di tengah gedung, mengarah ke aula dan ke lantai atas
seperti galeri, tempat penyangga dan ruang pemberat berada. Di sebelah kanan dan kiri
zona tengah ini, yang menampung ruang sirkulasi dan ruang perlengkapan, terdapat dua
ruang olahraga rangkap tiga setinggi kira-kira 9 m di permukaan tanah, sehingga para
atlet dapat langsung mengakses lapangan olahraga terbuka di sepanjang jalan. sisi
depan. Kompleks ini tersedia untuk FHNW University of Applied Sciences and Arts
Northwestern Swit-zerland, sekolah kejuruan, serta klub olahraga.
STRUKTUR

Arsitek Studio Vacchini menyajikan pendekatan berbeda untuk pusat olahraga.


Pusat olahraga adalah bangunan yang perlu direntangkan dalam jarak yang jauh dan
sering kali diselesaikan dengan rangka logam. Di sini, mereka telah menggunakan
cangkang beton untuk menopang beban atap, yang juga membentuk fasad. Elemen pelat
lipat terbuat dari beton pracetak yang memungkinkan struktur memiliki panjang 80
meter dan lebar 55 meter.

18
Sekilas, struktur terlipat tampak seperti terbuat dari satu bagian beton ekspos.
Faktanya, bagaimanapun, itu terdiri dari elemen pra-fabrikasi dan kemudian
digabungkan menjadi unit monolitik pada sambungan perakitan dan titik prategang
dengan beton pemadatan sendiri. Struktur bangunan terdiri dari 27 unit rangka yang
telah distruktur, masing-masing terdiri dari dua batang dan tiga elemen atap. Misalnya,
135 elemen beton prategang dengan bobot 35 sampai 50 ton adalah prefabrikasi untuk
realisasi struktur. Beban dibuang ke dalam blanket dan lebih jauh ke dalam bawah tanah
melalui 7 sampai 11 m tumpuan panjang.

Pada struktur ini, dinding merupakan konstruksi beton yang miring. Dinding di
desain menerus dengan plat atap. Kolom tidak dibutuhkan di pertemuan tiap-tiap panel
dinding karena dinding ditahan di ujung atas. Plat tepi dapat dikurangi dan struktur atap
dapat dibuat terlihat sangat tipis jika plat tepi ditopang oleh rangkaian kolom. Struktur
ini cocok digunakan untuk bangunan dengan estetika tinggi dengan desain atap tipis.
Bangunan Mülimatt Sports Education and Training Centre menggunakan struktur
plat lipat dengan paduan struktur portal frame. Portal frame digunakan karena fungsi
bangunan yang sebagai kompleks olahraga. Plat lipat ini sebagai atap dan naungan yang
secara repetisi menjadikan estetika bangunan ini baik. Penyaluran beban dari atap ke
tanah bisa dikatakan merata.

19
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa bangunan HSB Turning Torso merupakan
high rise building dengan tinggi 190 m dan 56 lantai. Bangunan ini menggunakan sistem
plat dan core dimana struktur plat ini mengelilingi core. Pondasi menggunakan pondasi
tiang pancang yang terletak pada batuan dasar batu kapur padat pada kedalaman 49 meter
dibawah permukaan tanah untuk menghindari pembengkokan atau goyangan. Bagian
eksterior bangunan ditopang oleh baja yang dihubungkan dengan rangka dan bagian fasad
dari eksoskeleton baja.
Dapat juga disimpulkan Mülimatt Sports Education and Training Centre, Windisch,
Switzerland merupakan bangunan wide span building (bangunan bentang lebar) dengan
luas 111 m2. Struktur utamanya menggunakan portal frame serta plat lipat. Portal frame
digunakan karena fungsi bangunan yang sebagai kompleks olahraga. Plat lipat ini sebagai
atap dan naungan yang secara repetisi menjadikan estetika bangunan ini baik. Penyaluran
beban dari atap ke tanah bisa dikatakan merata. Elemen pelat lipat terbuat dari beton
pracetak yang memungkinkan struktur memiliki panjang 80 meter dan lebar 55 meter. Di
sini, mereka telah menggunakan cangkang beton untuk menopang beban atap, yang juga
membentuk fasad.
2. Saran
Perkembangan dunia seiring dengan kemajuan tekonologi, termasuk di bidang
arsitektur yang akan terus bergerak maju. Hal ini mengharuskan arsitek untuk mampu
memahami dasar dari struktur bangunan dan perkembangannya serta selalu siap dalam
segala keadaan untuk mampu beradaptasi dengan ilmu serta teknologi yang baru sehingga
mampu merealisasikannya dengan sesuai. Hal ini juga mampu meminimalisai
permasalahan yang kemungkinan terjadi dalam pembangunan kedepannya.

20
DAFTAR PUSTAKA

Ade & Apriliana. 2018.Turning Torso [online]


Diakses dari https://id.scribd.com/document/364372117/TURNING-TORSO-pdf
pada 6 Feb 2021
Mika, Sertmika. 2018. Struktur Bentang Lebar.
Diakses dari https://www.academia.edu/37986626/Struktur_Bentang_Lebar pada 7
Feb 2021
Mülimatt Sports Education And Training Centre In Brugg / Windisch
Diakses dari https://www.degruyter.com/document/doi/10.11129/9783955534974
016/html. pada 7 Feb 2021
Uyee, Sigit . 2017. Struktur Bangunan Tinggi dan Bentang Lebar.
Diakses dari https://www.academia.edu/16746041/Struktur_bangunan_tinggi_and_
bentang_lebar pada 7 Feb 2021
Ward, Ali. Mülimatt Sports Education and Training Centre
Diakses dari https://openscholarship.wustl.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1211
&context=bcs pada 8 Feb 2021

21

Anda mungkin juga menyukai